anti oksidan word el

34
BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Begitu banyak cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan hidup yang sehat, baik olah raga, mengkonsumsi makanan bergizi, dan lain-lain. Tubuh manusia selalu terpapar oleh berbagai macam gangguan oksidatif, baik dari dalam tubuh sendiri maupun dari luar. Sebagai respon tubuh maka terdapat sejumlah besar mekanisme antioksidan yang akan mencegah dan melindungi tubuh dari berbagai oksidasi. Dalam klinik, gangguan kesimbangan sistem oksidan- antioksidan tubuh dapat ditemukan pada berbagai keadaan seperti : terjadinya aterosklerosis, kanker, penyakit saraf, hipertensi dan lain-lain. Peran antioksidan bagi kesehatan tubuh telah banyak mendapat perhatian dari banyak kalangan ilmuwan sejak beberapa tahun lalu. Ratusan penelitian antioksidan telah dilaporkan pada forum - forum publik. Di lain pihak, keinginan masyarakat awam untuk memperoleh khasiat antioksidan pun tak kalah serunya. ”Demam Antioksidan “ini selain terlihat jelas oleh munculnya produk antioksidan komersial mulai dari pangan fungsional hingga suplemen dalam waktu singkat.

Upload: canonpixma1

Post on 22-Oct-2015

100 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anti Oksidan Word El

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Begitu banyak cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan hidup yang sehat,

baik olah raga, mengkonsumsi makanan bergizi, dan lain-lain. Tubuh manusia

selalu terpapar oleh berbagai macam gangguan oksidatif, baik dari dalam tubuh

sendiri maupun dari luar. Sebagai respon tubuh maka terdapat sejumlah besar

mekanisme antioksidan yang akan mencegah dan melindungi tubuh dari berbagai

oksidasi. Dalam klinik, gangguan kesimbangan sistem oksidan-antioksidan tubuh

dapat ditemukan pada berbagai keadaan seperti : terjadinya aterosklerosis,

kanker, penyakit saraf, hipertensi dan lain-lain. Peran antioksidan bagi kesehatan

tubuh telah banyak mendapat perhatian dari banyak kalangan ilmuwan sejak

beberapa tahun lalu. Ratusan penelitian antioksidan telah dilaporkan pada forum -

forum publik. Di lain pihak, keinginan masyarakat awam untuk memperoleh

khasiat antioksidan pun tak kalah serunya. ”Demam Antioksidan “ini selain

terlihat jelas oleh munculnya produk antioksidan komersial mulai dari pangan

fungsional hingga suplemen dalam waktu singkat.

Page 2: Anti Oksidan Word El

BAB II

RADIKAL BEBAS DAN ANTIOKSIDAN

A. Radikal Bebas

Radikal bebas (free radicals) adalah molekul yang tidak stabil dan sangat

reaktif, karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya,

sehingga dapat bereaksi dengan molekul sel tubuh dengan cara mengikat elektron

dari molekul sel tubuh tersebut. Radikal bebas dapat mengganggu integritas sel

(DNA), mengoksidasi lipid. Karena sifatnya yang tidak stabil, Radikal Bebas

cenderung menyerang sel-sel tubuh lain dan menyebabkan kerusakan sel secara

berantai. 1,2,3

Tipe Radikal Bebas

Tipe radikal bebas turunan oksigen reaktif sangat signifikan dalam tubuh.

Oksigen reaktif ini mencakup superoksida (O2-), hidroksil (OH-), peroksil (ROO-),

oksida nitrit (NO-), ,hydroperoksil HO2, alkoxyl RO-- 1,4,5,6

Dari sudut pandang kedokteran, ada dua radikal bebas yang menarik

perhatian, yaitu

1. Radikal Hidroksil (OH-)

2. Radikal superoksida yang terdiri atas dua atom oksigen (O2-) dengan

satu elektro yang tidak berpasangan.4,5

Tubuh secara terus-menerus membentuk radikal bebas melalui proses

metabolisme sel normal, UV, asap rokok, alkohol, polusi, obat-obatan,kelelahan,

olah raga berlebihan, kemoterapi/rontgen.

Sumber radikal bebas, baik endogenus maupun eksogenus terjadi melalui

sederetan mekanisme reaksi :

1. Pembentukan awal radikal bebas (inisiasi)

Terbentuknya radikal bebas (R*) bila lipida kontak dengan panas, cahaya,

ion metal dan oksigen.

