anatomi fisiologi sistem imun

23
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tahukah kalian, mengapa tub uh kita bisa terserang penyakit? , Hal Itu Karena Disebabkan fungsi dari Sistem Imun Kita Menurun, didalam tubuh kita terdapat mekanisme perlindungan yang dinamakan sistem imun. Ia dirancang untuk mempertahankan tubuh kita terhadap jutaan bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit yang setiap saat menyerang tubuh kita. Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda yang semuanya siap bertindak begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan polutan. Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan sel- sel imun ke tempat infeksi, untuk melakukan proses penyembuhan. Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai ancaman bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem imun yang sehat & optimal menjadi sangat penting. Olehkarena itu kita sangat penting mengetahui apa itu sistem imun, Dalam makalah ini akan di bahas tentang anatomi dan fisiologi dari sistem imun, yang dapat kita pelajari. B. TUJUAN Setelah kita engetahui anatomi dan fisiologi di harapkan kita dapat menerapkan dalam lingkungan bagaimana cara kita mempertahankan sistem imun kita agar bekerja dengan sempurna.

Upload: irfan-kurniawan

Post on 11-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dyguhjhijkghhgkhjhk

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN

BAB I PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Tahukah kalian, mengapa tub uh kita bisa terserang penyakit? , Hal Itu Karena Disebabkan

fungsi dari Sistem  Imun Kita Menurun, didalam tubuh kita terdapat mekanisme perlindungan yang

dinamakan sistem imun. Ia dirancang untuk mempertahankan tubuh kita terhadap jutaan bakteri,

mikroba, virus, racun dan parasit yang setiap saat menyerang tubuh kita.

Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda yang semuanya siap bertindak

begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan

polutan. Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat infeksi, untuk

melakukan proses penyembuhan.

Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai ancaman

bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem imun yang sehat & optimal menjadi sangat

penting.

Olehkarena itu kita sangat penting mengetahui apa itu sistem imun, Dalam makalah ini akan

di bahas tentang anatomi dan fisiologi dari sistem imun, yang  dapat kita pelajari.

B.     TUJUAN

Setelah  kita engetahui anatomi dan fisiologi di harapkan kita dapat menerapkan dalam

lingkungan bagaimana cara kita mempertahankan sistem imun kita agar bekerja dengan sempurna.

BAB II PEMBAHASAN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN

Page 2: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

A.PENGERTIAN

Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia sebagai

perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus,

bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein

tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi

menjadi tumor. (Wikipedia.com)

 Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang

dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan

benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel

kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistemkekebalan melemah, kemampuannya melindungi

tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam

dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap

sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa

jenis kanker.

B.           FUNGSI

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit menghancurkan &

menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur,

dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh

2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan

jaringan.

3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Sasaran utama: bakteri patogen & virus

Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel

mast)

·        C. LETAK-LETAK SISTEM IMUN

 a. Sumsum

Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang. Sumsum tulang

adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih (termasuk limfosit dan makrofag) dan platelet.

Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.

·         b. Timus

Dalam kelenjar timus sel-sel limfoid mengalami proses pematangan sebelum lepas ke dalam

sirkulasi. Proses ini memungkinkan sel T untuk mengembangkan atribut penting yang dikenal

sebagai toleransi diri.

·         c. Getah bening

Page 3: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di sepanjang perjalanan limfatik.

Terkumpul dalam situs tertentu seperti leher, axillae, selangkangan dan para-aorta daerah.

Pengetahuan tentang situs kelenjar getah bening yang penting dalam pemeriksaan fisik pasien.

Getah adalah basa (pH> 7,0) cairan yang biasanya jelas, transparan, dan tidak berwarna.

Mengalir di pembuluh limfatik dan jaringan mandi dan organ dalam meliput pelindung. Tidak ada

sel darah merah dalam getah bening dan memiliki kandungan protein lebih rendah dari darah.

Seperti darah, hal ini sedikit lebih berat daripada air (densitas = 1,019 ± 0,003). Getah bening

mengalir dari cairan interstisial melalui pembuluh limfatik sampai dengan baik duktus toraks atau

saluran getah bening kanan, yang berakhir di pembuluh darah subklavia, dimana getah bening

dicampur ke dalam darah. (Duktus getah bening yang tepat mengalir di sisi kanan leher, dada, dan

kepala, sedangkan duktus toraks menguras seluruh tubuh.) Limfe membawa lipid dan vitamin yang

larut dalam lemak diserap dari saluran gastrointestinal (GI). Karena tidak ada pompa aktif dalam

sistem getah bening, tidak ada tekanan-kembali diproduksi. Pembuluh limfatik, seperti vena,

memiliki arah katup yang mencegah aliran balik. Selain itu, sepanjang kapal tersebut terdapat

kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil yang berfungsi sebagai filter dari cairan limfatik. Hal

ini dalam kelenjar getah bening di mana antigen biasanya disajikan kepada sistem kekebalan tubuh.

