api

10
ANALISA PROSES INTERAKSI Nama Klien : Nn Sri Winarsih Status Interaksi : Fase Pengkajian Pertemuan ke : 1 Kondisi Klien : Ekspresi klien tampak terdiam, pandangan kosong, menunduk, dan tampak seperti malu untuk berinteraksi. Klien memakai baju lusuh, penampilan tampak kotor dan tidak memakai bawahan. Kondisi Lingkungan : Mahasiswa dan klien duduk di bangku paling pojok di ruang tamu klien, duduk berhadapan, dan di meja lain ada orang tua klien yang sedang berbicara dengan mahasiswa lainnya pula. Cahaya di ruangan tampak kurang dan suasana di sekitar rumah tenang. Tujuan : Membangun BHSP Nama Mahasiswa : Yananda Maulina dan Diah Kristianisah R. Waktu Interaksi : 07:00 WIB Tanggal : Selasa, 25 Maret 2014 Ruang : Rumah klien Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berfokus pada Perawat Analisa Berfokus pada Klien Rasional P : selamat pagi Mbak, saya diah dan ini yanda. K : klien diam P : Memandang K dan tersenyum serta mengajak berjabat tangan K: tidak berespon dan ekspresi datar P :memandang klien dan diam P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K. K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya dan tampak malu untuk berinteraksi dengan orang baru Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat P : Mbak Sri, bagaimana kabarnya? P : memandang K serta tersenyum P : mencoba membuka diri dan mencoba K masih tampak takut untuk bercakap-cakap Perawat menunjukkan hubungan yang terbuka

Upload: yananda-maulina

Post on 07-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisa Proses Interaksi

TRANSCRIPT

ANALISA PROSES INTERAKSI

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien: Nn Sri WinarsihStatus Interaksi: Fase PengkajianPertemuan ke: 1Kondisi Klien: Ekspresi klien tampak terdiam, pandangan kosong, menunduk, dan tampak seperti malu untuk berinteraksi. Klien memakai baju lusuh, penampilan tampak kotor dan tidak memakai bawahan.Kondisi Lingkungan: Mahasiswa dan klien duduk di bangku paling pojok di ruang tamu klien, duduk berhadapan, dan di meja lain ada orang tua klien yang sedang berbicara dengan mahasiswa lainnya pula. Cahaya di ruangan tampak kurang dan suasana di sekitar rumah tenang.Tujuan: Membangun BHSPNama Mahasiswa: Yananda Maulina dan Diah Kristianisah R.Waktu Interaksi: 07:00 WIBTanggal: Selasa, 25 Maret 2014Ruang: Rumah klienKomunikasi VerbalKomunikasi Non VerbalAnalisa Berfokus pada PerawatAnalisa Berfokus pada KlienRasional

P : selamat pagi Mbak, saya diah dan ini yanda.K : klien diam

P : Memandang K dan tersenyum serta mengajak berjabat tanganK: tidak berespon dan ekspresi datarP :memandang klien dan diamP : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.

K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya dan tampak malu untuk berinteraksi dengan orang baruSalam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

P : Mbak Sri, bagaimana kabarnya?K : klien diamP : Mbak kami kesini pingin ketemu sama Mbak Sri. Kami adiknya Mbak Arum, kenal kan ya Mbak ?

K : menganggukkan kepala dan terdiamP : memandang K serta tersenyumK: tidak berespon dan ekspresi datar

P : mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru.

K masih tampak takut untuk bercakap-cakap dengan PPerawat menunjukkan hubungan yang terbuka dengan klien. Hal ini sesuai dengan teori komunikasi yaitu teknik komunikasi terapeutik dimana bahwa untuk mendapatkan data diperlukan pertanyaan dan sikap terbuka dari perawat dalam memahami kebutuhan klien saat ini

P : mbak Sri umurnya berapa ?K : dua limaP: tersenyum dan memandang K

K : melihat P dan tersenyum

P : tersenyum pada KP : berharap klien dapat menerima kehadiran P dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh P.K : mulai membuka percakapan antara P dan K meskipun perilaku yang sering menundukkan kepala masih sering dilakukan KTopik ringan memudahkan interaksi lebih lanjut.