2. Perambatan atau terbentuknya radikal baru (propagasi)

Autooksidasi berawal ketika radikal lipida (R*) hasil tahap inisiasi

bertemu dengan oksigen membentuk radikal peroksida (ROO*). Reaksi

Page 3: Anti Oksidan Word El

oksigenasi ini terjadi sangat cepat dengan energi aktivitas hampir nol

sehingga konsentrasi ROO* yang terbentuk jauh lebih besar dari

konsentrasi R* dalam sistem makanan dimana oksigen berada. Radikal

peroksida yang terbentuk akan mengekstrak ion hidrogen dari lipida lain

(R1H) membentuk hidroperoksida (ROOH) dan molekul radikal lipida

baru (R1*). Selanjutnya reaksi autooksidasi ini akan berulang sehingga

merupakan reaksi berantai.

3. Pemusnahan atau pengubahan menjadi radikal bebas stabil dan tak

reaktif. (terminasi)

Hidroperoksida yang sangat tidak stabil terpecah menjadi senyawa

organik berantai pendek seperti aldehit, keton, alkohol.3,5

Sumber radikal bebas bisa berasal dari dalam tubuh (endogenus) atau dari

luar tubuh (eksogenus). Contoh radikal bebas yang berasal dari endogenus antara

lain dari katabolisme dari air menjadi OH-, sekitar 70-90 % konsumsi O2 oleh sel

fagosit diubah menjadi superoksida (O2-). Ion logam transisi seperti Fe

memfasilitasi produksi singlet oksigen dan pembentukan radikal `OH melalui

reaksi Haber-Weiss: H2O2 + Fe2+ —> `OH + OH- + Fe3 +.

Sedangkan sumber eksogenus radikal bebas yakni berasal dari luar sistem

tubuh, diantaranya sinar UV, asap rokok, sinar X, sinar gamma dan sinar radioktif,

keracunan kimia, peradangan. Sinar UVB merangsang melanosit memproduksi

melanin berlebihan dalam kulit, yang tidak hanya membuat kulit lebih gelap,

melainkan juga berbintik hitam. Sinar UVA merusak kulit dengan menembus

lapisan basal yang menimbulkan kerutan.3,4

Tabel1. Sumber utama stres oksidatif sebagai patofisiologi penyakit2

Sumber Mekanisme kerjaTransport eleltron mitokondria : Kebocoran superoksida akibat reduksi

oksigen yang tidak efisienTransisi ion metal : Cooper dan besi mempercepat pembentukan

radikal bebasRadang/ inflamasi : Fagosit teraktifasi melepaskan radikal bebasEnzim, misalnya xanthin oksidase

: Pelepasan superoksida selama reperfusi jaringan iskemik

Metabolit obat seperti:

Page 4: Anti Oksidan Word El

Parasetamol/acetaminofen paraquat

: Radikal bebas perantara(intermediate) yang terbentuk selama metabolisme

Rokok sigaret : Fase gas yang kaya akan radikal bebasRadiasi : X ray, sinar UV

Sel-sel diserang dalam berbagai level:

1. Radikal bebas menyerang dan mengoksidasi membran sel, dimana

membran sel ini terdiri dari lipid dan protein. Hal ini menyebabkan

ketidakstabilan membran sel dalam transport oksigen dan makanan.

2. Mitokondria diserang oleh radikal bebas, sehingga terjadi kerusakan pada

sel dalam menghasilkan energi.

3. Oksidasi menyebabkan deaktivasi enzim-enzim dan hormon-hormon yang

penting.

4. Pada akhirnya, DNA diserang oleh radikal bebas.1

+ Elektron + teroksidasi tereduksi

reaksi radikal bebas dengan bahan non radikal

Keterangan Gambar:

Tampak elektron bebas sangat reaktif dan cenderung mengambil elektron dari

target non radikal. Elektron transfer kemudian menjadi stabil, tetapi terbentuk

radikal target. Radikal target mempunyai elektron yang tidak berpasangan yang

akan menjadi radikal bebas pula. Tergantung dari reaktifitas radikal target, jika

reaktifitas radikal target sangat besar, maka molekul target berikutnya akan

mengalami hal yang sama untuk kemudian menjadi reaksi berantai radikal bebas.2

B. Antioksidan

Berbagai definisi telah diberikan untuk menggambarkan “Antioksidan”.

Elektron yang tidak berpasangan

Page 5: Anti Oksidan Word El

Secara umum, antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda,

memperlambat dan mencegah proses oksidasi lipid.3

Telah dikenal beratus macam antioksidan,namun ada anti oksidan yang

penting antara lain vitamin C dan E, glutathione, Coenzim Q10 (Co Q10). Para

ilmuwan berpendapat bahwa radikal bebas itu bekerja secara tersendiri. Anti

oksidan dapat bersumber dari makanan, termasuk tokoferol, asam askorbik,

vitamin A beserta prekursornya beta carotene, flavonoid dan theaflavin.