Sistem limfoid manusia sebagai berikut:

Page 4: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

· organ utama: tulang sumsum (di pusat cekungan tulang) dan kelenjar timus

(terletak di belakang tulang dada di atas jantung), dan

· sekunder organ pada atau dekat portal kemungkinan masuknya patogen:

kelenjar gondok, amandel, limpa (terletak di bagian kiri atas perut), kelenjar

getah bening (di sepanjang pembuluh limfatik dengan konsentrasi di leher,

ketiak, perut, dan pangkal paha), Peyer’s patch (dalam usus), dan usus buntu.

                                          

·         c. Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)

Di samping jaringan limfoid berkonsentrasi dalam kelenjar getah bening dan limpa, jaringan

limfoid juga ditemukan di tempat lain, terutama saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran

urogenital.

Page 5: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

D.MEKANISME PERTAHANAN

a.      Non Spesifik

·         Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan  non spesifik disebut juga respons imun

alamiah. Yang merupakan mekanisme pertahanan non spesifik tubuh

kita adalah kulit dengan kelenjarnya, lapisan mukosa dengan enzimnya, serta kelenjar lain dengan

enzimnya seperti kelenjar air mata.

Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan komplemen

merupakan komponen mekanisme pertahanan non spesifik.

Imunitas non spesifik merupakan respon awal terhadap mikroba untuk

mencegah,mengontrol dan mengeliminasi terjadinya infeksi pada host,

merangsang terjadinya imunitas spesifik untuk mengoptimalkan efektifitas

kerja dan Hanya bereaksi terhadap mikroba ,bahan bahan akibat kerusakan

sel (heat shock protein) dan memberikan respon yang sama untuk infeksi yang

berulang.

a. pertahanan fisik : kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan

b. pertahanan kimia : bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar

sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim

yang dikeluarkan oleh makrofag menghancurkan kuman gram – dengan

bantuan komplemen, keringat, ludah , air mata dan air susu

( melawan kuman gram + )

c. pertahanan humoral

- komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan

parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang

mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg

memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya

- interferon – suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung

nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.

b.      Mekanisme Pertahanan Spesifik

·         Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi  invasi mikroorganisme maka imunitas

spesifik akan terangsang. Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yang

Page 6: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

diperankan oleh sel limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya seperti sel

makrofag dan komplemen.

·         Dilihat dari caranya diperoleh maka mekanisme  pertahanan spesifik disebut juga respons imun

didapat.  Mekanisme Pertahanan Spesifik  (Imunitas Humoral dan Selular)

·          Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan atau

tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh

imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal,

yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.

·          Imunitas selular didefinisikan sebagai suatu respons imun terhadap antigen yang

diperankan oleh limfosit T dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya.

b.1.Komponen Sistem Imun Spesifik

b.1.1Barier Sel Epitel

Sel epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap mikroba dari lingkungan dan menghasilkan

peptida yang berfungsi sebagai antibodi natural. Didalam sel epitel barier juga terdapat sel limfosit

T dan B, tetapi diversitasnya lebih rendah daripada limfosit T dan B pada sistem imun spesifik. Sel

T limfosit intraepitel akan menghasilkan sitokin, mengaktifkan fagositosis dan selanjutnya

melisiskan mikroorganisme. Sedangkan sel B limfosit intraepitel akan menghasilkan IG M.

b.1.2 Neutrofil dan Makrofag

Ketika terdapat mikroba dalam tubuh, komponen pertama yang bekerja adalah neutrofil dan

makrofag dengan cara ingesti dan penghancuran terhadap mikroba tersebut. Hal ini di karenakan

makrofag dan neutrofil mempunyai reseptor di permukaannya yang bisa mengenali bahan

intraselular (DNA), endotoxin dan lipopolisakarida pada mikroba yang selanjutnya mengaktifkan

aktifitas antimikroba dan sekresi sitokin.

b.1.3 NK Sel

NK sel mampu mengenali virus dan komponel internal mikroba. NK sel di aktifasi oleh adanya

antibodi yang melingkupi sel yang terinfeksi virus, bahan intrasel mikroba dan segala jenis sel yang

tidak mempunyai MCH class I. Selanjutnya NK sel akan menghasilkan porifrin dan granenzim

untuk merangsang tterjadinya apoptosis.

Antibodi (Immunoglobulin)

Page 7: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

sAntibodi (bahasa Inggris:antibody,  gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu

yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon

dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Pembagian Immunglobulin

Antibodi A (bahasa Inggris: Immunoglobulin A, IgA) adalah antibodi yang memainkan

peran penting dalam imunitas mukosis (en:mucosal immune). IgA banyak ditemukan pada bagian

sekresi tubuh (liur, mukus, air mata, kolostrum dan susu) sebagai sIgA (en:secretoryIgA) dalam

perlindungan permukaan organ tubuh yang terpapar dengan mencegah penempelan bakteri dan

virus ke membran mukosa. Kontribusi fragmen konstan sIgA dengan ikatan komponen mukus

memungkinkan pengikatan mikroba.

Antibodi D (bahasa Inggris: Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah monomer dengan

fragmen yang dapat mengikat 2 epitop. IgD ditemukan pada permukaan pencerap sel B bersama

dengan IgM atau sIga, tempat IgD dapat mengendalikan aktivasi dan supresi sel B. IgD berperan

dalam mengendalikan produksi autoantibodi sel B. Rasio serum IgD hanya sekitar 0,2%.

