aplikasi i-doser (dosis sexual pack): perspektif hukum...
TRANSCRIPT
APLIKASI I-DOSER (DOSIS SEXUAL PACK): PERSPEKTIF HUKUM
ISLAM
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam
(S. H)
Oleh:
NAILA RAHMA PUTRI
NIM: 1112043100014
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB FIQIH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2017 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
APLIKASI I-DOSER (DOSIS SEXUAL PACK): PERSPEKTIF HUKUM
ISLAM
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Islam (S. H.)
Oleh:
Naila Rahma Putri
NIM: 1112043100014
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Abdurrahman Dahlan, M. A. Drs. H. Ahmad Yani, M. A.
NIP. 195811101988031001 NIP. 196404121994031004
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2017 M
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Naila Rahma Putri
NIM : 1112043100014
Fakultas : Syariah dan Hukum
Jurusan : Perbandingan Mazhab
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 06 April 2017
Naila Rahma Putri
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul APLIKASI I-DOSER (DOSIS SEXUAL PACK):
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada
tanggal 7 Juni 2017. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SH) pada Program Studi Perbandingan
Mazhab Fiqh.
Jakarta, 6 September 2017
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Dr. H. Asep Saepuddin Jahar, M. A.
NIP. 196912161996031001
Panitia Sidang Munaqasyah
Ketua Fahmi Muhammad Ahmadi, M. Si. (.....................)
NIP. 197412172003121002
Sekertaris Hj. Siti Hanna, S. Ag, Lc., MA (.....................)
NIP. 197402162008012013
Pembimbing I Dr. H. Abdurrahman Dahlan, MA (.....................)
NIP. 195811101988031001
Pembimbing II Drs. H. Ahmad Yani, MA. (.....................)
NIP. 196404121994031004
Penguji I Drs. H. Muhammad Taufiki, MA. (.....................)
NIP. 196511191998031002
Penguji II Mu‟min Rauf, MA (.....................)
NIP. 197004161997031004
iv
ABSTRAK
Naila Rahma Putri. 1112043100014. APLIKASI I-DOSER (DOSIS SEXUAL
PACK: PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Konsentrasi Perbandingan Mazhab
Fiqih Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. 2017. vii + 71 hal + 2 lampiran.
Skripsi ini berisi laporan penelitian tentang pornografi dan aplikasi I-Doser
dosis sexual pack dalam tinjauan hukum Islam. Aplikasi yang berbasis binaural
beat ini disebut-sebut kontroversial karena menyajikan audio berbasis binaural
beat dengan dosis-dosis tertentu yang memiliki nama tidak biasa, seperti
marijuana, ecstacy, LSD, orgasm, sex pack, alcohol. Dengan nama-nama yang
tidak biasa ini membuat orang-orang penasaran untuk mencobanya. Apalagi
menurut pengakuan dari beberapa orang yang sudah pernah mencobanya, efek
dari mendengarkan audio ini sama dengan setelah mengonsumsi narkoba, atau
setelah berhubungan seks.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi. Metode
analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis. Dan metode penarikan
kesimpulan yang digunakan adalah metode deduktif.
Dalam Islam, naluri seksual harus disalurkan menggunakan jalan yang benar.
Media yang dapat membangkitkan gairah seks seperti konten porno, yang dapat
menimbulkan banyak kejahatan seperti pemerkosaan hingga pembunuhan,
dihukumi haram karena sarana menuju sesuatu yang haram dihukumi haram.
Maka berdasarkan ulasan dari para pengguna aplikasi berbasis audio ini, yang
menyatakan bahwa dengan memainkan audio tersebut dapat merangsang gairah
seks bahkan dapat menyebabkan seseorang mengalami orgasme, hukumnya
haram. Hal tersebut disebabkan karena naluri tersebut akan meminta kepuasan
lebih sehingga apabila tidak ada sarana yang benar untuk menyalurkanya,
dikhawatirkan akan terjadi perzinahan atau pemerkosaan.
Kata kunci: aplikasi, binaural beats, I-Doser, pornografi, maqashid al-syariah.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis sembahkan hanya kepada Allah Yang Maha Esa
yang selalu memberikan karunia yang tidak terhingga kepada seluruh hamba-
hamba-Nya, dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya. Shalawat dan salam penulis
sampaikan kepada makhluk yang paling mulia, pembawa risalah yang terpercaya
yaitu junjungan Nabi besar Muhammad Shallallahu‟alaihiwasallam beserta
keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya.
Dalam penulisan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari orang-orang tercinta. Oleh karenanya, penulis
dengan setulus hati menyampaikan rasa terima kasih yang teramat atas saran dan
bantuan baik berupa materi maupun moral. Dengan harapan semoga amal baik
yang telah mereka berikan akan mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT,
mereka adalah:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Asep Saepuddin Jahar, M. A., selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M. Si. Dan Ibu Hj. Siti Hanna, Lc.,
MA., selaku Ketua dan Sekertaris Prodi Perbandingan Mazhab Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan kesempatan dalam berkonsultasi dan mengarahkan penulis
mengikuti perkuliahan;
vi
4. Ibu Dra. Hj. Afidah Wahyuni, M. A. selaku Pembimbing Akademik;
5. Bapak Dr. H. Abdurrahman Dahlan, M. A. dan Bapak Drs. H. Ahmad
Yani, M. A. selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini yang telah
memberikan waktu luangnya dan pengarahan yang cukup tulus dan ikhlas
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
6. Seluruh civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum yang telah
memberikan bekal ilmu pegetahuan kepada penulis selama perkuliahan;
7. Kedua orang tua penulis, Mamah dan Papah, nothing can compare in this
world to you. Dan kepada kedua adik penulis yang selalu menjadi hiburan
dalam segala suasana;
8. Teman-teman satu angkatan PMH 2012 khususnya Hida, Yuni, Milad,
Upeh, Fatimah, Mamaw, Bili, dan Bang Pai, terima kasih untuk semua
kenangan, support, dan traktiran-traktirannya;
9. Anak kosan Bu Yunan, Teh Ika dan Kak Evis yang menemani 2 tahun
hidup di Ciputat; Sahabat-sahabatku, Lael, Anjay, Haura, Lae, terima
kasih untuk selalu menjadi teman dalam kebaikan; Ririn dan Galuh yang
selalu menemani dalam kegilaan yang gak pernah didapatkan dari teman
lainnya hahaha; KKN Filantropi khususnya Diah dan Nur terima kasih
udah mau direpotin nyari kitab; Angga, terima kasih untuk selalu
menyemangati dan membantu secara materi maupun moril selama
beberapa tahun ini.
10. Seluruh pihak yang terkait dengan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu. Semoga Allah senantiasa memberkati langkah
vii
kita. Semoga Allah membalas amal baik kalian semua dengan kebaikan
yang berlipat ganda.
Semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian. Amin.
Jakarta, 3 Mei 2017
Penulis
Naila Rahma Putri
viii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6
E. Metode Penelitian......................................................................................... 7
F. Review Kajian Terdahulu ............................................................................ 9
G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 11
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MAQASHID ASY-SYARIAH .............. 13
A. Maqashid Asy-Syari‟ah .............................................................................. 13
1. Hifz Al-Din (Memelihara Kemaslahatan Agama) .................................. 16
ix
2. Hifz Al-Nafs (memelihara jiwa) .............................................................. 18
3. Hifz Al-„Aql (memelihara akal) .............................................................. 20
4. Hifz Al-Nasl (memelihara kehormatan) .................................................. 21
5. Hifz Al-Maal (memelihara harta benda) ................................................. 25
BAB III KONTEN PORNOGRAFI DALAM APLIKASI I-DOSER .................. 29
A. Binaural Beats ............................................................................................ 29
B. Aplikasi I-Doser ......................................................................................... 33
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI I-DOSER
(DOSIS SEXUAL PACK) ...................................................................................... 39
A. Tinjauan Hukum Islam tentang Pornografi ................................................ 39
B. Tinjauan Hukum Islam tentang Aplikasi I-Doser Dosis Sexual Pack ....... 44
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 48
A. Kesimpulan ................................................................................................ 48
B. Saran ........................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50
LAMPIRAN 1 ....................................................................................................... 55
LAMPIRAN 2 ....................................................................................................... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah.
Pembeda dari makhluk lainnya adalah manusia diberikan akal untuk membedakan
yang baik dan buruk bagi dirinya. Struktur tubuh manusia pun sangat sempurna,
mulai dari sel hingga organ. Kewajiban manusia adalah menjaganya dan tidak
merusaknya.
Reza M. Syarif dalam bukunya yang berjudul Life Excellence: Menuju Hidup
Lebih Baik mengemukakan bahwa “Akal merupakan anugerah Allah yang sangat
luar biasa.1 Namun bagaimana jika akal tersebut rusak? Nyatanya telah terjadi
perusakan akal manusia secara masif saat ini. Semua itu dilakukan secara terang-
terangan dalam sistem sekuler kapitalis di negeri ini. Tingginya peredaran miras,
penyalahgunaan narkoba hingga kecanduan pornografi menunjukkan bahwa akal
manusia dalam sistem kapitalisme begitu terancam. Sementara itu, Allah SWT
menciptakan akal –diantaranya- agar manusia dapat beribadah kepada-Nya,
mentaati semua perintah-Nya, dan menjauhi semua larangan-Nya. Oleh karena
itu, segala hal yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi akal tanpa ada alasan
syar‟i menjadi haram hukumnya dalam Islam.2
1 Reza M. Syarif, Life Excellence: Menuju Hidup Lebih Baik, (Jakarta: Prestasi, 2005), h.
261 2 Noer Afeefa, “Syariah dan Khilafah Menjaga Kemuliaan Akal”, Artikel diakses pada
tanggal 1 Mei 2016 dari http://www.kompasiana.com/noor.afeefa/syariah-dan-khilafah-menjaga-
kemuliaan-akal_57036476ac92732d0735669d
2
Salah satu yang dapat mengganggu kesehatan akal adalah pornografi.
Kecanduan pornografi membuat otak bagian tengah depan (ventral tegmental
area) menyusut. Penyusutan sel otak yang memproduksi dopamine (zat kimia
pemicu rasa senang) itu akan mengacaukan kerja neurotransmitter (pengirim
pesan). Selain itu kekacauan ini akan menimbulkan turunnya self-control dalam
seseorang.3
Ahli bedah saraf Rumah Sakit San Antonio, AS, Donald L Hilton seperti
yang dikemukakan oleh Ridwan Sanjaya, mengatakan bahwa kerusakan otak
akibat kecanduan pornografi lebih berat dibandingan dengan kecanduan yang lain.
Tidak seperti adiksi lainnya, kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi
fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi serta diikuti
perilaku sosial.4
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008, yang
dimaksud pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau pesan lainnya
melalui bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang
memuat kecabulan dan eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan
dalam masyarakat.5
Definisi pornografi menurut Pusat Pengkajian dan Pelayanan Informasi (P3I)
Sekertariat Jenderal DPR adalah hasil karya manusia berupa gambar, tulisan, foto,
3 Ridwan Sanjaya, Christine Wibowo, Arista Prasetyo Adi, Parenting untuk Pornografi di
Internet, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), h.105 4 Ridwan Sanjaya, Christine Wibowo, Arista Prasetyo Adi, Parenting untuk Pornografi di
Internet, h.105 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
3
film, atau yang dipersamakan dengan film dan/atau suara manusia yang dengan
sengaja diciptakan yang diduga dapat menimbulkan rangsangan seksual. Menurut
Gati Gayatri, Ketua Tim Kerja Perancangan RUU tentang Antipornografi P3I, ada
dua unsur penting delik pornografi dalam RUU Antipornografi, yaitu unsur
kesengajaan dan unsur mencoba membangkitkan nafsu seksual.6
Kata pornografi secara bahasa berasal dari bahasa Yunani yaitu porne
(pelacur kelas rendah) dan grafos (gambaran) berarti gambaran dan kegiatan-
kegiatan seksual yang dilakukan oleh para pelacur kelas rendahan, dalam bahasa
Inggris disebut pornography dan diindonesiakan menjadi “pornografi”.