Keseimbangan antara prooxidan dan antioksidan merupakan kondisi kritis pada

penyelamatan organisme aerobik. Kalau keseimbangan mengarah pada prooksidan

maka akan terjadi proses pengrusakan yang disebut sebagai stres oksidasi. Dalam

proses penuaan, keseimbangan mengarah pada stres oksidasi. Karenanya menjaga

keseimbangan antara keduanya merupakan hal yang sangat penting dalam

menjaga kesehatan bahkan kalau perlu diberikan sebagai suplemen. 6,7

Secara alamiah terdapat berbagai sistem pertahanan terhadap radikal bebas

yang sering dikenal sebagai antioksidan:

1. Enzim antioxidan

Catalase

Glutathione peroxidase

Glutathione reductase

Superoxide dismutase (Cu-Zn dan Mn)

2. Ikatan protein dan logam

Ceruloplasmin

Ferritin

Lactoferrin

Transferrin

Hemoglobin

Myoglobin

3. Anti oksidan yang umum (“scavenger”)

Bilirubin

Carotenoids (beta-carotene)

Flavonoids (quercetin, rutin, catechin)

Page 6: Anti Oksidan Word El

Vitamin A, C, E

4. Antioksidan lain:

Tembaga

Glutathione

Mangan

Selenium

Seng

Sistem pertahanan antioksidan secara fisilogis dan farmakologis bekerja

dalam 3 kategori: pencegahan (primer), pencegatan (sekunder), pemulihan

(tersier).

Sebagian besar antioksidan bekerja pada tingkat pencegahan secara

fungsional mereka dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Antioksidan primer (mencegah pembentukan radikal bebas):

Superoksida Dismutase (SOD)

Glutation Peroksida (GPx)

2. Antioksida sekunder (Menangkap dan menetralisir radikal bebas)

Vitamin E, C, ß_ Caroten

Asam urat, Bilirubin, Albumin

3. Antioksidan tertier ( melakukan perbaikan) Enzim yang memperbaiki DNA

Methionin Suphoxide Reductase

Mekanisme kerja Antioksidan

Page 7: Anti Oksidan Word El

Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi. Fungsi pertama

merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen.

Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut sebagai

antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke

radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara

turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding

radikal lipida.3

Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu

memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme

pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih

stabil.3

Penambahan antioksidan (AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida

dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak.

Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi

maupun propagasi (Gambar 1).  Radikal-radikal antioksidan (A*) yang terbentuk

pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat

bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru .3

Inisiasi      : R*  +  AH  ———->  RH  +   A*

Propagasi  :    ROO*   +   AH  ——->  ROOH  +   A*

Gambar 1. Reaksi Penghambatan antioksidan primer terhadap radikal lipida

Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada

laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering

lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan (Gambar 2).  Pengaruh

jumlah konsentrasi pada laju oksidasi tergantung pada struktur antioksidan,

kondisi dan sampel yang akan diuji.

AH   +    O2     ———–>   A*    +   HOO*

AH  +  ROOH  ———>   RO*  +   H2O  +  A*

Page 8: Anti Oksidan Word El

Gambar 2. Antioksidan bertindak sebagai prooksidan pada konsentrasi

tinggi

Mekanisme Pemberian elektron oleh antioksidan

1. Atom oksigen yang normal mempunyai empat pasang elektron. Metabolisme

tubuh kita dapat merampas elektron atom oksigen itu sehingga atom ini

berubah menjadi radikal bebas. Tentu saja ia ingin memperoleh kembali (atau

mendapat ganti) elektron yang terampas tadi, dengan jalan membajak elektron

dari molekul apa saja yang dijumpai.

2. Kalau radikal bebas kemudian merampas sebutir elektron dari molekul pada

dinding sel, maka terbentuklah radikal bebas yang baru. Mulailah timbul

reaksi berantai.

3. Rantai pengambilan elektron itu merusak membran sel, dan menimbulkan

kehancuran sampai terbentuk lubang yang bisa dimasuki oleh benih kanker

dan kuman penyakit lain.

4. Karena susunan molekulnya, suatu senyawaan antioksidan dapat memberi

elektron dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu

sama sekali. Ia memutuskan reaksi berantai yang sedianya berbahaya tadi.

