aplikasi e-health pelayanan kesehatan dan kecantikan
TRANSCRIPT
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PERANCANGAN USER EXPERIENCE
APLIKASI E-HEALTH PELAYANAN KESEHATAN
DAN KECANTIKAN DENGAN METODE LEAN UX
DAN USABILITY TESTING
(Studi Kasus: Klinik Dr. Riris)
SKRIPSI
Oleh:
Retno Pristantiningdiah
11160910000090
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020M/1442
ii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PERANCANGAN USER EXPERIENCE
APLIKASI E-HEALTH PELAYANAN KESEHATAN
DAN KECANTIKAN DENGAN METODE LEAN UX
DAN USABILITY TESTING
(Studi Kasus: Klinik Dr. Riris)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh:
Retno Pristantiningdiah
11160910000090
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020M/1442
iii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlalku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 15 Januari 2021
Retno Pristantiningdiah
iv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LEMBAR PERSETUJUAN
PERANCANGAN USER EXPERIENCE
APLIKASI E-HEALTH PELAYANAN KESEHATAN DAN KECANTIKAN
DENGAN METODE LEAN UX DAN
USABILITY TESTING
(Studi Kasus: Klinik Dr. Riris)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh:
Retno Pristantiningdiah
11160910000090
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Nurul Faizah Rozy, MTI Viva Arifin, MMSI
NIDN. 2009027202 NIP1973081000604001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Dr. Imam Marzuki Shofi, MT
NIP. 197202052008011010
v
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Perancangan User Experience Aplikasi E-Health Pelayanan
Kesehatan dan Kecantikan Dengan Metode Lean UX dan Usability Testing (Studi
Kasus: Klinik Dr. Riris) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 17 Desember 2020. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom) pada Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta, 17 Desember 2020
Tim Penguji
Penguji I, Penguji II,
Nurhayati, Ph.D Arini, S.T, M.T
NIP.196903161999032002 NIP.19760131200901201
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Nurul Faizah Rozy, MTI Viva Arifin, MMSI
NIDN. 2009027202 NIP.1973081000604001
Mengetahui,
Dekan FST Ketua Program Studi
Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud. Dr. Imam Marzuki Shofi, MT
NIP. 196904042005012005 NIP.197202052008011010
vi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama : Retno Pristantiningdiah (11160910000090)
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Perancangan User Experience Aplikasi E-health Pelayanan
Kesehatan Dan Kecantikan Dengan Metode Lean UX Dan Usability Testing
(Studi Kasus: Klinik Dr. Riris)
ABSTRAK
Kemajuan era teknologi dan informasi saat ini berdampak pada bidang kesehatan
yang dikenal sebagai e-health (electronic health). Merupakan alternative
pemanfaatan teknologi untuk membantu pelayanan Kesehatan. Dengan membuat
perancangan desain UX aplikasi dapat melayani kesehatan dan kecantikan wajah
dan tubuh seperti pengobatan umum, akupuntur, herbal juga kecantikan modern
pada klinik Dr. Riris. Penelitian ini membuat perancangan desain UX yang user
friendly dengan metode LEAN UX. Metode ini berfokus pada declare assumption,
create an mvp, run as experiment dan feedback research. Dengan Usability Testing
menggunakan SUS (System Usability Scale) sebagai pengujian usabilitas desain UX
dan SEQ (Single Ease Questionnaire) sebagai penguji scenario task user. Hasil
penelitian mendapatkan hasil skor sebesar 76,8% pada SUS dengan grade B dan
hasil SEQ mendapatkan banyak tiga nilai yaitu 5 (cukup mudah), 6 (mudah), dan 7
(sangat mudah) pada skala likert yang berati dapat diterima oleh pengguna. Untuk
penelitian selanjutnya, dapat menggunakan metode UCD untuk perancangan desain
UX
Kata Kunci : User Experience, E-health, LEAN UX, SUS (System
Usability Scale), SEQ
Daftar Pustaka : 6 Website, 16 Buku, 17 Jurnal
Jumlah Halaman : VI Bab + XI halaman + 178 halaman + 78 gambar + 46
tabel
vii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Name : Retno Pristantiningdiah (11160910000090)
Study Program: Teknik Informatika
Title : Designing User Experience Application E-health of Healthy and
Beauty Care with the Lean UX Method and Usability Testing (Case Study: Dr.
Riris Clinic)
ABSTRACT
In the current era of technology and information, has an impact on the health sector
as known as e-health (electronic health). Is an alternative of technology in to help
health services. By designing UX application design to serve health and beauty for
face and body with a variety of services such as general medicine, acupuncture,
herbs and modern beauty at the clinic Dr. Riris. This research create a user friendly
UX design with the LEAN UX method. This method focuses on expressing
assumptions, creating MVP, running experiments and feedback research. With
Usability Testing using SUS (System Usability Scale) as a UX design usability
tester and SEQ (Single Ease Questionnaire) as a user task scenario tester. The
results of the study obtained a score of 76.8% on SUS with grade B and SEQ results
have most three values namely 5 (easy enough), 6 (easy) and 7 (very easy) on the
Likert scale which means that it is acceptable to users. For further research, the
UCD method can be used for UX design.
Keyword : User Experience, E-health, LEAN UX, SUS (System
Usability Scale), SEQ
Bibliography : 6 Website, 16 Book, 17 Journal (2020)
Number of Pages : VI Chapters + XI pages + 178 pages + 78 pictures + 46
tables
viii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat
diselesaikan. Penulisan skripsi ini yang berjudul:
“PERANCANGAN DESAIN USER EXPERIENCE PADA APLIKASI E-
HEALTH PELAYANAN KESEHATAN DAN KECANTIKAN DENGAN
METODE LEAN UX DAN USABILITY TESTING”
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, telah mendapatkan banyak bimbingan saran,
bantuan serta partisipasi yang didapat dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat
selesai, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Allah SWT, Hanya dengan petunjuk-Nya serta nikmat-Nya penulis dapat
melaksanakan dan menyelesaikan penelitian skripsi
2. Ibu Prof. Dr. Lily Suraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku dekan Fakultas
Sains dan Teknologi.
3. Bapak Dr. Imam Marzuki Shofi, MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika dan Bapak Andrew Fiade, M.Kom selaku Sekretaris program
studi Teknik Informatika.
ix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ibu Nurul Faizah Rozy, MTI dan Ibu Viva Arifin, Mmsi, selaku Dosen
Pembimbing I dan II, yang senantiasa membimbing penulis, meluangkan
waktu, memberikan bantuan, semangat dan motivasi untuk penulis agar
dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika, yang telah memberikan
ilmu kepada penulis selama perkuliahan
6. Kedua Orang tua Papa, Mama dan adik atas segala do’a yang serta
dukungan moral maupun semangat kepada penulis,
7. Teman-teman TI 2016 yang telah menemani selama perkuliahan
berlangsung serta khususnya untuk Fildzah, Avi, Galuh, Diana, Putri, Eka,
Uli dan Laila yang telah memberikan segala dukungan dan bantuan kepada
penulis dari perkuliahan awal hingga akhir.
8. Seluruh responden/partisipan yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang
telah memberikan masukan dalam proses pengerjaan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, sangat
diperlukan kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik kedepannya. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua baik penulis
dan orang lain.
Jakarta, Oktober 2020
Retno Pristantiningdiah
x
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
PERNYATAAN................................................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. v
ABSTRAK .........................................................................................................................vi
ABSTRACT ...................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xv
BAB I .................................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 9
1.3. Batasan Masalah ............................................................................................... 9
1.4. Tujuan .............................................................................................................. 10
1.5. Manfaat ............................................................................................................ 10
1.6. Metodologi Penelitian ..................................................................................... 11
1.6.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 11
1.6.2 Metode Implementasi ............................................................................. 12
1.7. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 12
BAB II .............................................................................................................................. 14
2.1 Kesehatan............................................................................................................... 14
2.1.1 Pelayanan Kesehatan ..................................................................................... 16
2.1.2 E-health ........................................................................................................... 17
2.1.3 Pengobatan Tradisional Herbal dan Modern .............................................. 19
2.1.4 Pengobatan Akupuntur ................................................................................. 21
2.1.5 Perawatan Kecantikan .................................................................................. 24
2.2 UX ........................................................................................................................... 26
2.3 LEAN UX ............................................................................................................... 26
2.3.1 Tahapan Lean UX .......................................................................................... 28
2.3.2 Perbandingan Lean UX dengan metode lain ............................................... 31
xi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 32
2.5 Persona ................................................................................................................... 33
2.6 HTA ........................................................................................................................ 34
2.7 UML ........................................................................................................................ 35
2.8 Usability .................................................................................................................. 36
2.8.1 Usability Testing .............................................................................................. 37
2.8.2 SUS .................................................................................................................. 40
2.8.3 SEQ .................................................................................................................. 41
2.9 Adobe XD ............................................................................................................... 43
2.10 Balsamiq............................................................................................................... 45
2.11 Mock Up ............................................................................................................... 45
2.12 Wireframe ............................................................................................................ 46
2.13 Prototype .............................................................................................................. 46
2.14 Perbandingan dengan Aplikasi Sejenis ............................................................. 47
2.15 Literatur Sejenis .................................................................................................. 50
BAB III ............................................................................................................................. 58
3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 58
3.1.1 Observasi ........................................................................................................ 58
3.1.2 Wawancara ..................................................................................................... 58
3.1.3 Studi Pustaka .................................................................................................. 59
3.2 Metode Pengambilan Sampel ......................................................................... 59
3.3 Metode Perancangan ...................................................................................... 60
3.3.1 UML ................................................................................................................. 60
3.4 Metode Pengembangan................................................................................... 60
3.4.1 LEAN UX ........................................................................................................ 60
3.5 Metode Evaluasi Desain.................................................................................. 63
3.5.1 SUS .................................................................................................................. 63
3.5.2 SEQ (Single Ease Question) ........................................................................... 64
3.6 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 65
BAB IV ............................................................................................................................. 67
4.1 Profil Klinik Dr. Riris ..................................................................................... 67
4.2 UML .................................................................................................................. 67
4.2.1 Use Case Diagram ........................................................................................... 67
xii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2 Activity Diagram.............................................................................................. 70
4.2.3 Sequence Diagram.......................................................................................... 81
4.3 Declare Assumptions ........................................................................................ 90
4.3.1 Persona ............................................................................................................ 92
4.3.2 User Flow ........................................................................................................ 96
4.3.3 Scenarios ......................................................................................................... 98
4.3.4 Hierarchal Task Analysis (HTA) .................................................................. 101
4.4 Create Minimum Viable Products (MVP) ..................................................... 107
4.4.1 Perancangan Wireframe ............................................................................. 107
4.4.2 Perancangan Mock Up ................................................................................. 144
4.4.3 Perancangan Prototype mobile .................................................................... 163
4.5 Run as experiment ......................................................................................... 174
4.6 Feedback and Research ................................................................................. 175
BAB V ............................................................................................................................ 177
5.1 Perencaan Testing ............................................................................................... 177
5.1.2. SEQ (Single Ease Question) ........................................................................ 179
5.1.3 Kuesioner SUS .............................................................................................. 185
5.2 Analisis Hasil Pengujian ..................................................................................... 188
5.2.1. Hasil SEQ (Single Ease Question) .............................................................. 188
5.2.2. Hasil Pengujian SUS ................................................................................... 191
BAB VI ........................................................................................................................... 196
6.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 196
6.2 Saran .................................................................................................................... 196
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 198
LAMPIRAN................................................................................................................... 203
xiii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL
Table 1.2 Perbandingan metode ............................................................................ 32
Table 2.2 perbandingan aplikasi sejenis................................................................ 48
Table 3.2 literatur sejenis ...................................................................................... 52
Table 4.4 Identifikasi Actor................................................................................... 68
Table 4.5 User scenarios ..................................................................................... 98
Table 6.4 Halaman Onboarding .......................................................................... 108
Table 7.4 Halaman Daftar ................................................................................... 109
Table 8.4 Halaman Sign In .................................................................................. 110
Table 9.4 Halaman profile................................................................................... 111
Table 10.4 Halaman edit profile ......................................................................... 112
Table 11,4 Halaman Settings............................................................................... 113
Table 12.4 Halaman Home .................................................................................. 114
Table 13.4 Halaman Menu .................................................................................. 115
Table 14.4 Halaman Discussion online ............................................................... 117
Table 15.4 Halaman Data CSR ........................................................................... 118
Table 16.4 Halaman Dermatome ........................................................................ 119
Table 17.4 Halaman Date & Time ...................................................................... 120
Table 18.4 Halaman Appointment ....................................................................... 121
Table 19.4 Halaman Payment ............................................................................. 122
Table 20.4 Halaman Pop Up Screen Payment .................................................... 123
Table 21.4 Halaman Receipt ............................................................................... 124
Table 22.4 Halaman Pop Up Screen Que Numb ................................................. 125
Table 23.4 Halaman Maps .................................................................................. 126
Table 24.4 Halaman schedule ............................................................................. 127
Table 25.4 Halaman Reminder ............................................................................ 128
Table 26.4 Halaman Cancel Appointment .......................................................... 129
Table 27.4 Halaman Messages ............................................................................ 130
Table 28.4 Halaman Side Menu .......................................................................... 131
Table 29.4 Halaman Healthy News ..................................................................... 132
Table 30.4 Halaman Healthy Life ....................................................................... 133
Table 31.4 Halaman Healthy Record .................................................................. 134
Table 32.4 Halaman photos................................................................................. 135
Table 33.4 Halaman Journal ............................................................................... 136
Table 34.4 Halaman schedule ............................................................................. 137
Table 35.4 Halaman Dr. Profile .......................................................................... 138
Table 36.4 Halaman Side Menu Dr ..................................................................... 139
Table 37.4 Halaman schedule ............................................................................. 140
Table 38.4 Halaman Appointment ....................................................................... 141
Table 39.4 Halaman Patient Record ................................................................... 142
Table 40.4 Halaman Patient Data ....................................................................... 143
Table 41.4 Eksperimen........................................................................................ 174
xiv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 42.5 Responden Testing ............................................................................ 177
Table 43.5 Fungsi Aplikasi ................................................................................. 180
Table 44.5 Pertanyaan SUS ................................................................................. 186
Table 45.5 Hasil SEQ .......................................................................................... 188
Table 46.5 Hasil SUS .......................................................................................... 192
Table 47.5 Hasil presentase SUS ........................................................................ 194
xv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Konsep Lean UX ............................................................................... 28
Gambar 2.2 MVP .................................................................................................. 30
Gambar 3.2 Siklus Lean UX ................................................................................. 31
Gambar 4.2 Completion Success Rate .................................................................. 38
Gambar 5.2 Skala skor penlaian SUS ................................................................... 41
Gambar 6.3 Kerangka berpikir .............................................................................. 66
Gambar 7.4 Use Case Diagram ............................................................................ 70
Gambar 8.4 Activity Diagram Sign In ................................................................... 71
Gambar 9.4 Activity Diagram Sign Up ................................................................. 72
Gambar 10.4 Activity Diagram Medical Check Up .............................................. 73
Gambar 11.4 Activity Diagram Counsultation Online ......................................... 74
Gambar 12.4 Activity Diagram Buy A medicine ................................................... 75
Gambar 13.4 Activity Diagram Edit Profile dan Health Records ......................... 76
Gambar 14.4 Activity Diagram Cancel Appointment ........................................... 77
Gambar 15.4 Activity Diagram Review dan Journal ............................................ 78
Gambar 16.4 Activity Diagram Data CSR ............................................................ 79
Gambar 17.4 Activity Diagram Schedule Doctor................................................. 80
Gambar 18.4 Activity Diagram Patient data dan record ..................................... 81
Gambar 19.4 Sequence Diagram Sign In .............................................................. 81
Gambar 20.4 Sequence Diagram Sign Up ............................................................ 82
Gambar 21.4 Sequence Diagram Edit Profile dan Health Record ....................... 83
Gambar 22.4 Sequence Diagram jadwal pengobatan dan konsultasi ................... 83
Gambar 23.4 Sequence Diagram beli obat ........................................................... 84
Gambar 24.4 Sequence Diagram batalkan jadwal ................................................ 85
Gambar 25.4 Sequence Diagram Payment ........................................................... 85
Gambar 26.4 Sequence Diagram Data CSR ......................................................... 86
Gambar 27.4 Sequence Diagram diskusi online ................................................... 87
Gambar 28.4 Sequence Diagram review dan journal ........................................... 88
Gambar 29.4 Sequence Diagram Schedule Doctor............................................... 89
Gambar 30.4 Sequence Diagram Patient Data dan records ................................. 90
Gambar 31.4 User Persona ................................................................................... 96
Gambar 32.4 User Flow ........................................................................................ 97
Gambar 33.4 HTA aplikasi e-health ................................................................... 102
Gambar 34.4 HTA daftar akun............................................................................ 102
Gambar 35.4 HTA Masuk Aplikasi .................................................................... 103
Gambar 36.4 HTA menu utama .......................................................................... 103
Gambar 37.4 HTA Profile................................................................................... 104
Gambar 38.4 HTA Jadwal antrian Check Up di Klinik ...................................... 104
Gambar 39.4 HTA Konsultasi online ................................................................. 105
Gambar 40.4 HTA Beli obat online .................................................................... 106
Gambar 41.4 HTA Side Menu ............................................................................. 106
xvi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 42.4 Halaman Onboarding .................................................................... 144
Gambar 43.4 Halaman Sign Up .......................................................................... 144
Gambar 44.4 Halaman Sign In ............................................................................ 145
Gambar 45.4 Halaman Profile ............................................................................ 145
Gambar 46.4 Halaman Edit Profile ..................................................................... 146
Gambar 47.4 Halaman Settings ........................................................................... 146
Gambar 48.4 Halaman Home .............................................................................. 147
Gambar 49.4 Halaman Medical Checkup ........................................................... 147
Gambar 50.4 Halaman Consultation Online ....................................................... 148
Gambar 51.4 Halaman buy product online ......................................................... 148
Gambar 52.4 Halaman Discussion Online .......................................................... 149
Gambar 53.4 Halaman Menu Beauty Treatment ................................................. 149
Gambar 54.4 Halaman Data CSR ....................................................................... 150
Gambar 55.4 Halaman Dermatome..................................................................... 150
Gambar 56.4 Halaman Date & Time................................................................... 151
Gambar 57.4 Halaman Appointment ................................................................... 151
Gambar 58.4 Halaman Payment ......................................................................... 152
Gambar 59.4 Halaman Pop Up Screen Payment ................................................ 152
Gambar 60.4 Halaman Receipt ........................................................................... 153
Gambar 61.4 Halaman Pop Up Screen Que Number .......................................... 153
Gambar 62.4 Halaman Maps............................................................................... 154
Gambar 63.4 Halaman Schedule ......................................................................... 154
Gambar 64.4 Halaman Pop Up Screen Reminder ............................................... 155
Gambar 65.4 Halaman Cancel Appointment ....................................................... 155
Gambar 66.4 Halaman Messages ........................................................................ 156
Gambar 67.4 Halaman Side Menu ...................................................................... 156
Gambar 68.4 Halaman Healthy News ................................................................. 157
Gambar 69.4 Halaman Healthy Life.................................................................... 157
Gambar 70.4 Halaman Health Record ................................................................ 158
Gambar 71.4 Halaman Photos ............................................................................ 158
Gambar 72.4 Halaman Journal ........................................................................... 159
Gambar 73.4 Halaman Review ............................................................................ 159
Gambar 74.4 Halaman Doctor profile ................................................................ 160
Gambar 75.4 Halaman Doctor Side Menu .......................................................... 160
Gambar 76.4 Halaman Doctor Schedule ............................................................. 161
Gambar 77.4 Halaman Doctor Appointment ....................................................... 161
Gambar 78.4 Halaman Doctor Patient Record ................................................... 162
Gambar 79.4 Halaman Doctor Patient Data....................................................... 162
Gambar 80.4 Prototype onboarding ................................................................... 163
Gambar 81.4 Prototype sign in dan sign up ........................................................ 163
Gambar 82.4 Prototype profile ........................................................................... 164
Gambar 83.4 Prototype medical check up .......................................................... 164
Gambar 84.4 Prototype consultation online ....................................................... 165
xvii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 85.4 Prototype date & time dan payment .............................................. 165
Gambar 86.4 Prototype buy a product ................................................................ 166
Gambar 87.4 Prototype discussion online .......................................................... 166
Gambar 88.4 Prototype Data CSR ...................................................................... 167
Gambar 89.4 Prototype receipt ........................................................................... 167
Gambar 90.4 Prototype schedule ........................................................................ 168
Gambar 91.4 Prototype message......................................................................... 168
Gambar 92.4 healthy news .................................................................................. 169
Gambar 93.4 Prototype healthy life .................................................................... 169
Gambar 94.4 Prototype review ........................................................................... 170
Gambar 95.4 Prototype journal .......................................................................... 170
Gambar 96.4 Prototype reminder ....................................................................... 171
Gambar 97.4 Prototype photos ........................................................................... 171
Gambar 98.4 Prototype profile doctor / contact us ............................................. 172
Gambar 99.4 Prototype doctor schedules ........................................................... 172
Gambar 100.4 Prototype doctor appointment ..................................................... 173
Gambar 101.4 Prototype Doctor patient record ................................................. 173
Gambar 102.4 Prototype Doctor patient data..................................................... 174
Gambar 103.5 Grafik SEQ .................................................................................. 190
Gambar 104.5 Range nilai SUS .......................................................................... 195
1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization) Kesehatan adalah
suatu keadaan ideal manusia pada fisik, mental, maupun sosial dan bukan
hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan tetapi suatu keadaan untuk
melakukan aktifitas secara optimal. Definisi sehat yang dikemukakan
oleh WHO mengandung 3 karakteristik yaitu:
1. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian,
dan bukan merupakan suatu keadaan tetapi merupakan proses dan yang
dimaksud dengan proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya
terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
Definisi kesehatan menurut Kemenkes yang tertulis dalam UU No. 23
tahun 1992 merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial
dan jiwa pada seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan
yang berarti dimana ada kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan
sosial seseorang termasuk dalam melakukan interaksi dengan lingkungan.
Kecantikan merupakan salah satu kesehatan dalam menjaga
penampilan fisik pada tubuh terutama pada bagian wajah, Setiap manusia
khususnya para wanita ingin memiliki wajah cantik dan sempurna agar
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dapat tampil menarik di depan orang lain. Kebanyakan diantara mereka
menganggap bahwa penampilan fisik merupakan faktor penting yang dapat
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri mereka. Hal ini biasanya
dilakukan dengan cara merias diri dan merawat diri dengan menggunakan
berbagai macam produk kecantikan dan perawatan tubuh.
Kesehatan merupakan hal penting yang harus dijaga oleh manusia
sehingga dibutuhkan ekstra peduli dalam menjaga tubuh dengan melakukan
hidup sehat, olahraga, menjaga pola makan, perwatan tubuh dan tidur yang
cukup. Juga dokter yang memiliki peran penting bagi manusia, sangat
diperlukan untuk memeriksa keseimbangan dan menjaga kesehatan pada
tubuh. Pada pengobatan kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti pengobatan umum, tradisional dan akupuntur.
