apotik hidup

of 92 /92
1 | Page Ahmad [email protected]

Author: ahmad-taufik

Post on 29-Jun-2015

1.450 views

Category:

Documents


28 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

1|P ag e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Apotik Hidup1. Daun Pegagan

Pegagan (Centella asiatica L. Urban)Pegagan termasuk suku atau familia Apiaceae. Tumbuh menjalar di atas tanah terutama di tempat yang banyak terkena sinar matahari langsung tetapi cukup lembab. Nama lain : pegaga, daun kaki kuda, daun penggaga, pegago (Sumatera); antana, cowet gompeng, gagan-gagan, penigowang, calingan rambat (Jawa); bebele, paiduh (Nusa Tenggara); wisu-wisu, kisu-kisu (Sulawesi); dogauke (Irian); ji xue cao (Cina). Kandungan : senyawa asiaticosida, senyawa antilepra, garam kalium, magnesiu, kalsium, besi, tanin. Kegunaan : Lepra. Segenggam pegagan segar, cuci, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 3/4 gelas. Minum 3 kali @ 3/4 gelas per hari. (4) Hipertensi. 20 helai daun pegagan segar rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 3/4 gelas, saring, minum 3 kali @ 3/4 gelas. (4) Ambeien. 4-5 batang pegagan dan akarnya dicuci, rebus dengan 2 gelas air selama 5 menit, saring, minum rebusan ini 2 kali sehari @ 1 gelas selama beberapa hari. (4) Demam. Segenggam pegagan dicuci, lumatkan, beri 3/4 gelas air dan garam, aduk, saring. Minum pagi hari sebelum sarapan.(4) Demam yang tidak diketahui penyebabnya. Segenggam penuh daun pegagan dicuci, lumatkan, beri 1/2 gelas, saring, beri garam. Minum pagi hari sebelum sarapan. Hari berikutnya segenggam penuh daun pare dibuat sama seperti di atas. Lakukan selangselang selama 10 hari. (4) Melancarkan air seni. Segenggam daun pegagan dicuci, lumatkan, tempelkan pada pusar. (4) Campak. 2 gengam daun pegagan dicuci, rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal 1 gelas, minum setiap hari sekali sampai sembuh. (4) Batuk. Segenggam pegagan segar, cuci, lumatkan, beri air 3/4 gelas dan gula batu, aduk, saring. Minum sekali sehari sampai sembuh. (4) Mimisan. Segenggam daun pegagan dicuci, rebus dengan 3/4 gelas air, saring, minum. Ulangi 3 kali sehari. (4) Sakit kepala. Segenggam daun pegagan, 1/4 sendok jintan dicuci, rebus dengan segelas air sampai tinggal setengah, saring, beri 1 sendok madu sebelum diminum. (4) Mata merah, bengkak. Segenggam daun pegagan dicuci, lumatkan, peras, saring, teteskan ke mata yang sakit 3-4 kali sehari. (4) Menambah nafsu maka. Segenggam daun pegagan segar dicuci, rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal segelas. Minum sehari segelas. (4)

2|P ag e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

2. Daun Binahong

Daun Binahong adalah jenis tanaman yang amat berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Beberapa lembar daun ini dikunyah hingga halus atau dimasak dengan segelas air dan diminum beserta ampasnya atau lebih mudah di jus atau diblender. Adapun khasiat dari daun tersebut sebagai berikut : A. Kategori Penyakit berat : Batuk/muntah darah Paru-paru/bolong Kencing manis Sesak nafas Borok akut(menahun) Patah tulang Darah rendah Radang ginjal Gatal-gatal /eksim kulit Gegar otak ringan/berat B. Kategori Penyakit Ringan Disentri/buang air besar Ambeyen berdarah Hidung mimisan Habis bedah/operasi Luka bakar Kecelakaan/benda tajam Jerawat Usus bengkak Gusi berdarah Kurang nafsu makan Kelancaran haid Habis bersalin/melahirkan Menjaga stamina tubuh Penghangat badan3|P ag e

: 10 lembar daun diminum setiap hari : 10 lembar daun diminum setiap hari : 11 lembar daun diminum setiap hari : 7 lembar daun diminum setiap hari : 12 lembar daun diminum setiap hari : 10-20 lb daun diminum setiap hari : 8 lembar daun diminum setiap hari : 7 lembar daun diminum setiap hari : 10-15 lb daun diminum setiap hari : 10 lembar daun diminum setiap hari.

: 10 lembar daun diminum setiap hari : 16 lembar daun diminum setiap hari : 4 lembar daun diminum setiap hari : 20 lembar daun diminum setiap hari : 10 lembar daun diminum setiap hari : 10 lembar daun diminum setiap hari : 8 lembar daun diminum setiap hari : 3 lembar daun diminum setiap hari : 4 lembar daun diminum setiap hari : 5 lembar daun diminum setiap hari : 3 lembar daun diminum setiap hari : 7 lembar daun diminum setiap hari : 1 lembar daun diminum setiap hari : 5 lembar daun diminum setiap hariAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Lemah syahwat

: 3-10 lb

daun diminum setiap hari.

3. Daun Encok

DAUN ENCOK Nama latin: Plumbago zeylanica L. Nama daerah: Ki encok; Poksor; Bawa; Kareka Deskripsi tanaman: Tumbuhan semak berbatang lunak, dan tumbuh berumpun. Bentuk daun bulat telur, bunga berwarna putih dalam tandan. Buah memanjang kecil dengan bulu kasar yang berperekat, berwarna hijau waktu muda. Habitat: Tumbuh liar di tepi-tepi sungai dan di pagar-pagar rumah di pegunungan. Bagian tanaman yang digunakan: Daun ; Akar Kandungan kimia: Plumbagin; Zat samak Khasiat: Analgesik; Antibengkak; Antimikroba Nama simplesia: Plumbaginis Folium Resep tradisional: Sakit pegal linu: Daun Encok 5 lembar; Daun seligi 1 genggam; Tikel balung 3 ruas; Daun kecubung 3 lembar, Semua bahan ditumbuk halus lalu direndam dalam alkohol 70 persen minyak gondopuro dan minyak serai (dengan perbandingan 3:2:1)atau alkohol 150 cc; gondopuro 110 cc; minyak serai 50 cc, Direndam lalu dioleskan pada tempat yang sakit.

4|P ag e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

DAUN DUDUK Nama latin: Desmodium triquitrum Nama daerah: Genteng cangkeng; Ki congcorang; Cencer; Potong kujang; Gerji; Gulu walang Deskripsi tanaman: Tanaman perdu, tinggi lebih kurang 3 meter. Batang berkayu, bulat beruas, permukaan kasar, diameter lebih kurang 2 cm berwarna cokelat. Daun tunggal, berseling, berbentuk lanset, panjang 10-20 cm, lebar 1-2 cm, bertulang menyirip, daun muda berwarna cokelat setelah tua berwarna hijau. Bunga majemuk berbentuk mulai tumbuh di ujung batang, mahkota putih keunguan berbentuk kupu-kupu. Buah polong, masing-masing 4-8 biji, buah muda berwarna hijau, setelah tua berwarna cokelat Habitat: Tumbuh ditempat terbuka dengan cahaya matahari cukup, sedikit naungan serta tidak begitu kering pada dataran rendah sampai 1500 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Alkoloid hepaforina; Trigonelina; Tanin Khasiat: Anti inflamasi; Antipiretik; Diuretik; Stomakik; Paratisid5|P ag eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Nama simplesia: Desmodii triquetri Folium Resep tradisional: Batu ginjal: Daun duduk segar 6 g; Daun keji beling segar 3 g; Herba kumis kucing segar 6 g; Air 115 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml. Radang amandel: Daun duduk segar 7 helai; Daun sirih segar 2 helai; Herba pegagan segar 1 genggam; Rimpang kunci pepet 5 rimpang; Air 1 gelas, Dipipis, Untuk berkumur 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali 1/2 gelas. Wasir: Daun duduk segar 6 g; Air mendidih 100 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.

DAUN DEWA Nama latin: Gynura procumbens (Lour.)Merr. Nama daerah: Beluntas cina Deskripsi tanaman: Tanaman semak semusim, tinggi 10-25 cm, berbatang lunak, berambut halus, warna ungu kehijauan. Daun tunggal, bentuk bulat telur, berbulu lebat, permukaan atas hijau, bawah ungu. Bunga majemuk berbentuk tongkat, berbulu, kelopak hijau, mahkota berwarna kuning. Buah kecil berwarna coklat. Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh tanaman dengan rincian - DAUN berguna untuk luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan (batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, haid tidak teratur dan digigit binatang berbisa. UMBI untuk menghilangkan pembekuan darah, pembengkakan tulang patah, pendarahan nifas. Cara budidaya : Perbanyak tanaman dengan menggunakan stek batang atau stump. Stek dari batang yang keras 5-10 cm. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan dasar. Kandungan kimia: Saponin; Flavonoid Efek Farmakologis : Tumbuhan ini bersifat anti coagulant (mencairkan bekuan darah), stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun. Dalam farmakologi cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa khas dan sifat netral.

6|P ag e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Khasiat: Antipiretik; Anti inflamasi Nama simplesia: Gynurae Folium

Resep tradisional: Kanker: Daun dewa segar 4 g; Akar daruju 7 g; Herba benalu 3 g; air 120 ml, Ditumbuk; ditambah air mendidih; disaring, Diminum 1 hari sekali 100 ml; selama 30 hari. Tekanan darah tinggi: Daun dewa segar 3-7 helai; buah mengkudu muda 1 buah; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1-2 kali sehari 100 ml; selama 1 bulan. Kencing manis: Daun dewa 5 helai; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml. Pembersih luka: Daun dewa secukupnya; Air secukupnya, Daun dewa ditumbuk halus lalu dimasukkan ke dalam air, Luka yang kotor dimasukkan ke dalam air yang dicampur daun dewa

7|P ag e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

DARUJU Nama latin: Acanthus ilicifolium L. Nama daerah: Druju; Jruju; Jaruju; Jeruju Deskripsi tanaman: Tanaman semak, semusim, tinggi lebih kurang 1 meter. Batang bulat lunak, bercabang, warna hijau keputihan. Daun tunggal, bertulang menyirip, bentuk bulat telur, tepi berduri, berwarna hijau. Bunga tunggal di ketiak daun dan di ujung batang, bermahkota enam membulat berwarna kuning. Buah kotak, bentuk tabung, beruang enam dan berwarna hijau. Habitat: Tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai tanah berlumpur dan berair payau. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Asam fenolat; Asam p-kumarat; Asam p-hidroksi benjoat Khasiat: Ekspektoran; Antifogistik Nama simplesia: Acanthi Radix Resep tradisional:8|P ag eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Kanker: Akar daruju 7 g; Daun dewa segar 4 g; Herba benalu 3 g; air 120 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml Hepatitis: Akar daruju 7 g; Rimpang temu lawak segar 7 g; Herba meniran 7 g; Air 130 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

DANDANG GENDIS Nama latin: Clinacanthus nutans Nama daerah: Kitajan; Gendis Deskripsi tanaman: Tanaman perdu tahunan, tinggi lebih kurang 2,5 meter. Batang berkayu, tegak, beruas, dan berwarna hijau. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lanset, panjang 8-12 mm,9|P ag eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

lebar 4-6 mm, bertulang menyirip, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun dan di ujung batang, mahkota bunga berbentuk tabung, panjang 2-3 cm berwarna merah muda. Buah kotak, bulat memanjang berwarna cokelat. Habitat: Tumbuh liar di pekarangan dan sebagai tanaman pagar pada ketinggian 1-900 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Alkaloid; Saponin; Minyak atsiri Khasiat: Antidiabetik; Diuretik Nama simplesia: Clinacanthai nutans Folium Resep tradisional: Kencing manis: Daun dandang gendis segar 7 g; Air 110 ml, Dibuat infus atau seduhan, Diminum 1 kali sehari 100 ml.

EKOR KUCING Acalypha hispida Burm. F Famili : Euphorbiaceae Daerah : Jawa : Ekor Kucing, Sunda : Talianjing, Ternate : Lofiti Asing : Cats tail, Gou Wei Hong (Cina) Sifat Kimiawi : Kaya kandungan kimia antara lain acalyphin, flavonoid, saponin, tanin. Penutup luka dan Peluruh air seni. Efek Farmakologis : Dalam farmakologi Cina, tanaman ini bersifat Rasa manis, Sejuk, Kelat dan menghentikan pendarahan. Bagian tanaman yang digunakan : Untai bunga dan daun. Cara budidaya : Perbanyakan tanam-an dg menggunakan stek batang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pe-mupukan terutama pupuk dasar Resep tradisional: 1. MUNTAH DARAH : Bunga di kunyah mentah bersama pinang putih, kalau perlu tambah jahe sedikit, kencur, daun pule yang masih muda. Lakukan sepanjang hari. Atau bunga dilumatkan bersama gula sama banyak, makan. 2. DISENTRI : Untai bunga 10-30 gram, direbus, minum. 3. RADANG USUS : Untai bunga 10-30 gram, direbus, minum. 4. CACINGAN : Untai bunga 10-30 gram, direbus, minum.10 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

5. KUSTA : Daun secukupnya di cuci bersih, tambahkan kencur secukupnya, ditumbuk halus sampai jadi seperti bubur. Di pakai untuk mengoles bagian badan yang luka.

GENDOLA (Basella rubra Linn ) Famili : Basellaceae Daerah : Jawa Tengah : Ganjerot, Sunda : Gandola, Madura : Kandula, Melayu : Gendola, Bali : Gendola, Sulut : Tatabuwe, Gorontalo : Pailoo, Minangkabau : lembayung. Asing : Malabar Night Shade, Lo kuei (Cina) Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia antara lain daun : organic acid, glucan,c-carotene, mucopolysacharida seperti L-arabinose, D-galaktose, L*rhamnose, aldonic acid saponin, Vitamin A,B dan C Efek Farmakologis : Tumbuhan ini bersifat anti toxin, antipiretik yaitu penurun panas, mengeluarkan organisme penyebab sakit dari darah Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh tanaman. Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan biji atau stek batang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. 1 RADANG USUS BUNTU : Seluruh tanaman gendola sebanvak 60-70 gram dicuci bersih, di potong-2, di rebus dengan air secukupnya sampai bahan terendam seluruhnva. Setelah tinggal setengah, dinginkan dan minum. 2 INFLUENZA : Daun segar 15 gram di cuci lalu di rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1gelas. Setelah dingin di saring tambahkan sedikit gararn dan di aduk sampai larut, diminum 3 BERAK DARAH : Tanaman gendola 25 gram, kapulogo 35 gram dan seekor ayam betina tua yang telah di buang kepala, kaki dan jeroannya, di masak dengan air secukupnya. Minum airnya. 4 DADA TERASA PANAS DAN SESAK : Gendola segar 70 gram di rebus dengan air secukupnya sampai kental. Campur dengan arak, lalu diminum. 5 SEMBELIT : Daun segar dimasak makan. 6 KENCING SEDIKIT (RADANG KANDUNG KENCING), ANYANG-ANYANGEN : Daun segar 70 gram di cuci bersih, rebus dengan air secukupnva. Setelah dingin, minum seperti air teh. 7 CAMPAK (MEASLES), CACAR AIR, PUTTING SUSU PECAH-2 : Bunga 15 - 30 gram di rebus, minum.11 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

8 PEGAL LINU, REMATIK : Akar I5 - 30 gram, di rebus, minum. 9 RADANG SELAPUT MATA (CONJUNGTIVITIS) : Buah 15 - 30 gram di rebus, lalu diminum

GINJE Nama latin: Thevetia peruviana (pers)K.Schum Nama daerah: Ginji; Ghinje Deskripsi tanaman: Tanaman semak, semusim, tinggi lebih kurang 1,7 meter. Batang berkayu, beralur, beruas, bercabang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, pangkal dan ujung runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, mahkota bentuk ginjal, warna kuning kemerahan. Buah kotak, beruang dua sampai empat, diameter lebih kurang 7,5 mm, warna cokelat kehitaman. Habitat: Tumbuh liar di ladang dan sebagai tanaman hias pada daerah kering di dataran rendah sampai 900 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Tevetiana (alkaloid gigitalis); Nerifolin; Perufosida; Rufosida; Minyak lemak. Khasiat: Tonika; Diuretik; Anti bengkak. Nama simplesia: Thevetiae nerifoliae Semen

Resep tradisional: Infeksi kulit: Daun ginje 17 lembar; Cabe jamu 7 biji, Ditumbuk halus dan diberi air; diremas dan disaring, Air saringan dioleskan pada bagian kulit yang infeksi 2-3 kali sehari.

12 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Genje (Clerodendron indicum [L.] O. Ktje.) Sinonim : C. fortunatum L., C. siphonanthus R. Br., C. lividum Lindl. Familia : Verbenaceae Uraian : Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat pagar. Tumbuhan ini bisa ditemukan pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1-3 m ini batangnya bulat berwarna hijau, retak-retak membujur, tengahnya berongga, percabangan simpodial. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berkarang. Helaian daun bentuk lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua mengilap, panjang 7--15 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, bentuk payung, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota bentuk tabung, panjang 1-1,5 cm, warnanya putih. Buah batu, bulat telur, warnanya cokelat. Biji bulat berwarna hitam. Nama Lokal : NAMA DAERAH Indonesia: biduyuk, ganja, memadatan (Jakarta). Sumatera: Ronggo dipo (Palembang). )awa: genje (Sunda), daun apiun, sekar petak (Jawa). NAMA ASING Chang guan jia mo li (C), glorybower (I). NAMA SIMPLISIA Clerodendri indici Folium (daun genje), Clerodendri indici Radix (akar genje).

Penyakit Yang Dapat Diobati : Rasanya pahit, sifatnya sejuk. Berkhasiat antiradang, pereda demam (antipiretik), pereda nyeri (analgesik), dan antibatuk (antitusif). Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, dan akarnya. Setelah dicuci, potong akar tipis-tipis, lalu jemur. INDIKASI Daun dan akar genje digunakan untuk pengobatan: -radang saluran kencing, radang kandung kencing, -radang saluran napas (bronkhitis), radang tenggorok, -nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung, -terkilir, memar, rematik, -demam, influenzae, -tuberkulosis paru, dan -sesak napas (asma). CARA PEMAKAIAN: Untuk obat yang diminum, rebus 15--30 g daun atau akar genje kering, lalu minum airnya. Untuk pemakaian luar, cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada tempat yang sakit, seperti keseleo, memar, reumatik, bisul, radang kulit bernanah, lalu balut. CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT Radang saluran kencing dan radang kandung kencing Sediakan daun genje dan rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd.) dalam bentuk bahan kering (masingmasing 30 g). Cuci, lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus.Rebus ampasnya sekali lagi untuk diminum pada sore hari. Sesak napas Gulung daun genje kering (secukupnya), seperti cerutu. Bakar ujungnya, lalu isap. Demam pada anak Rebus akar genje kering (10-15 g) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan 3-4 kali sehari sampai sembuh. Catatan: Clerodendron sama dengan Clerodendrum. Komposisi : Daun mengandung alkaloid, saponin, dan polifenol. Akar dan kulit batang mengandung saponin dan flavonoid. Akarnya juga mengandung polifenol.

13 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Ginjean (Leonurus sibiricus L.) Sinonim : = L. artemisia (Lour.) S.YHU. = L. heterophyllus, Sweet. Familia : Labiatae . Uraian : Herba ini tumbuh liar di pinggiran kota, sepanjang aliran air, di semak-semak, kadang ditanam di kebun. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 m dpi. Terna semusim, tumbuh tegak, berambut, tinggi 60-100 cm. Batang berongga, beralur, beruas, bercabang, warnanya hijau. Daun tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, ujung dan pangkalnya runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, letak berhadapan bersilang, warnanya hijau. Bunga tersusun dalam karangan semu yang terdapat pada ketiak daun. Kelopak bergigi tajam, warnanya putih atau lembayung. Buahnya buah kotak, beruang 2- 4, coklat kehitaman. Biji berbentuk segitiga, kecil, warnanya hitam. Akarnya akar tunggang. Yang dimaksud dengan herba leonuri atau I mu cao dan dikenal juga dengan nama chongwei adalah tanaman yang berkhasiat sama dari tanaman yang bernama L.sibiricus, L.heterophyllus, L.artemisia atau L. turkestanicus V.Krecz.et Kuprian. Nama Lokal : Padang derman, dendereman (Sunda), seranting (Sumatera). ; Ginjean, ginjeran (Jawa). gofu hairan roriha (Ternate), ; Laranga kohori (Tidore).;

Penyakit Yang Dapat Diobati : Haid tidak teratur, radang ginjal, bengkak, kencing berdarah; Rabun senja, radang mata, hipertensi, keputihan, terlambat haid; Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman atau buah, pemakaian segar atau yang telah dikeringkan. KEGUNAAN: Seluruh herba: - Haid tidak teratur (Menstrual irregularities). - Tidak datang haid (amenorrhea). - Nyeri sewaktu haid (dysmenorrhea), Haid terlalu banyak. Menghilangkan gumpalan darah setelah melahirkan (Post-parturn haematoma) - Radang ginjal (nephritis). - Bengkak (edema). - Kencing sedikit (oliguria), kencing berdarah (hematuria). 14 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Badan terasa lemah (General weakness). - Tidak subur (infertility) pada wanita. - Rabun senja, radang mata (conjunctivitis). - Darah tinggi. Pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis). Biji: Tekanan darah tinggi. - Keputihan. - Terlambat haid. PEMAKAIAN: Untuk minum: Seluruh tanaman: 1-30 g, biji: 5-15 g, rebus. Pemakaian luar: Herba segar setelah dicuci bersih 1alu digiling halus, atau yang telah dijadikan bubuk, dibubuhkan pada borok dan radang kulit bernanah. CARA PEMAKAIAN: 1. Haid tidak teratur, nyeri sewaktu haid, Peranakan (uterus) tidak mengecil sempurna setelah malahirkan atau setelah dikuret (currattage): Ginjean dan Millettia reticulata masing-masing 60 g, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan gula merah secukupnya lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 x 3/4 gelas. 2. Haid tidak teratur, darah haid berlebihan, perdarahan setelah melahirkan, Peranakan tidak mengecil sempurna setelah melahirkan: 15-20 g ginjean dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 2 x 3/4 gelas. 3. Nyeri haid: 20 g ginlean kering dan 10 g Corydalis ambigua (yen hu so) kering direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas.Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 x 3/4 gelas. Minum selama haid. 4. Radang ginjal akut (Glomerulonephritis akut) dan bengkak: 180-240 g ginjean segar setelah dicuci bersih lalu direbus dengan 700 cc air bersih sampai tersisa 300 cc. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 x 1 1/2 gelas. 5. Badan terasa lemah dan tidak subur pada wanita: 30-60 g ginjean segar dicuci bersih, rebus dengan telur atau ayam. Setelah dingin dimakan. 6. Peluruh haid: 10 g serbuk biji ginjean diseduh dengan 1 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu lalu diaduk sampai merata. Setelah dingin diminum sekaligus. CATATAN : - Herba leonuri tidak beracun, pemakaian lama lidak menimbulkan efek samping. - Buah beracun. Pemakaian sebanyak 30 gram dapat menyebabkan keracunan dalam 4-6 jam. Tanda-tanda keracunan akan timbul dalam 12-48 jam setelah total pemakaian sebanyak 60-140 gram. - Gejala keracunan buah: Rasa lemah seluruh badan, kaki sukar digerakkan, rasa kering dan rasa sesak di dada. Pada kasus yang sangat berat tampak keringat sangat banyak dan lemah tak berdaya. - Wanita hamil dilarang memakai tanaman obat ini. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Herba: Pahit, pedas, sejuk. Melancarkan sirkulasi, membuat haid menjadi teratur, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menciutkan rahim. Buah : Manis, sejuk, beracun. Biji: Manis, pedas. Memperbaiki penglihatan, peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), melebarkan pembuluh darah (vasodilator). KANDUNGAN KIMIA: 1. L.sibiricus: Leonurine, stachydrine, leonuridine, leonurinine, rutin, benzoic acid, lauric acid, linolenic acid, oleic acid, arginine, 4guanidino-1-butanol, 4-guanidinobutytic acid, sterol, stachyose, vitamin A dan potassium chloride. 2. L.heterophyllus: Leonurine A, leonurine B, stachydrine, lauric acid, oleic acid. Buah (Leonuri fructus): Mengandung leonurinine C10 HI4 O3 N2, alkaloid I,II dan Ill, oleic acid, linoleic acid dan vitamin A.

15 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

GEMPUR BATU Nama latin: Borreria hispida Schum. Nama daerah: Gempur watu; Kertas watu; Hancur batu; Bulu lutung; Remuk sela. Deskripsi tanaman: Tumbuhan liar di hutan-hutan. Daun berbentuk tombak dan berakar, daun agak kasar. Bunga kecil-kecil warnanya putih. Habitat: Tumbuh liar di hutan, di ladang pada tanah agak lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan Kandungan kimia: Zat kalium Khasiat: Astringen Nama simplesia: Borreriae hispidae Herba

Resep tradisional: Batu empedu: Herba gempur batu segar 2 genggam; Air 110 ml, Dibuat infus atau pipisan, Diminum 2 kali sehari tiap kali minum 100 ml; Apabila dibuat pipisan diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 1/4 cangkir. Batu ginjal: Herba gempur batu segar 2 genggam; Herba meniran segar 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml.

16 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

GARUT Nama latin: Marantha arundinacea L. Nama daerah: Larut; Rarut; Jelarut; Salarut; Waerut; Nggarut; Irut; Angkrik; Arus Deskripsi tanaman: Tanaman semak semusim, tinggi 75-90 cm. Berbatang semu, bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau. Daun tunggal, bulat memanjang, ujung runcing, bertulang menyirip, panjang 10-27 cm, lebar 4-5 cm, berpelepah, berbulu, berwarna hijau. Bunga majemuk bentuk tandan, kelopak bunga hijau muda, mahkota bunga berwarna putih. Buah kotak, bulat berwarna hijau. Habitat: Dapat dibudidayakan pada tanah gembur dan cukup air pada ketinggian 1500 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Rimpang Kandungan kimia: Zat pati Khasiat: Anti diare Nama simplesia: Marantae Rhizoma17 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Resep tradisional: Mencret: Tepung garut 1 sendok; Gula 1 sendok makan; Garam 1/4 sendok teh; Daun jambu biji 7 lembar; Air 100 ml, Dibuat infus, Diminum 3 kali sehari; tiap kali minum 100 ml

GANYONG Nama latin: Canna edulis Nama daerah: Ganyol; Laos jambe; Lembong nyindra; Ganyu; Banyur Deskripsi tanaman: Tumbuhan semak berbatang basah yang bersifat merumpun dan menahun, berbatang lunak, tumbuh tegak dengan tinggi 0,9-1,8 meter, bentuk batang bulat sampai agak pipih dan merupakan kumpulan pelepah daun yang secara teratur dan saling tumpang tindih hingga disebut batang semu atau batang palsu. Daun tumbuhan ini lebar hijau atau kemerahmerahan, bentuk daun elips, memanjang. Bunga ganyong berbentuk terompet. Buah berbentuk18 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

bulat kecil, kulit berbintil-bintil halus, didalam buah terdapat rongga-rongga tempat menempelnya biji. Umbi tumbuhan ini umumnya berukuran panjang 60 cm dan diameternya 10 cm, berdaging tebal dan berwarna putih atau keungu-unguan. Habitat: Tumbuh liar di tegalan atau di ladang pada tanah lembab ternaungi pada dataran rendah hingga ketinggian 2500 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Umbi Kandungan kimia: Pati; Besi; Kalsium; Garam fosfat Khasiat: Antifiretik; Diuretik Nama simplesia: Cannia Rhizoma Resep tradisional: Panas dalam: Umbi ganyong 30 g; Rimpang temu lawak 30 g; Air 700 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum hangat-hangat 2 kali sehari Radang saluran kencing Umbi ganyong 40 g; Daun kumis kucing 30 g; Akar alang-alang 20 g; Air 600 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum hangat-hangat pagi dan sore

GANDA RUSA Nama latin: Justica gendarrusa L. Nama daerah: Besi-besi; Handarusa; Gondarusa; Ghandarusa; Gandarisa; Tatok Deskripsi tanaman: Tanaman perdu, tegak, tinggi lebih kurang 1,8 meter. Batang berkayu, segi empat, bercabang, beruas, berwarna cokelat. Daun tunggal, bentuk lanset, panjang 3-6 cm, lebar 1,5-3,5 cm, bertulang menyirip, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk malai, panjang 3-12 cm, mahkota bentuk tabung, berbibir dua, berwarna ungu. Buah bentuk gada, berbiji empat, licin, masih muda berwarna hijau setelah tua hitam. Habitat: Tanaman ini tumbuh liar di hutan dan sering dijumpai sebagai tanaman pagar.19 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan Kandungan kimia: Alkaloid; Saponin; Flavonoid; Polifenol; Alkaloid yustisina; Minyak atsiri. Khasiat: Analgesik; Antipiretik; Diaforetik; Diuretik; Sedatif Nama simplesia: Gendarussae Folium

Resep tradisional: Memar: Daun gandarusa segar beberapa helai; Minyak kelapa secukupnya, Dilayukan di atas api kecil, Ditempelkan pada kulit yang memar. Sakit kepala: Daun gandarusa segar beberapa helai; Lada beberapa butir; Air secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Diborehkan pada pelipis dan dahi, bila perlu dibalut dengan kain basah; diulang setiap 3 jam. Rematik: Daun gandarusa segar beberapa helai; Daun kecubung segar beberapa helai; Lada hitam beberapa butir; Air secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Diborehkan pada bagian yang nyeri; bila perlu dibalut dengan kain basah; diulang setiap 3 jam; tidak dianjurkan bagi ibu hamil.

INGGU Nama latin: Ruta angustifolia (L.)Pers. Nama daerah: Daun minggu; Aruda; Anrudabosu; Rue. Deskripsi tanaman: Tanaman semak, tinggi 1,5 meter. Batang berkayu, bulat, percabangan simpodial, warna hijau muda. Daun majemuk, anak daun berbentuk lanset atau bulat telur, pangkal runcing, ujung tumpul, tepi rata, panjang 8-20 mm, lebar 2-6 mm, warna hijau. Bunga majemuk, mahkota bentuk mangkok, warna kuning. Buah kecil, lonjong, terbagi atas 4 kotak, warna cokelat. Habitat: Dapat tumbuh pada dataran rendah 100-1000 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan Kandungan kimia: Minyak atsiri; Rutin; Kuersetin; Bergapten; Alkaloid rutamina; Skimianina; Kokusagenina; Gula.20 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Khasiat: Anti inflamasi; Analgesik; Antipiretik; Diuretik; Emenagog; Antispasmodik. Nama simplesia: Rutae Herba Resep tradisional: Kejang: Daun inggu secukupnya; Cuka encer secukupnya, Diremas-remas, Untuk kompres di kepala; diperbaharui bila kepala sudah kering. Demam, Daun inggu 3-5 helai; Bunga sruni 1 buah; Air hangat secukupnya, Diremas-remas, Dipakai untuk mengusap badan dengan handuk kecil. Ketombe: Daun inggu 3-5 helai; Rimpang kunyit 1 ruas jari; Air sedikit, Dipipis hingga berbentuk pasta, Rambut dibasahi dengan air; kemudian dilumuri dengan pasta dan garuklah ketombe dengan bantuan ujung jari tangan; atau dengan sisir; jika sudah terkelupas; rambut dikeramasi dengan sampo biasa; ulangi selama 4 hari.

ILER Nama latin: Coleus atropurpureus Benth. Nama daerah: Miana; Jawer kotok; Kentangan. Deskripsi tanaman: Tumbuhan secara liar diladang atau dikebun-kebun bisa digunakan sebagai tanaman hias. Berbatang basah yang tingginya mencapai 1 meter. Daunnya berbentuk segitiga atau bentuk bulat telur dengan warna yang sangat bervariasi dari hijau hingga merah ungu berbulu, dan tepinya beringgit. Bunganya berwarna merah atau putih, ungu atau kuning. Habitat: Dapat tumbuh liar di ladang-ladang, di kebun-kebun sebagai tanaman hias. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Lendir; Minyak atsiri; Alkaloid; Flavonoid; Saponin. Khasiat: Emenagog; Anti bengkak

21 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Nama simplesia: Plectranthi scutellaroidi Folia

Resep tradisional: Habis bersalin: Daun iler segar 12 helai; Herba jung Rahab (abunya)1 sendok teh; Asam kawak secukupnya; Air secukupnya, Herba jung rahab secukupnya dibakar dan diambil abunya. Ramuan dipipis hingga berbentuk pasta, Ditapalkan di perut. Radang usus:daun iler segar 12 helai; Bawang merah (disangrai)1 umbi; Rimpang kunyit 2 g; Herb apatikan cina segar 7 g; Menyan madu 1/2 g; Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis, Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml (infus)atau 1/4 cangkir (pipisan). Wasir aun iler segar 12 helai; Daun wungu segar 7 helai; Herba pegagan segar 1 genggam secukupnya; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.

JOMBANG Nama latin: Taraxacum officinale Nama daerah: Taraksakum; Tarsakum Deskripsi tanaman: Terna menahun, tinggi 10-25 cm, seluruh bagian tumbuhan mengandung cairan, seperti susu. Daun berkumpul membentuk roset akar, bagian pangkal rebah menutup tanah. Daun tunggal, berbentuk lanset, sungsang, ujung runcing, pangkal menyempit menyerupai tangkai daun, tepi bergerigi tidak teratur, kadang berbagi sangat dalam, panjang 6-15 cm, lebar 2-3,5 cm, berwarna hijau dilapisi rambut halus berwarna putih. Bunga tunggal bertangkai panjang yang dilapisi rambut halus berwarna putih, berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning, diameteer 2,5-3,5 cm. Buahnya berbentuk tabung, berwarna putih. Akarnya panjang, tunggal dan bercabang. Habitat: Tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, dan sisi jalan daerah berhawa sejuk pada dataran sampai 900 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Herba22 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Kandungan kimia: Taraxasterol; Taraxacerin; Taraxarol; Kholine; Inulin; Peklin; Asparagin; Lutein Violaxanthin; Tanin; Kalsium; Silikon; Sulfur; Vitamin; Karotenoid Khasiat: Diuretik; Stomakik; Hipoglikemik; Antitoksik Nama simplesia: Taraxaci Herba

Resep tradisional: Kanker: Herba jombang 50 g; Air 300 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum pagi dan sore Kaki bengkak: Herba jombang 100 g; Minyak kelapa 50 ml, Ditumbuk sampai halus , Dibalur pada bagian yang bengkak 3-4 kali sehari

JERUK NIPIS Nama latin: Citrus aurantifolia (christm)suringle Nama daerah: Kalangsa; Jeruk nipis; Jeruk pecel; Jeruk alit; Kuputangan; Limo Deskripsi tanaman: Tumbuhan perdu yang bercabang banyak, tingginya 6 m, daunnya berbentuk bulat-telur, bunganya berbentuk bintang, warnanya putih. Buahnya bulat rata dan berkulit tipis, warnanya hijau kekuning-kuningan kalau sudah tua. Habitat: Banyak ditanam di pekarangan dan di kebun. Bagian tanaman yang digunakan: Buah Kandungan kimia: Asam sitral; Minyak atsiri; Linna; Lisasetat; d-limonen; L-linaliol; Dihidrokumarinalkohol; Terpenool; Pinen; Kamfen Khasiat: Ekspektoran Nama simplesia: Citri aurantifoliae Fructus Resep tradisional: Batuk: Jeruk nipis(peras)1 buah; Kecap/madu sama banyak dengan perasan jeruk nipis, Dicampur hingga rata, Diminum sehari 2 kali; pagi dan sore; tiap kali minum 1 ramuan. Demam: Daun jeruk nipis segar 5 helai; daun sembung segar 3 helai; Daun prasman segar 5 helai; Air 115 ml, Diseduh atau dipipis, Diminum 1 hari sekali 100 ml; apabila dipipis diminum 1 hari sekali 1/4 cangkir; diulang selama 4 hari. Nyeri tenggorokan: Jeruk nipis 1 iris; Kapur sirih sedikit, Jeruk nipis diolesi kapur sirih kemudian dipanaskan di atas23 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

api kecil lalu peras, Diminum 2 kali sehari 1 ramuan; diulangi selama 3 hari. Nyeri haid: Jeruk nipis 1 buah; Kapur sirih 2 jari; minyak kayu putih secukupnya, Peras buah jeruk nipis; kemudian tambahkan kapur sirih dan minyak kayu putih kemudian diaduk sampai tercampur, Dioleskan pada perut.

JERUK KIKIT Nama latin: Triphasia trifolia p.Wills Nama daerah: Jeruk kingkit; Liman kiah; Liman kunci; Kalijage; Jheruk rante Deskripsi tanaman: Perdu tegak, lemah, tinggi 1,5-2,5 m ranting pada ujung membengkok kesana-kemari, duri dua dua terkumpul dalam ketiak daun. Daun menjari berbilangan 3, anak daun oval dengan ujung melekuk ke dalam, ukuran 1,5-4,5 kali 1-3 meter. Bunga terkumpul 1-4 dalam ketiak daun bermahkota 3 lembar berwarna putih, panjang 12-16 mm, berwarna merah, daging buah berupa cairan yang lekat.

24 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Habitat: Tumbuh di pekarangan rumah dan di ladang pada ketinggian 1-500 m dpl. Bagian tanaman: Daun ; Buah Kandungan kimia: Coumarins; Isomeranzin; Umbelliferone; Tripasiol atau 7 - (3-methyl-2,3 dihyroxybutyloxy)-8-(3-methyl-2-oxobuthyl); Coumarin Khasiat: Antidiare; Ekspektoran Nama simplesia: Citri Folia Resep tradisional: Diare: Daun jeruk kikit 7 lembar; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum 3-4 kali sehari. Obat Batuk: Buah jeruk kikit matang 10 buah, bijinya dibuang; Gula jawa 200 g; Air 300 ml, Ramuan direbus sampai mendidih, Diminum 3 kali sehari.

JATI BELANDA Nama latin: Guazuma ulmifolia Namk Famili : Sterculiaceae Nama daerah: Jati londo; Jati sabrang Deskripsi tanaman: Tanaman pohon, tinggi lebih kurang 10 meter. Batang keras, bulat, permukaan kasar, banyak alur, berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah kotak, bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam. Habitat: Tumbuh liar di hutan pada ketinggian 700-1200 dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun ; Kulit kayu ; Buah

25 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Kandungan kimia: Tanin; Lendir; Zat pahit; Damar Khasiat: Diaforetik; Tonik; Astringen Nama simplesia: Guazumae Folium Resep tradisional: Kegemukan: Daun jati belanda 7 helai; Daun tempuyung 7 helai; Serbuk majakan sedikit; Air 115 ml, Direbus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 30 hari. Perut kembung: Buah jati belanda (serbuk)2 sendok teh; Air mendidih 100 ml; Minyak adas (bila perlu)1 tetes, Diseduh, Diminum 2 kali sehari; pagi; sore; tiap kali diminum 100 ml; diulang selama 7 hari

JARONG Nama latin: Stachytarpheta mutabilis L.

26 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Nama daerah: Jarongan; Pecut Kuda; Ngadi rengo; Jarong lalaki; Daun Sangketan; Nyarang Deskripsi tanaman: Tanaman semak, tegak, tinggi 20-90 cm. Batang berkayu, bulat, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing, tepi beringgit, pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2,5-5 cm, pertulangan menyirip, berbulu, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bulir, tangkai pendek, mahkota bentuk tabung, bagian dalam berambut putih, warna ungu. Buah bentuk bulir, buah muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam. Habitat: Tumbuh liar di ladang pada daerah yang teduh di dataran rendah sampai 900 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Glikosida; Skakitarfen; Alkaloid Khasiat: Pembersih darah; Antiradang; Diuretik Nama simplesia: Stachytarphetae Folium

Resep tradisional: Nifas daun Jarong 7 helai; Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum 2 kali sehaari pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml. Haid tidak teratur daun Jarong 4 g; Sambang Colok 4 g; Air 110 ml, Direbus atau diseduh, 1 kali sehari pagi hari sekali minum 100 ml.

JARAK PAGAR Nama latin: Jatropha curcas L. Nama daerah: Jarak kosta; Balacai; Jirak; Kaleke; Bintalo; Kanjoli; Pakukase; Kadoto Deskripsi tanaman: Berupa perdu besar yang cabang-cabangnya tidak teratur, tingginya dapat mencapai 3 m. Batangnya bergetah yang agak kental. Daunnya lebar-lebar, berbentuk jantung, tepinya rata atau agak berlekuk dan tangkainya panjang. Bunganya berwarna hijau kekuningan,27 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

berkelamin tunggal, berumah satu. Baik bunga jantan maupun bunga betina masing-masing tersusun dalam rangkaian berupa cawan. Buah berbentuk bulat telur, terbagi dalam tiga ruang, tidak merekah. Pada masing-masing ruang terdapat 1 biji yang bentuknya bulat loncong, warnanya hitam Habitat: Dapat tumbuh di dataran rendah sampai 300 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun ; Biji Kandungan kimia: Kaemfesterol; Sitosterol; Stigmasterol; Amirin; Tarakserol; Minyak lemak; Kursin; Toksalbumin Khasiat: Hemostatik; Antipruritik; Antibengkak Nama simplesia: Jatrophae Semen

Resep tradisional: Cacing keremi: Daun jarak pagar segar 4 helai; Minyak kelapa 2 sendok makan, Dipipis kemudian dipanaskan sebentar, Ramuan dioleskan pada dubur menjelang tidur malam; pagi harinya cacing keremi diambil dengan kapas. Luka: Minyak jarak pagar 1 sendok teh; Belerang 1/4 sendok teh; Serutan kayu secang 1 jari tangan; Vaselin 2 sendok makan, Dipanaskan hingga meleleh kemudian diaduk; selagi hangat serutan kayu secang diambil dan ramuan diaduk terus sampai dingin, Dioleskan pada luka; diperbaharui setiap 3 jam. Pencahar ringan: Daun jarak pagar segar, Dikukus, Dimakan sebagai lalap.

Jarak (Ricinus communis Linn.) Sinonim : R. inermis et lividus, Jacq. R. speciosus, Burm. R. viridis, Willd. Croton spinosa, Linn. Familia : Euphorbiaceae Uraian : Tumbuh liar di hutan, tanah kosong, sepanjang pantai, atau ditanam sebagai komoditi28 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

perkebunan. Dapat tumbuh di areal yang kurang subur asalkan pH tanahnya 6 - 7 dan drainase airnya baik, sebab akar jarak tidak tahan terhadap genangan air. jarak merupakan perdu tegak yang tumbuh pada ketinggian antara 0 - 800 m di atas permukaan laut, tinggi 2 - 3 m, mudah dikembang-biakkan dengan biji-bijian yang telah tua. Jarak adalah tumbuhan setahun (anual) dengan batang bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas, warna hijau bersemburat merah tengguli. Daun tunggal, tumbuh berseling, bangun daun bulat dengan diameter 10 - 40 cm, bercangap menjari 7 - 9, ujung daun runcing, tepi bergigi, warna daun di permukaan atas hijau tua permukaan bawah hijau muda (Ada varietas yang berwarna merah). Tangkai daun panjang, berwarna merah tengguli, daun bertulang menjari. Bunga majemuk, berwarna kuning oranye, berkelamin satu. Buahnya bulat berkumpul dalam tandan, berupa buah kendaga, dengan 3 ruangan, setiap ruang berisi satu biji. Buahnya mempunyai duri-duri yang lunak, berwarna hijau muda dengan rambut merah. Nama Lokal : Jarak, jarak jitun, kaliki (Sunda), Jarak (jawa), Kaleke (Madura),; Gloah, lulang, dulang, jarak, kalikih alang, jarag (Sumatra),; Malasai, kalalei, alale, tangang jara, peleng kaliki jera (Sulawesi); Jarak (Bali), luluk (Roti), paku penuai (Timor), Balacai (Ternate), ; Balacai tamekot (Halmahera), tetanga (Bima), luluk (Roti),; Bi ma (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati : Kanker rahim, Kank. kulit, Sulit buang air besar, Sulit. Melahirkan, ; TBC, Bisul, Koreng, Scabies, Infeksi jamur, Jerawat, lumpuh otot muka; Gatal, Batuk, Hernia, Bengkak, Reumatik, Tetanus, Bronkhitis; Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIPAKAI: Biji, akar, daun dan minyak dari bijinya. KEGUNAAN: Biji: Kesulitan buang air besar (Constipation), kanker mulut rahim dan kulit (Carsinoma of cervix and skin), visceroptosis/ gastroptosis, kesulitan melahirkan dan retensi placenta/ari-ari (difficult labor and retention of placenta), kelumpuhan otot muka (facial nerve paralysis), TBC kelenjar, bisul, koreng, scabies dan infeksi jamur. Juga dipakai pada bengkak (edema). Daun: Koreng, eczema, gatal (pruritus), batuk sesak, hernia. akar: Rheumatik sendi, tetanus, epilepsi, bronchitis pada anak-anak, luka terpukul, TBC kelenjar, schizophrenia (gangguan jiwa). Minyak : Constipasi, koreng, luka bakar. CARA PEMAKAIAN: Biji : 1. Koreng: 20 biji dibuang kulitnya, dilumatkan menjadi berbentuk bubur, ditambah sedikit garam dan diaduk rata. Tempel di tempat sakit sehari 2x. 2. Prolapsus uterus dan rectum: Lumatkan biji jarak dan dipakai/ditempelkan pada titik Pai hui yang terletak di kepala. 3. Kesulitan melahirkan dan retensi placenta: Lumatkan biji jarak dan tempelkan ketitik akupunktur Yungchuan (VIII/1 = K-1) yang terletak di tengah-tengah telapak kaki. 4. Kelumpuhan otot wajah: Lumatkan biji jarak, tempelkan pada sendi mandibular dan lengkungan mulut, 1 x hari, selama 10 hari. 5. Kanker cervix: Salep/cream berisi 3-50/o ricin & 3% dimethyl sulfoxide, dioleskan pada kanker cervix 1 x / hari, 5 - 6x / minggu untuk 1 - 2 bulan. Dilakukan bersama-sama dengan penyinaran extracorporal. Efek samping: nyeri perut, gatal pada liang kemaluan, gatal seluruh tubuh, eczema, biduran (Urticaria), serak, pembengkakan larynx, gatal pada tenggorokan, pengelupasan kulit telapak tangan dan kaki, menggigil, demam, yang hilang dengan obat-obat symptomatik. Daun: Pemakaian luar: Direbus, airnya untuk cuci atau dilumatkan, tempel. - Bengkak: Daun dikukus matang, dibungkus ditempat yang sakit. - Hernia: Daun + sedikit garam dilumatkan, tempelkan dititik tengah telapak kaki. - Koreng: Daun segar direndam air panas sampai lemas, tempelkan ke tempat sakit. Minyak: - Constipasi: Anak-anak 4 ml dan Dewasa 5 - 20 ml, minum pagi hari sewaktu perut kosong. Wanita hamil dan sedang haid dilarang minum (Sebabkan kongesti ringan pada organ panggul). Akar: 15 - 30 gr, rebus atau ditim, minum. Pemakaian luar: Dilumatkan, tempel. Rheumatik persendian, epilepsi (Ayan): 15 - 30 gr akar direbus, minum. - Pegal-pegal, luka terpukul: 9 - 12 gr akar kering, rebus. GEJALA KERACUNAN: Sakit kepala, muntah berak, panas, leukositosis, gambaran darah putih bergeser kekiri, produksi kencing terhenti, keringat dingin, kejang-kejang, prostration, meninggal. Kematian dapat terjadi dengan menelan 20 biji jarak pada orang dewasa dan 2 - 7 biji pada anak-anak. Menghilangkan racunnya dilakukan dengan cara memanaskan 100' C atau lebih selama 20 menit atau direbus selama 2 jam. Tetapi khasiat anti kanker hilang dengan pemanasan. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Biji : Rasa manis, pedas, netral. Biji segar sangat beracun, yang hilang dengan cara direbus selama 2 jam atau dengan pemanasan 100'C29 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

selama 20 menit. Anti radang, pencahar (purgative actions), koreksi prolaps, anti-neoplastik (anti-kanker), menghilangkan racun (eliminates toxin). Akar: Bersifat penenang, anti-rheumatik. KANDUNGAN KIMIA: Biji : Minyak ricinic 40- 50 % dengan kandungan glyceride dari ricinoleic acid, isoricinoleic acid, oleic acid, linolenic acid, dan stearic acid. Juga mengandung ricinine, sejumlah kecil cytochrome C, Lipase dan beberapa enzym. Disamping ricin D, dengan cara pemurnian bertingkat didapat acidic ricin dan basic ricin. Daun: Kaemferol-3-rutinoside, nicotiflorin, isoquercitrin, rutin, kaempferol, quercetin, astragalin, reynoutrin, ricinine, vit.C 275 mg %. Minyak: Ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, linolenic acid, dihydroxystearic acid, triricinolein 68,2%, diricinolein 28%, monoricinolein 2,9%, nonricinolein 0,9%. Akar: Methyltrans-2-decene-4,6,8-triynoate, 1-tridecene-3,5,7,9,11-pentyne, Betasitosterol.

Jarak Bali (Jatropha podagrica Hook.) Sinonim : Familia : Euphorbiaceae Uraian : Tanaman ini dapat ditemukan sebagai tanaman hias, yang ditanam di pekarangan atau tempat rekreasi. Asalnya, dari Amerika tropis. Perdu tegak, tinggi 0,5- 1,5 m, bergetah warna putih, batang tunggal atau sedikit bercabang, dengan pangkal batang yang membesar dan melembung seperti umbi. Daun bertangkai yang panjangnya 20-30 cm, helai daun bangun perisai, bentuknya bulat telur melebar dengan ukuran penampang 20-40 cm, bercangap 3 atau 5, taju runcing atau membulat. Bunga dalam malai rata yang bertangkai panjang, dengan bunga betina dan bunga jantan dalam satu tangkai, warnanya merah oranye. Buah bentuk elips melebar, berkendaga tiga, panjang 1,5 cm. Biji lonjong atau bulat panjang. Nama Lokal : Jarak batang gajah.;

Penyakit Yang Dapat Diobati : Demam, bengkak terpukul, digigit ular biasa.; Pemanfaatan :30 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman KEGUNAAN: - Demam - Bengkak terpukul Digigit ular berbisa PEMAKAIAN: Untuk minum: 10-15 g direbus. Ampasnya digunakan untuk ditempelkan pada tempat yang sakit. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, pahit, dingin. Menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan racun dan membersihkan panas.

Jarak Ulung (Jatropha gossypifolia L.) Sinonim : Familia : Euphorbiaceae Uraian : Tanaman ini umumnya tumbuh liar di tepi jalan, lapangan rumput atau di semak, pada tempattempat terbuka yang terkena sinar matahari di dataran rendah. Asalnya, dari Amerika Selatan. Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1-2 m, dengan rambut kelenjar yang kebanyakan berbentuk bintang yang bercabang, getahnya bersabun. Batang berkayu, bulat, warnanya cokelat, banyak bercabang. Daun tunggal, bertangkai panjang, helaian daun bulat telur sungsang sampai bulat, berbagi 3-5, taju runcing, panjang 7-22 cm, lebar 6-20 cm, daun muda berwarna keunguan, daun tua warnanya ungu kecokelatan. Bunga majemuk dalam maiai rata bertangkai, berbentuk corong, kecil, warnanya keunguan, keluar dari ujung batang. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Buah berkendaga tiga, bulat telur, sedikit berlekuk tiga dengan 6 alur memanjang, warnanya hijau, bila masak menjadi hitam. Bijinya bulat, coklat kehitaman. Bijinya mengandung minyak. Bila diperas, minyak tersebut dapat digunakan untuk lampu. Nama Lokal : Jarak kosta merah, jarak landi, jarak cina (Jawa), ; Kaleke bacu, kaleke jharak, kaleke jharat (Madura).; Jarak ulung (Lampung).;

Penyakit Yang Dapat Diobati : Radang anak telinga, pembengkakan dan penyakit kulit, demam; Sembelit, lepra (morbus hansen), perangsang muntah;31 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, biji. KEGUNAAN: Daun: - Susah buang air besar. - Radang anak telinga. - Pembengkakan dan penyakit kulit. - Demam. Minyak dari biji: - Sembelit. Perangsang muntah. - Lepra (Morbus Hansen). PEMAKAIAN: Untuk minum: Pemakaian luar: Daun segar setelah dibersihkan lalu dilumatkan, dipakai untuk pemakaian setempat pada bengkak akibat terpukul, sakit kulit atau daun digodok, airnya dipakai untuk mandi pada penderita demam. CARA PEMAKAIAN: 1. Susah buang air besar : a. Daun segar sebanyak 3-4 lembar dicuci bersih, oleskan minyak kelapa lalu dilayukan di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada perut. b. Biji yang telah masak sebanyak 20 butir, dibakar. Tumbuk sampai halus, lalu dimakan. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pencahar, meningkatkan napsu makan. KANDUNGAN KIMIA: Akar: Alkaloid. Daun: Tanin, calcium oksalat, slifur, pectip-substans. Batang: Tanin, sulfur.

JAMBU BIJI Nama latin: Psidium guajava Nama daerah: Galiman; Masiambu; Jambu klutuk; Bayawas; Lutu hatu; Kayawase; Dambu Deskripsi tanaman: Tanaman perdu, tinggi 5-10 meter. batang berkayu, bulat, kulit kayu licin, mengelupas, bercabang, warna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata, panjang 6-14 cm, lebar 3-6 cm, pertulangan menyirip, warna hijau kekuningan. Bunga tunggal di ketiak daun, mahkota bulat telur, panjang 1,5 cm, warna putih kekuningan. Buah buni, bulat telur, warna putih kekuningan. Habitat: Tumbuh pada tempat terbuka, tumbuh liar dan dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.200 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun ; Buah Kandungan kimia: Zat samak; Minyak atsiri; Tri terpinoid; Leukosianidin; Kuersetin; Asam arjunalot; Resin; Minyak lemak Khasiat: Antiinflamasi; hemostatik; astringen Nama simplesia: Psidii Folium Resep tradisional: Disentri: Daun jambu biji 6 g; Kayu secang 1 g; Rasuk angin 1 g; Daun patikan cina 5 g; daun pegagan 732 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

g; Kayu ules 2 buah; Bawang merah 1 umbi; Air 120 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml; diulang selama 4 hari Mencret: Daun jambu biji muda 9 helai; Kunyit 1 jari; Biji kedawung (disangrai)4 butir; Rasuk angin 4 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml; diulang selama 4 hari

KUNYIT Nama latin: Curcuma domestica Nama daerah: Kunir; Kunyir; Koneng; Kunyet; Kuning; Kuneh Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang basah, tingginya sampai 0,75 m, daunnya berbentuk lonjong, bunga majemuk berwarna merah atau merah muda. Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi utama berbentuk rimpang berwarna kuning tua atau jingga terang. Perbanyakannya dengan anakan Habitat: Tumbuh di ladang dan di hutan, terutama di hutan jati. Banyak juga ditanam di perkarangan. dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2000 m dpl Bagian tanaman yang digunakan: Rimpang Kandungan kimia: Tumeron; Zingiberon; Seskuiterpena alkohol; Kurkumin; Zat pahit; Lemak hars; Vitamin C

33 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Khasiat: Kholagog; Stomakik; Antispasmodik; Anti inflamasi; Anti bakteria; Kholeretik Nama simplesia: Curcumae domesticae Rhizoma

Resep tradisional: Luka dan kurap Rimpang kunyit 1 jari; Daun asam 1 genggam; Air sedikit, Dipipis, Tempelkan pada luka dan diganti setiap 3 jam Mencret Rimpang kunyit 1/2 jari; Rasuk angin 1/2 sendok teh; Ketumbar 3 biji; Buah kayu ules 1 biji; daun trawas 1 helai, Campuran ditumbuk; ditambah air 115 ml dan dididihkan; kemudian disaring, Diminum pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml Nyeri haid Rimpang kunyit 1 jari; Ketumbar 7 butir; Cengkih 1 butir; Asam kawak; Biji pala, Campuran ditumbuk; ditambah air 110 ml; dan dididihkan; kemudian disaring, Diminum 1 kali sehari 100 ml Sakit perut Kunyit dibakar 1 jari; Kulit batang pulosari 1 jari; Ketumbar 7 biji; Seluruh tanaman patikan cina 1 genggam; Air 1 cangkir, Campuran ditumbuk; ditambah air dan dididihkan sampai diperoleh secangkir; disaring, Bayi umur 5-7 bulan; 1 sendok teh/jam; Anak umur 1-2 tahun; diminum 2 kali sehari; 2 sendok makan; Dewasa; sehari minum 3 kali; 1/2 cangkir

Kunci Pepet (Kaemferia rotunda L.) Sinonim : -Familia : Zingiberaceae Uraian : Kunci pepet atau kunir putih sering disebut "kunyit putih" atau "Curcuma alba", sebutan nama latin yang salah. Karena daunnya bercorak indah dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya menyerupai tanaman hias sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot. Kunci pepet juga bisa ditemukan tumbuh liar di beberapa tempat di bagian timur Jawa sampai ketinggian kurang dari 750 m dpl. Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional, kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetika tradisional. Ada dua fase tumbuh kunci pepet. Yang pertama disebut fase vegetatif, yaitu pertumbuhan normal seperti biasa dengan daun dan batang semu. Yang kedua, yaitu fase generatif. Pada fase ini yang terlihat hanya bunga-bunganya saja. Tanaman ini terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 m dpl. Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa. Selain itu, juga ditemukan di India, Srilangka, dan Malaysia. Terna tahunan dengan tinggi 30-70 cm ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya. Daun tunggal, helaian daun berbentuk lanset, panjang 20-30 cm, lebar 7,5-10 cm, ujung runcing, pangkal berpelepah, tepi rata, warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna cokelat. Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek. Bunga bisa tumbuh menggerombol, sering mekar beberapa kuntum sekaligus, warnanya ungu34 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

muda kemerahan. Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar, yaitu seukuran telur puyuh. Dari rimpang induk keluar akar-akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi rimpang induk. Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat, berserat halus, dan rasanya pahit. Jika telah keluar bunga, menandakan rimpang siap di panen. Umbi muda bisa dijadikan lalap. Perbanyakan dengan rimpang. Nama Lokal : NAMA DAERAH Jawa: kunci pepet, temu rapet, ardong (Jawa), kunir putih (Sunda). Madura: konce pet. Melayu: temu putri, t. rapet. NAMA ASING - NAMA SIMPLISIA Kaempferiae rotundae Rhizoma (kunci pepet).

Penyakit Yang Dapat Diobati : Rimpang rasanya pahit, sifatnya sejuk. Berkhasiat antiradang, peluruh kentut (karminatif), dan mempercepat penyembuhan luka. Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpangnya. INDIKASI Rimpang digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak karena memar, keseleo. CARA PEMAKAIAN Untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang untuk menurap bagian tubuh yang memar, keseleo, dan bisul yang sulit pecah. Setelah digiling halus menjadi serbuk, rimpang induk yang telah dikeringkan bisa digunakan sebagai bedak. CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT Bengkak, memar, bisul Cuci bersih rimpang induk kunci pepet yang segar, lalu tumbuk sampai halus. Jika menggunakan rimpang kering, tambahkan sedikit air. Tempelkan hasilnya pada bagian tubuh yang memar atau bengkak, lalu balut. Mengeluarkan angin dari perut Seduh serbuk kunci pepet sebanyak satu sendok teh dengan secangkir air panas, lalu tutup. Setelah dingin, minum beningannya. Komposisi : Rimpang mengandung minyak asiri berwarna kuning muda, agak berbau, mengandung borneol, sineol, metil khavikol, dan saponin.

35 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KUMIS KUCING Nama latin: Orthosiphon stamineus Benth Nama daerah: Kumis ucing; Brengos kucing; Songot koceng; Remujung; Sesaseyan Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang basah, tinggi sampai 1,5 m, daunnya berbentuk bulat telur, bunganya berwarna putih seperti kumis kucing, batangnya berbentuk empat persegi dan mudah di patahkan Habitat: Tumbuh liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam sebagai tanaman hias Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan Kandungan kimia: Genkosid orthosifonin; Zat lemak; Minyak atsiri; Minyak lemak; Saponin; Sapofonin; Garam kalium Khasiat: Anti inflamasi; Diuretik

36 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Nama simplesia: Orthosiphonis Herba

Resep tradisional: Susah kencing Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas Batu ginjal Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml Kencing manis, Daun kumis kucing 20 helai; Daun sambiloto 20 helai; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari; 100 ml Sakit pinggang Daun kumis kucing segar 1 genggam; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

Kucing Kucingan (Acalypha indica L.) Sinonim : A. australis L. Familia : euphorbiaceae. Uraian : Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2,5-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam. Biji bulat panjang, berwarna cokelat. Akarnya akar tunggang, berwarna putih kotor. Akar tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing, yang dikonsumsi dengan cara dikunyah. Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan biji. Nama Lokal : NAMA DAERAH Sumatera: ceka mas (Melayu). Jawa: lelatang, kucing-kucingan, rumput kokosongan (Sunda), rumput bolong-bolong (Jawa). NAMA ASING Tie xian (C), copperleaf herb (I). NAMA SIMPLISIA Acalyphae Herba (herba kucing-kucingan).

Penyakit Yang Dapat Diobati : Rasa pahit, sifatnya sejuk, astringen. Herba ini berkhasiat antiradang, antibiotik, peluruh kencing37 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

(diuretik), pencahar, dan penghenti perdarahan (hemostatis). Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIGUNAKAN Seluruh bagian tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat. dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan. INDIKASI Herba ini digunakan untuk pengobatan : - disentri basiler, disentri amuba, diare, - anak dengan berat badan rendah (malnutrisi), - gangguan pencernaan makanan (dispepsi), - perdarahan, seperti mimisan (epistaksis), muntah darah (hematemesis), berak darah (melena), kencing darah (hematur-ia), malaria, dan - susah buang air besar (sembelit). CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus 9-15 g herba kering atau 30-60 g herba segar. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti bisul, koreng, luka berdarah, eksim, radang kulit (dermatitis), atau gigitan ular. Cara lain, rebus satu tumbuhan kucing-kucingan seutuhnya. Selanjutnya, gunakan air rebusannya untuk mencuci luka ataupun koreng. CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT Disentri amuba, disentri basiler, diare, dan penyakit dengan perdarahan Rebus seluruh bagian tumbuhan kucing-kucingan yang sudah kering sebanyak 30-60 g dalam 3 gelas air sampai aimya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring clan air saringannya dibagi dua (sama banyak). Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan selama 5-10 hari. Disentri basiler Cuci 30-60 g herba kucing-kucingan kering, 30 g krokot (Portulaca oleracea L.), dan 30 g &jla merah, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, lalu rebus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh. Luka berdarah, koreng, bisul, radang kulit, gigitan ular Cuci 1 tanaman herba segar. Tambahkan 1 sendok teh gula pasir, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan ini ke bagian tubuh yang sakit. Dermatitis, eksim, koreng Cuci 1 tanaman herba segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Gunakan ramuan tersebut untuk mencuci bagian tubuh yang sakit selagi hangat. Sembelit Cuci 1 tumbuhan segar (berikut akarnya), lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 1 gelas air sampai mendidih (selama 15 merit). Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pada malam hari Komposisi : Daun, batang, dan akar mengandung saponin dan tanin. Batangnya juga mengandung flavonoida dan daunnya mengandung minyak asiri.

KREMAH Nama latin: Alternanthera sessilis (L) Nama daerah: Daun rusa; Kremak; Sayur udang; Jukuk demah; Kremek; Kremi; Matean Deskripsi tanaman: Semak, merambat, batang masif, beruas-ruas, warna hijau kekuningan. Daun majemuk berhadapn, bentuk lonjong, ujung dan pangkal runcing, warna hijau. Perbungaan bentuk bulir, diketiak daun dan diujung batang, mahkota bunga berwarna putih kehijauan. Buah kotak, warna cokelat, biji bulat, hitam Habitat: Tumbuh baik pada tempat terbuka dan cukup air pada ketinggian 1-1000 m dpl38 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan Kandungan kimia: Zat lendir; Kalium oksalat Khasiat: Anti inflamasi; Diuretik; Galaktagog; Kholagog; Antipruritik Nama simplesia: Alternantherae sessilidis Herba

Resep tradisional: Peradangan perut : Herba kremah 3 pucuk; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 3 kali sehari; tiap minum 100 ml Mencegah uban Herba kremah beberapa pucuk; Air secukupnya, Diseduh, Setelah dingin digosokkan pada kulit kepala

KOMFREY (Symphytum officinale L. ) Famili : Boroginaceae Daerah : Asing : Comfrey, knit bone, Kang fu li (Cina) Sifat Kimiawi : Kandungan kimia tumbuhan ini yaitu symphytine, echimidine, anadoline, alkaloid pyrrolizidine (Pas), tanin, minyak atsiri, allatonin dan vitamin B1, B2, C dan E. Efek Farmakologis : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisio-nal lain disebutkan, bahwa tanaman ini memiliki sifat dingin, agak sedikit pahit. Bagian tanaman yang digunakan : Daun dengan tanpa tangkai atau akar. Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan anakan. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman herba, membentuk rumpun, tinggi 20-50 cm. Batang semu, tidak berkayu,39 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

bertangkai. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan kasar, panjang 27-50 cm, lebar 4-14 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk corong, bertaju lima, warna putih kekuningan. Buah bulat, tiap buah terdiri atas 4 biji. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. TEKANAN DARAH TINGGI : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci. untuk 2 kali atau daun segar 4 lembar di juice, sarinva diminum. untuk 2 kali. atau. Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas. minum airnya 2 kali sehari. DIABETES / KENCING MANIS : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci. untuk 2 kali, Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali. atau, Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari TEKANAN DARAH RENDAH : Daun segar 4 lembar dilalap. setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci. untuk 2 kali. Atau Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa : gelas, minum airnya 2 kali sehari. KOLESTEROL TINGGI : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan gamin dan dicuci. untuk 2 kali, Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau, Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas. minum airnya 2 kali sehari. LEUKEMIA (RENDAH HB) : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskandengan garam dan dicuci untuk 2 kali Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau, Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari PNEUMONIA, ASTHMA, GANGGUAN PENCERNAKAN BATU GINJAL / KENCING DARAH, GANGGUAN EMPEDU. TUMOR DAN KANKER, AMBEIEN DAN PRURITUS ANI DIARE , ANEMI, PATAH TULANG, LUKA / ALERGI KULIT KEMANDULAN PADA WANITA, REMATIK, PEGAL LINU. : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci untuk 2 kali Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau,Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari.

40 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KOLA Nama latin: Cola Sp Nama daerah: Kola; Khole; Kolaan Deskripsi tanaman: tanaman berupa pohon, tinggi lebih kurang 20 meter. Batang bulat, berkayu, keras, permukaan kasar, warna hijau kecokletan. Daun tunggal, tersebar, bertangkai, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 7-19 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, mahkota bentuk bintang, bertaju lima, warna kuning keputihan. Buah kotak, bulat memanjang, panjang 8-15 cm, diameter 5-9 cm, warna hijau Habitat: Tumbuh liar di perkebunan yang cukup lembab pada dataran tinggi 700-1100 m dpl Bagian tanaman yang digunakan: Biji Kandungan kimia: Alkaloid kafenia; Teobromina; Teofilina; Kolanina; Kolatanin; Kola; Katekol; Kolatin; Kolatein; Merah kola; Minyak lemak; Zat pati; Gula Khasiat: Stimulan; Antidepresif; Diuretik; Kardiotonik Nama simplesia: Colae Semen Resep tradisional: Penyegar badan dan Migrain : Biji kola 5 g; Buah cabai jawa 3 g; Rimpang lempuyang 3 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

41 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KI SAAT ( Valeriana officinalis L.) Famili : Valerianaceae. Daerah : Jawa : valerian , Sunda : kisaat Asing : Sifat Ki miawi : Tumbuhan ini memiliki kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain Minyak atsiri yang berisi ester borneol (campuran asam valerianat, butirat, asetat dan formiat), terpen, dipenten, terpineol dan bonilalkohol. Alkaloida-alkaloida katinina dan valerianina, Zat penvamak, lemak dan abu. Efek Farmakologis : Tanaman ini memiliki sifat Rasa agak pedas, agak pahit dan hangat. Akar bersifat penenang. Bagian tanaman yang digunakan : Akar dan daun Budi daya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan anakan. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. KEPUTIHAN Daun setengah genggam di rebus dengan 4 gelas air menjadi 2 gelas, saring, minum 2 kali sehari. GELISAH :Akar sedikit di tumbuk, tambahkan air minum saring, minum

42 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KI TAJAM (Clinacanthus nutans Lindau ) Famili : Acanthaceae Daerah : Sunda : Ki Tajam, Jawa : Dandang Gendis, Jawa Tengah : Gendis Asing : Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui a. l. saponin, polifenol Efek Farmakologis : Tanaman ini memiliki sifat Mengefektifkan fungsi kelenjar tubuh, Meningkatkan sirkulasi Diuretic, anti demam, anti diare Bagian tanaman yang digunakan : Daun Segar Budi Daya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan stek batang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Perlu cukup matahari. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. SUSAH KENCING : Daun segar 15 gram, direbus dengan air 1 gelas selama 15 menit, dinginkan kemudian disaring. minum sekaligus. DISENTRI : Daun segar segenggam direbus dengan 5 gelas air jadi 3 gelas, minum 3 x 1 gelas KENCING MANIS : Daun segar 7 lembar ( sakit ringan / gejala awal) atau 21 lembar (sakit berat ) di rebus dengan air 2 gelas sampai tinggal satu gelas, dinginkan, minum dua kali sehari. Catatan : Resep untuk Kencing manis tidak tercatat dalam literatur tetapi biasa digunakan di Jawa. Efek abortivurn tanaman ini belum diketahui oleh karena itu wanita hamil sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

43 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KI TOLOD (Isotoma longiflora (L.)Presl ) Famili : Campanulaceae. Daerah : Ki tolod, daun tolod (Sunda), Kendali, sangkobak (Jawa); Asing : Ster van Bethlehem karena mahkota bunganya berbentuk bintang. Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia yang sudah diketahui a.l. Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkoloid, saponin, flavonoid dan poliferol. PERHATIAN - tanaman ini beracun, untuk setiap kali minum tidak boleh lebih dari 3 lembar daun. Efek Farmakologis : Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi (anti peradangan), analgesik (penghilang nyeri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan). Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan. Bagian tanaman yang digunakan : Daun, bunga dan seluruh tanaman. Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. 1. SAKIT GIGI : Dua lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang gigi yang sakit. 2. ASMA, BRONCHITIS, RADANG TENGGOROKAN : Tiga lembar daun dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin di saring lalu di minum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore 3. LUKA : Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus, tempelkan pada luka lalu di balut dengan kain bersih. Ganti 2 - 3 kali sehari. 4. OBAT KANKER : Daun 3 lembar berikut batangnya, di rebus dengan 5 gelas air hingga44 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

menjadi 1 2 gelas dengan api kecil. Air rebusan di minum beberapa kali hingga habis dalam sehari 5. KATARAK : 1 lembar daun yang sudah bersih ditambah 5 sendok makan air bersihkemudian tulang daun ditekan tekan dengan sendok. Daunnya dibuang, airnya 3-5 tetes diteteskan kemata, didiamkan sejenak, kototan mata dibuang kemudian mata dicuci dengan air rebusan daun sirih.

45 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KETEPENG Nama latin: Cassia alata L. Nama daerah: Ketepeng China; Ketepeng badak; Daun kupang; Daun kurapa; Kupang-kupang;46 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Ki manita Deskripsi tanaman: Tanaman perdu, tinggi 1-5 meter. Daun menyirip genap, poros daun tanpa kelenjar, daun penumpu lama tetap tinggal dengan pangkal lebar dan ujung meruncing seperti kulit merah cokelat, panjang 6-9 mm. anak daun 8-24 pasang, sepasang yang terbawah langsung terletak diatas pangkal tangkai daun hampir memeluk ranting. Ukuran anak daun 3,5-15 cm kali 2,5-9 cm. Tandan bunga tidak bercabang, tangkai bunga 10-20 cm. Daun pelindung pendek dan rontok sebelum mekar, warna jingga ukuran 32 cm. Kelopak berbagi 5. Daun mahkota kuning cerah. Buah polong yang gepeng, bersayap pada kedua sisinya, memecah bila telah masak dan bijinya dapat 50-70 butir. Habitat: 1-1400 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan : Daun Kandungan kimia: Glikosida anthrakinon; Resin; Asam krisofanat; Zat samak; Aloe emodin Khasiat: Laksatif; Parasitisida Nama simplesia: Cassiae alatae Folium

Resep tradisional: Kapalan dan Herpes Daun ketepeng China muda 7 helai; Akar kelembak 1 jari tangan; Buah asam sedikit; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml. Kurap dan Panu : Daun ketepeng Cina secukupnya; Kapur sirih atau Tawas sedikit; Air sedikit, Dipipis hingga berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian kulit yang sakit.

Ketepeng Kecil (Cassia tora Linn.) Sinonim : Cassia foetida, Salisb. Cassia obtusifolia, Linn. Cassia tagera, Lamk. Familia : Caesalpiniaceae (Leguminosae) Uraian : Tanaman berupa perdu kecil yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 1 m. Tumbuh liar di47 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

pinggir kota, daerah tepi sungai, semak belukar dan kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias. Batangnya lurus, pangkal batang berkayu, banyak bercabang, daerah ujung batang berambut jarang. Daun letak berseling, berupa daun majemuk menyirip ganda terdiri dari 3 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang, panjang 2-3 cm, lebar 1 1/2 - 3 cm ujung agak membulat dan pangkal daun melancip, warna hijau, permukaan bawah daun berambut halus. Bunganya banyak berwarna kuning tersusun dalam rangkaian tandan yang tumbuh pada ketiak daun. Buahnya buah polong berkulit keras berisi 20 - 30 biji yang bentuknya lengkung berwarna coklat kuning mengkilat. Tanaman perdu ini berasal dari Amerika tropik dan menyukai tempat terbuka atau agak teduh dapat tumbuh di dataran rendah sampai 800 m di atas permukaan laut. Nama Lokal : Ketepeng sapi, ketepeng cilik (jawa), pepo (Timor) ; Ketepeng lentik (Sunda); Jue ming zi (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati : Radang mata, luka cornea, rabun senja, glaucoma, Hipertensi; Hepatitis, cirrhosis, Perut busung air (ascites), sulit buang air besar; Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIPAKAI: Biji, dikeringkan. KEGUNAAN: , 1. Radang mata merah, luka kornea (ulcus cornea), rabun senja, glaucoma. 2. Tekanan darah tinggi. 3. Hepatitis, cirrhosis, ascites (Perut busung air). 4. Sulit buang air besar (habitual constipation). PEMAKAIAN: 5 - 15 gram direbus, minum atau dijadikan bubuk untuk pemakaian luar. CARA PEMAKAIAN: 1. Tekanan darah tinggi: 15 gram biji digongseng (goreng tanpa minyak) sampai kuning, kemudian digiling sampai terasa kesat, ditambah gula secukupnya, seduh dengan air panas atau direbus, minum sebagai pengganti teh. 2. Radang mata: Bubuk/serbuk ditambah teh secukupnya, tempelkan pada kedua pelipis (Pada kedua titik akupunktur Tay Yang / istimewa). 3. Cacingan pada anak: 9 gram bubuk + 1 pasang hati ayam, dilumatkan dan ditambah sedikit arak putih, diaduk menjadi lempengan, kukus, makan. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Terasa manit pahit dan asin, agak dingin. Pengobatan radang mata, peluruh air seni, melancarkan buang air besar. Herba ini masuk meridian liver (Purifies = membersihkan) dan meridian ginjal (Supports = menguatkan). KANDUNGAN KIMIA: Biji segar mengandung chryzophanol, emodin, aloe-emodin, rhein, physcion, obtusin, aurantio-obtusin, rubrobusarin, torachryson, toralactone, vit.A.

48 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KETAPANG Nama latin: Terminalia cattapa L Nama daerah: Katapang; Ketapa; Gentapang; Hatapang; Lahafang; Katafa; Ketapas Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang besar, tingginya sampai 20 m lebih, Daunnya selebar tangan, berbentuk bulat telur, dan dua kali setahun, daunnya runtuh. Bunganya tidak berwarna tetapi harum baunya Habitat: Tumbuh di hutan dan di tepi pantai sampai ketinggian 800 m dpl Bagian tanaman yang digunakan: Biji ; Kulit kayu ; Daun Kandungan kimia: Minyak lemak; Tanin; Saponin Khasiat: Laksatif; Diuretik; Diaforetik Nama simplesia: Terminaliae Semen

Resep tradisional: Pelancar ASI dan Pencahar: Biji ketapang (serbuk)3 biji; Tepung garut 2 sendok makan; Gula aren secukupnya; Air secukupnya, Dibubur, Dimakan seperti makan bubur; di samping untuk melancarkan ASI; dapat juga untuk pencahar ringan.

49 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KESUMBA Nama latin: Bixa orellana L. Nama daerah: Kasumbo; Kasumba; Kasumba keling; Kasombha; Kasupa Deskripsi tanaman: Tumbuhan perdu, tinggi 2-9 m, mempunyai daun tunggal bertangkai panjang, bentuknya bulat telur, ujung runcing, pangkal rata kadang berbentuk jantung, tepi rata, panjang 8-20 cm, lebar 5-12 cm, dan warna hijau berbintik merah. Bunga tumbuhan ini berwarna merah muda atau putih, diameter 4-6 cm. Buahnya seperti buah rambutan, tertutup rambut sikat berwarna merah tua atau hijau, pipih, panjang 2-4 cm dan berisi banyak biji kecil berwarna merah tua Habitat: Tumbuh liar di ladang dengan cahaya yang cukup pada dataran rendah hingga 1200 m dpl Bagian tanaman yang digunakan : Daun Kandungan kimia: Tannin; Kalsium oksalat; Saponin; Lemak; Glukosida; Damar Khasiat: Diuretik; Antipiretik Nama simplesia: Bixi Folium Resep tradisional: Masuk angin : Daun kesumba 15g; Gula jawa 30 g; Air 500 ml, Direbus selama mendidih selama 15 menit, Diminum pagi dan sore Demam : Daun kesumba 10 g; Air 400 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum 3-4 kali sehari

50 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KEMUNING Nama latin: Murraya paniculata (L.)JACK Nama daerah: Kamuning; Kamuri; Kamoni; Kamone; Kemuning; Kajeri Deskripsi tanaman: Tanaman berupa pohon, tinggi 3-7 m. Batang berkayu, beralur, warna kecokelatan kotor. Daun majemuk, anak daun 4-7, permukaan licin, bentuk corong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, panjang mahkota 6-27 mm, lebar 4-10 mm, warna putih. Buah buni, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda berwarna hijau setelah tua merah. Habitat: Tumbuh liar di ladang pada daerah lembab dengan cahaya cukup di dataran dari 950 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Glukosida murayin; Minyak atsiri; Kadinena Khasiat: Analgesik; Diuretik; Stomakik Nama simplesia: Murrayae Folium Resep tradisional: Haid tidak teratur: Daun kemuning 3 g; Daun pacar kuku 3 g; Rimpang temu lawak 4 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml Menguruskan badan: Daun kemuning 1 genggam; Daun pace 1 genggam; Bangle 1/2 jari kelingking; Air secukupnya, Dipipis, Diulang selama 7 hari; untuk pemeliharaan diminum 2 kali seminggu; tiap kali minum 1/4 cangkir Keputihan: Daun kemuning 3 g; Daun pacar kuku 3 g; Herba tapak liman 2 g; Rimpang temu kunci 2 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml Reumatik, Daun kemuning 3 g; Akar tembelekan 6g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

51 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KEMBANG TELENG (Clitoria ternatea L.,) KLASIFIKASI - Kembang Telang biasa disebut Clitoria ternatea L., termasuk famili tumbuhan Papilionaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Bunga biru, Kembang teleng, bunga talang atau bisi. SIFAT KIMIAWI - Memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l : Saponin, flavonoid, alkoloid, ca-oksalat dan sulfur, khusus daunnya : kaemferol 3-glucoside serta triterpenoid. bunganya mengandung delphinidin 3.3.5 serta triglucoside, fenol. Akarnya beracun. EFEK FARMAKOLOGIS Akar : Toksik (beracun), laxative (pencahar), diuretik, perangsang muntah, pembersih darah. Daun : Mempercepat pematangan bisul Biji : Obat Cacing, pencahar ringan BAGIAN TANAMAN YANG BERGUNA - Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. 1 Abses, bisul : - Bunga berwarna biru ditumbuk halus, ditambahkan gula jawa secukupnya dipakai menutup bisul/abses. - Minum air godokan kembang telang putih untuk pencuci darah. - Setengah genggam daun kembang telang dicuci bersih lalu digiling halus dan tambahkan garam secukupnya untuk ditaruh di bisul. 2 Radang mata merah : Rendam bungaberwarna biru sampai airnya biru dan gunakan sebagai pencuci mata. 3 Busung perut, pembesaran organ perut : Ekstrak akar 5 - 10 gram dalam alkohol. 4 Sakit Telinga : Daun dicuci bersih lalu dilumatkan, air perasannya ditambah garam, hangathangat dioleskan kesekitar telinga yang sakit 5 Menghilangkan dahak pada bronchitis kronis : minum godokan akar. 6 Demam: akar kering 0.3 gram, direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas, dinginkan lalu saring dan minum 2 x 1 gelas. 7 Iritasi kandung kemih dan saluran kencing : aturannya sama dengan no 6.

52 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

BUDI DAYA - Perbanyak tanaman dengan biji. Biji disemai kemudian tanaman muda dipindahkan ketempat penanaman. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembabab tanah. Disamping itu juga dibutuhkan pemupukan terutama pupuk dasar.

KEMBANG COKLAT ( Zephyranthes candida Herb.) Famili : Amaryllidaceae. Daerah : Asing : Zhong Lan (Cina) Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain Lycorine, Tazettin, Haemanthidne, Nerinine Efek Farmakologis : Tanaman ini memiliki sifat: Rasa agak manis, penurun panas. Bagian tanaman yang digunakan : Daun, biji, batang dan akar. Budi Daya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan umbi atau anakan (bisa juga biji). Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. GANGGUAN FUNGSI HATI TERUTAMA UNTUK GEJALA HEPATITIS TAHAP AWAL : 10 gram tanaman di rebus, minum. AYAN / EPILEPSY : 10 gram herba tambah gula batu, di rebus, minum. KEJANG PADA ANAK : Daun segar 10 - 15 gr. tambah gula batu, di rebus, minum dan atau Herba 10 - 15 gram tambah garam, di lumatkan, untuk ditempelkan pada pelipis.

53 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KEMBANG BUGANG (Clerodendrum calamitosum L. ) Famili : Verbenaceae Daerah : Melayu : kayu gambir , Sunda : kembang bugang Asing : Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain saponin, flavonoida, polifenol, alkaloid dan kalium. Efek Farmakologis : Tanaman ini memiliki sifat: menghentikan pendarahan, penghancur batu ginjal. Bagian tanaman yang digunakan : Daun dan akar. Budi Daya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan biji atau stek batang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dgn cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. DEMAM : Daun segar 10 g di cuci lalu di rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin di saring, minum sekaligus. WASIR : Daun 9 lembar dicuci bersih dan di potong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin di saring, minum dengan madu seperlunva. DIGIGIT ULAR. : Sepotong akar sebesar ibu jari di cuci bersih dan di bilas dengan air matang, lalu di kunyah, airnva di telan, ampasnya di letakkan pada luka gigitan. KENCING BATU : Daun 8 lembar dicuci lalu di potong-potong seperlunva, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 1/4gelas. Setelah dingin di saring, minum dengan madu seperlunya. Sehari 3 kali 3/4 gelas. KENCING NANAH : Daun kembang bugang 6 lembar , daun pegagan 10 lembar, daun picisan 20 lembar, daun jintan 25 lembar, daun meniran 12 sirip, daun murbei 9 lembardaun sendok 8 lembar, daun kumis kucing 50 lembar, daun bengang 8 lembar, gula enau 3 jari, dicuci dan di potong - potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

54 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KEMANGI

Nama latin: Ocimum basilicum L Nama daerah: Kemangi; Kemangen; Surawung Deskripsi tanaman: Tanaman semak yang tegak dengan bau khas, tinggi mencapai 1,5 meter. Bunganya berbibir berbentuk bulir warna putih dan merah muda. Bijinya bila kena air menggelembung seperti agar-agar. Habitat: Tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 1300 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Eugenol; Sineol; Metilkhavikol; Protein; Kalsium Khasiat: Diaforetikum Nama simplesia: Ocimume Folium

Resep tradisional: Perut kembung : Daun kemangi secukupnya, Dicuci bersih, Dimakan sebagai lalapan

55 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KELOR Nama latin: Moringa oliefera Lamk Nama daerah: Kilor; Celor; Kerol; Kelo; Keloro Deskripsi tanaman: Tanaman berupa pohon yang tingginya lebih kurang 8 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, berbintik hitam, warna putih kotor. Daun majemuk, panjang 20-60 cm, anak daun bulat telur, tepi rata, ujung berlekuk, tulang menyirip ganjil, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, letak di ketiak daun, panjang 10-30 cm, mahkota warna putih. Buah polong, panjang 20-45cm, berisi 15-25 biji, warna cokelat kehitaman. Habitat: Tumbuh liar di ladang pada daerah cukup air, dengan cahaya matahari penuh pada ketinggian 300-900 m dpl Bagian tanaman yang digunakan: Akar Kandungan kimia: Pterigospermin; minyak atsiri; Alkaloid moringin; Moringinin; Minyak lemak Khasiat: Diuretik; Stimulan; Ekspektoran; Analgesik Nama simplesia: Moringae Radix

Resep tradisional: Bengkak dan Beri-beri : Kulit akar kelor secukupnya; Masoyi secukupnya; Kuncup cengkih secukupnya; Akar pepaya; Air secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian yang bengkak Sakit kepala dan Rematik: Akar kelor secukupnya; Air sedikit, Dipipis hingga berbentuk pasta, Dioleskan pada pelipis dan di belakang telinga. Pada penderita rematik, pasta tersebut dioleskan pada bagian yang terasa nyeri; Diborehkan 3 kali sehari.

56 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

KELADI TIKUS ( Coleus amboinicus Lour.) Famili : Araceae Daerah : bira kecil, daun panta susu, ki babi, trenggiling mentik, ileus, kalamoyang. Asing : Rodent tuber Sifat Kimiawi : Belum banyak diketahui atau tidak dipublikasikan. Efek Farmakologis : Hasil penelitian menunjukkan Membunuh / menghambat pertumbuhan sel kanker. Menghilangkan efek buruk chemoterapi Bersifat antivirus dan anti bakteri Bagian tanaman yang digunakan : Umbi dan seluruh tanaman, daun sampai akar, yang terbaik digunakan segar dalam bentuk juice (sari tanaman) dan langsung diminum sesudah diolah. ***LIHAT PERINGATAN *** Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan umbi. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yang cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. KORENG : Umbi secukupnya di tumbuk halus, tempelkan ke tempat sakit. FRAMBUSIA : Umbi secukupnya di tumbuk halus, tempelkan ke tempat sakit, MENETRALISIR RACUN NARKOBA : Umbi sebesar ujung jari di cuci bersih dengan air matang, dikeprek dan di telan. Lakukan beberapa kali sehari. (Cara penggunaan ini berdasarkan informasi lisan dari seorang pemakai) KANKER: PAYUDARA, PARU-2, USUS BESAR, RECTUM, LIVER, PROSTAT, GINJAL, LEHER RAHIM, TENGGOROKAN, TULANG, OTAK, LIMPA, LEUKEMIA, EMPEDU DAN PANKREAS. Tanaman lengkap 3 batang (50 gr.) di rendam setengah jam, di cuci, ditumbuk halus, peras dengan kain, tambahkan 1/2 sendok madu, campur, minum. Lakukan 3 kali sehari. Air perasan harus segera diminum, tidak boleh disimpan. PERINGATAN 1. WANITA HAMIL DILARANG MINUM TANAMAN OBAT INI. 2. TANAMAN DIHALUSKAN DENGAN CARA DITUMBUK TIDAK BOLEH DIBLENDER. 3. BILAMANA TANGAN GATAL TERKENA BUBUK INI, CUCILAH DENGAN AIR GULA. 4. HINDARKAN MATA DARI TUMBUKAN BAHAN INI. 5. AIR SARI KELADI TIKUS, HARUS DIMINUM SEGERA, TIDAK BOLEH DISIMPAN. 6. TANAMAN KELADI TIKUS MUDAH BUSUK BILA BASAH, JADI HARUS DISIMPAN DIKULKAS, DENGAN CARA, TANAMAN DIBUNGKUS DENGAN KERTAS DULU, DIMASUKKAN KEDALAM PLASTIK, SIMPAN DI KULKAS. 7. MINUM RAMUAN KELADI TIKUS SAAT PERUT KOSONG, SEKURANGKURANGNYA SEJAM SEBELUMNYA. 8. PASIEN YANG BARU OPERASI, TUNGGU 2 MINGGU BARU BOLEH MINUM57 | P a g eAhmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

RAMUAN INI. 9. PENGARUH MINUM RAMUAN INI, 2 HARI PERTAMA MUAL, SEDIKIT DIARE, TINJA BERWARNA HITAM DAN BADAN LESU. 10. KADANG PASIEN MUAL DAN MUNTAH SETELAH LAMA MINUM RAMUAN INI, HENTIKAN PEMAKAIAN SAMPAI GEJALA HILANG BARU MINUM LAGI ATAU DOSIS DIKURANGI.

KEJI BELING Nama latin: Reulla napifera Zoll Mor Nama daerah: Daun picah beling; Keci beling; Enyoh kelo Deskripsi tanaman: Tanaman semak, tinggi 1-2 meter. Batang beruas, bula, berbulu kasar, percabangan monopodial, warna hijau. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lanset atau lonjong, tepi beringgit, ujung dan pangkal runcing, [anjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, mahkotabentuk corong, berambut, warna ungu. Buah bulat, warna coklat.

58 | P a g e

Ahmad Taufi k-at3 58 [email protected] gmail .com

Habitat: Tumbuh liar di ladang pada daerah ternaungi di ketinggian 1-750 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Garam alkali; Asam silikat; Karbonat; Triterpena Khasiat: Diuretik Nama simplesia: Reullaea Folium

Resep tradisional:

Kencing batu :

Daun Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. KENCING KURANG LANCAR : Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 g