aplikasi sistem informasi geografis untuk … · primer dan arteri sekunder di kota surabaya. latar...

16
TUGAS AKHIR RG 091536 Arhiyah Rubiyanti 3506100026 ARHIYAH RUBIYANTI 3506 100 026 APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK EVALUASI KEPADATAN LALU LINTAS JALAN ARTERI PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA

Upload: vunguyet

Post on 07-Apr-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

TUGAS AKHIR – RG 091536

Arhiyah Rubiyanti3506100026

ARHIYAH RUBIYANTI3506 100 026

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK

EVALUASI KEPADATAN LALU LINTAS JALAN ARTERI

PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA

Page 2: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Latar BelakangLatar belakang penelitian Tugas Akhir ini adalah :

• Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

dengan pertumbuhan penduduk semakin pesat.

• Adanya ketidakseimbangan antara pertumbuhan kendaraan dengan

pembangunan prasarana jalan, yaitu laju pertumbuhan kendaraan sekitar

14-15% per tahun sedangkan pertambahan prasarana jalan hanya sebesar

4% per tahun.

• Mengingat keterbatasan dana untuk pembangunan sarana/prasarana

jalan, maka diperlukan suatu alternatif dengan dana minimal dibanding

pembangunan jalan.

Page 3: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Perumusan Masalah• “Bagaimana menyediakan suatu sistem informasi geografis yang berisikan tentang informasi kepadatan

lalu lintas pada jam sibuk di jalan arteri primer dan arteri sekunder Kota Surabaya untuk mengetahui jalur

terbaik menuju fasilitas umum seperti jalan tol, bandara dan terminal apabila dilalui dari satu posisi di

tengah kota atau dari posisi di tengah kota menuju fasilitas umum tersebut?”

Batasan Masalah• Studi kasus yang digunakan adalah kepadatan lalulintas jalan arteri primer dan arteri sekunder di Kota Surabaya.

• Data spasial yang digunakan adalah peta garis tahun 1999 skala 1:25.000 Kota Surabaya.

• Data non Spasial yang digunakan adalah Data Tabular volume lalu lintas jalan arteri di Surabaya dari Dinas Perhubungan

Pemerintah Kota Surabaya.

• Pengolahan data sistem informasinya menggunakan ArcView 3.3.

• Pembuatan interface aplikasi menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 yang dilengkapi dengan MapObject 2.2.

Page 4: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Tujuan

• Membuat penyajian informasi tentang kepadatan lalu lintas

pada jam sibuk yang meliputi jalan arteri primer dan arteri

sekunder dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis.Manfaat

• Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penyusunan Tugas

Akhir ini adalah suatu sistem informasi mengenai kepadatan

lalu lintas jalan arteri primer dan arteri sekunder di Kota

Surabaya pada jam sibuk untuk mengetahui jalur tercepat

menuju antar fasilitas umum seperti bandara, terminal, dan

stasiun serta diharapkan bisa dijadikan bahan pertimbangan

bagi pengguna jalan dalam mengantisipasi kemacetan selama

perjalanannya

Page 5: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

DERAJAT KEJENUHAN

• DS bernilai 1 artinya volume lalu lintas samadengan kapasitas ruas jalan. Dalam penelitian initingkat kepadatan (Volume/Capacity) lalu lintasdibagi menjadi 3, yaitu: Nilai V/C antara 0-0,5 = Tidak Padat

Nilai V/C antara 0,51-1= Padat

Nilai V/C lebih besar dari 1=Sangat Padat

(Witarjo,2009 dalam Tugas Akhir : SistemInformasi Geografis Kepadatan Lalu Lintas DanDaerah Rawan Kecelakaan Kota Surabaya.)

Page 6: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Lokasi Penelitian

• Lokasi kegiatan penelitian ini dilakukan di Kota Surabayayang secara astronomis terletak antara 7°12’-7°21’ LS dan 112°36’-112°54’ BT.