Akupuntur atau tusuk jarum teknik pengobatan dengan obat-obatan
tradisional Tiongkok yang melibatkan penusukan kepada area tertentu pada
tubuh dengan jarum tipis yang tajam, bertujuan untuk mengaktifkan aliran
chi yang disebut meridian, tanpa melalui penggunaan metode ilmiah.
Merupakan metode pengobatan tradisional dengan cara menggabungkan
teknik pengobatan modern.(“American Academy of Medical Acupuncture,”
n.d.)
Di Indonesia penggunaan teknologi informasi untuk bidang kesehatan
diatur dalam UU no.36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dimana untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan
informasi kesehatan yang dilakukan melalui system informasi dan melalui
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
lintas sektor. Salah satu alternative pemanfaatan teknologi pada bidang
kesehatan yang dapat diterapkan untuk membantu dan mempermudah
pelayanan kesehatan yaitu dengan dikembangkannya aplikasi e-health.
Seperti yang disampaikan, menurut World Health Organization (WHO),
yaitu “the use of information and communication technologies (ICT) for
health to, for example, treat patients, pursue research, educate students,
track diseases and monitor public health.” Sementara dalam KepMenKes
Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012 disebutkan bahwa e-health adalah
pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk meningkatkan
pelayanan Kesehatan. Mengacu pada definisi e-health yang diajukan WHO
di atas, maka e-health mencakup secara komprehensif terkait dengan
pelayanan kesehatan seperti: pelayanan pasien, penelitian dan pendidikan
bidang kesehatan, pengendalian penyakit serta pemantauan kesehatan
masyarakat secara umum.
E-health dalam berbagai hal dapat meningkatkan kualitas akses ke
pelayanan yang diberikan seperti informasi medis online, kesehatan publik
dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan
melalui saluran internet dan teknologi. Aplikasi E-health ini akan
dikembangankan secara interaktif agar terjadi komunikasi dua arah baik dari
pihak dokter ataupun pasien.
Tujuan utama dari electronic health adalah mempermudah akses
terhadap layanan kesehatan, meningkatkan kualitas layanan kesehatan, dan
mengurangi biaya untuk mendapatkan layanan kesehatan.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Di Indonesia sendiri, sistem layanan Kesehatan tersebut sudah banyak
diterapkan. Apalagi, layanan kesehatan online seperti system konsultasi
online dengan banyak dokter dan rumah sakit, semakin berkembang dan
mulai diminati. Namun demikian, akurasi, keamanan, dan privasi data serta
perlindungan konsumen masih menjadi kendala yang perlu segera
dieksekusi. (dr. Fiona Amelia, 2020) Hal tersebut yang menyebabkan
sebanyak 61,2% msyarakat memilih untuk tidak menggunakan aplikasi
kesehatan karena kurang percaya (trust). Dikarenakan kekawatiran
pengguna mengenai keamanan data pribadi, miskomunikasi, akurasi
diagnosis, dan perlindungan hukum bagi pengguna yang dapat diakses oleh
berbagai dokter juga rumah sakit. Walaupun begitu masyakat di Indonesia
masih sedikit yang menggunakan aplikasi kesehatan, sekitar 10% dari
jumlah penduduk di Indonesia Menurut Deloitte Indonesia pada tahun 2019
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190819/12/1138279/penggunaan-
aplikasi-kesehatan-di-indonesia-baru-10-dari-total-penduduk(Diakses pada
tanggal 14 Juli 2020, 13:18 WIB)
Maka dari itu, peneliti membuat aplikasi e-health yang berbeda dari
aplikasi kesehatan sebelumnya dengan dilakukan pembuatan desain user
experience pada Aplikasi yang dibuat untuk memberikan kemudahan dan
meningkatkan pelayanan kesehatan dan kecantikan untuk para pasien dan
pengguna juga meningkatkan kepedulian dan literasi kesehatan salah
satunya di Klinik Dr. Riris. Klinik Dr. Riris ini merupakan klinik yang
melayani pengobatan dengan herbal juga modern seperti kesehatan umum,
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kecantikan juga hypnotherapy. menggunakan alat metode Lean UX dan
evaluasi desain dengan System Usability Scale.
User Experience (UX) adalah persepsi dan respon dari pengguna
sebagai reaksi dari penggunaan sebuah produk, sistem atau service. Maka
dalam pembuatan desain, peran User Experience sangatlah penting dalam
pengembangan aplikasi. Dalam pengembangan tersebut penulis
menggunakan metode Lean UX sebagai perancangan dan pengembangan
produk dalam waktu singkat secara efektif (Jeff Gothelf, 2017) serta
System Usability Scale sebagai metode uji pengguna dengan penilaian
global aspect usability (efektivitas, efisiensi, dan kepuasan) secara subjektif
dengan sebuah pengujian antarmuka yang dilakukan langsung oleh
pengguna akhir (end user) sebagai instrumen pengujian. untuk memiliki
level user experience yang baik (Martoyo, W. U., 2015).
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang berkaitan tentang kesehatan
dan user experience seperti pada penelitian (Radhy Muhammad Ampera,
Ismiarta Aknuranda, Retno Indah Rokhmawati, 2018) membuat “Aplikasi
Evaluasi Usability Terhadap Antarmuka Pengguna Sistem Informasi
Kesehatan Menggunakan Heuristic Walkthrough : Studi Kasus pada Sistem
Informasi Kesehatan Primer Poliklinik Pabrik Gula Kebonagung Malang
Indonesia” dengan menggunakan metode Heuristic Walkthrough yang
merupakan gabungan dari cognitive walkthrough dan heurisitic evaluation
sebagai metode evaluasi usability pada EHR (electronic health record) di
Poliklinik Pabrik Gula Kebonagung Malang Indonesia. Selanjutnya pada
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penelitian (Nova Eka Diana, Aprilianti Putri, Nurmaya, Elan Suherlan,
2016) berjudul “Pengukuran Kognitif Dan User Experience Aplikasi
Latihan Motorik Halus Pada Umur Beresiko Demensia” pada penelitian ini
membangun aplikasi untuk melatih motoric bagi umur resiko demensia
dengan menghitung kognitif dengan MMSE test online dan menghitung
hasil evaluasi test aplikasi dengan UEQ.
Peneitian terkait lainnya (Jamil Hussain, Wajahat Ali Khan, Taeho
Hur,Hafiz Syed Muhammad Bilal, Jaehun Bang, Anees U. Hassan,
Muhammad Afzal, and Sungyoung Lee, 2018) berjudul “A Multimodal
Deep Log-Based User Experience (UX) Platform for UX Evaluation” Pada
penelitian ini membuat UX platform dengan metode Lean UX untuk
melakukan pengukuran observasi dan fisiologis data sensor multimodal
pada aplikasi Mining Minds dengan Latent Dirichlet Allocation (LDA)
survey. Penelitian selanjutnya (Hyunyoung Baek, Jung-Won Suh, Si Hyuck
Kang, Seungjin Kang, Tae Ho Lim, Hee Hwang, and Sooyoung Yoo, 2018)
dengan judul “Enhancing User Experience Through User Study: Design of
an mHealth Tool for Self-Management and Care Engagement of
Cardiovascular Disease Patients”. Pada penelitian ini membangun aplikasi
mhealth pada pasien CVD dengan user experience menggunakan metode
User-centered design (UCD).
Pada penelitian terkait lainnya (Ari Muzakir, 2018) menggunakan
modul API untuk perancangan sistem dengan metode Prototype IDE
Monaca serta perancangan use case untuk user aplikasi modelling.
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengujian aplikasi tersebut dilakukan pada kedua platform yaitu website
dan mobile menggunakan black box testing pada pembuatan “Prototyping
Aplikasi E-Health sebagai Bagian Pengenalan Obat-Obatan Dengan
Teknologi Cross-Platform”. Penelitian selanjutnya (Ismail Rabbanii, Adam
Hendra Brata, Komang Candra Brata, 2019) berjudul “Penerapan Metode
Lean UX pada Pengembangan Aplikasi Bill Splitting menggunakan
Platform Android” pada penelitian ini mengembangkan aplikasi untuk
membagi tagihan keuangan atau Bill Splitting seperti laporan pengeluaran
dan hutang dengan metode lean UX.
Peneitian terkait lainnya (Yoga Adhipratama, 2018) dengan judul
“Perancangan Antarmuka Terhadap Metode Lean UX Pada Website Hello
Work Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan”. Pada penelitian ini
menganalisis UI dan UX pada website kerja “Hello Work” dengan metode
Lean UX. Penelitian selanjutnya (William Setiabudi, 2018) berjudul “User
Experience Design and Optimization for Socialmediaworkshop.nl”. Pada
penelitian ini mendesain website untuk social media pada workshop dengan
metode Lean UX dan mengalisis website dengan System Scale Usability dan
standar ISO 9124.
Penelitian terkait lainnya, (Erwin Saputra, Sulistiowati Sulistiowati,
Julianto Lemantara, 2018) “Designing User Interface/User Experience of
Layanan Informasi Kampus (LIK) Using Lean User Experience (Lean UX)
Method at Dr. Soetomo University” pada penelitian ini merancang desain
prototype UI mnggunakan metode Lean UX untuk Layanan Informasi
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kampus (LIK) di Dr. Soetomo University. Penelitian selanjutnya (J. Arnold
Parlindungan Gultom, 2017) “Perancangan Website Layanan Perizinan
Pemerintah Menggunakan Lean UX” pada penelitian ini merancang website
dengan data dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di
Kecamatan Bogor Utara menggunakan metode Lean UX.
Dari hasil analisis studi literature, wawancara, dan penyebaran
kuesioner, maka usulan solusi dari permasalahan ini yaitu penulis
melakukan penulisan tugas akhir dengan membuat suatu desain aplikasi
yang dibangun untuk membantu meningkatkan pelayanan kesehatan dan
kecantikan seperti melakukan jadwal antrean online, mempermudah pasien
dalam memperoleh konsultasi online, informasi rekam medis hasil
pengobatan secara online, dan pembelian produk kecantikan dan produk
herbal secara online serta mendapatkan Pendidikan Kesehatan juga dengan
diskusi online serta data CSR oleh Dr. Riris sehingga pasien dapat
memperoleh pengetahuan dalam pencegahan dan penanganan penyakit.
Dengan menggunakan perancangan desain user experience pada aplikasi e-
health pelayanan kesehatan dan kecantikan untuk wajah dan tubuh
menggunakan metode Lean UX dan metode evaluasi desain untuk Usability
Testing dengan Metode System Usability Scale (SUS). Dengan demikian
penulis melakukan penulisan tugas akhir berjudul yaitu
“PERANCANGAN DESAIN USER EXPERIENCE PADA APLIKASI
E-HEALTH PELAYANAN KESEHATAN DAN KECANTIKAN
DENGAN METODE LEAN UX DAN USABILITY TESTING”
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
penulis merumuskan beberapa Rumusan penelitian yang akan dilakukan yaitu:
“Bagaimana membuat rancangan dan menguji desain user experience pada
aplikasi e-health pelayanan kesehatan dan kecantikan sesuai dengan kebutuhan
dan user friendly bagi pengguna?”
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini meliputi 3 faktor yaitu:
1.3.1 Metode
a. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara, observasi dan studi literature
b. Penelitian ini menggunakan metode Lean UX dengan langkah-
langkah sebagai berikut: declare assumption, create an mvp, run
as experiment dan feedback and research
1.3.2 Tools
a. Prototype dengan Adobe XD
b. Wireframe dengan Balsamiq
c. Microsoft Visio untuk user flow
1.3.3 Proses
a. Perancangan aplikasi ini hanya mencakup tampilan desain
prototype user experience pada media digital Aplikasi e-health
pelayanan kesehatan dan kecantikan wajah dan tubuh
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Perancangan design prototype user experience aplikasi ini
dikhususkan untuk para pasien yang ingin melakukan
pengobatan di Klinik Dr, Riris.
c. Sumber data berasal dari Klinik Dr. Riris
d. Pengujian usability dari penelitian ini menggunakan kuesioner
System Usability Scale & Single Ease Question
1.4. Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang penulis harapkan dapat berguna bagi
pihak penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah
Membuat rancangan dan menguji desain user experience pada aplikasi
e-health pelayanan kesehatan dan kecantikan sesuai dengan kebutuhan dan user
friendly bagi pengguna
1.5. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ialah:
1.4.1 Bagi Penulis
Membantu dalam melakukan perancangan desain prototype pada
aplikasi e-health dalam melayani kesehatan dan kecantikan di Klinik
Dr. Riris
1.4.2 Bagi Pasien
a. Diharapkan dapat membantu para pasien agar lebih efisien dan
mempermudah pelayanan kesehatan dan kecantikan secara
online.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Meningkatkan literasi dan pengetahuan lebih mengenai
Kesehatan.
1.4.3 Bagi Universitas
a. Mengukur tingkat kemampuan dalam menerapkan ilmu
akademis maupun non-akademis di lingkungan masyarakat dan
lembaga.
b. Menjadi literatur penelitian pada Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1.6. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan dan penelitian dibagi
menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem. Berikut penjelasan kedua metode tersebut:
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan analisis dalam penulisan skripsi ini,
penulis menggunakan 3 metode pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati Klinik Dr.
Riris
2. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan kepada Dr. Riris, user dan
ahli UI/UX
3. Studi Pustaka
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Proses pengumpulan referensi penulisan seperti buku, jurnal,
dan studi literatur sejenis serta referensi tambahan melalui
website
1.6.2 Metode Implementasi
Dalam melakukan implementasi pada perancangan prototype e-
health, menggunakan metode pengembangan Lean UX yang memiki 4
tahapan seperti, declaration assumption, create an MVP, run as
experiment, dan feedback and research serta Metode Evaluasi Desain
untuk usability testing desain menggunakan metode System Usability
Scale dengan 10 pertanyaan kuesioner mengenai usabilitas dan SEQ
(Single Ease Question) untuk scenario task aplikasi.
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi, penulis menyusunnya
ke dalam enam bab. Setiap bab-nya terdiri dari beberapa sub bab tersendiri.
Bab tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lain, dimana
diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri bab penutup yang berisi
kesimpulan dan saran. Secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, batasan
masalah, tujuan, dan manfaat serta sistematika penulisan.
BAB 2: LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas mengenai berbagai teori yang mendasari
analisis permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas.
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan
digunakan dalam merancang dan membangun prototype sistem.
BAB 4: ANALISIS, DESAIN, IMPLEMENTASI DAN
PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini membahas mengenai hasil dari perancangan dan
implementasi sesuai dengan metode yang dilakukan pada alat dan
aplikasi yang dibuat serta hasil dari pengujian.
BAB 5: HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil dan pembahasan yang didapat dari penelitian.
BAB 6: PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan dan saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih
lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kesehatan
Terdapat beberapa definisi Kesehatan antara lain:
Menurut WHO (World Health Organization), Kesehatan adalah suatu
keadaan ideal manusia pada fisik, mental, maupun sosial dan bukan hanya
tidak adanya penyakit atau kelemahan tetapi suatu keadaan untuk
melakukan aktifitas secara optimal. Definisi sehat yang dikemukakan oleh
WHO mengandung 3 karakteristik yaitu (Chandra, 2006):
1. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan
ektersnal.
3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Menurut Kemenkes dalam UU No. 23 tahun 1992, sehat merupakan
keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa pada seseorang
untuk dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti dimana ada
kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang
termasuk dalam melakukan interaksi dengan lingkungan.
Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah
Nasional Ulama pada tahun 1983, kesehatan merupakan ketahanan jasmani,
rohani, dan sosial yang dimiliki oleh manusia sebagai karunia dari Allah
yang wajib disyukuri dengan cara mengamalkansegala ajaranNya.
Aspek-Aspek Kesehatan
Pada dasarnya kesehatan itu meliputi 4 aspek, antara lain:
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Kesehatan Fisik
2. Kesehatan Mental
3. Kesehatan Sosial
4. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan fisik merupakan keadaan tubuh manusia sehat dan bugar
dan seluruh organ tubuh berfungsi secara normal tanpa merasakan sakit atau
keluhan pada tubuh. Seperti kecantikan, merupakan salah satu kesehatan
dalam menjaga penampilan fisik pada tubuh terutama pada bagian wajah,
Setiap manusia khususnya para wanita ingin memiliki wajah cantik dan
sempurna agar dapat tampil menarik di depan orang lain. Kebanyakan
diantara mereka menganggap bahwa penampilan fisik merupakan faktor
penting yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri mereka.
Hal ini biasanya dilakukan dengan cara merias diri dan merawat diri dengan
menggunakan berbagai macam produk kecantikan dan perawatan tubuh.
Untuk mencapai keadaan sehat baik secara fisik, mental, dan sosial
yang ideal, seorang individu atau suatu kelompok harus mampu
mengidentifikasi dan mewujudkan cita-cita, memenuhi kebutuhan tubuh,
dan mengubah ataupun menghadapi lingkungannya. Karenanya, kesehatan
itu dipandang sebagai sumber daya untuk kehidupan sehari-hari. Untuk
mencapai kebugaran pada tubuh manusia dibutuhkan kesehatan yang
optimal.
Untuk mendapatkan kesehatan optimal dapat dilakukan berbagai
cara salah satunya dengan pelayanan Kesehatan. Menurut Departemen
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kesehatan RI 2009, pelayanan Kesehatan merupakan upaya yang dilakukan
secara mandiri atau bersama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan Kesehatan, memberikan pencegahan dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan Kesehatan tubuh manusia. Menurut pendapat
Hodgetts dan Casio, secara umum pelayanan Kesehatan terbagi menjadi
pelayanan Kesehatan personal atau pelayanan dokter (medical services) dan
pelayanan Kesehatan lingkungan atau pelayanan kesehatan masyarakat
(public health services).
2.1.1 Pelayanan Kesehatan
Menurut pendapat dari Depkes RI, Pelayanan Kesehatan ialah usaha
yang melangsungkan individu atau berbarengan dalam komposisi untuk
menghindari dan mengembangkan kesehatan, menjaga serta mengobati
penyakit dan juga mengobati kesehatan setiap masyarakat.
Fungsi Pelayanan Kesehatan
Berikut ini adalah 5 fungsi pelayanan kesehatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan umum kepada
masyarakat
2. Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan kepada
masyarakat agar terhindar dari penyakit
3. Memberi penyuluhan pada pasien/ masyarakat tentang
pentingnya Kesehatan
4. Menjadikan masyarakat senantiasa sehat dan sejahtera
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat
Tujuan Pelayanan Kesehatan
Berikut ini terdapat 7 tujuan dari pelayanan kesehatan, yakni sebagai
berikut:
1. Promotif, ialah perawatan dan pengembangan kesehatan,
keadaan tersebut sangat dibutuhkan seperti dalam
pengembangan gizi.
2. Preventif, ialah penghindaran atas orang yang berbahaya
tentang penyakit.
3. Preventif primer, ialah terdiri dari metode pendidikan,
seperti imunisasi, pengadaan nutrisi yang baik.
4. Preventif sekunder, ialah penyembuhan penyakit fase sejak
dini.
5. Preventif tersier, ialah pemeriksaan penyakit, pembuatan
pemeriksaan dan pengobatan.
6. Kuratif, ialah mengobati penyakit.
7. Rehabilitasi, ialah penyembuhan dan dengan teknik
pengobatan.
2.1.2 E-health
Menurut Journal of Medical Research, electronic health atau e-
health merupakan suatu aplikasi yang berisikan informasi medis (medical
informatics), kesehatan masyarakat (public health), dan bisnis. Sementara,
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menurut World Health Organization (WHO) sendiri mendefinisikan e-
health sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kesehatan. (dr. Sepriani Timurtini, 2020)
E-health atau electronic health menurut merupakan aplikasi
teknologi informasi berupa pelayanan Kesehatan dalam berbagai hal,
seperti dapat meningkatkan kualitas akses ke pelayanan yang diberikan
berupa informasi medis online, kesehatan publik dan usaha, berkaitan
dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan melalui saluran internet dan
teknologi.
Berikut jenis-jenis e-health berdasarkan tiga tipe penggunanya (dr.
Fiona Amelia, 2020)
1. Consumer informatics untuk konsumen atau masyarakat
umum. Dengan menyediakan informasi Kesehatan,
komunikasi dokter-pasien
2. Medical informatics untuk penyedia layanan Kesehatan
dengan fasilitas seperti rekam medis, informasi diagnosis
atau terapi
3. Bio informatics untuk peneliti dan akademisi menyediakan
pengolahan data atau system informasi Kesehatan
Manfaat e-health untuk pelayanan Kesehatan harus memiliki 6
kriteria dasar. Kriteria ini juga merupakan manfaat yang ditawarkan oleh
konsultasi kesehatan online pada masyarakat. (dr. Sepriani Timurtini, 2020)
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Evidence based atau berdasarkan bukti ilmiah dalam
melakukan pengobatan, memberi tindakan atau informasi
2. Pemberdayaan konsumen dan pasien dengan menyediakan
hasil informasi kesehatan pasien
3. Diskusi Kesehatan antar dokter dan pasien dengan mengajak
pasien untuk peduli dengan Kesehatan
4. Edukasi masyarakat umum seperti adanya CSR
5. Efisien dan kualitas yang baik dalam pelayanan Kesehatan
secara online
6. Etika dalam pelayanan Kesehatan dan kesetaraan dalam
melayani semua pasien dengan sopan
Aplikasi e-health ini akan dikembangankan secara interaktif agar
terjadi komunikasi dua arah baik dari pihak dokter ataupun pasien. Dalam
kaitannya maka dengan penerapan e-health maka peneliti memprioritaskan
masalah pada layanan Kesehatan pada klinik Dr. Riris dengan
memformulasikan e-health sebagai solution dalam menentukan status
pelayanan kesehatan dan kecantikan.
2.1.3 Pengobatan Tradisional Herbal dan Modern
Pengobatan tradisional atau dikenal dengan pengobatan herbal
merupakan pengobatan dengan dengan cara tradisonal atau kuno seperti
menggunakan bahan-bahan alami dari tanaman herbal atau hewan.
Tanaman atau tumbuhan herbal berasal dari berbagai jenis dimana
kandungan atau bahan pada tumbuhan mempunyai manfaat untuk
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengobati. Tanaman herbal ini dikenal juga dengan tanaman obat karena
fungsi dan manfaat nya sebagai alternatif dari pengobatan kimia atau obat-
obatan dokter. Beberapa tanaman hermal yaitu ginkgo, manggis, lidah
buaya, temulawak dan tumbuhan herbal lainnya. Selain itu hewan juga bisa
sebagai obat herbal seperti teripang atau gamat yang diambil ekstraknya
untuk pengobatan alami.
Menurut Kemenkes melalui aturan Permenkes no 6 tahun 2016 telah
mengatur formularium herbal asli Indonesia yang dapat
dipertangungjawabkan secara ilmiah. Didalam formularium itu terdapat 24
kelompok herbal asli Indonesia yang direkomendasikan. Pengelompokan
ini dibuat berdasarkan kasit terhadap penyakit. Beberapa dianataranya
adalah; herbal untuk supportif penyakit jantung dan paru yaitu bawang putih,
kunyit dan pegagan. Herbal untuk paliatif dan suportif kanker yakni kunyit
putih, sirsak, temu kunci. Herbal untuk batuk seperti adas dan tini. Herbal
untuk diabetes atau penyakit gula yaitu brotowali, kayu manis, pare dan
salam.
