anatomi kamera slr

58
Anatomi kamera SLR (film)

Upload: muhammad-thosin

Post on 12-Apr-2017

1.474 views

Category:

Art & Photos


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi kamera SLR

Anatomi kamera SLR (film)

Page 2: Anatomi kamera SLR

Keterangan :

* Tombol pelepas rana adalah tombol untuk melakukan pengambilan gambar apabila kita telah mengokang kamera melalui tuas pengokang.

* Selektor kecepatan rana mengatur seberapa lama 1 bingkai film terkena cahaya dalam 1 per sekian detik. Angka-angka yang tertera di atasnya melambangkan satuan pecahan tadi, yaitu 1 (1/1 detik) hingga 2000 (1/2000 detik) atau lebih (dan juga bisa kurang) tergantung dari merek dan tipe kamera yang bersangkutan. Selain dari angka-angka yang tertera di atas, ada juga huruf "B" (bulb)yang berarti film akan tercahayai terus selama kita menekan tombol pelepas rana. Biasanya, ada salah 1 angka yang diwarnai dengan warna merah atau kuning (biasanya antara angka 60 hingga 250) atau dengan simbol khusus ("x" atau dengan simbol kilat) yang berarti kecepatan rana tersebut adalah kecepatan rana maksimum bila menggunakan lampu kilat (umumnya disebut dengan "sinkron kilat"). Skala kecepatan rana pada contoh di halaman sebelumnya adalah B, 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000, dan 4000.

* Lubang neckstrap lubang tempat mengikatkan tali pengaman yang biasanya disampirkan ke leher agar kamera tidak jatuh menghunjam bumi.

* Tuas penangguh waktu: dengan kata lain selftimer. Berfungsi untuk menunda waktu (sekitar 10 detik) agar anda dapat ikut difoto (dapat juga digunakan dengan kaki tiga (tripod) untuk meredam

Page 3: Anatomi kamera SLR

getaran kamera).

* Tuas pengamat ruang tajam adalah fasilitas untuk mengetahui seberapa luas ruang tajam yang kita peroleh dari setiap bukaan diafragma lensa yang digunakan.

* Cermin refleks berfungsi untuk memantulkan cahaya yang diterimanya melalui lensa ke prisma yang ada di atasnya untuk diteruskan ke mata fotografer melalui viewfinder.

* Dudukan lensa (bayonet) berfungsi untuk meneguhkan lensa yang terpasang pada kamera. Dudukan lensa yang umum sekarang adalah yang bersistem bayonet yang hanya membutuhkan sepertiga hingga setengah putaran untuk memasang lensa. Berbeda dengan dudukan lensa dahulu yang bersistem ulir di mana untuk memasang lensa anda harus memutar2 lensa beberapa putaran seperti halnya memasang sekrup.

* Tombol pelepas lensa adalah tombol untuk melepaskan kunci pada dudukan bayonet agar anda dapat membuka dan mengganti lensa.

* Tuas penggulung film: apabila film di dalam kamera telah habis terpakai seluruhnya, penggulungan balik (rewind) film kembali ke dalam tabung-(canister/cartridge)-nya dilakukan dengan memutar-mutar tuas ini searah jarum jam hingga film tergulung seluruhnya kembali ke dalam tabung. Selain itu, tuas ini juga berfungsi untuk membuka punggung kamera (untuk mengeluarkan film yang sudah tergulung tadi dan untuk memasang film baru).

* PC contact atau kontak lampu kilat via kabel. Digunakan bila kita menggunakan lampu kilat studio atau bila kita ingin meletakkan lampu kilat di tempat yang berbeda dari kamera sehingga untuk menyalakannya dibutuhkan kabel penghubung yang dihubungkan ke kamera melalui PC contact tadi. PC di sini adalah singkatan dari Prontor Compur, yakni 1 jenis rana (pada lensa kamera view) yang mempopulerkan kontak lampu kilat jenis ini.

* Kunci punggung kamera berguna untuk menahan punggung kamera agar tetap tertutup dan tetap kedap cahaya.

* Pengamat (viewfinder) atau pembidik, merupakan jendela pengamat guna melakukan pemfokusan terhadap objek yang akan difoto. Di dalam viewfinder ini biasanya akan ditemukan 1 fasilitas yang dinamakan light meteryang berfungsi untuk mengukur kecerahan cahaya.

* Hotshoe atau dudukan lampu kilat pada atap kamera yang berfungsi sebagai kontak untuk menyalakan lampu kilat yang dipasang pada atap kamera.

* Tuas pengokang berfungsi untuk menarik film yang sudah terkena cahaya dan menyiapkan fram berikutnya. Selain itu, tuas pengokang juga sekaligus berfungsi untuk "meregangkan" atau menyiapkan rana untuk bekerja kembali setelah tombol pelepas rana kita tekan.

* Garpu penggulung yang bekerja sama dengan tuas penggulung film, berfungsi sebagai kait yang

Page 4: Anatomi kamera SLR

menarik film masuk kembali ke dalam wadahnya.

* Ruang tabung film adalah tempat kita meletakkan wadah (cartridge) film. Beberapa kamera mutakhir memiliki kontak listrik di bagian ini untuk mendeteksi kepekaan film, jumlah bingkai, dan data lain yang disertakan dalam film tersebut.

* Rel lintasan film berguna untuk menjaga agar film yang ditarik oleh pengokang tetap lurus dalam jalur.

* Tirai rana yang umumnya terbuat dari lembaran titanium atau aluminium, membuka dan membiarkan cahaya mengenai film dalam waktu yang ditentukan oleh selektor kecepatan rana.

* Kontak listrik databack menyalurkan tenaga untuk mencatatkan data/tanggal apabila kita menggunakandataback (punggung perekam data/tanggal).

* Sprocket atau pengait film, berfungsi untuk menarik film bingkai demi bingkai. Roda gigi yang ada padanya langsung berhubungan dengan lubang-lubang (perforasi) yang ada di kedua sisi film.

* Spul penerima film (take up spool) mempunyai celah untuk menyangkutkan ujung (lidah) film sehingga dapat ditarik dan menyiapkan frame untuk dicahayai.

* Engsel punggung kamera terdapat pada tubuh dan punggung kamera. Dalam contoh di atas, punggung kamera dapat dilepas-tukas. Sayangnya, tidak semua kamera mempunyai fasilitas seperti itu.

* Kunci engsel punggung kamera adalah kunci peneguh engsel punggung kamera yang harus dibuka apabila ingin melepas dan mengganti punggung kamera standar dengan datacback dan sebaliknya.

* Pelat penekan film menjaga agar film tetap dalam kondisi rata selama tercahayai. Film yang tidak rata tidak akan mendapatkan ketajaman gambar secara sempurna di seluruh permukaan.

* Rumah pentaprisma disebut juga "atap kamera". Dibawahnya terdapat prisma penta (pentaprisma/pentaprism) yang berfungsi untuk memantulkan gambar menuju lubang pengamat (viewfinder).

* Lubang cable release adalah tempat untuk memasang kabel pelepas rana (cable release). Berguna untuk mencegah kegoyangan kamera atau apabila anda ingin membuka rana kamera selama waktu yang diinginkan (dengan kecepatan "B").

* Indeks kecepatan rana menunjukkan kecepatan rana yang telah diset.

* Penghitung bidikan atau frame counter, menunjukkan beberapa bingkai film yang telah atau akan terpakai.

* Batas lintas film adalah tanda tempat film melintas. Penghitungan jarak dari kamera ke objek diukur

Page 5: Anatomi kamera SLR

dari tanda lintasan ini (bukan dari lensa).

* Selektor ASA/ISO berfungsi untuk "memberitahukan" kamera mengenai seberapa sensitif film yang digunakan terhadap cahaya (makin tinggi ASA/ISO sebuah film, makin tinggi sensitivitasnya terhadap cahaya dan kebalikannya).

* Sinkron kilat maksimum, lihat penjelasan mengenai selektor kecepatan rana di atas.

* Tempat memo salah satu fungsinya adalah sebagai tempat potongan karton pembungkus film sebagai pengingat mengenai film jenis apa yang ada di dalam kamera.

Tidak terlihat dalam gambar adalah bagian bawah kamera yang memiliki lubang ulir untuk pemasangan kamera ke alat bantu penopang kamera (tripod) dan tombol untuk penggulungan balik film yang biasanya terletak tepat dibawah sprocket.

Lebih jauh, perlu diketahui bahwa tidak semua kamera memiliki semua fasilitas seperti yang disebutkan di atas. Adakalanya sebuah kamera tidak memiliki fasilitas Depth Of Field Preview atau PC contact. Atau ada juga sebagian kamera yang mempunyai kemampuan untuk mengusung punggung kamera khusus untuk film berisi 250 bidikan. Selain itu, penempatan setiap fasilitas yang ada pada kamera yang berbeda merek tidaklah selalu sama. Sebagai contoh, kamera seri OM (OM1 s/d 4) keluaran Olympus (antara 1970-an hinggal awal 1990-an), menempatkan selektor kecepatan rana pada sekeliling dudukan lensa (bayonet) kamera.

by : Yulian Ardiaynsyah

 Logged

brondongThe CigaretteSenator

Respect: +308/-178 Offline

Posts: 22730

Re: Kamera (Manual,Digital,Lomo,Toycam,dll) dan Lensa (bermacam2 lensa)« Reply #126 on: January 12, 2010, 10:52:37 PM »

Anatomi kamera SLR (Digital)

Page 6: Anatomi kamera SLR

Keterangan : 

Page 7: Anatomi kamera SLR

* Command dial mengatur kecepatan rana dan bukaan diafragma. Pada kamera tersebut, terdapat 2 command dial (depan dan belakang) dan juga digunakan untuk mengatur fungsi-fungsi kamera lainnya.

* Lampu pembantu AF/anti red eye untuk membantu kerja sensor auto fokus kamera dengan menerangi objek dalam keadaan cahaya minim. Selain itu, lampu ini juga berfungsi untuk mengurangi efek mata merah (red eye) pada objek manusia. *Hal ini terjadi karena pupil mata membesar (dalam kondisi cahay minim) sehingga cahaya lampu kilat dipantulkan balik oleh retina dan memberikan hasil mata yang "menyala merah". Fungsi lampu ini adalah untuk mengecilkan pupil mata objek sehingga mengurangi efek red eye.

* Lampu kilat built-in adalah lampu kilat bawaan yang terpasang pada atap kamera.

* Selektor mode pemotretan berfungsi untuk memilih fungsi2 otomatis atau manual dalam pengoperasian kamera. *Di antaranya adalah "M" (Manual, kecepatan rana dan bukaan diafragma diatur oleh fotografer), "A" atau "Av" (Aperture Priority atau Aperture Value, fotografer menentukan bukaan diafragma dan kamera mencari kecepatan rana yang sesuai, "S" atau "Tv" (Shutter Priority atau Time Value, fotografer menentukan kecepatan rana, diafragma diatur oleh kamera) dan "P" (Program, kecepatan rana dan bukaan diafragma diafragma diatur oleh kamera).

