anatomi dan fisiologi system neurobehaviour 3
TRANSCRIPT
ANATOMI DAN FISIOLOGI SYSTEM NEUROBEHAVIOUR
Ns. NOVITA SARI,S.Kep
CAIRAN SEREBROSPINAL
Sekresi CSF oleh pleksus koroideus CSF jernih, tidak berwarna merupakan bantal
cairan pelindung di sekitar SSP CSF terdiri dari :
Air Elektrolit O2 Co2 Glukosa Leukosit (terutama limfosit) Protein
Csf mempunyai kadar natrium dan klorida tinggi, sedangkan glukosa dan kalium rendah
Setelah memcapai ruang subarakhnoid, CSF akan bersirkulasi di sekitar otak dan medula spinalis, keluar menuju sistemvaskular
Sebagian CSF direabsorpsi ke dalam darah melalui vili arakhnoidalis
Volume CSF : 125 ml di seluruh rongga serebrospinal
Kecepatan sekresi pleksus koroideus : 500 – 750 ml / hari
Adanya tekanan pada CSF mempengaruhi proses pembentukan cairan da resistensi reabsorpsi
010
2030
4050
6070
8090
1stQtr
3rdQtr
East
West
North
SUPLAI DARAH
Suplai darah SSP : Arteri vertebralis Arteri karotis interna
2. Arteri karotis, yang terbagi menjadi 2 bagian :a. Arteri di daearah tengkorak, dimana pembuluh darah interna yang ada di tengkorak.
Terbagi 2, yaitu :
Arteri serebri mediaYang merupakan lanjutan dari arteri karotis interna sesudah subarakhnoid. Sebelum percabangan terdapat arteri oftalmika yang memperdarahi orbita, dimana orbita itu sendiri memperdarahi mata, isi orbita, bagian-bagian hidung dan sinus. Apabila terdapat sumbatan pada arteri oftalmika akan terjadi stroke dan kebutaan
Arteri serebri anterior, terbagi atas 3 bagian, yaitu : Nukleus kaudatus Puntamen Lobus frontalis
Apabila terjadi sumbatan pada arteri serebri anterior ini akan terjadi : Hemiplegi, kontralateral, paralysis dan gangguan sensori
b. Arteri karotis eksternaArteri ini memperdarahi daerah wajah, tiroid, lidah dan farinx
SINAP
Sinaps adalah celah kecil yang memisahkan neuron
Sinaps ini terdiri dari: akhir yang presynaptic yang berisi
neurotransmitter, mitokondria dan organel sel lainnya,
akhir yang postsynaptic yang berisi reseptor untuk neurotransmiter dan,
sebuah sinaptik sumbing atau ruang antara ujung presynaptic dan postsynaptic.
Synapse Suatu sinaps adalah persambungan diantara neuron. Neuron yang
mentransmisikan informasi adalah neuron prasinaps; neuron yang berada di luar sinaps merupakan neuron pasca sinaps.
Sinaps listrik memungkinkan ion mengalir langsung dari satu neuron ke yang lain
Sinaps kimia adalah situs pelepasan dan pengikatan neurotransmiter. Bila impuls mencapai ujung (terminal) aksonal prasinaps, saluran Ca2+ terbuka, dan Ca2+ memasuki sel dan memperantarai pelepasan neurotransmiter.
Neurotransmitter kemudian berdifusi melintasi celah sinaps dan berikatan dengan reseptor pascasinaps, yang akan menyebabkan terbukanya saluran ion.
Setelah berikatan, neurotransmiter dilepaskan dari sinaps dengan pemecahan enzimatik atau pengambilan kembali (reuptake) ke terminal prasinaps atau astrosit.
Macam synaps
Sinaps akso somatik : merupakan ttk temu antara ujung akson 1 sel saraf dengan soma ( badan sel ) dari neuron lain.
Sinaps aksodendritik merupakan titik temu antara ujung axon sel saraf dengan dendrit sel syaraf lain
Synapsis axoaxonik kontak antara akson dr neuron yang satu dg akson neuron yang lain =
axoneuritik
Ciri-ciri sinaps
Hanya mengantar impuls ke satu arah . Memperlambat perambatan impuls . Melanjutkan perambatan impuls dengan
bantuan neurotransmitter. Dapat menambah kuat rangsang hingga
mencapai nilai ambang perangsangan Sangat peka terhadap kelelahan , penurunan
kemampuan hantaran impuls . Peka terhadap kekurangan kadar O2. Peka terhadap senyawa kimia atau obat-obatan. Pengaruhnya dapat mengaktifkan atau
menghambat.
1. Pada akhir dari neuron pra-sinapsis ada tegangan-gated saluran kalsium. Ketika potensial aksi mencapai sinaps saluran ini terbuka, menyebabkan ion kalsium mengalir ke dalam sel.