Antibodi E (bahasa Inggris: antibody E, immunoglobulin E, IgE) adalah jenis antibodi yang

hanya dapat ditemukan pada mamalia. IgE memiliki peran yang besar pada alergi terutama pada

hipersensitivitas tipe 1. IgE juga tersirat dalam sistem kekebalan yang merespon cacing parasit

(helminth) seperti Schistosoma mansoni, Trichinella spiralis, dan Fasciola hepatica,  serta terhadap

parasit protozoa tertentu sepertiPlasmodium  falciparum, dan artropoda.

Antibodi G (bahasa Inggris: Immunoglobulin G, IgG) adalah antibodi monomeris yang

terbentuk dari dua rantai berat dan rantai ringan , yang saling mengikat dengan ikatan disulfida,

dan mempunyai dua fragmen antigen-binding. Populasi IgG paling tinggi dalam tubuh dan

terdistribusi cukup merata di dalam darah dan cairan tubuh dengan rasio serum sekitar 75% pada

manusia dan waktu paruh 7 hingga 23 hari bergantung pada sub-tipe.

Antibodi M (bahasa Inggris: Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin)  adalah antibodi

dasar yang berada pada plasma B. Dengan rasio serum 13%, IgM merupakan antibodi dengan

ukuran paling besar, berbentuk pentameris 10 area epitop pengikat, dan teredar segera setelah tubuh

terpapar antigen sebagai respon imunitas awal (en:primary immune response)  pada rentang waktu

paruh sekitar 5 hari. Bentuk  monomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan limfosit- B dan

reseptor sel-B. IgM adalah antibodi pertama yang tercetus pada 20 minggu pertama masa janin

kehidupan seorang manusia dan berkembang secara fitogenetik (en:phylogenetic). Fragmen konstan

IgM adalah bagian yang

menggerakkan lintasan komplemen klasik. 

E.Macam-macam imun

d.1 Imunitas bawaan

Sistem kekebalan bawaan adalah apa yang kita dilahirkan dengan dan

itu spesifik, semua antigen diserang sama cukup banyak. Hal ini genetik

berdasarkan dan kami sebarkan ke anak cucu kita.

Page 8: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Permukaan Hambatan atau Imunitas Mukosa

Dan, tentu saja, yang paling penting penghalang pertama adalah kulit.

Kulit tidak dapat ditembus oleh sebagian besar organisme kecuali jika sudah

memiliki celah, seperti goresan, nick, atau dipotong. Mekanis, patogen

dikeluarkan dari paru-paru dengan tindakan ciliary sebagai langkah rambut-

rambut kecil di gerakan ke atas, batuk dan bersin tiba-tiba mengeluarkan baik

dan tak hidup makhluk hidup dari sistem pernafasan, aksi penyiraman air

mata, air liur, dan urin juga memaksa keluar patogen , seperti halnya off

peluruhan kulit. Lengket lendir di saluran pencernaan dan pernafasan

perangkap banyak mikroorganisme. PH asam (<7,0) dari sekresi kulit

menghambat pertumbuhan bakteri. Folikel rambut mengeluarkan sebum yang

mengandung asam laktat dan asam lemak baik yang menghambat

pertumbuhan beberapa bakteri patogen dan jamur. Area kulit tidak ditutupi

dengan rambut, seperti telapak tangan dan telapak kaki, yang paling rentan

terhadap infeksi jamur. Pikirkan’s kaki atlet. Air liur, air mata, sekresi hidung,

dan keringat mengandung lisozim, suatu enzim yang menghancurkan dinding

sel bakteri positif Gram menyebabkan lisis sel. sekret vagina juga sedikit asam

(setelah onset menstruasi). Spermine dan seng dalam air mani

menghancurkan beberapa patogen. Laktoperoksidase merupakan enzim yang

kuat ditemukan dalam susu ibu. Perut merupakan hambatan yang hebat

sepanjang mukosa mensekresi asam klorida nya (0,9 <pH <3,0, sangat asam)

dan protein-mencerna enzim yang membunuh patogen banyak. perut bahkan

dapat menghancurkan obat-obatan dan bahan kimia lainnya. Flora normal

adalah mikroba, terutama bakteri, yang hidup di dan di tubuh dengan,

biasanya, tidak ada efek berbahaya bagi kami. Kami memiliki sekitar 10 13 sel

di dalam tubuh kita dan 10 14 bakteri, yang sebagian besar tinggal di usus

besar. Ada 10 3 -10 4 mikroba per cm 2 pada kulit (Staphylococcus aureus,

Staph,. Epidermidis diphtheroid, streptococci, Candida, dll). Berbagai bakteri

hidup di hidung dan mulut. Lactobacillus tinggal di lambung dan usus kecil.

