aplikom_unsri_3. 8 unsur (dalam skripsi)_novri heriyani pratami(06081181419007)

17
KECEMASAN SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA OLEH NOVRI HERIYANI PRATAMI Nomor Induk Mahasiswa 06081181419007 Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2014

Upload: novriheriyani

Post on 18-Feb-2017

351 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

KECEMASAN SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA

OLEH

NOVRI HERIYANI PRATAMI

Nomor Induk Mahasiswa 06081181419007

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2014

Page 2: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

DAFTAR ISI

Daftar isi.......................................................................................................... i

Abstrak............................................................................................................ 1

Bab I Pendahuluan........................................................................................ 2

Bab II Pembahasan...................................................................................... 3-6

Bab III Lampiran Foto dan Tabel.............................................................. 7-8

Contoh Jadwal Kerja...................................................................................... 9

Bab IV PENUTUP........................................................................................ 10

Daftar Pustaka................................................................................................ 11

i

Page 3: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

KECEMASAN SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA

Novri Heriyani Pratami

Pendidikan Matematika, Program S-1 Universitas Sriwijaya

¹[email protected]

²[email protected]

Abstrak

Kecemasan merupakan bagian dari faktor emosional siswa.Kecemasan sama dengan gelisah, rasa takut dan khawatir. Rasa cemas akan muncul dalam situasi psikologis yang tertekan. Rasa cemas sangat berpengaruh terhadap tingkah laku siswa. Secara ilmiah manusia yang merasa cemas atau takut akan menghindari hal yang ditakuti tersebut.

Hal ini lah yang harus diperhatikan karena kecemasan seorang siswa dapat meningkatan dan menyulitkan pemahaman siswa. Untuk meningkatan potensi siswa, guru matematika harus menciptakan situasi pembelajaran matematika yang nyaman sehingga membuat siswa terbebas dari rasacemas dan takut sekaligus menstimulasi mereka mengembangkan motivasi berprestasi tinggi dalam belajar matematika.

Kata Kunci: Kecemasan, Pembelajaran Matematika

1

Page 4: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

BAB I

PENDAHULUAN

Makna kata cemas adalah tidak tenteram hati karena perasaan khawatir atau

karena perasaan takut terhadap sesuatu. Cemas sama dengan rasa takut, rasa khawatir

dan gelisah. Cemas akan timbul dalam situasi psikologis yang tertekan. Rasa cemas

dapat dialami oleh siapa pun dari yang muda sampai yang tua. Rasa cemas juga dapat

timbul pada siswa dalam proses pembelajaran. Terutama pada pelajaran yang mereka

anggap sulit dan menakutan. Diantara pelajaran-pelajaran disekolah, matematika

adalah salah satu pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Hal ini terjadi karena

kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika dan situasi proses

pembelajaran matematika yang kurang nyaman bagi siswa. Ada siswa yang dapat

dengan mudah memahami ketika menerima penjelasan tentang materi matematika,

tetapi ada juga yang tidak. Bagi siswa yang tidak mudah memahami ketika menerima

penjelasan materi matematika maka akan timbul rasa cemas dalam diri siswa. . Secara

ilmiah manusia yang merasa cemas atau takut akan menghindari hal yang ditakuti

tersebut.

Rasa cemas dapat meningkat dan juga bersifat subjektif pada setiap diri

individu dan mempengaruhi sulit atau tidaknya pemahaman. Dalam proses

pembelajaran matematika siswa wajar merasa takut dan cemas. Kecemasan

matematika adalah perasaan cemas atau takut yang menimbulkan ketidak-tenteraman

hati dalam hubungan dengan kegiatan-kegiatan matematika, misalnya kegiatan

belajar-mengajar matematika, atau rasa cemas dalam mengikuti tes matematika.

2

Page 5: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecemasan Matematika

Ellis (Alsa,1984) mengatakan bahwa kecemasan siswa disebabkan oleh

adanya tingkat intelegensi yang berbeda pada diri siswa. Didalam proses

pembelajaran matematika ada siswa yang dapat mudah memahami ketika menerima

penjelasan materi matematika tetapi ada juga yang tidak. Hal ini dijelaskan oleh

Zeidner (1998) kecemasan seseorang terhadap pelajaran matematika dikarenakan

kurangnya ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika.