Pengobatan modern merupakan pengobatan dengan menggunakan
berbagai macam teknologi modern seperti dalam peracikan obat-obatan
kimia di laboratorium modern, pemeriksaan dengan alat modern seiring
dengan berkembangnya teknologi. Pengobatan modern ini memberikan cara
kerja efektik dengan metode ilmiah serta ilmu sains modern dengan
mempelajari bagaimana cara mempertahankan kesehatan manusia dan
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan waktu minimal namun
hasil maksimal.
Prinsip utama dari pengobatan herbal yang membedakan dengan
pengobatan modern adalah proses pembuatannya atau peracikannya. Obat-
obat modern sekarang sebagian juga berasal dari tanaman herbal, namun
proses pembuatannya dilakukan di laboratorium modern dan sering
ditambahkan dengan zat sintetis kimia lainnya yang biasanya fungsinya
mempercepat proses. Sedangkan pengobatan herbal pembuatan racikan
obat-obatan menggunakan tanaman herbal dimana peracikannya
disesuaikan dengan kaidah dasar.
Baik dari pengobatan modern dan pengobatan tradisional memiliki
kelebihan dan kekurangan, masing-masing mempunyai efek samping dan
perlu diperhatikan cara penggunannya.
2.1.4 Pengobatan Akupuntur
Akupuntur berasal dari kata Latin. Acus yang artinya jarum dan Punctur
yang artinya menusuk, jadi akupuntur berarti “menusuk dengan jarum
(Permadi, G.P., Djuharto, 2004), teknik pengobatan dengan obat-obatan
tradisional Tiongkok yang melibatkan penusukan kepada area tertentu pada
tubuh dengan jarum tipis yang tajam, bertujuan untuk mengaktifkan aliran
chi yang disebut meridian, tanpa melalui penggunaan metode ilmiah.
Merupakan metode pengobatan tradisional dengan cara menggabungkan
teknik pengobatan modern. Akupuntur merupakan sistem perawatan
kesehatan Tiongkok, sejak 2.500 tahun yang lalu. Pada tahun 1970-an telah
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terjadi peningkatan minat akan manfaat akupunktur di AS dan Eropa,
sehingga masih berkembang sampai sekarang.
Akupuntur berakar pada ritual praktik yang kompleks, prosedur jarum
akupuntur, terutama ketika ditambah dengan stimulasi jarum listrik,
tumpang tindih secara signifikan dengan banyak terapi neuromodulator
perifer konvensional yang telah menghasilkan hasil yang signifikan sebagai
‘electroceuticals’ yang menargetkan reseptor saraf tepi (Langevin, H.M.,
Schnyer, R., MacPherson, H., Davis, R., Yumi, M., Hyungjun, K., Norman,
K., Jieun K, Stephen C, Cristina M, Jessica, G., Claire, 2017)
Penusukan jarum pada titik-titik akupuntur dapat memberikan
kesinambungan sementara antara saraf perifer yang rusak dengan saraf
pusat, dengan demikian memastikan suplai nutrisi antara badan sel saraf dan
mempertahankan faktor neurotropik, karena kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan neuron apoptosis. Proses ini juga dapat mempersingkat
perbaikan sel saraf yang mengalami kerusakan dan dapat pula menjadi dasar
untuk perbaikan regenerasi saraf. Namun ditemukan perbedaan antara efek
terhadap motorik dan sensorik, dimana akupuntur memiliki sedikit efek
teradap konduksi saraf sensorik. Pada konduksi saraf motorik dapat
membaik dalam 30 hari sementara pada konduksi saraf sensorik
membutuhkan waktu yang lebih lama. (Guan, H., Jing-wen, R., Yuan-shan,
Z., Xin, Z., Ying, D., and Guang-hui, 2015)
Cara kerja akupuntur sendiri, terdapat perbedaan antara teori Tiongkok
kuno dan komunitas Kesehatan. Menurut teori kuno mengatakan kekuatan
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
hidup yang dikenal Qi (dilafalkan 'chi') mengalir pada saluran tubuh yang
disebut meridian, jika aliran Qi tidak bebas dalam tubuh maka dapat
menyebabkan penyakit. Sehingga ahli akupuntur tradisional memperbaiki
aliran dengan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh. Dengan
melakukan Qi Gerakan naik dan turun, maka tubuh akan seimbang.
Sedangkan menurut teori modern, pengobatan akupuntur menghasilkan
banyak efek positif pada tubuh seperti merangsang jaringan saraf tubuh di
kulit dan otot, meningkatkan imunitas tubuh, sel darah putih, anti-bodi dan
hormone lainnya, merangsang otak dengan melepas endorphin atau
penyakit dan menigkatkan zat serotonin yang mengatur Kesehatan mental
dan emosional seperti pola makan dan pola tidur. (“American Academy of
Medical Acupuncture,” n.d.)
Titik akupunktur dianggap sebagai komponen penting dari terapi
akupunktur untuk diagnosis dan perawatan. Sayangnya, meskipun banyak
penelitian dilakukan untuk menentukan pentingnya titik akupunktur dari
perspektif anatomi atau histologis, tidak ada bukti yang jelas tentang titik
yang sesuai. Di sisi lain, beberapa karakteristik fisiologis dari titik
akupunktur seperti teraba lembut dan keras dianggap sebagai sensitisasi
nosiseptor dan fungsi efektornya setidaknya sebagian. Buku teks tradisional
Tiongkok menggambarkan titik ah-shi, titik yang dipukul oleh jarum yang
dimasukkan untuk membangkitkan reaksi vokal terhadap rasa sakit, sebagai
jenis titik akupunktur. Artinya, kelembutan adalah salah satu karakter
fisiologis dari titik akupunktur (Kenji, K., Kaoru, 2014)
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Teori akupuntur lainnya mengatakan bahwa terdapat 12 titik meridian
utama yang dilalui aliran Qi. Meridian ini sesuai dengan organ internal
utama tubuh. Misalnya, ada meridian hati, meridian pankreas, dan
sebagainya. Di setiap meridian terdapat kelebihan dan kekurangan Qi, yang
menyebabkan penyubatan jika kelebihan dan penyakit kronis jika
kekurangan Qi atau tidak ada energi fungsional pada organ tubuh tersebut.
Pada 12 titik meridian, terdapat 365 titik lainnya pada tubuh seperti alat
indera.
2.1.5 Perawatan Kecantikan
Kecantikan merupakan anugerah terindah bagi wanita. Kecantikan
dan kesehatan lahir batin merupakan vitalitas hidup yang harus dimiliki oleh
setiap insan, baik wanita maupun pria. Penilaian bentuk dan rupa serta
norma-norma kecantikan berubah sesuai dengan tuntutan zaman, dan
dipengaruhi oleh pertumbuhan teknologi, jenis-jenis kosmetik yang
tersedia, peralatan perawatan kecantikan atau Teknik perawatan kecantikan.
Peralatan kecantikan yang modern dan canggih membuat berbagai
perkembangan pada kosmetik baru yang modern. (Putri P, 2012)
Perawatan kecantikan pada saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi
setiap orang yang menginginkan kulit yang sehat, khususnya wanita yang
menginginkan kecantikan dan kesempurnaan. Gaya hidup kaum wanita
pada saat ini menuntut untuk lebih memperhatikan penampilan, untuk itu
perawatan kulit sangat penting bagi setiap orang. Terlebih lagi untuk
mengatasi berbagai keluhan yang menyebabkan masalah pada kulit yang
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dapat mengurangi kecantikan, maka itu setiap orang membutuhkan produk
dan perawatan yang tepat.
Dalam melakukan pekerjaannya, dokter estetika juga dapat
menangani prosedur perawatan kecantikan dan memperlambat proses
penuaan. Dalam bidang estetika medis, perawatan kecantikan bertujuan
untuk memperbaiki fisik dengan memperhatikan Kesehatan seperti
mendiagnosis masalah kulit dan memberikan perawatan kecantikan juga
obat yang tepat. Terdapat beberapa prosedur perawatan kecantikan
(estetika) pada era modern ini yang banyak diminati, pada prosedur medis
non-invasif (tanpa pembedahan) dalam menangani keluhan masalah seperti:
a. Chemical peeling.
b. Dermabrasi dan mikrodermabrasi.
c. Facial.
d. Suntik filler.
e. Suntik botox.
f. Perawatan IPL (intense pulsed light). Biasanya digunakan
untuk mengatasi keriput atau bintik hitam, serta
menghilangkan rambut yang tidak diinginkan.
g. Perawatan laser. Biasanya dilakukan untuk menghilangkan
keriput, bintik hitam, rambut, selulit, bekas luka, atau tato,
serta untuk body contouring.
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2 UX
Menurut ISO 9241-210 (2009), User Experience (UX) adalah
persepsi dan respon dari pengguna sebagai reaksi dari penggunaan sebuah
produk, sistem atau service. User Experience merupakan bagaimana user
merasakan kesenangan dan kepuasan dari menggunakan sebuah produk,
melihat atau memegang produk tersebut. UX tidak dapat dirancang oleh
desainer tapi seorang desain dapat merancang sebuah produk yang dapat
menghasilkan UX.
Menurut (Guo, 2012), UX terdiri dari 4 elemen yaitu:
a. Kegunaan (Usability)
b. Bernilai (Valueable)
c. Kemudahan untuk Mengakses (Adoptability)
d. Kesukaan (Desirability)
2.3 LEAN UX
Lean UX merupakan metode pengerjaan UX yang menganut prinsip
Lean-Agile development, dengan cara membuat Minimum Viable Product
(MVP) untuk dites di pasar dan bersiap untuk memperbaikinya sesuai hasil
feedback yang diterima. Lean UX ini berfokus pada pengalaman desain
dengan membutuhkan tingkat kolaborasi yang lebih besar. Tujuan inti yaitu
focus memperoleh hasil feedback untuk mendapatkan keputusan cepat.
System kerja pada Agile adalah bekerja dalam siklus cepat dan berulang
sama seperti Lean untuk memastikan bahwa data dapat digunakan dalam
tiap iterasi. (Jeff Gothelf, 2017)
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Alasan penelitian ini menggunakan Lean UX sebagai metode perancangan karena
kelebihan dan system kerja Lean UX, sebagai berikut:
1. Pemikiran Desain dapat memecahkan masalah berupa ide
dan gagasan
2. Pengembangan mudah diterapkan pada desain dengan
mempriotitaskan interaksi pengguna menggunakan
feedback pada iterasi-iterasi rancangan secara intensif
sehingga membuat proses perancangan dapat berjalan lebih
cepat dan efektif.
3. Metode Lean-Startup, merupakan teknik pengendalian
system feedback berfungsi untuk meminimalkan risiko
proyek untuk membangun desain dan belajar dengan cepat
Berikut adalah 6 pertanyaan panduan untuk dipertimbangkan dalam
proses merancang Lean UX:
1. Siapa penggunanya?
2. Apa tujuan penggunaannya?
3. Kapan waktu penggunaannya?
4. Di situasi apa penggunaannya?
5. Apa fungsi terpentingnya?
6. Apa resiko terbesarnya?
Pertanyaan-pertanyaan di atas akan menghasilkan gambaran untuk
perancangan UX, yang akan diuji ketika MVP diluncurkan. Lean UX tidak
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menekankan pada detail saat desain dibuat, tapi pada kesiapan untuk
berubah dan terus memperbaiki desain tersebut.
Berikut adalah gambaran sederhana proses Lean UX:
Gambar 1.2 Konsep Lean UX
2.3.1 Tahapan Lean UX
Lean UX memiliki 4 tahap pengembangan diantaranya (Gothelf Jeff,
2013):
a. Declare Assumption yaitu membuat daftar asumsi berupa ide,
gagasan dan permasalahan yang digunakan sebagai starting
point dalam merancang prototype. Menggunakan problem
statement dalam mendeklarasikan asumsi. Dengan daftar asumsi
yang telah dimiliki, selanjutnya adalah mengatur prioritas.
Alasan mendeklarasi asumsi pada awal pekerjaan bertujuan
untuk mengidentifikasi masalah. Setelah memiliki daftar asumsi,
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
maka perlu mencari tahu asumsi mana yang paling berisiko
sehingga dapat dikerjakan terlebih dahulu. Setelah memiliki
daftar asumsi yang diprioritaskan selanjutnya dilakukan
pengujian asumsi. Untuk melakukan hal ini, setiap pernyataan
asumsi diubah ke dalam format yang lebih mudah untuk diuji
yaitu pernyataan hipotesis. Dalam membuat pernyataan
hipotesis, daftar hasil dikumpulkan, mendefenisikan kepribadian
pengguna atau persona, dan menentukan fitur apa saja yang
mungkin untuk dikembangkan. Setelah semua terkumpul dapat
digabungkan menjadi sebuah pernyataan
b. Create an MVP yaitu membuat minimum viable product (MVP)
berupa rancangan prototype untuk memuaskan pelanggan. MVP
membantu dalam pengujian asumsi untuk memastikan bahwa
solusi yang diberikan mencapai hasil yang diinginkan. Dan
digunakan dalam penelitian. Hasil dari penelitian akan
menghasilkan apakah hipotesis yang dimiliki benar dan perlu
disempurnakan.
Minimum Viable Product (MVP) merupakan inti Lean UX atau
ide mendasar pada konsep pengujian. Jika gagal mengeluarkan
hasil maka pengembangan desain dilakukan secara berulang.
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.2 MVP
Dengan menggunakan pendekatan Lean UX, maka tahapan
tersebut akan menyesuaikan proses pada metode yang
digunakan.
c. Run an Experiment yaitu proses pengujian prototype secara
mandiri. Dalam tahapan pengujian prototype setiap pihak yang
terlibat memberikan wawasan tentang seberapa baik kerja
product tersebut, bagaimana mereka akan menggunakannya, dan
apakah produk tersebut layak untuk dikembangkan.
d. Feedback and Research yaitu proses pengujian prototype
kepada pengguna dan analisis feedback untuk mengetahui
tingkat keberhasilan prototype. Timbal balik tersebut akan
berguna untuk perbaikan bila ditemukan adanya saran dan
rekomendasi dengan mencatat segala masukan yang diberikan
pengguna sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan
product selanjutnya.
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 3.2 Siklus Lean UX
2.3.2 Perbandingan Lean UX dengan metode lain
Perbedaan metode Lean UX dengan metode yang lain dapat dilihat pada
tabel
Tabel Perbedaan Metode Lean UX dengan metode lain
Lean UX Agile UX Design Thinking
Lean UX berfokus pada
framework yang
digunakan untuk
menguji apakah
langkah ux dan
memberikan hasil yang
benar (build the right
things)
Agile UX berfokus pada
membangun kondisi
yang berubah pada
software yang berfungsi
(build the things right)
Design thinking
berfokus pada
eksplorasi dan
penyelesaian masalah
dengan pembuatan
mockup, UI dan Sketsa
(explore the problem)
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahap Lean UX
meliputi declare
assumption, create an
MVP, run as
experiment, feedback
and research
Tahap Agile UX
meliputi plan, sprint,
review, retrospective
Tahap Design Thinking
meliputi Empathize,
Define, Ideate,
Prototype, Test
Membuat valiadasi
asumsi user dalam
melakukan eksperimen
dan pengujian
Mencari efisiensi di
antara semua elemen
software dan
pengembangan.
Membuat desain secara
cepat untuk
mengidentifikasi
masalah
Table 1.2 Perbandingan metode
2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan
a. Observasi
Hasil teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang
suatu objek atau situasi setelah dilakukan inverstigasi atau penelitian secara
sistematis. Teks observasi berisikan fakta yang sesuai degan pengamatan
dan tidak berisi opni dari peneliti. (Aldi Ilham A, Eko Darwiyanto, S.T, M.T,
Dawam Dwi S, 2019)
b. Wawancara
Metode untuk memperoleh data dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan secara langsung, (Ibrahim, 2019) Baik secara terstruktur
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
maupun tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara
luas mengenai objek penelitian. (Sugiyono, 2016)
c. Studi pustaka
Berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi
social untuk menetapkan topik penelitian. Dengan mencari referensi teori yang
sesuai dengan kasus atau permasalahan untuk perumusan masalah. Hasil dari
studi pustaka ini dapat dilakukan dengan meneliti kajian teoritis (Sugiyono, 2016)
2.5 Persona
Persona adalah pengguna pola dasar dengan tujuan dan
karakteristiknya mewakili kebutuhan pengguna. Biasanya, persona
disajikan dalam dokumen satu atau dua halaman Deskripsi tersebut
mencakup pola perilaku, tujuan, keterampilan, sikap, dan informasi latar
belakang, serta lingkungan tempat persona beroperasi. Biasanya dapat
menambahkan beberapa data pribadi dalam deskripsi untuk membuat
persona tersebut menjadi karakter yang realistis, serta detail spesifik
konteks.
Personas yang dilakukan untuk membuat proses desain menjadi
lebih mudah - dalam pembuatan proses ide dan membantu peneliti untuk
mencapai tujuan menciptakan UX yang baik untuk pengguna. Berkat
persona, peneliti dapat bekerja dengan cara yang lebih hati-hati dengan
menjaga pengguna sebenarnya sebagai inti dari semua yang mereka
lakukan. (Babich, 2017)
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kelebihan pembuatan persona pada desain UX
1. Untuk membangun empati terhadap pengguna
2. Memberikan arahan yang jelas dan sesuai dalam membuat
keputusan untuk desain UX
3. Melakukan komunikasi dengan data temuan penelitian
2.6 HTA
HTA adalah latihan sederhana yang dapat dilakukan oleh desainer
UX selama mendefinisikan suatu masalah, yang dapat membantu dalam
mengidentifikasi di mana terdapat peluang untuk meningkatkan
pengalaman pengguna, tetapi juga untuk menghasilkan beberapa ide awal
tentang bagaimana mengatasi masalah. (Andreas Komninos, 2020)
Menurut (Courage, C., Redish, J. G., & Wixon, 2009) analisis tugas
merupakan aktivitas yang memiliki empat prinsip inti:
a. Merupakan bagian dari analisis yang lebih luas mencakup
pemahaman pengguna dan lingkungan mereka.
b. Analisis task mencakup memahami tujuan pengguna.
c. Meskipun fokus, metode, perincian, dan penyajian informasi
mungkin berbeda pada waktu yang berbeda, analisis task
relevan di semua tahapan proses desain dan pengembangan.
d. Realitas adalah bahwa analisis task untuk proyek tertentu
bergantung pada banyak faktor
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7 UML
UML atau Unified Modelling Language adalah bahasa pemodelan standar visual
untuk analisis, desain dan pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk
menjelaskan, menentukan, merancang dan mendokumentasikan proses bisnis,
struktur dan perilaku system perangkat lunak. (“The Unified Modeling Language,”
n.d.).
Diagram UML adalah model sistem yang sedang dirancang dan
diimplementasikan. Berisikan simbol - node UML yang terhubung dengan edge
(juga dikenal sebagai jalur atau aliran) - yang merepresentasikan elemen dalam
model UML dari sistem yang dirancang. Model UML sistem mungkin juga berisi
dokumentasi lain seperti kasus penggunaan yang ditulis sebagai teks kerangka.
Jenis diagram UML ditentukan dari symbol- symbol yang terbentuk menjadi sebuah
diagram, berikut diantaranya: (“The Unified Modeling Language,” n.d.)
1. Class Diagram merupakan struktur sistem yang dirancang pada tingkat
kelas dan antarmuka
2. Use case diagram menjelaskan tindakan atau use case pada system atau
subject dengan satu atau lebih pengguna system atau actor untuk
memberikan hasil yang telah diamati dan memberikan nilai kepada actor
atau internal stakeholder
3. Activity Diagram menjelaskan aktivitas perilaku atau kebiasaan pada alur
objek sesuai dengan urutan
4. Sequence Diagram menunjukkan urutan interaksi pertukaran pesan antar
jalur dalam sebuah use case.
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8 Usability
Menurut buku “Handbook of Usability Testing: How to Plan,
Design, and Conduct Effective Test” oleh Jeffrey Rubin dan Dana Chisnell,
terdapat 5 unsur yang menjadi pokok usabilitas, yaitu;
1) Kegunaan;
2) Efisiensi;
3) Efektivitas;
4) Kepuasan;
5) Aksesibilitas.
Dalam perkembangan teknologi media baru berbasis internet,
halaman web menjadi sentral. Di ruang virtual inilah, para pengguna
internet berselancar dan mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan
perangkat teknologi tersebut. Halaman web bisa sangat variatif
menampilkan informasi sesuai layanan yang mereka berikan. (Jeffrey Rubin
& Dana Chisnell, 2008)
Untuk mengukur Usability bergantung pada kemampuan penggunan
menyelesaikan serangkaian tes. Beberapa parameter untuk mengukur
Usability meliputi (Nielsen J., 2012):
1) Success Rate, mengukur tingkat keberhasilan pengguna dalam
menyelesaikan semua “tugas” yang ada pada suatu aplikasi.
2) The Time a Task Requires, mengukur waktu yang dibutuhkan
oleh seorang pengguna dalam menyelesaikan suatu “tugas” pada
aplikasi tersebut.
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3) Error Rate, tingkat kesalahan yang dilakukan oleh pengguna
pada saat menyelesaikan “tugas” pada aplikasi tersebut.
4) User’s Subjective Satisfaction, tingkat kepuasan pengguna
dalam menyelesaikan keseluruhan “tugas” ketika berinteraksi
dalam aplikasi tersebut.
2.8.1 Usability Testing
Usability Testing merupakan salah satu kategori pada evaluasi
usabiltas untuk mengevaluasi sebuah produk tampilan dengan melakukan
pengujian kepada pengguna. Tujuannya adalah untuk menganalisis dan
mengidentifikasi masalah pokok usabilitas seperti mengumpulkan data,
pengukuran kemudahan, mengukur efisiensi, dan menentukan kepuasan
pengguna dengan produk tampilan yang telah dibuat. (Wedayanti, N. L. P.
A., Wirdiani, N. K. A., & Purnawan, 2019)
Menurut Jacob Nielsen (Jacob, 1993), usability meliputi:
1) Learnability: produk mudah dioperasikan sejak awal
2) Efficiency: produk dapat dipergunakan dengan cepat
3) Memorability: setelah pengguna meninggalkan system
dalam waktu lama, pengguna masih mengerti dan bisa
menggunakannya dengan mudah
4) Errors: berapa banyak dan kesalahan serius pada
penggunaan produk, dan bagaimana pengguna dapat
memperbaiki kesalahan
5) Satisfaction: kepuasan pengguna menggunakan produk.