Page 9: Anti Oksidan Word El
Page 10: Anti Oksidan Word El

Se

Metabolik OxygenFree Radicals

O2-

HOVitamin E

Lipid

LHPeroxidation

LOOH

LOH

GSSH

NADP

Niasin

NADPH

G6P 6PG

GSSH

Se

H2O2

Fe

GSHH20 + O2

O2 Zn

Mekanisme Pertahanan antioksidan Intraseluler8

Strategi Antioxidan Seluler5

Page 11: Anti Oksidan Word El

Antioxidan Fungsi

Enzim-enzim

Superoxide dismutase-mitochondria

Superoxide dismutase-cytosol

Katalase

Dismutasi O2- menjadi H2O2

Dismutasi O2- menjadi H2O2

Dismutasi H2O2 menjadi H20

Sistem Enzim-kofaktor

GSH

Glutathione peroksidase

Glutathion S-tranferase

Glutathion reduktase

Kofaktor untuk antioxidan enzim

Memadamkan oksigen- radikal

memecah H2O2 dan Lipid peroksida

Mengembaliakn grup sulfidril

Mengsintesa kembali GSH dari GSSG

Antioksidan Umum

Alfa tokoferol (Vitamin E)

Ascorbic acid (Vitamin C)

Beta Karoten (Vitamin A)

Memadamkan reaksi peroksidasi lipid

Memadamkan oksigen-radikal

Memadamkan Singlet oksigen

Berbagai sumber antioksidan alamiah :

1.Buah merah

Di dalam buah merah, terkandung senyawa-

senyawa aktif yang berpotensi untuk

digunakan sebagai antioksidan (pencegah

penyakit). Secara lengkap kandungan senyawa

aktif sari buah merah dipaparkan dalam tabel.10

Page 12: Anti Oksidan Word El

Tabel 1. Kandungan Senyawa Aktif dalam Sari Buah Merah

I Made Budi – Fendy R. Paimin, (2005)

 

2. Blackberry (Berry Hitam)

Sebuah penelitian terbaru yang diadakan oleh para

peneliti di Pusat Penelitian Pertanian AS dan Institut

Nasional bagi Kemanan dan Kesehatan Pekerja,

menemukan bahwa campuran tertentu yang

terkandung dalam buah Blackberry segar sangat

berkhasiat untuk menghancurkan sel kanker dan tumor ganas. Campuran tersebut

adalah jenis flavonoid cyanidin-3-glucoside (C3G), yang bisa larut dalam air.

Flavonoid adalah jenis campuran yang dihasilkan oleh tumbuhan secara alami,

yang berfungsi sebagai antioksidan. Campuran tersebut seperti pada zat warna

tanaman dan walaupun tak tergolong sebagai bahan gizi penting, mereka mampu

menghasilkan vitamin C, yang menjadikannya antioksidan yang sangat kuat.

Senyawa aktif Kandungan

Total karotenoid 12.000 ppm

Total tokoferol 11.000 ppm

Betakaroten 700 ppm

Alfa-tokoferol 500 ppm

Asam oleat 58 %

Asam linoleat 8,8 %

Asam linolenat 7,8 %

Dekanoat 2,0 %

Page 13: Anti Oksidan Word El

Flavonoids juga dibutuhkan untuk memelihara dinding kapiler dan melindungi

dari infeksi.

3.Teh hitam

Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali

Khomsan MS dan ahli kesehatan jantung Dr Mohammad Taufik Spj dalam sebuah

diskusi tentang teh, di Bogor, belum lama ini mengemukakan, teh hitam (black

tea) juga berkhasiat sama seperti teh hijau karena kandungan radikal bebas yang

terkandung di dalamnya. Teh hitam atau black tea itu dibuat dari pucuk daun teh

segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan

dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi. cukup banyak mengandung

komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta

Theaflavin cukup tinggi mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker,

mencegah jantung koroner, mencegah penuaan, dan juga bisa menurunkan kadar

kolesterol dalam darah," kata Prof Dr Ali Khomsan.

4.Rumput laut diketahui kaya akan nutrisi esensial, seperti enzim, asam nukleat,

asam amino, mineral, trace elements, dan vitamin A, B, C, D, E, dan K. Karena

kandungan gizinya yang tinggi, rumput laut mampu meningkatkan sistem kerja

hormonal, limfatik, dan juga saraf. Selain itu, rumput laut juga bisa meningkatkan

fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem

kerja jantung dan peredaran darah, serta

sistempencernaan.

Page 14: Anti Oksidan Word El

5. Astaxanthin

Astaxantin termasuk salah satu anggota dari keluarga carotenoid.

