Anestesi sangat diperlukan dalam proses pemebedahan yang sering dilakukan. Baik yang dilakukan secara elektif maupun emergensi atau darurat. Banyaknya kasus pembedahan yang sering terjadi bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit atau kejadian. Seperti halnya semakin tingginya tekhnologi yang ada, semakin tinggi juga resiko kecelakaan terjadi baik alam kecelakaan kerja maupun lalu lintas. Fraktur adalah salah satu akibat dari kecelakaan kerja atau lalu lintas yang dapat terjadi.Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang, dan sering diikuti oleh jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai pembuluh darah, otot dan persarafan. Tempat terjadinya fraktur pada tubuh manusia bisa ditemukan diberbagai tulang yang dimiliki oleh manusia. Fraktur femur merupakan salah satu kasus yang paling sering ditemukan. Fraktur femur mempunyai pengaruh sosial ekonomi yang penting. Dengan bertambahnya usia, angka kejadian fraktur femur meningkat secara eksponensial. Meskipun dapat dipulihkan dengan operasi (Brinkers, 2001).Sampai saat ini, fraktur femur makin sering dilaporkan dan masih tetap menjadi tantangan bagi ahli ortopedhi maupun dalam anestesi yaitu ahli anestesiologi. Klasifikasi pada fraktur femur terdiri dari fraktur intrakapsular dan fraktur ekdtrakapsular. Fraktur colum femur merupakan fraktur yang termasuk dalam klasifikasi fraktur intrakapsular yang terjadi pada bagian proksimal femur (Brinkers, 2001). Anestesi yang bisa dilakukan pada penderita dengan fraktur colum femur untuk sekarang ini lebih banyak menggunakan Regional Anastesi yaitu dengan Spinal Anestesi.Spinal Anestesi adalah pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang subarakhnoid. Tekhnik ini sederhana, cukup efektif dan mudah dikerjakan. (Latief, 2001).