aplikasi pupuk hayati pemupukan (perlakuan benih)...

2
Untuk mendapatkan produktivitas > 8 ton GKP/ha pemupukan menggunakan pupuk majemuk dengan perbandingan 15:15:15. Diperlukan sebanyak 400 kg pupuk majemuk per Ha dan urea 200 kg/Ha (Kecukupan N dikawal dengan BWD). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2018 Teknologi Teknologi Teknologi Larikan Gogo Super Larikan Gogo Super Larikan Gogo Super APLIKASI PUPUK HAYATI (PERLAKUAN BENIH) Pupuk hayati Agrice Plus diaplikasikan hanya satu kali, yakni pada saat benih akan ditanam, dengan cara sebagai berikut: 1. Dilakukan di tempat yang teduh 2. Basahi 25 kg benih dengan 1 liter air bersih 3. Campurkan Agrice Plus dalam benih yang sudah dibasahi dan aduk hingga merata 4. Setelah itu benih padi sudah siap untuk diaplikasikan. Agrice Plus merupakan pupuk hayati untuk tanaman padi. Agrice Plus mengandung Mikroba N, P, dan K yang berfungsi membantu meningkatkan N, tersedianya hara P dan K memacu pertumbuhan, pembungaan, dan pemasakan buah. Pada lahan kering pengendalian gulma dilakukan dengan power weeder, saat tanaman berumur 14 hari setelah sebar dan saat fase vegetatif. Aplikasi herbisida selektif dapat digunakan untuk pengendalian gulma pra-tumbuh. Alat Tanam Tanam Benih Langsung (Atabela) sangat cocok untuk kondisi lahan kering yang berterasering. Dimensi dari alat adalah 1.450 x 450 x 1.420 mm. Komponen alat terdiri dari pipa paralon dengan diameter ¾ inci untuk pegangan operator, roda plastik diameter 420 mm dan drum seeder yang terbuat dari paralon berdiameter 152,4 mm. Kapasitas kerja Atabela yaitu 10 - 11 jam/ha dengan kebutuhan benih untuk tanam 30-45 kg/ha. Pengoperasikan alat cukup dikerjakan satu orang sehingga sangat efektif dan efisien dari segi waktu serta menghemat biaya tanam. Alat ini dapat dipasangkan ke traktor dan dilengkapi dengan penutup alur sehingga benih terhindar dari serangan burung (sesuai konsep PHT). TANAM Pemberian pupuk berdasar pada Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK), untuk mendapatkan hasil padi gogo diatas 4 ton GKP/ha. Rekomendasi Pemupukan Padi Gogo dapat dilihat pada Tabel 1. PEMUPUKAN PENGENDALIAN OPT Pengendalian serangga hama dilakukan secara terpadu (PHT). Komponen pengendalian hama dan penyakit tanaman padi diterapkan sejak awal secara bertahap: 1. Tanam serempak dengan pergiliran varietas. 2. Menggunakan pupuk N sesuai anjuran. 3. Pengendalian menggunakan insektisida berdasarkan ambang kendali secara tepat. Pestisida nabati yang digunakan adalah Bioprotektor berbahan aktif eugenol, sitronelol dan geraniol. Aplikasi Bioprotektor dilakukan seminggu setelah tanaman padi dipindah ke lahan, selanjutnya diulang dua kali dengan selang waktu 7-10 hari. Aplikasi terakhir dilakukan saat tanaman padi memasuki fase generatif PANEN DAN PASCAPANEN Panen dilakukan pada saat padi matang fisologis yang diamati secara visual pada hamparan, yaitu 90-95% bulir telah menguning. Panen dilakukan dengan alat dan mesin panen combine harvester.

Upload: hoanglien

Post on 18-Mar-2019

270 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI PUPUK HAYATI PEMUPUKAN (PERLAKUAN BENIH) …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknologiLarikanGogo... · dapat digunakan untuk pengendalian gulma pra-tumbuh

Untuk mendapatkan produktivitas > 8 ton GKP/ha pemupukan menggunakan pupuk majemuk dengan perbandingan 15:15:15. Diperlukan sebanyak 400 kg pupuk majemuk per Ha dan urea 200 kg/Ha (Kecukupan N dikawal dengan BWD).

Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianKementerian Pertanian

2018

TeknologiTeknologiTeknologiLarikan Gogo SuperLarikan Gogo SuperLarikan Gogo Super

APLIKASI PUPUK HAYATI (PERLAKUAN BENIH)

Pupuk hayati Agrice Plus diaplikasikan hanya satu kali, yakni pada saat benih akan ditanam, dengan

cara sebagai berikut:

1. Dilakukan di tempat yang teduh 2. Basahi 25 kg benih dengan 1 liter air bersih

3. Campurkan Agrice Plus dalam benih yang sudah dibasahi dan aduk hingga merata

4. Setelah itu benih padi sudah siap untuk diaplikasikan.

Agrice Plus merupakan pupuk hayati untuk tanaman padi. Agrice Plus mengandung Mikroba N, P, dan K yang berfungsi membantu meningkatkan N, tersedianya hara P dan K memacu pertumbuhan, pembungaan, dan pemasakan buah.

Pada lahan kering pengendalian gulma dilakukan dengan power weeder, saat tanaman berumur 14 hari setelah sebar dan saat fase vegetatif. Aplikasi herbisida selektif dapat digunakan untuk pengendalian gulma pra-tumbuh.

Alat Tanam Tanam Benih Langsung (Atabela) sangat cocok untuk kondisi lahan kering yang berterasering. Dimensi dari alat adalah 1.450 x 450 x 1.420 mm. Komponen alat terdiri dari pipa paralon dengan diameter ¾ inci untuk pegangan operator, roda plastik diameter 420 mm dan drum seeder yang terbuat dari paralon berdiameter 152,4 mm. Kapasitas kerja Atabela yaitu 10 -11 jam/ha dengan kebutuhan benih untuk tanam 30-45 kg/ha. Pengoperasikan alat cukup dikerjakan satu orang sehingga sangat efektif dan efisien dari segi waktu serta menghemat biaya tanam. Alat ini dapat dipasangkan ke traktor dan dilengkapi dengan penutup alur sehingga benih terhindar dari serangan burung (sesuai konsep PHT).

TANAM

Pemberian pupuk berdasar pada Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK), untuk mendapatkan hasil padi gogo diatas 4 ton GKP/ha. Rekomendasi Pemupukan Padi Gogo dapat dilihat pada Tabel 1.

PEMUPUKAN

PENGENDALIAN OPT

Pengendalian serangga hama dilakukan secara terpadu (PHT). Komponen pengendalian hama dan penyakit tanaman padi diterapkan sejak awal secara bertahap:

1. Tanam serempak dengan pergiliran varietas.

2. Menggunakan pupuk N sesuai anjuran.

3. Pengendalian menggunakan insektisida berdasarkan ambang kendali secara tepat.

Pestisida nabati yang digunakan adalah Bioprotektor berbahan aktif eugenol, sitronelol dan geraniol. Aplikasi Bioprotektor dilakukan seminggu setelah tanaman padi dipindah ke lahan, selanjutnya diulang dua kali dengan selang waktu 7-10 hari. Aplikasi terakhir dilakukan saat tanaman padi memasuki fase generatif

PANEN DAN PASCAPANENPanen dilakukan pada saat padi matang fisologis yang diamati secara visual pada hamparan, yaitu 90-95% bulir telah menguning. Panen dilakukan dengan alat dan mesin panen combine harvester.

Page 2: APLIKASI PUPUK HAYATI PEMUPUKAN (PERLAKUAN BENIH) …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknologiLarikanGogo... · dapat digunakan untuk pengendalian gulma pra-tumbuh

PENGERTIAN

harus di lakukan dengan berhati-hati agar t idak menyingkap alluminium ke permukaan yang akan meningkatkan kemasaman tanah. Selanjutnya lahan dibiarkan sampai terjadi hujan secara kontinyu sehingga memungkinkan untuk tanam. Selanjutnya tanah diolah lagi untuk menghaluskan bongkahan sambil meratakan tanah sampai siap tanam. Pemberian amelioran atau pembenah tanah mutlak dilakukan pada usahatani lahan kering. Pada umumnya lahan kering di Indonesia mempunyai kandungan bahan organik yang rendah dan pada lahan kering tingkat kemasaman tinggi sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Biodekomposer Agrodeko merupakan konsorsia dari strain-strain fungi Trichoderma terpilih yang tumbuh cepat dan mampu menghasilkan enzim-enzim yang diperlukan untuk mendekomposisi jaringan tanaman berupa lignoselulosa, serta mengandung khamir non patogen sebagai pelaku penambat N. Biodekomposer tersebut akan mempercepat proses pengomposan biomassa tanaman secara insitu dengan menurunkan C/N dari 40-60 menjadi 15-20 dalam waktu kurang lebih 14 hari. Aplikasi Biodekomposer Agrodeko mudah dilakukan oleh petani serta murah (tanpa penambahan bahan lainnya), yaitu dengan cara sbb:

1. Buat tumpukan bahan kompos/jerami setinggi ±30 cm dan dibasahi dengan air sampai lembab

2. Taburi dengan biodekomposer Agrodeko secukupnya dan merata di permukaan bahan

3. Tumpuk kembali dengan bahan kompos, dibasahi dan ditaburi kembali sesuai langkah 2.

4. Demikian selanjutnya sampai bahan kompos habis. Tinggi tumpukan kompos minimal 1 x 1 x 1.5 cm

5. Kompos ditutup dengan terpal dan dilakukan pembalikan setelah 7 hari. Pada hari ke 14 kompos sudah dapat diaplikasikan bersamaan olah tanah, atau diberikan dalam lubang tanam.