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk melakukan pengukuran usability testing terdapat fungsi dan
tugas aplikasi dengan beberapa tahap yang perlu dilakukan:
1. Menentukan produk aplikasi yang akan diuji
2. Mempersiapkan interactive prototype
3. Mempersiapkan scenario
4. Target kriteria untuk pengujian penggunaan aplikasi
5. Hasil akhir dengan membuat tabel completion rate
6. Membuat kesimpulan dari hasil pengujian
Gambar 4.2 Completion Success Rate
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut jenis kuesioner usability yang memiliki standar nasional dan
internasional, digunakan untuk pengujian usabilitas pada aplikasi yaitu:
a. System Usability Scale (SUS)
b. Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ)
c. Software Usability Measurement Inventory (SUMI)
d. Questionnaire for User Interaction Satisfaction (QUIS)
Setelah pengujian usabilitas, terdapat metode testing yang dilakukan
oleh pengguna disebut posttask question. Berikut metode posttask
question
a. After-Scenario Questionnaire (ASQ)
b. Expectation Ratings (ER)
c. Subjective Mental Effort Question (SMEQ)
d. Usability Magnitude Estimation (UME)
e. Single Ease Questionnaire (SEQ)
Standar pengujian kuesioner untuk usability testing pada UX
menurut (Ignacio Díaz-Oreiro Gustavo López, Luis Quesada, 2019).
a. AttrakDiff
b. User Experience Questionnaire (UEQ)
c. meCUE
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8.2 SUS
SUS atau System Usability Scale, merupakan metode uji pengguna
yang cepat dan valid, pengukuran usabilitas dengan penilaian global 3 aspek
usability secara subjektif (efektivitas, efisiensi, dan kepuasan) yang
dirasakan oleh pengguna untuk memiliki level user experience yang baik.
Terdiri dari sepuluh pertanyaan dengan lima pilihan respon untuk
responden, dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. System Scale
System merupakan hasil dari John Brooke pada tahun 1986, yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi berbagai macam produk dan layanan,
termasuk perangkat keras, perangkat lunak, perangkat seluler, situs web dan
aplikasi. (usability.gov, n.d.)
Menurut (Ramadhan, D.W., Soedjono, B., & Pramono, E., 2019)
Sistem Perhitungan nilai dengan SUS:
a. Pertanyaan urutan ganjil merupakan pertanyaan positif
Maka hasil skor dikuranagi dengan 1
b. Pertanyaan genap merupakan pertanyaan negate
Maka 5 dikurangi hasil skor
c. Skor dari hasil kuesioner dikonversikan lalu dijumlahkan
semua hasil jawaban dan dihitung dengan rumus
SUS Score = (X + Y) x 2.5.
d. Untuk konversi nilai awal yaitu dari 1-40 menjadi 0-100.
Nilai 0-100 ini bukan presentase dan harus diperhitungkan
Kembali menjadi persen.
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Skala yang digunakan adalah strongly disagree dan strongly
agree dengan nilai 1-5
Berdasarkan penelitian, pennilaian SUS minimal skor 68,
termasuk nilai diatas rata-rata atau dinyatakan perhitungan
berhasil. Dengan hasil akhir akan mendapat Grade dari A-F
untuk pengukuran usability.
Berikut alasan menggunakan SUS sebagai usability testing desain
pada penelitian ini:
1. Merupakan perhitungan skala yang mudah digunakan dan
diberikan kepada user
2. Dapat digunakan pada ukuran sampel kecil dengan hasil
yang tepat
3. Hasil perhitungan valid (secara efektif dapat membedakan
antara sistem yang dapat digunakan dan tidak dapat
digunakan)
Gambar 5.2 Skala skor penlaian SUS
2.8.3 SEQ
SEQ atau Single Ease Questionnaire adalah tambahan baru yang
dibuat oleh Joe Dumas dan Jeff Sauro, diuji dua tahun lalu dan menemukan
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bahwa kinerjanya sangat baik. Selain sifat psikometrik yang biasa yaitu
reliabel, sensitif, dan valid, kuesioner yang baik juga harus: Singkat, mudah
ditanggapi, mudah dikelola, dan mudah dinilai. Dengan penilaian skor dari
1-7 dengan skala peringkat untuk menilai seberapa sulit pengguna
menemukan tugas. Berdasarkan penilaian SEQ hasil perhitungan dengan
skala minimal skor 5 (cukup mudah) termasuk nilai diatas rata-rata atau
dinyatakan perhitungan berhasil. (Sauro, 2010)
Selama setahun terakhir telah mengumpulkan data menggunakan
SEQ tentang berbagai tugas di situs web dan aplikasi. Tujuannya adalah
untuk mengumpulkan database task yang besar untuk menghasilkan standar
skor SEQ. Alangkah baiknya SEQ memiliki standar tingkat penyelesaian
task dan waktu tugas perbedaan dalam skenario task dalam membuat
pengumpulan data.
Kelebihan SEQ adalah bahwa pengguna membangun ekspektasi
mereka ke dalam respons mereka. Jadi, saat menambahkan atau menghapus
langkah dari skenario task akan memengaruhi waktu, pengguna
menyesuaikan ekspektasi mereka berdasarkan jumlah langkah dan
menanggapi kesulitan tugas yang sesuai menggunakan SEQ. (Sauro, 2010)
Alasan penelitian menggunakan SEQ untuk perhitungan fungsi atau
scenario aplikasi karena pertanyaan dan penilaiannya mudah dimengerti
oleh pengguna sehingga pengguna dapat membangun ekspektasi mereka ke
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam respons mereka yang merupakan kelebihan dari SEQ dengan
memberikan skala nilai 1 sampai 7.
2.9 Adobe XD
Adobe XD (sebelumnya Adobe Experience Design CC) merupakan
perangkat lunak desain yang berfokus pada desain untuk user interface dan
user experience. Pengguna dapat membuat desain interface aplikasi
sederhana kemudian membuat interactive prototype yang dapat di sebar dan
dilihar oleh pengguna. Adobe XD didesain dan dibuat oleh Adobe System,
sehingga mendukung format file yang dibuat oleh aplikasi Adobe
lainnya, seperti Adobe Photoshop dan Adobe Illlustrator. (Adobe Creative
Cloud, 2017)
Sebelumnya aplikasi Adobe XD dikenal dengan nama Project
Comet pada April 2016. Kemudian, berubah nama menjadi Adobe
Experience Design CC setelah memasuki tahap Beta sejak bulan September
2016 dan resmi diluncurkan dengan nama Adobe XD CC pada akhir
Oktober 2017. (Ta’zirah Marwan, 2018)
Terdapat beberapa fitur utama pada Adobe XD yang di rilis pada
publik di edisi pertama, khususnya untuk memudahkan kinerja mereka, para
desainer aplikasi mobile, diantaranya adalah: (Shafa Afina, 2019)
1. Focused design tools - berfungsi untuk membuat desain untuk
prototype, screen layouts and production, dan mockup unuk desain
yang lain.
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Prototyping tools – berfungsi untuk menetapkan alur kerja yang
telah dibuat agar sejalan dengan proyek desain lainnya.
3. Built in sharing – berfungsi untuk membuat rekaman dalam video
selama proses pengerjaan pada prototype desain dan berbagi link
dengan kepada pengguna atau sesama desainer melalui fasilitas
Creative Cloud yang disediakan oleh pihak Adobe.
4. Support for bringing in existing assets from Photoshop, Illustrator
and Sketch - Aplikasi ini juga sudah mendukung asset desain dari
Photoshop, Illustrator maupun Sketch.
5. Fast performance – membuat dan menyatukan proyek desain
yang kompleks secara bersamaan seperti desain website, aplikasi
mobile, aplikasi tablet, dan aplikasi smart watch tanpa menggangu
performa software.
Kelebihan menggunakan Adobe XD menurut (Speider Schneider,
2018)
1. Tersedia berbagai ukuran canvas dengan ukuran smartphone
2. Banyak pilihan material UI kits dan material desain untuk
Windows dan IOS
3. Terdapat tutorial yang sangat membantu pengguna dalam
mempelajari hal-hal dasar penggunaan tools pada Adobe XD
4. Memiliki interface simple yang dapat membantu pembuatan
perancangan desain secara focus
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Memiliki fitur prototyping yang berguna untuk
menghubungkan halaman lain dan tombol yang dapat di klik,
dapat digunakan secara interactive
2.10 Balsamiq
Balsamiq Mockups adalah salah satu software untuk alat UI
wireframe dengan low fidelity yang digunakan dalam pembuatan desain atau
prototyping dalam pembuatan tampilan user interface sebuah aplikasi.
Software ini menyediakan tools yang dapat memudahkan dalam membuat
desain prototyping aplikasi, berfokus pada struktur dan konten yang ingin
digambar serta fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna. (Balsamiq,
2019)
Kelebihan dari balsamiq menurut (Tempur, 2019) :
1. Menciptakan tampilan desain sesuai dengan ukuran, baik
web dan smartphone
2. Hasil export dan import file berupa png dan pdf
3. Memiliki banyak tools yang lebih lengkap dari wireframe
lainnya
4. Memiliki banyak fitur seperti interactive wireframe dengan
menggabungkan desain bersama, serta kontrol ui
5. Membuat wireframe low fidelity dengan mudah dan
menarik
2.11 Mock Up
Mock up adalah sebuah model visual desain atau presentasi grafis
yang diberikan efek visual sehingga haslnya terlihat nyata. Mock-up disebut
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai prototype apabila perangkat lunak tersebut menyediakan atau
mampu mendemonstrasikan sebagian besar fungsi sistem perangkat lunak
dan memungkinkan pengujian desain sistem perangkat lunak.(Firmansyah,
Purwaningtias, & Pratiwi, 2019) .Tujuannya menciptakan visualisasi
desain hasil model perancangan yang telah dibuat dengan menyampaikan
aspek desain visual, termasuk gambar, warna, dan tipografi dengan high
fidelity. Mockup memberikan gambaran secara detail sebelum produk
dibuat.
2.12 Wireframe
Wireframe adalah gambar rangka sederhana yang menyediakan
visual gambar mengenai tata letak dan memberikan informasi atau fungsi
yang lebih rinci mengenai perbaikan rekomendasi halaman antarmuka
sistem aplikasi. (Tifani Yuliyana, I Ketut Resika Arthana, 2019) Wireframe
dapat dibuat dengan manual karena wireframe merupakan tahap awal
pembuatan desain dengan tipe low fidelity. Tujuan dibuatnya wireframe
bukan desain visual, namun menyampaikan susunan, struktur, layout,
navigasi dan organisir konten. Maka dari itu, biasanya wireframe dibuat
dengan warna hitam putih. Wireframe lebih menekankan isi dari konten.
Wireframe dibagi menjadi 3 komponen kerangka menurut (Segara, 2019)
yaitu desain informasi, antarmuka dan navigasi.
2.13 Prototype
Prototype adalah sebuah versi awal dari perangkat lunak yang
digunakan untuk mendemonstrasikan konsep, mencoba berbagai pilihan
desain, dan menggali lebih banyak permasalahan dan solusinya (Ian
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sommerville, 2016). Menurut McLeod dan Schell dalam (Mulyani, 2016),
mendefinisikan 2 tipe dari prototype yaitu:
1. Evolutionary Prototype
Prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga
prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang
dibutuhkan oleh system.
2. Requirement Prototype
Prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan
fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik
system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.
Prototyping dimulai dengan pengumpulan kebutuhan
melibatkan pengembang dan pengguna sistem untuk menentukan
tujuan, fungsi dan kebutuhan operasional system (H. Noprisson dan
Budiyarti, 2018). Langkah-langkah dalam prototyping adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan Kebutuhan.
2. Proses desain yang cepat.
3. Pemodelan perancangan
4. Membangun prototipe.
5. Evaluasi dan perbaikan
2.14 Perbandingan dengan Aplikasi Sejenis
Penulis melakukan perbandingan aplikasi sejenis yang sudah dibuat
sebelumnya seperti kekurangan maupun kelebihan pada aplikasi tersebut. Berikut
tabel perbandingan aplikasi sejenis
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 2.2 perbandingan aplikasi sejenis
No Aplikasi Deskripsi Fitur Kekurangan
1 HaloDoc Aplikasi yang
menyediakan konsultasi
dengan chat dokter
secara online,
pembelian obat, cek lab
online serta membuat
jadwal kunjungan ke
rumah sakit
- Membuat jadwal
konsultasi online dan
kunjungan rumah
sakit
- link asuransi dan
donasi sesama
- Pembelian obat di
apotek Watson, dan-
dan
- Cek lab, rapid test,
dan PCR
- keamanan data
pengguna yang
kurang aman
- pembatalan
janji rapid test
secara
mendadak
- sistem
transaksi belum
maksimal
2 AloDokter Aplikasi yang
menyediakan janji dan
konsultasi chat online,
dengan perlindungan
asuransi Kesehatan serta
pembelian obat di
apotek century &
generik
- Membuat janji dan
konsultasi chat
dengan dokter
- artikel Kesehatan
- perlindungan
asuransi kesehatan
- shop dengan
apotek century &
generik
- keamanan data
pengguna yang
kurang aman
- asuransi
Kesehatan
kurang aman
yang
menyebabkan
data tersebar
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Klik Dokter Aplikasi ini
menyediakan konsultasi
selama 24 jam secara
gratis dengan dilengkapi
artikel, kalender
Kesehatan berupa
kesuburan dan
kehamilan serta adanya
direktori obat dan
penyakt
- konsultasi chat
selama 24 jam
- kalender kesuburan
- kalender kehamilan
- directory klinik
- fitur tambahan
berupa belanja sehat,
chat premium, serta
daftar janji
konsultasi
- konsultasi
berbayar tidak
direspon oleh
dokter
- halaman resep,
login, dan
register kurang
maksimal
-
4 SehatQ Aplikasi Kesehatan
dengan menyediakan
konsultasi online
dengan booking jadwal
konsultasi, juga terdapat
artikel Kesehatan
seperti definisi penyakit
fungsi dan efek samping
obat
- Booking dokter
- chat dokter
- toko keehatan
- direktori fasilitas
Kesehatan
- artikel kesehatan
- konsultasi
hanya ke dokter
umum
- terdapat
minimal umur
sehingga pasien
dibatasi untuk
konsultasi
-
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5 YesDok Aplikasi ini
menyediakan konsultasi
24 jam dengan chat,
telepon dan video.
Disertai dengan
Riwayat konultasi,
pembelian obat, serta
artikel
- konsultasi 24 jam
chat/telpon/video
- Riwayat konsultasi
- beli obat online di
apotik k24klik
- sponsor
- artikel
- my health aktifitas
tubuh
- jadwal metabolic
- konsultasi
terhenti atau
terputus secara
tiba-tiba
- masalah
koneksi pada
aplikasi belum
maksimal
6 ProSehat Aplikasi ini
menyediakan chat
dokter 24 jam, dengan
cek lab dan imunisasi,
kirim obat dan produk
keseharan serta
memanggil dokter ke
lokasi
- konsultasi chat 24
jam atau whatsapp
- rapid test di lokasi
- drive thru
imunisasi dan vaksin
- Webinar Kesehatan
- pembelian obat dan
produk Kesehatan
seperti jamu, dan
makanan sehat
- Terdapat buq
pada aplikasi
sehingga
aplikasi sulit
diakses
- customer
service lambat
dalam merespon
2.15 Literatur Sejenis
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut merupakan tabel penelitian sejenis mengenai beberapa penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya, yang berkaitan dengan penlitian yang dilakukan
penulis. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi literatur sejenisserta mengetahui
kelebihan dan kekurangan.
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 3.2 literatur sejenis
No Judul Penulis & Tahun Metode Pengujian Hasil
1 A Multimodal Deep
Log-Based User
Experience (UX)
Platform for UX
Evaluation
Jamil Hussain, Wajahat
Ali Khan, Taeho Hur,
Hafiz Syed Muhammad
Bilal, Jaehun Bang, Anees
U Hassan, Muhammad
Afzal, and Sungyoung Lee
(2018)
• UX
evaluation
• Lean UX
• Latent
Dirichlet
Allocation
(LDA)
Tidak melakukan pengujian
usabilitas
Membuat aplikasi
UX platform
dengan sensor
menggunakan
metode Lean UX
untuk melakukan
pengukuran
observasi dan
fisiologis data
sensor multimodal
pada aplikasi
Mining Minds
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Enhancing User
Experience Through
User Study: Design of
an mHealth Tool
for Self-Management
and Care Engagement
of Cardiovascular
Disease Patients
Hyunyoung Baek, RN,
MPH; Jung-Won Suh,
MD; Si-Hyuck Kang, MD;
Seungjin Kang, MS; Tae
Ho Lim, MBA; Hee
Hwang MD; Sooyoung
Yoo, PhD, (2018)
• User-
centered
design
(UCD)
• Focus
Group
Discussion
• Pengujian menggunakan
usability dengan success
rate kepada pasien yang
berusia 17-60 tahun
menghasilkan nilai rata-
rata 3.6 dari 5 yang
menunjukkan bahwa
mereka cukup puas
dengan desain atau fungsi
secara keseluruhan.
Membuat aplikasi
informasi layanan
e-Health pada
pasien CVD
(Cardio Vascular
Disease) dengan
usability test
berdasarkan
wawancara pasien
3 Pengukuran Kognitif
Dan User Experience
Aplikasi Latihan
Motorik Halus Pada
Nova Eka Diana,
Aprilianti Putri, Nurmaya,
Elan Suherlan (2016)
• ERD
• Use case
Diagram
• Pengujian dengan 15
orang responden yang
berusia 45-90 tahun
menggunakan UEQ (User
Membangun
aplikasi untuk
melatih motorik
bagi umur resiko
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Umur Beresiko
Demensia
Experience
Questionnaire)
menghasilkan Nilai mean
1,5 dari 2.0, menunjukkan
bahwa sistem yang
dibangun mampu menarik
dan menstimulasi
pengguna
• Hasil tes Mini-mental
state examination
sebelum dan sesudah
perlakuan test
menunjukkan
peningkatan kognitif
demensia dengan
pengukuran
kognitif
menggunakan alat
evaluasi MMSE
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pengguna dengan rata-
rata 66,67%.
4 User Experience
Design and
Optimization for
Socialmedia
workshop.nl
(William Setiabudi, 2018)
• Lean UX
• A/B Testing
• Pengujian dengan 5
responden menggunakan
SUS (System Usability
Scale) menghasilkan skor
66 dengan rating D untuk
test 1 dan test 2
menghasilkan skor 85,5
dengan rating B
• ISO/EIC 9124 menguji
efisiensi dengan 3 test
yang naik menjadi 39%
Merancang design
website social
media pada
workshop dan
mengalisis website
dengan SUS
berstandar ISO
9124 serta
pengujian dengan
A/B testing
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan kecepatan 40-50
detik
5 Producing A Style
Guide In Software
Product Development
Using The Lean UX
Methodology
(SURAKKA SAMI,2017)
• Lean UX
• ISO 9001
• SUS (System Usability
Scale) dengan 5
responden menghasilkan
nilai rata-rata 75,6 dan
rating B
• NPS smoke test dengan 43
responden menghasilkan
nilai awal 58,1 dari
tingkat respon 63,2 %
cukup memuaskan
Membuat
pengembangan
produk software
dengan Lean UX
sebagai framework
dan SUS sebagai
perhitungan dengan
standar ISO 9001
Berdasarkan hasil studi literatur pada tabel di atas, terdapat beberapa penelitian yang terkait sebelumnya. maka dari itu, dapat
diketahui perbedaan dan keunggulan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan poin-poin berikut:
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Menggunakan metode Lean UX meliputi proses declare assumption, create an MVP, runs as experiment dan feedback
and research berdasarkan penjelasan studi literatur terkait membuktikan bahwa metode Lean UX merupakan
2. Dari beberapa literatur terkait pendekatan Lean UX diimplementasikan ke dalam web, sedangkan penulis
mengimplementasikan ke dalam aplikasi mobile.
3. Objek penelitian yang digunakan yaitu memberikan pelayanan kesehatan dan kecantikan dengan pengobatan secara
modern dan tradisional di Klinik Dr. Riris
4. Melakukan user experience research dengan proses interview untuk pembuatan persona, user flow, scenarios, dan
HTA pada aplikasi sedangkan pada penjelasan studi literatur hanya terdapat dua proses user experience research.
5. Menggunakan pengujian dengan usability testing SEQ dan SUS untuk perhitungan usabilitas desain karena
berdasarkan penjelasan studi literatur terkait metode tersebut memberikan hasil tingkat usability yang tinggi.
6. Membuat desain UX dengan wireframe, prototype, dan mock up desain sedangkan pada penjelasan studi literatur
hanya membuat prototype atau mock up atau wireframe saja
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Observasi
Observasi yang peneliti lakukan berlangsung sejak Januari 2020
hingga Juni 2020. Observasi tersebut masih berlanjut sampai Juni dengan
online karena adanya situasi pandemic saat ini.
3.1.2 Wawancara
Berikut adalah hasil kesimpulan wawancara dengan Dr. Riris pada
tanggal 17 Juni 2020 untuk mendaapatkan data-data penelitian yang
dibutuhkan dalam analisa dan perancangan mengenai pembuatan desain UX
pada aplikasi e-health untuk pelayanan Kesehatan dan Kecantikan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, penulis mendapatkan
informasi mengenai:
▪ Informasi mengenai Klinik Dr. Riris
▪ Penjelasan pengetahuan pelayanan pada kesehatan dan
kecantikan secara lebih jelas dan mendalam
▪ Informasi permasalahan aplikasi yang sudah diselesaikan sesuai
dengan kebutuhan
▪ Penilaian tampilan dengan penyesesuaian kebutuhan dan
pengembangan system yang mudah digunakan bagi semua
pasien baik dari usia muda maupun usia tua.
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Wawancara lainnya juga dilakukan dengan narasumber lainnya dan
pakar UI/UX dalam memberikan parameter untuk penilaian pada desain
untuk mendapatkan penilaian yang tepat sesuai metode yang digunakan.
3.1.3 Studi Pustaka
Referensi studi pustaka pada penelitian memberikan sumber refernsi
yang terpercaya seperti buku, e-book, jurnal dan website yang relevan.
Bertujuan untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori dalam
melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan penelitian.
Digunakan dalam penyusunan landasan teori dan metodologi penelitian.
Daftar studi Pustaka dapat dilihat pada halaman daftar Pustaka.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Berikut Teknik pengambilan sampel untuk pengujian usability yang
digunakan pada penelitian:
1. Menggunakan Teknik purposive sampling merupakan pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016)
2. Mengambil data sampel secara proportional, sebanyak 30 responden.
Berdasarkan 50% dari total 60 pasien yang berobat di Klinik Dr. Riris
dalam sebulan. Sesuai dengan saran Rosecoe, jumlah sampel yang layak
sebanyak 30-500 orang.
3. Menetapkan ciri atau kriteria berdasarkan tujuan penelitian dalam
menyelesaikan masalah penelitian. Terdapat dua kriteria yang
digunakan pada penelitian:
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. User merupakan pasien dari Dr. Riris atau user yang pernah
memasang aplikasi Kesehatan dan menggunakannya.
b. User berusia 19-25 tahun, 25-35 tahun, 36-45 tahun dan di atas
50 tahun.
3.3 Metode Perancangan
3.3.1 UML
Perancangan desain untuk penelitian ini menggunakan proses UML dengan
metode Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram diantaranya
menggambarkan flow interaksi antara pengguna dan system dengan
mengidentifikasi actor untuk desain data dan desain arsitektur untuk
menggambarkan proses alur interaksi use case dan activity secara detail yang
dilakukan system menggunakan notasi sequence.
3.4 Metode Pengembangan
3.4.1 LEAN UX
Penelitian ini adalah penelitian implementatif yang memiliki
tahapan yakni yang pertama adalah studi literatur, yang kedua adalah
analisis kebutuhan, yang ketiga adalah perancangan perangkat lunak, yang
keempat adalah implementasi, yang kelima adalah pengujian, dan yang
terakhir adalah pengambilan kesimpulan dan saran.