Ketika perkembangan teknologi semakin pesat, segala hal dapat dengan
mudah diakses, apalagi saat ini sebagian besar orang sudah mengetahui
bagaimana mengoperasikan gadget, mulai dari balita sampai orang dewasa.
Mengingat internet sangat mudah diakses lewat gadget, terlebih smartphone yang
proteksinya berbeda dengan personal computer, tidak dipungkiri bahwa akses ke
situs-situs pornografi juga lebih mudah.
Akhir-akhir ini masyarakat dibuat khawatir karena Indonesia sedang krisis
pelecehan seksual. Hal ini pun tidak terlepas dari dampak seringnya mengonsumsi
pornografi, apalagi kebanyakan pelakunya adalah remaja, konsumen internet
terbesar. Tidak hanya gambar dan video porno yang menjadi trending keyword
(kata pencarian paling populer) tapi sex phone (telepon seks) sudah sangat
6 Amr, “Suara dan Gerakan Merangsang Nafsu Seksual Dianggap Pornografi”, Artikel
diakses pada 7 Mei 2016 dari http://m.hukumonline.com/berita/baca/hol7445/suara-dan-gerakan-
merangsang-nafsu-seksual-dianggap-pornografi
4
menjamur, tidak terhitung berapa banyak nomor telepon yang tertulis di dinding-
dinding fasilitas umum atau di situs-situs internet yang menjajakan suara-suara
erotis pembangkit syahwat tanpa harus bertemu dengan si empunya nomor
telepon.
Dengan perkembangan akses internet juga, saat ini ada sebuah media audio
berbasis aplikasi, yaitu I-Doser, yang dapat diunduh dan dioperasikan lewat
personal computer sistem operasi Windows dan juga smartphone dengan sistem
operasi Android atau iOS yang sangat kontroversial. Aplikasi ini merupakan
sebuah audio dengan binaural beat yang menghasilkan gelombang suara berbeda
yang ditangkap oleh telinga.
Awal munculnya binaural beat (bentuk terapi otak yang dibuat dengan
menggunakan kemajuan teknologi untuk menurunkan frekuensi gelombang otak
dan mendorong sinkronisasi gelombang antara otak kanan dan kiri) ini digunakan
untuk terapi orang-orang yang sedang menjalani operasi, rehabilitasi narkoba, dan
penderita insomnia.
I-Doser Lab adalah produsen terkemuka dari Binaural Brainwave yang
berbentuk CD, MP3, dan dosis-dosis Binaural Brainwave yang berbasis
komputer dan telepon seluler. I-Doser merupakan sebuah aplikasi yang dapat
dijalankan oleh gadget bersistem operasi Windows, Mac OS X, iOS, dan
Android, berupa sebuah audio untuk mencapai sebuah suasana hati atau
pengalaman yang menggunakan teknik memainkan dua nada berbeda
5
sekaligus untuk menghasilkan sebuah nada yang diterima dalam rangka untuk
mengubah gelombang otak.
Aplikasi yang bernama I-Doser ini disebut-sebut kontroversial karena
menyajikan audio berbasis binaural beat dengan dosis-dosis tertentu yang
memiliki nama tidak biasa, seperti marijuana, ecstacy, LSD, orgasm, sex pack,
alcohol. Dengan nama-nama yang tidak biasa ini membuat orang-orang penasaran
untuk mencobanya. Apalagi menurut pengakuan dari beberapa orang yang sudah
pernah mencobanya, efek dari mendengarkan audio ini sama dengan setelah
berhubungan seks.
Dari latar belakang yang menyebutkan bahwa I-Doser dapat memberikan
efek seperti setelah berhubungan seks, penulis tertarik meneliti hal ini untuk
dijadikan sebuah skripsi dengan judul “Aplikasi I-Doser (Dosis Sexual Pack):
Perspektif Hukum Islam”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan aplikasi i-doser?
2. Bagaimana cara mengoperasikan aplikasi i-doser?
3. Apa saja dampak menggunaan i-doser?
4. Bagaimana hukum di Indonesia mengatur tentang i-doser?
5. Bagaimana hukum Islam memandang penggunaan i-doser?
6. Apakah penggunaan i-doser dapat merambat ke masalah pornografi?
7. Bagaimana cara i-doser mempengaruhi kerja otak?
6
8. Bagaimana Islam memandang pemanfaatan aplikasi i-doser untuk
media pornografi?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk menjaga agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan menghindari
kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan
yang diteliti, serta sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dan
identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka skripsi ini dibatasi
hanya membahas tentang aplikasi I-Doser (dosis sexual pack) dalam
tinjauan hukum Islam.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap aplikasi I-Doser?”
Rumusan masalah tersebut akan diperinci dengan pertanyaan berikut:
1. Bagaimana hukum Islam meninjau tentang aplikasi I-Doser Dosis
Sexual Pack?
2. Bagaimana perspektif hukum Islam tentang aplikasi I-Doser sebagai
media pornografi?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam tentang aplikasi I-Doser
Dosis Sexual Pack
7
2. Untuk mengetahui perspektif hukum Islam tentang aplikasi I-Doser
sebagai media pornografi.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara akademis, menambah pengetahuan dan memberikan kontribusi
pemikiran tentang pornografi berbasis audio (aplikasi) pada gadget.
2. Secara praktis, menghasilkan informasi sebagai bahan rujukan dan
saran bagi semua pihak dalam memahami, mencegah, dan
menanggulangi kasus pornografi yang terjadi di zaman kemajuan
teknologi.
3. Secara teoritis, mengembangkan ilmu pengetahuan hukum Islam yang
mengatur tentang penyalahgunaan media audio untuk pornografi.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata. Menurut J. R Raco,
penelitian kualitatif adalah:
“Suatu penelitian yang memahami suatu kejadian secara sentral. Hasil
penelitian berupa kata-kata yang dianalisis dan hasilnya berbentuk
deskriptif.”7
2. Metode Pengumpulan Data
Metode yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data adalah
observasi terhadap komunitas pengguna i-doser dalam situs resmi i-doser
7 J. R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karateristik, dan Keunggulannya, (Jakarta:
Grasindo, t.th), h. 7.
8
yaitu i-doser.com dan studi kepustakaan (library research) yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara memanfaatkan dokumen yang sudah ada
berupa data-data yang berupa tulisan, seperti laporan, buku, karya tulis,
dan lain-lain.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu
pertama, sumber data primer berupa hasil observasi terhadap komunitas
pengguna i-doser dalam situs resmi i-doser yaitu i-doser.com dan
pengalaman pribadi penulis, kedua, sumber data sekunder berupa hasil
penelaahan terhadap buku (misalnya buku Dampak Buruk Pornografi dan
Dampak Penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap
Kesehatan Jiwa karya Dadang Hawari dan buku Kejahatan terhadap
Kesusilaan dan Masalah Prevensinya karya Leden Marpaung), kitab-kitab
fiqih dan ushul fiqih (misal kitab Fiqh Sunnah karangan Sayid Sabiq dan
kitab Al-Mustashfa karangan Al-Ghazali), artikel, jurnal (seperti Jurnal
Perempuan dan Jurnal Intelejen & Kontraintelejen), majalah (seperti
majalah Majemuk), dan situs-situs resmi (misalnya liputan6.com dan i-
doser.com) yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
4. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah penyalahgunaan aplikasi I-Doser
dosis orgasm atau sex pack yang dapat dioperasikan melalui gadget.
5. Metode Analisis Data
9
Metode dalam menganalisis data adalah deskriptif analisis.
Sukmadinata menjelaskan penelitian deskriptif adalah suatu bentuk
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan
fenomena lainnya.8
6. Metode Penarikan Kesimpulan
Metode penarikan kesimpulan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deduktif yang menurut Andika Valiandra dalam blognya
corvuszell.blogspot.co.id:
“Metode deduktif adalah cara menganalisis sebuah penelitian berasal dari
kesimpulan umum atau jeneralisasi yang diuraikan menjadi fakta-fakta
yang konkrit untuk menjelaskan jeneralisasi tersebut”.9
F. Review Kajian Terdahulu
Vicki Kunkel dalam bukunya Instan Appeal: The 8 Primal Factors that
Create Blockbooster Success menuturkan bahwa “Penggunaan audio yang dapat
mengubah keadaan mental dan psikologi sekaligus dipelopori oleh sebuah
software bernama “I-Doser”. Pada dasarnya, software tersebut bekerja seperti ini:
anda membeli sebuah “dosis” suara dari salah satu audio player untuk
8 Nur Fatimah Daulay, ”Penelitian Deskriptif” Artikel diakses pada 9 Agustus 2016 dari
http://nurfatimahdaulay18.blogspot.co.id/ 9 Andika Valiandra, ”Pengertian Metode Deduktif dan Contohnya”, Artikel diakses pada 5
Agustus 2016 dari http://corvuszell.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-metode-deduktif-dan-
contohnya.html
10
mendapatkan rasa yang anda inginkan. Suara tersebut dapat menyamai berbagai
narkoba, mulai dari kafein sampai LSD.10
File nya terdiri dari binaural beat dan akan terhapus sendiri setelah diputar
sekali. Dalam website resminya, i-doser.com, mengklaim bahwa anda dapat
“menyinkronkan gelombang otak anda dengan keadaan seperti dosis hiburan” dan
audio narkoba tersebut akan “membantu otak menstimulasi keadaan mood,
euforia, sedatif, atau halusinasi.”11
Azimah Soebagijo dalam bukunya Pornografi: Dilarang Tapi Dicari
menuturkan bahwa “Pornografi juga dapat dibedakan berdasarkan mediumnya.
Paling tidak kita bisa membagi media porno menjadi tiga, yaitu elektronik, cetak,
dan media luar ruang. Pornografi yang menggunakan media elektronik misalnya
berupa lagu-lagu berlirik mesum atau lagu-lagu yang mengandung bunyi-bunyian
atau suara-suara yang dapat diasosiasikan dengan kegiatan seksual.”12
Feri Sulianta dalam bukunya Cyber Porn: Bisnis atau Kriminal menuturkan
bahwa “Fitur internet dan pornografi menimbulkan aksi bolak balik yang secara
simultan memicu keduanya. Orang-orang yang tadinya tidak bermaksud
mengakses konton pornografi tetapi secara langsung atau tidak langsung mereka
temukan, akan memicu dan memengaruhi mereka untuk mengaksesnya. Misalnya
orang-orang terhubung pada sharing toll, mungkin awalnya mereka hanya akan
mencari konten musik, tetapi ketika mengakses koleksi orang lain yang di
dalamnya terdapat konten pornografi, bisa saja dia tergoda untuk mencari tahu apa
10
Vicki Kunkel, Instan Appeal : The 8 Primal Factors that Create Blockbooster Success,
(New York: Amacom, 2009), h. 216. 11
Vicki Kunkel, Instan Appeal : The 8 Primal Factors that Create Blockbooster Success,
(New York: Amacom, 2009), h. 216. 12
Azimah Soebagijo, Pornografi : Dilarang tapi Dicari, (t.t.: Gema Insani, 2008), h. 38
11
isi konten tersebut. Konten yang di-download oleh orang-orang tersebut pasti
ditujukan untu dapat diakses orang lain lagi. Inilah yang saya sebut sebagai aksi
bolak-balik.”13
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan
Skripsi terbitan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah tahun
2012. Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab dengan beberapa sub pokok
bahasan. Adapun sistematika penulisan dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I menjelaskan tentang standar karya tulis ilmiah, yaitu menerangkan
alasan kenapa masalah tersebut layak untuk dijadikan sebuah penelitian.
Selanjutnya mengidentifikasi masalah-masalah umum yang berkaitan dengan
judul penelitian dan membuat suatu pembatasan dan rumusan dari identifikasi
masalah tersebut agar penelitian lebih terarah. Terakhir, menerangkan tujuan dan
manfaat dari penelitian serta menentukan metode yang akan digunakan dalam
penelitian.
BAB II bab ini merupakan suatu pengantar bagi pembaca dalam memahami
teori maqashid asy-syari‟ah (tujuan hukum).