Merupakan antioksidan yang sangat kuat, 100 – 500 kali dibandingkan vitamin E

dan 10 kali lebih kuat daripada beta carotene, berfungsi sebagai “scavenger”

radikal bebas. Astaxantin banyak fungsi biological yang penting, antara laian

mencegah terjadinya peroksidasi lemak tidak jenuh dan protein, kerusakan DNA

dan efek dari sinar UV. Kegunaan dari astaxanthin dengan membatasi kerusakan

dari ROS-induced oxidative stress dan memperbaiki beberapa parameter

kesehatan di jaringan dan tubuh telah banyak diperlihatkan di beberapa studi serta

dalam penelitian in-vitro. Berikut adalah berbagai keadaan dan penyakit yang

mempunyai efek yang baik oleh karena penggunaan Astaxantin:13

Age- Related Macular Degeneration

Alhezmeir’s dan Parkinsons

Kolesterol

Penyakit autoimun, virus kronis dan inflamasi

Dyspepsia

Page 15: Anti Oksidan Word El

Perbaikan fertilitas semen

Fungsi otot

Luka bakar akibat sinar UV

Normalisasi ritme jantung

Benign prosthatic Hiperplasia

Stroke : perbaikan kerusakan akibat kurangnya oksigen

Sumber astaxantin natural banyak terdapat di makanan seafood seperti salmon, udang dan lobster. Namun penelitian mengenai mikroalga Haematococcus pluvialis mengandung paling banyak astaxantin. 13

Spesies oksigen reaktif atau oksigen aktif merupakan pembunuh rahasia.

Demikian disampaikan Vincent Wood, M. Res, Ph.D, dalam simposium

“Antioxidant Symposium 2009: An Update on Clinical Research” di Hotel Four

Seasons, Jakarta, atas kerja sama Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Indonesia Cabang Jakarta Raya (PAPDI – JAYA) dan PT. Soho Industri

Pharmasi. Wood menyampaikan bahwa oksigen aktif merusak berbagai jaringan

di tubuh dengan mengaktifkan inflamasi melalui jalur NF-κB kinase. Oleh karena

itu, diperlukan zat yang dapat mencegah proses yang dilakukan oleh oksigen aktif

tersebut, yaitu antioksidan astaxanthin. Wood menjelaskan bahwa astaxanthin

memberikan efek yang baik terhadap kesehatan mata, sindrom metabolik,

kesehatan kulit, dan tingkat energi maupun kekuatan otot. Sementara itu,

Dr.Yulita Lea juga menyertakan hipertensi, diabetes melitus tipe 2, dispepsia, dan

infeksi Helicobacter pylori sebagai penyakit yang memperoleh efek baik dari

astaxanthin.14

Astaxanthin, dijelaskan Eiji Yamashita, yang ikut memberikan

presentasinya di Pertemuan Ilmiah Tahunan X Perhimpunan Dokter Spesialis

Kulit & Kelamin Indonesia (PERDOSKI) di Banten, paling banyak terdapat

dalam mikroalga Haematococcus pluvialis. Untuk menjamin kemurnian dan

kualitas astaxanthin yang paling tinggi, digunakan fotobioreaktor Biodome™ dan

closed tank system, kemudian diolah oleh Fuji Chemical Industry Jepang. Hal

tersebut dimaksudkan agar alga terlindungi maksimal dari polusi lingkungan.14

Page 16: Anti Oksidan Word El

Prof. DR. Dr. Askandar Tjokroprawiro, SpPD-KEMD dalam hasil penelitiannya

menyebutkan bahwa pemberian Asthin® Force 2-4 kapsul/hari selama 4 minggu

memberikan efek yang baik pada pasien diabetes melitus (DM) tipe 2. Hasil

penelitian diabetologis asal Surabaya ini menunjukkan berbagai efek baik yang

dimiliki oleh astaxanthin tersebut, yakni antioksidan kuat, antiinflamasi,

mengurangi kerusakan DNA, meningkatkan fungsi sel β-pankreas, meningkatkan

sensitivitas insulin, memelihara mata termasuk retina dan otot silier, menurunkan

tekanan darah, menurunkan gejala nefropati termasuk albuminuria, bersifat

kardioprotektor, menurunkan apoptosis di otak, jantung, dan sel β-pankreas, serta