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan proses
metode Lean UX ke dalam proses yang ada pada proses pengembangan
rekayasa perangkat lunak secara urut. Tahap perancangan dilaksanakan
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
setelah proses analisis kebutuhan selesai dilaksanakan. Dengan
menggunakan pendekatan Lean UX, maka tahapan tersebut akan
menyesuaikan proses pada metode yang digunakan. Lean UX memiliki 4
tahap pengembangan diantaranya (Gothelf Jeff, 2013).
a. Declare Assumption
Ide atau gagasan pada permasalahan ini adalah kurangnya tingkat
literasi dan kepedulian mengenai Kesehatan juga kecantikan yang
mempunyai peran penting bagi manusia. Untuk mendapatkan Kesehatan
yang optimal dibutuhkan pengetahuan mengenai Kesehatan juga pelayanan
Kesehatan yang efektif dalam pemeriksaan. Pelayanan Kesehatan dan
Kecantikan pada Klinik Dr. Riris menawarkan beberapa pelayanan yang
belum ada sebelumnya pada aplikasi Kesehatan yang sudah ada, seperti
pengobatan secara tradisional herbal, akupuntur, hypnotherapy juga
perawatan kecantikan. Semakin berkembangnya teknologi, pada pembuatan
aplikasi pada Klinik Dr. Riris ini akan menggunakan e-health atau
(electronic health) yaitu pelayanan kesehatan dan kecantikan yang dapat
dilakukan secara online.
Persona merupakan model yang dibuat untuk merepresentasikan
kebutuhan pengguna terhadap aplikasi (Garrett JJ., 2011). Menurut Garrett
(2011), persona harus memuat informasi user segmentation dan user
research. User segmentation memuat informasi tentang psychographic,
demographic dan behavioral, yang memuat opini dan pandangan pengguna
mengenai pokok pembahasan aplikasi yaitu tentang kepeulian kesehatan di
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Indonesia. Berikut contoh dan penjelasan mengenai user segmentation pada
aplikasi yang saya buat mengenai e-health:
1. Psychographic: ketertarikan, minat, afiliasi dan kebutuhan
pengguna (Kecantikan, Kesehatan, akupuntur)
2. Demographic: data pribadi pengguna seperti jenis kelamin,
tanggal lahir, tempat tinggal, status hubungan (Wanita dan
Pria dengan umur 20-50 tahun)
3. Behavioral: Tindakan pengguna seperti berapa lama
pengguna mengunjungi aplikasi dan melakukan percakapan
(Aplikasi dapat digunakan lebih dari tiga kali dalam sebulan)
Sedangkan user research memuat informasi mengenai kebutuhan
pengguna akan aplikasi yang akan dibuat. Informasi user research dapat
diperoleh dengan melakukan analisis, pengujian dan uji coba
menggunakan prototype atau aplikasi serupa kepada pengguna. Hasil
perancangan persona ini akan menjadi acuan dalam menentukan fitur-
fitur yang akan dibangun dalam aplikasi.
b. Create an MVP
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan interactive prototype pada
aplikasi e-health pelayanan kesehatan dan kecantikan. Pada proses
pembuatan inteactive prototype, dibuat dengan detail yang lebih baik
mendekati dengan produk jadi, dengan ditunjang segi warna, animasi,
serta lebih interaktif karena adanya fitur clickable seperti aplikasi
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mobile asli yang sudah jadi. Tools yang digunakan untuk perancangan
dengan flaticon dan Adobe XD, untuk wireframe pada website dan
mobile menggunakan perancangan dengan balsamiq. serta mockup
menggunakan Adobe XD.
c. Run as experimentuntu
Tahapan selanjutnya setelah pembuatan desain prototype adalah
pengujian prototype MVP. Pengujian dilakukan dengan melakukan
demonstrasi presentasi dan review desain aplikasi yang dilakukan
dengan internal Stakeholder. Internal stakeholders merupakan orang-
orang yang memiliki pengetahuan bidang user experience yang
membantu proses pengembangan aplikasi. Pengujian ini diperlukan
untuk memastikan apakah prototype sudah sesuai dengan kebutuhan dan
berjalan baik sebelum diujikan ke bagian yang berkaitan.
d. Feedback and Research
Pada tahapan akhir yaitu tahapan penelitian setelah melakukan
pengujian aplikasi dengan mendengar dan memperhatikan timbal balik
dari pihak internal Stakeholder yang akan menggunakan aplikasi
tersebut. Timbal balik tersebut akan berguna untuk perbaikan bila
ditemukan adanya saran dan rekomendasi.
3.5 Metode Evaluasi Desain
3.5.1 SUS
Metode evaluasi desain yang digunakan pada penelitian ini adalah
scale usability system merupakan kuesioner mengenai kegunaan system dan
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
desain. Tahapan ini dapat dilakukan setelah tahapan lean ux pada run as
experiment tersebut, maka kuesioner akan diberikan kepada internal
stakeholders terlebih dahulu dan para masyarakat pengguna akan diberikan
kuesioner setelah tahapan akhir lean ux pada feedback and research dengan
melihat atau mencoba demo trial desain prototype yang sudah diuji oleh
stakeholder. Kuesioner ini memberikan penilaian system dan desain secara
akurat yang dapat menunjukan apakah desain prototype pada aplikasi
tersebut merupakan aplikasi yang layak digunakan. Terdiri dari sepuluh
pertanyaan yang sudah diuji oleh John Brooke dengan hasil penilaian dan
rating dari A sampai dengan E. Untuk mencapai nilai keberhasilkan,
penelitian menghasilkan skor nilai minimum yaitu 70 atau mendapatkan
rating B.
3.5.2 SEQ (Single Ease Question)
Single Ease Question (SEQ) merupakan perhitungan rinci yang lebih
baik dari kuesioner lain, mungkin menunjukkan bahwa mereka dapat
menghasilkan lebih banyak desain yang dapat ditindaklanjuti melalui tes
kepada pengguna. Jadi test utama akan dibatasi untuk mencari tahu tugas
apa yang relatif lebih mudah atau lebih sulit dalam fungsi task aplikasi itu
sendiri.
SEQ memiliki skala peringkat 7 poin untuk menilai seberapa sulit
pengguna menemukan tugas. Perhitungan SEQ dapat dilakukan setelah
pengguna mencoba tugas dalam uji kegunaan setelah menggunakan
aplikasi. Setelah pengguna mencoba suatu tugas, tanyakan kepada mereka
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pertanyaan sederhana ini: “Secara keseluruhan, seberapa sulit atau
mudahkah tugas tersebut diselesaikan?” Tahapan ini akan diberikan setelah
tahapan akhir lean ux pada feedback and research.
Penilaian tingkat keberhasilan yang baik pada SEQ dengan
menghasilkan skor nilai yaitu 5 (cukup mudah), 6 (mudah), dan 7 (sangat
mudah). Hasil tingkat keberhasilan tersebut disederhanakan dan digunakan
untuk memberikan gambaran umum tentang bagaimana aplikasi
mendukung pengguna dan berapa banyak peningkatan yang diperlukan agar
aplikasi benar-benar berfungsi. Jika aplikasi gagal digunakan perlu mencari
penyebab kegagalan total dan memperbaikinya sebelum melanjutkan.
Penilaian tingkat keberhasilan yang baik untuk SEQ dengan menghasilkan
skor nilai minimum yaitu dari nilai 5 (cukup mudah), 6 (mudah), dan 7
(sangat mudah) (Jakob Nielsen, 2001)
3.6 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan urutan logis dari pemikiran peneliti untuk
memecahkan suatu masalah penelitian dengan dibuatnya dalam diagram flow
dari proses awal hingga akhir, sehingga penelitian berjalan dengan sistematis
sesuai pada konsep yang akan dibuat. Kerangka berpikir dalam pengembangan
prototype pada aplikasi e-health pelayanan Kesehatan dan kecantikan ini telah
dituangkan dalam gambar
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mulai
Studi Pustaka
Selesai
Identifikasi Masalah
Perumusan masalah
Observasi
Wawancara
Declare Assumption
Create An MVP
Run as Experiment
Feedback and Research
Kuesioner SUS
Metode Pengujian
Kesimpulan dan Saran
Metode Pengumpulan Data
Metode Perancangan
Database
Metode Pengembangan
Pengujian skenario
28 fungsi
UML
Use Case
Diagram
Sequence
Diagram
Lean UX
SEQ
Membuat daftar asumsi berupa
ide dari permasalahan
Membuat rancangan desain awal
Melakukan wawancara dengan
ahli UX untuk pengujian desain
Mendapatkan kritik saran dari
ahli UX, dan melakukan
perbaikan desain
Identifikasi aktor
Membuat alur flow
actor dengan sistem
Pengujian usabilitas
dengan 10 kuesioner
Gambar 6.3 Kerangka berpikir
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV
ANALISIS, DESAIN, DAN IMPLEMENTASI
4.1 Profil Klinik Dr. Riris
Klink Dr. Riris merupakan sebuah klinik umum yang dapat
mengatasi masalah kesehatan, kecantikan, dengan akupuntur dan
pengobatan herbal. Selain itu menyediakan suntik vaksin bagi orang dewasa
dan anak-anak, juga suntik KB 1 bulan bagi para wanita. Serta dapat
melakukan bedah minor (operasi kecil) pada wajah dan tubuh seperti
skin-tag, Laser, LPL, dan Lifting. Adapun rapid test untuk COVID-19 juga
test gula darah, kolesterol, dan asam urat serta cek darah pada Lab ABC.
Lokasi : Klinik Dr. Riris
Alamat : Jl. Kasuari I Blok HB I No. 8, Bintaro Jaya Sektor
IX, Pondok Aren, Pd. Pucung, Kec. Pd. Aren, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15229
Waktu Praktek : Senin – Jum’at pukul 19.00 - 22.00 WIB
Sabtu-Minggu pukul 10.00 – 22.00 WIB
4.2 UML
4.2.1 Use Case Diagram
Interaksi antara system dan pengguna pada aplikasi e-health dengan
langkah – langkah diantaranya:
1. Identifikasi actor
Menjelaskan siapa saja yang menggunakan aplikasi e-health
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 4.4 Identifikasi Actor
No Actor Description
1 Dokter Melakukan login, akses jadwal pengobatan,
akses data pasien dengan waktu harian, dan
bulanan, serta membuat artikel kesehatan,
jadwal csr, dan diskusi dengan pengguna.
2 Developer Aplikasi Menerima pengguna baru, memberi akses
pengguna untuk masuk, mengelola dan
mengakses perubahan data pasien, data
kesehatan dan mengelola jadwal
pengobatan, konsultasi, pembelian obat
menghubungkan peta, serta memverifikasi
pembayaran. Mengakses seluruh data
aplikasi yang telah disimpan system untuk
kebutuhan klinik.
3 Designer Membuat desain user friendly untuk aplikasi
e-health
4 Pengguna pasien yang dapat membuat akun, membuat
jadwal pengobatan, konsultasi dan
pembelian produk, melakukan pembayaran
dan diskusi, membuat journal, review, serta
mengubah data diri dan rekam medis.
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Use Case Diagram
Use case terdiri dari empat actor yaitu Dokter, developer, designer,
dan pengguna. Dimana dokter dan pengguna dapat melakukan login dengan
kebijakan fungsi yang berbeda. Dokter merupakan actor yang dapat melihat
jadwal pengobatan harian hingga bulanan, rekam data diri dan kesehatan
pasien, melihat hasil review membuat artikel kesehatan dan jadwal untuk
data csr serta melakukan diskusi dengan pasien. Pengguna dapat membuat
dan membatalkan jadwal pengobatan dan konsultasi online, hasil review
dan menulis jurnal, mengubah data diri, data kesehatan, dan foto, mengatur
pola hidup sehat, melakukan diskusi dengan dokter, dan membaca artikel
kesehatan. Developer aplikasi mengelola data pengguna, data kesehatan,
jadwal pengobatan, memeriksa dan menerima pembayaran juga pengguna
baru, menghubungkan peta kepada pengguna serta mengakses seluruh data
aplikasi untuk klinik. Berikut use case diagram pada aplikasi e-health
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Patient
Doctor
Patient Data
Registration
Schedule
Medical Check Up
Buy a Medicine Onlline
Consultation Online
Doctor Profile
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Data CSR
Payment
<<include>>
<<include>>
<<include>>
Cancel Schedule
Health Record
Discussion Online
Appointment
Patient Profile
Gambar 7.4 Use Case Diagram
4.2.2 Activity Diagram
Menggambarkan Langkah – Langkah aktifitas secara berurutan
berupa aliran dari objek:
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Activity Diagram Sign In
Activity sign in
Action Sistem
Phas
e
End
Tampilan form sign in
Input email dan
password
Start boarding page
Patient input email
dan password
klik next sign in
validation
Yes
Menu Home page
False
sign in dengan social
media
Gambar 8.4 Activity Diagram Sign In
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Activity Diagram Sign Up
Activity sign up
Action Sistem
Ph
ase
End
Tampilan form sign up
Input nama, email dan
password
Start boarding page
Patient input nama,
email dan password
klik next sign up
validation
Yes
Menu Home page
False
Gambar 9.4 Activity Diagram Sign Up
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Activity Diagram Medical Check Up
Medical Check Up
Action SistemP
has
e
Start aplikasi
Home page
Klik Medical Check UpTampilan pelayanan
medical up
Klik salah satu pelayanan
Tampilan dermatome
Klik tempat titik syaraf atau tubuh
yang ingin diperiksa
Tampilan date & time page
Memilih tanggal dan jam pelayanan
check up
Tampilan payment page
Memilih bank atau e-wallet untuk pembayaran
Melakukan pembayaran
Validation
Yes
Mendapatkan Receipt payment
False
Mendapatkan nomor urutan atau
antrian klinik
End
Gambar 10.4 Activity Diagram Medical Check Up
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Activity Diagram Consultation Online
Consultation Online
Action Sistem
Phas
e
Start aplikasi
Home page
Klik Consultation OnlinrTampilan pelayanan
konsultasi
Klik salah satu pelayanan
Tampilan konsultasi format
Memilih jenis konsultasi anak atau dewasa
Tampilan date & time page
Memilih tanggal dan jam pelayanan
check up
Tampilan payment page
Memilih bank atau e-wallet untuk pembayaran
Melakukan pembayaran
Validation Yes
Mendapatkan Receipt payment
False
Mendapatkan nomor urutan atau
antrian klinik
End
Memilih komunikasi konsulasi dengan call,
message atau video call
Gambar 11.4 Activity Diagram Counsultation Online
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Activity Diagram Buy a Medicine
Buy A Medicine
Action Sistem
Ph
ase
Start aplikasi
Home page
Klik Buy a medicineTampilan jenis produk
obat dan vitamin
Klik salah satu produk kesehatan yang ingin
dibeliTampilan maps page
Menulis alamat tujuan
Tampilan payment page
Memilih bank atau e-wallet untuk pembayaran
Melakukan pembayaran
Validation
Yes
Mendapatkan Receipt payment
False
Mengirimkan produk kesehatan
ke tujuan
End
Gambar 12.4 Activity Diagram Buy A medicine
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
f. Activity Diagram Edit Profile dan Health Records
Edit Profile dan Health Record
Action Sistem
Phas
e
Start aplikasi
Home page
Klik profileTampilan profile, health records, dan schedule
Klik edit profileTampilan form edit
profile
mengubah data diri seperti nama, email, password
input data diri seperti tanggal lahir, alamat
upload foto diri
klik next Tampilan form edit
health record
input tanggal
input data kesehatan seperti keluhan, penyakit,
pengobatan atau perawatan dan resep obat
upload foto xrays
klik saveperubagan telah
disimpan
End
Gambar 13.4 Activity Diagram Edit Profile dan Health Records
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
g. Activity Diagram Cancel Appointment
Cancel Appoinment
Action Sistem
Phas
e
Start Aplikasi
Home page
Klik side menuTampilan list side
menu
Klik schedule
Tampilan Schedule page
Klik Cancel
Booking
jadwal telah di
batalkan
False
Yes
Klik re-schedule
jam
Yes
jadwal telah dirubah
End
Gambar 14.4 Activity Diagram Cancel Appointment
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
h. Activity Diagram Review dan Journal
Review dan Journal
Action Sistem
Phas
e
Start Aplikasi
Home page
Klik Journal
Klik side menuTampilan list side
menu
Tampilan Journal page
Klik Records edit health record
Klik Review Tampilan review
Menulis kesan dan saran setelah melakukan
pengobatan
perubahan telah
disimpan
input data kesehatan seperti
keluhan, penyakit,
pengobatan atau perawatan
dan resep obat
Klik save
End
Gambar 15.4 Activity Diagram Review dan Journal
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
i. Activity Diagram Data CSR
Data CSR
Action Sistem
Ph
ase
Start aplikasi
Home page
Klik data csrTampilan kegiatan
penyuluhan kesehatan
Klik join untuk
mengikuti kegiatan
Telah terdaftar untuk
mengikuti kegiatan
kesehatan
Validation
Yes
False
End
Gambar 16.4 Activity Diagram Data CSR
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
j. Activity Diagram Schedule Doctor
Schedule Doctor
Action Sistem
Phas
e
Start aplikasi
Doctor page
Klik schedule
Tampilan jadwal
pelayanan harian dan
bulanan
Klik pilih hari dan
waktu untuk
keterangan pasien
Tampilan waktu pelayanan
kesehatan hari ini
End
Klik Side menu Tampilan side menu
Gambar 17.4 Activity Diagram Schedule Doctor
k. Activity Diagram Patient Data dan Record
Patient Data & Record Doctor
Action Sistem
Phase
Start aplikasi
Doctor page
Klik patient data
Tampilan data pasien
dengan diagnosa penyakit
dan tanggal
Klik patient record
Tampilan data pasien yang
ingin berobat berupa diagnosa
dan penyakit
End
Klik side menu Tampilan side menu
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 18.4 Activity Diagram Patient data dan record
4.2.3 Sequence Diagram
Menjelaskan urutan alur proses use case dengan actor dalam bentuk
flow diagram digambarkan dengan sequence diagram
1. Sequence Diagram Sign In
User
input email dan password
sign in berhasil
validasi berhasil
Validate()
get data
sign in
return hasil query
sign in
formklinik sistem
Query Data()
Gambar 19.4 Sequence Diagram Sign In
Pada Sequence Diagram Sign In, pengguna dapat menginput
data email dan kata sandi lalu system akan mengirim data validasi
yang akan diterima oleh developer. Jika data benar maka
pengguna masuk ke aplikasi, jika salah data atau akun belum
terdaftar maka system akan menampilkan kesalahan.
2. Sequence Diagram Sign Up atau Daftar
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
User
input nama, email dan password
sign up berhasil
validasi berhasil
Validate()
get data
sign up
return hasil query
sign up
formsistemklinik
Query Data()
Gambar 20.4 Sequence Diagram Sign Up
Pada Sequence Diagram Sign Up, pengguna dapat
menginput data diri seperti nama lengkap, email dan kata sandi
lalu system akan mengirim data validasi yang akan diterima oleh
developer. Jika data benar maka pengguna berhasil terdaftar dan
masuk ke aplikasi, jika salah input email yang tidak ditemukan
atau kata sandi tidak sesuai dengan syarat maka maka sistem
menampilkan kesalahan dan tidak dapat membuat akun
3. Sequence Diagram Edit Profile dan Health Record
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
User
pilih edit profile
halaman profile
input data diri / rekam medis
data tersimpan
Query Data()
get data
view aplikasi
return hasil query
profile edit form klinik sistem
pilih profile
homepage
Gambar 21.4 Sequence Diagram Edit Profile dan Health Record
Pada Sequence Diagram Edit Profile dan Health Record,
pengguna dapat mengubah informasi data diri dan data kesehatan,
jika perubahan informasi berhasil maka informasi akan tersimpan
dalam database yang dikelola developer
4. Sequence Membuat jadwal pengobatan, konsultasi dan beli obat
User
show page
pilih jenis pengobatan
data tersimpan
Query Data ()
validasi berhasil
get data
view aplikasi
retun hasil query
Homepage klinik sistem
pembayaran
validate ()
payment
form
Gambar 22.4 Sequence Diagram jadwal pengobatan dan konsultasi
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
User
show page
pilih produk
data tersimpan
Query Data ()
validasi berhasil
get data
view aplikasi
retun hasil query
Homepage sistem klinik
input alamatpembayaran
validate ()
payment
formmaps page
Gambar 23.4 Sequence Diagram beli obat
Pada Sequence Diagram Medical Check up consultation,
dan buy a medicine, pengguna dapat membuat jadwal pengobatan
di klinik dan konsutasi online serta membeli produk Kesehatan
seperti obat-obatan rujukan dan vitamin. Setelah pengguna
berhasil melakukan booking jadwal atau membeli produk maka
informasi tersebut akan tersimpan dalam database sistem yang
dikelola developer lalu di proses dengan memberikan laporan ke
dokter.
5. Sequence Diagram Membatalkan jadwal
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
User
halaman schedule
Get data
validasi berhasil
Query Data()
return hasil query
view aplikasi
homepage klinik sistem
cancel atau re-schedule
pilih schedule
schedule
data tersimpan
validate ()
Gambar 24.4 Sequence Diagram batalkan jadwal
Pada Sequence Diagram Cancel Appointment, pengguna
dapat membatalkan booking jadwal secara sepihak dan informasi
akan diteruskan oleh system dengan memberikan laporan ke
dokter mengenai pembatalan jadwal oleh pasien.
6. Sequence Diagram Payment
User
pembayaran berhasil
Get data
validasi berhasil
Query Data()
return hasil query
view aplikasi
view page
klinik sistem
pilih jenis pembayaran
validate ()
Gambar 25.4 Sequence Diagram Payment
86
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada Sequence Diagram Payment, pengguna memilih
system pembayaran seperti yang disediakan aplikasi yaitu dengan
kartu atm dan e-wallet, selanjutnya pengguna dapat melakukan
proses pembayaran dan system akan menerima informasi jika
pengguna berhasil melakukan pemayaran maka layer pop-up akan
terlihat dengan memberikan receipt dan nomor antrian untuk
pengobatan. jika tdak berhasil maka aplikasi tidak bisa memproses
jadwal pengobatan.
7. Sequence Diagram Data CSR
User
pendaftaran berhasil
Get data
validasi berhasil
Query Data()
return hasil query
view aplikasi
view page
klinik sistem
pilih join data csr
validate ()
Gambar 26.4 Sequence Diagram Data CSR
Pada Sequence Diagram Dta CSR, dokter membuat kegiatan
penyuluhan atau pembelajaran mengenai Kesehatan untuk pasien
dan pengguna dapat mengikuti kegiatan tersebut jika kuota masih
tersedia. System akan memproses dan memberikan email dan
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
notifikasi jika pengguna berhasil mendapatkan kuota kegiatan
Kesehatan.