* Hand grip & tempat baterai adalah tempat untuk memegang kamera yang dibuat dengan ergonomis. Juga berfungsi sebagai wadah baterai kamera.

* Tombol pengamat ruang tajam (lihat tuas pengamat ruang tajam pada anatomi kamera film).

* Terminal kabel data (tertutup) *Di antaranya adalah kabel USB (Universal Serial Bus) dan Firewire (IEE 1394) untuk memindahkan data foto (file) dari kamera / langsung ke printer. Adalah tempat untuk menghubungkan kamera dengan komputer, printer, dan perangkat2 lain. Terminal2 ini dilindungi dengan tutup dari karet. Selain kabel data, dibagian ini juga terdapat kabel tenaga eksternal dan video-out (untuk menghubungkan kamera dengan TV).

* Pengatur diopter digunakan untuk menyesuaikan gambaran viewfinder bagi fotografer dengan kondisi mata yang kurang ideal (minus/plus) sehingga tetap dapat melihat gambar di viewfinder dengan jelas tanpa menggunakan kacamata.

* Tombol AE-L/AF-L *AE-L (Auto Exposure Lock-kunci pencahayaan otomatis), AF-L (Auto Focus Lock-kunci auto fokus). Dapat dipilih untuk "mengunci" pengukuran cahaya dan/atau fokus kamera pada pengoperasian secara otomatis.

* Selektor sensor AF/tombol kendali digunakan untuk memilih salah satu dari lima sensor penajam gambar. Selain itu, juga digunakan untuk memilih gambar untuk ditayangkan di layar monitor dan mengatur fungsi2 kamera lainnya.

* Command dial blakang (lihat command dial).

Page 8: Anatomi kamera SLR

* Tombol drive mode digunakan untuk memilih antara single (1 gambar setiap sekali menekan tombol pelepas rana), continuous (pengambilan gambar terus menerus selama tombol pelepas rana ditekan), self timer, remote, dll.

* Tombol bracket mengatur kamera untuk menghasilkan beberapa gambar bertutur2 dengan variasi pencahayaan lebih dan kurang dari hasil pengukuran cahaya awal.

* Tombol playback untuk melihat gambar yang diambil pada laya monitor.

* Tombol menu untuk mengatur kualitas gambar yang diambil, pemindahan data dari kamera ke komputer, dsb.

* Tombol ISO/selektor mode review mengatur sensitivitas sensor pengambilan gambar kamera. Juga untuk memilih mode penayangan gambar pada layar monitor (1 per 1, 4 gambar sekaligus, 9 gambar sekaligus, dll).

* Tombol white balance digunakan dalam pemotretan dengan sumber cahaya buatan (lampu pijar dan neon) atau pada saat senja dan dalam keadaan lain dimana cahaya yang ada tidak benar2 berwarna "putih" dan dapat mempengaruhi keseimbangan warna pada hasil pemotretan.

* Tombol enter/zoom untuk melaksanakan (eksekusi) setting kamera, penghapusan gambar, dll. Dalam penayangan di layar monitor, tombol ini juga digunakan untuk memperbesar gambar.

* Layar monitor digunakan untuk melihat foto yang telah diambil dan disimpan dalam memory card, mengatursetting perekaman gambar, melihat data pemotretan, dan seterusnya.

* Tombol delete untuk menghapus file foto dari memory card.

* Pintu akses memory card melindungi celah (slot) tempat memory card diletakkan.

* Tombol selektor pengukur cahaya memilih 1 dari 3 macam pengukur cahaya yang ada pada kamera (matrix, spot, dan centerweighted).

* Tuas powep untuk menyalakan / mematikan kamera.

* Tombol kompensasi pencahayaan untuk memodifikasi pembacaan pengukur cahaya (mengurangi / menambah pencahayaan).

* Tombol lampu LCD *Singkatan dari Liquid Crystal Display. Ada 2 macam LCD pada sebagian besar kamera digital. Satu untuk memonitor setting kamera (rana, diafragma, ISO, dll.) dan 1 lagi untuk memonitor (review) foto yang telah diambil. Untuk menerangi layar LCD untuk melihat setting kamera dalam keadaan cahaya sekitar yang lemah.

Page 9: Anatomi kamera SLR

* Layar LCD menunjukkan/menampilkan kecepatan rana, bukaan diafragma, sensitivitas ISO sensor digital, dll.

* Tombol lampu kilat/kompensasi lampu kilat untuk membuka lampu kilat dari posisi "rebah"-nya di atap kamera. Selain itu, tombol ini juga digunakan untuk menambah / mengurangi pancaran lampu kilat (kompensasi).

* Selektor mode AF memilih mode pengoperasian auto focus kamera. *Yakni singgle (S - setelah lensa terfokuskan, kamera tetap mengunci titik fokus tersebut selama tombol pelepas rana ditekan setengahnya),continuous (C -  kamera akan terus mencari fokus selama tombol pelepas rana ditekan setengahnya, digunakan untuk objek bergerak), dan manual (M - penajaman gambar secara manual).

* Terminal kabel tenaga eksternal digunakan untuk menghubungkan kamera dengan sumber daya eksternal (dengan adapter).

* Video out (lihat terminal kabel data).

by : Yulian Ardiaynsyah

 Logged

brondongThe CigaretteSenator

Respect: +308/-178

 Offline

Posts: 22730

Re: Kamera (Manual,Digital,Lomo,Toycam,dll) dan Lensa (bermacam2 lensa)« Reply #127 on: January 12, 2010, 10:54:31 PM »

Lensa

Jenis-jenis lensaAda 2 jenis lensa pengambilan gambar yang digunakan menurut kemampuan pembesaran dan cakupan sudut pandang.

a. Lensa fix (Tunggal/Prime Lens). Lensa jenis ini memiliki pembesaran gambar dan sudut pandang yang tidak dapat diubah-ubah. *Angka2 dengan "mm" (milimeter) menunjukkan panjang titip api (panjang fokus) lensa yang bersangkutan di mana semakin besar angkanya, akan semakin tinggi pembesaran gambarnya dan

akan semakin sempit pula sudut pandangnya dan sebaliknya. Kemudian, simbol f/2,8 menandakan bukaan diafragma maksimum lensa yang bersangkutan.Contohnya: Lensa 14 mm f/2,8

Page 10: Anatomi kamera SLR

Lensa 50 mm f/1,8

Lensa 400 mm f/2,8

b. Lensa Zoom (Vario). Sebuah lensa disebut sebagai lensa zoom apabila pembesaran gambar dan sudut pandangnya dapat diubah-ubah tanpa harus mengganti2 lensa.Contoh : Lensa 18-35mm f/2,5-4,5

Page 11: Anatomi kamera SLR

Lensa 28-70mm f/2,8

Lensa 70-300mm f/4-5,6

Perhatikan bahwa terdapat 2 jenis lensa zoom bila dilihat dari bukaan diafragma maksimum, yaitu dengan bukaan diafragma variable (variable aperture) dan konstan (constant aperture). Lensa 70-300mm f/4-5,6 -misalnya- mempunyai bukaan maksimum f/4 pada 70mm, tetapi menjadi f/5,6 pada 300mm meskipun gelang diafragma tidak diubah2. Sementara lensa 28-70mm pada gambar mempunyai bukaan diafragma maksimum yang konstan, tetap f/2,8 di semua panjang.

Mengenai lensa2 tunggal dibagi lagi ke dalam beberapa kategori:

* Lensa Normal. Yang dimaksud dengan lensa normal adalah lensa yang mempunyai sudut pandang yang kurang lebih sama dengan mata manusia (+- 45 drajat) dan mempunyai panjang fokus sekitar 50mm (45-58mm) pada kamera format 135.contoh : 

Page 12: Anatomi kamera SLR

50mm f/1,4

* Lensa sudut lebar (wide angle). Semua lensa yang mempunyai cakupan lebih lebar dari lensa normal (lebih dari 45 drajat) disebut sebagai lensa sudut lebar. Lensa jenis ini mengecilkan objek, tetapi meluaskan sudut pandang sehingga sangat ideal dipakai untuk pemotretan panorama alam (landscape) - contohnya. *Untuk lensa fisheye 16mm (disebut demikian karena lensanya "melotot" keluar seperti mata ikan), sudut pandangnya mencapai 180 drajat yang berarti mampu "melihat" objek yang berada tepat di kiri dan di kanan fotografer.contoh : 

Page 13: Anatomi kamera SLR

28mm f/1,4

fisheye 16mmsample pic hasil foto

Page 14: Anatomi kamera SLR

* Lensa telephoto (tele). Kebalikan dari lensa sudut lebar, setiap lensa yang memperbesar dan mendekatkan objek serta menyempitkan sudut pandang (panjang fokus lebih besar dan 50mm) disebut sebagai lensa tele. Contohnya 105mm f/2, 200mm f/2, dan 2 macam lensa 500mm, yakni tele cermin (catadioptric) 500mm f/8 dan tele "biasa" 500mm f/4. *Lensa tele cermin menggunakan 2 cermin cekung untuk "melipat" lintasan cahaya hingga dapat lebih ringkas. Bandingkan 2 lensa 500mm dibawah ini.

105mm f/2

200mm f/2

500mm f/4

Page 15: Anatomi kamera SLR

500mm f/8 (catadioptric lens)

Biarpun lensa2 ini menyempitkan sudut pandang (sekitar 8 drajat untuk lensa 300mm), mereka mampu mendekatkan objek yang jauh sehingga banyak digunakan dalam memotret pertandingan olahraga dan objek2 lain yang tidak dapat didekati (binatang buas, misalnya).

Apabila berbicara mengenai lensa zoom, pembagian ini terasa tidak terlalu relevan lagi. Dahulu memang ada istilah "tele-zoom", "normal-zoom", dsb. Namun, banyak lensa zoom saat ini mempunyai rentang panjang fokus yang sedemikian luas seperti lensa 28-200mm / 50-500mm sehingga mungkin, satu-satunya istilah yang paling tepat untuk lensa jenis ini hanyalah "zoom" belakar tanpa embel2 lain didepan nya. *Adakalanya istilah2 tersebut menjadi (dalam bahasa ingris): superwide zoom (seperti lensa 17-35mm, misalnya), wide to tele zoom (24-120mm, 28-105mm, dst) serta superzoom (28-300mm, 80-400mm, dst).

