appendicitis tama

78
REFERAT APPENDICITIS Oleh: Tama Natalia 10310381 KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU BEDAH 1

Upload: dicha-manies

Post on 16-Aug-2015

275 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

apendik

TRANSCRIPT

REFERATAPPENDICITIS Oleh:Tama Natalia10310381KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN MALAHAATI!01"1BAB IPENDAHULUANApendisitis adalahperadanganyangterjadi padaApendiks vermicularis.Apendiks merupakan organ tubular yang terletak pada pangkal usus besar yangberada di perut kanan bawah dan organ ini mensekresikan IgA namun seringkalimenimbulkan masalah bagi kesehatan. Peradangan akut Apendiks atau Apendisitisakut menyebabkankomplikasi yangberbahaya apabilatidaksegeradilakukantindakan bedah. Apendisitis merupakan kasus bedah akut abdomen yang paling seringditemukan.Apendisitis dapat mengenai semuakelompokusia, meskipuntidakumum pada anak sebelum usia sekolah. Hampir1/ anak dengan Apendisitis akutmengalami per!orasi setelah dilakukan operasi. "eskipun telah dilakukanpeningkatan pemberianresusitasi cairan dan antibiotik yang lebih baik, #iagnosis apendisitis harus ditegakkandini dantindakanharus segeradilakukan.$iwayat perjalanan penyakit pasien dan pemeriksaan !isik merupakanhal yang paling penting dalam mendiagnosis Apendisitis. %eterlambatan diagnosisdapat menyebabkanpenyulit per!orasi dengan segala akibatnya. Perananpemeriksaan penunjang khusunya di bidang radiologi sangat penting untukmembantu penegakan diagnosis apendisitis sehingga penanganan yang diberikandapat dilakukandengancepat, tepat, danakurat berdasarkanhasilpemeriksaantersebut.&BAB IITIN#AUAN PUSTAKA!$1 ANATOMI% FISIOLO&I% DAN EMBRIOLO&I APPENDIKSApendiks merupakan organ berbentuk tabung,panjangnya sekitar 1' cm ()1*cm+. ,umennya sempit di bagianpro-imal danmelebar di bagiandistal..amun, pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, lebar di pangkal, dan sempit diujung. %eadaanini mungkinmenjadi penyebabrendahnya insidenapendisitispadausiatersebut. %ebanyakanterletakintraperitoneal dandapat digerakkan.Pada apendiks terdapattanea coli yang menyatu dipersambungkan sekum danbisabergunasebagai penandatempat untukmendeteksi apendiks. %ebanyakankasus, apendiks terletak intra abdominal. Posisi ini memungkinkan apendiksbergerak bebas dan ruang geraknya bergantung pada panjang mesoapendiks dipenggantungnya. Pada kasus selebihnya apendiks terletak retroperitoneal, yaitu dibelakang sekum, di belakang kolon asenden, atau di tepi lateral kolon asenden. Apendiks vermi!ormis disangga oleh mesoapendiks (mesenteriolum+ yangbergabung dengan mesenterium usus halus pada daerah ileum terminale."esenteriolumberisi a. Apendikularis (cabang a. ileocolica+. /ri!iciumnyaterletak &,* cm dari katup ileocecal. "esoapendik merupakan jaringan lemak yangmempunyai pembuluh appendiceal dan terkadang juga memiliki lim!onodi kecil.0truktur apendiks mirip dengan usus mempunyai 1 lapisan yaitu mukosa,submukosa, muskularis eksterna/propria (otot longitudinal dan sirkuler+ danserosa. ,apisan submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar dan jaringan elastis