2. Ion-ion kalsium menyebabkan vesikel sinaptik
untuk sekering dengan membran sel, melepaskan isinya (bahan kimia neurotransmiter) oleh eksositosis.
3. Neurotransmiter berdifusi di celah sinaptik.
4. Neurotransmitter mengikat ke neuroreceptors di membran post-sinaptik, menyebabkan saluran untuk membuka. Dalam contoh yang ditunjukkan ini adalah saluran natrium, sehingga ion natrium mengalir masuk
5. Hal ini menyebabkan depolarisasi membran sel pos-sinaptik, yang dapat memulai potensial aksi, jika ambang batas tersebut tercapai.
6. Neurotransmitter dipecah oleh enzim tertentu di celah
sinaptik; misalnya enzim acetylcholinesterase memecah acetylcholine neurotransmitter. Produk kerusakan diserap oleh neuron pra-sinapsis oleh endositosis dan digunakan kembali mensintesis neurotransmitter lagi, menggunakan energi dari mitokondria.
Membran sel semipermeabel
Cell Membrane at rest
Na+ Cl-K+
Na+
Cl-K+
A-
Outside of Cell
Inside of Cell
Potassium (K+) can pass through to equalize its concentration
Sodium and Chloride cannot pass through
Result - inside is negative relative to outside
- 70 mV
Potensial istirahat
Pada kondisi istirahat, akson mengandung cairan bermuatan negatif, sedangkan disekelilingnya ion positif polarisasi
Potensial di bagian dalam -65 sampai -70 mV Muatan ke daerah dendrit lebih positif Jika potensial istirahat meningkat melampaui ambang suatu potensial aksi
mulai berjalan dr badan sel ke akson
Depolarisasi mengawali PA
Jika terjadi stimulasi, PA membuka pintu aksonmembran ion muatan + (Na+) masuk ke akson depolarisasi
Bagian dalam sel dg cepat berubah menjadi lebih positif dibandingkan bag. luar
Repolarisasi
Berlanjut sampai nilai ambang tercapai impuls dihantarkan dari akson ke dendrit neuron berikutnya kembali ke posisi istirahat
Sth depolarisasi ion K+ bergerak keluar, menjaga kondisi di dalam menjadi bertegangan negatif repolarisasi
Hiperpolarisasi
Repolarisasi mengakibatkan tegangan di bawah potensial istirahat Sel saraf pada saat ini tidak menghasilkan potensial aksi lagi Disebut periode refraktori
Reseptor
Reseptor merupakan bagian system saraf yang bersifat sangat peka terhadap rangsang krn memiliki derajat iritabilitas yang sangat tinggi dan berfungsi sebagai transduser.
Reseptor berdasarkan sumber rangsang
Exteroseptor reseptor yg menerima sumber rangsang dari luar tubuh.
Reseptor kontak rangsang , kontak langsung dengan reseptor.
Contoh : badan paccini ( rasa tekan ), badan Messner ( rasa sentuh ), badan ruffini ( rasa panas ), badan crause ( rasa dingin ).
Reseptor tele, rangsang tdk kontak langsung dengan reseptor .
Contoh organ corti pada telinga ( suara), retina mata
( cahaya ).
Interoseptor reseptor yg menerima sumber rangsang yg berasal dr dlm tubuh sendiri.
Proprioseptor terdapat dalam otot . Contoh ; muscle spindle dan golgi tendon fiber ( rasa sakit).
Viceroseptor : terdapat pd organ 2 saluran pencernaan , pernafasan , peredaran darah dll.
Oleh karena mekanik dan kimia . Sensasi yang timbul rasa lapar , haus , pusing dsb.
Reseptor berdasarkan macam rangsang
Mekanoreseptor ;Sumber berupa rangsang mekanis contoh ujung saraf bebas diseluruh permukaan tubuh.
Kemoreseptor rangsang berupa zat kimia , contoh putting pengecap , sel alfactori, badan karotikus , dan aortikus untuk perubahan pH darah.
Termoreseptor rangsang berupa perobahan suhu, contoh badan Ruffini dan badan Krause.
Fotoreseptor rangsang berupa gelombang cahaya , contoh sel batang dan sel kerucut pada retina mata.
Nocireseptor merupakan reseptor yg mendeteksi kerusakan pada jaringan , baik kerusakan fisik maupun kimia. Contoh kerusakan muuscle fiber dan golgi tendon fiber.
Transmisi sinyal antara neuron-neuron dan antara neuronotot (juga neuron-kelenjar) seringkali dimediasi secara kimiawi oleh neurotransmitter (penghantar impuls saraf)
Tugas : Pleksus koroideus Arteri vertebralis Reseptor membran