analisis wacana media

16
ANALISIS WACANA ANALISIS WACANA MEDIA MEDIA Oleh : Oleh : Nurprapti Wahyu Nurprapti Wahyu Widyastuti Widyastuti

Upload: anja

Post on 06-Jan-2016

135 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ANALISIS WACANA MEDIA. Oleh : Nurprapti Wahyu Widyastuti. (2) Institutional links(3) Personal links (Marxist theory) (Network and diffusion theory) SOCIETAL AUDIENCE STRUCTURES AND CULTURE (4) Culture outcomes (5) Individual Outcomes - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS WACANA MEDIA

ANALISIS WACANA ANALISIS WACANA MEDIA MEDIA

Oleh :Oleh :

Nurprapti Wahyu WidyastutiNurprapti Wahyu Widyastuti

Page 2: ANALISIS WACANA MEDIA

(2) Institutional links(2) Institutional links (3) Personal links(3) Personal links(Marxist theory) (Marxist theory) (Network and diffusion theory)(Network and diffusion theory)

SOCIETAL SOCIETAL AUDIENCE AUDIENCE STRUCTURES AND STRUCTURES AND CULTURECULTURE

(4) Culture outcomes (4) Culture outcomes (5) Individual Outcomes(5) Individual Outcomes(Functional theory)(Functional theory) (Effect research)(Effect research)(Cultivation theory)(Cultivation theory) (Agenda Setting) (Agenda Setting) (Spiral of silence)(Spiral of silence) (Uses and gratification)(Uses and gratification)

(Dependency theory)(Dependency theory)

Sumber: Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communication, (1992: 343, 1996: 325)Sumber: Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communication, (1992: 343, 1996: 325)

(1) Media Contentand Structure

Page 3: ANALISIS WACANA MEDIA

MENGAPA ANALISIS WACANA MENGAPA ANALISIS WACANA

MEDIAMEDIA Isi Media sebagai Hasil Isi Media sebagai Hasil

Konstruksi RealitasKonstruksi Realitas

KKonstruksi realitas di sini adalah onstruksi realitas di sini adalah “menceritakan” ----secara lisan, “menceritakan” ----secara lisan, tertulis, ataupun dengan grafis tertulis, ataupun dengan grafis ----sebuah peristiwa, keadaan, ----sebuah peristiwa, keadaan, benda, orang, lembaga, aktivitas, benda, orang, lembaga, aktivitas, atau apapun jugaatau apapun juga. .

Page 4: ANALISIS WACANA MEDIA

Media content : The second Media content : The second

hand realityhand reality tuntutan teknis. Sebuah laporan seyogyanya tuntutan teknis. Sebuah laporan seyogyanya

mempunyai kelengkapan berita yang terangkum mempunyai kelengkapan berita yang terangkum dalam rumusan 5W + IH. dalam rumusan 5W + IH.

tuntutan idealisme. Di sini pers dituntut untuk tuntutan idealisme. Di sini pers dituntut untuk bersikap obyektif dan memperjuangkan bersikap obyektif dan memperjuangkan kebenaran. Komponen obyektivitas pemberitaan kebenaran. Komponen obyektivitas pemberitaan itu sendiri, seperti dirumuskan J. Westertahl itu sendiri, seperti dirumuskan J. Westertahl (1983), mencakup faktor faktualitas yang (1983), mencakup faktor faktualitas yang mengandung nilai netralitas. (McQuail, Denis, mengandung nilai netralitas. (McQuail, Denis, 1994, hal. 146-147). 1994, hal. 146-147).

tuntutan paradigmatisme. Ini terkait erat dengan tuntutan paradigmatisme. Ini terkait erat dengan dinamika internal dan eksternal sebuah dinamika internal dan eksternal sebuah media.setiap media memiliki kepentingan-media.setiap media memiliki kepentingan-kepentingan tertentu, entah itu ekonomi, politik, kepentingan tertentu, entah itu ekonomi, politik, ideologis, atau apapun namanya. Motif-motif ideologis, atau apapun namanya. Motif-motif inilah yang menjadi “ruh” sebuah laporan. (Gitlin, inilah yang menjadi “ruh” sebuah laporan. (Gitlin, Todd, 1980, hal. 249-250). Todd, 1980, hal. 249-250).