Gambar Lokasi Penelitian(Sumber : Peta RBI Kota Surabaya)

Page 7: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Data dan Peralatan

Peralatan yang digunakan :

Perangkat Keras (Hardware)

o Notebook A*Note Centurion C-9422 SV

Intel Pentium Dual Core Proc T2330.

o Printer Canon Pixma MP145.

o Kamera Digital, alat tulis, dan jam

digital.

Data :

Data yang dibutuhkan dalam penelitian Tugas Akhir ini antara lain

- Data spasial yang digunakan adalah peta garis tahun 1999 skala 1:25000 Kota

Surabaya.

- Data non Spasial yang digunakan adalah Data Tabular volume lalu lintas jalan arteri

beserta data kapasitas jalan arteri di Surabaya dari Dinas Perhubungan Pemerintah

Kota Surabaya dan dokumentasi kemacetan dilapangan.

Page 8: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Diagram Alir

Pengolahan Data

Page 9: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Hasil Kepadatan Lalu Lintas

• Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kepadatan lalu lintas jalan arteri primer dan arteri sekunder dari data volume lalu lintas jalan dan kapasitas jalan tahun 2010. Data volume akan distandartkan satuannya menjadi satuan mobil penumpang, berikut ini adalah hasil kepadatan lalu lintas dari perhitungan derajat kejenuhan (hasil bagi antara volume jalan dengan kapasitas jalan) :

Page 10: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Tabel Tingkat Kepadatan Lalu Lintas Jalan Arteri Pada Jam 06.00-07.00

Dari tabel diatas, derajat kejenuhan terendah terletak pada jalan Tanjung Perak Barat&Timur dengan nilai DS 0,147 sedangkan derajat kejenuhan tertinggi adalah jalan Wonokromo dengan nilai DS sebesar 1,449.

Page 11: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Tabel Tingkat Kepadatan Lalu

Lintas Jalan Arteri Pada Jam 07.00-

08.00

Dari tabel diatas, derajat kejenuhan terendah terletak pada jalan TanjungPerak Barat&Timur dengan nilai DS 0,191 sedangkan derajat kejenuhantertinggi adalah jalan Wonokromo dengan nilai DS sebesar 1,775.

Tabel Tingkat Kepadatan Lalu Lintas Jalan Arteri Pada Jam 08.00-09.00

Page 12: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Tabel 4.4 Tingkat Kepadatan Lalu Lintas Jalan Arteri Pada Jam 16.00-17.00

• Dari tabel diatas, derajat kejenuhan terendah terletak pada jalan Tanjung Perak Barat&Timur dengan nilai DS 0,258

sedangkan derajat kejenuhan tertinggi adalah jalan Wonokromo dengan nilai DS sebesar 1,456.

Tabel Tingkat Kepadatan Lalu Lintas Jalan Arteri Pada Jam 17.00-18.00

Page 13: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Tabel Prosentase Derajat Kejenuhan Jalan Arteri Pada Jam

18.00-19.00

Analisa Hasil Kepadatan Lalu Lintas

• Berdasarkan tabel kelas kepadatan lalu lintas jalanarteri, derajat kejenuhan tertinggi disetiap jamsibuk antara jam 06.00-09.00 dan jam 16.00-19.00waktu setempat terletak di jalan Wonokromodengan nilai DS > 1.

• Mengingat hal tersebut diatas maka dibutuhkanperbaikan jalan pada jalan wonokromo,tetapiapabila perbaikan jalan dirasa tinggi biayanyamaka dapat dicari alternatif lain dengan biayayang rendah, salah satu contohnya adalahpembuatan SIG jalur alternatif menuju suatudaerah seperti pada penelitian ini. Dan untukmengurangi konflik sistem transportasi, makapada penelitian selanjutnya diperlukan suatusistem informasi geografis yang mencantumkantataguna lahan dalam evaluasi kepadatan lalulintas jalan arteri dengan disertai informasi yanglebih lengkap mengenai potensi aktivitas-aktivitasperdagangan, pergudangan, perkantoran,perindustrian, pendidikan serta jasa lain baik yangbersifat regional maupun lokal.