BAB III menerangkan konsep-konsep aplikasi I-Doser. Pembahasan pada
bab ini terdiri dari aplikasi I-Doser, cara mengoperasikan dan dampak
penggunaannya. Dalam bab ini juga akan diuraikan sedikit pembahasan tentang
pornografi.
13
Feri Sulianta, Cyber Porn :Bisnis atau Kriminal, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010),
h. 10
12
BAB IV menguraikan kajian hukum Islam tentang pornografi dan aplikasi i-
doser sebagai media pornografi.
BAB V berisi kesimpulan yang berupa pernyataan singkat dari hasil
penelitian, dan saran sebagai rekomendasi penelitian yang menurut penulis dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
13
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG MAQASHID ASY-SYARIAH
A. Maqashid Asy-Syari’ah
Setiap aturan yang dibuat pasti mempunyai tujuan baik, hal tersebut pun
berlaku pada hukum Islam yang mempunyai lima tujuan pokok, yang disebut
dengan maqashid asy-syariah. Maqashid asy-syari‟ah terdiri dari dua kata,
maqashid, yang berasal dari kata qashada – yaqshudu – maqshudun yang
berarti maksud atau tujuan, dengan maqashid yang merupakan bentuk jamak
dari maqshudun. Dan syari‟ah yang berasal dari kata syara‟a – yasyra‟u –
syar‟un – syari‟atun yang berarti membuat syariat (undang-undang), atau dari
kata syara‟a yang berarti jalan.1
Syariah menurut Syekh Mahmout Syaltout adalah peraturan-peraturan yang
diciptakan pokok-pokoknya supaya manusia berpegang kepadanya dalam
berhubungan dengan tuhan, saudara sesama muslim, saudara sesama manusia,
serta hubungannya dengan alam seluruhnya.2 Amir Syarifuddin mendefinisikan
syariah sebagai seperangkat aturan tingkah laku manusia mukallaf yang
berdasarkan wahyu Allah dan hadits Nabi yang diyakini untuk semua muslim.
Yusuf al-Qardawi mendefenisikan maqasid al-syari‟ah bahwa tujuan-tujuan
yang dikehendaki oleh nas-nas baik berupa perintah, larangan serta ibahat
(kebolehan). Tujuan itu ingin mengarahkan hukum-hukum yang bersifat
1 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuryah, 1990), h. 195
dan 344. 2 Abd. Shomad, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syarih dalam Hukum Indonesia, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2010), h. 26.
14
juziyyah (parsial) pada seluruh aspek kehidupan mukallaf.3 Asy-Syatibi dalam
pendapatnya, tidak memaparkan secara rinci mengenai definisi maqashid asy-
syariah, pendapatnya adalah bahwa syari‟ (Allah) telah menentukan syariat
untuk menegakkan kemaslahatan akhirat dan kemaslahatan dunia.4
Wahbah Az-Zuhaili mendefinisikan Maqashid syariah sebagai sejumlah
makna atau sasaran yang hendak dicapai oleh syara‟ dalam semua atau
sebagian besar kasus hukumnya. Atau ia adalah tujuan dari syari‟at, atau
rahasia di balik pencanangan tiap-tiap hukum oleh Syar‟i (pemegang otoritas
syari‟at, Allah dan Rasul-Nya.5
Abdul Wahab Khallaf menyatakan bahwa tujuan umum dari syariat hukum
Islam adalah untuk memperoleh kemaslahatan manusia dengan menjamin
tercukupinya kebutuhan dharuriyyah dan kebutuhan hajiyyah dan tahsiniyyah.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa maqashid asy-
syariah berarti maksud atau tujuan dari aturan yang ditetapkan berdasarkan Al-
Quran dan hadits Nabi.
Membahas maqashid asy-syariah tidak akan terlepas dari macam-macam
kebutuhan manusia. Kebutuhan-kebutuhan itu terbagi menjadi tiga, yaitu
kebutuhan dharuriyyah, hajiyyah, dan tahsiniyyah.
Kebutuhan dharuriyyah adalah segala sesuatu yang berdiri di atasnya
kehidupan manusia, dan diharuskan tercukupinya kebutuhan tersebut untuk
3 Yusuf al-Qardawi, Dirasah fi Fiqh Maqasid al-Syari‟ah; baina al-Maqasid al-Kulliyah wa al-
Nusus al-Juziyyah (Kairo: Dar al-Syuruq, 2006), h. 20. 4 Abu Ishaq al-Syatibi, Al-Muawafaqat fi Usul al-Syari’ah, juz 1 (Kairo: Dar al-Taufiqiyyah, 2003), h.
30 5 Wahbah Az-Zuhaili, Ushul al-Fiqh al-Islami, Damaskus: Dâr al-Fikr, 1998)., juz II h. 1045.
15
kemaslahatan manusia. Jika tidak tercukupi maka sistem kehidupan manusia
akan menjadi berantakan, tidak teratur, merebaknya kerusakan, kekacauan, dan
kemaslahatan manusia tidak akan terpenuhi. Seperti kebutuhan akan terjaganya
lima hal pokok, yaitu agama, jiwa, akal, kehormatan, dan harta.6
Kebutuhan hajiyyah adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk
mempermudah pekerjaannya. Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, tidak
menjadikan sistem kehidupan manusia berantakan maupun menyebabkan
terjadinya kekacauan, namun hanya akan mendapatkan kesulitan dalam hidup
sehari-hari. Misalnya dibolehan mengqadha atau mengqashar salat jika dalam
perjalanan atau dalam keadaan sakit.7
Kebutuhan tahsiniyyah adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh muruah
dan adab. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, tidak menjadikan sistem
kehidupan berantakan seperti jika kebutuhan dharuriyah tidak terpenuhi,
maupun tidak menjadikan manusia mendapatkan kesulitan dalam
kehidupannya seperti jika tidak tercukupinya kebutuhan tahsiniyyah, namun
hidup tidak akan sejalan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti dilarangnya berlaku curang, menipu atau berbohong dalam kegiatan
jual beli, atau disyariatkannya mensucikan badan, pakaian, tempat, dan
menutup aurat dalam salat, atau diharamkannya membunuh pendeta, anak-
anak, dan wanita dalam perang.8
Kebutuhan-kebutuhan tersebut diurutkan sesuai tingkat kepentingannya,
yaitu dharuriyyah lebih penting dari hajiyyah, hajiyyah lebih penting dari 6 Abdul Wahab Khallaf, ‘Ilmu Ushul Fiqh, (Kairo: Dar Al-Ghad Al-Gadeed, 2010), h. 221
7 Abdul Wahab Khallaf, ‘Ilmu Ushul Fiqh, h. 221-222 & 224
8 Abdul Wahab Khallaf, ‘Ilmu Ushul Fiqh, h. 221-222 & 225
16
tahsiniyyah. Kebutuhan dharuriyyah wajib dipenuhi dan diprioritaskan dari
kebutuhan yang lain kecuali dari kebutuhan dharuriyyah yang lebih penting.
Misalnya dibolehkan minum khamr jika tidak ada lagi yang dapat
menyelamatkan nyawanya kecuali khamar tersebut, karena menjaga
keselamatan jiwa lebih penting dari akal.
Maqashid asy-syariah tersebut terbagi menjadi lima, yaitu hifz al-din
(memelihara agama), hifz al-nafs (memelihara jiwa), hifz al-„aql (memelihara
akal), hifz al-nasl (memelihara kehormatan/keturunan), dan hifz al-maal
(memelihara harta), yang akan diterangkan lebih lanjut di bawah ini:
1. Hifz Al-Din (Memelihara Kemaslahatan Agama)
Pemeliharan agama merupakan tujuan pertama hukum Islam. Sebabnya
adalah karena agama merupakan pedoman hidup manusia, dan di dalam
Islam selain komponen-komponen akidah yang merupakan sikap hidup
seorang muslim, terdapat juga syariat yang merupakan sikap hidup seorang
muslim baik dalam berrhubungan dengan Tuhannya maupun dalam
berhubungan dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat. Maka dari
itu Islam menomorsatukan pemeliharaan agama karena agama adalah hal
yang sangat penting.
Dalam Al-Quran banyak sekali ditemukan ayat-ayat tentang mengajak
manusia kepada ketauhidan dan menyangkal atas segala kesyirikan kepada
Allah. Dan untuk menjaga agama, salah satunya adalah disyariatkannya
hukuman bagi orang yang murtad, seperti dalam hadits, Rasulullah Saw.
bersabda:
17
الصلى هللا عليه وسلم للايعسبي:لبيلعللاظس دعغاث ع
ا, اض اض١ت ثبفظ, افظ صالس: ثئدذ إال غ شا ا د ٠ذ
فبسقذ٠ بعخا ازبسنثبج
“Dari Ibnu Mas‟ud ra. ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: Darah
seorang muslim tidaklah halal kecuali salah satu dari tiga hal ini:
pembunuh, muhshan yang berzina, dan orang yang keluar dari agamanya
meninggalkan jama‟ah” (HR. Al-Bukhari)
Salat juga merupakan salah satu cara dalam memelihara agama karena
salat diumpamakan sebagai tiang agama, jika salat seseorang rusak maka
agama bisa runtuh. Salat juga merupakan amal seseorang yang pertama kali
dihisab. Sabda Rasulullah Saw.:
يللا لشغلبي:لبيسع عجذللاث ملسو هيلع هللا ىلصع اعجذ٠ ب٠ذبعتع١ ي :أ
صذذصخعبئشع الحفئ خاص ام١ب فغذدفغذدعبئشع إ
ااطجشا( )س
Dari Abdullah bin Qurth ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Hal yang
paling pertama dihisab dari amalan seorang hamba adalah salat, jika
salatnya benar maka benarlah seluruh amalnya, dan jika salatnya rusak
maka rusaklah seluruh amalnya (HR. Ath-Thabrani)
Islam juga mengatur kewajiban jihad terhadap orang-orang yang
bermaksud mengganggu atau merusak keimanan orang mukmin,
mengganggu ibadahnya, ataupun mencampuradukkan yang hak dan yang
batil.
زا ل فعج١ ٱلل الٱز٠ زى٠م إ
ا ا رعزذ ٱلل ال٠ذت عزذ٠ (9)ٱ
18
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangimu,
(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah: 190)
2. Hifz Al-Nafs (memelihara jiwa)
Hak-hak manusia yang paling nyata, dan yang selalu di tegaskan oleh
nash-nash dalam syariat Islam adalah hak yang berhubungan dengan hak
pribadi dan kehidupannya dalam bermasyarakat. Islam menetapkan hak-hak
sosial seseorang yang ditanggung oleh pemerintah, yang berkewajiban
untuk memperhatikan semua urusan dan menjamin hidup dan penghidupan
yang terhomat dan layak baginya. Perlindungan terhadap jiwa atau nyawa
bukan hanya penting dalam Islam namun dalam semua ajaran karena hidup
adalah hak semua makhluk.
Pemenuhan kebutuhan manusia terhadap makanan merupakan hal
terpenting karena dengannya manusia bertahan hidup. Maka dibolehkan
memakan bangkai atau makanan yang haram dalam keadaan darurat yang
akan mengancam nyawanya, dengan syarat tidak berlebih-lebihan. Firman
Allah SWT:
ال ل ٠ى إالأ ٠طع بعغبع ذش إ د بأ أجذف أ ١زخ
اظطش ف غ١شللاث فغمبأ سجظأ ض٠شفئ خ ذ دبأ غف ب د
( سسد١ سثهغف العبدفئ (غ١شثبغ
“Katakanlah: „Tidaklah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya,
kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging
babi -karena sesungguhnya semua itu kotor- atau binatang disembelih atas
nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia
tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
19
sesungguhnya Rabbmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-
An‟aam: 145)
Hukum qishash mengatur perlindungan nyawa manusia atas pembunuhan
dan penganiayaan. Barang siapa yang menghilangkan nyawa atau merusak
bagian tubuh seseorang maka ia akan dihujat oleh semua manusia. Islam
melaknat pembunuh, baik membunuh diri sendiri atau orang lain dengan
neraka jahannam, karena hanya Allah yang memberikan kehidupan dan
hanya Ia juga yang dapat mengambil kehidupan tersebut.
Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 178 dan Al-Maidah
ayat 45:
ب اؤ٠ ٠ ٱز٠ اوزتع١ى مصبصٱءا ف مز (71)ٱ
“Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu qishash
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.....”(QS. Al-Baqarah: 178)
وزجب أ ف١با ٱفظثٱفظع١ ع١ ثٱ ع١ ٱلفثٱلفٱ ٱلر
ث ٱلر ثٱغ جشحٱغ ٱ رصذقث فۦلصبص وفبسح ۥ ف
أضي با ٠ذىث ٱلل ئها فؤ
()ٱظ
“Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (Taurat)
bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan
hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi,dan luka-luka (pun) ada
qishashnya.” (QS. Al-Maidah:45)
Dengan ayat-ayat tersebut jelas bahwa hukuman qishash, walau terkesan
kejam, memiliki manfaat yang sangat besar. Dengan ditetapkannya qishash,
hak adamiy (manusia) tetap terjaga dan masyarakat akan merasa aman dari
ancaman penganiayaan dan pembunuhan, sesuai dengan ayat 179 surat Al-
Baqarah:
20
ف ى رزم (79)امصبصد١بح٠ؤالجبةعى
“Dan dalam qisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-
orang yang berakal agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 179)
3. Hifz Al-„Aql (memelihara akal)
Akal merupakan karunia Allah yang sangat besar kepada manusia.
Dengan akal, manusia dapat melebihi derajat malaikat sebagai makhluk
Allah ataupun dapat menjadi lebih rendah dari hewan. Akal yang sehat akan
membawa pemiliknya melakukan hal-hal yang baik, sebaliknya akal yang
rusak akan membawa pemiliknya melakukan mafsadat. Oleh karena itu
manusia harus bisa menjaga akalnya dengan baik.
Salah satu upaya Islam untuk menjaga akal manusia adalah dengan
mengharamkannya khamr dan segala hal yang memabukkan karena hal
tersebut akan berimbas kepada kesehatan akal. Orang yang meminum
khamar akan kehilangan akal sehatnya dan melakukan perbuatan di luar
batas wajar, karena sejatinya manusia mengetahui batas baik dan buruk
dengan akal sehatnya. Bahkan khamar akan membuat manusia lupa akan
mengingat Allah, menunaikan salat, dan menimbulkan permusuhan dan
kebencian.
Firman Allah SWT:
ب اؤ٠ ٠ ٱز٠ ب إ ا ا شءا خ ١غشٱ ٱلصبةٱ ٱلص ع سجظ
١ط ٱجزجفٱش رفذ بعى إ . ٠ش٠ذ ١ط ٱش ث١ى ٠لع حأ عذ ٱ
21
جغعباء شفٱ خ ١غشٱ عروشٱ و ٠صذ ٱلل ع ح أزٱص ف
ز (9-9)
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, judi, kurban
untuk berhala, dan mengundi dengan anak panah adalah keji dan
merupakan perbuatan setan, maka jauhilah agar kamu beruntung.
Sesungguhnya setan itu bermaksud menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
salat. Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).” (QS. Al-
Maidah: 90-91)
Had bagi orang yang meminum khamr adalah delapan puluh kali cambukan.
4. Hifz Al-Nasl (memelihara kehormatan)
Dalam memelihara kehormatan, Islam mengharamkan zina,
mengharamkan segala sesuatu yang mendekatkan kepada zina, dan
mengatur pernikahan. Maka, pernikahan adalah sesuatu yang menjaga
kemuliaan dan kehormatan seseorang sebaliknya zina adalah sesuatu yang
merusaknya Firman Allah SWT:
إ رمغطاف أال خفز ١ز ٱىذافٱ بغبةى شٱغباء ص ض
رعا أال ا هأد ر ى ىذأ٠ ب أ دذح ف رعذا أال خفز فئ ع سث .
ءارا ٱغباء فى فغب ء ش ع ى غج فئ ذخ ز
ب ١اصذل
ش٠ا (-)ب
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yatim, maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi; dua, tiga, atau empat; kemudian jika kamu takut tidak akan
berlaku adil maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu
miliki; yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Berikanlah maskawin kepadda wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan; kemudian jika mereka menyerahkan
kepadamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka ambillah
22
pemberian itu (sebagai pemberian) yang sedap lagi baik akibatnya.” (QS.
An-Nisaa‟: 3-4)
ال ا رمشثا ٱض عباءعج١الۥإ ذشخف ()وب
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa‟: 32)
Pengertian zina dalam Islam menurut Ibnu Rusyd adalah:
الشجخ لععغ١شىبحصذ١خ غء و اض ١ ه٠ ال ىبح
”Zina adalah segala hubungan seksual yang tidak didasari oleh pernikahan
yang sah, dan nikah yang syubhat, dan kepemilikan hamba sahaya.”9
Sanksi bagi orang yang melakukan zina pada masa awal Islam ialah bagi
wanita dengan dikurung dirumah keluarganya sampai mati atau sampai Allah
memberikan jalan untuknya. Sedangkan untuk laki-laki adalah dengan disiksa
(ta‟zir). apabila setelah itu dia bertaubat dan memperbaiki amalannya maka harus
dibiarkan. Firman Allah SWT:
٠ ر اال ا ذ ش فئ ى أسثعخ ع١ ا فبعزشذ غبئى افبدشخ ؤر١
عج١ال) للا ٠جع دأ ا فب ٠ز ددز فاج١ غى فؤ ازا )
فآر ى ب٠ؤر١بب اثبسد١ ر وب للا بإ اع أصذبفؤعشظ رؤة بفئ
()
“Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah
ada empat orang saksi di antara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian
apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-
wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah
memberi jalan yang lain kepadanya. (QS. An-Nisaa‟: 15) Dan terhadap dua
orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman
9 Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, (Kairo: Maktabah al-Syuruq al-
Dauli, 2004), h. 726.
23
kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka
biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
Lalu hukum tersebut dinasakh dengan hukum bagi pezina adalah dengan
seratus kali cambukan dan/atau pengasingan untuk ghairu muhsan (bagi pelaku
yang belum menikah) dan hukum rajam bagi yang muhshan (yang sudah
menikah).
Firman Allah SWT:
ؤسأفخف ث رؤخزو ال ذح ج بئخ ب ادذ و افبجذ اض ا١خ اض
١ ا٢خش ا١ ثبلل رؤ ز و إ للا د٠ ١ ؤ ا بغبئفخ شذعزاث
()
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya mencegah kalian untuk (menjalankan) agama Allah, jika kalian
beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman
mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (QS. An-
Nur: 2)
يللا سع لبي: ع للا ذسظ صب ث عجبدح : ملسو هيلع هللا ىلصع اخز خز , ع ا
اض١تثبض١ت عخ, ف بئخ ذ ج ثبجىش اجىش عج١ال, للا جع فمذ ع
)ساغ( ج بئخحاش ذ ج
“Dari „Ubadah bin Shamit ra. Ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Ikutilah
semua ajaranku, ikutilah semua ajaranku, sungguh Allah telah menetapkan
hukum untuk mereka. Bagi yang belum menikah adalah cambuk seratus kali lalu
diasingkan selama satu tahun. Dan bagi yang sudah menikah adalah dicambuk
seratus kali dan dirajam.”(HR. Muslim)
24
Syarat-syarat orang yang dapat dijatuhkan had zina adalah baligh, berakal,
dan mengetahui bahwa zina itu haram. Sedangkan syarat-syarat yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan had zina adalah pengakuan seseorang bahwa
dirinya telah berzina, atau:10
Saksi 4 orang laki-laki adil;
Kesaksian harus dengan menjelaskan masuknya kemaluan laki-laki
kedalam lubang kemaluan wanita;
Kesaksian harus menggunakan ucapan jelas yang menyatakan perbuatan
zina, bukan kinayah atau kiasan;
Tempat dan waktu kesaksian tidak boleh berbeda, kesaksian 4 orang
tersebut harus ada di satu majlis;
Kesaksian tidak boleh diberikan setelah laporan sudah lama diajukan/
berlaku
Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi maka had zina tidak dapat
dilaksanakan bahkan orang yang melaporkannya dengan tidak disertai dengan
syarat-syarat lainnya, maka akan dijatuhi had qadzaf. Hal tersebut
dikarenakan harga diri seorang muslim tidak boleh dinodai dan zina adalah
suatu hal yang sangat keji dan menodai harga diri seseorang, sehingga
tuduhan atasnya pun menjadi hal yang sangat fatal. Had bagi tindak pidana
qadzaf adalah salah satu bagaimana Islam menjaga kehormatan para
pemeluknya. Jumlah had bagi pelaku tindak pidana qadzaf adalah 80
cambukan. Selain itu kesaksian mereka tidak dapat diterima selamanya,
10
Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, h. 265
25
dalam perkara apapun, dan mereka juga digolongkan ke dalam glongan
orang-orang fasik. Firman Allah:
٠ؤر ذصبدص ا ٠ش از٠ ذح ج ب١ ص اثؤسثعخشذاءفبجذ
( افبعم أئه شبدحأثذا ا (الرمج
“Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan terhormat
(berbuat zina), kemudian itu tidak mengemukakan empat saksi, maka
hendaklah mereka didera delapan puluh kali deraan, dan janganlah diterima
kesaksian dari mereka selama lamanya. Itulah orang-orang fasik.” (QS. An-
Nur: 4)
Bahkan Sayid Sabiq dalam bukunya Fiqh Sunnah menerangkan ketika
mengetahui muslim lain melakukan tindak pidana yang dapat dihad, seorang
muslim hendaknya menutupi perbuatannya sebelum diadukan ke hakim,
karena bisa saja penjahat tersebut menyesali perbuatannya dan bertaubat
sehingga aibnya dapat tertutupi.11
5. Hifz Al-Maal (memelihara harta benda)
Islam sangat menghormati harta karena harta adalah penunjang
kehidupan manusia dan merupakan hak pribadi seseorang. Tanpanya,
manusia sulit sekali untuk hidup. Maka dari itu Islam memerintahkan
manusia untuk mencari nafkah yang halal, seperti firman Allah:
١طب اداش اخط رزجع ال غ١جب بفالسضدالال ا بابطو ٠بأ٠
( ج١ عذ ى (1إ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
11
Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Kairo: Maktabah Asy-Syuruuq Ad-Dauliyah, 2009), cet. ke-4,
h. 233
26
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS.
Al-Baqarah: 168)
Harta menurut sebagian orang adalah segala sesuatu yang dapat diberikan
dan dihalangi atau dicegah. Rasulullah SAW telah memberitahukan para
sahabat bahwa harta mereka adalah kebutuhan mereka. Adapun selain itu,maka
harta itu adalah milik ahli warisnya,bukan hartanya. Orang-orang yang
memperhatikan hal yang lebih dari kebutuhannya berarti mencintai harta orang
lain,karena ia lebih dari kadar kebutuhannya. Dengan demikian, harta adalah
salah satu unsur pokok yang harus dilindungi untuk tujuan kemashlahatan
umat. Dalam unsur maqashid syariah terdapat poin tentang perlindungan
terhadap harta benda ,perlindungan untuk harta dibagi menjadi dua hal yaitu:12
Memiliki hak untuk dijaga dari para musuhnya,baik dari segi
pencurian,perampasan,atau tindakan lain dengan cara yang batil.
Harta tersebut digunakan untuk hal hal yang mubah,tanpa ada unsur
mubazir atau menipu untuk hal-hal yang dihalalkan Allah.Maka
harta ini tidak dinafkahkan untuk kefasikan,minuman keras,atau
berjudi.
Adapun batas mencari harta ada tiga syarat,yaitu harta dikumpulkannya
dengan cara yang halal, dipergunakan untuk hal-hal yang halal, dan dari harta
ini harus dikeluarkan hak Allah dan masyarakat tempat dia hidup.