Page 5: ANALISIS WACANA MEDIA

The fact : The fact :

isi media merupakan hasil olahan isi media merupakan hasil olahan (manufactured) yang dipengaruhi oleh (manufactured) yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari individu-berbagai faktor, mulai dari individu-individu pekerja media (wartawan, individu pekerja media (wartawan, editor), konsumen/suplier/pengiklan, editor), konsumen/suplier/pengiklan, organisasi media, kelompok organisasi media, kelompok kepentingan, pemerintah, partai kepentingan, pemerintah, partai politik, ideologi, dan sebagainya politik, ideologi, dan sebagainya (Soemaker & Reese, 1996). (Soemaker & Reese, 1996).

Page 6: ANALISIS WACANA MEDIA

Peran dan Kekuatan Tanda (Icon, Peran dan Kekuatan Tanda (Icon, Indeks, Simbol –Bahasa) dalam Indeks, Simbol –Bahasa) dalam konstruksi realitas:konstruksi realitas:

Teks Menentukan Konteks. Dalam mengkonstruksi Teks Menentukan Konteks. Dalam mengkonstruksi realitas, bahasa memegang peranan kunci. realitas, bahasa memegang peranan kunci. Dengan Dengan bahasalah sebuah peristiwa menjadi cerita. Bahasa bahasalah sebuah peristiwa menjadi cerita. Bahasa disini mencakup bahasa ikon, indeks, ataupun simboldisini mencakup bahasa ikon, indeks, ataupun simbol (kajian semiotika)(kajian semiotika)

bahasa (icon, indeks, simbol) sering didayagunakan bahasa (icon, indeks, simbol) sering didayagunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk unntuk untuk berbagai kepentingan, termasuk unntuk propaganda politik atau periklanan (Lihat, Dan Nimmo propaganda politik atau periklanan (Lihat, Dan Nimmo Komunikasi Politik, Komunikasi Politik, 1986). Bahasa juga dimanfaatkan 1986). Bahasa juga dimanfaatkan untuk menimbulkan mitos-mitos tertentu dalam untuk menimbulkan mitos-mitos tertentu dalam masyarakat, seperti cerita eksodus kaum Yahudi pada masyarakat, seperti cerita eksodus kaum Yahudi pada jaman Mesir Kuno (Shapiro jaman Mesir Kuno (Shapiro dalam dalam Shapiro (ed). Shapiro (ed). 1984:241), atau mitos “pribumi malas” dalam 1984:241), atau mitos “pribumi malas” dalam masyarakat masyarakat

Page 7: ANALISIS WACANA MEDIA

Dengan dua alasan ini saja (isi media sebagai Dengan dua alasan ini saja (isi media sebagai hasil konstruksi realitas dan peranan bahasa hasil konstruksi realitas dan peranan bahasa dalam proses konstruksi realitas) sudah cukup dalam proses konstruksi realitas) sudah cukup menjadi alasan untuk menggunakan MDA, menjadi alasan untuk menggunakan MDA, guna mengetahui :guna mengetahui :

- apa yang ada di balik sebuah teks (isi - apa yang ada di balik sebuah teks (isi media)? media)? - Makna, tujuan, serta kepentingan - Makna, tujuan, serta kepentingan apakah yang ada di balik sebuah teks entah itu apakah yang ada di balik sebuah teks entah itu berupa berita, features, tajuk rencana, iklan berupa berita, features, tajuk rencana, iklan maupun film, dan sebagainya; baik berupa teks maupun film, dan sebagainya; baik berupa teks tertulis (media cetak), teks lisan (audio), teks tertulis (media cetak), teks lisan (audio), teks grafis (photo still, motion picture) maupun grafis (photo still, motion picture) maupun gabungan semua jenis teks (audio-visual). gabungan semua jenis teks (audio-visual).

Peran dan Kekuatan Tanda (Icon, Peran dan Kekuatan Tanda (Icon, Indeks, Simbol –Bahasa) dalam Indeks, Simbol –Bahasa) dalam konstruksi realitas:konstruksi realitas:

Page 8: ANALISIS WACANA MEDIA

METODE-METODE METODE-METODE ANALISIS WACANA ANALISIS WACANA MEDIA :MEDIA : analisis isi media (MDA) adalah usaha analisis isi media (MDA) adalah usaha

menafsirkan. Yang ditafsirkannya adalah menafsirkan. Yang ditafsirkannya adalah tanda-tanda (ikon, indeks, simbol) baik tanda-tanda (ikon, indeks, simbol) baik berupa tanda verbal maupun non-verbal; berupa tanda verbal maupun non-verbal; dalam bentuk tulisan, ucapan, foto, dalam bentuk tulisan, ucapan, foto, gambar, angka, dan tanda-tanda lainnya. gambar, angka, dan tanda-tanda lainnya.

