anfis kardio.docx

27
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER DAN SISTEM RESPIRASI MAKALAH oleh Amanda Putri Anugerah NIM. 122310101065

Upload: ramayuwana

Post on 11-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anfis Kardio.docx

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER DAN SISTEM

RESPIRASI

MAKALAH

oleh

Amanda Putri Anugerah

NIM. 122310101065

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Anfis Kardio.docx

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER DAN SISTEM

RESPIRASI

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahKomprehensif Idengan dosen pembimbing mata kuliah Ns. Nurfikah Asmaningrum, M.Kep.

oleh

Amanda Putri Anugerah

NIM 122310101065

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 3: Anfis Kardio.docx

A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang mempunyai

fungsi paling vital dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata

lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya

terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi utama

jantung adalah sebagai pompa tunggal yang memompakan darah ke seluruh tubuh

untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup.

Dalam topik anatomi & fisiologi jantung ini, akan diuraikan beberapa sub-topik di

bawah ini:

1. Ukuran, posisi atau letak jantung

Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif. Ukuran jantung manusia

mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 5"

(12cm) dan lebar sekitar 3,5" (9cm). Jantung terletak di belakang tulang sternum,

tepatnya di ruang mediastinum di antara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan

diafragma. Bagian atas jantung terletak di bagian bawah sternal notch, 1/3

dari jantung berada di sebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya di sebelah kiri

dari midline sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau

tepatnya di bawah puting susu sebelah kiri.(lihat Gb:1)

Gb: 1

Page 4: Anfis Kardio.docx

2. Lapisan pembungkus jantung

Jantung dibungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium,

di mana lapisan perikardium ini dibagi menjadi 3 lapisan (lihat gb.2), yaitu:

• Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang

melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa

bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam

sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung

antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan dengan

lapisan ini (vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal).

Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa

Lapisan visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar

dari otot jantung atau epikardium.

Di antara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat

ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut dengan

cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-

gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi. Banyaknya

cairan perikardium ini antara 15 - 50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena

akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.

Gb: 2

Page 5: Anfis Kardio.docx

3. Lapisan otot jantung

Seperti yang terlihat pada Gb.2, lapisan otot jantung terbagi menjadi 3

yaitu:

Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral.

Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas

kemampuan kontraksi jantung.

Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis

endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin

untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah

lainnya. (Lihat Gb.2 atau Gb.3)

Gb: 3

4. Katup jantung

Katup jatung terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup yang menghubungkan

antara atrium dengan ventrikel dinamakan katup atrioventrikuler, sedangkan katup

yang menghubungkan sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup

semilunar. Katup atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang

menghubungkan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup

atrioventrikuler yang lain adalah katup yang menghubungkan antara atrium kiri

dengan ventrikel kiri yang dinamakan dengan katup mitral atau bikuspid. Katup

semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang menghubungkan antara

ventrikel kanan dengan pulmonal trunk, katup semilunar yang lain adalah katup

yang menghubungkan antara ventrikel kiri dengan asendence aorta yaitu katup

aorta. (Lihat Gb: 4)

Page 6: Anfis Kardio.docx

Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya

sesaat setelah kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. Tiap

bagian daun katup jantung diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat

kontraksi daun katup tidak terdorong masuk ke ruang sebelumnya yang

bertekanan rendah. Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot yang disebut

muskulus papilaris. (Lihat Gb:5)

Gb: 4 Gb: 5

5. Ruang, dinding & pembuluh darah besar jantung

Jantung kita dibagi menjadi 2 bagian ruang, yaitu:

1. Atrium (serambi)

2. Ventrikel (bilik)

Atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu ke ventrikel.

Oleh karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot ventrikel.

Ruang atrium dibagi menjadi 2, yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Demikian

halnya dengan ruang ventrikel, dibagi menjadi 2 yaitu ventrikel kanan dan

ventrikel kiri. Kedua atrium memiliki bagian luar organ masing-masing yaitu

auricle. Dimana kedua atrium dihubungkan dengan satu auricle yang berfungsi

menampung darah apabila kedua atrium memiliki kelebihan volume. Kedua

atrium bagian dalam dibatasi oleh septal atrium. Ada bagian septal atrium yang

mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian septal atrium

yang mengalami depresi disebabkan oleh penutupan foramen ovale saat kita lahir.