P : mbak Sri udah makan apa belum?K : (diam)P : memandang dan tersenyum pada KK: menunduk dan tidak menatap PP : menatap K dan diamP : P senang karena K sudah menjawab pertanyaan P. P mencoba untuk membuka pertanyaan dan ingin menggali data baru dari K

K : masih tampak takut, mungkin malu juga untuk bercakap-cakap dengan P

Topik ringan memudahkan interaksi lebih lanjut.

P : mbak Sri sukanya makan apa?

K : (lama terdiam). jagungP : memandang dan tersenyum pada K

K : menunduk dan diam. Saat menjawab menatap mata P sambil tersenyum kemudian mengalihkan pandangan lagi

P : tersenyum pada KP : berharap ada jawaban dari pertanyaan yang P ajukan agar komunikasi dapat berjalanK : sudah mulai membuka percakapan kembali dengan PTopik ringan memudahkan interaksi lebih lanjut.

P : wah, jagung itu enak mbak. Biasanya diapakan jagungnya?K : (diam)P : tersenyum dan memandang KK : menunduk dan diamP : diam.P : mencoba untuk membuat peratnyaan baru agar K mau diajak berbicaraK : masih menundukkan kepala dan diam. K mungkin masih ragu dan takut dengan kehadiran orang baru disekitarnya.Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : mbak, kemarin saya kesini pengen ketemu sama mbaknya. Tapi mbak nggak ada. Kemarin mba kemana?

K : (lama terdiam), kemudin menjawab mlaku-mlakuP : tersenyum dan memandang K

K : menunduk. Menatap mata P sambil tersenyum lebar ketika menjawabP : mencoba menggali data baru yang berkaitan dengan aktivitas klien baru-baru ini.K : mulai memandang P dan mulai berbicara dengan P serta menunjukkan ekspresi ketika menjawab pertanyaan dari PTopik ringan memudahkan interaksi lebih lanjut.

P : Oh, jalan-jalan tho mbak, sama siapa Mbak ?K : dewean

P : Mbak Sri jalan-jalan kemana ?

K : diam dan tidak beresponP : mencoba tersenyum ketika bertanya kepada KK : menjawab dengan ekspresif dan tersenyum pula

P : mencoba membuat K nyaman dan tersenyum

K : menundukkan kepala dan tidak memandang PP : P senang karena K sudah mau menjawab pertanyaan yang diajukan. P mencoba menggali data kembali dengan pertanyaan yang relevan.K : K mulai mampu untuk berkomunikasi dengan P meskipun hanya menjawab dengan sepatah dua patah kata, dan tiudak satu kalimat penuhTopik ringan memudahkan interaksi lebih lanjut.

P : Mbak Sri bajunya bagus ya hari ini, bajunya motif batik

K : diamP : memuji sambil tersenyumK : diam sambil tersenyumP : mencoba untuk membuat klien merasa nyaman dan merasa diperhatikanK : senang dan memandangai baju yang dipakai oleh dirinya. Namun, K tidak berani melakukan kontak mata kembali dengan PPujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan terapeutik dengan klien

P : mbak Sri pernah jalan-jalan ke pantai a Mbak ?