Teknik interpretasinya adalah apa yang Teknik interpretasinya adalah apa yang disebut dengan “lingkaran heurmeneutika”. disebut dengan “lingkaran heurmeneutika”.

Alat bantunya adalah teori segi tiga makna Alat bantunya adalah teori segi tiga makna (tri-angle meaning). (tri-angle meaning).

Page 9: ANALISIS WACANA MEDIA

Note :Note :

Untuk diingat, sekalipun semua Untuk diingat, sekalipun semua metode MDA adalah menafsirkan, metode MDA adalah menafsirkan, namun masing-masing metode namun masing-masing metode memiliki tujuan yang berbeda-memiliki tujuan yang berbeda-beda. Setiap metode memiliki beda. Setiap metode memiliki tekanan yang berbeda dalam tekanan yang berbeda dalam menafsirkan tanda (apalagi jika menafsirkan tanda (apalagi jika dikaitkan dengan dikaitkan dengan perspektif/paradigma perspektif/paradigma penelitian penelitian yang dipakai).yang dipakai).

Page 10: ANALISIS WACANA MEDIA

Ciri Khas Metode-Metode MDA Ciri Khas Metode-Metode MDA No Nama Metode Uraian dan aspek yang dicari di balik sebuah teks (sebuah simplifikasi)

1 Semiotika MDC yang paling dasar, cara kerjanya adalah mengamati tanda (ikon, indeks, simbol) dengan tujuan untuk menemukan makna-makna tanda (dengan bantuan teori segi tiga makna).

2 Marxis Pendekatannya cenderung kritis; mengamati tanda (ikon, indeks, simbol) dengan tujuan untuk mengetahui siapa mengeksploitasi siapa. Mencurigai kapitalisme di balik sebuah teks.

3 Psikoanalisis Berasal dari aliran Freudian; untuk menjawab apakah tanda (ikon, indeks, simbol) dari sebuah teks mewakili keinginan si pengguna tanda – entah itu dalam soal id, libido; ego dan superegonya.

4 Sosiologis Pendekatannya berasal dari sosiologi yang konsern dengan urusan status dan peran; mengamati tanda (ikon, indeks, simbol) dengan tujuan untuk mengetahui siapa diberi status dan peran apa dalam sebuah teks.

5 Framing Analysis Variannya antara lain dari Gamson dan Modigliani; Pan & Koisicki; dan dari Van Dijk. Intinya adalah ingin melihat bagaimana sebuah topik (masalah, tokoh) dibuatkan wacananya dalam sebuah teks. Wacana adalah sebuah struktur cerita yang memiliki arti tertentu akibat proses framing (pemilihan fakta mana yang mau diangkat, fakta mana yang mau disembunyikan, atau dihilangkan sama sekali). Tekniknya adalah mengamati kelengkapan sebuah teks, teknik pengemasan yang dipakai, serta simbol-simbol yang digunakan.

6. Semiotika Sosial Sebuah metode untuk mengetahui bagaimana sebuah masalah dan orang diwacanakan dalam sebuah teks. Tekniknya adalah dengan mengamati cara pengemasan yang dipakai, sumber yang dikutip atau orang-orang yang dilibatkan beserta atribut sosial mereka, dan dengan mengamati simbol-simbol yang digunakan.

Page 11: ANALISIS WACANA MEDIA

Note :Note :

Sejauh mana sebuah analisis dari teks Sejauh mana sebuah analisis dari teks yang akan dilakukan antara lain yang akan dilakukan antara lain dipengaruhi oleh paradigma penelitian, dipengaruhi oleh paradigma penelitian, ruang-lingkup masalah yang ingin ruang-lingkup masalah yang ingin dikupas (apakah hanya teksnya ataukah dikupas (apakah hanya teksnya ataukah juga konteksnya – ada pendekatan juga konteksnya – ada pendekatan critical discourse analysis), critical discourse analysis), perumusan perumusan dan tujuan analisis, kerangka teori yang dan tujuan analisis, kerangka teori yang digunakan, dan metode MDA mana yang digunakan, dan metode MDA mana yang dipergunakan. dipergunakan.