Page 16: Anatomi kamera SLR

by : Yulian Ardiaynsyah

 Logged

brondongThe CigaretteSenator

Respect: +308/-178

 Offline

Posts: 22730

Re: Kamera (Manual,Digital,Lomo,Toycam,dll) dan Lensa (bermacam2 lensa)« Reply #128 on: January 12, 2010, 10:55:00 PM »

Lensa-lensa khusus

Kategori ini mencakup beberapa lensa yang dikhususkan untuk aplikasi2 tertentu, antara lain sebagai berikut :

a. Lensa makro mempunyai kemampuan pembesaran gambar lebih daripada lensa lain. Lensa ini banyak digunakan untuk memotret benda-benda atau binatang kecil (serangga, misalnya). Panjang fokus yang umum dipakai adalah dari 50mm, 105mm, hingga 200mm.

105mm macro

b. Lensa PC (Perspective Correction) banyak digunakan dalam pemotretan arsitektur. Bagian depan lensa ini dapat "diangkat" ataupun "digeser" untuk mengoreksi perspektif dalam gambar. Contohnya lensa "PC" 28mm dibawah ini.

Lensa di atas merupakan lensa "unik" karena berfungsi sekaligus sebagai lensa tele pendek (85mm) dengan kemampuan makro dan mampu mengoreksi perspektif. Dapat dikatakan bahwa lensa ini mempunyai kemampuan 3 lensa yang berbeda dalam 1 kemasan.

Page 17: Anatomi kamera SLR

Selain dari 2 jenis lensa khusus tadi, masih ada beberapa jenis lensa2 lain yang penggunaannya tidak terlalu umum. Contohnya lensa soft focus untuk portrait yang memberikan hasil foto yang berpendar seperti memakai filter diffuser, lensa micro (bukan macro) (*namun salah 1 produsen peralatan fotografi (Nikon) menamakan lensa macro-nya dengan micro-Nikkor) untuk pemotretan benda2 dan mahluk2 mikroskopis (photomicrography), dll.

by : Yulian Ardiaynsyah

 Logged

brondongThe CigaretteSenator

Respect: +308/-178

 Offline

Posts: 22730

Re: Kamera (Manual,Digital,Lomo,Toycam,dll) dan Lensa (bermacam2 lensa)« Reply #129 on: January 12, 2010, 10:55:42 PM »

Anatomi Lensa

Keterangan : * Dudukan filter terdapat pada bagian depan lensa yang biasanya berdiameter antara 49 hingga 105 tergantung dari jenis lensa. Umumnya, diameter dudukan filter (ulir) pada lensa yang diterakan dengan lambang "O" adalah sebagai berikut : 49, 52, 55, 58, 62, 67, 72, 77, 82, 95, dan 105 mm.

* Gelang pengatur fokus adalah bagian yang berputar untuk mengatur penajaman gambar.

* Skala jarak (meter dan feet) adalah penunjuk jarak fokus dan batas lintas film menuju objek. Biasanya ada 2 macam ukuran yakni dengan meter (m) dan feet (ft). *1m = sekitar

Page 18: Anatomi kamera SLR

3ft, 1ft = 30,48cm.

* Indeks (skala) ruang tajam menunjukkan seberapa besar daerah ketajaman yang akan terekam di atas film pada bukaan diafragma dan jarak tertentu.

* Gelang diafragma adalah gelang pengatur "volume" cahaya yang melalui lensa. Angka-angka yang tertera pada gelang ini menunjukkan bukaan diafragma yang dipakai. Pada ilutrasi dibawah ini, angka2 yang tertera pada gelang diafragma secara berurutan adalah sebagai berikut: 1,4 - 2 - 2,8 - 4 - 5,6 - 8 - 11 - 16 - 22. *Penyebutan angka2 diafragma dalam fotografi selalu dikaitkan dengan istilah f/stop atau f/number sehingga angka diafragma 5,6 - misalnya, biasa disebut dengan istilah f/5,6. Perlu digarisbawahi bahwa semakin kecil angka diafragma akan semakin banyak cahaya yang disalurkan lensa tersebut dan kebalikannya. Mengenai hubungan penyaluran cahaya dengan angka diafragma, diafragma 1,4 (f/1,4) menyalurkan 2 kali lebih banyak cahaya dibandingkan dengan diafragma 2 (f/2) dan diafragma 2,8 (f/2,8) menyalurkan cahaya sebanyak 1/2nya dari f/2 dan seterusnya.

* Gelang pengatur pembesaran (zoom). Khusus pada lensa zoom ada bagian yang dinamakan gelang pengatur pembesaran. Anda dapat mengubah pembesaran dan sudut pandang - apakah menjadi semakin kecil dan melebar atau menjadi semakin besar dan menyempit.

* Indeks panjang fokus dan bukaan diafragma selain menunjukkan bukaan diafragma,

Page 19: Anatomi kamera SLR

pada contoh lensa zoom di atas indeks tersebut juga menandakan panjang fokus lensa yang telah diset. Lensa dengan panjang fokus lebih dari 50mm akan membesarkan objek dan menyempitkan sudut pandang sehingga ideal untuk pemotretan jarak jauh. Sebaliknya, lensa dengan panjang fokus dibawah 50mm mengecilkan objek dan meluaskan sudut pandang sehingga ideal untuk pemotretan dalam jarak dekat dan untuk mencakup sudut pandang yang lebar.

* Dudukan lensa (bayonet) adalah "konektor" atau penghubung antara lensa dan kamera. Perlu diketahui bahwa setiap produsen kamera mempunyai dudukan bayonet yang berbeda dengan produsen lainnya, misalnya lensa Nikon tidak dapat dipakai di kamera Canon dan sebaliknya. Namun, ada 1 produsen kamera (Pentax) dengan dudukan bayonet yang dipakai bersama oleh beberapa produsen lain, seperti Ricoh dan Vivitar sehingga dudukan bayonetnya dinamakan dudukan bayonet "universal". Pada lensa2 sebelum era 50-an, dudukan ini bukan berbentuk bayonet, melainkan berbentuk ulir sehingga untuk memasangnya ke tubuh kamera harus diputar beberapa kali seperti memasang sekrup.

* Indeks jarak dan bukkan diafragma adalah titik petunjuk untuk membaca jarak pada gelang pengatur fokus dan bukaan diafragma pada gelang diafragma.

* Aperture. Celah atau lubang tempat cahaya dapat "meloloskan diri" dalam sebuah lensa disebut dengan istilahaperture. Besar kecilnya celah ini diatur dengan gelang diafragma dan bilah-bilah diafragma.

* Data teknis menunjukkan keterangan tentang lensa yang dipakai mencakup panjang fokus (milimeter), bukaan diafragma maksimum dan minimum, dll. Pada contoh diatas (anggap saja lensa 50mm f/1,4-22) 50mm menunjukkan panjang fokus lensa normal,

Page 20: Anatomi kamera SLR

sedangkan simbol f/1,4-(22) adalah bukaan maksimum (f/1,4) dan bukaan minimum (f/22) lensa tersebut. Pada lensa zoom, data teknis juga mencantumkan jarak fokus terpendek dan terpanjang seperti 28-70mm atau 70-210mm dan seterusnya.

* Bilah-bilah diafragma terbuat dari bahan logam (baja) yang sangat tipis dan membentuk celah aperture guna mengatur pelolosan cahaya. Apabila gelang diafragma diputar menuju angka yang lebih kecil, daun-daun diafragma ini akan membentuk celah yang lebih besar dan sebaliknya.

by : Yulian Ardiaynsyah

 Logged

brondongThe CigaretteSenator

Respect: +308/-178

 Offline

Posts: 22730

Re: Kamera (Manual,Digital,Lomo,Toycam,dll) dan Lensa (bermacam2 lensa)« Reply #130 on: January 12, 2010, 10:56:40 PM »

"FILM" Digital

Dalam perkembangan fotografi selanjutnya, teknologi digital perlahan tetapi pasti mulai menggantikan peran film sebagai media perekam gambar. Pembahasan ini akan mengulas secara singkat mengenai media ini, termasuk juga mengenai tempat penyimpanan (data) foto.

Istilah "film" di atas sendiri sebenarnya sangat tidak tepat karena media perekam gambar dari sebuah kamera digital bukanlah media yang secara kimiawi peka terhadap cahata. Dan bahwa sensor tersebut selalu ada didalam kamera digital dan menjadi bawaannya "seumur hidup". Berlainan dengan film yang dapat langsung diganti begitu habis terpakai.

Page 21: Anatomi kamera SLR

Gambar diatas adalah sensor perekaman gambar pada kamera digital. Ada 2 jenis sensor digital yang dinamakanCCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complimentary Metal Oxide Semoconductor). Singkatnya, keunggulan dari CCD adalah kemampuannya dalam menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dari CMOS (*Keunggulan CMOS utamanya adalah lebih sedikit memakan daya listrik dibanding dengan CCD). Mungkin hal inilah yang menyebabkan kebanyakan kamera digital memakai sensor CCD sebagai media perekaman gambarnya. (*Namun, belakangan ini mulai banyak kamera digital profesional yang memakai sensor CMOS. Hal ini dapat diartikan bahwa kualitas gambar yang dihasilkan sensor ini sekarang sudah menyamai kualitas CCD).

Ringkasang cara kerjanya adalah sebagai berikut : Begitu sebuah sensor digital menerima cahaya (gambar) yang terfokuskan padanya, ia mengubah cahata tersebut menjadi sinyal2 listrik yang memuat data mengenai terang dan gelap (kontras) yang terdiri dari 2 warna dasar (merah, hijau dan biru). Data inilah yang kemudian disimpan dalam media penyimpanan (memori), baik internal, eksternal maupun dalam bentuk media yang dapat ditukar pakai (removable media).

Pixel dan ASA/ISO digital

Bila dalam film dikenal istilah grain (butiran-butiran kristal perak yang sensitif terhadap cahaya) sebagai "penangkap" gambar, dalam istilah digital dikenal "pixel" (singkatan dari picture element). Pixel dan grain sendiri, walaupun berbeda "alamnya", mempunyai fungsi yang sama, yakni membentuk mozaik2 terang - gelap dan gradasi warna yang

Page 22: Anatomi kamera SLR

secara keseluruhan membentuk sebuah gambar utuh.

Sebuah kamera digital mempunyai sensor dengan jumlah pixel yang tetap dinyatakan dalam satuan juta pixel (Mega Pixel - MP). Mengenai istilah MP ini, apabila dalam sebuah sensor digital memuat 3000 pixel dan 2000 pixel (panjang x lebar), sensor tersebut memiliki 6 juta pixel (6MP) (2000x3000).

Mengapa jumlah pixel menjadi sedemikian penting? Karena banyaknya pixel yang dimiliki sebuah sensor berpengaruh langsung terhadap seberapa jauh foto yang dihasilkannya dapat diperbesar. Untuk mampu menghasilkan gambar 8R (20x25 cm) sekualitas foto, sebuah kamera digital setidaknya harus memiliki 2,5 juta pixel (2,5MP) atau lebih.