6. Untuk menghasilkan 2 ton kompos matang diperlukan lebih kurang 4 ton bahan kompos/jerami + 2 kg biodekomposer Agrodeko.

APLIKASI BIODEKOMPOSER

Varietas unggul yang digunakan dapat ditanam pada sistem monokultur maupun tumpang sari dengan intensitas naungan tidak kurang 50 %. Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan vigor yang tinggi. Benih varietas unggul berperan tidak hanya sebagai pengantar teknologi tetapi juga menentukan potensi hasil yang dapat dicapai, kualitas gabah serta efisiensi produksi. Penggunaan benih bersertifikat atau benih vigor tinggi menghasilkan bibit yang sehat dengan perakaran lebih banyak, sehingga pertumbuhan tanaman lebih cepat dan merata. Varietas dengan potensi hasil tinggi dan tahan hama penyakit diantaranya S. Patenggang, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, dan Inpago 11 Agritan.

PERSIAPAN LAHANPengembangan Sistem Produksi Padi Gogo dilakukan berdasarkan kriteria curah hujan menurut klasifikasi Oldeman (1975). Padi gogo dapat tumbuh dengan baik pada wilayah dengan rata-rata curah hujan ≥ 100 mm/bulan, di dataran rendah hingga dataran tinggi (800 m dpl). Pada wilayah tersebut padi gogo dapat dibudidayakan secara monokultur atau tumpang sari dengan tanaman semusim maupun diantara tanaman tahunan dengan kriteria : 1) Lahan kering terbuka, 2) Perkebunan kelapa, kelapa sawit, karet, atau hutan dengan intensitas naungan tidak kurang 50 %.

PENGOLAHAN TANAHPengolahan tanah sebaiknya dilakukan 2 kali, pengolahan tanah pertama dilakukan pada awal musim hujan atau setelah terjadi hujan pertama dan kedua saat menjelang tanam. Pengolahan tanah dengan dicangkul, atau menggunakan traktor atau ternak secara disingkal. Pada lahan kering yang bersifat masam, pengolahan tanah

BENIH VARIETAS UNGGUL DAN

eknologi Larikan Gogo Super (LARGO SUPER) adalah T teknologi budidaya terpadu padi lahan kering berbasis tanam jajar legowo 2:1 yang penerapannya menggunakan mekanisasi Pertanian. Teknologi ini dihasilkan oleh Balitbangtan melalui penelitian dan pengkajian. Selain menggunakan sistem tanam jajar legowo 2:1 sebagai basis penerapan di lapangan. Komponen penting dari Teknologi LARGO SUPER adalah: 1) Varietas Unggul Baru dengan Potensi Hasil Tinggi 2) Biodekomposer, diberikan pada saat pengolahan tanah 3) Pupuk hayati sebagai seed treatment dan pemupukan berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) 4) Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan ambang kendali, serta 5) Alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam (ATABELA), sistem larikan mesin dan manual serta panen (combine harvester).

edaulatan pangan adalah sebuah konsep K pemenuhan pangan melalui produksi dalam negeri. Kedaulatan pangan merupakan konsep

pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas baik dan sesuai dengan budaya dan diproduksi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan serta ramah lingkungan. Dalam mewujudkan kedaulatan pangan, maka Balitbangtan berperan dalam menghasilkan inovasi teknologi sesuai dengan agroekosistem serta spesifik lokasi. Lahan kering berupa ladang atau perbukitan merupakan daerah potensial untuk ditanami padi. Jenis tanaman padi yang cocok pada agroekosistem ini adalah padi gogo.

Larikan Gogo Super (LARGO SUPER) merupakan komponen teknologi yang telah dirakit menjadi paket teknologi. Penerapan Largo Super secara utuh oleh petani mampu memberikan provitas 8 ton GKP/ha per musim, sementara hasil padi yang diusahakan dengan model konvesional hanya 6 ton GKP/ha per musim. Petunjuk pelaksanaan ini menyajikan budidaya padi gogo dengan teknologi LARGO SUPER, mulai dari persiapan lahan hingga panen.

BENIH BERMUTU