Page 12: ANALISIS WACANA MEDIA

Contoh FramingContoh FramingPokok PermasalahanPokok Permasalahan Rusan masalah : bagaimana majalah Rusan masalah : bagaimana majalah Koleksi Angkasa Koleksi Angkasa

mengemas mengemas pemberitaan mengenai realitas Perang Hizbullah-pemberitaan mengenai realitas Perang Hizbullah-Israel pada bulan Juli-Agustus 2006 ?Israel pada bulan Juli-Agustus 2006 ?

1.3. Tujuan Penelitian1.3. Tujuan Penelitian untuk mengetahui konstruksi realitas majalah untuk mengetahui konstruksi realitas majalah Edisi Koleksi Edisi Koleksi

Angkasa Angkasa mengenai pemberitaan Perang Hizbullah-Israel pada mengenai pemberitaan Perang Hizbullah-Israel pada bulan Juli-Agustus 2006.bulan Juli-Agustus 2006.

3.4. Unit Analisis3.4. Unit AnalisisUnit analisis dalam penelitian ini adalah meneliti teks dan Unit analisis dalam penelitian ini adalah meneliti teks dan gambar dalamgambar dalamartikel yang termuat dalam artikel yang termuat dalam Edisi Koleksi Angkasa XXXVI : Edisi Koleksi Angkasa XXXVI : Perang Hizbullah – Israel.Perang Hizbullah – Israel.

3.5. Fokus Penelitian3.5. Fokus Penelitian Fokus penelitian yang akan dibahas oleh peneliti adalah artikel Fokus penelitian yang akan dibahas oleh peneliti adalah artikel

yang dimuat oleh majalah yang dimuat oleh majalah Edisi Koleksi Angkasa XXXVI : Edisi Koleksi Angkasa XXXVI : Perang Hizbullah – IsraelPerang Hizbullah – Israel, yang terbit pada bulan November , yang terbit pada bulan November 2006.2006.

Page 13: ANALISIS WACANA MEDIA

Contoh SemiotikaContoh Semiotika1.2. Perumusan Masalah1.2. Perumusan Masalah Pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan Pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :sebagai berikut : a. Bagaimana pengiklan menggunakan tanda-tanda yang berkaitan a. Bagaimana pengiklan menggunakan tanda-tanda yang berkaitan

dengan posisi gender perempuan dalam iklan televisi (TVC) Softex dengan posisi gender perempuan dalam iklan televisi (TVC) Softex ‘Karena Wanita Ingin Dimengerti’versi Andra Asmasoebrata, Esther ‘Karena Wanita Ingin Dimengerti’versi Andra Asmasoebrata, Esther J Jusuf, dan Irene K. Sukandar?J Jusuf, dan Irene K. Sukandar?

b. Makna apa yang terbentuk melalui tanda-tanda audio visual pada b. Makna apa yang terbentuk melalui tanda-tanda audio visual pada iklan televisi (TVC) Softex ‘Karena Wanita Ingin Dimengerti’versi iklan televisi (TVC) Softex ‘Karena Wanita Ingin Dimengerti’versi Andra Asmasoebrata, Esther J Jusuf, dan Irene K. Sukandar ?Andra Asmasoebrata, Esther J Jusuf, dan Irene K. Sukandar ?

c. Ideologi apa yang dibawa oleh pengiklan di dalam iklan tersebut?c. Ideologi apa yang dibawa oleh pengiklan di dalam iklan tersebut?1.3. Tujuan Penelitian1.3. Tujuan Penelitian a. Mengetahui tanda-tanda yang berkaitan dengan posisi gender a. Mengetahui tanda-tanda yang berkaitan dengan posisi gender

perempuan di dalam iklan televisi (TVC) Softex.perempuan di dalam iklan televisi (TVC) Softex. b. Menemukan makna yang terbentuk melalui tanda-tanda yang b. Menemukan makna yang terbentuk melalui tanda-tanda yang

digunakan dalam iklan televisi (TVC) Softex.digunakan dalam iklan televisi (TVC) Softex. c. Mengetahui ideologi yang dibawa oleh pengiklan dalam iklan c. Mengetahui ideologi yang dibawa oleh pengiklan dalam iklan

televisi (TVC) Softex.televisi (TVC) Softex.