8. Sequence Diagram diskusi online
input komentar
User
show page
Get data
diskusi berhasil
Query Data()
return hasil query
view aplikasi
view page klinik sistem
input discussion
Get data
return hasil query
Gambar 27.4 Sequence Diagram diskusi online
Pada Sequence Diagram diskusi online, pengguna atau
dokter dapat melakukan diskusi online memberikan dan
menuliskan pertanyaan pada halaman diskusi juga dengan
memberikan komentar dan menyukai pertanyaan. Hasl diskusi
akan tersimpan pada database system
9. Sequence Diagram membuat review, journal
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
input review
review
formUser
show page
Get data
data tersimpan
Query Data()
return hasil query
view aplikasi
view page klinik sistem
pilih journal
Gambar 28.4 Sequence Diagram review dan journal
Pada Sequence Diagram review dan journal, pengguna dapat
menulis dan mengubah hasil review dengan memberikan kritik
dan saran setelah melakukan pengobatan dan pembelian produk
juga dapat menulis jurnal seperti blog atau diary mengenai
pengobatan atau masalah kesehatan, informasi tersebut akan
tersimpan dalam database yang dikelola developer.
10. Sequence Diagram Schedule Doctor
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Doctor
show page
akses data
show page
view data
view aplikasi
view page klinik sistem
klik schedule
Gambar 29.4 Sequence Diagram Schedule Doctor
Pada Sequence Diagram Schedule Doctor, untuk mengelola
jadwal praktek klinik dokter berisikan jadwal klinik data harian
dan bulanan yang tersimpan dalam system database
11. Sequence Diagram Patient Data dan Patient Records
Doctor
show page
akses data
show page
view data
view aplikasi
view page klinik sistem
klik patient data
klik patient records
akses data
view data
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 30.4 Sequence Diagram Patient Data dan records
Pada Sequence Diagram Patient Data dan records, dokter
dapat melihat, menyimpan dan mengelola data pasien sebagai
laporan dan semua data pasien akan tersimpan dalam system
database.
4.3 Declare Assumptions
Pendeklarasian asumsi dan analisis sebagai tahapan awal dari tahap
pengembangan asumsi diperlukan untuk melihat permasalahan yang
dihadapi dokter dan pengguna selama menggunakan aplikasi. Dalam
pendeklarasian asumsi mengacu pada hasil dari wawancara yang ada,
diperoleh beberapa poin masalah
1. Terdapat kekurangan fitur kesehatan yang belum dibuat
seperti pada halaman medical check up terdapat kekurangan
fitur untuk suntik vaksin, suntik kb, tes darah dan juga
catatan keterangan untuk proses suntik vaksin, imunisasi, kb
dan vitamin.
2. Terdapat kekurangan fitur kecantikan sehingga perlu
membuat halaman baru untuk fitur kecantikan, sehingga
pasien user dapat memilih atau dokter dapat memberi
rujukan pengobatan yang diperlukan pada pasien setelah
melakukan konsultasi online.
3. Diperlukan tambahan halaman dermatome untuk
mengetahui masalah keluhan, diagnose penyakit pasien
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebelum melakukan appointment pemeriksaan atau
konsultasi. Fitur tersebut sangat efektif untuk pemeriksaan
lebih lanjut dalam menentukan pelayanan, perawatan, resep
obat maupun rujukan kerumah sakit dan dokter spesialis.
4. Diperlukan membuat menu baru untuk info data CSR yang
diperlukan ketika dokter melakukan penyuluhan,
pengobatan dan juga edukasi mengenai kesehatan umum,
herbal dan kecantikan kepada masyarakat sekitar.
5. Diperlukan perubahan pada halaman appointment dengan
membuat pilihan alat komunikasi untuk konsultasi online
6. Tampilan halaman onboarding dan halaman menu utama
perlu dibuat desain semenarik mungkin.
Setelah mendeklarasikan asumsi, selanjutnya dilakukan
perubahan asumsi menjadi sebuah hipotesis sebagai acuan
perancangan desain. Poin hipotesis yang telah disusun sebagai
berikut.
1. Menambah fitur baru pada halaman medical check up
seperti pregnancy injection (suntik KB), minor surgery
(operasi kecil), Hypnotherapy, Blood Test (tes darah pada lab)
yang efektif dan efisien bagi pasien dan pengguna ketika
menggunakan aplikasi
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Membuat halaman baru untuk perawatan kecantikan yang
dapat diakses pada halaman medical check up dan konsultasi
online
3. Membuat halaman dermatum dan data CSR
4. Melakukan desain ulang pada halaman appointment untuk
konsultasi online
5. Melakukan desain ulang untuk membuat tampilan yang
menarik pada halaman onboarding dan menu utama
6. Menambah fitur lainnya dengan membuat halaman baru
unruk pengguna seperti cancel booking, schedule, reminder,
journal, dan healthy life. Kegunaan fitur tersebut untuk
meningkatkan literasi dan informasi kesehatan pada
masyarakat dalam menjaga kesehatan mental serta fisik diri
sendiri.
7. Dengan user experience yang baik dan menarik dapat
memudahkan pengguna dalam penggunaanya serta merasa
nyaman dan tertarik dalam menggunakan aplikasi. e-health
4.3.1 Persona
Berdasarkan wawancara user dan pasien dalam penelitian ini
terdapat informasi untuk pengumpulan data pada penelitian, berikut
kesimpulan jawaban dari responden.
1. Technology Behavior
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Terdapat informasi dan kebiasaan dalam menggunakan
elektronik dan internet oleh user
2. Frustration
Terdapat informasi hal-hal yang menjadi masalah pada
pelayanan Kesehatan
3. Goals & Needs
Terdapat informasi mengenai tujuan adanya aplikasi e-
health serta pelayanan kesehatan dan kecantikan sesuai
dengan kebutuhan user pasien pada aplikasi e-health
4. Impacts
Terdapat informasi mengenai keuntungan yang akan
didapatkan oleh user selama menggunakan aplikasi e-health
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut kesimpulan jawaban wawancara yang akan
digunakan pada penelitian perancangan aplikasi e-health pelayanan
Kesehatan dan kecantikan dan menghasilkan data dalam pembuatan
user persona sebagai berikut
95
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
96
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 31.4 User Persona
4.3.2 User Flow
User flow adalah representasi visual dari jalur pengguna untuk
menyelesaikan tugas dalam suatu produk. Ini mencakup titik asal dan
penghentian, langkah, titik keputusan, titik interaksi, dan banyak lagi.
Dengan merancang alur pengguna khusus ini untuk aplikasi yang besar dan
berdampak tinggi. Pada hasil akhir akan terlihat tiga aliran utama dan dua
aliran sekunder, yang semuanya dipecah oleh persona.
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 32.4 User Flow
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.3.3 Scenarios
Merupakan fokus pada performance kerja pada aplikasi serta
mengetahui bagaimana cara melakukan kerja dimulai dari langkah
awal dalam mencapai tujuan penuh pada penelitian.
Table 4.5 User scenarios
No Skenario Aktifitas
1. Membuka aplikasi Pengguna membuka aplikasi dengan halaman
awal onboarding lalu memilih sign in untuk
masuk kedalam aplikasi
2. Mendaftar akun Pengguna membuat akun baru
3. Klik profile Pengguna melihat profile data diri
4. Mengubah profile Pengguna mengubah data diri
5. Klik settings Pengguna mengubah pengaturan aplikasi
6. Halaman Utama Pengguna menuju ke halaman utama setelah
berhasil masuk kedalam aplikasi atau sign in
7. Membuat jadwal
pengobatan di klinik
Pengguna membuat jadwal berobat ke klinik
dan mendapat nomor antrian
8. Membuat jadwal
konsultasi online
Pengguna membuat jadwal konsultasi online
dengan komunikasi call, message, dan videocall
9. Membeli obat atau
produk kesehatan
Pengguna memesan produk Kesehatan atau
obat atau vitamin
99
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10. Melakukan diskusi
online
Pengguna dapat melakukan diskusi dengan
pengguna lain dan dokter
11. Memilih Beauty
treatment
Pengguna dapat memlih pelayanan kecantikan
untuk checkup klinik atau konsultasi
12. Klik data CSR Pengguna dapat mengikuti kegiatan Kesehatan
yang diadakan klinik
13. Memilih area tubuh
(dermatum)
Pengguna dapat memilih araa letak tubuh yang
dirasakan sakit untuk checkup klinik
14. Memilih tanggal dan
waktu pengobatan
Pengguna memilih tanggal dan waktu untuk
jadwal pengobatan check up dan konsultasi
15. Memilih komunikasi
untuk konsultasi online
Pengguna memilih kategori dan komunikasi
untuk konsultasi online
16. Melakukan pembayaran Pengguna melakukan pembayaran dengan atm
atau electronic wallet
17. Hasil tanda terima
berobat
Pengguna mendapatkan tanda terima setelah
berhasil membuat jadwal pengobatan
Pengguna memilih pengobatan sesuai gejala
penyakit yang dirasakan dan letak penyakit
pada tubuh di halaman dermatum
18 Mencari alamat Pengguna dapat mencari alamat klinik dan
klinik dapat mencari alamat pasien
19. Melihat jadwal berobat Pengguna dapat melihat jadwal yang sudah
dibuat
100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20. Membatalkan jadwal
pengobatan
Pengguna membatalkan jadwal pengguna yang
sudah ditentukan dan dapat membuat jadwal
baru pada halaman schedule
21 Konsultasi online dengan
pesan
Pengguna melakukan konsultasi onlne dengan
dokter dengan pesan
22 Membaca artikel
kesehatan
Pengguna membaca artikel dan berita tentang
Kesehatan
23. Klik healthy life Pengguna dapat mengatur untuk pola hidup
sehat dengan mengubah pola tidur, makan dan
minum
24. Mengubah health record Pengguna dapat mengubah data Kesehatan
25. Klik photos Pengguna dapat menunggah foto seperti hasil
check up, data Kesehatan dan pengobatan
26. Klik journal Pengguna dapat membuat jurnal Kesehatan
setelah melakukan pengobatan atau pelayanan
Kesehatan dengan memberi review dan
membuat record health atau data kesehatan
27 Klik reminder Pengguna dapat membuat alarm pengingat
untuk jadwal pengobatan yang sudah dibuat
28. Membuat review Pengguna dapat memberikan kesan dan saran
dari hasil pelayanan kesehatan
29. Dokter profile Pengguna dapat mengubah data diri dan
Kesehatan serta melihat jadwal pengobatan
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
30. Dokter schedule Dokter dapat melihat jadwal pengobatan seperti
nama pasien waktu berobat dan pelayanan
kesehatan sesuai dengan jam kerja harian
31. Dokter Appointment Dokter melihat rekapan jadwal berobat secara
harian dan bulanan
32. Patient records Dokter melihat data Kesehatan pasien seperti
nama, tanggal dan waktu berobat, pelayanan
kesehatan
33. Patient data Dokter melihat rekapan data pasien selama
sebulan seperti nama, penyakit dan pelayanan
Kesehatan yang dilakukan
4.3.4 Hierarchal Task Analysis (HTA)
Proses analisis tugas pengguna menggunkan HTA (Hierarchal Task
Analysis) dengan menggambarkan langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan. HTA yang dibuat pada penelitian meliputi
HTA aplikasi e-health, HTA Menu Utama, HTA daftar akun, HTA masuk,
HTA Profile, HTA Jadwal antrian, HTA Konsultasi, HTA beli obat, dan
HTA Side menu. Berikut penjelasan dari setiap HTA:
a. HTA Aplikasi e-health
102
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 33.4 HTA aplikasi e-health
Pada gambar 7.4 merupakan tahapan alur aplikasi yang harus
dilakukan penggua saat ingin menggunakan aplikasi dari awal yaitu masuk
ke halaman onboarding, selanjutnya memilih halaman masuk jika sudah
mempunyai akun dan halaman daftar jika belum mempunyai akun. Lalu
menuju halaman utama dimana terdapat navigation bar seperti home, profile,
setting, chat dan reminder juga side menu pada side bar. Setelah
menggunakan aplikasi pengguna dapat keluar aplikasi atau sign out akun
pada aplikasi
b. HTA Daftar akun
Gambar 34.4 HTA daftar akun
Pada gambar 8.4 merupakan tahapan alur pendaftaran yang harus
dilakukan pengguna ketika ingin menggunakan aplikasi setelah halaman
onboarding yaitu masuk ke halaman daftar/sign up bagi calin pengguna
103
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
harus mengisi nama lengkap, email, dan kata sandi yang akan digunakan
pada saat masuk ke aplikasi. Lalu ketika pengguna sudah yakin dengan
keterangan tersebut dapat memilih klik next, pengguna akan masuk ke
halaman utama.
c. HTA Masuk/Sign In
Gambar 35.4 HTA Masuk Aplikasi
Pada gambar 9.4 merupakan tahapan pengguna harus mengisi email
dan kata sandi pengguna lalu klik next, pengguna akan masuk ke halaman
utama.
d. HTA Menu Utama
Gambar 36.4 HTA menu utama
Pada gambar 9.4 merupakan tahapan menu utama ketika pengguna
sudah masuk ke dalam akun, dimana pengguna dapat memilih menu lainnya
104
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
seperti medical checkup, consultation online, buy a medicine, discussion
online, Data CSR dan healthy news
e. HTA Profile
Gambar 37.4 HTA Profile
Pada gambar 11.4 merupakan tahapan pegguna untuk melihat data
diri, rekam data Kesehatan dan jadwal pengobatan. Pengguna juga dapat
mengubah data diri dan rekam data kesehatan.
f. HTA Jadwal antrian Check Up di Klinik
Gambar 38.4 HTA Jadwal antrian Check Up di Klinik
Pada gambar 12.4 merupakan tahapan pengguna ketika ingin
membuat jadwal antrian di klinik. Pengguna dapat memilih medical check
up lalu memilih pengobatan yang dibutuhkan dan menunjukan letak area
105
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tubuh yang ingin diperiksa. Selanjutnya memilih tanggal dan waktu yang
sudah disediakan. Setelah selesai pengguna dapat melakukan pembayaran
untuk mendapatkan resep dan nomor antrian.
g. HTA Konsultasi online
Gambar 39.4 HTA Konsultasi online
Pada gambar 13.4 merupakan tahapan pengguna ketika ingin
membuat jadwal antrian di klinik. Pengguna dapat memilih consultation
online lalu memilih pengobatan yang ingin ditanyakan dan memilih jenis
kategori konsultasi untuk anak atau dewasa serta memilih komunikasi yang
akan digunakan apakah dengan pesan, video, atau suara. Selanjutnya
memilih tanggal dan waktu yang disediakan. Setelah selesai pengguna dapat
melakukan pembayaran untuk mendapatkan resep dan nomor antrian.
106
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
h. HTA Beli obat online
Gambar 40.4 HTA Beli obat online
Pada gambar 14.4 merupakan tahapan pengguna ketiks ingin
membeli obat atau produk Kesehatan lainnya seperti vitamin. Pengguna
dapat memilih buy a medicine lalu memilih obat atau produk Kesehatan
yang dibutuhkan. Selanjutnya pengguna dapat memilih alamat tujuan untuk
mengirim produk ke alamat pengguna. Setelah selesai pengguna dapat
melakukan pembayaran untuk mendapatkan produk dan produk akan
dikirim ke pengguna.
i. HTA Side Menu
Gambar 41.4 HTA Side Menu
107
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada gambar 15.4 merupakan tahapan dimana pengguna dapat
memilih menu tambahan yang disediakan aplikasi seperti menu healthy
life, journal, photos, reminder, schedule, contact us dan sign out ketika
pengguna ingin keluar dari akun pengguna. Pada menu journal pengguna
dapat menambah rekam data medis dan memberikan review setelah
melakukan medical checkup atau consultation online.
4.4 Create Minimum Viable Products (MVP)
4.4.1 Perancangan Wireframe
Wireframe dapat disebut sebagai blueprint dalam arsitektur dengan low
fidelity. Tujuan dibuatnya wireframe bukan desain visual, namun
menyampaikan susunan, struktur, layout, navigasi dan organisir konten.
Maka dari itu, biasanya wireframe dibuat dengan warna hitam
putih. Wireframe lebih menekankan isi dari konten.
108
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Desain wireframe phone
Table 6.4 Halaman Onboarding
Wireframe Halaman Onboarding
Deskripsi:
Wireframe Halaman Onboarding merupakan tampilan awal ketika user
membuka aplikasi e-health sebelum akhirnya ke halaman utama, dengan
memberikan preview fitur utama pada aplikasi
109
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 7.4 Halaman Daftar
Wireframe Halaman Daftar
Deskripsi:
Wireframe Halaman Daftar merupakan tampilan yang akan muncul
setelah pengguna membuka aplikasi e-health. Jika user belum
mempunyai akun bisa langsung membuat akun dengan mengisi nama
lengkap, email, dan kata sandi. Dan ketika pengguna sudah mempunyai
akun dapat diarahkan menuju ke halaman “sign in” sebelum masuk ke
dalam aplikasi e-health
110
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 8.4 Halaman Sign In
Wireframe Halaman Sign In
Deskripsi:
Wireframe Halaman Sign In merupakan tampilan jika pengguna sudah
mempunyai akun, lalu pengguna dapat langsung mengisi email dan kata
sandi pada halaman ini. Dibagian bawah terdapat button google, twitter,
Facebook atau button next untuk menuju ke halaman berikutnya
111
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 9.4 Halaman profile
Wireframe Halaman Profile
Deskripsi:
Wireframe Halaman profile terdapat foto pengguna serta nama pengguna
di sisi atas kiri dengan keterangan data diri di sisi kanan. Lalu pada section
tengah terdapat informasi mengenai health record yang berisi tentang
rekam medis Kesehatan, pengguna dapat mengubah, memperbarui serta
dapat menghapus data medis Kesehatan. Pada section bawah merupakan
terdapat informasi mengenai schedule yang menampilkan jadwal
pengobatan yang telah dibuat pengguna.
112
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 10.4 Halaman edit profile
Wireframe Halaman Edit Profile
Deskripsi:
Wireframe Halaman edit profile merupakan tampilan ketika
pengguna ingin mengubah data diri dengan tampilan form yang
akan dilengkapi oleh pengguna dan setiap field dibuat seperti
textbox terdiri dari nama lengkap, alamat email, kata sandi,
tanggal lahir, nomor handphone, alamat rumah serta foto
pengguna. Setelah selesai, pada area bawah terdapat button save
changes untuk menyimpan data yang sudah diubah dan ada juga
button next jika pengguna ingin mengubah data Kesehatan.
113
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 11,4 Halaman Settings
Wireframe Halaman Settings
Deskripsi:
Wireframe Halaman Settings merupakan tampilan ketika pengguna ingin
mengubah pengaturan pada aplikasi seperti notifikasi, Bahasa, pin akun
privasi data, serta bantuan
114
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 12.4 Halaman Home
Wireframe Halaman Home
Deskripsi:
Wireframe Halaman home merupakan tampilan awal ketika user sudah
berhasil masuk ke dalam aplikasi e-health. Pada halaman ini user dapat
memilih pelayanan yang dibutuhkan seperti medical check up atau
pelayanan berobat ke klinik, konsultasi online, beli obat atau produk yang
disediakan pada klinik, diskusi online, data csr, .Selain itu juga pengguna
dapat membaca artikel mengenai Kesehatan yang terjadi pada saat ini.
115
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 13.4 Halaman Menu
Wireframe Halaman Menu
Deskripsi:
Wireframe Halaman Menu merupakan tampilan halaman pelayanan
sesuai dengan pelayanan yang disediakan. Terdapat empat menu halaman
kesehatan seperti Halaman Medical Checkup, Halaman Consultation
Online, Halaman Discussion Online, Halaman Buy product online, serta
Halaman Beauty Treatment.
Halaman Medical Checkup merupakan halaman pengguna untuk
membuat jadwal antrian online dengan pemeriksaan checkup ke klinik.
116
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dengan memilih yang pelayanan ditawarkan pada klinik seperti
akupuntur, kecantikan, atau hipnoterapi
Halaman Consultation Online merupakan halaman pengguna untuk
membuat jadwal konsultasi online dengan dokter. Terdapat tiga cara
komunikasi untuk konsultasi online yang disediakan.
Halaman Discussion Online merupakan halaman untuk melakukan
diskusi dan komunikasi antara dokter dan pengguna pasien lainnya
mengenai kesehatan
Halaman Buy product online merupakan halaman yang digunakan untuk
membeli produk yang disediakan oleh klinik secara online seperti
aromatherapy, resep obat-obatan, obat herbal, dan produk kecantikan
Halaman Beauty Treatment merupakan halaman yang menyediakan
pelayanan kecantikan modern dan tradisional (akupunture). Pengguna
dapat membuat jadwal antrian online maupun konsultasi online untuk
pelayanan kecantikan. Halaman Beauty Treatment akan muncul setelah
pengguna memilih pelayanan kecantikan pada halaman sebelumnya
seperti halaman Medical Checkup atau Consultation Online.
117
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 14.4 Halaman Discussion online
Wireframe Halaman Discussion Online
Deskripsi:
Wireframe Halaman Discussion online merupakan tampilan forum
diskusi. ketika pengguna mempunyai pertanyaan, pengguna dapat
memilih button “+” untuk melakukan diskusi. Terdapat button answer
untuk pengguna memberikan jawaban kepada pengguna lainnya pada
field pertanyaan serta button heart untuk menyukai pertanyaan.
118
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 15.4 Halaman Data CSR
Wireframe Halaman Data CSR
Deskripsi:
Wireframe Halaman Data CSR merupakan tampilan aktivitas yang telah
dilakukan atau akan dilakukan oleh klinik. Terdapat button join jika
pengguna ingin mengikuti aktifitas terbaru pada klinik.
CSR atau Corporate Social Responsibility menurut Kemenkes
merupakan respon dari tanggung jawab social terhadap lingkungan
sekitar yang dilakukan oleh klinik dengan berbagai bentuk kegiatan
positif untuk masyarakat mengenai program kesehatan seperti
pengecekan kadar gula darah atau test covid-19 untuk masa pandemic ini.
119
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 16.4 Halaman Dermatome
Wireframe Halaman Dermatome
Deskripsi:
Wireframe Halaman dermatome merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna ingin membuat jadwal pengobatan ke klinik setelah
halaman menu pengobatan dan memilih pengobatan seperti akupuntur.
Dermatome merupakan penggambaran rangkaian seluruh Kawasan atau
area kulit pada satu sisi tubuh manusia dengan syaraf spinalis. Bermanfaat
pada bidang neurologi, jadi dokter dapat menemukan letak kerusakan
saraf dengan mudah dan memahami penyakit pasien dengan baik.
120
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 17.4 Halaman Date & Time
Wireframe Halaman Data & Time
Deskripsi:
Wireframe Halaman Data & Time matum merupakan tampilan yang akan
muncul ketika pengguna membuat jadwal pengobatan seperti pelayanan
checkup di klinik dan konsultasi online. Terdapat dua field untuk tanggal
dan waktu pengobatan dibagi menjadi tiga sesi pertemua yaitu pagi, siang
dan malam serta dibagian bawah terdapat button continue setelah
pengguna memilih jadwal dan menuju ke halaman pembayaran
121
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 18.4 Halaman Appointment
Wireframe Halaman Appointment
Deskripsi:
Wireframe Halaman Appointment merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna membuat jadwal pelayanan konsultasi online setelah
halaman date & time. Halaman ini menampilkan kategori pengobatan
yaitu anak dan orang dewasa serta memilih salah satu komunikasi untuk
konsultasi online seperti chat, panggilan dan video call. Setelahnya
dibagian bawah terdapat button next menuju ke halaman pembayaran
122
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 19.4 Halaman Payment
Wireframe Halaman Payment
Deskripsi:
Wireframe Halaman Payment merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna sudah membuat jadwal pengobatan atau membeli
produk atau obat. Halaman ini menampilkan kartu pembayaran pengguna
dengan bank transfer atau e-wallet dan memilih salah satu kartu kemudian
melakukan transaksi pembayaran.
