anaz - sistem pendukung keputusan

24
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Konsep sistem pendukung keputusan diperlenalkan pertama kali oleh Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System (Sprague,1982). SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Tahap – tahap Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace ) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data

Upload: wayglenk

Post on 27-Jun-2015

776 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Konsep sistem pendukung keputusan diperlenalkan pertama kali oleh Michael S. Scoott

Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System (Sprague,1982). SPK

dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi

masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses

pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk

mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan

sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta

ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Tahap – tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui

dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta

proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka

mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan ( Design Phace )

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat

diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga

diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti

masalah yang ada.

3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan

pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria

berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Page 2: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap

perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

Jenis Keputusan

Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara

lain ( Herbert A. Simon ) :

1. Keputusan Terprogram

Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah

dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai

sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.

2. Keputusan Tak Terprogram

Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen.Tidak ada metode yang

pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan

struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan

perlakuan yang sangat khusus.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian

dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen

pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi

atau perusahaan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk

mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan

mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi

perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

Page 3: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung

keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh

dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

Little (1970) mendefiniskan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan

prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen

dalam pembuatan keputusannya.

Sedangkan menurut Keen (1980) , sistem pendukung keputusan adalah system berbasis

komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan

dan evolusi sistem.

Bonczek (1980) mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis

komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa

(language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan

masalah.

Hick (1993) menyebutkan sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer

yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan

komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur

dan keputusan takterstruktur yang tidak terantisipasi.

Dari beberapa definisi di atas dapat kita ambil beberapa ciri/karakteristik umum dari sebuah

sistem pendukung keputusan yang membantu kita dalam membuat sebuah definisi mengenai

Sistem

Menurut Keen dan Scoot Morton :

“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan

individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem

Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk

manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “

Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan

merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu

pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah

Page 4: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih

cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan

keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

Tahapan SPK:

Definisi masalah

Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan

pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan

menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

Tujuan dari SPK:

Membantu manajer menyelesaikan masalah semi-terstruktur

Mendukung manajer dalam mengambil keputusan

Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial

Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara

lain :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception

2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses

pengambilan keputusan

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur

dan tak struktur

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi

sebagai kesatuan item

Page 5: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh

tingkatan manajemen.

Pendukung keputusan (SPK) yang ideal yaitu :

a) SPK adalah sebuah sistem berbasis komputer dengan antarmuka antara mesin/komputer dan

pengguna.

b) SPK ditujukan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah

dalam berbagai level manajemen dan bukan untuk mengganti posisi manusia sebagai pembuat

keputusan .

c) SPK mampu memberi alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi

perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan

keputusan.

d) SPK menggunakan data, basis data dan analisa model-model keputusan.

e) SPK bersifat adaptif, efektif, interaktif ,easy to use dan fleksibel

f) SPK menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data source).

Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan

Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang

menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :

1. Subsistem Manajemen Basis data

2. Subsistem Manajemen Basis Model

3. Subsistem Dialog

Subsistem Manajemen Basis Data

Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh

Base management Subsystem (DBMS).DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang

terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem

Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level

atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.

Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan,

antara lain :

Page 6: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

a. Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi

data

b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah

c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen

dengan berbagai alternatif keputusan

d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas

Subsistem Manajemen Model

Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil

keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative

solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan

integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.

Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :

1. Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah

2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai

3. Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai

4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database

manajemen

Subsistem Dialog

Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun

untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam

Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang

terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen –

komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user

dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan

menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun

subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :

1. Bahasa Aksi (The Action Language)

Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk

membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk

menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.

Page 7: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)

Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam

bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem

terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.

3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)

Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur

pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara

efektif.Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem,

sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.

Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan

Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras

maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan

perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut

adalah :

a. Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS).

b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr).

c. Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools).

Penerapan teknologi Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari :

1.Hardware

Peralatan input atau output.

Jalur komunikasi anatar peralatan I/O dan prosessor.

Layar tampilan untuk umum atau monitor perorangan guna menampilkan

informasi.

2.Software

Komponen software meningkatkan proses pengambilan keputusan dan

memiliki user interface yang mudah dan fleksibel.

Page 8: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

Software mengijilnkan individu untuk bekerja sendiri-sendiri.

Software dapat menghitung bobot alternative keputusan.

Software berisi aplikasi yang berkaitan dengan database, base model dan

aplokasi khusus.

3.Brainware

Manusia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)Deskripsi Singkat

Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970.Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.

Definisi

Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

TujuanTujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :

membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada efisiensinya.

Tahap-tahap

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :

Page 9: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

kegiatan intelijen, kegiatan merancang, kegiatan memilih dan menelaah.

Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan.Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak.Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

Jenis-jenis

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:

Mengambil elemen-elemen informasi. Menaganalisis seluruh file. Menyiapkan laporan dari berbagai file. Memperkirakan dari akibat keputusan. Mengusulkan keputusan. Membuat keputusan.

Model

Model DSS terdiri dari:

1. Model matematika. 2. Database. 3. Perangkat lunak.

Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator.DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika.Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet.Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.

Page 10: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

PENERAPAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM SUATU INSTANSI

Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan?

Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi

bisnis. Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal

efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.

Studi Penerapan DSS Bengkel Manchining Center PT. IPTN

Bengkel Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing sheet dan lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan segera mampu atau tidak mampu melayani pesanan tersebut.