menurunkan risiko karsinopati gaster dan baik bagi pasien sindrom metabolik,

pradiabetes, dan DM tipe 2. Peran antioksidan dalam pengobatan pasien DM tipe

2 juga disepakati Prof. DR. Dr. R.Djokomoeljanto, Sp.PD-KEMD dari RS Kariadi

Semarang dan Dr. Dante Saksono, Sp.PD, Ph.D dari RS Cipto Mangunkusumo

Jakarta. Menurut mereka, stres oksidatif yang dihasilkan radikal bebas akibat

keadaan hiperglikemia dan tingginya asam lemak pada pasien DM dapat berujung

pada progresifnya penyakit ini dan munculnya berbagai komplikasi DM tipe 2.14

Dalam roadshow bersama pakar di 7 kota besar ini, PT. Soho Industri Pharmasi

memperkenalkan Astaxanthin dalam bentuk sediaan baru, yaitu gel (Asthin®

Force gel) dan sirup (Asthin® Force sirup). Selain itu, juga terdapat soft capsule

yang digabungkan dengan extramel® (Asthin® B-OND). Alasan ditambahkan

Extramel® 10 mg adalah karena antioksidan ini sangat lengkap, yaitu

mengandung Superoxide Dismutase (SOD), Katalase, Gluthathione, Coenzyme

Q10, Lipoic Acid, dan lain-lain sehingga dapat menghambat semua radikal bebas.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Asthin® B-OND memiliki kekuatan

antioksidan 550-1000 kali vitamin E, 6000 kali vitamin C, 800 kali Coenzyme

Q10, 560 kali ekstrak green tea, 75 kali α lipoic acid, 40 kali beta karoten, dan 17

kali grape seed. Sementara itu, Asthin® Force gel yang mengandung AstaTROL®

0,02% dan kolagen 0,5% dapat melembutkan dan mengurangi kadar minyak kulit,

meningkatkan elastisitas dan kekenyalan kulit, menipiskan flek hitam dan

hiperpigmentasi, serta mencegah dan mengurangi keriput. Sedangkan Asthin®

Force sirup dengan rasa jeruk nipis dapat dijadikan alternatif bagi pasien

Page 17: Anti Oksidan Word El

dewasa/lansia yang kesulitan menelan kapsul atau pasien anak dengan radikal

bebas yang tinggi.14

BAB III

PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN

DAN PERANANNYA BAGI MANUSIA

Proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler,

penyumbatan pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, dan

trombosis (penyebab stroke dan darah tinggi) serta terganggunya sistem imun

tubuh dapat disebabkan oleh stress oksidatif.2,3

Stress oksidatif sendiri berarti keadaan tidak seimbangnya jumlah

antioksidan dan prooksidan dalam tubuh, Pada kondisi ini, aktivitas molekul

radikal bebas atau spesies oksigen reaktif (SOR) dapat menimbulkan kerusakan

seluler dan genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari

makanan atau lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut.2

Kemampuan beberapa jenis makanan untuk memodulasi sistem imun

disebut sebagai imunonutrisi. Antioksidan saat ini dianggap sebagai salah satu

imunonutrisi. Pada umumnya yang menjadi target dari imunonutrisi adalah

pertahanan mukosa, pertahanan seluler, serta pencegahan terhadap proses

keradangan lokal maupun sistemik.3

Dibawah ini dijelaskan beberapa antioksidan dihubungkan dengan respon

imun:1,9

Vitamin A sangat diperlukan sebagai antioksidan, juga dibutuhkan bagi

kematangan dan perlindungan limfosit, T helper cell, menjaga membran mukosa

Page 18: Anti Oksidan Word El

(selaput lendir) pernafasan, kemih dan sistem pencernaan, serta metabolisme asam

lemak esensial. Gejala kekurangan vitamin A antara lain kulit kering, sering

mengalami infeksi, pertumbuhan terganggu, buta senja dan kondisi rambut buruk9

Vitamin C Sangat diperlukan sebagai antioksidan dengan dosis 1000mg

berperan dalam menghambat terjadinya oksidasi LDL yang artinya mengurangi

resiko terserang penyakit jantung koroner. Dimana vitamin C berperan dalam

perkembangan makrofag ,serta diperlukan dalam metabolisme asam lemak

esensial.

Vitamin E Sangat diperlukan sebagai antioksidan serta berperan dalam

pembentukan antibodi, melindungi kelenjar thymus, metabolisme asam lemak

esensial, serta bekerja secara sinergi dengan selenium. Gejala kekurangan vitamin

E antara lain kulit menjadi kering, mudah memar dan penyembuhan luka menjadi

lambat. Studi di University of Texas South-western Medical Center menemukan

bahwa menelan 800 IU vitamin E setiap hari selama tiga bulan akan memangkas

oksidasi LDL sebesar 40 persen. Dibutuhkan sekurang-kurangnya 400 IU vitamin

E per hari untuk secara nyata menurunkan oksidasi LDL.