12
Al-Mursi, Maqashid Syariah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 80-81
27
Islam juga mengharamkan pencurian, riba, korupsi, dan segala macam
harta yang diambil dengan batil. Al-Quran menyebutkan hukuman had bagi
pencuri adalah dipotong tangannya. Firman Allah:
بسق ٱغ بسلخ افٱغ ا ٱلطع ال ى بوغجب ث بجضااء هأ٠ذ٠ ٱلل عض٠ضٱلل
(1)دى١
“Pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka perbuat dan sebagai siksaan dari
Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Maidah: 38)
Riba merupakan kelebihan harta tanpa ganti yang terjadi dalam transaksi
jual beli atau pinjam meminjam. Riba diharamkan karena sangat
membahayakan bagi keberlangsungan hidup manusia. Riba hanya menjadikan
seserorang tamak dan tidak mengenal rasa empati kepada sesamanya sehingga
tidak ada rasa saling tolong menolong antar sesama manusia. Firman Allah:
أظ ثب اش رؤوا ال ا آ از٠ ب أ٠ للا٠ب ارما عبعفخ عبفب رفذ عى
ارما ىبفش٠ ()ابسازأعذد
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk
orang-orang yang kafir.” (QS. Ali Imran: 130)
ره ظ ا ١طب از٠زخجطاش ب٠م إالو ثبال٠م اش ٠ؤو از٠
عظخثؤ جبء ف ثب اش دش ج١ع ا للا أد ثب اش ض ج١ع ا ب إ لبا
عبدفؤئهأصذبةابس شإللا أ بعف زف فب سث
( خبذ وفبس(7ف١ب و ال٠ذت للا ذلبد ٠شثاص ثب اش ذكللا ٠
28
( (7أص١ وبح ااض آر الح ااص ألب بذبد ااص ع ا آ از٠ إ
فع١ الخ سث ذ ع )أجش ٠ذض ال ا77 آ از٠ أ٠ب (٠ب
( ١ ؤ ز و إ ثب اش ثم ب رسا فؤرا(71ارماللا رفعا فئ
اى سءطأ فى رجز إ سع للا ثذشة الرظ الرظ
(79(
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (275)
Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai
Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (276)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (277)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (278) Maka
jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan
tidak (pula) dianiaya. (QS. Al-Baqarah:275-279)
29
BAB III
KONTEN PORNOGRAFI DALAM APLIKASI I-DOSER
A. Binaural Beats
Binaural beats adalah salah satu bentuk terapi otak yang dibuat dengan
menggunakan kemajuan teknologi untuk menurunkan frekuensi gelombang otak
dan mendorong sinkronisasi gelombang antara otak kanan dan kiri. Audio terapi
yang ditemukan pada tahun 1839 oleh seorang penemu asal Jerman, Heinrich
Wilhelm Dove, ini dapat memengaruhi gelombang otak yang akan membantu
orang yang mendengarkannya merasakan sebuah relaksasi otak.
Dove menemukan bahwa otak manusia akan menghasilkan suatu keadaan
yang berbeda dalam gelombang otaknya jika disajikan dua suara yang memiliki
frekuensi yang sedikit berbeda dan dimainkan secara terpisah di masing-masing
telinga. Ketika sinyal dari dua frekuensi yang berbeda itu terdengar, di setiap
telinga, otak akan mendeteksi perbedaan gelombang antara sinyal ini. Otak
memproses informasi dari gelombang-gelombang ini secara berbeda dan
mengintegrasikan kedua sinyal tersebut sehingga menghasilkan suara “ketiga”.
Perbedaan antara dua frekuensi tersebut harus sekecil mungkin, sekitar di bawah
30 Hz, agar terjadi efek yang diingingkan, jika tidak, maka dua nada tersebut
akan terdengar terpisah dan suara “ketiga” yang diinginkan tidak akan terdengar.1
1 Patt Lind-Kyle, Heal Your Mind, Rewire Your Brain, (t.p.: Elite Books, 2009), h. 254
30
Binaural Beats terjadi ketika dua suara yang mempunyai frekuensi
berdekatan diperdengarkan atau distimulasikan ke telinga kanan dan kiri dengan
headphone atau speaker stereo. Ada dua frekwensi yang berbeda yang
diperdengarkan baik untuk telinga kanan dan kiri. Jika telinga kanan distimulasi
dengan nada frekwensi 500Hz dan telinga kiri 510Hz, maka otak secara alami
mengintegrasikan dua gelombang tersebut dan menghasilkan suara ketiga disebut
binaural beat.2
Jika telinga kanan distimulasi audio gelombang dengan frekwensi 510 Hz, dan
telinga kiri 500 Hz, maka otak akan menangkap gelombang dengan frekwensi 10
Hz (510 Hz – 500 Hz = 10 Hz). Nada tersebut hanya akan terbentuk di dalam
otak, artinya bahwa konsumen tidak bisa menyadari sepenuhnya bahwa ada
gelombang dengan frekwensi 10 Hz masuk ke telinganya. Yang ditangkap oleh
telinga adalah frekwensi 500 Hz dan 410 Hz. Dibutuhkan minimal 8 sampai 10
menit agar otak bisa memproses kedua gelombang yang masuk. Binaural
beats ini sangat efektif untuk meningkatkan keadaan meditasi, memprogram
pikiran bawah sadar, dan mengurangi rasa sakit yang ada dalam tubuh.3
Frekuensi gelombang otak manusia terbagi menjadi lima, yaitu gamma, betha,
sensor monitor rhythm, alpha, dan tetha. Gelombang Gamma cenderung
merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling
cepat. Gelombang gamma dalah gelombang otak (brainwave) yang terjadi pada
2 http://binauralbeats.co.id/
3 http://binauralbeats.co.id/
31
saat seseorang mengalami aktivitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang
berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat
panik, ketakutan. Betha merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi
pada saat seseorang mengalami aktivitas mental yang terjaga penuh. Seseorang
berada dalam kondisi ini ketika melakukan kegiatan sehari-hari dan berinteraksi
dengan orang lain di sekitar. SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran
low beta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara
mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD
(Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak
menghasilkan gelombang jenis ini. 4
Alpha adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang
yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai
menutup atau mulai mengantuk. Otak seseorang menghasilkan gelombang Alpha
setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Tetra
adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang
mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai
melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang
juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis,
meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu.5
4 http://www.gelombangotak.com/teknologi_gelombang_otak.htm
5 Ibid
32
Berikut klaim situs resmi www.binauralbeats.co.id tentang cara kerja binaural
beats dan pengaruhnya ke otak dan tubuh manusia:6
Setelah gelombang otak mulai berubah, respon fisiologis dalam tubuh akan
mengikuti dan tubuh akan merasa lebih rileks dan terasa beas atau perasaan lain
yang menggambarkan perasaan fokus/konsentrasi. Ini pertanda otak bekerja
dengan bantuan audio Binaural Beats. Semua orang berbeda merasakan efek ini,
tetapi jika mendengarkan audio Binaural Beats ini secara konsisten setiap hari,
maka setelah satu atau dua minggu akan mulai dapat dirasakan hasilnya atau
melihat perubahan positif, dan hasil yang bagus akan dirasakan 1 atau dua bulan
kemudian. Standar penggunakan Binaural Beats agar cepat merasakan hasil yang
maksimal adalah sehari di dengarkan 1 atau dua kali selama 30 menit. Namun
cara ini mungkin tidak bisa di lakukan oleh setip orang.
Binaural Beats bisa menstimulasi otak dengan penggunaan periode yang
sangat singkat. Jadi tidak masalah jika menggunakan program
ekstensif selama jangka waktu yang panjang, atau hanya menggunakan binaural
beats untuk waktu yang singkat setiap hari atau setiap kali merasa bahwa
membutuhkannya. Binaural Beats akan efektif tidak peduli seberapa
sering Anda menggunakannya. Bagi mereka yang bekerja tidak harus
menggunakannya setiap hari.
6 http://www.binauralbeats.co.id/tanya_jawab_binaural_beats.htm
33
Tidak efek samping yang berbahaya. Namun efek samping seperti mual,
pusing, pegal-pegal sering dirasakan ketika awal-awal pemakaian. Jika
merasakan ini, harap lanjutkan saja, efek samping ini akan berangsur hilang.
Namun jika merasa kawatir akan efek samping ini, hentikan terapi untuk
sementara, dan setelah meraa enak, lanjutkan kembali.
Bagi ang merasakan efek samping ketika mendengarkan audio Binaural Beats,
disarankan untuk minum segelas air putih sebelum sesi dimulai. Efek samping
terjadi karena saat melakukan terapi ini otak bekerja pada tingkat tinggi dan ini
sring terjadi gangguan pada otak maupun anggota tubuh lainnya. Dengan segelas
air putih sebelum memulai, memungkinkan otak menjadi cukup cairan dan tidak
terdehidrasi dan bisa berfungsi pada tingkat optimal.
Binaural Beats bertujuan untuk memperbaiki pola gelombang otak tertentu
pada otak. Jika ini sudah berhasil, makatidak perlu lagi menggunakan audio
Binaural Beats ini. Yang perlu dilakukan adalah dengan tetap menjaga pola
positif yang merupakan hasil dari terapi ini. Otak sudah terlatih untuk masuk ke
kondisi tertentu untuk tujuan tertentu.
B. Aplikasi I-Doser7
I-Doser Lab adalah produsen terkemuka dari Binaural Brainwave yang
berbentuk CD, MP3, dan dosis-dosis Binaural Brainwave yang berbasis
7 http://www.i-doser.com/idoserkit
34
komputer dan telepon seluler. I-Doser merupakan sebuah aplikasi yang dapat
dijalankan oleh gadget bersistem operasi Windows, Mac OS X, iOS, dan
Android, berupa sebuah audio untuk mencapai sebuah suasana hati atau
pengalaman yang menggunakan teknik memainkan dua nada berbeda sekaligus
untuk menghasilkan sebuah nada yang diterima dalam rangka untuk mengubah
gelombang otak.
Di Indonesia, aplikasi dan situs resmi I-Doser diblokir oleh Kementrian
Informasi, namun masih dapat diakses dengan menggunakan proxy atau aplikasi
VPN yang merupakan aplikasi gratis. Walaupun aplikasi ini merupakan aplikasi
berbayar dengan harga jual sekitar 60 sampai 70 ribu rupiah untuk mengunduh
aplikasinya saja, dan sekitar 10 sampai 15 ribu untuk beberapa dosis berbayar,
nyatanya I-Doser telah diunduh sebanyak lebih dari sepuluh ribu kali di
Indonesia dan jutaan kali di seluruh dunia.
Banyaknya pengguna yang mendapatkan kepuasan setelah menggunakannya,
membuat aplikasi besutan Nick Ashron ini menjadi salah satu aplikasi brainwave
paling populer saat ini di seluruh dunia dan satu-satunya metode yang aman dan
efektif untuk menstimulasi perasaan menggunakan audio khusus. Dua nada yang
sangat kuat menghantarkan audio khusus ke tiap telinga secara terpisah. Nada-
nada tersebut disampaikan melalui rangkaian white noise (suara berisik yang
teratur/suara kemresek), yang beroperasi di katalis (zat yang meningkatkan laju
kimia otak tanpa zat itu mengalami perubahan). HRZ yang terpisah itu dicampur
35
di dalam otak pendengar dan terjadilah simulated mood untuk efektivitas
binaural brainwave ini.8
Ribuan dosis audio yang berdurasi sekitar 30-40 menit ini telah diproduksi
dengan berbagai kategori yang memiliki dosis tersendiri. Kategori-kategori
tersebut dan dosisnya adalah kategori Daily (kebutuhan sehari-hari), Sleep9
(berkaitan dengan tidur)10
, Recreational (berkaitan dengan hiburan)11
, Sexual
(berkaitan dengan seks)12
, Spiritual (berkaitan dengan ruhani)13
, Sport (berkaitan
dengan olahraga)14
, Sense (berkaitan dengan indera)15
, Pure (dosis original)16
,
Quick (dosis yang berdurasi lebih pendek dari aslinya, biasanya lebih cepat
mendapatkan efek yang diinginkan)17
.