Usus bagian atas memiliki sekitar 10 4 bakteri per gram, sedangkan usus

besar memiliki 10 11 per gram, dimana 95-99% adalah anaerob (anaerob

adalah sebuah mikroorganisme yang dapat hidup tanpa oksigen, sementara

sebuah aerob memerlukan oksigen.) Atau Bacteroides. Saluran urogenitary

adalah ringan dijajah oleh berbagai bakteri dan diphtheroid. Setelah pubertas,

vagina dijajah oleh aerophilus Lactobacillus bahwa glikogen fermentasi untuk

mempertahankan pH asam. Normal flora mengisi hampir semua relung

ekologis yang tersedia dalam tubuh dan menghasilkan bacteriocidins,

Page 9: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

defensin, protein kationik, dan laktoferin yang semuanya bekerja untuk

menghancurkan bakteri lain yang bersaing untuk ceruk mereka dalam tubuh.

Bakteri penduduk bisa menjadi masalah ketika mereka menyerbu ruang

di mana mereka tidak dimaksudkan untuk menjadi. Sebagai contoh: (a) aureus

hidup pada kulit dapat memperoleh masuk ke tubuh melalui luka kecil / nick.

(B) Beberapa antibiotik, di klindamisin khususnya, membunuh beberapa

bakteri di saluran usus kita. Hal ini menyebabkan pertumbuhan berlebih dari

Clostridium difficile, yang menghasilkan kolitis pseudomembran, suatu kondisi

yang agak menyakitkan dimana lapisan dalam usus retak dan berdarah.

Fagosit adalah sel yang menarik (oleh chemotaxis), mematuhi, menelan, dan

ingests benda asing. Promonocytes dibuat di sumsum tulang, setelah itu

mereka dilepaskan ke dalam darah dan disebut monosit sirkulasi, yang

akhirnya matang menjadi makrofag (Berarti “pemakan besar”, lihat di bawah).

                 

Beberapa makrofag terkonsentrasi di paru-paru, hati (Kupfer sel),

lapisan kelenjar getah bening dan limpa, mikroglia otak, mesoangial sel-sel

ginjal, sinovial A sel, dan osteoklas. Mereka berumur panjang, tergantung

pada mitokondria untuk energi, dan yang terbaik di menyerang sel-sel mati

dan patogen mampu hidup dalam sel. Setelah makrofag sebuah phagocytizes

sel, ia menempatkan beberapa protein tersebut, disebut epitop, pada

permukaannya-mirip pesawat tempur menampilkan hits-nya. ini penanda

permukaan berfungsi sebagai alarm untuk sel kekebalan lainnya yang

kemudian menyimpulkan bentuk penyerbu. Semua sel-sel yang melakukan hal

ini disebut presentasi antigen sel (APC).

Page 10: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

The-tetap atau mengembara makrofag tidak berkeliaran di pembuluh darah

dan bahkan dapat meninggalkan mereka untuk pergi ke situs infeksi di mana

mereka menghancurkan jaringan yang mati dan patogen. Emigrasi dengan

menekan melalui dinding kapiler ke jaringan disebut diapedesis atau

ekstravasasi. Kehadiran histamines di lokasi infeksi menarik sel ke sumber

mereka.

sel-sel pembunuh alami bergerak dalam darah dan getah bening terhadap

pelet (menyebabkan meledak) sel kanker dan sel-sel tubuh yang terinfeksi

virus. Mereka limfosit butiran besar yang menempel pada glikoprotein pada

permukaan sel yang terinfeksi dan membunuh mereka.

Plmorphonuclear neutrofil, juga disebut polys untuk jangka pendek, adalah

fagosit yang tidak mitokondria dan mendapatkan energi dari glikogen yang

tersimpan. Mereka adalah nondividing, berumur pendek (paruh 6-8 jam, umur

1-4 hari), dan memiliki inti tersegmentasi]. The [gambar di bawah ini

menunjukkan phagocytizing neutrofil bakteri, dengan warna kuning. Mereka

merupakan 50-75% dari seluruh leukosit. Para neutrofil memberikan

pertahanan utama terhadap pyogenic (pembentuk nanah) bakteri dan yang

pertama di tempat kejadian untuk melawan infeksi. Mereka diikuti oleh

makrofag berkeliaran sekitar tiga sampai empat jam kemudian.

Sistem komplemen adalah plasma dipicu sistem enzim utama. Ini mantel

mikroba dengan molekul yang membuat mereka lebih rentan terhadap

terperosok oleh fagosit meningkatkan permeabilitas Vascular. Mediator

permeabilitas kapiler untuk memungkinkan plasma yang lebih dan

melengkapi cairan mengalir ke lokasi infeksi juga. Mereka mendorong polys

untuk mematuhi dinding kapiler (pinggiran) dari mana mereka dapat masuk

Page 11: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

melalui dalam hitungan menit untuk tiba di daerah yang rusak. Setelah fagosit

melakukan pekerjaan mereka, mereka mati dan mereka "mayat-mayat,"

kantong-kantong jaringan yang rusak, dan nanah bentuk cair.