Page 14: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Analisa Hasil Kepadatan Lalu Lintas

• Berdasarkan tabel kelas kepadatan lalu lintas jalan arteri, derajat kejenuhantertinggi disetiap jam sibuk antara jam 06.00-09.00 dan jam 16.00-19.00 waktusetempat terletak di jalan Wonokromo dengan nilai DS > 1.

• Mengingat hal tersebut diatas maka dibutuhkan perbaikan jalan pada jalanwonokromo,tetapi apabila perbaikan jalan dirasa tinggi biayanya maka dapat dicarialternatif lain dengan biaya yang rendah, salah satu contohnya adalah pembuatanSIG jalur alternatif menuju suatu daerah seperti pada penelitian ini. Dan untukmengurangi konflik sistem transportasi, maka pada penelitian selanjutnyadiperlukan suatu sistem informasi geografis yang mencantumkan tataguna lahandalam evaluasi kepadatan lalu lintas jalan arteri dengan disertai informasi yanglebih lengkap mengenai potensi aktivitas-aktivitas perdagangan, pergudangan,perkantoran, perindustrian, pendidikan serta jasa lain baik yang bersifat regionalmaupun lokal.

Page 15: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Kesimpulan

• Dalam penelitian ini menggunakan jam sibuk mulai pukul 06.00-09.00 pada pagi hari dan

16.00-19.00 pada sore hari karena pada buku panduan Survey Kinerja Lalu Lintas Kota

Surabaya 2010 yang didapat dari Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya

menunjukkan bahwa jam tersebut memiliki volume lalu lintas tertinggi diantara jam 05.00-

21.00 BBWI.

• Derajat kejenuhan(DS) tertinggi disetiap jam sibuk antara jam 06.00-09.00 dan jam 16.00-

19.00 waktu setempat terletak di Jalan Wonokromo dengan nilai DS > 1, yaitu tingkat

kepadatan lalu lintas sangat padat.

• Derajat kejenuhan(DS) terendah disetiap jam sibuk antara jam 06.00-09.00 dan jam 16.00-

19.00 waktu setempat terletak di Jalan Tanjung Perak Barat&Timur dengan nilai DS < 1, yaitu

tingkat kepadatan lalu lintas tidak padat

• Dari aplikasi Sistem Informasi Geografis dengan waktu yang telah ditentukan sesuai jam

sibuk ini didapatkan :

• Jalur normal dimana tidak menghiraukan hambatan kepadatan lalu lintas.

• Jalur terhambat, dikarenakan derajat kejenuhan pada jalan tersebut tinggi.

• Jalur alternatif dimana pada jalur ini akan ditunjukkan jalur bebas hambatan untuk

menghindari kemacetan lalu lintas.pada saat derajat kejenuhan jalur tersebut tinggi.

Page 16: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK … · PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA. Latar Belakang ... Aktifitas kehidupan kota Surabaya semakin meningkat yang ditandai

Saran

• Pada program aplikasi SIG ini dapat dilakukan updating data yang lebih baru dan sebaiknya data yang digunakan tidak hanya jam sibuk melainkan setiap jam mulai pukul 05.00-21.00, sehingga mengahasilkan banyak informasi yang dibutuhkan masyarakat sewaktu-waktu ketika mengalami kemacetan.

• Penggambaran rute alternatif/visualisasi harus lebih dioptimalkan lagi.

• Perlu adanya penelitian lanjut tentang evaluasi kepadatan lalu lintas dengan menggunakan WebSIG, agar mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi kemacetan.

• Untuk mengurangi konflik sistem transportasi, maka pada penelitian selanjutnya diperlukan suatu sistem informasi geografis yang mencantumkan tataguna lahan dalam evaluasi kepadatan lalu lintas jalan arteri dengan disertai informasi yang lebih lengkap mengenai potensi aktivitas-aktivitas perdagangan, pergudangan, perkantoran, perindustrian, pendidikan serta jasa lain baik yang bersifat regional maupun lokal.