Coenzim Q10 dalam beberapa penelitian diperoleh hasil bahwa dengan

pemberian Coenzim Q10 ternyata terjadi peningkatan dalam pembentukan

antibodi. Coenzim Q10 juga memiliki kemampuan memperbaiki kerja sel otot

jantung serta mengurangi edema pada Heart failure. Penelitian membuktikan pada

pemberian coenzim Q10 selama 4-12 minggu pada penderita hipertensi akan

memberikan penurunan tekanan darah sistolik 17 mmHg dan diastolik 10mmhg.

Dosis yang direkomendasikan untuk coenzim Q10 adalah 30-200mg

Page 19: Anti Oksidan Word El

BAB IV

PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN

DAN HUBUNGAN DENGAN KANKER

Masyarakat yang mengkonsumsi banyak sayur dan buah lebih sehat

dengan risiko penyakit degeneratif termasuk kanker yang rendah. Sifat protektif

ini diyakini karena kandungan berbagai jenis antioksidan yang terdapat di dalam

sayur dan buah. Fakta ini sesuai dengan hasil penelitian pada kultur dan hewan

percobaan yang menunjukkan bahwa kerusakan oksidatif DNA merupakan bagian

dari karsinogenesis. Oleh karena itu adalah logis jika dianjurkan untuk

mengkonsumsi antioksidan dalam diet sebagai bagian dari pencegahan kanker.

Akan tetapi, sebaliknya di dalam tubuh, diproduksi senyawa oksigen reaktif

termasuk radikal bebas (komponen oksidan atau pengoksidasi) untuk menginduksi

apoptosis (kematian sel terprogram) yang juga bertujuan terutama untuk

membunuh sel-sel kanker. Barangkali, sebelum pasien kanker mengkonsumsi

suplemen antioksidan, hambatan atau inhibisi terhadap apoptosis oleh antioksidan

perlu diperhitungkan. Regulasi apoptosis adalah untuk mempertahankan

homeostasis normal, menjaga keseimbangan proliferasi dan kematian sel di dalam

organ multiseluler. Salah satu fungsi apoptosis adalah mencegah kanker dengan

cara mengeliminasi sel-sel preneoplastik dan neoplastik (pertambahan baru yang

tak normal). Antioksidan bersifat meredam atau menetralkan radikal bebas dan

senyawa oksigen reaktif, dengan demikian antioksidan bersifat menghambat

Page 20: Anti Oksidan Word El

apoptosis.

Hasil penelitian Zeisel (2004) menunjukkan bahwa pemberian diet tanpa

antioksidan mengurangi ukuran dan jumlah tumor otak pada tikus karena adanya

peningkatan apoptosis di dalam tumor. Dengan menggunakan model tikus

transgenik yang mengalami karsinogenesis payudara, juga diperoleh kesan bahwa

diet tanpa antioksidan menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi

metastasis.

Antioksidan, dengan mencegah kerusakan oksidatif oleh pengaruh

oksidan terhadap target (DNA, RNA, protein dan lipida), akan bersifat protektif

pada individu yang tidak memiliki sel kanker; akan tetapi dengan menghambat

apoptosis, antioksidan akan bersifat memicu terjadinya kanker pada pasien atau

seseorang yang menderita kanker karena kerusakan atau perubahan DNA. Inhibisi

apoptosis oleh antioksidan dapat menjelaskan mengapa sebagian penelitian yang

dilakukan pada perokok berat, antioksidan vitamin E dan -karoten justru memicu

karsinogenesis di paru-paru (diduga sudah terjadi proses awal karsinogenesis

akibat merokok sebelum pemberian antioksidan), tetapi menurunkan

karsinogenesis di prostat (diduga belum terjadi tumor sebelum diberi antioksidan).

Oleh karena itu, walaupun pemberian lebih awal antioksidan mungkin

mencegah inisiasi dan perkembangan kanker dengan meredam aktivitas sifat

mutagenik radikal bebas, mungkin juga akan meredam radikal bebas yang

berperan penting pada peningkatan apoptosis. Ketidakseimbangan ini

memungkinkan kecepatan proliferasi dalam tumor melebihi kemampuan untuk

apoptosis yang berakhir dengan karsinogenesis .

Hingga saat ini, peran vitamin C tunggal (dalam bentuk suplemen) pada

Page 21: Anti Oksidan Word El

pencegahan kanker masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Tetapi tidak

demikian halnya dengan vitamin C yang berasal dari makanan (alami). Penurunan

risiko kanker akan lebih bermakna jika kita mengkonsumsi pangan yang kaya

antioksidan daripada jika hanya satu jenis antioksidan.