Eosinofil tertarik untuk sel dilapisi dengan pelengkap C3B, di mana mereka

melepaskan protein dasar mayor (MBP), protein kationik, perforins, dan

metabolit oksigen, yang semuanya bekerja sama untuk membakar lubang

dalam sel dan cacing (cacing). Sekitar 13% dari leukosit adalah eosinofil.

umur mereka sekitar 8-12 hari. Neutrofil, eosinofil, dan makrofag semua

fagosit.

sel Dendritic ditutupi dengan selaput labirin proses yang terlihat seperti

dendrit sel saraf. Kebanyakan dari mereka adalah sangat penyajian antigen

sel efisien. Ada empat tipe dasar: sel Langerhans, sel dendritik interstisial,

interdigitating sel dendritik, dan sel dendritik beredar. perhatian utama kami

akan sel Langerhans, yang ditemukan pada epidermis dan selaput lendir,

terutama di, vagina, dan rongga mulut dubur. Sel-sel ini membuat titik

antigen menarik dan efisien menyajikannya ke sel penolong T untuk aktivasi

mereka]. [Akun ini, sebagian, untuk transmisi HIV melalui kontak seksual.

Setiap sel dalam sistem kekebalan tubuh bawaan untuk mengikat antigen

menggunakan pengenalan reseptor-pola. Reseptor ini dikodekan di garis

kuman setiap orang. kekebalan ini diwariskan dari generasi ke generasi.

Selama pembangunan manusia ini terkait molekul reseptor untuk pola-

patogen telah berevolusi melalui seleksi alam untuk lebih spesifik dengan

karakteristik tertentu dari kelas luas organisme menular. Ada beberapa ratus

reseptor dan mereka mengakui pola lipopolisakarida bakteri, peptidoglikan,

DNA bakteri, dsRNA, dan zat lainnya. Jelas, mereka ditetapkan untuk

menargetkan baik-negatif dan Gram-positif bakteri Gram.

d.1.1  Imunitas adaptif atau Acquired

Limfosit datang dalam dua tipe utama: sel B dan sel T. Darah perifer

mengandung 20-50% dari limfosit beredar, sisanya bergerak dalam sistem

getah bening. Sekitar 80% dari mereka adalah sel T, sel B 15% dan sisanya

adalah sel atau dibeda-bedakan null. Limfosit merupakan 20-40% dari tubuh

leukosit tersebut. massa total mereka adalah sama seperti yang dilakukan

oleh otak atau hati.

sel B diproduksi di sel-sel batang dari sumsum tulang, mereka memproduksi

antibodi dan mengawasi imunitas humoral kekebalan. T-sel nonantibody

memproduksi adalah limfosit yang juga diproduksi di tulang sumsum tapi peka

Page 12: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

dalam timus dan merupakan dasar sel-dimediasi . Produksi sel-sel ini adalah

yang digambarkan di bawah ini.

Bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berubah dan dapat beradaptasi

dengan lebih baik menyerang antigen menyerang. Ada dua mekanisme adaptif

mendasar:-mediated imunitas sel dan kekebalan humoral.

d.1.2 Cell-mediated imunitas

Makrofag menelan antigen, proses mereka secara internal, kemudian

menampilkan bagian mereka di permukaan mereka bersama-sama dengan

beberapa protein mereka sendiri. Ini sel T peka untuk mengenali antigen

tersebut. Semua sel yang dilapisi dengan berbagai zat. CD adalah singkatan

untuk cluster diferensiasi dan ada lebih dari seratus enam puluh cluster,

masing-masing adalah molekul kimia yang berbeda yang melapisi permukaan.

CD8 + dibaca "CD8 positif." Setiap T dan sel B memiliki sekitar 10 5 =

100.000 molekul pada permukaannya. sel B yang dilapisi dengan CD21, CD35,

CD40, dan CD45 selain molekul non-CD lainnya. Sel T memiliki CD2, CD3,

CD4, CD28, CD45R, dan non-CD molekul pada permukaannya.

Jumlah besar molekul pada permukaan limfosit memungkinkan variabilitas

yang sangat besar dalam bentuk reseptor. Mereka diproduksi dengan

konfigurasi acak pada permukaan mereka. Ada beberapa 10 18 reseptor

struktural berbeda beda. Pada dasarnya, antigen bisa menemukan-sempurna

sesuai dekat dengan jumlah yang sangat kecil limfosit, mungkin sedikitnya

satu.

T sel prima di timus, di mana mereka menjalani dua proses seleksi. Proses

seleksi positif pertama gulma keluar hanya sel-sel T dengan set yang benar

reseptor yang dapat mengenali molekul MHC bertanggung jawab atas diri-

pengakuan. Kemudian proses seleksi negatif dimulai dimana T sel-sel yang

dapat mengenali molekul MHC dikomplekskan dengan peptida asing bisa

lewat keluar dari timus.

Sitotoksik atau pembunuh sel T (CD8 +) melakukan pekerjaan mereka dengan

lymphotoxins melepaskan, yang menyebabkan lisis sel tumbuh. Helper sel T

(CD4 +) berfungsi sebagai manajer, mengarahkan kekebalan respon.