Page 7: Anfis Kardio.docx

Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda ketahui

yang terdapat di kedua atrium, yaitu:

Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium

kanan yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium kanan.

Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium

kanan yang menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan.

Ostium coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang terdapat

di atrium kanan yang menghubungkan sistem vena jantung dengan atrium

kanan.

Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kiri

yang menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang

mempunyai 4 muara.

Bagian dalam kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septal ventrikel, baik

ventrikel maupun atrium dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian

lapisan dalam dari masing-masing ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang

kontak langsung dengan darah. Bagian otot jantung di bagian dalam ventrikel

yang berupa tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula. Kedua

otot atrium dan ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga

membentuk katup jatung dinamakan sulcus coronary, dan 2 sulcus yang lain

adalah anterior dan posterior interventrikuler yang keduanya menghubungkan dan

memisahkan antara kiri dan kanan kedua ventrikel. Tekanan jantung sebelah kiri

lebih besar dibandingkan dengan tekanan jantung sebelah kanan, hal ini

dikarenakan jantung kiri menghadapi aliran darah sistemik atau sirkulasi sistemik

yang terdiri dari beberapa organ tubuh sehingga dibutuhkan tekanan yang besar

dibandingkan dengan jantung kanan yang hanya bertanggung jawab pada organ

paru-paru saja, sehingga otot jantung sebelah kiri khususnya otot ventrikel sebelah

kiri lebih tebal dibandingkan otot ventrikel kanan.

Page 8: Anfis Kardio.docx

Ada beberapa pembuluh besar pada jantung, yaitu:

Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian

atas diafragma menuju atrium kanan.

Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian

bawah diafragma ke atrium kanan.

Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari

jantung sendiri.

Pulmonary Trunk, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor

dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.

Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa

darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.

Vena Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah

bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.

Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih

dari ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab

dengan organ tubuh bagian atas.

Desending Aorta, yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan

bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.

6. Arteri Koroner

Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung

sendiri, karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting

agar jantung bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner

mengalami pengurangan suplainya ke jantung atau yang disebut dengan ischemia,

ini akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagaimana mestinya.

Apalagi jika arteri koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut dengan

serangan jantung mendadak yang bisa menyebabkan kematian. Begitupun apabila

otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini juga akan berujung dengan

serangan jantung . Arteri koroner adalah cabang pertama sirkulasi sistemik,

dimana muara arteri koroner berada dekat katup aorta tepatnya di sinus valsava.

Page 9: Anfis Kardio.docx

Arteri koroner dibagi dua, yaitu:

1. Arteri koroner kiri

Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden)

dan arteri sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk

anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang

melingkari jantung di antara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus

interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini

berada dibagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung

yang sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.

LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri

dan kanan, serta bagian interventrikuler septum.

Sirkumflex arteri bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium

kiri dan ventrikel kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.

2. Arteri Koroner Kanan

Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan,

ventrikel kanan, permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai

AV Node, dan 55% mensuplai SA Node.

7. Siklus jantung

Darah mengalir ke dalam atrium secara terus-menerus dari vena sistemik

dan pulmonal. Mekanisme pengisian dan pengosongan atrium merupakan suatu

siklus yang berkesinambungan. Mekanisme pengisian (diastole) dan pengosongan

(sistole) untuk kedua ventrikel terbagi menjadi beberapa fase, yaitu:

Empat fase diastole ventrikel

Fase I: protodiastole

Ventrikel mulai mengalami relaksasi, katup aorta dan pulmonal menutup,

sedangkan katup mitral dan trikuspid tetap tertutup. Atrium terisi oleh darah,

tetapi tidak ada darah yang mengalir ke ventrikel.

Page 10: Anfis Kardio.docx

Fase II: isometric relaxation

Ventrikel terus mengalami relaksasi dan tekanan ventrikel menurun. Pengisian

atrial yang terus berlangsung meningkatkan tekanan atrium. Pada fase ini

masih belum ada darah yang mengalir ke ventrikel.

Fase III: passive filling

Ketika tekanan atrium melebihi tekanan ventrikel, katup atrioventrikularis

akan membuka dan darah mengalir ke ventrikel. Kurang lebih 70-90%

pengisian ventrikel terjadi pada fase ini.