membentukjaringansara!, pembuluhdarahdanlymphe. Antara "ukosadansubmukosa terdapat lymphonodes. "ukosa terdiri dari satu lapis epitel kolumnardan terdiri dari kantong yang disebut crypta liberkulin.2ambar 1. Appendi- vermicularis1+Pangkal apendiks dapat ditentukan dengan cara pengukuran garis "onroe)Pichter. 2aris diukur dari 0IA0 de-tra ke umbilicus, lalu garis dibagi . Pangkalapendiks terletak 1/ lateral dari garis tersebut dan dinamakan titik "c 3urney. 1Appendiks diperdarahi oleh arteri apendikular yang merupakan cabang daribagian bawah arteriileocolica.Arteri pada appendikstermasukendarteriyangmerupakan arteri tanpa kolateral. Appendiks memiliki lebih dari 4 saluran lim!emelintangi mesoapendiks menuju nodus lim!e ileocaecal.Awalnya, Appendiksdianggaptidakmemiliki !ungsi. .amunakhir)akhirini, Appendiks dikatakan sebagai organ imunologi yang secara akti!mensekresikan Imunoglobulin terutama Imunoglobulin A(IgA+. 5alaupunAppendiks merupakan komponen integral dari sistem Gut Associated LymphoidTissue(2A,6+,!ungsinya tidak penting dan Appendectomy tidak akan menjadisuatu predisposisi sepsis atau penyakit imunode!isiensi lainnya.Persara!an appendiks meliputi simpatis dan parasimpatis. Persara!anparasimpatis berasal dari cabang n. vagus yang mengikuti a. mesenterika superiordan a. appendikularis, sedangkan persara!an simpatis berasal dari n. torakalis 7./leh karena itu, nyeri visceral pada apendisitis bermula di sekitar umbilikus.!$! INSIDENSIApendi0itis dapat ditemukanpadasemuaumur. .amunjarangpadaanakkurang dari satu tahun. $asio pria 8 wanita 9 1&: 8&*:*!$3 ETIOLO&IDAN PATOFISIOLO&IAppendisitis umumnya terjadi karena adanya proses radang bakteri.3erbagai hal berperansebagai !aktor pencetus. #iantaranyaadalahhiperplasiajaringanlim!e,!ekalith, tumor apendiks, dancacingaskarisyangmenyumbat.;lserasi merupakantahap awal dari kebanyakan penyakit ini seperti yangdiakibatkan oleh ekalit ditemukan 1': pada kasusapendisitiskasus sederhana,4*:padakasusapendisitis akutgangrenosa tanparuptur dan =': pada kasus apendisitis akut dengan ruptur. /bstruksi Appendiks juga dapat terjadi akibat tumor carcinoid, khususnyajika tumor berlokasi di 1/

proksimal. 0elama lebih dari &'' tahun, corpus alienumseperti pin, biji sayuran, dan batu cherry dilibatkan dalam terjadinya Appendisitis.>aktor lain yang mempengaruhi terjadinya Appendisitis adalah trauma, stress 4#istensi berlanjut tidak hanya dari sekresi mukosa, tetapi juga daripertumbuhan bakteri yang cepat di Appendiks. 0ejalan dengan peningkatantekanan organ melebihi tekanan vena, aliran kapiler dan vena terhambatmenyebabkan kongesti vaskular. Akan tetapi aliran arteriol tidak terhambat.#istensi biasanya menimbulkan re!leks mual, muntah, dan nyeri yang lebih nyata.Proses in!lamasi segeramelibatkanserosaAppendiks danperitoneumparietalpada regio ini, mengakibatkan perpindahan nyeri yang khas ke $,?."ukosa gastrointestinal termasuk Appendiks, sangat rentan terhadapkekurangan suplai darah. #engan bertambahnya distensi yang melampaui tekananarteriol, daerah dengan suplai darah yang paling sedikit akan mengalamikerusakan paling parah. #engan adanya distensi, invasi bakteri, gangguanvaskuler, in!ark jaringan, terjadi per!orasi biasanya pada salah satu daerah in!arkdi batas antemesenterik. 1,&,4,@+#i awal proses peradangan Appendi-, pasien akan mengalami gejalagangguangastrointestinal ringanseperti berkurangnyana!sumakan, perubahankebiasaan3A3, dankesalahanpencernaan. Anoreksia berperanpentingpadadiagnosis Appendicitis, khususnya pada anak)anak.4#istensi Appendi- menyebabkan perangsangan serabut sara! visceral yangdipersepsikan sebagai nyeri di daerah periumbilical. .yeri awal ini bersi!at nyeritumpul di dermatom 6h 1'. #istensi yang semakin bertambah menyebabkan mualdanmuntahdalambeberapajamsetelahtimbul nyeri perut. Aikamual muntahtimbul mendahului nyeri perut, dapat dipikirkan diagnosis lain.4@Appendi-yangmengalami obstruksi merupakantempat yangbaikbagiperkembangbiakan bakteri. 0eiring dengan peningkatan tekanan intraluminal,terjadi gangguan aliran lim!atik sehingga terjadi oedem yang lebih hebat. Hal)haltersebut semakin meningkatan tekanan intraluminal Appendi-. Akhirnya,peningkatan tekanan ini menyebabkan gangguan aliran sistemvaskularisasiAppendi-yangmenyebabkaniskhemiajaringanintraluminalAppendi-, in!ark,dan gangren. 0etelah itu, bakteri melakukan invasi ke dinding Appendi-B diikutidemam,takikardia,dan leukositosis akibat pelepasan mediator in!lamasi karenaiskhemia jaringan. %etika eksudat in!lamasi yang berasal dari dinding Appendi-berhubungan dengan peritoneum parietale, serabut sara! somatik akan teraktivasidannyeri akandirasakanlokal padalokasi Appendi-, khususnya di titik"c3urneyCs. Aarang terjadi nyeri somatik pada kuadran kanan bawah tanpa didahuluinyeri visceral sebelumnya.Pada Appendi- yang berlokasi di retrocaecal atau dipelvis, nyeri somatik biasanya tertunda karena eksudat in!lamasi tidak mengenaiperitoneum parietale sebelum terjadi per!orasi Appendi- dan penyebaran in!eksi..yeri pada Appendi- yang berlokasi di retrocaecal dapat timbul di punggung ataupinggang. Appendi-yangberlokasi di pelvis, yangterletakdekat ureter ataupembuluhdarahtestis dapat menyebabkanpeningkatan!rekuensi 3A%, nyeripada testis, atau keduanya. In!lamasi ureter atau Desica urinaria akibat penyebaranin!eksi Appendicitis dapat menyebabkan nyeri saat berkemih,atau nyeri sepertiterjadi retensi urine.Per!orasi Appendi- akan menyebabkan terjadinya abscess lokal atauperitonitis di!us. Proses ini tergantung pada kecepatan progresivitas ke arahEper!orasi dankemampuan tubuhpasienberesponterhadap per!orasi tersebut.6anda per!orasi Appendi- mencakup peningkatan suhu melebihi E.4oF,leukositosis G 11.''', dan gejala peritonitis pada pemeriksaan !isik. Pasien dapattidak bergejala sebelum terjadi per!orasi, dan gejala dapat menetap hingga G 1Ejam tanpa per!orasi. Peritonitis di!us lebih sering dijumpai pada bayi karena bayitidak memiliki jaringan lemak omentum, sehingga tidak ada jaringan yangmelokalisir penyebaran in!eksi akibat per!orasi. Per!orasi yang terjadi pada anakyang lebih tua atau remaja, lebih memungkinkan untuk terjadi abscess. Abscesstersebut dapat diketahui dari adanya massa pada palpasi abdomenpada saatpemeriksaan !isik.4%onstipasi jarang dijumpai. 6enesmus ad ani sering dijumpai. #iare seringdijumpai pada anak)anak, yang terjadi dalam jangka waktu yang pendek, akibatiritasi Ileum terminalis atau caecum. Adanya diare dapat mengindikasikan adanyaabscess pelvis.4!