Mensekresikan Mereka zat kimia yang disebut limfokin yang sitotoksik T

merangsang sel B dan sel untuk dan membagi, menarik neutrofil, dan

meningkatkan kemampuan makrofag untuk menelan dan menghancurkan

mikroba.. Suppressor sel T menghambat produksi sel T sitotoksik sekali

mereka yang tidak diperlukan, karena mereka lebih menyebabkan kerusakan

Page 13: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

dari yang dibutuhkan memori T sel diprogram untuk mengenali dan merespon

untuk patogen sekali itu telah menyerang dan telah ditolak.

d.2   Imunitas humoral

Sebuah tetapi imunokompeten belum dewasa B-limfosit dirangsang

untuk jatuh tempo apabila antigen mengikat reseptor permukaan dan ada sel

T pembantu dekat (untuk melepaskan sitokin a). Ini peka atau bilangan prima

sel B dan mengalami seleksi klonal, yang berarti mereproduksi aseksual oleh

mitosis. Sebagian besar keluarga klon menjadi sel plasma. Sel-sel ini, setelah

lag awal, menghasilkan antibodi yang sangat spesifik pada tingkat sebanyak

2.000 molekul per detik selama empat sampai lima hari. Sel B lain menjadi

tinggal memori sel-panjang.

Antibodi, disebut juga immunoglobulin atau Igs [dengan berat molekul 150-

900 Md], merupakan bagian gamma globulin dari protein darah. Mereka

adalah protein larut disekresikan oleh plasma keturunan (klon) sel B prima.

Antibodi menonaktifkan antigen oleh, (a) fiksasi komplemen (protein

menempel pada permukaan antigen dan menyebabkan lubang untuk

membentuk, yaitu, lisis sel), (b) netralisasi (mengikat ke situs tertentu untuk

mencegah lampiran-ini sama dengan mengambil parkir mereka ruang), (c)

aglutinasi (penggumpalan), (d) presipitasi (memaksa hal tdk dpt memecahkan

dan menyelesaikan keluar dari solusi), dan metode yang lebih misterius

lainnya.

Konstituen globulin gamma adalah: IgG-76%, IgA-15%, IgM-8%, IgD-1%, dan

IgE-0.002% (bertanggung jawab untuk respon autoimun, seperti alergi dan

penyakit seperti arthritis, multiple sclerosis, dan sistemik eritematosus lupus).

IgG adalah antibodi-satunya yang dapat melewati sawar plasenta untuk janin

dan bertanggung jawab untuk 6 bulan kekebalan perlindungan 3 dari bayi

yang diberikan oleh ibu.

IgM adalah antibodi yang dominan dihasilkan dalam respon kekebalan primer,

sedangkan IgG mendominasi dalam respon imun sekunder. IgM secara fisik

jauh lebih besar dibandingkan imunoglobulin lainnya.

Page 14: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Perhatikan banyak derajat fleksibilitas dari molekul antibodi. Ini

kebebasan bergerak memungkinkan untuk lebih mudah menyesuaikan diri

dengan sudut dan celah pada antigen. Bagian atas atau Fab (ntigen b inding)

sebagian dari molekul antibodi (fisik dan tidak harus kimia) menempel pada

protein tertentu [disebut epitop] pada antigen antibodi. Dengan demikian

mengakui dan tidak epitop antigen keseluruhan. Daerah Fc adalah

crystallizable dan bertanggung jawab untuk fungsi efektor, yaitu, akhir yang

sel-sel imun dapat melampirkan.

Agar Anda berpikir bahwa ini adalah bentuk-satunya antibodi yang dihasilkan,

Anda harus menyadari bahwa sel-sel B dapat memproduksi sebanyak 10 14

berbeda bentuk conformationally.

Proses di mana sel T dan sel B berinteraksi dengan antigen diringkas dalam

diagram di bawah ini.

Dalam mengetik darah sistem ABO, ketika sebuah antigen A hadir (dalam

orang darah tipe A), tubuh menghasilkan antibodi anti-B, dan juga untuk B

antigen. Darah seseorang jenis AB, memiliki keduanya antigen, maka telah

antibodi tidak. Dengan demikian orang yang dapat ditransfusikan dengan

semua jenis darah, karena tidak ada antibodi untuk menyerang antigen darah

asing. Seseorang darah tipe O memiliki antigen tidak namun kedua antibodi

dan tidak bisa menerima AB, A, atau golongan darah B, tetapi mereka dapat

menyumbangkan darah untuk digunakan oleh siapa pun. Jika seseorang

dengan tipe darah A darah yang diterima dari tipe B, tubuh anti-B antibodi

yang akan menyerang sel-sel darah baru dan kematian akan menjadi dekat.

Semua mekanisme ini bergantung pada lampiran dan sel reseptor antigen.

Karena ada banyak, banyak reseptor bentuk tersedia, leukosit berusaha untuk

mengoptimalkan tingkat pertemuan antara kedua reseptor. Jumlah ini “best

Page 15: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

fit” reseptor mungkin sangat kecil, bahkan beberapa sebagai sel tunggal. Hal

ini membuktikan kekhasan interaksi. Namun demikian, sel-sel dapat mengikat

pada reseptor yang fit kurang dari optimal bila diperlukan. Hal ini disebut

sebagai-reaktivitas silang. Cross-reaktivitas memiliki batas-batasnya. Ada

banyak reseptor yang virion tidak mungkin mengikat. Sangat sedikit virus

dapat mengikat sel-sel kulit.