Untuk menggunakan aplikasi ini, langkah yang harus dilakukan adalah
mengunduh di store smartphone, berikut adalah tampilan di play store Android.
Setelah terunduh dan aplikasinya dibuka, maka akan muncul tampilan general.
Tampilan tersebut menunjukkan:
8 http://i-doser.com/idoserkit
9 Brainplus, Antisad, Confidence, After Awake, Focus, Lullaby, Unwind;
10 Inspire, Sleeping Angel, Insomniac, Astral, Out of Body, Lucid Dream;
11 Absinthe, Capsaicin, Helium, Sugar Rush, Zero Gravity, Cactus Buttons, Green, Poppies,
Rave, Trip, Snow, Nos, A-Bomb, Thornapple, Amanita, Ayahuasca, Overdose, Budder, Molly, Popper,
Roofie, Nuke, NZT, Zydrate, Jenkem, Bath Slats, Meow Meow. Sizzurp, Krokodil, 2C-I, 25C-nbome,
Al-Lad, BK-2C-B, Hypocretin, Ethylene, Cocaethylene, Crash; 12
Orgasm, First Love, Ecstasy, Multiple O, Pheromone, Asphyxiation, Masochist, Kamasutra,
Tantric, O Control, Genderize. 13
Hand of God, After Math, Divinorium, White Crosses, Black Sunshine, Ajna, Muladara,
Sahasrara, Swadhisthana, Med. Placement, Med. Pacification, Med. Completion, Genesis; 14
Victory, Adrenaline, Juice it, HGH, Appetence, Satiation, Bulk, Slenderize; 15
See, Hear, Taste, Touch, Smell, ESP, Precognition, Clairvoyance, Telepathy; 16
Alpha, Beta, Delta, Gamma, Tetha; 17
Ecstasy QH, Orgasms QH, Cactus QH, Green QH, Trip QH, Snow QH.
36
a. Di bagian atas terdapat sub dosis yang dapat dipilih untuk dinikmati,
b. Di bagian bawah terdapat tampilan dosis-dosis secara rinci,
c. Di bagian bawah terdapat menu Doses untuk menampilkan seperti yang di
atas, Tune untuk mengatur audio yang jika diklik akan menampilkan:
d. Selanjutnya menu Guide untuk menunjukkan cara peggunaan aplikasi:
e. Cara memainkan dosis I-Doser dimulai dengan mengklik tanda panah ke
bawah (unduh langsung) untuk konten gratis dan tanda kunci untuk konten
berbayar, maka aplikasi akan mengunduh secara otomatis:
f. Setelah mengunduh dosis dan memilih dosis dengan mengklik tanda (+)
selanjutnya dosis akan masuk ke player atau menu SlipStream :
g. Dosis akan diputar, bekerja, dan berefek sesuai yang diklaim jika orang
yang mendengarkan memakai earphone atau headphone, mematikan
segala sumber cahaya dan suara, menutup mata, dan membuat otak dan
tubuh rileks. Tanpa hal-hal tesebut aplikasi ini tidak akan ada efek apa-
apa. Setelah dosis yang dipilih selesai, maka harus menambahkan dosis
reset untuk dimainkan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa efek dari penggunaan aplikasi
berbasis audio ini bermacam-macam. Ketika otak dalam keadaan rileks, maka
efek akan sangat terasa, sebaliknya jika kurang rileks, maka efeknya kurang
terasa bahkan tidak berefek sama sekali. Dilansir dari situs resminya, http://i-
doser.com, para pengguna aplikasi ini memberikan ulasan setelah mereka
mencoba mendengarkan dosis sexual pack. Beberapa dari mereka tidak
37
merasakan efek yang signifikan namun ada juga yang merasakan efeknya seperti
meningkatnya gairah seksual bahkan sampai mengalami orgasme.18
C. Konten Porno dalam Aplikasi I-Doser
I-Doser menyediakan dosis dengan nama sexual pack dalam aplikasinya yang
bertujuan untuk merasakan sensasi-sensasi seksual bagi konsumen. Dosis sexual
pack tersebut memiliki 11 turunan dosis. Berikut adalah turunan dosis tersebut
beserta klaim sensasi yang diberikannya:
a) First Love, memberikan sensasi pengalaman seks yang pertama kali,
b) Ecstasy, memberikan sensasi dorongan seksual yang kuat;
c) Orgasm, memberikan sensasi orgasme yang kuat,
d) Multiple O, memberikan sensasi orgasme yang sangat kuat,
e) Pheromone, memberikan sensasi ketertarikan seksual atau dorongan seksual;
f) Asphyxiation, memberikan sensasi orgasme dengan mencekik leher;
g) Masochist, memberikan sensasi seks yang menyakitkan dan menyenangkan;
h) Kamasutra, memberikan sensasi seksual liar;
i) Tantric, memberikan sensasi berstamina;
j) Ocontrol, memberikan sensasi orgasme yang terkontrol
k) Genderize, memberikan sensasi seksual yang bergantian peran dengan
pasangan seksual.
Dalam hal ini penulis mencoba observasi beberapa dosis, yaitu First Sex dan
Orgasm dalam satu waktu. Jadi total ada empat dosis yang dimainkan, yaitu
18
Lihat ulasan selengkapnya di halaman lampiran 2
38
pertama Condition, sebagai dosis persiapan sebelum ke dosis inti, kedua First Sex,
ketiga Orgasm, dan keempat Reset, yaitu audio dosis yang dimainkan setelah dosis
inti.
Pertama-tama penulis menggunakan earphones untuk mendengarkan audio ini,
dan penulis berada di dalam kamar dengan lampu dimatikan. Penulis mencoba
rileks dengan memejamkan kedua kelopak mata, melemaskan seluruh anggota
tubuh, dan memfokuskan pikiran hanya kepada audio I-Doser.
Dosis Condition terdengar seperti satu suara dengungan yang datar selama 15
menit 1 detik. Selanjutnya dosis First Sex berdurasi 14 menit 59 detik dan dosis
Orgasm dengan durasi yang sama. Dosis First Sex terdengar sama seperti dosis
Creation namun lebih merelaksasi. Dosis Orgasm juga terdengar sama namun di
tengah-tengah audio terdengar seperti ada seorang perempuan yang berbisik dan
seorang perempuan lain yang mendesah seperti sedang melakukan hubungan
seksual atau bermasturbasi. Dan terakhir yaitu dosis Reset yang berdurasi 15 menit
1 detik.
Dalam melakukan observasi ini, penulis tidak merasakan adanya drngan seksual
setelah mendengarkan audio-audio tersebut seperti yang diklaim para pengguna
aplikasi yang lain. Penulis hanya merasakan tubuh menjadi ringan namun tidak ada
dorongan atau kepuasan seksual setelah mendengarkan audio tersebut.
39
BAB IV
TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI I-DOSER (DOSIS
SEXUAL PACK)
A. Tinjauan Hukum Islam tentang Pornografi
Perbuatan pornografi dan pornoaksi tentu tidak lepas dari prinsip kepemilikan
tubuh. Menurut ajaran Islam, tubuh merupakan amanat Allah bagi manusia yang
wajib dipelihara dan dijaga dari segala perbuatan tercela, perbuatan yang merugikan
diri pemilik tubuh itu sendiri, maupun masyarakat demi keselamatan hidup di dunia
maupun di akhirat. Hal tersebut diatur dalam Al-Qur‟an surat An-Nur ayat 30-31
tentang tata busana dan tata pergaulan dalam keluarga dan masyarakat bagi laki-laki
dan perempuan.1
Melalui akal yang didasarkan kepada akidah, syariah, dan akhlak, maka
pornografi maupun pornoaksi adalah merupakan hal-hal yang bertentangan dengan
tujuan hukum Islam. Akal sehat manusia tidak akan pernah menerima perlakuan yang
merendahkan martabat kemanusiaannya demi kesenangan sesaat. Pencapaian tujuan
kesenangan yang hanya bersifat duniawi tidak akan mendapatkan bagian yang
menyenangkan di akhirat. 2
١ب ٠ش٠ذدشساذ وب ٠ش٠ذدشسا٢خشحضدفدشص وب ب ؤر
ص١ت بفالخشح
1 Neng Djubaedah, Pornografi & Pornoaksi ditinjau dari Hukum Islam, (Bogor: Kencana, 2003),
h. 86. 2 Neng Djubaedah, Pornografi & Pornoaksi ditinjau dari Hukum Islam, h. 99.
40
“Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan
keuntungan itu baginya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia Kami
berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan
mendapatkan bagian di akhirat.” (Asy-Syuraa: 20)
Membicarakan pornografi berarti mencakup pembahasan aurat, terutama aurat
wanita yang selama ini menjadi objek pornografi dan pornoaksi. Dalam Islam batasan
aurat wanita sudah jelas. Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan
kedua telapak tangan
ب إال ص٠ز ال٠جذ٠ ج فش ٠ذفظ أثصبس بد٠غعع ؤ ل
ج ع ش ثخ ١عشث ب ظش أ ز جع إال ص٠ز ٠جذ٠ ال ث ١
إخ ث أ ا إخ أ ز ثع أثبء أ أثبئ أ ز ثع آثبء أ آثبئ أ ا
أ غبئ أ ار جبيثأخ اش اإلسثخ غ١شأ ازبثع١ أ ب ىذأ٠ ب
ب٠خف١ ١ع ثؤسج ساداغبءال٠عشث اعع ٠ظش از٠ اطف أ
ص٠ز
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau
putra-putra saudar perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam)
mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua)
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum
mengerti aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan (Q.S. an-Nur: 31).
41
Berdasarkan ayat Al-Qur'an di atas, wanita tidak boleh menampakkan auratnya
kecuali kepada mahramnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kehormatannya dan
menjadi pembeda antara wanita muslimah dengan wanita kafir.
Dalam hadits riwayat Abu Dawud dijelaskan:
بأ للاع سظ عبئشخ للاع ص يللا ذأثثىشدخذعسع بءث أع
ع ع١ ع ع١ للا ص يللا سع ب فؤعشضع ص١بةسلبق ع١ب
ذ١ط إراثغذا شءح ا بء,إ أع أشبسالبي:٠ب زا. ٠شإال أ ٠صخ
وف١ ج
“Wahai Asma‟, sesungguhnya wanita itu apabila sudah berusia baligh, tidak
boleh ada yang terlihat dari tubuhnya kecuali ini.” Nabi Saw. menunjuk kepada
wajah dan kedua telapak tangannya. (HR. Abu Dawud no. 4017)3
Menurut hadits di atas, batasan aurat wanita dalam Islam adalah seluruh
tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Oleh karena itu, jika seorang
wanita menampakkan bagian tubuhnya selain wajah dan kedua telapak tangannya
maka itu sudah termasuk perkara yang diharamkan dalam Islam, kecuali jika
diperlihatkan kepada mahramnya.
Demikian juga dengan aurat laki-laki, dalam Islam juga sudah diberi batasan
yang jelas, yaitu dari pusar sampai lutut. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw:
3 Abu Dawud, Sunan Abi Dawud, No. 4017, (Beirut: Daar al-Kitab al-„Arabi, t. th.), h. 430
42
جذ ع أث١ شع١تع شث ع :ع ع ع١ للا ص يللا لبي:لبيسع
سح اع حإسوجز ش برذذاغ فئ
Dari „Amru bin Syu‟aib dari bapaknya dari kakeknya berkata: Rasulullah Saw
bersabda, “Sesungguhnya apa yang ada di bawah pusar sampai lutut itu aurat”.4
Oleh karena itu, jika ada seorang laki-laki yang menampakkan anggota tubuhnya
dari pusar sampai lutut maka ia sudah melanggar syariat Islam.
Pornografi selalu dikaitkan dengan gerak tubuh yang erotis dan atau sensual dari
perempuan dan atau laki-laki untuk membangkitkan nafsu birahi. Sebenarnya
perbuatan pornografi bukan hanya perbuatan erotis yang membangkitkan nafsu
birahi, tetapi juga termasuk perbuatan yang menjijikkan, atau memalukan orang yang
melihatnya atau mendengarnya, karena tidak semua orang menyukai untuk
melihatnya.