Fase IV: atrial contraction (atrial kick)

Peningkatan kecil pada tekanan di ruang atrium disebabkan oleh kontraksi

atrium (atrial kick) pada akhir diastole, menyebabkan terjadinya augmented

ventricular end diastolic filling, yaitu pengisian yang diperkuat pada akhir

diastolik ventrikel. Kontraksi atrium berkontribusi terhadap volume end

diastolic ventricle serta stroke volume sebanyak 10-20%.

Tiga fase sistole ventrikel

Fase I: Isometric contraction

Katup semilunar menutup. Dinding ventrikel cenderung menekan ke arah

pusat ruang ventrikel. Tekanan intraventrikuler mulai meningkat, tetapi masih

belum terjadi pemendekan serat otot yang aktual ataupun aliran darah. Ketika

tekanan intraventrikuler melebihi tekanan atrium, katup AV menutup.

Fase II dan III: Rapid and Slowed ventricular ejection

Ketika tekanan intraventrikuler meningkat sampai pada level yang lebih tinggi

dari tekanan diastolik arteri besar (aorta maupun a.pulmonalis), maka katup

semilunar membuka. Ventrikel kiri akan mengirimkan darah ke seluruh tubuh,

jika tekanannya melebihi tekanan sistolik aorta, yaitu 110-130 mmHg.

Kontraksi ventrikel menyebabkan peningkatan tekanan sistolik ventrikel

kanan (kurang lebih 25 mmHg), sehingga akan menghantarkan darah ke

sirkulasi pulmonal.

Page 11: Anfis Kardio.docx

Perlu diingat bahwa siklus jantung berjalan secara bersamaan antara jantung

kanan dan jantung kiri, dimana satu siklus jantung = 1 denyut jantung = 1 beat

EKG (P,q,R,s,T) hanya membutuhkan waktu kurang dari 0.5 detik.

8. Curah jantung

Curah jantung atau cardiac output adalah jumlah darah yang dipompakan

oleh jantung selama satu menit (4,8 L/menit) ketika istirahat. Mrupakan hasil dari

stroke volume (jumlah darah yang dipompakan jantung setiap satu kali kontraksi)

dan heart rate COP = SV x HR

Total volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel secara pasip

maupun aktif ( fase ventrikel filling dan fase atrial contraction) disebut dengan

End Diastolic Volume (EDV)

Total EDV di ventrikel kiri (LVEDV) sekitar 120 ml.

Total sisa volume darah di ventrikel kiri setelah kontraksi/sistolic disebut End

Systolic Volume (ESV) sekitar 50 ml.

Perbedaan volume darah di ventrikel kiri antara EDV dengan ESV adalah 70

ml atau yang dikenal dengan stroke volume. (EDV-ESV= Stroke volume)

(120-50 = 70)

Penurunan fungsi ventrikel menghambat kemampuan ventrikel untuk

mengosongkan diri, dengan demikian dengan mengurangi volume sekuncup

dan fraksi ejeksi (ejection fraction/EF) dirumuskan dengan: EF = EDV –

ESV/EDV

B. Anatomi Sistem Respirasi

Page 12: Anfis Kardio.docx

Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,

pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia

dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang

karbondioksida ke lingkungan.

I. Organ-organ Respirasi Manusia

1. Rongga hidung

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga

hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar

sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi

menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu,

terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel

kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai

banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Pada

permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir

yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2

saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran

pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring

(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).

Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan

terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan

makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat

tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar

peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga

mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan

saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan

minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi)

untuk suara percakapan.

3. Laring

Page 13: Anfis Kardio.docx

Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring

berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang

rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal

laring.Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel

berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran

suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga

sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh

katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup

tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka.

Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada

udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.Laring/pangkal batang

tenggorokan / kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan, yaitu jakun,

epiglotis, (tulang rawan penutup) dan tulang rawan trikoid (cincin stempel)

yang letaknya paling bawah. Pita suara terletak di dinding laring bagian

dalam.

4. Trakea

Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot polos

dan tulang rawan yang berbentuk hurup ’C’ pada jarak yang sangat teratur.

Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan jaringan epitel yang dapat

menghasilkan lendir yang berguna untuk menangkap dan mengembalikan

benda-benda asing ke hulu saluran pernafasan sebelum masuk ke paru-paru

bersama udara penafasan. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh

cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini

berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran

pernapasan.Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan

kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi

dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok

bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus.

Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru

(alveolus).

5. Bronkus

Page 14: Anfis Kardio.docx

Merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu

menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya menuju paru-paru kanan. Dinding

bronkus terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos

dan cincin tulang rawan. Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih

mendatar dari pada ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa

paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Fungsi utama bronkus

adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.

6. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan

salurannya lebih tipis. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi bagian yang

lebih halus.

7. Paru-paru dan alveolus

Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan tulang rusuk,

pada bagian bawah dibatasi oleh otot dafragma yang kuat. Paru-paru

merupakan himpunana dari bronkeulus, saccus alveolaris dan alveolus.

Diantara selaput dan paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk

melindungi paru-paru pada saat mengembang dan mengempis. Mengembang

dan mengempisnya paru-paru disebabkan karena adanya perubahan tekana

rongga dada. Paru-paru kanan berlobus 3 dan bronkus kanan bercabang tiga.

Sedangkan, paru-paru kiri memiliki dua lobus dan posisinya lebih mendatar,

serta bronkus kiri bercabang dua. Paru-paru dibungkus oleh lapisan pleura

yang berfungsi menghindari gesekan saat bernafas. Alveolus merupakan

saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung

udara. Dinding alveolus sangat tipis setebal selapis sel, lembap dan berdekatan

dengan kapiler- kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya

luasnya daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada

bagian alveolus inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-

sel darah, sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.

C. Fisiologi Sistem Respirasi

Page 15: Anfis Kardio.docx

Fungsi sistem pernafasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari

atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbondioksida (CO2)

yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ respiratorik juga

berfungsi dalam produksi bicara dan berperan dalam keseimbangan asam basa,

pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah.

Respirasi melibatkan proses berikut:

1. Ventilasi pulmonar (pernafasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari

saluran pernafasan dan paru-paru.

2. Respirasi eksternal adalah difusi O2 dan CO2 antara udara dalam paru-paru

dan kapiler pulmonal.

3. Respirasi internal adalah difusi O2 dan CO2 antara sel darah dan sel-sel

jaringan.

4. Respirasi selular adalah penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk produksi

energi, dan pelepasan produk oksidasi (CO2 dan air) oleh sel-sel tubuh

Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi

serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma

berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan

itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua

jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam

rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat mengeluarkan napas, otot

diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil

dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi,  udara

mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih

kecil.

Jenis Pernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi

dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut.

Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan.(1)

Pernapasan dada terjadi karena kontraksi otot antar tulang rusuk, sehingga tulang

rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar serta  tekanan udara menurun

(inhalasi).Relaksasi otot antar tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan

Page 16: Anfis Kardio.docx

membesar (ekshalasi). (2) Pernapasan perut terjadi karena kontraksi /relaksasi otot

diafragma (datar dan melengkung), volume rongga dada membesar, paru-paru

mengembang tekanan mengecil (inhalasi). Melengkung volume rongga dada

mengecil, paru-paru mengecil, tekanan besar/ekshalasi.

Mekanisme Pernafasan Manusia.

Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

A. Pernafasan dada

Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang

rusuk. Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar

yang berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam

yang berfungsi menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula.

Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat

sehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menybabkan

tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar.

Karena tekanan uada kecil pada rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir

dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut proses ’inspirasi’.

Sedangkan pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang

rusuk kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh

meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan

aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’espirasi’.

B. Pernafasan perut

Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan

otot dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan

mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga

tekanan udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan

mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru-

paru(inspirasi). Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau

dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh

susunan saraf otonom.

Page 17: Anfis Kardio.docx

Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas

2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah

pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam

kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah

dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru

dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan

udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan

masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara

akan keluar. Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara

(inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan

dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.

Page 18: Anfis Kardio.docx

DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Darmanto, John. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta :

EGC.

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Somantri, Irman. 2007. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan pada

Pasien dengan Gangguan Sisitem pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.

Syaifuddin, Haji. 2006. Anatomi Fisiologi Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:

EGC.