Desain mengimunisasi vaksin bergantung pada kekhususan dan lintas-

reaktivitas obligasi tersebut. The ikatan yang lebih spesifik, yang efektif dan

berumur panjang vaksin lebih. Vaksin cacar, yang dibuat dari virus yang

menyebabkan cacar sapi vaccinia, adalah pertandingan yang sangat baik

untuk reseptor cacar. Oleh karena itu, vaksin yang 100% efektif dan

memberikan kekebalan selama sekitar 20 tahun. Vaksin untuk kolera memiliki

fit yang relatif miskin sehingga mereka tidak melindungi terhadap segala

bentuk penyakit dan melindungi kurang dari setahun.

Tujuan dari semua vaksin adalah meningkatkan reaksi imun primer sehingga

ketika organisme lagi terkena antigen, lebih kuat respon imun sekunder

banyak yang akan diperoleh. Setiap respon imun setelah antigen disebut

respon sekunder dan memiliki

         lag waktu yang lebih singkat,

         lebih cepat penumpukan,

         tingkat respons secara keseluruhan lebih tinggi,

         yang lebih baik “cocok” lebih spesifik atau terhadap antigen menyerang,

         memanfaatkan IgG bukan antibodi IgM serbaguna besar.

F. Sistem Yang Memiliki Prioritas Pertama Dalam Tubuh

Sistem imun mempengaruhi tingkat energi kita. Sistem imun menduduki prioritas pertama didalam

tubuh kita. Mengapa? Karena mereka setiap hari berjuang supaya kita tetap hidup. Kuman pilek

yang sederhana ( dengan kemampuannya menggandakan diri ) bisa membunuh kita jika sistem

imun kita tidak mampu menghentikannya. Setiap hari kuman memasuki tubuh kita beberapa kali. 

Page 16: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Masing-Masing dari mereka bisa membunuh kita. Tubuh kita secara terus menerus selalu mendapat

serangan dari radikal bebas yang bisa mengakibatkan sel-sel mengalami mutasi. Macrophage

mencari sel yang bermutasi ini kemudian membunuhnya. Ketika macrophage membunuh sel itu, ia

segera mengeluarkan zat kimia yang menciptakan fibroblast, yang mana sangat penting untuk

pembentukan sel baru.

Karena sistem imun menduduki prioritas pertama dalam tubuh kita, ia ada diurutan teratas untuk

mendapatkan sumber daya tubuh kita ketika kita sedang mendapat serangan. Coba pikirkan tentang

bagaimana rasanya ketika kita sedang sakit. Kebanyakan yang kita rasakan bukan dari kuman yang

ada didalam tubuh kita, tetapi itu adalah dari reaksi dari sistem imun kita.

Sistem imun kita menggunakan vitamins, mineral, energi selular, oksigen, hormon, dan banyak dari

sumber daya tubuh kita yang lain. Ketika tubuh kita sedang diserang, sistem imun akan mengalirkan

semua sumber daya tubuh kita, sehingga menyebabkan kita merasa lelah dan lemah.

Bahkan orang yang sehat memerlukan bantuan dari luar untuk membantu sistem imunnya, yang

mana secara terus menerus bekerja keras agar kesehatan individu tersebut tetap terjaga.

Pertimbangkan ini.

Sistem imun harus berfungsi pada kisaran 60-70% dari kapasitasnya sedemikian sehingga ketika

ada kuman yang memasuki tubuh atau ada sel yang bermutasi, mereka dapat meningkatkan

aktivitasnya dengan cepat untuk mengalahkan ancaman tersebut. Ketika sistem imun bekerja pada

Page 17: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

kisaran 90-100% dari kapasitasnya dikarenakan stress, polusi atau beberapa alasan lain, maka

sistem yang lain dalam tubuh kita akan menderita atau mengalami penuaan dini.

Transfer factor mempunyai peran yang sangat sentral terhadap semua aktivitas ini. Transfer factor

bahkan dilibatkan dalam tingkatan antioxidants didalam tubuh kita dan didalam sel-sel kita seperti

glutathione, catalase, dan asam ascorbic. Transfer factor alami tubuh kita hanya dilibatkan pada

tingkatan glutathione-S-transferase, sebuah agen dasar detoxification didalam sel tubuh kita.

G. Pentingnya Sistem Imun Yang Seimbang

Mutlak diperlukan sistem imun yang seimbang agar tubuh kita selalu sehat. Sebenarnya sebab

timbulnya penyakit dibagi menjadi dua :

H. Penyakit akibat sistem imun lemah

Jika sistem imun lemah, maka bibit penyakit leluasa memasuki tubuh. Akibatnya timbullah

penyakit seperti : Hipertensi, Jantung, Ginjal, Stroke, Kanker, Diabetes, Flu Babi, Flu Burung, dll.

Penyakit akibat sistem imun bekerja terlalu aktif

Jika sistem imun terlalu aktif maka yang terjadi adalah sistem imun yang menyerang agen yang

bukan bibit penyakit, hingga timbullah penyakit seperti : Alergi, Asthma, Multiple Sclerosis,

Psoriasis, Rematik, Asam Urat, Lupus, dll.