123
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 20.4 Halaman Pop Up Screen Payment
Wireframe Halaman Pop Up Screen Payment
Deskripsi:
Wireframe Halaman Pop Up Screen Payment merupakan tampilan yang
akan muncul ketika pengguna berhasil melakukan transaksi pembayaran
untuk pengobatan atau pembelian produk Kesehatan. Tampilan Pop Up
Screen yang berisikan nominal harga serta bagian bawah terdapat button
ceklis untuk ke halaman receipt
124
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 21.4 Halaman Receipt
Wireframe Halaman Receipt
Deskripsi:
Wireframe Halaman Receipt merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna berhasil melakukan transaksi pembayaran untuk
pengobatan setelah halaman Pop Up Screen Payment. Halaman ini
menampilan form yang telah dilengkapi oleh pengguna dan setiap field
dibuat seperti textbox terdiri dari tanggal, nama, jenis pengobatan,
penyakit, total pembayaran, dan status pengobatan serta di bagian bawah
terdapat button que numb untuk menuju ke halaman selanjutnya.
125
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 22.4 Halaman Pop Up Screen Que Numb
Wireframe Halaman Pop Up Screen Que Numb
Deskripsi:
Wireframe Halaman Pop Up Screen Que Numb merupakan tampilan yang
akan muncul setelah halaman Receipt. Tampilan ini berisikan informasi
jadwal nomor antrian untuk pengobatan ke klinik serta jenis pengobatan
yang dipilih seperti contoh “facial treatment”. Terdapat button peta serta
button save dan button skip untuk menuju ke halaman selanutnya.
126
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 23.4 Halaman Maps
Wireframe Halaman Maps
Deskripsi:
Wireframe Halaman Maps merupakan tampilan yang akan muncul
setelah pengguna membuat jadwal pelayanan checkup di klinik atau
melakukan pembelian obat atau produk. Halaman ini menampilkan lokasi
pengguna dan alamat klinik dalam menentukan arah dan estimasi waktu
perjalanan yang dtempuh.
127
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 24.4 Halaman schedule
Wireframe Halaman Schedule
Deskripsi:
Wireframe Halaman Schedule merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna sudah membuat jadwal pengobatan untuk checkup di
klinik atau konsultasi online. Halaman ini menampilkan informasi beruba
foto pengguna, nama dan umur di bagian atas, lalu jadwal tanggal dan
waktu pengobatan serta button book other untuk membuat jadwal baru
atau button edit untuk mengubah informasi pelayanan. Pada Section
bawah terdapat informasi lain berupa button toggle on/off untuk
mengubah jadwal ketika pengguna tidak bisa hadir, button angle-right
128
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk melihat informasi klinik, bukti pembayaran, serta informasi jadwal
pengobatan selanjutnya. serta bagian bawah terdapat button cancel dan
button re-sched menuju ke halaman selanjutnya.
Table 25.4 Halaman Reminder
Wireframe Halaman Pop Up Screen Reminder
Deskripsi:
Wireframe Halaman Reminder merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna sudah membuat jadwal pelayanan checkup di klinik atau
konsultasi online. Halaman ini menampilkan informasi pengingat bahwa
waktu pengobatan yang telah dibuat akan segera dilakukan.
129
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 26.4 Halaman Cancel Appointment
Wireframe Halaman Cancel Appointment
Deskripsi:
Wireframe Halaman Cancel Appointment merupakan tampilan yang akan
muncul ketika pengguna membatalkan atau menghapus jadwal
pengobatan yang telah dibuat. Halaman ini menampilkan informasi
waktu dan tanggal jadwal pengobatan serta jenis pelayanan pengobatan
di bagian atas serta di bagian bawah terdapat button yes untuk menyetujui
pembatalan dan button no untuk tidak menyetujui pembatalan jadwal
pengobatan.
130
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 27.4 Halaman Messages
Wireframe Halaman Messages
Deskripsi:
Wireframe Halaman Messages merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna memilih icon messages di menu bar kiri pada halaman
home. Halaman ini menampilkan komunikasi ketika konsultasi online
dengan dokter.
131
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 28.4 Halaman Side Menu
Wireframe Halaman Side Menu
Deskripsi:
Wireframe Halaman Side Menu merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna memilih button sisi kiri atas pada halaman home.
Halaman ini menampilkan fitur tambahan pada aplikasi seperti healthy
life, journal, photos, reminder, schedule, contact us serta button sign out
untuk keluar dari aplikasi.
132
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 29.4 Halaman Healthy News
Wireframe Halaman Healthy News
Deskripsi:
Wireframe Halaman Healthy News merupakan tampilan yang akan
muncul ketika pengguna memilih halaman artikel pada halaman home.
Halaman ini menampilkan berita dan artikel atau jurnal Kesehatan yang
pernah dibuat oleh dokter Riris dan informasi Kesehatan dunia. Terdapat
headline news pada bagian atas dengan foto besar mengenai informasi
yang sedang ramai dibicarakan serta foto kecil lain bagian bawah untuk
informasi Kesehatan lainnya.
133
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 30.4 Halaman Healthy Life
Wireframe Halaman Healthy Life
Deskripsi:
Wireframe Halaman Healthy Life merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna memilih “healthy life” pada side menu. Halaman ini
menampilkan informasi pengaturan pola hidup sehat bagi pengguna
berisikan round chart berapa banyak untuk minum dan kalori makanan,
serta berapa lama waktu tidur, dengan jadwal yang dapat diubah harin ,
mingguan, atau bulanan.
134
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 31.4 Halaman Healthy Record
Wireframe Halaman Healthy Record
Deskripsi:
Wireframe Halaman Healthy Record merupakan tampilan yang akan
muncul ketika pengguna memilih edit health record pada halaman profile
untuk membuat data rekam medis secara online seperti pelayanan
checkup atau konsultasi serta operasi atau penyakit yang pernah di derita
Halaman ini menampilkan form yang akan atau telah dilengkapi oleh
pengguna dan setiap field dibuat seperti textbox terdiri dari nama,
keluhan, penyakit, pengobatan atau perawatan yang dilakukan serta
keputusan dokter atau resep obat-obatan serta pada bagian atas forms
135
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terdapat tanggal jadwal pengobatan yang dilakukan, serta button kamera
untuk mengunggah foto hasil rekam medis atau hasil foto lab.
Table 32.4 Halaman photos
Wireframe Halaman Photos
Deskripsi:
Wireframe Halaman photos merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna memilih “photos” pada side menu. Halaman ini
menampilkan foto-foto hasil rekam medis, resep obat, atau foto lab. Pada
bagian terdapat button plus untuk menambah foto baru.
136
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 33.4 Halaman Journal
Wireframe Halaman Journal
Deskripsi:
Wireframe Halaman Journal merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna memilih “Journal” pada side menu. Halaman ini
berisikan buku harian atau buku jurnal Kesehatan dibuat setelah
pengguna menyimpan receipt dan data tersebut masuk ke Journal.
Halaman ini menampilkan foto besar serta dibagian bawah terdapat
informasi pelayanan, tanggal pengobatan, serta button quote untuk
memberikan review pelayanan menurut pengguna dan button save untuk
menyimpan data ke health record.
137
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 34.4 Halaman schedule
Wireframe Halaman Review
Deskripsi:
Wireframe Halaman Review merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna memlih button quote pada halaman Journal. Halaman
ini menampilkan tulisan hasil review dari para pengguna mengenai
pelayanan pada klinik. Dengan tampilan berupa tanggal, Jenis categori
pelayanan yang dapat diakses secara luas maupun khusus serta hasil
review berisi jenis pelayanan, tulisan review dan komentar pelayanan
nama dan umur, serta memberikan rating berupa bintang, Pengguna dapat
membuat review baru dengan memilih button plus di sisi kanan atas.
138
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 35.4 Halaman Dr. Profile
Wireframe Halaman Dr. Profile
Deskripsi:
Wireframe Halaman Dr. Profile merupakan tampilan yang akan muncul
ketika pengguna memilih “contact us” pada halaman side menu.
Halaman ini menampilkan profil dokter berisi foto dan nama pada center
atas. Berikutnya berisi button social media dokter seperti youtibe,
facebook, twiter, dan google. Dan rectangle bawal berisi artikel dan jurnal
yang ditulis oleh dokter, terdapat button like dan comment pada artikel.
139
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 36.4 Halaman Side Menu Dr
Wireframe Halaman Side Menu Dr
Deskripsi:
Wireframe Halaman Side Menu Dr merupakan tampilan yang akan
muncul ketika dokter memilih button side menu pada sisi kiri atas
halaman Dr profile. Halaman ini menampilkan fitur tambahan pada
aplikasi seperti appointment, patient data, patient record, photos,
schedule, settings, dan button sign out.
140
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 37.4 Halaman schedule
Wireframe Halaman Schedule
Deskripsi:
Wireframe Halaman schedule merupakan tampilan yang akan muncul
ketika dokter memilih “schedule” pada halaman side menu. Halaman ini
menampilkan rekapan jadwal pelayanan dokter yang telah dibuat oleh
pengguna yang berisi waktu pelayanan, foto dan nama pengguna, serta
icon pada sisi kanan bawah berupa jenis pelayanan yang dipilih oleh
pengguna,z
141
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 38.4 Halaman Appointment
Wireframe Halaman Appointment
Deskripsi:
Wireframe Halaman Appointment merupakan tampilan yang akan muncul
ketika dokter memilih “Appointment” pada halaman side menu. Halaman
ini menampilkan jadwal pelayanan harian berserta tanggal dengan berisi
foto dan nama pengguna di dalam rectangle dengan waktu pelayanan
dibawahnya. Pada section bawah terdapat rekapan jadwal pelayanan
bulanan dengan informasi icon Kesehatan dan jenis pelayanan serta
hitungan persen secara keseluruhan di dalam rectangle.
142
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 39.4 Halaman Patient Record
Wireframe Halaman Patient Record
Deskripsi:
Wireframe Halaman Patient Record merupakan tampilan yang akan
muncul ketika dokter memilih “Patient Record” pada halaman side menu.
Halaman ini menampilkan foto dan nama pengguna di dalam rectangle
dengan informasi jadwal pelayanan lainnya seperti tanggal, waktu jenis
pelayanan pengobatan, notes keluhan dari pengguna.serta gejala penyakit
pengguna. Selanjutnya pada area bawah terdapat button cancel dan re-
schedule jika dokter tidak bisa melayani pengguna.
143
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 40.4 Halaman Patient Data
Wireframe Halaman Patient Data
Deskripsi:
Wireframe Halaman Patient Data merupakan tampilan yang akan muncul
ketika dokter memilih “Patient Data” pada halaman side menu Halaman
ini menampilkan tabel data pasien atau pengguna sesuai dengan waktu
pelayanan, pencarian data dapat diatur secara harian, bulanan, maupun
tahunan. Tabel data pasien atau pengguna berisikan tanggal, nama, dan
penyakit pengguna.
144
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4.2 Perancangan Mock Up
Mockup menyampaikan aspek desain visual, termasuk gambar, warna, dan
tipografi dengan high fidelity. Mockup memberikan gambaran secara detail
sebelum produk dibuat.
1. Halaman Onboarding
Gambar 42.4 Halaman Onboarding
2. Halaman Sign Up
Gambar 43.4 Halaman Sign Up
145
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Halaman Sign In
Gambar 44.4 Halaman Sign In
4. Halaman Profile
Gambar 45.4 Halaman Profile
146
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Profile
Gambar 46.4 Halaman Edit Profile
6. Halaman Settings
Gambar 47.4 Halaman Settings
147
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Halaman Home
Gambar 48.4 Halaman Home
8. Halaman Menu Medical Check Up
Gambar 49.4 Halaman Medical Checkup
148
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Halaman Menu Consultation Online
Gambar 50.4 Halaman Consultation Online
10. Halaman Menu buy product online
Gambar 51.4 Halaman buy product online
149
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11. Halaman Menu Discussion Online
Gambar 52.4 Halaman Discussion Online
12. Halaman Menu Beauty Treatment
Gambar 53.4 Halaman Menu Beauty Treatment
150
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13. Halaman Data CSR
Gambar 54.4 Halaman Data CSR
14. Halaman Menu Dermatome
Gambar 55.4 Halaman Dermatome
151
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15. Halaman Date & Time
Gambar 56.4 Halaman Date & Time
16. Halaman Appointment
Gambar 57.4 Halaman Appointment
152
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
17. Halaman Payment
Gambar 58.4 Halaman Payment
18. Halaman Pop Up Screen Payment
Gambar 59.4 Halaman Pop Up Screen Payment
153
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
19. Halaman Receipt
Gambar 60.4 Halaman Receipt
20. Halaman Pop Up Screen Que Number
Gambar 61.4 Halaman Pop Up Screen Que Number
154
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21. Halaman Maps
Gambar 62.4 Halaman Maps
22. Halaman Schedule
Gambar 63.4 Halaman Schedule
155
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
23. Halaman Pop Up Screen Reminder
Gambar 64.4 Halaman Pop Up Screen Reminder
24. Halaman Cancel Appointment
Gambar 65.4 Halaman Cancel Appointment
156
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
25. Halaman Messages
Gambar 66.4 Halaman Messages
26. Halaman Side Menu
Gambar 67.4 Halaman Side Menu
157
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27. Halaman Healthy News
Gambar 68.4 Halaman Healthy News
28. Halaman Healthy Life
Gambar 69.4 Halaman Healthy Life
158
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29. Halaman Health Record
Gambar 70.4 Halaman Health Record
30. Halaman Photos
Gambar 71.4 Halaman Photos
159
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
31. Halaman Journal
Gambar 72.4 Halaman Journal
32. Halaman Review
Gambar 73.4 Halaman Review
160
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
33. Halaman Doctor Profile
Gambar 74.4 Halaman Doctor profile
34. Halaman Doctor Side Menu
Gambar 75.4 Halaman Doctor Side Menu
161
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
35. Halaman Doctor Schedule
Gambar 76.4 Halaman Doctor Schedule
36. Halaman Doctor Appointment
Gambar 77.4 Halaman Doctor Appointment
162
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
37. Halaman Doctor Patient Record
Gambar 78.4 Halaman Doctor Patient Record
38. Halaman Doctor Patient Data
Gambar 79.4 Halaman Doctor Patient Data
163
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4.3 Perancangan Prototype mobile
1. Halaman Onboarding
Gambar 80.4 Prototype onboarding
2. Halaman Daftar & Masuk
Gambar 81.4 Prototype sign in dan sign up
164
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Halaman Profile
Gambar 82.4 Prototype profile
4. Halaman Medical check up
Gambar 83.4 Prototype medical check up
165
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Halaman consultation online
Gambar 84.4 Prototype consultation online
6. Halaman pemilihan jadwal dan pembayaran
Gambar 85.4 Prototype date & time dan payment
166
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Halaman beli obat
Gambar 86.4 Prototype buy a product
8. Halaman discussion online
Gambar 87.4 Prototype discussion online
167
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Halaman data CSR
Gambar 88.4 Prototype Data CSR
10. Halaman hasil tanda terima pengobatan
Gambar 89.4 Prototype receipt
168
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11. Halaman jadwal pengobatan dan batal jadwal pengobatan
Gambar 90.4 Prototype schedule
12. Halaman pesan konsultasi online
Gambar 91.4 Prototype message
169
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13. Halaman artikel dan berita kesehatan
Gambar 92.4 healthy news
14. Halaman healthy life
Gambar 93.4 Prototype healthy life
170
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15. Halaman review
Gambar 94.4 Prototype review
16. Halaman Jurnal pasien
Gambar 95.4 Prototype journal
171
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
17. Halaman reminder
Gambar 96.4 Prototype reminder
18. Halaman foto
Gambar 97.4 Prototype photos
172
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
19. Halaman profile dokter / contact us
Gambar 98.4 Prototype profile doctor / contact us
20. Halaman jadwal kerja dokter
Gambar 99.4 Prototype doctor schedules
173
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21. Halaman jadwal klinik
Gambar 100.4 Prototype doctor appointment
22. Halaman Doctor patient record
Gambar 101.4 Prototype Doctor patient record
174
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
23. Halaman Doctor patient data
Gambar 102.4 Prototype Doctor patient data
4.5 Run as experiment
Tahapan eksperimen dilakukan untuk mengetahui alur dari sebuah
prototype dengan melibatkan stakeholder pihak terkait yang memiliki
kepentingan terhadap prototype tersebut apakah benar aplikasi telah berjalan
dengan baik ataupun diperlukan tambahan lain. Tahap eksperiman pada
penelitian kali ini melibatkan pihak dari Internal sakeholder pada ahli UI/UX.
Dengan mempresentasikan prototype kepada stakeholder, disertai
wawancara terkait dengan prototype Aplikasi E-health dan menjelaskan poin-
poin fitur yang baru baik versi mobile, disimpulkan ada 4 poin hasil yang
disetujui oleh ahli UI/UX sebagai berikut pada Table 40.4
Table 41.4 Eksperimen
175
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No Prototype Hasil
1 Menambah fitur baru pada halaman
medical check up
Berhasil
2 Membuat halaman baru pelayanann
kecantikan
Berhasil
3 Membuat halaman baru data CSR dan
dermatum
Berhasil
4 Melakukan desain ulang pada halaman
appointment untuk konsultasi online
Berhasil
5. Melakukan desain ulang untuk
membuat tampilan yang menarik pada
halaman onboarding dengan (auto
animate) dan menu utama
Berhasil
6. Menambah halaman baru untuk cancel
booking schedule, reminder, journal,
dan healthy life
Berhasil
4.6 Feedback and Research
Tahapan akhir setelah melakukan eksperimen adalah tahapan timbal balik
dan penelitian pada aplikasi. Berikut hasil dari tahapan akhir:
1. Tahapan feedback & research dilakukan bersamaan dengan proses
perancangan MVP (Minimum Viable Product) agar pembuatan protoype berjalan
maksimal.
176
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Feedback didapatkan melalui wawancara kepada pihak internal, user dan
dr. Riris dalam membuat aplikasi e-health pelayanan kesehatan dan kecantikan, dan
diperoleh beberapa masukan sebagai bahan untuk perbaikan prototype dan sudah
dilakukan perbaikan berdasarkan timbal balik yang didapat. Pada tahapan research
dilakukan sebuah penelitian untuk dapat mengetahui berbagai kebutuhan pengguna
yang akan di tranformasikan kedalam sebuah prototype.
3. Pengujian hasil perancangan prototype dilakukan dengan pihak
Internal stakeholder pada ahli UI/UX. yang telah menyetujui empat poin
masukan dan saran dari prototype yang telah dibuat yaitu seperti perubahan
onboarding, membuat tampilan layout baru, pada halaman healthy news, sign
up dan schedule serta fitur baru cancel booking,
177
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
HASIL PENGUJIAN
5.1 Perencaan Testing
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap orang. Penlitian ini
menggunakan Scale Usability System dan Single Ease Question dengan tahapan
evaluasi dengan kuesioner sesuai dengan kebutuhan untuk mengetahui usabilitas
pada desain prototype pada aplikasi.
Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan sampel usia 20-50 tahun.
Sampel yang digunakan dalam pengujian ini sebanyak 30 responden yang
merupakan 50% dari total pasien di Klinik Dr. Riris dalam sebulan. Dengan jumlah
responden tersebut dapat diamati secara langsung mengetahui respon dan
mempelajari user experience terhadap prototype yang telah dibuat. Penyebaran
kuesioner dalam bentuk google form untuk membantu menilai desain UX yang
dilakukan pada tanggal 9 Oktober – 16 Oktober 2020.
Berikut responden yang berpartisipasi dalam usability testing pada aplikasi
sebagai berikut
Table 42.5 Responden Testing
Responden Jenis
Kelamin
Usia Status
Pekerjaan
Pernah
menggunakan atau
download aplikasi
kesehatan?
P1 Laki-laki 19-25 tahun Pekerja Ya
178
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
P2 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Mungkin
P3 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Mungkin
P4 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Mungkin
P5 Perempuan 19-25 tahun Pekerja Ya
P6 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Ya
P7 Perempuan 19-25 tahun Pekerja Ya
P8 Perempuan >50 tahun Ibu Rumah
Tangga
Ya
P9 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Ya
P10 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Ya
P11 Perempuan >50 tahun Pekerja Tidak
P12 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Ya
P13 Perempuan 25-35 tahun Pekerja Tidak
P14 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Mungkin
P15 Laki-laki >50 tahun Pekerja Tidak
P16 Laki-laki 19-25 tahun Pekerja Ya
P17 Perempuan 36-45 tahun Pekerja Tidak
P18 Perempuan >50 tahun Pekerja Ya
P19 Perempuan >50 tahun Ibu Rumah
Tangga
Mungkin
P20 Laki-laki 19-25 tahun Mahasiwa Tidak
P21 Perempuan 19-25 tahun Pekerja Ya
179
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
P22 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Ya
P23 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Mungkin
P24 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Tidak
P25 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Ya
P26 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Ya
P27 Laki-laki 19-25 tahun Mahasiwa Mungkin
P28 Laki-laki 19-25 tahun Mahasiwa Tidak
P29 Perempuan 19-25 tahun Mahasiwa Ya
P30 Laki-laki 19-25 tahun Mahasiwa Tidak
5.1.2. SEQ (Single Ease Question)
Perhitungan SEQ dapat dilakukan setelah pengguna mencoba tugas dalam
uji kegunaan setelah menggunakan aplikasi. Setelah pengguna mencoba suatu
tugas, tanyakan kepada mereka pertanyaan sederhana ini:
“Secara keseluruhan, seberapa sulit atau mudahkah tugas tersebut
diselesaikan?“ Gunakan format skala penilaian tujuh poin di bawah ini.
Dengan skala penilaian sangat mudah dan sangat sulit digunakan, semakin
berar nilai yang dihasilkan semakin baik nilai hasil akhir, Nilai rata-rata skor yang
dihasilkan oleh SEQ adalah diatas 5,5. Dilihat dari 28 tugas dengan skor 4-7, nilai
rata-rata skor berkisar antara 5,3 dan 5,6.
Berikut keterangan skala nilai SEQ dengan skor nilai 1-7:
1 : Sangat Sulit
180
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 : Sulit
3 : Cukup Sulit
4 : Biasa
5 : Cukup Mudah
6 : Mudah
7 : Sangat Mudah
Berikut 28 fungsi aplikasi yang akan diberikan kepada responden untuk di
uji coba.