Dalam perspektif Islam, segala seni, adat istiadat ataupun ritual tradisional yang
menampakkan aurat bukan merupakan alasan yang dibenarkan syar‟i untuk
membolehkan pornografi yang dilakukan di tengah kehidupan masyarakat. Jadi,
pembatasan pada tiga aspek tersebut sangat tidak logis dan bertentangan dengan
Islam. Pornografi pada tiga aspek itu tetap haram karena pornografi dapat
menyebabkan terjadinya perzinaan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan.
4 Al-Baihaqi, Al-Sunan Al-Kubra, Bab „Aurah al-Rajul no. 3359, (t.t.: Majlis Dairah al-Ma‟arif,
1926), cet. ke-1, jil. 2, h. 229
43
آد اث وزتع للا إ لبي: ع ع١ صللا اج أ عجبطلبي: اث ع
ا ذبخ,فضباع١١ ب,أدسنرهال اض افظدظ اطك صباغب ظش
ث ٠ىز قرهأ افشط٠صذ رشز ر
“Dari Ibnu „Abbas ia berkata: Rasulullah Saw berasbda: Sesungguhnya Allah
menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, dia akan mendapatkan, tidak
mustahil, maka zinanya mata adalah pandangan, zinanya lisan adalah ucapan dan
jiwa itu berangan-angan dan berkeinginan, dan kemaluan membenarkan atau
mendustakannya.”5
Hadits ini tidak menjelaskan pengertian zina yang sebenarnya. Zina dalam
pengertian yang sebenarnya menurut Ibnu Rusyd adalah:
١ ه٠ ال الشجخىبح لععغ١شىبحصذ١خ غء و اض
”Zina adalah segala hubungan seksual yang tidak didasari oleh pernikahan
yang sah, dan nikah yang syubhat, dan kepemilikan hamba sahaya.”6
Hadits di atas menjelaskan bahwa zina juga dapat dilakukan oleh setiap indera
atau bagian tubuh manusia. Dalam hal pornografi, jika seseorang melihat gambar
yang menunjukkan aurat lawan jenis maka matanya telah berzina, jika mendengar
suara-suara yang dapat membangkitkan hasrat seksual maka telinganya telah berzina,
jika mengucapkan kata-kata kotor yang bermaksud pada hubungan seksual maka
lisannya telah berzina, semua hal tersebut menjadikan nafsu meningkat dan berangan-
angan bagaimana dapat menyalurkan hasrat tersebut.
5 Muslim, Shahih Muslim, Kitab Al-Qadr „ala Ibn Adam Hazhahu min Al-Zina wa Ghairahu no.
2657, (Riyadh: Daar Al-Salam, 1998), h. 1157 6 Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, (Kairo: Maktabah al-Syuruq al-
Dauli, 2004), h. 726.
44
Dorongan seksual merupakan fitrah manusia yang butuh disalurkan dengan cara
yang benar. Menikmati konten porno merupakan salah satu upaya instan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Sebab itu maraknya kasus pemerkosaan, perzinaan,
penganiayaan bahkan pembunuhan sebagai akibat dari konsumsi konten porno dan
penyaluran hasrat seks yang salah. Ini artinya, pornografi menjadi sebab bagi
timbulnya perzinaan. Islam sendiri secara tegas menyerukan untuk menjauhi zina
sebab tergolong perbuatan yang keji. Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
عبءعج١ال فبدشخ وب بإ ااض الرمشث
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya (zina) itu suatu perbuatan
keji dan suatu jalan yang buruk”. (Q.S. al-Isra [17]: 32).
Perbuatan mendekati zina mengandung arti sangat luas, salah satunya adalah
dengan menikmati konten porno karena akan menimbulkan rangsangan seksual,
terlebih bagi orang-orang yang belum menikah, yang membuat penyaluran hasrat
tersebut menjadi salah. Maka, sangat jelas dalam pandangan Islam pornografi tegas
dilarang dengan alasan apapun.
B. Tinjauan Hukum Islam tentang Aplikasi I-Doser Dosis Sexual Pack
Aplikasi I-Doser sebagaimana telah disebutkan di atas, memiliki beberapa dosis
yang dapat diputar sesuai kemauan dan kebutuhan pengguna. Salah satu dosis itu
adalah Sexual Pack, dimana dengan mendengar dan menikmati dosis tersebut, orang
akan merasakan sensasi seperti sedang bergairah sampai sensasi berhubungan seks.
45
Dalam hal ini, jika ditelaah lebih jauh menggunakan perspektif hukum Islam, I-
Doser merupakan sebuah media untuk menstimulasi otak agar sesuai dengan hasrat
seksual, khususnya dalam sexual pack ini. Seks merupakan suatu naluri alami
manusia yang harus disalurkan dengan benar sesuai ketentuan-ketentuan syariat.
Dalam Islam, penyaluran seks dibatasi hanya bagi suami istri, di luar itu dikatakan
sebagai zina walaupun hanya menggunakan media karena zina tidak terbatas hanya
pada hubungan seksual namun juga ketika anggota tubuh menikmati sesuatu yang
bukan haknya.7 Segala hal yang dapat membangkitkan gairah seks, dan
dikhawatirkan penyalurannya salah, maka media tersebut dihukumi haram dalam
Islam sesuai dengan kaidah:
مبصذ ا بأدىب عبئ ا
“Hukum sarana tergantung pada tujuan (perbuatan tersebut).”8
Dengan kaidah ini, diketahui bahwa segala jalan atau upaya menuju suatu yang
haram maka upaya tersebut haram, berlaku pula sebaliknya, segala upaya menuju
suatu yang halal maka upaya tersebut halal. Hal ini berkaitan dengan masalah
masturbasi (istimna‟). Para ulama menilai hukum dari masturbasi sendiri bermacam-
macam. Sebagian ulama Hanabilah dan Hanafiyah berpendapat bahwa istimna‟ itu
mubah jika untuk menghindari zina. Menurut Ulama Malikiyah dan Syafi‟iyah,
istimna‟ itu haram. Abd Rahman Al-Juzairi menyatakan bahwa istimna dan mencari
7 Lihat hadits pada catatan kaki nomor 4 halaman 59
8 Al-Asmari, Majmu‟ah al-Fawaid al-Bahiyyah „ala Manzhumah al-Qawaid al-Fiqhiyyah, (t.t.:
Daar al-Shami‟i, 2000), h. 79.
46
kepuasan seksual selain dari istri dan budak adalah dosa besar karena hal tersebut
keluar dari fitrah manusia9, sesuai dengan firman Allah:
( دبفظ ج فش از٠ اج أص ع إال غ١ش( فئ ب أ٠ ىذ ب أ
( ١ ( اعبد ساءرهفؤئه اثزغ (7(ف
“Dan orang-orang yang memeihara kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri
mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak
tercela. Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya) maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al-Mu‟minun: 5-7)
Ayat tersebut sangat jelas menerangkan bahwa menjaga kemaluan dan juga nafsu
seksual dari hal-hal yang diharamkan, tidak terjerumus melakukan hal-hal yang
dilarang Allah seperti zina dan sebagainya, tidak mendekati selain istri-istri atau
budak-budak, itu wajib.
Dosis sexual pack dalam aplikasi ini dapat disebut sebagi sarana untuk
mendapatkan kepuasan seksual. Apalagi di dalamnya terdapat suara-suara desahan
wanita yang dapat merangsang gairah seksual. Dalam Islam, naluri seksual harus
disalurkan menggunakan jalan yang benar. Maka berdasarkan ulasan dari para
pengguna aplikasi berbasis audio ini, yang menyatakan bahwa dengan memainkan
audio tersebut dapat merangsang gairah seks bahkan dapat menyebabkan seseorang
mengalami orgasme, dihukumi haram. Hal tersebut disebabkan karena naluri tersebut
akan meminta kepuasan lebih sehingga apabila tidak ada sarana yang benar untuk
menyalurkanya, dikhawatirkan akan terjadi perzinaan atau pemerkosaan.
9 Abd Rahman Al-Juzairi, Kitab al-Fiqh „ala al-Madzahib al-Arba‟ah, (Kairo: Maktabah al-
Tsaqafah al-Diniyah, 2012), jil. 5, cet. ke-2, h. 113-114.
47
Maka dari itu, aplikasi I-Doser dosis sexual pack hukumnya haram. Hukum
tersebut tidak hanya dikhususkan bagi zat dari dosis sexual pack itu saja, namun juga
bagi orang yang memprogramnya, orang yang memasarkannya, orang yang
menikmatinya, dan semua orang yang terlibat dalam dosis sexual pack tersebut. Hal
itu sesuai dengan hadits Rasulullah Saw. tentang laknat Allah terhadap khamar dan
orang-orang yang terlibat di dalamnya.
ش للااخ :ع ع للاع١ يللاص ي:لبيسع ش٠م ع اث ع شبسثب
خإ١ ذ ا ب دب عزصشب عبصشب جزبعب ثبئعب عبل١ب
Dari Ibnu „Umar ia berkata: Rasulullah Saw bersabda “Allah melaknat khamar,
orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, penjualnya, pembelinya,
orang yang memerasnya, orang yang mengambil perasannya, orang yang
mengantarkannya, dan orang yang meminta diantarkan.”10
10
Abu Dawud, Sunan Abi Dawud, Bab Al-„Inab Yu‟sharu li al-Khamr no. 3676, (Beirut: Daar al-
Kitab al-„Arabi, t. th.), h. 366.
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya yang menyoroti tentang pornografi dan aplikasi I-
Doser dosis sexual pack, maka disini saya menyimpulkan bahwa apliaksi I-Doser
dosis Sexual Pack hukumnya haram dengan alasan-alasan sebagai berikut:
1. Dalam Islam, naluri seksual harus disalurkan menggunakan jalan yang benar
yaitu dengan pernikahan, bukan dengan jalan instan. Hukum Islam jelas
melarang segala tindakan yang mengandung unsur-unsur porno.
Diharamkannya perzinaan, adanya batasan aurat dan batasan dalam pergaulan
laki-laki dengan perempuan merupakan hukum yang tegas menyatakan bahwa
setiap hal yang mengandung konten porno adalah haram. Larangan untuk
mengakses segala konten porno adalah salah satu upaya untuk
memaksimalkan maqashid asy-syari‟ah untuk menjaga kemaslahatan umat,
yaitu berupa pemeliharaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan
(kehormatan), dan harta.
2. Dosis sexual pack dalam aplikasi I-Doser dapat disebut sebagi sarana untuk
mendapatkan kepuasan seksual. Maka dari itu, aplikasi I-Doser dosis sexual
pack hukumnya haram. Hukum tersebut tidak hanya dikhususkan bagi zat dari
dosis sexual pack itu saja, namun juga bagi orang yang memprogramnya,
49
orang yang memasarkannya, orang yang menikmatinya, dan semua orang
yang terlibat dalam dosis sexual pack tersebut.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan yang telah diutarakan, ada beberapa saran yang ingin
penulis sampaikan sebagai akhir tulisan ini. Pengguna gadget paling banyak adalah
kaum remaja. Karena itu, untuk menekan laju penyebaran konten porno yang dapat
diakses secara bebas dari gadget dan berdampak pada kemaslahatan anak, maka
sangat diperlukan peran pengawasan orang tua terutama penanaman nilai-nilai
agama. Lebih dari itu, sebaiknya bagi programmer diharapkan dapat menciptakan
aplikasi yang lebih canggih dari aplikasi yang sudah ada, untuk mencegah
penyebaran konten porno yang dapat merusak mental. Peran orang tua dan guru
sangat penting untuk mengawasi penggunaan gadget bagi anak-anak dan remaja. Hal
itu disebabkan karena aplikasi I-Doser ini dapat diunduh secara bebas, sehingga
dikhawatirkan akan disalahgunakan untuk mencari kepuasan seksual yang
menyebabkan keingintahuan dan rasa penasaran yang besar akan seks. .