Jadi sistem imun yang optimal adalah yang mengetahui kapan harus bekerja dan kapan harus

beristirahat.

I. SISTEM KERJA SISTEM IMUN 

Ketika bakteri, virus atau jamur memasuki tubuh kita, lusinan sel imun, molekul dan zat kimia

tubuh segera beraksi dan saling bekerja sama untuk menghancurkan para penyerbu tersebut berikut

Page 18: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

sel-sel yang telah terinfeksi yang bisa menjadi kanker.

Saat para penyerbu telah dihancurkan, para prajurit sistem imun akan menurunkan aktifitasnya dan

kemudian tenang kembali. Jika tidak demikian, maka yang terjadi adalah penyakit autoimun seperti

Lupus, MS, Diabetes tipe 1, Crohn, rheumatoid arthritis, dan lebih dari 100 penyakit autoimun

lainnya.

Contoh kasus bagaimana sistem imun tubuh bekerja bagi kita

1. Misalnya pada waktu tangan kita tersayat pisau, segala macam bakteri dan virus masuk ke dalam

tubuh melalui kulit yang terbuka tsb. sistem imun tubuh kita langsung meresponnya dan menghalau

penyerang itu sambil kulit berusaha untuk menyembuhkan dirinya dan menutup lukanya. Kadang-

kadang kuman yang harus dihadapi lebih banyak dan sistem imun kita dalam kondisi tidak optimal

sehingga ada kuman bisa juga lolos. Maka jadilah luka yang infeksi, bernanah dan bengkak. Nanah

dan bengkak itu juga menandakan bahwa sistem imun tubuh kita sedang terus bekerja.

2. Setiap hari kita menghirup ribuan kuman-kuman (bisa bakteri dan virus) yang ada di udara.

Sistem imun tubuh kita bisa menanganinya tanpa masalah. Contoh pilek/batuk, ini menandakan

dengan jelas dan nyata bahwa sistem imun tubuh kita gagal menghalangi/menghalau penyerang

masuk ke dalam tubuh.

3. Setiap hari kita memakan ratusan kuman melalui makanan yang kita makan, dan kebanyakan dari

kuman itu mati di air liur atau di keasaman lambung. Tetapi kadang-kadang, ada juga kuman yang

lolos, sehingga kita menjadi diare atau muntah-muntah.

4. Ada juga penyakit yang disebabkan oleh karena sistem imun yang bekerja tidak sesuai harapan

atau dengan cara yang salah sehingga menimbulkan masalah, misalnya alergi. Allergi hanyalah

sebuah reaksi terhadap rangsangan tertentu di mana bagi orang lain tidak mempunyai reaksi sama

sekali.

5. Ada lagi penyakit autoimmun ( sistem imun yang menyerang tubuh yang seharusnya dia lindungi

), disebabkan karena adanya kesalahan sistem imun.

Mengapa Anda Harus Peduli Terhadap Sistem Imun Anda ?Apakah anda mengetahui apa yang

akan terjadi pada tubuh anda ketika sistem imun anda tidak lagi melindungi tubuh anda dari para

penyerang. Kebanyakan ancaman yang mengancam sistem imun tidak terlihat oleh kita, tetapi

pengaruh yang ditimbulkan lebih dari apa yang kita bayangkan.

Page 19: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Sel-sel imun menyebar diseluruh tubuh kita, termasuk kulit, node limpa dan darah. Dari masalah

sepele, seperti luka kecil pada kulit kita sampai skala besar seperti melawan efek dari radikal bebas,

ketepatan dan keefektifan komunikasi dan koordinasi antar sel menjadi kunci kesehatan sistem

imun.

Walaupun beberapa produk di pasaran menyediakan nutrisi untuk sel-sel imun, namun apa yang

sebenarnya sistem imun butuhkan (dan apa yang telah 4Life Transfer Factor berikan) adalah

mendidik dan mengarahkan sistem imun agar bekerja optimal dalam menjaga tubuh kita.

Ketika sistem imun anda dalam kondisi prima, efeknya andapun dalam kondisi prima, anda mampu

untuk melakukan apapun yang anda inginkan. Tetapi ketika fungsi sistem imun melemah karena

kurang tidur, lingkungan yang tidak ramah, diet yang buruk, atau tingkat stress yang tinggi, sistem

imun tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Dan ketika sistem imun tidak dapat melaksanakan

tugasnya, maka saat itu anda langsung merasakan akibatnya.

Anda seharusnya peduli terhadap sistem imun anda, karena sistem imun anda begitu peduli terhadap

anda, dia selalu setia menjaga tubuh anda tanpa berhenti sedikitpun.

Semakin Anda Peduli Terhadap Sistem Imun Anda, maka Sistem imun Anda Akan Semakin peduli

Terhadap Anda Ia Akan Menjaga Kesehatan Anda Tanpa Batas.

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN

Page 20: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda yang semuanya siap

bertindak begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba,

parasit dan polutan. Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat

infeksi, untuk melakukan proses penyembuhan.

B. SARAN

Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai ancaman

bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem imun yang sehat & optimal menjadi sangat

penting.