Mengenai sesitivitas sensor digital (yang juga disamakan dengan ASA/ISO film), sebenarnya setiap sensor digital mempunyai standar ASA/ISO yang "baku" (*Biasanya berkisar antara ISO 100 hingga 200). Berbeda dengan film dimana sensitivitas film ditentukan oleh besarnya kristal2 perak peka cahaya dan kerapatan antara masing2 kristal, perubahan sensitivitas sensor digital dari standar pembawaannya dilakukan dengan memperkuat sinyal2 listrik dari sensor tersebut. Namun, hal ini bukan berarti tanpa efek samping karena semakin tinggi penguatan sinyal2 listrik tersebut, akan semakin bersisiko menimbulkan "noise" atau "grain digital".

Struktur sensor digital

Perhatikan gambar diatas (sebagai contoh). Dapat Anda lihat penggambaran susunan pixel pada sensor kamera digital yang disebut dengan Pola Bayer. Dengan pola Bayer ini, dalam setiap 4 kotak pixel terdapat satu pixel untuk warna merah, satu untuk warna biru, dan dua pixel untuk warna hijau. Hal ini memang disengaja karena mata manusia memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap warna hijau.

Sebenarnya, setiap kali selesai melakukan pemotretan, ada 3 gambar yang dihasilkan, yakni 1 dari masing2 warna (disebut dengan channel : channel merah, hijau dan biru.) Ketiga channel tersebut kemudian digabungkan untuk membentuk warna2 objek aslinya.

Dapat dilihat bahwa struktur kotak2 menjadi ciri khas pola Bayer. Namun, tidak semua

Page 23: Anatomi kamera SLR

produsen mengikuti pola ini. Fujifilm, misalnya, menggunakan pola sensor yang berbentuk segi enam (*Fujifilm menamakanynya Super CCD) biarpun susunannya masih sama dengan pola Bayer ini.

Perkembangan selanjutnya adalah salah satu sensor digital (Foveon) memproduksi 1 jenis sensor yang berbeda dalam susunan masing2 warna pixel. Dengan mengambil model seperti susunan 3 lapisan warna dalam film warna, mereka memproduksi sensor dengan 3 lapis pixel.

Secara teoritis, susunan sensor2 Foveon ini mempunyai potensi untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan dengan pola konvensional. Namun, setelah memperhatikan beberapa hasil tes dan review di beberapa publikasi dan situs2 internet, tidak terlihat perbedaan dan kualitas yang terlalu mencolok antara tipe sensor ini dan yang lainnya.

Format foto digital

Setelah sebuah sensor digital bekerja, data yang dihasilkannya disimpan dalam beberapa pilihan format file di dalam memory (internal / di dalam media penyimpanan data lainnya). Berlainan dengan istilah format film yang maksudnya adalah ukuran fisik dari bidang film, format file (file extension *ditandai dengan titik (.) sebelum kode data tersebut yang biasanya berkisar antara 3 atau 4 huruf dan/atau simbol lainnya.) dalam istilah digital dapat diartikan secara singkat sebagai jenis dara (foto) elektronik yang mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing2.

Bagi anda yang sudah sering menggunakan komputer, tentunya istilah file extension sudah tidak asing lagi. File extension ni menandakan jenis data elektronik apa yang anda gunakan. Contohnya seperti Dokumenku.doc yang berarti bahwa ekstensi ini (.doc) menandakan data ketikan yang dibuat dengan program pengolah kata buatan Microsoft.

Kembali pada format foto digital, dibawah ini adalah 2 jenis file foto digital popules (terdapat dihampir semua kamera digital) disertai dengan penjelasan singkat. Istilah di

Page 24: Anatomi kamera SLR

dalam tanda kurung merupakan file (extension file)-nya yang dapat anda lihat melalui layar monitor kamera digital atau melalui komputer anda.

1. Joint Photographic Expert Group - JPEG (.jpeg/.jpg)Adalah format paling populer dan fleksibel. Kompatibel dengan semua program pengolahan gambar, sistem komputer (IBM PC ataupun Mac Intosh) dan web (internet). Namun, format ini menggunakan metode kompresi (pemampatan) data untuk menyusutkan besar file nya. (*ada 2 jenis pemampatan (kompresi) data elektronik.Lossless

compression (tanpa penurunan kualitas gambar) dan Lossy compression (dengan penurunan kualitas gambar). Format JPEG menggunakan metode Lossy compression di mana pemampatan memperkecil besar data file yang tersimpan.)

2. RAWRAW, sebenarnya bukan merupakan singkatan, melainkan istilah bahasa ingris yang berarti "mentah". RAW disini berarti bahwa setiap data yang dihasilkan oleh sensor digital tidak dimampatkan (dikompresikan) seperti halnya dengan format JPEG. 

Keunggulannya adalah jenis file ini merekam 100% data tanpa mengalami penurunan kualitas gambar. Namun, kelemahannya adalah besarnya file yang membengkak beberapa kali lipat hingga lebih menyulitkan dalam pemrosesan (dan sering kali harus diolah melalui komputer terlebih dahulu). Selain itu, format RAW berbeda-beda antara 1 produsen dengan produsen lainnya. Nikon, misalnya, menamakan format RAW mereka dengan ekstensi ".nef" (Nikon Exchange Format) yang tidak dapat dibuka dengan program pengolahan gambar biasa tanpa dukungan program dari Nikon sendiri terlebih dahulu. (*Walaupun tidak ada standarisasi antara 1 format RAW dari 1 produsen kamera digital dengan format yang sama dari produsen lainnya, Adobe (perusahan pembuat program pengolah gambar Photoshop) dalam perkembangan terakhirnya berusaha menghadirkan semacam standarisasi format RAW dalam program pengolah gambar yang terbaru yang dapat mengolah format RAW dari semua (atau sebagian besar) produsen kamera digital. (berita dilansir dari sumber internet, September 2004))Selain 2 jenis file diatas, masih ada lagi beberapa jenis file, diantaranya adalah format Tagged Image File Format - TIFF (.tiff/.tif), Graphic Interchange Format (.gif), dan lain2. Namun, tidak semua kamera digital mempunyai pilihan format2 ini di samping ke2 format yang telah dibahas singkat di atas.

Noise - "grain" digital

Kualitas foto yang dihasilkan dari kamera digital akan semakin berkurang bilamana sensor penangkapan gambarnya "dipaksa" untuk menjadi lebih sensitif dari kepekaan standar. Seperti halnya bila kita memakai film di mana foto yang kita dapatkan cenderung menjadi semakin "kasar" seiring dengan semakin tingginya ASA/ISO film yang kita gunakan. Dalam istilah digital, "kekasaran" foto ini disebut dengan istilah "noise".

Page 25: Anatomi kamera SLR

Noise dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah terlalu lamanya sensor CCD atau CMOS menerima cahaya (waktu pencahayaan terlalu lama dalam kondisi cahaya minim), penguatan sinyal2 listrik dari sensor yang terlampau tinggi (setting ASA/ISO tinggi), panas (baik dari cuaca maupun panas dari kamera digital itu sendiri selama digunakan), dan lain-lain.

Pendek kata, tidak ada sesuatu yang didapat dengan gratis. Sama halnya dengan menggunakan film dengan ASA/ISO semakin tinggi, semakin sensitid sebuah sensor digital di-setting, kualitas gambar juga akan mengalami penurunan yang disebabkan oleh noise.

Media penyimpanan data foto digital

Dengan mengambil refrensi dan perbandingan dari film, dapat dipahami bahwa film berfungsi sebagai "sensor" penangkapan (perekaman) gambar sekaligus sebagai media penyimpanan. Berlebihan dengan kamera digital di mana sensor penangkapan gambar dan media penyimpanan adalah 2 hal yang berbeda.

Dibawah ini diperlihatkan beberapa macam media penyimpanan data foto yang umum digunakan saat ini.

Compact Flash (CF)

Memory Stick

Smart Media

Page 26: Anatomi kamera SLR

Secure Digital (SD)

by : Yulian Ardiaynsyah

 Logged

brondongThe CigaretteSenator

Respect: +308/-178

 Offline

Posts: 22730

Re: Kamera (Manual,Digital,Lomo,Toycam,dll) dan Lensa (bermacam2 lensa)« Reply #131 on: January 14, 2010, 11:40:11 PM »

Canon L Lens Series Information

Digambarkan di atas dari kiri ke kanan tiga lensa dari Canon L Series - Canon 24-70mm f/2.8 L USM Lens Canon 70-200mm f / 4 L USM Lens dan Canon EF 70-200mm f/2.8 L IS USM Lens.

Apakah yang dimaksud Canon "L" Lens Series? 

Pertanyaan bagus - dan banyak jawaban yang ada, tetapi itu adalah Canon baris profesional (walaupun digunakan secara luas oleh non-profesional) dari EOS EF 35mm SLR autofocus dan lensa kamera DSLR. Ada yang bilang L adalah singkatan dari "Low Dispersion" (Dispersi rendah) - didapat dari unsur lensa UD yang ditemukan dalam lensa ini. Namun, jawaban yang benar mungkin adalah salah satu dari buku "Canon Lens Work III Book" - "L" adalah untuk "Luxury". 

Page 27: Anatomi kamera SLR

Lihat di sela-sela acara olahraga profesional yang kamu hadiri atau lihat di TV. Lihat untuk mengidentifikasi garis merah lensa "L" di sekitar lensa kamera para fotografer. Mereka adalah orang-orang yang mencari nafkah dengan peralatan mereka - dan mereka sering mempercayai Canon Lens L Series untuk pendapatan mereka.

Tentang lensa L mereka, Canon berkata "these lenses use special optical technologies [such as] Ultra-low Dispersion UD glass, Super Low Dispersion glass, Fluorite elements, and Aspherical elements to truly push the optical envelope." "lensa ini menggunakan teknologi optik khusus [seperti] Ultra Low, kaca Dispersi UD, kaca Super Low Dispersion, fluorit elemen, dan elemen-elemen Aspherical untuk benar-benar mendorong sampul optik."

Oke jadi apa artinya - kata-kata simple nya?

Apa yang dapat anda dapatkan ketika anda menggunakan lensa Canon L (jika Anda melakukan bagian yang benar) adalah gambar yang menakjubkan. Fakta nya, kekaguman ini dinyatakan dapat menyebabkan sebuah penyakit yang dikenal sebagai "L-Disease". Setelah tertangkap, tak dapat tersembuhkan. Anda akan harus membeli lensa Canon L di semua panjang fokus yang anda gunakan. DAN Anda akan bahagia (dan saya harap Anda tahu bahwa saya tidak sedang benar-benar serius).