Dari difinisi diatas dapat dikatakan bahwa kecemasan matematika adalah suatu

bentuk perasaan siswa berupa rasa takut atau gelisah terhadap pelajaran matematika

ataupun kegiatan-kegiatan matematika yang disebabkan oleh beberapa faktor

membuat siswa merasa cemas terhadap pelajaran matematika.

2.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan Kecemasan Matematika

Faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan matematika secara umum

adalah:

1. Faktor intern

Faktor dari dalam diri siswa yang berhubungan dengan tingkat inteligensi,

disiplin belajar/disiplin diri, dan persepsi siswa terhadap matematika.

2. Faktor Ekstern

Faktor dari luar bisa berasal dari guru, masyarakat/lingkungan dan kebijakan

sekolah.

Beberapa hal yang secara teoritis diduga sebagai faktor penyebab timbulnya

kecemasan matematika dijelaskan sebagai berikut:

3

Page 6: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

1. Sifat matematika yang abstrak

Matematika berbeda dengan pelajaran lainnya. Matematika tidak

mempelajari objek-objek yang secara langsung dapat ditangkap oleh indera manusia.

Substansi matematika adalah benda-benda pikir yang bersifat abstrak.

2. Belajar matematika lebih mengandalkan penalaran dan logika daripada

sekedar pengamatan indra

Objek kajian matematika adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip yang

semuanya itu berperan dalam membentuk proses berpikir matematis, dengan salah

satu cirinya adalah adanya alur penalaran yang logis.

3.Persepsi siswa dan persepsi masyarakat bahwa matematika itu sulit

Kebanyakan orang menganggap bahwa matematika itu sulit dan banyak

rumus sehingga siswa yang sedang belajar matematika ikut menilai matematika itu

sulit dan pada akhirnya siswa mengalami proses yang disebut menyerah sebelum

mencoba.

4.Tingkat inteligensi siswa

Siswa dengan tingkat inteligensi bagus akan mudah memahami materi

matematika atau mudah mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan matematika.

Siswa seperti ini cenderung tidak cemas terhadap matematika.

Sebaliknya, jika tingkat inteligensi siswa rendah, maka ada kemungkinan ia sulit

memahami materi matematika dan sulit melakukan sesuatu yang berhubungan dengan

matematika. Siswa seperti ini akan cemas dengan matematika.

4

Page 7: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

5. Disiplin belajar/disiplin diri

Jika siswa disiplin dalam belajar, maka ia akan melakukan belajar secara

kontinu dan teratur. Kebiasaan ini membuat siswa mudah menguasai materi

matematika dan ia tidak akan terlalu cemas.

6.Kekeliruan metode pembelajaran dan sikap guru

Kebanyakan dari proses-proses pembelajran matematika guru yang

mendominasi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran kurang bermakna bagi

siswa sehingga siswa kurang memahami konsep matematika seta cendrung

menghafal. Terkadang jika siswa tidak mampu menjawab atau mengerjakan soal guru

matematika marah dan memberikan hukuman bagi siswa. Tindakan ini justru

menbuat siswa takut terhadap matematika, siswa akan merasa cemas untuk mengikuti

pembelajaran matematika selanjutnya.

7. Tuntutan untuk mendapatkan nilai yang baik

Kebiasaan umum bahwa guru dan orang tua menghendaki siswa memperoleh

prestasi belajar yang baik. Jika siswa mendapat nilai rendah, ia dimarahi atau diolok.

Ini mengakibatkan siswa merasa tertekan dan menganggap dirinya bodoh

2.3 Cara Mengatasi Kecemasan Matematika

Menurut Profesor Freedman ada 10 cara untuk mengatasi kecemasan

matematika (Ten Ways To Reduce Math Anxiety)

1.         Overcome negative self-talk.

2.         Ask questions.

3.         Consider math a foreign language — it must be practiced.

4.         Don’t rely on memorization to study mathematics.

5.         READ your math text.

5

Page 8: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

6.         Study math according to YOUR LEARNING STYLE.

7.         Get help the same day you don’t understand.

8.         Be relaxed and comfortable while studying math.

9.         “TALK” mathematics.