K : terdiam sejenak kemudian tersenyum dan menjawab TauP : bertanya sambil tersenyum dan menatap klienK : menjawab dengan senyumP : P mencoba menggali data K dengan pertanyaan lain dan berharap kali ini klien menjawab pertanyaan yang diajukan tersebutK : mencoba untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh PTopik ringan memudahkan interaksi lebih lanjut

P : Oh, biasanya sama siapa mbak klo jalan-jalan ? K : klien menjawab dengan lantang sama pacarku mbak, ndek elor areke

P : Hmmm, iya. K : terdiam kembali P : bertanya kembali dengan ekspresi muka penasaranK : menjawab dengan ekspresif serta menatap PP : P menggali data baru dari K dan berharap agar K mau diajak berbicara dan akrab dengan P. Namun, ketika K menjawab dengan pacarku, P mulai ragu untuk melanjutkan ke pertanyaan yang berkaitan dengan hal tersebut, karena P takut jika K akan tersinggung dan teruingat dengan masa lalunyaK: menjawab kembali pertanyaan yang diajukan oleh P. K juga menjawab pertanyaan P dengan kalimat penuhTopik ringan memudahkan interaksi lebih lanjut

P : Mbak Sri sudah sarapan apa belum ?

K : sudah, P : mengajukan pertanyaan dengan ekspresi penasaran dan menatap klien dengan senyumK : menjawab kemudian diam dan menundukkan kepalaP : mencoba mengalihkan pertanyaan lainnya yang berkaitan dengan aktivitas di pagi hari klienK : menjawab kembali pertanyaan P namun K kembali menundukkan kepalaTopik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : Mbak Sri paling suka makan apa Mbak ?K : baksoP : oh, bakso, wah enak mbak, hehehe... Selain bakso mbak sri suka makan apa lagi mbak ?

K : jagung mbak, jagung dibakar

P : wah, klo jagung bakar kita juga suka mbakP : menatap klien dan tersenyum ketika mengajukan pertanyaanK : menjawab dengan suara lantang dan jelas serta menatap PP : P manatap klien dan tertawa kecil kemudain mengajukan pertanyaan lagi

K : menjawab dengan ekspresi penuh suka dan tersenyum

P : menimpali jawaban K dengan tersenyum senangP : mencoba menggali data dengan menanyakan makanan yang disukai K dan berharap agar K maish fokus dan mau untuk diajak berbicaar dengan PK : menjawab dengan ekspresi gembira pertanyaan yang diajukan oleh P. K juga menjawab dengan jelas dan berani untuk melakukan kontak mata dengan PTopik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : klo minuman yang paling mbak sri sukai apa ?K: terdiamP : bertanya dengan menatap klienK : menundukkan kepala dan tertuju pada jari tangannya.P : P berusaha untuk mengetahui makanan/ minuman yang disukai oleh K.K : hanya menundukkan kepala dan tidak menjawab pertanyaan.Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : oh iya, mbak sri sudah minum obat apa belum ?K : terdiam dan menundukkan kepala.P : bertanya dengan wajah penasaranK : hanya menundukkan kepala dan tidak merespon stimulus disekitarnyaP : P mencoba untuk menanyakan kepatuhan klien minum obat dan mereview apakah klien sudah minum obat.K : hanya menundukkan kepala dan tidak menjawab pertanyaan P. Kemudian memalingkan mukaMemantau apakah klien sudah melakukan kegiatan rutin minum obatnya.

P : Mk Sri mau ya minum obatnya.K: terdiam Kemudian ibu klien berkata, ndug, ayog maem ndug, iku lo wes tak gawekne sarapan karo tahu mbek mie. Ayog ndang dimimik obat e, sakne mbak e ndug adoh-adoh teko nang kene. Kemudian perawat dan ibu klien masuk ke dapur untuk mengambilkan makanan.

P : mencoba membujuk K agar mau minum obat dengan ekspresi wajah tersenyumK : menatap ruangan sekitar dengan pandangan tidak fokus pada satu obyek kemudian sibuk memainkan jari tangannya. Ekspresinya datar, pandangan kosong.P : mencoba untuk membujuk K agar mau minum obat. Akhirnya, P mencoba untuk membantu menyiapakn sarapan dan minuman bagi K. P berharap tindakan P akan direspon K sebagai bentuk perhatian P kepada K.K : hanya terdiam dan tidak menjawab ataupun menatap P. K juga terlihat ketakutan ketika ibu K berbicara dan kemudian menundukkan kepala lagi dengan memainkan jari tangannyaTopik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : Ayok mbak maem, pa mau tak suapi mbak ?