Gambar di atas menunjukkan Canon EF 70-200mm f/2.8 L IS USM Lens (kiri) dibandingkan dengan Canon EF 100-400mm f/4.5-5.6 IS USM Lens L diperpanjang dan ditarik kembali dengan lensa hood nya.  Kedua lensa sudah dilengkapi Pelat Wimberley P20 Lens ayng dipasang pada ring tripod lensa nya.  Lensa canon L umumnya sudah dilengkapi lensa hood nya. 

Lensa canon L kualitas terbaik sepanjang masa. Mereka biasanya memiliki lubang aperture lebar (memperbaiki seluruh rentang jarak zoom untuk semua lensa L zoom). Lensa L Canon memiliki kualitas rangka yang kokoh dan berkualitas. Kualitas pembuatannya dikombinasikan dengan aperture/celah lebar minimum biasanya membuat

Page 28: Anatomi kamera SLR

lensa L Canon sangat berat dibanding lensa2 lainnya.

Kualitas gambar yang di dapat lensa L canon umumnya sangat baik. Kontras, Ketajaman, warna, bokeh (background/foreground blur quality), flare, CA (Chromatic Aberration) ... Semuanya sangatlah baik. Terutama pemilik body kamera Full Frame akan menemukan bahwa lensa L series (rata-rata) secara signifikan akan menjadi lebih tajam bila dibandingkan dengan lensa lainnya.

Pada umumnya, lensa L canon memiliki fokus yang lebih cepat. Aperture lebar maximum (angka terkecil) dan cepat, rotor USM (Ultra Sonic Motor) yang tenang, meningkatkan kecepatan fokus. Canon 85mm f/1.2 L USM Lensdan Canon EF 180mm f/3.5 L USM Macro Lens adalah dua pengecualian aturan ini.

Banyak lensa Canon L series rata2 berwarna putih. Menurut Canon, ini mengurangi panas pada lensa, ketika memotret pada hari cerah / terkena sinar matahari langsung. Warna putih memantulkan banyak warna daripada hitam - dengan demikian, mengurangi suhu panas pada body lensa. Lensa putih L series terlihat bagus (pendapat saya tentu saja), tetapi menarik perhatian. Sekali lagi - lihat acara olahraga di TV atau secara pribadi.

Full time manual focusing (FTM) adalah fitur lain yang biasanya hadir dalam lensa L Canon. Anda dapat membiarkan kamera autofocus, lalu fokus secara manual menyesuaikan diri sebelum ditembak - tanpa mengangkat jari Anda dari rana.

Banyak dari lensa Canon seri L memiliki ukuran filter 77mm. Karena ini, berbagai filter seperti B+W Circular Polarizer dapat mungkin bisa digunakan pada jajaran lensa jenis ini. Lebih banyak ruang dalam tas dan lebih banyak uang yang bisa kita tabung.

Lensa L Canon biasanya memiliki sebuah non-rotating front element. Hal ini penting ketika menggunakan filter tertentu.

Ketika digabungkan dengan bodi kamera yang tepat (umumnya body Canon Seri 1 seperti EOS 1D/1Ds) banyak lensa Canon L Series menyediakan water resistance.

Page 29: Anatomi kamera SLR

Dua dari lensa L Canon yang terbesar, lensa yang ditampilkan di atas - The Canon EF 500mm f/4 L IS USM Lens (kiri) dan Canon EF 600mm f / 4 L IS USM Lens.

Banyak dari lensa seri L memiliki maksimum panjang fokus 135mm atau lebih tinggi yang kompatibel denganCanon Extender EF 1.4x II dan Canon Extender EF 2.0x II. Extension adalah cara yang relatif murah untuk memperpanjang fokus sebuah lensa.

Atribut yang sangat disayangkan adalah bahwa sebagian besar lensa ini memiliki harga yang relatif mahal. Untuk baiknnya (untuk penjual) atau buruknya (untuk pembeli), nilai jual kembali lensa-lensa ini umumnya juga tinggi.

Page 30: Anatomi kamera SLR

Bukankah mereka indah?! Digambarkan di atas dari kiri ke kanan adalah Canon EF 300mm f/2.8 L IS USM Lens, Canon EF 400mm f/2.8 L IS USM Lens dan Canon EF 500mm f / 4 IS L USM Lens. Ditumpuk di sisi kanan dari atas ke bawah adalah lensa hood dari 300, 500 dan 400. Semua lensa digambarkan dengan optionalWimberley Lens Plates. 

Reviews The Canon Lens masuk ke lebih detail tentang lensa L Canon dengan spesifik. Saya harap Anda menemukan informasi yang membantu! 

by : www.the-digital-picture.com

 Logged

brondongThe CigaretteSenator

Respect: +308/-178

 Offline

Posts: 22730

Re: Kamera (Manual,Digital,Lomo,Toycam,dll) dan Lensa (bermacam2 lensa)« Reply #132 on: January 14, 2010, 11:40:42 PM »

Code-code pada lensa Nikon

EDED glass — an essential element of NIKKOR telephoto lensesNikon mengembangkan kaca ED (Extra-low Dispersion) untuk memungkinkan produksi lensa unggulan yang menawarkan ketajaman dan warna koreksi dengan meminimalkan penyimpangan chromatic.Sederhananya, chromatic aberration adalah jenis gambar dan warna dispersi yang terjadi ketika sinar cahaya melewati berbagai panjang gelombang optik kaca. Di

Page 31: Anatomi kamera SLR

masa lalu, memperbaiki masalah ini diperlukan lensa tele elemen optis khusus yang menawarkan karakteristik dispersi anomali - khususnya kalsium fluorida kristal. Namun, fluorit mudah retak dan sensitif terhadap perubahan suhu yang dapat merugikan dengan mengubah fokus lensa 'indeks bias. Jadi Designer dan Insinyur Nikon meletakkan kepala mereka bersama-sama dan muncul dengan kaca ED, yang menawarkan semua keuntungan, namun tak satu pun dari kekurangan kalsium fluorit berbasis kaca. Dengan inovasi ini, Nikon mengembangkan beberapa jenis kaca ED yang cocok untuk berbagai lensa. Mereka memberikan ketajaman dan kontras yang menakjubkan bahkan pada aperture terbesar mereka. Dengan cara ini, Nikkor's ED-seri contoh lensa Nikon lensa keunggulan dalam inovasi dan kinerja.

SICNikon Super Integrated Coating ensures exceptional performanceUntuk meningkatkan kinerja dari elemen lensa optik, Nikon menggunakan lensa lapisan multilayer yang eksklusif yang membantu mengurangi ghost dan flare pada tingkat yang dapat diabaikan.Nikon Super Integrated Coating mencapai beberapa tujuan, termasuk meminimalkan refleksi dalam rentang panjang gelombang yang lebih luas dan keseimbangan warna superior dan reproduksi. Nikon Super Integrated Coating ini terutama efektif untuk lensa dengan sejumlah besar elemen, seperti lensa Zoom-Nikkor lensa. Juga, proses pelapisan multilayer Nikon disesuaikan dengan desain masing-masing lensa tertentu. Jumlah lapisan lensa diterapkan untuk setiap elemen dihitung dengan hati-hati agar sesuai dengan jenis dan kaca lensa yang digunakan, dan juga untuk memastikan keseimbangan keseragaman warna yang menjadi ciri khas lensa NIKKOR. Hal ini menyebabkan lensa yang memenuhi standar yang jauh lebih tinggi daripada sisa dari industri.

NNano Crystal CoatNano Crystal Coat adalah sebuah lapisan yang berasal antireflective dalam pengembangan NSR-series (Nikon Step and Repeat) perangkat manufaktur semikonduktor. Ini hampir menghilangkan refleksi elemen lensa internal di berbagai panjang gelombang, dan khususnya efektif dalam mengurangi ghost dan flare aneh ultra-wideangle lensa. Nano Crystal Coat menggunakan beberapa lapisan luar biasa Nikon lapisan ekstra-low indeks bias yang mana fiturnya menggunakan partikel ultra-fine crystallized ukuran nano (satu nanometer sama dengan satu milyar per mm). Nikon sekarang bangga karena pertama yang menandai dunia dengan menerapkan teknologi lapisan ini untuk berbagai lensa untuk digunakan dalam produk-produk optik konsumen.

ASP

Page 32: Anatomi kamera SLR

Aspherical lens elementsNikon memperkenalkan lensa fotografi pertama dengan elemen lensa aspherical pada tahun 1968. Apa yang membedakan mereka? Lensa aspherical hampir menghilangkan masalah koma dan jenis-jenis lensa penyimpangan - bahkan ketika digunakan di aperture terluas. Mereka akan sangat berguna dalam mengoreksi distorsi pada lensa wideangle. Selain itu, penggunaan lensa aspherical berkontribusi lebih ringan dan lebih kecil desain lensanya.Nikon menggunakan tiga jenis elemen lensa aspherical. Eleman Precision-ground aspherical lens adalah ekspresi terbaik dari seni kerajinan lensa, menuntut standar produksi yang sangat ketat. Lensa Hybrid terbuat dari plastik khusus dibentuk optik ke kaca. Cetakan kaca lensa aspherical dibuat oleh molding jenis optik kaca yang unik menggunakan teknik mati logam khusus. 

CRCClose-Range Correction systemThe Close-Range Correction (CRC) system adalah salah satu inovasi fokus Nikon yang paling penting, karena memberikan kualitas gambar yang superior dekat jarak fokus dan meningkatkan jangkauan fokus.Dengan CRC, elemen lensa dikonfigurasikan dalam sebuah “floating element” desain lensa di mana masing-masing kelompok bergerak secara independen untuk mencapai fokus. Hal ini menjamin kinerja lensa yang unggul bahkan pada saat pengambilan gambar pada jarak dekat. Sistem CRC digunakan dalam fisheye, wideangle, Micro, dan memilih NIKKOR lensa tele menengah.

RFRear Focusing (RF)Dengan sistem Nikon Rear Focusing (RF) semua elemen lensa dibagi ke dalam kelompok-kelompok lensa tertentu, dengan hanya bagian belakang grup lensa bergerak untuk memfokuskan. Hal ini membuat operasi autofocusing menjadi halus dan lebih cepat.

DCAF DC-NIKKOR lenses — unique NIKKOR lenses for unique portraitsAF DC-NIKKOR lensa Nikon dengan teknologi Nikon Defocus-image Control yang istimewa dan eksklusif. Hal ini memungkinkan fotografer untuk mengontrol bola tingkat penyimpangan di latar depan atau latar belakang dengan memutar ring lensa 'DC. Ini akan menciptakan sebuah putaran out-of-focus blur yang ideal untuk fotografi portrait. Tidak ada lensa di dunia ini yang menawarkan teknik khusus ini. 