Table 43.5 Fungsi Aplikasi
No Fungsi Tugas
1. Masuk Pengguna membuka aplikasi dengan halaman
awal onboarding lalu memilih sign in untuk
masuk kedalam aplikasi dengan memasukan
email dan kata sandi. Setelah itu user klik button
next
2. Sign up Pengguna membuat akun baru dengan
memasukan data diri seperti nama pengguna,
email, dan kata sandi. Setelah itu user klik
button next
181
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Profile Pengguna klik profile untuk melihat data diri,
data Kesehatan serta jadwal pengobatan yang
telah dibuat
4 Edit Profile Pengguna klik edit untuk mengubah data diri
seperti nama, email, kata sandi, tanggal lahir,
nomor handphone dan alamat serta mengubah
foto profile
5 Settings Pengguna klik settings untuk mengubah
pengaturan pada aplikasi seperti notifikasi,
Bahasa, akun, privasi, dan bantuan
6. Halaman Utama
Pengguna setelah masuk ke dalam aplikasi
dapat memilih pelayanan kesehatan yang
disediakan oleh aplikasi klinik seperti check up
di klinik, konsultasi online, diskusi online, beli
produk Kesehatan, data csr, serta artikel dan
berita kesehtan
7. Buat Jadwal pengobatan
di klinik
Pengguna klik medical checkup untuk membuat
jadwal berobat ke klinik dan mendapatkan
nomor antrian dengan memilih pelayanan
Kesehatan sesuai dengan penyakit dan keluhan
yang di derita
182
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Buat Jadwal konsultasi
online
Pengguna klik consultation online membuat
jadwal konsultasi online sesuai dengan penyakit
dan keluhan yang di derita
9. Beli obat dan produk
kesehatan
Pengguna klik buy a medicine untuk memesan
produk Kesehatan atau obat atau vitamin sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan dengan
pembayaran
10. Detail discussion online Pengguna klik discussion online untuk
melakukan diskusi dengan pengguna lain dan
dokter
11. Detail Beauty Treatment Pengguna dapat memilih pelayanan kecantikan
yang tersedia sesuai dengan kebutuhan ketika
membuat jadwal checkup klinik atau konsultasi
online
12. Detail data CSR Pengguna dapat melihat dan mengikuti kegiatan
kesehatan yang diadakan oleh klinik
13. Dermatome Pengguna dapat melihat dan menunjukan letak
daerah atau area tubuh yang dirasakan sakit dan
butuh pengobatan
183
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
14. Date & Time Pengguna memilih tanggal dan waktu
pertemuan di klinik atau konsultasi online
sesuai dengan jam kerja
15. Detail Appointment Pengguna memilih category dan komunikasi
untuk konsultasi online dengan call, message,
dan videocall setelah halaman consultation
online
16. Payment Pengguna melakukan pembayaran dengan atm
atau electronic wallet
17. Detail receipt Pengguna melihat hasil dari jadwal pengobatan
kesehatan yang telah dibuat seperti tanggal,
waktu, jenis pelayanan Kesehatan serta jumlah
harga yang sudah dibayarkan
18. Peta
Pengguna klik maps untuk melihat jarak tempuh
untuk ke klinik dan juga mengatur pengiriman
untuk pembelian obat online
19. Detail schedule Pengguna melihat jadwal pengobatan yang
sudah dibuat
melakukan konsultasi online dengan dokter
menggunakan komunikasi call, message, dan
videocall
184
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20. Batal jadwal pengobatan
Pengguna membatalkan jadwal pengobatan
yang telah dibuat
21. Melakukan konsultasi
online
Pengguna melakukan konsultasi online dengan
pesan serta video call dan call
22. Berita dan artikel
kesehatan
Pengguna membaca artikel dan berita tentang
Kesehatan dengan memlih salah satu berita dan
artikel pada halaman utama
23. Detail healthy life Pengguna klik healthy life pada side menu untu
mengatur untuk melakukan hidup sehat dengan
mengatur pola tidur, makan dan minum
24. Edit Health Records
Pengguna klik edit untuk menambah dan
mengubah data kesehatan seperti nama, tanggal
berobat, keluhan, penyakit, pelayan Kesehatan
yang didapat serta resep obat juga mengupload
foto data Kesehatan seperti hasil lab atau hasil
Rontgen
25. Detail photos Pengguna dapat menunggah foto seperti hasil
check-up, data Kesehatan dan pengobatan
26. Detail journal Pengguna dapat membuat jurnal Kesehatan
setelah melakukan pengobatan atau pelayanan
185
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kesehatan dengan memberi review dan
membuat record health atau data kesehatan
27. Detail reminder Pengguna membuat alarm pengingat untuk
jadwal pengobatan yang sudah dibuat
28. Detail review Pengguna memberikan kesan dan saran dari
pelayanan klinik yang dirasakan
Responden akan mendapatkan kuesioner berisikan tugas dari fungsi aplikasi
setelahnya reponden dapat memberikan skor nilai dari 1 (lancar) sampai dengan 3
(berhenti) untuk menilai tugas.
Contoh scenario fungsi 1 – pada halaman masuk
Secara keseluruhan Task ini:
Sangat Sulit Sangat Mudah
5.1.3 Kuesioner SUS
Pada penelitian menggunakan SUS ini terdapat 10 pertanyaan dengan skala
nilai 1 sampai dengan 5. Pertanyaan dengan nomor ganjil merupakan pertanyaan
positif dan pertanyaan nomor genap merupakan pertanyaan negate seperti pada
table. Dengan keterangan skala nilai sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
186
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Table 44.5 Pertanyaan SUS
No Pertanyaann
Skala
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
1 Saya pikir saya akan sering
menggunakan fitur ini.
2 Saya merasa fitur ini terlalu rumit
padahal dapat dibuat lebih sederhana.
3 Saya rasa fitur ini mudah untuk
digunakan.
4 Saya pikir saya membutuhkan bantuan
dari orang teknis untuk dapat
menggunakan fitur ini.
5 Saya menemukan bahwa terdapat
berbagai macam fitur yang terintegrasi
dengan baik dalam sistem.
6 Saya rasa banyak hal yang tidak
konsisten terdapat pada fitur ini.
187
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Saya rasa mayoritas pengguna akan
dapat mempelajari fitur ini dengan
cepat.
8 Saya menemukan bahwa fitur ini sangat
tidak praktis ketika digunakan.
9 Saya sangat yakin dapat menggunakan
fitur ini.
10 Saya harus belajar banyak hal terlebih
dahulu sebelum saya dapat
menggunakan fitur ini.
188
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2 Analisis Hasil Pengujian
5.2.1. Hasil SEQ (Single Ease Question)
Table 45.5 Hasil SEQ
R Fungsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 22 24 25 26 27 28
1. 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
2. 6 6 7 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7 6 4 6 7 7 7 7 6 5 7 7 6
3. 7 7 7 6 6 7 7 7 6 7 7 6 7 6 7 5 6 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6
4. 6 6 6 5 6 7 6 6 6 5 6 5 5 6 5 7 6 7 6 6 6 6 6 5 5 7 6 6
5. 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
6. 6 7 7 6 6 6 7 7 7 6 6 7 6 6 7 6 6 7 7 6 6 7 7 7 6 7 7 6
7. 6 7 6 6 5 6 7 6 6 6 6 5 7 7 7 6 6 5 6 6 6 7 7 7 5 5 6 6
8. 7 7 7 6 6 7 6 6 7 6 6 6 6 7 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 7 6 6 6
9. 5 4 4 5 5 5 4 6 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 6 4 5 5
10. 7 7 7 6 5 7 5 5 5 5 4 4 4 7 4 7 5 5 7 4 6 7 7 5 7 5 5 7
11. 6 6 6 6 6 5 5 5 6 6 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6 6
12. 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
13. 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
14. 5 7 6 5 6 7 4 5 3 6 5 3 5 6 3 6 6 7 6 6 5 6 6 5 3 5 6 5
15. 7 7 7 6 5 7 6 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
16. 6 6 6 6 5 7 7 7 7 7 5 6 6 7 7 7 5 5 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5
17. 7 6 5 5 4 7 6 7 6 5 5 5 5 6 7 7 5 5 6 5 4 5 5 5 5 5 6 4
18. 7 7 5 5 4 7 6 7 6 6 4 5 5 6 6 7 5 5 6 5 6 7 6 5 4 5 6 5
19. 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 4 6 6 6 5 5 5 5 6 7 7 5 5 5 6 5
189
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20. 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
21. 6 6 5 5 4 5 5 5 5 6 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
22. 5 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 6 6 6 6 6
23. 7 6 6 6 5 6 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 6 6 5 5 5 5 6
24. 7 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7
25. 7 6 6 5 5 6 6 6 6 5 6 6 5 6 6 6 6 5 5 6 5 6 5 6 6 6 5 6
26. 7 7 6 6 6 7 7 6 7 7 7 6 6 6 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7
27. 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 6 6 5 6 5 6 6 6 5 6 7 7 7 6 6 5 5 5
28. 5 6 6 5 5 6 6 6 5 5 5 5 6 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 6 7 5
29. 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
30. 6 6 6 6 5 6 7 7 6 7 7 7 6 7 6 5 6 5 7 6 7 5 6 5 6 6 7 7
Catatan:
R= Responden
190
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut adalah grafik hasil testing SEQ dengan garis vertical (hasil kepuasan
pengguna) dan garis horizontal (pengguna yang melakukan testing)
Gambar 103.5 Grafik SEQ
Dari hasil testing SEQ diatas dapat dilihat bahwa hasil dari tanggapan user
dalam pengujian usabilitas ini dilakukan untuk menguji scenario berdasarkan fungsi
atau task yang ada pada aplikasi. Pada tanggapan pengguna mendapatkan banyak
tiga nilai yaitu 5 (cukup mudah), 6 (mudah), dan 7 (sangat mudah) pada skala likert
yang berati dapat diterima oleh pengguna.
0
1
2
3
4
5
6
7
0 5 10 15 20 25 30
Grafik Hasil Testing SEQ
191
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2.2. Hasil Pengujian SUS
Pada pengujian SUS terdapat beberapa Langkah dalam pengujian SUS,
sebagai berikut:
1. Pertanyaan urutan ganjil merupakan pertanyaan positif
Maka hasil skor dikuranagi dengan 1
2. Pertanyaan genap merupakan pertanyaan negate
Maka 5 dikurangi hasil skor
3. Setelah melakukan perhitungan dari setiap pertanyaan maka
mendapatkan hasil yang akan dijumlahkan seluruhnya dan hasil total
keseluruhan dikali 2,5
192
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut hasil skor nilai pengujian SUS:
Table 46.5 Hasil SUS
Responden Question
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai
1. 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 75
2. 4 3 4 2 3 2 4 2 4 2 70
3. 5 3 4 3 5 2 5 5 5 1 75
4. 4 3 4 2 5 3 5 3 5 2 75
5. 5 2 5 1 5 3 5 1 5 1 92,5
6. 5 2 5 2 5 2 5 1 5 2 90
7. 3 2 4 1 4 2 5 2 5 5 72,5
8. 5 2 4 2 4 2 5 2 4 2 80
9. 3 3 4 3 4 2 3 2 4 3 62,5
10. 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 62,5
193
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11. 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 57,5
12. 4 2 5 1 4 2 4 2 5 1 85
13. 5 2 5 1 5 2 5 2 5 1 92,5
14. 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 55
15. 5 2 5 3 4 2 4 2 4 4 72,5
16. 4 2 5 2 4 2 4 2 5 2 80
17. 4 2 4 3 4 2 4 2 5 3 72,5
18. 4 2 5 1 4 2 4 2 5 2 82,5
19. 5 2 5 2 4 1 5 1 5 3 87,5
20. 5 1 5 2 5 2 5 1 5 2 92,5
21. 3 2 4 3 3 2 4 2 4 3 65
22. 4 2 3 2 3 2 4 2 3 3 65
23. 3 5 4 2 4 2 5 2 5 3 67,5
24. 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 100
194
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
25. 4 2 3 1 4 3 4 2 5 1 77,5
26. 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 70
27. 5 2 4 2 4 2 5 2 5 1 85
28. 3 2 4 2 4 1 4 2 4 3 72,5
29 5 3 4 2 4 2 5 1 5 3 80
30. 3 2 5 1 5 1 4 1 5 1 90
Jumlah 2305
Nilai SUS 76,8
Table 47.5 Hasil presentase SUS
No Acceptable Ranges Nilai Skor Jumlah Tanggapan Presentase %
1. Not Acceptable 0-50 0 0%
2. Marginal 50-70 9 30%
3. Acceptable 70-100 21 70%
195
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil pengujian SUS pada tabel 46.5 mendapatkan hasil oleh
pengguna dengan menghasilkan persentase 70%. Berdasarkan range nilai
SUS untuk usability dapat dilihat pada gambar terdapat kesimpulan dari
hasil penelitan yaitu pengujian mendaparkan acceptability ranges, grade
scale, dan adjective ratings berada pada rating 76,8 yang berarti acceptable
(dapat diterima pengguna) dengan grade B yang memperpoleh kisaran nilai
yang baik.
Gambar 104.5 Range nilai SUS
.
196
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai aplikasi e-health
pelayanan Kesehatan dan kecantikan, berikut kesimpulan yang didapat:
1. Peneliti merancang prototype aplikasi dengan metode Lean UX, yang
terbagi menjadi 4 teknik yaitu
a. declaration assumpsion merupakan tahap permasalahan pada
rancangan desain aplikasi e-health dengan tahap wawancara,
menentukan persona, membuat user flow, scenario tugas pengguna
dan analisis tugas pengguna.
b. Create an MVP merupakan pembuatan desain wireframe, mock up
dan, prototype pada aplikasi,
c. run as experiment merupakan wawancara dan pengujian aplikasi
dengan UI/UX designer
d. feedback and research merupakan hasil dari keberhasilan tampilan
desain prototype telah disetujui UI/UX designer.
2. Setelah tahap feedback diperlukan tahapan evaluasi usabilitas aplikasi
dengan user, pengujian usability menggunakan metode SEQ dan SUS
testing dan mendapatkan skor 76,8, dimana skor tersebut dapat
dinyatakan dapat diterima oleh pengguna dan dapat digunakan.
6.2 Saran
197
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Adapun saran yang perlu dipertimbangkan sebagai bentuk pengembangan
penelitian yang telah dilakukan, sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini sebaiknya dikembangkan dengan evaluasi
pengujian dengan metode lain disesuaikan dengan tujuan aplikasi
2. Dari hasil perancangan Aplikasi dapat dikembangkan web-based
yang berbeda dengan desain high fidelity prototype
3. Sebaiknya dilakukan perbaikan pada desain setelah mendapatkan
hasil evaluasi agar desain memiliki nilai usability akhir yang tinggi
dan hasil desain lebih bagus.
4. Perancangan akhir aplikasi dapat dikembangkan pada platform
Android Market atau Play Store atau web-based
198
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Adobe Creative Cloud, T. (2017). Adobe Illustrator User Guide. Retrieved from
www.adobe.com
Aldi Ilham A, Eko Darwiyanto, S.T, M.T, Dawam Dwi S. (2019). Perancangan
Media Pembelajaran Unsur Golongan IA dan VII A Periodik Kimia dengan
Teknologi Augmented Reality Menggunakan Metode Goal-Directed Design.
6, 9388.
American Academy of Medical Acupuncture. (n.d.). Retrieved from
http://www.medicalacupuncture.org/
Andreas Komninos. (2020). How to improve your UX designs with Task
Analysis. Retrieved from https://www.interaction-
design.org/literature/article/task-analysis-a-ux-designer-s-best-friend
Babich, N. (2017). Putting Personas to Work in UX Design: What They Are and
Why They’re Important. Retrieved from
https://blog.adobe.com/en/publish/2017/09/29/putting-personas-to-work-in-
ux-design-what-they-are-and-why-theyre-important.html#gs.i6xyw5
Balsamiq. (2019). Balsamiq Wireframe. Retrieved from www.balsamiq.com
Chandra, B. (2006). Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas. Jakarta: EGC.
Courage, C., Redish, J. G., & Wixon, D. (2009). Task Analysis. In Andrew Sears
and Julie A. Jacko (Ed.), Human-computer interaction: Development process
(p. 33–53.).
dr. Fiona Amelia, M. (2020, March 9). Ketahui Jenis-jenis e-Health dan
199
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kegunaannya. Klikdokter.Com.
dr. Sepriani Timurtini, L. (2020, March 6). Ini Peran eHealth dalam Mendekatkan
Dokter dengan Pasien. Klikdokter.Com.
Firmansyah, Y., Purwaningtias, D., & Pratiwi, L. (2019). PROTOTYPE SISTEM
INFORMASI PENGOLAHAN DANA BOS (SIP BOS) BERBASIS WEB
(Studi Kasus : SMAN1 Sekayam Kabupaten Sanggau). Informatika, 11(2).
Garrett JJ. (2011). The Elements of User Experience: User-Centered Design for
the Web and Beyond. Berkeley (US): New Riders.
Gothelf Jeff, J. S. (2013). Lean UX : Applying Lean Principles to Improve User
Experience. Sebastopol United States: O’Reilly Media.
Guan, H., Jing-wen, R., Yuan-shan, Z., Xin, Z., Ying, D., and Guang-hui, Z.
(2015). Improvement in acupoint selection for acupuncture of nerves
surrounding the injury site: electroacupuncture with governor vessel with
local meridian acupoints Neural Regen Res.
Guo, F. (2012). More Than Usability: The Four Elements Of User Experience.
Retrieved from http://www.uxmatters.com/mt/archives/2012/04/more-than-
usability-the-four-elements-of-userexperience-part-i.php
H. Noprisson dan Budiyarti. (2018). Aplikasi Manajemen Pemeliharan Produk
Perangkat Lunak. J. Sci. Appl. Informatics, 1, 1–6.
Ian Sommerville. (2016). Software Engineering, (10th ed.). Pearson.
Ibrahim, A. R. (2019). SISTEM INFORMASI KEARSIPAN ONLINE PADA PT.
TOWER BERSAMA GROUP ( TBG ) BANJARMASIN.
Ignacio Díaz-Oreiro Gustavo López, Luis Quesada, L. A. G. (2019). Standardized
200
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Questionnaires for User Experience Evaluation: A Systematic Literature
Review. Research Center for Informatics and Communication Technologies.
Jakob Nielsen. (2001). Success Rate: The Simplest Usability Metric. Retrieved
from https://www.nngroup.com/articles/success-rate-the-simplest-usability-
metric/
Jeff Gothelf, J. S. (2017). Lean UX Designing Great Products with Agile Teams
(2nd ed.). O’Reilly Media.
Jeffrey Rubin & Dana Chisnell. (2008). Handbook of Usibility Testing, How to
Plan, Design, and Conduct Effective Test. Indianapolis: Wiley Publishing.
Kenji, K., Kaoru, O. (2014). Acupuncture therapy: mechanism of action, efficacy,
and safety: a potential intervention for psychogenic disorders. Biopsychosoc
Med.
Langevin, H.M., Schnyer, R., MacPherson, H., Davis, R., Yumi, M., Hyungjun,
K., Norman, K., Jieun K, Stephen C, Cristina M, Jessica, G., Claire, M.
(2017). Rewiring the primary somatosensory cortex in carpal tunnel
syndrome with acupuncture. 914–927.
Martoyo, W. U., & F. (2015). Kajian Evaluasi Usability dan Utility pada Situs
Web. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia. Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh November.
Mulyani, S. (2016). Sistem Informasi Management Rumah Sakit : Analisis Dan
Perancangan. Bandung: Abdi Sistematika.
Nielsen J. (2012). Usability 101: Introduction to usability. Alertbox. [Internet].
Retrieved from http://www.nngroup.com/articles/usability-101- introduction-
201
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
to-usability/.)
Permadi, G.P., Djuharto, S. S. (2004). Pedoman praktis belajar akupuntur dan
akupuntur kecantikan. Bandung.
Putri P, S. (2012). Sistem Pakar Untuk Solusi Herbal Terhadap Masalah
Kecantikan Wajah.
Ramadhan, D.W., Soedjono, B., & Pramono, E. (2019). PENGUJIAN USABILITY
WEBSITE TIME EXCELINDO MENGGUNAKAN SYSTEM USABILITY
SCALE (SUS) (sTUDI KASUS: WEBSITE TIME EXCELINDO). 04(02),
139–147.
Sauro, J. (2010). IF YOU COULD ONLY ASK ONE QUESTION, USE THIS
ONE. Retrieved from MeasuringU.com website:
https://measuringu.com/single-question/
Segara, A. (2019). Penerapan Pola Tata Letak (Layout Pattern) pada Wireframing
Halaman Situs Web. Ilmiah Komunikasi Dan Media, 3(1).
Shafa Afina. (2019). APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE PICTURE
AND PICTURE UNTUK ANAK TUNAGRAHITA C1 Di SLB - BC ARAS.
Speider Schneider. (2018). Single-Page vs. Multi-page UI Design: Pros & Cons.
Retrieved from https://www.uxpin.com/studio/blog/single-page-vs-multi-
page-ui-design-pros-cons/
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Ta’zirah Marwan. (2018). Pembuatan Desain User Interface Aplikasi Teman
202
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bisnis Menggunakan Adobe XD CC. Lmiah Manajemen Informatika Dan
Komputer, 02(2549–9351).
Tempur. (2019). Balsamiq Mockup.
The Unified Modeling Language. (n.d.). Retrieved from https://www.uml-
diagrams.org/
Tifani Yuliyana, I Ketut Resika Arthana, K. A. (2019). USABILITY TESTING
PADA APLIKASI POTWIS. 8(1).
usability.gov. (n.d.). System Usability Scale (SUS). Retrieved from )
Wedayanti, N. L. P. A., Wirdiani, N. K. A., & Purnawan, I. K. A. (2019).
Evaluasi Aspek Usability pada Aplikasi Simalu Menggunakan Metode
Usability Testing. Merpati.
203
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1.
204
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2.
Daftar Pertanyaan Wawancara Narasumber
Tanggal: 17 Juni 2020
Narasumber: Dr. Riswahyuni Widhawati,M.Si (Dr. Riris)
1. Apakah di Klinik Dr. Riris sudah memiliki aplikasi sebelumnya?
2. Seberapa pentingkah aplikasi Kesehatan di klinik ini untuk
masyarakat?
3. Perbedaan klinik Dr. Riris dengan klinik lainnya?
4. Apa yang Dr. Riris harapkan pada pembuatan aplikasi e-health
ini?
5. Selain menjadi dokter umum, apakah Dr. Riris memiliki
sertifikasi lain sebagai dokter?
6. Apakah dokter pernah bekerja sebagai konsultasi pada aplikasi
Kesehatan seperti Halodoc atau lainnya?
7. Sebagai dokter konsultasi, apakah aplikasi tersebut memiliki
kekurangan pada pengelolaan atau penyalahgunaan kesehatan?
8. Adakah aplikasi Kesehatan yang wajib digunakan (install) oleh
para dokter?
205
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 3.
Daftar pertanyaan wawancara responden
Pada pendekatan Lean UX dalam proses declare assumption untuk menentukan
user persona:
1. Apa tujuan pengguna menggunakan aplikasi? (goals)
2. Apa yang diharapkan user ketika menggunakan aplikasi? (needs)
3. Apa permasalahan pengguna ketika menggunakan aplikasi? (frustration)
4. Apa keuntungan pengguna selama menggunakan aplikasi? (impacts)
5. Apa yang dilakukan pengguna dalam menggunakan smartphone dan
internet? (technology behavior)
Tabel Data Responden Wawancara
Tanggal Nama Usia Pekerjaan
10 Juli 2020 Rina Widyaningrum 45 tahun Pekerja
28 Juli 2020 Oksya Afifah 22 tahun Mahasiwa
15 Agustus 2020 Aditya Nugraha 22 tahun Pekerja