K : klien langsung mengambil sendok dan mulai makan dengan lahap. P : mencoba untuk mendekati klien dan duduk disampingnya. P menatap K dengan senyum di wajahnyaK : tampak ragu untuk menjawab, kemudian meraih sendok di piring dan mulai makan dengan lahapP : P ingin memberikan perhatian kepada k sehingga diharapkan BHSP terjalin diantara keduanya.K : meraih sendok yang ada di piring, kemudian perlahan mulai memakan makanan yang ada di piring dengan lahap.Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : hmm, enak ya mbak, mbak Sri klo maem lahap. Pinternya udah bisa maem sendiri.

K : terdiam. Kemudian makanan yang ada di piring habis.

P : sudah mbak Sri, apa masih mau nambah lagi maemnya mbak ?

K : tambah

P : Wah, hebat, Buk, mbak Srinya mau nambah maemnya

K : melanjutkan makan dan menghabiskan makanannya P : mencoba untuk memberikan pujian kepada K dengan memandang wajah klien dan tersenyumK : K hanya diam saja dan tampak fokus dengan makananannyaP : mencoba untuk menayakan kembali kebutuhan klien dengan wajah penasaran dan tersenyum

K : menjawab dengan tegas namun tidak berani untuk menatap wajah P

P : memuji K kembali dengan menyodorkan piring ke ibu K

K : menatap tindakan P kemudian kembali menundukkan kepalaP : mencoba memberikan pujian kepada K agar senang dengan kehadiaran P disampingnyaK : mencoba untuk mengungkapakan kebutuhannya, dengan menjawab pertanyaan perawat yang menawarkan untuk menambah porsi makanannya. Setelah, makanannya datang, klien mulai makan dengan lahap dan menghabiskan makanannya.

P : nah, mbak Sri udah maem, masih mau nambah lagi ?K: enggak wes waregP: oh, sudah kenyang mbak, sekarang mimik ya mbak, sekalian mimik obatnya ya mbak

K : klien juga meminum obatnya

P : yeee, mbak Sri pinter sudah mimik obatP : mencoba mengkonfirmasi ulang kebutuhan makan klien dengan menatap wajah klienK : menjawab pertanyaan P namun kepala menundukP : mencoba membujuk K untuk mau minum obat dengan menatap wajah K penuh harap dan tersenyum kepada K

K : meminum obat dan menaruh gelas di meja kemudian kembali menundukkan kepala

P : memuji K dengan wajah tersenyumP : mencoba untuk membujuk K untuk mau minum obat. Ketika K minum obat, P merasa senang karena K mau minum obat.K : awalnya K merasa ragu untuk minum obat atau tidak. Namun setelah dibujuk, K akhirnya mau minum obatTopik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : mbak Sri, diah sama yanda mau pamit pulang ya, besok kesini lagi, maen ke rumahnya mbak Sri, ketemu sama Mbak Sri lagi, boleh ya ?

K : terdiam

P : ya sudah mbak, kita pamit dulu ya. Da-da mbak Sri, besok ketemu lagi ya..

K : terdiam.P : mencoba menatap K dan tersenyum kepada KK : hanya memandang sekilas, kemudian kembali menundukkan kepala dan memainkan kuku jarinyaP : melambaikan tangan dan menatap wajah klien dengan senyuman

K : hanya terdiam dan tidak membalas lambaian tangan dari PP : berharap kedatangan P kali ini dapat menjadi langkah membina hubungan dengan K dengan baik. P mencoba untuk membuat kontrak baruy dengan K dan berharap K dapat menerima dengan baik kedatangan P dirumahnya.K : hanya menundukkan kepala dan tidak menjawab serta merespon kata-kata PSalam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya pada klien

Rekomendasi

: