apotek hidup

32
JENIS TUMBUHAN APOTEK HIDUP DI DEPAN KAMAR MANDI, TIMUR X IPA 4 Disusun oleh : 1. Mahmud Dwi S (16) 2. Maryani Ayu S (17) 3. Ninik Ambarwati (20) 4. Titus Bayu F. P (28) Kelas XI IPS 4 i

Upload: anonymous-tpiy7xzgip

Post on 15-Jul-2016

53 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TUMBUHAN

TRANSCRIPT

JENIS TUMBUHAN APOTEK HIDUP DI

DEPAN KAMAR MANDI, TIMUR X IPA 4

Disusun oleh :

1. Mahmud Dwi S (16)

2. Maryani Ayu S (17)

3. Ninik Ambarwati (20)

4. Titus Bayu F. P (28)

Kelas XI IPS 4

SMA NEGERI 3 SRAGEN

2014

i

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillahirabbil’alamin kami panjatkan kepada Allah SWT,

karena dengan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Olahraga yang

berjudul “Apotek Hidup”. Adapun makalah ini bertujuan untuk memenuhi tagihan

tugas Olahraga. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Bambang Margono, S.Pd.,M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 3

Sragen.

2. Bapak Nicole Ujung Pribadi, S.Pd Guru Olahraga kelas XI IPS SMA N 3

Sragen sekaligus Pembimbing Penyusunan Makalah.

3. Semua pihak yang ikut membantu dalam membuat makalah ini.

Semoga amal kebaikan kita diterima Allah SWT dan mendapatkan

imbalan dari Nya. Dalam penyusunan makalah ini kami penyusun menyadari

masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk

perbaikan dimasa mendatang.

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................. 1

C. Tujuan.................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2

A. Pengertian Apotik Hidup....................................................... 2

B. Jenis Tanaman yang termasuk Apotek Hidup....................... 8

C. Zat Yang Terkandung............................................................ 14

D. Fungsi / Manfaat.................................................................... 10

E. Cara Penggunaan................................................................... 11

BAB III PENUTUP................................................................................... 18

A. Kesimpulan ........................................................................... 18

B. Saran...................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 19

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lebih berharga dibandingkan dengan emas. Karena itu,

masyarakat rela mengeluarkan uang berapapun banyaknya hanya untuk

menyembuhkan penyakitnya atau hanya sekedar merawat kondisi tubuhnya.

Tatapi, bagi masyarakat menengah kebawah hal tersebut sulit dilakukan,

diperburuk harga obat-obatan yang semakain mahal. Untuk itu, kami melihat

pemanfaatan tanaman apotek hidup adalah solusi tepat bagi masalah tersebut.

Indonesia merupakan negara yang subur sehingga banyak tanaman

apotek hidup mudah ditemui di Indonesia. Kondisi geografis, iklim, dan

astronomis juga sangat mendukung perkembang biakan tanaman apotek hidup.

Karena hal tersebut, kami membuat sebuah makalah sederhana yang

berjudl ‘Pemanfaatan Aneka Tanaman Apotek Hidup.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian tanaman apotek hidup?

2. Tanaman apa saja yang termasuk tanaman apotek hidup beserta

khasiatnya?

3. Manfaat apa saja dari tumbuhan apotek hidup?

4. Bagaimana cara penggunaan obat untuk kesehatan?

C. Tujuan

Tujuan adalah untuk mengetahui kandungan dan khasiat yang terdapat

dalam tanaman apotek hidup, macam-macam tanaman apotek hidup,

pengertian tanaman apotek hidup dan cara menggunakan serta merawatnya di

pekarangan.

1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Apoteh Hidup

Apotek hidup adalah memanfaatkan sebagian lahan tanah atau

pekarangan untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman obat-obatan untuk

keperluan sehari hari. Dapat diartikan juga dengan istilah yang mengacu pada

lahan yang ditanami  berbagai macam tumbuhan yang dipercaya berkhasiat

untuk mengobati beberapa macam penyakit secara tradisional. Umum

diketahui bahwa daripada lahan pekarangan dibiarkan kosong dan disia-

siakan, lebih baik dipergunakan untuk apotek hidup supaya lebih bermanfaat

bagi kehidupan.

Apotik Hidup adalah istilah yang mengacu pada lahan yang ditanami

berbagai macam tumbuhan yang dipercaya berkhasiat untuk mengobati

beberapa macam penyakit secara tradisional. Lahan yang dibutuhkan untuk

membuat apotek hidup tidak harus luas, tanaman yang ditanam pun tidak

harus berwarna hijau. Pilihlah beberapa tanaman yang berkhasiat, yang

bunganya juga bisa mempercantik taman. Sebab seringkali kita tidak

menyadari bahwa bunga-bunga yang sedang kita nikmati kecantikannya juga

memiliki khasiat yang sangat bermanfaat. Tumbuhan sangat banyak

manfaatnya bagi kehidupan, karena disamping sebagai sumber makanan juga

dapat sebagai obat. Kadang-kadang untuk menyembuhkan suatu penyakit

tidak hanya dapat disembuhkan dengan pengobatan modern, tetapi juga

disembuhkan dengan menggunakan dari tanaman obat-obat berkasiat

(Widyawati, 1999:34).

B. Jenis Tanaman yang termasuk Apotek Hidup

1. Kunyit

Klasifikasi

Kunyit (Curcuma longa L).

Sinonim : Curcuma domestica Val.

2

Nama umum

Indonesia: Kunyit, koneng (Sunda), kunir (Jawa)

Inggris: Curcuma, indian saffron, yellow ginger

Melayu: Kunyit

Vietnam: Khuong hoang, nghe

Thailand: Kha min

Pilipina: Dilaw

Cina: yu jin, jiang huang

Jepang: Taamerikku, ukon

Kerabat Dekat : Temu Hitam, Temu Giring, Kunyit Mangga, Temu

Putri, Temu Lawak, Temu Putih, Kunyit Merah

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica

Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari

wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke

daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang

Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi

tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau

untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit

atau kunir ini dinamakan Janar

Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae.

Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti

turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia),

kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).

2. Lengkuas

3

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan

umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran

rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran

bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk

masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu

saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional

yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K

Schum.

Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih.

Batangnya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua.

Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun. Batangnya ini bertipe batang

semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset

memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata.

Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah daunnya

berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. Perbungaannya

majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di

ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di

atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya

berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang

masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna

hijau. Buahnya termasuk buah buni, bulat, keras, dan hijau sewaktu muda,

4

dan coklat, apabila sudah tua. Umbinya berbau harum, ada yang putih,

juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang

kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna

dan ukuran rimpangnya. Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya

mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk

mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen

dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 bulan.

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan

umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran

rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran

bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk

masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu

saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional

yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K

Schum.

Akar: Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris,

diameter sekitar 2-4 cm, dan bercabang-cabang. Bagian luar berwarna

coklat agak kemerahan atau kuning kehijauan pucat,mempunyai sisik-sisik

berwarna putih atau kemerahan, keras mengkilap, sedangkan bagian

dalamnya berwarna putih. Daging rimpang yang sudah tua berserat kasar.

Apabila dikeringkan, rimpang berubah menjadi agak kehijauan, dan

seratnya menjadi keras dan liat.

Batang: Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang

bersatu membentuk batang semu, berwarna hijau agak keputih- putihan.

Batang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua.

Daun: Daun tunggal berwarna hijau, bertangkai pendek tersusun

berseling. Daun disebelah bawah dan atas biasanya lebih kecil daripada

yang di tengah. Bentuk daun lanset memanjang dan ujungnya runcing,

pangkal tumpul dengan tepi daun rata. Pertulangan daun menyirip,

panjang daun sekitar 20- 60 cm, dan lebarnya 4 - 15 cm. Pelepah daun

kira-kira 15 - 30 cm, beralur dan berwarna hijau.

5

Bunga: merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau

harum, berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan. Ukuran

perbungaan lebih kurang 10-30 cm x 5-7 cm. Jumlah bunga di bagian

bawah tandan lebih banyak dari pada di bagian atas, panjang bibir bunga

2,5 cm, berwarna putih dengan garis miring warna merah muda pada tiap

sisi. Mahkota bunga yang masih kuncup, pada bagian ujungnya berwarna

putih, sedangkan pangkalnya berwarna hijau.

Buah: buahnya berupanya buah buni, berbentuk bulat, keras. ketika

muda berwarna hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam

kecoklatan, berdiameter ± 1 cm. Ada juga yang buahnya berwarna merah.

Biji: bijinya kecil-kecil, berbentuk lonjong,dan berwarna hitam.

3. Kencur

Klasifikasi

Kencur (Kaempferia galanga L).

Nama umum

Indonesia: Kencur, cikur (Snd)

Melayu: Cikur, cekor

Pilipina: Dusol

Cina: shan nai

6

Kerabat Dekat Kunci Pepet, Pulkra, Kunir Putih, Kencur Hutan.

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-

empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan

(Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak

atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya

adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka

internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut

kencur sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary

(temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan

rempah pengganti. Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa ditanam

di pekarangan sebagai tanaman obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun

mudah dibedakan dari daunnya. Nama kencur dipinjam dari bahasa

Sanskerta, kachora, कचोर, yang berarti temu putih (Curcuma zedoaria).

Rimpang kencur, kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur

di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan

tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3

lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di

atas permukaan tanah. Bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan

kuntum bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga (labellum)

berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan. Tumbuhan ini

tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau

di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah

ternaungi.

4. Serai

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Monocots

(tidak termasuk) Commelinids

Ordo: Poales

Famili: Poaceae

Genus: Cymbopogon

Spesies: C. citratus

7

Klasifikasi

Serai Cymbopogon citratus (DC.) Stapf

Nama umum

Indonesia: Serai sayur, serei gulai, sereh

Inggris: Lemon grass, citronella grass

Vietnam: Sa

Thailand: Ta khrai

Pilipina: Tanglad

Serai atau sereh adalah tubuhan anggota suku rumput-rumputan

yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.

Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling

bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai

pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa

minyaknya. Kandungan serai antara lain adalah sitronela, yang tidak

disukai oleh nyamuk. Maka dari itu, serai dapat dibuat menjadi obat

nyamuk dan serangga lainnya.

Serai merupakan salah satu tanaman dengan banyak kasiat, selain

dimanfaatkan juga untuk bumbu dapur. Nama ilmiahnya Cymbopogon

nardus. Di daerah mengenalnya dengan nama Sereh, Sere, Sarai, Sorai,

Sange-sange, Belangkak, Senggalau, Salai, See, Nau Sina, Bu Muke,

Tonti, Sare, Hisa, Isa.. dan mungkin masih banyak lg nama daerah lainnya.

C. Zat Yang Terkandung1. Kunyit

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut

kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10%

dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat

8

lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen,

turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan

sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat

sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam

mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.

2. Lengkuas

Mengandung minyak atsiri antara lain: galangol, galangin, alpinen

kamfer, methylcinnamate

3. Kencur

Komposisi kimia rimpang:

a. pati (4,14 %),

b. mineral (13,73 %),

c. minyak-minyak atsiri (0,02 %), berupa

sineol ,

asam metil kanil dan penta dekaan,

asam sinamat,

etil ester,

borneol ,

kamphene,

paraeumarin,

asam anisat,

alkaloid dan

gom.

4. Serai

Mengandung  minyak atsiri yang terdiri dari sitrat, sitronelol, a-

pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen, cis-

osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen -4-ol, a-terpineol, geraniol,

farnesol, metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptanenon,

bornilasetat, geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat,

beta-elemen, beta-kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol, beta-

kadinen, elemol, kariofilen oksida. Senyawa lain adalah geranial, geranil

butirat, lomonen, eugenol dan metileugenol.

D. Fungsi / Manfaat

9

1. Kunir

Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam

masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu

dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna

kuning pada masakan, atau sebagai pengawet. Produk farmasi berbahan

baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk

peradangan sendi (arthritis- rheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif

natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang

relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul.

Dalam bahasa Banjar kunyit biasa pula disebut Janar.

2. Lengkuas

Lengkuas berkasiat sebagai anti jamur, anti bakteri,

menghangatkan, membersihkan darah, menambah nafsumakan,

mempermudah pengeluaran angin dari dalam tubuh, mengencerkan dahak,

mengharumkan dan merangsang otot.

3. Kencur

a. Radang Lambung

b. Radang Anak Telinga

c. Masuk Angin

d. Sakit Kepala

e. Batuk

f. Diare

g. Menghilangkan Darah Kotor

h. Memperlancar haid

i. Mata Pegal

j. Menghilangkan Lelah

4. Sereh

Serai atau Sereh adalah tanaman sejenis rumput yang tuumbuh

berumpun sekilas mirip alang-alang.  Nama ilmiah serai

adalah Cymbopogon nardus dari famili Poaceae.  Tapi jangan salah biar

sejenis rumput, tanaman ini banyak digunakan sebagai bumbu dapur dan

bahan minuman yang dikenal dengan wedang sereh/serai. Rasa dan

aromanya mempunyai efek menghangatkan tubuh jika dimakan.  Dengan

pengenalan biasa, aroma yang khas dari batang serai menunjukkan adanya

10

kandungan minyak atsiri.  Kemudian para penelitipun melakukan uji

terhadap kandungan kimia dari tanaman serai ini. Kandungan kimiawi

yang didapat dari tanaman serai antara lain :  sitrat, sitronelol, a-pinen,

kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen, cis-osimen,

terpinol, sitronelal, borneol, terpinen -4-ol, a-terpineol, geraniol, farnesol,

metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptanenon, bornilasetat,

geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat, beta-elemen,

beta-kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol, beta-kadinen,

elemol, dan kariofilen oksida.  kemudian ada juga geranial, geranil butirat,

lomonen, eugenol dan metileugenol.   

Beberapa penyakit disinyalir bisa diobati dengan kandungan yang

terdapat dalam tanaman serai ini. Penyakit Kanker bisa dicegah dengan

konsumsi serai secara rutin, karena serai mengandung zat antioksidan yang

berfungsi mencegah adanya sel kanker.  Serai juga memiliki kandungan

antipiretik yang baik sekali untuk melawan demam dan panas badan, kalau

sedang demam anda bisa membuat wedang serei untuk mengatasinya. 

Serai juga berkhasiat untuk membuang racun dalam tubuh kita

(detoksifikasi).  Jika kita mengkonsumsi serai biasanya akan sering buang

air kecil. Kondisi tersebut artinya terjadi proses pembuangan racun dalam

tubuh kita dan membuat organ pencernaan, hati, pankreas, ginjal, dan

kandung kemih menjadi lebih bersih dan sehat. 

E. Cara Penggunaan1. Kunir

Cara sederhana adalah :

a. Ambil segenggam kunyit, lalu kupas

b. Parut atau jus dengan blender (biasa ditambahkan air secukupnya)

c. Didihkan 2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian)

d. Tambahkan garam sedikit (seujung sendok)

e. Saring dan Peras

f. Tuangkan perasan jeruk nipis (1 - 3 biji, sesuai selera)

g. Tambahkan gula atau madu

h. Minum (lebih baik dalam keadaan hangat)

a. Diabetes mellitus

Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam

11

Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air \

sampai mendidih, kemudian disaring.

Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

b. Tifus

Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto

Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis,

kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan di

saring.

Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-

turut.

c. Usus buntu

Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula

kelapa/aren. Garam secukupnya.

Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian

dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas,

kemudian disaring.

Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.

d. Disentri

Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya

Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air

sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.

Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.

e. Sakit Keputihan

Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah

asam, 1 potong gula kelapa/aren

Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai

mendidih, kemudian di saring.

Cara menggunakan: diminum 1 gelas sehari.

f. Haid tidak lancar

Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh

biji pala, 1/2 genggam daun srigading.

Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian

direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring

Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

g. Perut mulas pada saat haid

12

Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm,

1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm

Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk

diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis,

diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring.

Cara menggunakan:ditambah garam dan gula secukupnya dan

diminum pada hari pertama haid.

h. Memperlancar ASI

Bahan: 1 rimpang kunyit

Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus

Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1

kali setiap 2 hari.

i. Cangkrang (Waterproken)

Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,

Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus

Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.

j. Amandel

Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu

Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya,

kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk

sampai merata dan disaring

Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.

k. Berak lendir

Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur

sirih

Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas

air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

l. Morbili

Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle

Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus

Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak

2. Laos

13

a. Aneka penyakit kulit, seperti kudis, koreng, dan borok

Rimpang lengkuas ditambah bawang putih sebanyak 4 kali rimpang

ditumbuk halus dan dijadikan bubur (pasta). Tempelkan pasta tersebut

di tempat yang sakit. Untuk kurap menahun, tambahkan sedikit cuka

ke pasta tersebut. Selain itu, rimpang segar yang dicacah sampai

timbul seratnya dan diberi sedikit cuka dapat digunakan untuk

menggosok panu di kulit.

b. Obat tetes telinga : Rimpang yang muda ditumbuk dan diperas aimya.

Air tersebut dapat diteteskan sebagai obat telinga.

c. Obat gosok, pelancar kemih, dan obat penguat empedu : Rimpang

lengkuas diiris-iris dan direndam dalam alkohol, kemudian digosokkan

pada perut.

d. Rematik : Rimpang lengkuas direbus. Airnya yang masih hangat

digunakan untuk mandi.

e. Menambah nafsu makan : Rimpang lempuyang pahit sebanyak 150 g

dicuci hingga bersih. Kemudian parut hingga halus. Rebuslah parutan

ini dengan 2500 cc air hingga airnya tinggal separuh. Untuk

menghilangkan rasa pahit dapat ditambah gula merah 50 g. Saring

terlebih dahulu sebelum diminum. Air ini diminum 3 kali sehari cukup

1 sendok makan

f. Batuk rejan atau kinghus : Rimpang lempuyang pahit dicampur kayu

manis cina dan bawang merah yang sudah dipanggang. Campuran

tersebut ditumbuk dan diperas, kemudian diminum hasil perasannya.

g. Alergi udang atau ikan laut sehingga timbul gatal-gatal iris tipis-tipis

rimpang lempuyang pahit, seduh seperti teh, dan diminum setiap hari

hingga gejala alergi hilang.

h. Kaki encok : Rimpang lempuyang pahit ditumbuk, dicampur dengan

minyak kelapa dan abu dapur hingga berbentuk tapal. Ramuan ini juga

berguna untuk megobati bengkak-bengkak di badan. Caranya oleskan

tapal pada bagian yang bengkak.

i. Rematik di kaki atau obat gosok : Rimpang lempuyang wangi dikupas,

lalu dicampur cabe jawa, dilumatkan, dan ditambah nasi kering.

Ramuan itu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

14

j. Penambah darah : Rimpang lempuyang wangi diparut, lalu dicampur

dengan gula dan direbus dengan air secukupnya. Airnya diminum

sehari 3 kali sebanyak 1 sendok makan.

k. Gangguan perut/kembung/sebah : Lengkuas merah 1 jari diiris-iris

tipis, rebus dengan tiga gelas air jadi 2 gelas. Minum pagi dan sore

sebelum makan, masing-masing 1 gelas.

3. Kencur

a. Radang Lambung

Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.

Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;

Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian

minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.

b. Radang Anak Telinga

Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala.

Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2

sendok air hangat;

Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

c. Influenza pada bayi

Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus

(lada berekor/Cubeb)

Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian

ditambah beberapa sendok air hangat.

Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

d. Masuk Angin

Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

Cara membuat: kencur dikuliti bersih.

Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya,

kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari.

e. Sakit Kepala

Bahan: 2-3 lembar daun kencur.

Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.

Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

15

f. Batuk

Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air

hangat, diperas dan disaring.

Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.

g. Diare Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air

hangat, diperas dan disaring.

Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.

h. Menghilangkan Darah Kotor

Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2

biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya.

Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter

air sampai mendidih kemudian disaring.

Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.

4. Sereh

a. Bengkak Keseleo

Ambil akar dan batang serai, tumbuk ambil minyaknya oleskan pada

tempat yang nyeri. Dioleskan secara rutin pada pagi dan malam hari.

b. Herbal untuk masalah haid tidak teratur

bahan :

a. akar serai 7 gr

b. daun serai muda 12 gr

c. air bersih 110 ml

cara meramu:

Campur bahan dalam panci/belanga tanah, kemudian rebus semua

bahan hingga mendidih.  Dinginkan dan diminum setengah gelas pagi

dan setengah gelas malam hari . Minuman teh yang dicampur dengan

serai bisa membantu mengurangi nyeri haid dan mual. 

c. Batuk

16

Batang dan akar serai 5 gram dicuci bersih kemudian rebus dalam 1

gelas air sampai mendidih. Dinginkan kemudian minum air rebusan

dengan takaran 1/2 gelas pagi dan malam.

d. Hipertensi (Darah Tinggi) 

konsumsi serai secara rutin dapat menurunkan tekanan darah dan

menormalkan tekanan darah.

Siapkanlah 600 g batang serai segar berikut akar. Rebus dengan

air. Air rebusan digunakan untuk mandi. Mandilah saat air masih

hangat.

Kasiat: mengatasi badan pegal

2) Siapkan 600 g serai segar dan keringkan. Setelah itu, rebuslah

dengan air secukupnya. Minum air rebusan serai ini.

Kasiat: meredakan batuk

17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Apotek hidup memiliki peranan penting dalam kehidupan. Seperti

halnya apotek hidup yang syarat akan berbagai mafaat. Manfaat yang dapat

diperoleh dengan berkebun  apotek hidup antara lain : 

1. Sebagai salah satu solusi atau alternatif dari pengobatan tradisional

2. Sebagai sarana ramah lingkungan

3. Sebagai tanaman hias di pekarangan

4. Sebagai sarana penghematan bagi perekonomian keluarga

Namun dengan adanya pengaruh dari obat buatan, terkadang

kebanyakan orang cenderung memakai obat buatan sebagai solusi ketika

mereka sakit dengan alasan lebih praktis dan mudah didapat. Namun tanpa

mereka sadari bahwa dengan mengkonsumsi obat buatan secara terus menerus

dapat berdampak buruk terhadap kesehatan mereka.

Untuk merubah anggapan mereka tentang  apotek hidup, maka mereka

harus lebih memperbanyak pengetahuan tentang apotek hidup baik dari segi

manfaatnya, peranannya, dsb, supaya dapat diaplikasikan dalam kehidupan

nyata dan manfaatnya itu dapat mereka rasakan. Selain itu kita harus

membiasakan diri dari sekarang mengkonsumsi tanaman obat manakala kita

sakit.

B. Saran

Karena banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan berkebun

apotek hidup maka penulis menganjurkan untuk melakukan kegiatan  apotek

hidup sebagai salah satu upaya untuk menuju kehidupan yang sehat, hemat,

dan indah.

18

DAFTAR PUSTAKA

http://erwinmaunulis.blogspot.com/2010/02/karya-ilmiah-sederhana-

pemanfaatan_26.html

http://eniiryani88.blogspot.com/2011/02/manfaat-apotek-hidup.html

http://jendelauntukkita.blogspot.com/2013/04/kandungan-dan-manfaat-serai-

bagi.html

19