Karena perkembangan tumor dan kanker berkaitan erat dengan proses

oksidasi dan peradangan, maka mengkonsumsi pangan yang kaya antioksidan

merupakan cara yang efektif untuk mencegah kanker. Oleh karena itu,

mengkonsumsi 5 jenis buah atau sayuran per hari, yang diperkirakan dapat

menyumbang vitamin C sebanyak 200-300 mg, sangat dianjurkan untuk

menurunkan risiko kanker.

Adapun senyawa antioksidan yang menetralkan radikal bebas adalah

polifenol (teh hijau), likofen (tomat), beta-karotin (wortel), serta beberapa

senyawa lain dalam sayuran atau buah. Khusus mengenai likofen dalam tomat,

senyawa ini terikat kuat dengan serat buah tersebut. Penelitian Universitas

Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan, orang yang

memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu akan turun

risikonya terkena kanker prostat sampai hampir separuhnya.

Page 22: Anti Oksidan Word El

BAB IV

PENUTUP

Peranan antioksidan dalam meredam radikal-radikal bebas telah

memberikan banyak manfaat dalam keshatan manusia. Hal yang perlu

diperhatikan dalam menjaga kesehatan tentunya dengan pola makan yang baik.

Peranan antioksidan pada proses karsinogenesis belum diketahui dengan

jelas. Walaupun penelitian eksperimental tentang hubungan antara suplemen

antioksidan tunggal dosis tinggi dan karsinogenesis menunjukkan hasil yang tidak

konsisten, data epidemiologis masih memperlihatkan manfaat makanan sehari-

hari khususnya sayur dan buah yang kaya antioksidan dalam mengurangi risiko

kanker. Hasil ini mungkin disebabkan efek kombinasi dari berbagai jenis

antioksidan dalam sayur dan buah dengan dosis rendah tanpa efek samping dari

masing-masing antioksidan dibandingkan dengan antioksidan tunggal dosis tinggi.

Tampaknya sangat beralasan untuk mempertimbangkan potensi risiko atau

manfaat antioksidan dosis tinggi secara kasus per kasus, dan konsumsi

sembarangan suplemen antioksidan tunggal dosis tinggi harus dihindari.

Page 23: Anti Oksidan Word El

DAFTAR PUSTAKA

1. Tedjasaputra R., Sumual AR. Beberapa Aspek Klinis Radikal Bebas, Majalah

Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Vol 5, no 1, 1996, hal 15-35.

2. Antioksidan dan Radikal Bebas, http://karieeen.wordpress.com/2007/06/18/antioksidan-

dan-radikal-bebas/ access at 10 February 2010.

3. Antioxidant, http://wikipedia.the free.encyclopedia.access at 15th February 2010.

4. Youngson R, Antioksidan, Manfaat Vitamin C dan E bagi kesehatan, Penerbit Arcan,

2003.

5. Beers MF, Fisher AB, Oxygen Toxicity, in :Principles and Practice of Medical Intensive

Care, WB Saunders Company, 1993. P : 949-56

6. Trilaksani W, ANTIOKSIDAN: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran Terhadap

Kesehatan, http://tumoutou.net/6_sem2_023/wini_trilaksani.htm. access at 10 February

2010.

7. Buah Merah, Khasiat dan manfaat sebagai obat penakluk Penyakit Maut,

http://heryardyansyah.tripod.com/buah_merah.htm. access at 8 February 2010

8. Silalahi J, Antioksidan dalam diet dan karsinogenesis,

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/153_17AntioksidanDalamDietdanKarsinogenesis.p

df/153_17AntioksidanDalamDietdanKarsinogenesis.html. access at 10 February 2010

9. http://www.info-sehat.com/news.php?nid=431 Cukup Banyak Manfaat Rumput Laut

10. Blackberry (Berry Hitam), Cara Alami Melawan Kanker

http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.kapanlagi.com/p/

buah_blacberry.jpg&imgrefurl. access at 5 february 2010.

11. Terapi Nutrisi dan Herbal untuk Kanker http://www.indomedia.com/intisari. access at 5

February 2010.

12. Vitamin C vs Kanker. http://thenewpiogama.wordpress.com/vitamin-c-versus-kanker/.

Access at 5 February 2010.

13. Astaxantin A natural antioxidant.http://wikipedia.the freeencyclopedia.access at 28 Maret

2010.

14. Astaxantin sebagai antioksidan yang luar biasa.sehatwordpress.com/../astaxantin-

antioksidan- yang-luar-biasa/. Access at 2 April 2010.

Page 24: Anti Oksidan Word El