DDistance informationLensa Nikkor D-type dan G-type menyiarkan informasi jarak subjek-ke-kamera ke

Page 33: Anatomi kamera SLR

bodi AF Nikon camera. Hal ini kemudian memungkinkan kemajuan seperti 3D Matrix Metering dan 3D Multi-Sensor Balanced Fill-Flash.Note : lensa Nikkor D-type dan G-type memberikan informasi jarak ke kamera berikut: Auto exposure; F6, F5, F100, F90x, F80, F75, F70, F65, F60, F55, F50, PRONEA S, PRONEA 600i, seri D2 , D1 series, D100 dan D70s/D70.Flash control; F6, F5, F100, F90X, F80, F75, F70, D2 series, D1 series, D100 dan D70s/D70.

GG-type NIKKORNikkor type G tidak memiliki ring aperture; aparture harus dipilih dari badan kamera.

SWMSilent Wave MotorTeknologi Nikon AF-S adalah alasan lain fotografer profesional menyukai lensa tele Nikkor. Lensa AF-S Nikkor memiliki fitur Nikon SWM yang mengubah “traveling waves" ke energi rotasi untuk memfokuskan optik. Hal ini memungkinkan kecepatan tinggi autofocusing itu sangat akurat dan super tenang.

M/AM/A modeLensa AF-S NIKKOR memiliki fitur eksklusif berupa M/A mode, yang memungkinkan autofocus untuk beralih ke operasi manual dengan hampir tidak ada time lag - bahkan selama pengoperasian AF servo dan terlepas dari mode AFyang digunakan.

VRVibration Reduction (VR)Sistem VR inovatif ini meminimalkan gambar kabur akibat goyangan kamera, dan menawarkan setara dengan menembak pada kecepatan rana 3 stop (delapan kali) lebih cepat. *Hal ini memungkinkan memotret pada sore hari, pada malam hari, dan bahkan dalam cahaya ruangan yang buruk. Lensa 'sistem VR juga mendeteksi secara otomatis bila fotografer melakukan panning - tidak ada mode khusus yang diperlukan untuk ini. *Seperti yang sudah ditentukan pada Nikon performance tests.

DXDX NIKKORCompact dan ringan lensa DX Nikkor menampilkan fitur lingkaran gambar yang lebih kecil yang khusus dirancang dan dioptimalkan untuk Nikon D2-series, D1-series, D100 dan kamera SLR digital D70s/D70. Ini adalah pilihan ideal untuk fotografer landscape dan orang lain yang perlu untuk memotret adegan luas dengan DX-Format Nikon digital SLRs.Catatan: Kami tidak merekomendasikan penggunaan dengan DX Nikkor 35mm (135) atau format kamera IX240.

Page 34: Anatomi kamera SLR

KAMERA PHOTO DIGITAL

Konsep Kamera Digital

Kamera Analog Kamera Digital

Bagi seorang pemula menggunakan kamera analog sering menemukan kendala baik dalam proses pemotretan maupun dari kualitas foto yang dihasilkan. Misalnya : gambar yang kurang sempurna, kesulitan dalam menentukan fokus suatu objek, serta gambar objek yang tak langsung terlihat seperti hasil foto yang sebenarnya. Belum lagi proses pencetakan yang memerlukan ruang gelap dan hasil foto yang tidak bisa diperbaiki/diedit. 

Sedangkan apabila anda memotret dengan menggunakan Kamera Digital, anda akan dimudahkan. Dengan menggunakan fasilitas yang ada, Anda dapat menggunakannya dengan mudah, walau anda bukan seorang fotografer profesional. Materi ini akan memperkenalkan kepada anda tentang konsep Kamera Digital, bagian-bagian dan teknik pengoperasiannya.

A. Pengertian Kamera Digital 

Dilihat dari proses dan hasil perekaman gambar pada Kamera Digital dapat didefenisikan bahwa Kamera Digital merupakan perangkat perekam gambar yang menyimpan data gambar dalam format digital. Kamera Digital termasuk produk teknologi digital (perangkat digitizer) dengan kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubahnya ke bentuk mode digital elektronis. 

Cara kerja Kamera Digital hampir sama dengan Kamera Analog. Perbedaan yang mendasar

Page 35: Anatomi kamera SLR

dapat dilihat dari tabel berikut : 

B. Media Penyimpanan Foto 

Kamera analog (kamera biasa) menggunakan lensa untuk mentransfer hasil foto ke dalam negative film dari cahaya yang ditangkap.Negative film ini merupakan media penyimpannya, dan sangat sensitif terhadap cahaya. 

Pada kamera digital perekam gambar menggunakan sensor CCD(Charge Coupled Device) atau CMOS (Complemetary Metal Oxidane Silicon) yang kemudian hasilnya direkam dalam format digital ke dalam media penyimpanan digital semacam Compact Flash, Secure Digital, Memory Stick, dsb. Karena hasil disimpan dalam format digital akan memudahkan untuk ditransfer ke pengolah foto digital semacam komputer, untuk keperluan editing berupa perubahan pada warna, ketajaman, kecerahan dan latar

belakang objek.

C. Megapixel Kamera Digital 

Kamera digital saat ini sudah memiliki sensor penangkap gambar CCDlebih dari jutaan pixel. Semakin banyak pixel yang bisa ditangkap akan semakin detail dan semakin halus gambar yang dihasilkan. Misalnya : untuk memotret gambar ukuran pos card , Anda cukup membeli kamera digital dengan kapasitas sensor 1 Mega pixel. Kamera dengan kapasitas sensor 1 Mega Pixel ini juga masih mencukupi untuk keperluan gambar di website. Akan tetapi untuk keperluan gambar yang jauh lebih

detail maka diperlukan kamera dengan kapasitas sensor 2 Mega Pixel atau lebih. Bagi fotografer profesional kini sudah tersedia kamera berkapasitas 5-10 Mega pixel.

Yang perlu diingat adalah semakin banyak sel-sel sensitif foto yang ditampung dalam chip CCDsemakin banyak gangguan-gangguan elektronik yang dihasilkan. Hanya pembuat sirkit elektronik yang cerdik dan canggih yang mampu menangani persoalan ini. Dan sekarang ini memang menjadi persoalan serius, karena belum terlihat siapa penghasil chip CCD terbaik saat ini.

D. Perbedaan CCD dan CMOS 

Page 36: Anatomi kamera SLR

CCD CMOS

E.Saat ini banyak kamera digital murah yang menggunakan sensor CMOS dari pada CCD. Apa kelebihan dan kekurangan CMOS dibanding CCD ? CMOS memiliki keunggulan dimana ongkos produksi murah sehingga harga kamera lebih terjangkau. Sedangkan CCD memiliki keunggulan dimana sensor lebih peka terhadap cahaya sehingga pada kondisi redup (sore/malam) tanpa bantuan lampu blitz / Flash masih bisa menangkap objek dengan baik, sedangkan pada CMOShasil perekaman objek sangat buram.

KAMERA PHOTO DIGITAL

Bagian-bagian Kamera Digital

Bagian Sisi Atas Kamera Digital 

Pada bagian sisi atas kamera digital memiliki beberapa bagian anatara lain :

Fungsi dari masing-masing bagian sisi depan dan sisi bawah kamera digital adalah sebagai berikut :

1. Flash Button berfungsi untuk menyeting apakah flash aktif atau tidak aktif. Secara default flash dalam keadaan tidak aktif.

Page 37: Anatomi kamera SLR

2. Image Quality Button berfungsi untuk menentukan kualitas image yamg dihasilkan. Ada 3 tingkatan kualitas image pada kamera digital dimulai dari yang paling rendah yaitu : Good ditandai dengan *, Better ditandai dengan ** dan Best ditandai dengan ***.

3. Mode Button berfungsi untuk memilih fitur-fitur yang ada seperti : Self Timer, Macro, Burst atau Exposure Settings.

4. Status LCD berfungsi menampilkan setting kamera dan setting yang sedang aktif. 

Icon-icon yang tertera pada Status LCD disamping mengindikasikan/menandakan bahwa :1. Resolusi Image dipilih adalah best (high resolution)

2. Setting Night Mode (Modus Malam) sedang aktif

3. Auto Flash (pencahayaan otomatis) kamera aktif

4. Flash dalam keadaan Off

5. Setting Red-Eye Reduction aktif

6. Perkiraan sisa daya tampung penyimpanan pada memory card berdasarkan jumlah image atau durasi video.

Page 38: Anatomi kamera SLR

7. AC Power Adapter sedang terpasang di kamera.

8. Kondisi Battery penuh, jika battery lemah (low battery) akan dimunculkan peringatan padaImage Display.

9. Memory Card sedang terpasang dikamera

10. Perekam audio sedang aktif

11. Perekam video sedang aktif.

12. F-stop kamera disetting pada F2.6 atau F4.9 pengaturan aperture kamera.

13. Mode portrait kamera digital sedang aktif untuk pemotretan jarak 60 s.d 100 cm.

14. Mode landscape kamera digital sedang aktif.

15. Mode aksi/sport sedang aktif berfungsi untuk memotret benda bergerak.

16. Setting Macro sedang aktif untuk pemotretan jarak sekitar 20 cm.

17. Setting Burst Mode / Multi Snap sedang aktif untuk pengambilan beberapa gambar dalam satu snapshot. Biasanya sampai 5 gambar

18. Setting Self Timer sedang aktif untuk pemotretan tanpa menekan Shutter Button.

Page 39: Anatomi kamera SLR

5. Shutter Button merupakan tombol perekam gambar. Jika ditekan separo akan mengunci fokus dan exposure, kemudian tekan penuh untuk mengambil gambar objek.

6. Video Button merupakan tombol perekam movie. Jika ditekan pertama kali berarti proses perekaman movie dimulai dan jika ingin menghetikannya tekan video button sekali lagi.

KAMERA PHOTO DIGITAL

Bagian-bagian Kamera Digital

Banyak sekali jenis dan merk Kamera Digital yang ada dipasaran yang merupakan produk dari beberapa perusahaan kamera. Misalnya : Canon, HP, Olympus, Genius , Nikon dan lain-lain dengan keunggulan produk masing-masing. Namun secara umum Kamera Digital mempunyai bagian-bagian yang tidak jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya mari Kita lihat contoh kamera digital HP Photosmart 730 series.

Bagian Sisi Depan dan Sisi Bawah Kamera Digital 

Pada bagian sisi depan dan sisi bawah kamera digital memiliki beberapa bagian anatara lain : 

Untuk melihat fungsi dari masing-masing bagian sisi depan dan sisi bawah kamera digital adalah sebagai berikut :

1. Video/Self Timer Light pada modus video akan berwarna merah ketika melakukan perekaman movie, dan pada modus kamera akan berwarna merah berkelap-kelip (blinking red) saat Self Timer diaktifkan.

2. Microphone merupakan sarana perekaman audio clips pada perekaman movie.

Page 40: Anatomi kamera SLR

3. Flash berfungsi menghasilkan kilatan cahaya untuk membantu mendapatkan gambar yang jelas jika kondisi obyek gelap atau kurang cahaya. Misalnya : Malam hari, dalam ruangan. Disamping itu Kamera Digital memiliki Sensor Flash untuk menentukan tingkat pencahayaan secara otomatis. Flash hanya berfungsi pada modus kamera.

4. Power Adapter Connector berfungsi untuk menyambungkan kamera dengan listrik AC jika tidak menggunakan battery.

5. USB Connector merupakan konektor penghubung kamera ke komputer atau printer untuk transfer data melalui USB Cable Data.

6. TV Connector merupakan konektor penghubung kamera ke TV yang berfungsi sebagai pengganti layar (Image Display) dari kamera.

7. Speaker berfungsi untuk sarana output suara kamera atau audio clips

8. Tripod Mount merupakan tempat pemasangan tripod kamera

9. Camera Dock Connector adalah konektor penghubung dengan dok kamera yang memiliki konektor USB, konektor audio visual dan konektor power adapter AC.

10. Battery Door tempat memasukkan battery kamera.

11. Lens (Lensa) berfungsi untuk menangkap gambar objek yang ada dihadapan kamera ( objek yang dipotret). Cover Lens (Penutup Lensa) merupakan penutup lensa otomatis berfungsi untuk pengaman lensa ketika kamera tidak digunakan.

Bagian-bagian Kamera Digital

Bagian Sisi Belakang Kamera Digital 

Pada bagian sisi belakang kamera digital memiliki beberapa bagian antara lain :

Page 41: Anatomi kamera SLR

Fungsi dari masing-masing bagian sisi belakang kamera digital adalah sebagai berikut :

1. Optical Viewfinder di kenal juga dengan Jendela Pelihat, berupa jendela kecil pada kamera untuk melihat objek yang akan di ambil oleh fotografer, objek yang tampak pada OpticalViewfinder sesuai dengan kenyataan, dan hasil yang tampak pada Optical Viewfinder pula yang akan terekam pada memory card kamera digital. Pada kamera fotografi profesional, padaOptical Viewfinder juga terdapat titik fokus dan pengukuran cahaya sehingga fotografer dapat melihat apakah gambar yang di hasilkan memiliki cahaya yang cukup dan ketajaman gambar yang pas. Optical Viewfinder juga berfungsi dalam perekaman movie/video

2. Video Viewfinder Light akan menyala dengan warna merah pada saat perekaman movie/video dan akan berkelap-kelip (blinking red) apabila self timer pada modus kamera diaktifkan atau saat terjadi kesalahan (error).

3. Auto Focus Viewfinder Light akan menyala dengan warna hijau saat kamera siap untuk pengambilan gambar objek. Saat itu fokus dan exposure objek terkunci dengan ditekannyaShutter Button separonya sebelum perekaman gambar dilakukan kamera. Apabila kamera tidak bisa fokus atau dalam kondisi Long Exposure atau terjadi error maka Auto Focus Viewfinder Light akan berkelap-kelip (blinking green).

4. ON/OFF Switch merupakan swicth untuk menghidupkan atau mematikan komputer.

Page 42: Anatomi kamera SLR

5. Zoom Button untuk proses Zooming (Zoom out/Zoom in) ialah memperbesar gambar objek yang posisinya jauh sehingga tidak perlu mendekati objek untuk memperoleh ukuran yang diinginkan. Perpaduan Optical Zoom dan Digital Zoom menghasilkan zoom yang berlipat

6. Memory/USB Light akan menyala dengan warna orange apabila Memory Card telah terpasang dengan benar. Memory/USB Light akan berkelap-kelip (blinking orange) pada saat kamera dihidupkan, pengisian ulang battery (charging battery), mengirim dan menerima data melalui USB Connector dan saat membaca dan menyimpan data pada Memory Card.

7. Memory Card door tempat untuk memasang memory card atau mencabutnya.

8. Wrist Strap Mount tempat pemasangan tali kamera.

9. Arrow Button adalah tombol untuk memilih menu yang tampil pada Image Display ke dua arah yaitu atas dan bawah, dan menu tersebut diakses dengan cara menekan OK Button.

10. Image display berfungsi untuk menampilkan objek yang tertangkap lensa kamera, menampilkan menu-menu yang tersedia, ataupun menampilkan hasil rekaman kamera / movie yang sudah tersimpan pada memory card.

11. HP Instant Share Button berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan menu yang muncul padaImage Display.

12. Playback button berfungsi untuk menampilkan dan menutup hasil rekaman yang dimunculkan pada Image display.

13. Live View Button berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fasilitas live view yaitu menjadikan Image Display berfungsi sebagai Optical Viewfinder untuk pengambilan gambar yang lebih akurat, namun berdampak pemborosan dalam penggunaan battery.

Page 43: Anatomi kamera SLR

Bagian-bagian Kamera Digital

Peralatan Tambahan Kamera Digital 

1. Memory card berfungsi untuk menyimpan data dari hasil pemotretan. 

Ada beberapa type memory card yang tersedia untuk kamera digital, diantaranya SD,MMC (Multi Media Card), SDC, CF, MD, MS, MSPRO dengan beberapa merk memory card yang ada dipasaran seperti : ULTRA, VGEN, KINGSTON, SONY dengan kapasitas daya tampung yang beragam. Misalnya : 16 Mb, 32 Mb, 64 Mb, 128 Mb, 256 MB, 512 MB, 1GB, 2 GB, bahkan ada yang sudah mencapai 4 Gb. Dalam pemilihan memory card hendaklah disesuaikan dengan type dan kemampuan dari Kamera Digital yang dimiliki.

2. Kabel Data (Data Cable) 

Kabel Data merupakan penghubung antara kamera foto digital dengan komputer, TV dan Printer. Fungsinya memindahkan (transfer) data foto yang ada pada memory card ke komputer untuk keperluan pengeditan atau mencetak foto, menampilkan hasil foto di TV dan untuk mencetak langsung hasil foto ke printer.

USB Cable Data penghubung kamera dengan komputer atau printer melalui USB Port sedangkan Audio Visual Cablepenghubung kamera dengan TV. Kabel data kamera biasanya hanya bisa untuk kamera yang sejenis.

Page 44: Anatomi kamera SLR

3. Tripod 

Tripod berfungsi membantu dalam proses pemotretan. Untuk

pengambilan gambar yang berkualitas diperlukan ketenangan atau minimnya getaran/goyangan kamera saat menekan shutter button sehingga kamera tidak kehilangan fokus. Untuk itu tripod sangat membantu sekali apalagi untuk fotografer tingkat pemula.

4. Monopod 

Monopod mirip tripod, tapi berkaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat menghilangkan goyangan vertikal

5. Filter berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada beberapa jenis yaitu :

a. Filter UV (Ultra Violet)

Page 45: Anatomi kamera SLR

Filter UV menyaring cahaya Ultra Violet agar tidak terjadi hazy pada foto-foto landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.

b. PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar)

Filter PL/CPL berfungsi untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah efek kontras pada foto langit.

6. KAMERA PHOTO DIGITAL7.

8. Pengoperasian Kamera Digital9. Apabila anda ingin melakukan pemotretan sebuah objek maka sebaiknya lakukan

persiapan-persiapan sebagai berikut :

Persiapan Awal

Page 46: Anatomi kamera SLR

Pertama kali untuk keamanan kamera, maka Anda hendaknya memasang tali kamera.

Kemudian periksa battery kamera, jika masih kosong atau battery lemah hendaklah masukkan battery yang masih baru. 

Kemudian periksa juga memory card, jika belum terpasang maka silakan dipasang pada slot memory card yang disediakan

10.

KAMERA PHOTO DIGITAL

Teknik Dasar Pemotretan

Page 47: Anatomi kamera SLR

Setelah melakukan persiapan awal, berikutnya anda sudah dapat melakukan pemotretan dengan teknik dasar sebagai berikut : 

          

1. Nyalakan kamera dengan menekan ON/OFF Switch. Jika lampu menyala dan tutup lensa kamera terbuka berarti kamera siap untuk digunakan.

2. Peganglah kamera dengan dua tangan agar kamera tidak goyang saat Anda menekan Shutter Button.

3. Berikutnya arahkan kamera pada objek dan lihat hasilnya pada tampilan objek (Image Display) atau bisa melihat langsung melalui Optical Viewfinder kamera.

4. Setelah lensa kamera bisa menangkap objek pada posisi yang tepat maka tekan tombol shutter. Jangan langsung menekan habis Shutter Button untuk memberikan kesempatan cahaya lebih banyak masuk karena secanggih apapun kamera , tetap perlu waktu untuk bekerja. Jika lampu hijau dekat Optical Viewfinder menyala/berkelip segera tekan penuh Shutter Button untuk mengambil gambar, setelah terdengar bunyi beep berarti pemotretan sudah selesai dan gambar sudah tersimpan pada memory card.

Kualitas Image dan Ukuran FileDisamping teknik dasar pemotretan yang perlu anda ketahui adalah tentang hubungan antara kualitas image dengan besarnya ukuran file gambar. 

Besar file dan kualitas gambar tergantung dari setting pixel pada saat kamera mengambil gambar dan memprosesnya untuk direkam ke dalam media penyimpanan. Misalnya pada kamera dengan kemampuan 4 Mbit, dengan setting maksimum, tiap gambar akan mencapai ukuran sebesar 9 sampai 15 mega bytes. Ini merupakan ukuran yang sangat besar! Coba bandingkan dengan ukuran disk drivekecil yang hanya menampung 1.4 mega bytes saja. 

Untuk menanggulangi hal tersebut, di tiap kamera dilengkapi fasilitas kompresi gambar secara otomatis. Anda tidak perlu pusing dengan bagaimana cara memprosesnya dan settingnya, kamera akan mengaturnya secara otomatis. Mudah saja. Yang perlu Anda ketahui adalah bagaimana cara pengaturannya dan seberapa besar rasio pengkompresian tersebut. 