Tanpa bantuan suatu sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel tersebut dan yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun manajer dapat segera memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan keberanian semata dalam mengambil keputusan.

Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Suatu sistem pendukung keputusan yang mampu membantu manajer menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang berjudul ‘RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’.Untuk dapat diterapkan di bengkel Machaning Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena pada sistem ini JIP yang digunakan adalah JIP feasibel. Pada tugas akhir ini Sistem Pendukung Keputusan telah berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop floor sehingga didapatkan JPI realistis.Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya.Hal ini disebabkan karena di bengkel tersebut tidak tersedia data struktur produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.

Penerapan DSS dalam Manajemen Akademik

Dalam berbagai proses manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat :

keputusan penerimaan mahasiswa baru, evaluasi prestasi akademik, yudisium, dan penentuan mahasiswa berprestasi.

Page 11: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait. Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut :

Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari).

Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi SIPEMAS).

Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).

Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA).

Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Keuangan (SIAKEU).

DAMPAK PEMANFAATAN DSS

Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain adalah :

Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan. Problem yang kompleks dapat diselesaikan. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya. Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan

dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang

kurang berpengalaman. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer

untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

FAKTOR PENDUKUNG DSS

Faktor yang mendukung DSS

Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh :

Faktor teknologi Faktor kompleksitas struktural Faktor pasar internasional Faktor stabilitas politik Faktor konsumerisme Faktor intervensi pemerintah

Page 12: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut, Faktor gaya pengambilan keputusan dan Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan

ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil . Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.

Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.

Sumber : http://asri19.wordpress.com/2008/01/11/sistem-pendukung-keputusan-decision-support-system/

Incoming search terms for the article:

sistem pendukung keputusan cache:DhRYeYcfnkMJ:blog uad ac id/adiwicaksana/2010/03/09/sistem-pendukung-

keputusan-decision-support-system/ jenis model dss Sistem Penunjang Keputusan Penerapan DSS modul sistem pendukung keputusan modul sistem penunjang keputusan Basis data DSS sistem pendukung keputusan kelompok group decision support system modul DSS

Sistem pendukung keputusanDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung kenavigasi

Sistem pendukung keputusan

(Inggris: decision support systems disingkat DSS)

Page 13: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan ) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

DEFENISI / PENGERTIAN

1.Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

2.Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

3.Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.

4.Menurut Raymond McLeod, Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.

5.Secara Umum, DSS adalah Sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur.

6.Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.

7.Secara Khusus, DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

Tahapan SPK :

Definisi masalah Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan

Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan

Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

Page 14: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

Tujuan dari SPK:

1. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan

3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

4. Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

Prinsip Dasar DSS

1. Struktur Masalah

Sulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur – area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.

2. Dukungan Keputusan

DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.

3. Efektivitas Keputusan

waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik.

Ciri dan Keuntungan DSS

1. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.

2. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

3. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).

4. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.

5. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

6. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan(1)

Page 15: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan(2)

Dengan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.

Tahap Pengambilan Keputusan (1)

G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton

“Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan tingkat keamanan.”

Rubeinstein dan Haberstroh

Langkah-langkah dalam mengambil keputusan:

a. Pengenalan persoalan atau kebutuhan

b. Analisis dan laporan alternatif-alternatif

c. Pemilihan alternatif yang ada

d. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan

e. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.

Tahap Pengambilan Keputusan (2)

Newman, Summer, dan Warren

a. Pembuatan suatu diagnosis

b. Penemuan penyelasaian alternatif-alternatif

c. Penganalisaan dan pembandingan alternatif-alternatif

d. Pemilihan rencana yang diambil

Elbing

a. Identifikasi dan diagnosis masalah

b. Pengumpulan dan analisis data yang relevan

c. Pengembangan dan evaluasi alternatif-alternatif

Page 16: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

d. Pemilihan alternatif terbaik

Tahap Pengambilan Keputusan (3)

Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 )

1.   Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

2.   Tahap Perancangan ( Design Phace )

3.   Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

4.   Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Jenis Pengambilan Keputusan

Keputusan Terprogram

Keputusan Tak Terprogram

Sistem Keputusan Tertutup

Sistem Keputusan Terbuka

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception

2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur  dan tak struktur

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen

Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan

• Subsistem Manajemen Basis data

• Subsistem Manajemen Basis Model

• Subsistem Dialog

Page 17: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan

Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

• Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)

• Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr)

• Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)

Konsep Membentuk Sistem Informasi yang Baik

Konsep Terstruktur

Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.

Konsep Tak Terstuktur

Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur, seperti yang diuraikan berdasarkan tahapan dari Sistem Pendukung Keputusan (DSS) oleh Hebert A. Simon

Konsep Semi-Terstruktur

Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahapan dari Sisem Pendukung Keputusan (SPK) yang diuraikan oleh Hebert A. Simon.

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) :

Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

Mendukung manajer dalam mengambil keputusan

Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

Tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diantaranya :

• Struktur masalah

• Dukungan keputusan

• Evektifitas keputusan

Dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diperlukan adanya langkah-langkah dalam membentuk sebuah sistem diantaranya yakni

Page 18: Anaz - Sistem Pendukung Keputusan

• Studi kelayakan

• Persetujuan terhadap proposal kelayakan

• Pemilihan perangkat keras, hardware dan perangkat lunak, software.

• Merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para ahli dan pakar ke dalam komputer.

• Mengimplementasikan pengetahuan dalam bentuk bahasa yang dipahami oleh komputer, menggunakan suatu bahasa pemrograman.

• Menguji sistem yang telah dibuat