50
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Ahmad Sudirman, Qawa‟id Fiqhiyyah, 2004, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Abdullah, Sulaiman, Sumber Hukum Islam: Permasalahan dan Fleksibilitasnya, cet.
ke-3, 2007, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007)
Al-Shiddieqy, Hasbi, Falsafah Hukum Islam, cet. ke-2, 1986, Jakarta: Bulan Bintang
Ali, Mohammad Daud, Hukum Islam, 2009, Jakarta: Rajawali Pres
__________________, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam
di Indonesia, 2009, Jakarta: Rajawali Press
Aripin, Jaenal, Azharudin Latif, Filsafat Hukum Islam: Tasyri‟ dan Syar‟i, 2006,
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press
Blackwell, Wiley, The Handbook of Gender, Sex, and Media, 2012, West Sussex:
John Wiley & Sons Ltd
Bukhari, Shahih Bukhari, 1999, Riyadh: Daar al-Salam
Bungin, Burhan, Pornomedia: Sosiologi Media, Konstruksi Sosial Teknologi
Telematika, & Perayaan Seks di Media Massa, 2005, Jakarta: Prenada Media
Daud, Abu, Sunan Abi Daud, 1999, Riyadh: Daar al-Salam
Djamil, Fathurrahman, Filsafat Hukum Islam (Bagian Pertama), 1997, Jakarta:
Logos
Djazuli,A, Ilmu Fiqh: Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam, cet.
ke-6, 2006, Jakarta: Kencana
51
Djubaedah, Neng, Pornografi & Pornoaksi ditinjau dari Hukum Islam, 2003, Bogor:
Kencana
Ghazali, Al-, Al-Mustashfa min „Ilmi al-Ushul, 1997, Beirut: Al-Resalah
Grilly, David. M, Salamone, John D, Drugs, Brain, and Behaviour, 2012, ed. 6, New
Jersey: Pearson
Hafidhuddin, Didin, Zakat dalam Perekonomian Modern, 2002, Jakarta: Gema Insani
Hargrave, Andrea Millwood, Sonia M. Livingstone, Harm and Offence in Media
Content: A Review of The Evidence, 2009, Bristol: Intellect Books
Haroen,Nasrun, Ushul Fiqh, jil 2, 1996, Jakarta: Logos
Haryatmoko, Etika Komunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi,
2011, Yogyakarta: Kanisius
Haryanti, Nia, Ada Apa dengan Otak Tengah, Graden Mediatama
Hawari, Dadang, Dampak Buruk Pornografi dan Dampak Penyalahgunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Kesehatan Jiwa, 2010, Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Khallaf, Abd al-Wahab, „Ilmu Ushuli al-Fiqh, 2010, Kairo: Dar al-Ghad Al-Jadeed
Kunkel, Vicki, Instan Appeal : The 8 Primal Factors that Create Blockbooster
Success, 2009, New York: Amacom
Kurdi, Muliadi, Ushul Fiqh: Sebuah Pengenalan Awal, 2015, Banda Aceh: NASA
Lesmana,Tjipta, Pornografi dalam Media Massa, 1995, Jakarta: Puspa Swara, 1995
52
Marpaung, Leden, Kejahatan terhadap Kesusilaan dan Masalah Prevensinya, cet.
ke-2, 2004, Jakarta: Sinar Grafika
Muslim, Shahih Muslim, 1998, Riyadh: Daar Al-Salam
Nadwi, Al-, Ali Ahmad, Al-Qawa‟id Al-Fiqhiyyah, 1986, Damaskus: Daar Al-Qalam
Pers, Dewan, Pornografi dalam Pers Indonesia: Sebuah Orientasi, 1997, t.p., t.t.
Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, cet. ke-4, 2009, Kairo: Maktabah Al-Syuruuq Al-
Dauliyah
Salim, Abd al-Rasyid, Hidayah al-Anam bi Syarhi Bulugh al-Maram, 2009, Kairo:
Maktabah al-Syuruq al-Dauliyah
Sanjaya, Ridwan, Christine Wibowo, Arista Prasetyo Adi, Parenting untuk
Pornografi di Internet, 2010, Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Set, Sony, Teen Dating Violence, cet. ke-5, 2013, Yogyakarta: Kanisius
Shomad, Abd. Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syarih dalam Hukum Indonesia,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2010)
Soebagijo, Azimah, Pornografi : Dilarang tapi Dicari, 2008, t.t.: Gema Insani
Sulianta, Feri, Cyber Porn :Bisnis atau Kriminal, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2010)
Syah, Ismail Muhammad, dkk, Filsafat Hukum Islam, 1992, Jakarta: Bumi Aksara
53
Syarifah, Kebertubuhan Perempuan dalam Pornografi, 2006, Jakarta: Kota Kita
Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqh, cet. ke-5, 2008, Jakarta: Kencana
Zahrah, Muhammad Abu, Ushul Al-Fiqh, Kairo: Dar Al-Fikr Al-„Arabi
Zuhaili, Wahbah Al-, Al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh, 1995, Beirut: Daar al-Fikr
Artikel Internet
Afeefa, Noer, “Syariah dan Khilafah Menjaga Kemuliaan Akal”, Artikel diakses pada
tanggal 1 Mei 2016 dari
http://www.kompasiana.com/noor.afeefa/syariah-dan-khilafah-menjaga-
kemuliaan-akal_57036476ac92732d0735669d
Amr, “Suara dan Gerakan Merangsang Nafsu Seksual Dianggap Pornografi”, Artikel
diakses pada 7 Mei 2016 dari
http://m.hukumonline.com/berita/baca/hol7445/suara-dan-gerakan-merangsang-
nafsu-seksual-dianggap-pornografi
Arifin, Zen, “Agus Paksa Anak Tiri Tonton Video Porno dan Layani Nafsu
Bejatnya:, Artikel diakses pada tanggal 21 Desember 2016 dari
http://news.okezone.com/read/2016/06/07/519/1408970/agus-paksa-anak-tiri-
tonton-video-porno-dan-layani-nafsu-bejatnya
Asosiasi ParaPsikoterapi Indonesia, www.binauralbeats.co.id
http://binauralbeats.co.id/
Daulay, Nur Fatimah, ”Penelitian Deskriptif” Artikel diakses pada 9 Agustus 2016
dari http://nurfatimahdaulay18.blogspot.co.id/
Does It Work, “Does I-Doser Really Work” Artikel diakses pada tanggal 10 Mei
2016 dari http://doesitreallywork.org/i-doser-review
54
www.i-doser.com
Kurniadi, Bubun, ”Susanto Pekosa Anak Kandung hingga Dua Kali Melahirkan”,
Artikel diakses pada tanggal 21 Desember 2016 dari
http://daerah.sindonews.com/read/1055449/190/susanto-perkosa-anak-
kandung-hingga-dua-kali-melahirkan-1445524006
Musyaffa, “Kedudukan Akal dalam Islam”, Artikel diakses pada tanggal 20 April
2016 dari https://almanhaj.or.id/4063-kedudukan-akal-dalam-islam.html
Reza, Jeko Iqbal, “Teknologi Hologram Berbau Pornografi, Apa Jadinya?”, Artikel
diakses pada tanggal 21 Desember 2016 dari
http://tekno.liputan6.com/read/2682453/teknologi-hologram-berbaur-
pornografi-apa-jadinya#_=_
Robert Rister, “Music is An Effective Painkiller and Immune Stimulant”, Artikel
diakses pada 3 Mei 2016 dari http://www.steadyhealth.com/articles/music-is-
an-effective-painkiller-and-immune-stimulant
Valiandra, Andika, ”Pengertian Metode Deduktif dan Contohnya”, Artikel diakses
pada 5 Agustus 2016 dari http://corvuszell.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-
metode-deduktif-dan-contohnya.html
”Lemahnya Sistem Pemblokiran Situs Porno” artikel diakses pada tanggal 21
Desember 2016 dari http://harianhaluan.com/news/detail/54996/lemahnya-
sistem-pemblokiran-situs-porno
55
LAMPIRAN 1
Cara Mengoperasikan Aplikasi I-Doser
a. Buka Google Play (Android) atau AppStore (iOS) dan cari “I-Doser”
maka akan terdapat tampilan seperti dibawah ini untuk diunduh:
b. Setelah diunduh, buka aplikasi tersebut. Terlihat di bagian atas terdapat
sub dosis yang dapat dipilih untuk dinikmati:
56
c. Di bagian atas terdapat tampilan dosis-dosis secara general dan di bagian
bawah terdapat dosis-dosis secara rinci,
d. Di bagian bawah terdapat menu Doses untuk menampilkan seperti yang
diatas, Tune untuk mengatur audio yang jika diklik akan menampilkan:
57
e. Selanjutnya menu Guide untuk menunjukkan cara peggunaan aplikasi:
f. Cara memainkan dosis I-Doser dimulai dengan mengklik tanda panah ke
bawah (unduh langsung) untuk konten gratis dan tanda kunci untuk konten
berbayar, maka aplikasi akan mengunduh secara otomatis:
58
g. Setelah mengunduh dosis dan memilih dosis dengan mengklik tanda (+)
selanjutnya dosis akan masuk ke player atau menu SlipStream:
h. Dosis akan diputar, bekerja, dan berefek sesuai yang diklaim jika orang
yang mendengarkan memakai earphone atau headphone, mematikan
segala sumber cahaya dan suara, menutup mata, dan membuat otak dan
tubuh rileks. Tanpa hal-hal tesebut aplikasi ini tidak akan ada efek apa-
apa. Setelah dosis yang dipilih selesai, maka harus menambahkan dosis
reset untuk dimainkan.
59
LAMPIRAN 2
Review Pengguna Aplikasi I-Doser Dosis Sexual Pack
Dikutip dari laman resminya www.i-doser.com, beberapa pengguna
meberikan review tentang dampak penggunaan I-Doser sexual doses. 1
“Awalnya saya ragu. Saya mencoba dosis regular orgasm sekali dan jujur,
saya merasa sedikit senang dengan dosis ini. Orgasme pertama yang berlangsung
selama 30 detik terasa bagus sekali. Saya hamper berteriak. Ini benar-benar
hebat. Tidak terlukiskan bagaimana lelahnya saya setelah melakukan
„pengalaman‟ itu. Saya bahkan sampai dua kali orgasme sebelum dosis itu
berakhir dan setiap orgasme tubuh saya gemetar dan mulut saya bergaduh, tapi
itu benar-benar hebat. Setelah berakhir, saya berbaring di kasur dan setiap
menitnya saya merasa tulang belakang saya perih, beberapa menit kemudian kaki
saya mulai menggelepar dan membuat kegaduhan lagi untuk lima detik. Hal
tersebut akan berulang beberapa kali setelah dosis selesai selama otak Anda
kembali ke keadaan normal.” Kevin berbicara tentang dosis Orgasm.
“Ini merupakan zat perangsang nafsu seksual yang sangat hebat. Bekerja
sangat bagus untuk saya.” Mason berbicara tentang dosis Viagro.
1 http://i-doser.com
60
„Umur saya sekarang 70 tahun. Ketika saya mendengarkan sex pack, hasilnya
membuat saya seperti remaja 18 tahun! Ini benar-benar menambahkan dimensi
baru dalam seks khususnya ketika saya bersama pasangan.‟ Raymond berbicara
tentsng Sex Pack.
“Saya mengalami napas yang lebih cepat, denyut jantung dan kesenangan
yang tak sadar dan terengah-engah. Rasa geli dan berdebar-debar menjalar secara
menyeluruh dan rangsangan seksual itu berdenyut di kepalaku. Saya juga
mengalami sedikt kesenangan yang, tidak salah lagi seperti „seks di udara‟. Saya
siap menangkap suami saya ketika dia berjalan masuk. Saya menyarankan ini
untuk setiap orang yang ingin mengalami rangsangan hebat dan bagi yang ingin
memberikan hal baru dengan pasangan. Yang saya rasakan itu lebih ke sesuatu
yang mengingatkan perama kali melakukan seks dengan seseorang. Rasanya
benar-benar gila. Ini benar-benar hebat untuk membuka sisi liar dari otak.”
Angela R berbicara tentang dosis Orgasm.