aplikasi bakteri bacillus subtillis dalam bidang industri
DESCRIPTION
Mikrobiologi IndustriTRANSCRIPT
APLIKASI BAKTERI BACILLUS SUBTILLIS DALAM PEMBUATAN
HIGH FRUCTOSE CORN SYRUP (HFCS)
Oleh :
Dimas Cunda Nugroho 03111003042
Jesica Novita 03111003044
Pazza Patriansyah Putra 03111003046
Riky Yuliandita 03111003048
Italiana Hakim 03111003050
Sejarah BakteriSejarah Bakteri
Bacillus subtilis ini awalnya bernama Vibro subtilis oleh Christian Gottfried Ehrenberg pada tahun 1835
Nama Bacillus subtilis dikenalkan oleh Ferdinand Cohn pada 1872
Bacillus subtilis telah digunakan sepanjang 1950 sebagai alternatif immunostimulatory
Popularitasnya turun setelah konsumen mengenal antibiotik murah.
Pengenalan Bakteri
Mempunyai kemampuan untuk membentuk endospora yang protektif yang memberi kemampuan bakteri tersebut mentolerir keadaan yang ekstrim.
Diklasifikasikan sebagai obligat anaerob Baccillus subtlis merupakan jenis kelompok
bakteri termofilik yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 45 °C – 55 °C dan mempunyai pertumbuhan suhu optimum pada suhu 60 °C – 80 °
Pengenalan bakteri
Bacillus subtilis dapat hidup pada suhu yang ekstrim. Dalam proses memasak makanan, bakteri ini bertanggung jawab untuk proses pengentalan. Karena memproduksi rantai polysaccharides.
Bacillus subtilis memiliki sekitar 4.100 gen. Termasuk bakteri gram positif, katalase
positif yang umum ditemukan di tanah
Aplikasi
Bacillus subtilis merupakan salah satu yang paling banyak digunakan untuk produksi enzymes dan bahan kimia khusus.
Bacillus subtilis digunakan sebagai tambahan dalam deterjen.
Bakteri ini dapat memainkan peran dalam pengamanan limbah radionuclide, misalnya Thorium (IV) dan Plutonium (IV)
Mengapa menggunakan Bacillus subtilis?
Karena Bacillus subtilis memproduksi enzim alfa amilase dan beta amilase.
Bacillus subtilis menghasilkan Amiloglukosidase.
Bacillus subtilis membentik rantai polisakarida
Cara kerja Bacillus subtilis
Menghasilkan enzim Amilase alfa dan beta yang digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa.
Menghasilkan Glukosa isomerase untuk mengubah amilum menjadi fruktosa.
Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.
Tahap pembuatan HFCS
Likuifikasi Sacharifikasi Filtrasi Ion exchange Isomerisasi Filtrasi II Produk
LIKUIFIKASI Pati dicampur enzim amilase dan cofaktor. PH
diatur sampai sekitar 6.8 sebelum ditambah dengan enzim.
Kemudian dinjeksikan uap air panas sehingga mencapai suhu reaksi enzim yaitu 1040C.
Penambahan enzim dilakukan dan produk dibiarkan pada suhu 930C selama 60 menit sehingga proses likuifikasi berlangsung lengkap.
Pada tahap tersebut seluruh pati telah dirubah sehingga mencapai dekstrose eqivalen (DE) sekitar 15 – 20.
SACHARIFIKASI
Campuran didinginkan sehingga mencapai 600C.
Karena reaksinya eksoterm maka ada kecenderungan proses menyebabkan bertambahnya suhu, karena itu harus diturunkan dan dikendalikan.
Pengendalian suhu sangat penting pada tahap sacharifikasi. Produk akhir mencapai DE 95 – 98.
FILTRASI
Dilakukan secara vakum yang mampu menjaring protein, serat atau padatan lain dengan cara sirup ampas dikeringkan untuk kemudian dibuat pellet untuk makanan ternak.
Sirup yang telah disaring tersebut dipompakan ke dalam kolom karbon aktif dan ion exchange dalam bentuk seri untuk lebih memurnikan sirup.
ION EXCHANGE
Setelah melalui karbon aktif, sirup tersebut dialirkan dalam tangki-tangki “ion exchange” dan kemudian disaring lagi untuk memisahkan adanya karbon yang terikut dalam sirup.
Fungsi “ion-exchange” ialah untuk menghilangkan zat-zat mineral dalam sirup dan residu protein atau zat-zat warna yang mungkin lolos dari kolom karbon aktif.
ISOMERISASI
Glukosa dapat dirubah strukturnya menjadi fruktosa dengan pertolongan enzim yang sama yaitu glukosa-isomerase.
Proses perubahan tersebut disebut “enzymatic glucose-isomerization”.
Dalam industri yang berskala besar proses isomerasi dilakukan pada sembilan kolom reaktor.
FILTRASI II “High Fructose Syrup” yang diperoleh
kemudian ditampung dalam tangki penampung dan kemudian dialirkan ke dalam filter, karbon aktif dan “ion-exchange” kolom seperti yang digunakan dalam proses pemurnian sirup glukosa.
Karbon aktif mengambil senyawa berwarna yang terjadi selama proses isomerasi dan “ion-exchange” mengambil garam anorganik yang digunakan dalam proses isomerasi
Sirup HFS yang diperoleh disaring lagi, dipanaskan pada suhu di bawah diskolom HFS untuk meningkatkan kekentalan sirup sehingga mencapai kadar padatan terlarut 71 persen, disaring lagi baru ditampung ke dalam tangki-tangki penyimpanan.