Page 14: ANALISIS WACANA MEDIA

Contoh SemiotikaContoh Semiotika3.3. Metode Penelitian3.3. Metode Penelitian ...........dalam penelitian ini adalah metode semiotika. “Metode semiotika pada ...........dalam penelitian ini adalah metode semiotika. “Metode semiotika pada

dasarnya bersifat kualitatif-interpretatif (dasarnya bersifat kualitatif-interpretatif (interpretationinterpretation), yaitu sebuah metode ), yaitu sebuah metode yang memfokuskan dirinya pada “tanda” dan “teks” sebagai obyek kajian, serta yang memfokuskan dirinya pada “tanda” dan “teks” sebagai obyek kajian, serta bagaimana peneliti “menafsirkan” dan “memahami kode” (bagaimana peneliti “menafsirkan” dan “memahami kode” (decodingdecoding) di balik ) di balik tanda dan teks tersebut”.tanda dan teks tersebut”.

3.4. Unit Analisis3.4. Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah tanda-tanda termasuk satuan terkecilUnit analisis dalam penelitian ini adalah tanda-tanda termasuk satuan terkecil ((signemesigneme) yang ada pada tiga struktur teks iklan televisi Softex.) yang ada pada tiga struktur teks iklan televisi Softex. signifier-signifier signifier-signifier dalam analisa iklan ini meliputi gambar (dalam analisa iklan ini meliputi gambar (visualvisual), warna, suara ), warna, suara

((audio : music dan sound effectaudio : music dan sound effect), tulisan (), tulisan (title, sub title, captiontitle, sub title, caption), yang terdapat ), yang terdapat pada teks iklan tersebut serta durasi iklan. pada teks iklan tersebut serta durasi iklan.

3.7. Analisis Data3.7. Analisis Data Dalam proses analisis akan dipilih beberapa Dalam proses analisis akan dipilih beberapa frame frame dari dari story line story line yang yang

menggunakan berbagai tanda yang berkaitan dengan posisi gender perempuan menggunakan berbagai tanda yang berkaitan dengan posisi gender perempuan dalam iklan, selanjutnya analisis dibuat dengan meminjam model analisis dalam iklan, selanjutnya analisis dibuat dengan meminjam model analisis Barthes. Seperti dikutip Alex Sobur dari Cobley dan Jansz yang mengatakan Barthes. Seperti dikutip Alex Sobur dari Cobley dan Jansz yang mengatakan ::

““Barthes menganalisis iklan berdasarkan pesan yang dibawanya, yaitu (1) PesanBarthes menganalisis iklan berdasarkan pesan yang dibawanya, yaitu (1) Pesan linguistik berupa semua kata dan kalimat di dalam iklan; (2) pesan ikonik yanglinguistik berupa semua kata dan kalimat di dalam iklan; (2) pesan ikonik yang terkodekan berupa konotasi yang muncul dalam foto iklan, yang dapat berfungsi terkodekan berupa konotasi yang muncul dalam foto iklan, yang dapat berfungsi

jika dikaitkan dengan sistem tanda yang lebih luas dalam masyarakat dan (3) jika dikaitkan dengan sistem tanda yang lebih luas dalam masyarakat dan (3) pesan ikonik tak terkodekan yaitu denotasi dalam foto iklan”.pesan ikonik tak terkodekan yaitu denotasi dalam foto iklan”.

Page 15: ANALISIS WACANA MEDIA

Contoh Contoh Analisis WacanaAnalisis Wacana

1.2 Rumusan Masalah1.2 Rumusan Masalah Bagaimana program infotainment Kasak Kusuk Bagaimana program infotainment Kasak Kusuk Invetigasi mengkonstruksikan pemberitaan mengenai Invetigasi mengkonstruksikan pemberitaan mengenai konflik rumah tangga pasangan artis Ahmad Dani dan konflik rumah tangga pasangan artis Ahmad Dani dan Maia Ahmad? Maia Ahmad?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji

mengenai konstruksi program infotainment Kasak mengenai konstruksi program infotainment Kasak Kusuk Invetigasi mengenai konflik rumah tangga Kusuk Invetigasi mengenai konflik rumah tangga pasangan artis Ahmad Dani dan Maia Ahmad yang pasangan artis Ahmad Dani dan Maia Ahmad yang ditayangkan stasiun televisi SCTV pada tanggal 28 ditayangkan stasiun televisi SCTV pada tanggal 28 April 2007. April 2007.

Page 16: ANALISIS WACANA MEDIA

Thank YouThank You