10.     Develop responsibility for your own successes and failures. (Freedman, 2012)

Dari uraian pendapat diatas, beberapa hal ini mungkin dapat meminimalkan

kecemasan matematika:

1.     Memberikan penjelasan rasional pada siswanya mengapa mereka harus belajar

matematika;

2.  Menanamkan rasa percaya diri terhadap siswa bahwa mereka bisa belajar

matematika, guru dapat memberikan latihan-latihan soal yang mudah-mudah saja

sehingga mereka bisa mengerjakan soal-soal tersebut;

3.   Menghilangkan prasangka negatif terhadap matematika, dengan cara memberikan

contoh-contoh yang sederhana sampai dengan yang kompleks tentang kegunaan

matematika;

4.  Membelajarkan matematika dengan berbagai metode yang bisa mengakomodir

berbagai model belajar siswa;

5.   Tidak mengutamakan hafalan dalam pembelajaran matematika;

6.   Pada saat pembelajaran matematika, jadikan kelas matematika menjadi kelas yang

menyenangkan dan nyaman;

7.  Pada saat bertemu dengan siswa dimanapun, jangan segan-segan untuk 

menyisipkan pembicaraan yang menyangkut tentang pembelajaran matematika

kepada mereka;

8.  Menanamkan rasa tanggung jawab kepada siswa untuk memutuskan kesuksesan

mereka;

6

Page 9: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

BAB III

LAMPIRAN FOTO DAN TABEL TENTANG KECEMASAN SISWA

TERHADAP MATEMATIKA

7

Page 10: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

8

Page 11: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

CONTOH JADWAL KERJA/ PENELITIAN

(Diambil dari skiripsi Umi Nilawati (06081008027) Tahun 2012)

Waktu Kegiatan

6 Febuari 2014 Menemui guru matematika kelas VII SMP

Negeri 1 Indralaya untuk melakukan studi

awal tentang permasalahan dalam penelitian,

kemudian menentukan subjek penelitian.

Febuari -Maret 2014 Pendesainan bahan ajar yang mengacu pada

pendekatan PMRI, kemudian melaksanakan

proses validasi terhadap bahan ajar yang telah

didesain tersebut.

5 Febuari - 12 Febuari 2014 Pengurusan izin penelitian dari FKIP Unsri

diteruskan ke Dinas Pendidikan Kabupaten

Ogan Ilir.

10 Febuari 2012

Bertemu Kepala SMP Negeri 1 Indralaya

untuk mengurus surat izin penelitian dari

Dinas Pendidikan Ogan Ilir.

Sosialisasi kepada siswa tentang pembelajaran

yang akan dilakukan.

14 Febuari 2014 Penyepakatan waktu penelitian dengan guru

matematika kelas VII SMP Negeri 1 Indralaya

yaitu Ibu Maisaroh, S.Pd.

7 - 28April 2012 Pengambilan data di SMP Negeri 1 Indralaya

9Mei 2012 Pengurusan surat keterangan bahwa telah

melakukan penelitian di SMP Negeri 1

Indralaya .

9

Page 12: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kecemasan matematika merupakan sikap yang akan timbul dalam diri siswa

akibat adanya rasa takut terhadap pelajaran matematika hal ini dapat disebabkan oleh

beberapa faktor. Hal ini dapat diatasi dengan menciptakan situasi pembelajaran

matematika yang nyaman dan menyenangkan tanpa adanya tekanan dari dalam

maupun dari luar diri siswa.

10

Page 13: aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. 1984. Usia Mental, Jenis Kelamin, dan Prestasi Belajar Matematika. Jurnal PsikologiPendidikan, 12, 1, 22-29.

Zeidner, M. 1998. Test Anxiety: The State of The Art. New York: Kluwer.

http://www.ikhsan.mgmpmatika.ltim.in/2012/03/kecemasan-matematika-math-anxiety/

http://Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan.pdf

Nilawati, Umi. 2012. “Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di Kelas VIII SMP NEGERI 1 INDRALAYA UTARA”. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

11