Ada 3 jenis kompresi yang perlu Anda ketahui sebagai pertimbangan sebelum melakukan pemotretan yaitu : kompresi rasio rendah, kompresi rasio tinggi dan tidak ada kompresi

Page 48: Anatomi kamera SLR

Tidak ada kompresi Rasio kompresi tinggi Rasio kompresi rendahnilai gambar sangat tinggi mutu gambar rendah mutu gambar tinggiukuran file sangat besar ukuran file kecil ukuran file besarfilename.tif filename.gif filename.jpgGambar cocok untuk dicetak ukuran besar dan liflet

Gambar cocok untuk image pada design web

Gambar cocok untuk designed multi media

Coba perhatikan gambar di atas. Bila gambar diperbesar beberapa kali akan terlihat perbedaan kualitas. Dengan kompresi tinggi, beberapa titik gambar akan dihilangkan atau dibuat rata dengan seadanya. Akhirnya akan membuat gambar terkotak-kotak dan seakan-akan "pecah" seperti pada gambar bibir di tengah. Dengan kompresi rasio rendah, mutu gambar dapat dipertahankan sehingga gambar akan terlihat lebih alami seperti gambar bibir di sebelah kanan.

Disamping tingkat kompresi, resolusi gambar juga berpengaruh terhadap kualitas image. Semakin besar ukuran resolusi semakin halus kualitas gambar yang dihasilkan, dan sebaliknya semakin kecil resolusi semakin kasar kualitas gambar.

Setting Kamera Digital

Sebelum melakukan pemotretan maka Anda sebaiknya melakukan setting kamera digital sesuai dengan kondisi objek dan hasil yang Anda inginkan. Secara umum fitur-fitur yang biasa disetting pada kamera digital antara lain :

1. Flash On/Off

Untuk mengaktifkan flash atau menonaktifkan dilakukan dengan mengakses menu kamera. Default flash kamera dalam keadaan off. Penggunaan flash disesuaikan dengan tingkat pencahayaan yang ada.

Page 49: Anatomi kamera SLR

2. Self Timer

Pada kamera digital self timer merupakan fasilitas untuk mangatur waktu pemotretan yang ditandai dengan nyalanya Self Timer Light yang bisa mencapai 10 detik. Selain memudahkan untuk memotret gambar diri, fitur ini juga berguna untuk mengambil gambar dalam keadaan cahaya yang kurang, karena bisa mengurangi guncangan saat menekan Shutter Button. 

3. Sharpness

Sharpness merupakan fasilitas untuk mengatur tingkat ketajaman gambar (lebih lembut atau lebih terang) yang akan menimbulkan efek yang berbeda pada image.

4. White BalanceSetting White Balance meliputi :

a. Auto White Balance

Page 50: Anatomi kamera SLR

Settingan ini adalah settingan otomatis. Fotografer mempercayakan sepenuhnya kepada kehebatan kamera dan biasanya kamera akan mencari settingan white balance yang paling natural, sama seperti aslinya.

b. Day Light

Seperti namanya, settingan ini akan menormalisasi gambar yang berada pada lighting yang berlebihan seperti misalnya dalam kondisi outdoor yang bermandikan cahaya matahari. Warna yang diperkuat adalah kuning kecokelatan.

c. Tungsten

Page 51: Anatomi kamera SLR

Tungsten digunakan untuk menormalisasi gambar yang berada di bawah lampu tungsten. Jika digunakan dalam lingkungan yang normal, maka efek yang dihasilkan menjadi kebiru-biruan. Tidak seperti filter CPL yang membirukan warna biru, tungsten membuat keseluruhan gambar menjadi mayoritas berwarna biru.

d. Fluorescent 

Settingan ini digunakan untuk menormalisasi gambar yang berada di bawah lampufluorescent atau yang lebih umum disebut neon warna putih atau lampu TL. Lampu TL adalah salah satu lampu yang paling tidak artistik, karena terlalu banyak menyemprotkan warna putih dan memudarkan warna yang lain. Untuk membuatnya lebih natural, bisa dipakai filter fluorescent.

5. Picture Resolution

Pada kamera digital picture resolution merupakan fasilitas untuk mangatur resolusi dari image. Ada 3 jenis resolusi image pada kamera digital yaitu :

6. Night Mode

Page 52: Anatomi kamera SLR

Night Mode berfungsi untuk pemotretan dimalam hari saat cahaya redup/intensitas cahaya rendah

7. Exposure

Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk ke kamera yang mempunyai efek terhadap foto yang dihasilkan. Pencahayaan berlebih akan menyebabkan hasil foto washed-out (lazim disebut over-exposure/OE) dan pencahayaan kurang akan menyebabkan hasil foto gelap (lazim disebut under-exposure/UE). Lalu bagaimana mendapatkan cahaya yang tepat? Anda mengenal apa yang disebut lightmeterdalam dunia fotografi. Lightmeter ada yang built-in

di dalam bodi kamera dan ada pula yanghandheld. Anda menggunakan lightmeter untuk mengukur cahaya reflektif yang masuk ke dalam lensa dan prosesor kamera akan menentukan apakah sudah sesuai dengan stelan iso kamera Anda. Pada modus auto atau programmed auto, secara otomatis kamera akan mencarikan kombinasi yang tepat antara Aperture dan Shutter Speed. Pada modus Aperture Priority (A/Av) kamera akan menggunakan Aperture yang Anda pilih dan menentukan Shutter Speedyang cocok. Sebaliknya, pada modus Shutter Speed priority (S/Tv) kamera akan menggunakanShutter Speed yang Anda pilih dan menentukan Aperture yang tepat. Pada modus manual (M)Anda akan harus menentukan kombinasi yang tepat dipandu oleh meter kamera tersebut.

Meter kamera adalah ukuran intensitas cahaya yang masuk itu. Jika meter menunjukkan kekurangan cahaya maka Anda bisa memperkecil Aperture atau memperlambat Shutter Speed. Sebaliknya jika meter menunjukkan kelebihan cahaya maka Anda bisa memperbesar Apertureatau mempercepat Shutter Speed. Perlu diingat bahwa semakin lambat Shutter Speed maka semakin besar peluang obyek kabur karena gerakan tangan, getaran kamera, atau gerakan obyek itu sendiri. 

Page 53: Anatomi kamera SLR

a. Shutter Speed

Fungsi dari shutter speed adalah untuk mengatur cahaya yang masuk selama proses pengambilan gambar. Jika memotret objek diam maka shutter speed disetting diangka yang rendah, sedang untuk memotret objek yang bergerak shutter speed disetting diangka lebih tinggi. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk shutter tersebut terbuka akan sangat mempengaruhi "kecerahan"

gambar(exposure) dan bagaimana gerakan yang mungkin terjadi akan terekam pula. Banyak orang kadang menyebutnya dengankecepatan bukaan diafragma. Shutter dengan kecepatan rendah akan memberikan jatah cahaya yang masuk ke lensa lebih lama. Akibatnya gambar yang terekam seakan-akan lebih lembut dan terang. Sebaliknya, untuk shutter dengan kecepatan tinggi, cahaya yang masuk akan sedikit dan gambar yang dihasilkan akan lebih gelap. 

Misalnya : Anda ingin mengambil foto jalanan yang ramai, sehingga terlihat kesan lampu mobil seperti garis-garis merah yang memenuhi jalan. Teknik ini dinamakan Long Exposure.

Ini bisa dilakukan dengan permainan efek Shutter Speed. Mari Anda lihat contoh di bawah:

Pada gambar paling kiri Shutter Speed di set pada kecepatan 1/250 detik. Sangat cepat! Dalam hal ini, kamera otomatis akan menentukan kecepatan Shutter Speed sehingga didapatkan hasil yg akurat. Akan tetapi, kadang Anda ingin menampilkan efek seolah-olah objek bergerak seperti kincir angin tersebut bergerak. Hal tersebut bisa didapat dengan mengeset Shutter pada angka yg lebih tinggi. Misalnya pada contoh ini, shutter speed yg digunakan adalah 0,8 detik. Dengan kata lain lensa akan terbuka selama 0,8 detik dan semua yg bergerak akan terekam saling tindih. Akibatnya akan terjadi blur di daerah kincir angin. Efek ini akan menimbukan kesan hidup pada foto. Perlu diingat, dengan bukaan yg lebih lama, Anda perlu menggunakan tripod. Sebab tangan Anda sendiri bergerak, yang akan mengakibatkan semua gambar jadi blur. Jadi seandainya tangan Anda bergerak, gerakan tersebut tidak seimbang dengan kecepatan 1/250 detik. Pada kamera, biasanya setting untuk shutter speed bisa ditemui dengan angka sebagai berikut: 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 0.2, 0.3, 0.6, 1,

Page 54: Anatomi kamera SLR

1.5, dan seterusnya. 1/250 berarti 250 miliseconds, dan 1.5 berarti satu setengah detik.

b. Aperture

Aperture atau bukaan rana merupakan lebarnya lubang yang dibuka oleh kamera untuk mengizinkan cahaya masuk. Biasanya disimbolkan dengan angka f/stop. Semakin besar angkanya semakin kecil bukaannya. Apabila memotret diruang yang intesitas cahaya rendah maka dept of file disetting harus lebih lama/besar dengan angka semakin

kecil, dan sebaliknya apabila memotret benda diruang yang terang maka dept of file disetting lebih cepat. Karena itu biasa ditulis sebagai penyebut pecahan seperti f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22, dst. Aperture ini juga berkaitan dengan DoF (Depth of Field) atau ruang tajam yang bisa Anda definisikan sebagai ruangan di depan dan belakang obyek yang masih masuk dalam jangkauan focusBerikut adalah contoh efek dari setting aperture :

c. Setting ISO (Sensitivitas Cahaya)Pada kamera analog sensitivitas film dikenali lewat angka ASA seperti : ASA 100, ASA 200, sedangkan sensitivitas kamera digital diatur lewat setelan standar ISO. ISO(International Organization for Standardization) mengeluarkan standar untuk sensitivitas cahaya yang disebut ISO 5800. Jenis setelan ISO pencahayaan standar adalah 100, 200, 400 dan 800. Pada kamera yang lebih canggih, tersedia ISO 200 sampai 1600. ISO tinggi mampu menghasilkan gambar yang sempurna dalam ruangan tertutup, namun bisa menghasilkan efek negatif berupa noise (tampilan titik atau goresan pada gambar).

d. Zoomingzooming akan menyebabkan perubahan f/stop menjadi lebih lambat (angka besar). Ini tentunya akan berpengaruh pada obyek yang ingin difoto. Penggunaan zoom pada kamera biasanya dibarengi dengan penggunaan zoom head pada flash. Lensa tele/zoom akan mempersempit sudut cakupan lensa dan zoom head pada flash akan mempersempit dispersi cahaya flash itu, yang dengan kata lain menambah intensitasnya sehingga bisa menjangkau lebih jauh. Zoom head pada posisi tele dgn lensa pada posisi wide akan menyebabkan ada bagian foto yang tidak mendapat cahaya atau Anda kenal dengan istilahvignet. Zoom head pada posisi wide dan lensa pada posisi tele akan menyebabkan cahaya flash tidak bisa menjangkau obyek yang jauh.

 

Page 55: Anatomi kamera SLR