$3$! Ba+te)i/l/0i>lora pada Appendi- yang meradang berbeda dengan !lora Appendi- normal.0ekitar 4': cairan aspirasi yang didapatkan dari Appendicitis didapatkan bakterijenis anaerob, dibandingkan yang didapatkan dari &*: cairan aspirasi Appendi-yang normal. #iduga lumen merupakan sumber organisme yang menginvasimukosa ketika pertahanan mukosa terganggu oleh peningkatan tekanan lumen daniskemikdindinglumen. >loranormal Folonmemainkanperananpentingpada=perubahan Appendicitis acuta ke Appendicitis gangrenosa dan Appendicitisper!orata. 1,&,@+ Appendicitis merupakan in!eksi polimikroba, dengan beberapa kasusdidapatkanlebihdari 11jenisbakteri yangberbedadikulturpadapasienyangmengalami per!orasi.&+>loranormal pada Appendi-samadenganbakteri padaFolonnormal. >lorapada Appendi-akantetapkonstanseumur hidupkecualiPorphyomonas gingivalis.3akteri ini hanya terlihat pada orang dewasa. 3akteriyang umumnya terdapat di Appendi-, Appendicitis acuta dan Appendicitisper!orasi adalah Eschericia coli dan Bacteriodes fragilis. .amun berbagai variasidan bakteri !akultati! dan anaerob dan "ycobacteria dapat ditemukan. 1,&,@+ 6abel 1. /rganisme yang ditemukan pada Appendicitis acuta &+Ba+te)i Ae)/' 1a- Fa+*ltati2 Ba+te)i A-ae)/'3atang 2ram ()+Eschericia coliPseudomonas aeruginosa%lebsiella sp.Foccus 2r (H+Streptococcus anginosus0treptococcus sp.usobacterium sp.3atang 2ram ()+Flostridium sp.Foccus 2ram (H+Peptostreptococcus sp.%ultur intraperitonal rutin yang dilakukan pada pasien Appendicitis per!oratadannonper!oratamasihdipertanyakankegunaannya. 0aat hasil kulturselesai,1'seringkali pasientelahmengalami perbaikan.Apalagi, organismeyangdikulturdan kemampuan laboratoriumuntuk mengkultur organisme anaerob secaraspesi!ik sangat bervariasi. %ultur peritoneal harus dilakukan pada pasien dengankeadaanimunosupresi, sebagai akibat dari obat)obatanataupenyakit lain, danpasien yang mengalami abscess setelah terapi Appendicitis. Perlindunganantibiotik terbatas &1)1E jampada kasus Appendicitis non per!orata. PadaAppendicitis per!orata, antibiotikdiberikan@)1'hari secara intravena hinggaleukosit normal ataupasientidakdemamdalam&1jam. Penggunaanirigasiantibiotik pada drainage rongga peritoneal dan transperitoneal masih kontroversi.&,4+ !$3$3 Pe)a-a- li-0+*-0a-: 1iet 1a- hi0ie-e @+#i awal tahun 1=@'an, 3urkitt mengemukakan bahwa diet orang 3arat dengankandungan serat rendah, lebih banyak lemak, dan gula buatan berhubungandengan kondisi tertentu pada pencernaan. Appendicitis, penyakit #ivertikel,carcinoma Folorectal lebih sering pada orang dengan diet seperti di atas dan lebihjarangdiantaraorangyangmemakanmakanandengankandungansertalebihtinggi. 3urkitt mengemukakan bahwa diet rendah serat berperan pada perubahanmotilitas, !lora normal, dankeadaan lumen yang mempunyai kecenderunganuntuk timbul !ecalith. !$3 MANIFESTASI KLINIS11!$3$1 &e4ala Kli-i(2ejala Appendicitis acuta umumnya timbul kurang dari 4 jam,dimulaidengan nyeri perut yang didahului anoreksia.1&,1 2ejala utama Appendicitis acutaadalah nyeri perut.Awalnya,nyeri dirasakan di!us terpusatdiepigastrium,lalumenetap, kadang disertai kram yang hilang timbul. #urasi nyeri berkisar antara 1)1& jam, dengan rata)rata 1)4 jam. .yeri yang menetap ini umumnya terlokalisasidi $,?. Dariasi dari lokasi anatomi Appendi- berpengaruh terhadap lokasi nyeri,sebagai contohB Appendi- yang panjang dengan ujungnya yang in!lamasi di ,,?menyebabkan nyeri di daerah tersebut, Appendi- di daerah pelvis menyebabkannyeri suprapubis, retroileal Appendi- dapat menyebabkan nyeri testicular. 1,&,,@,E ;mumnya, pasienmengalami demamsaat terjadi in!lamasi Appendi-,biasanya suhunaikhingga EoF. 6etapi pada keadaan per!orasi, suhutubuhmeningkat hingga G =oF. Anoreksia hampir selalu menyertai Appendicitis. Pada@*: pasien dijumpai muntah yang umumnya hanya terjadi satu atau dua kali saja."untah disebabkan oleh stimulasi sara! dan ileus. ;mumnya, urutan munculnyagejala Appendicitis adalah anoreksia, diikuti nyeri perut dan muntah. 3ila muntahmendahului nyeri perut, maka diagnosis Appendicitis diragukan.&,E"untah yangtimbul sebelum nyeri abdomen mengarah pada diagnosis gastroenteritis. 0ebagianbesar pasienmengalami obstipasi padaawal nyeri perut danbanyak pasien yang merasa nyeri berkurang setelah buang air besar. #iare timbulpada beberapa pasien terutama anak)anak.&,,E#iare dapat timbul setelahterjadinya per!orasi Appendi-.1&,11&6abel1. 2ejala Appendicitis acuta =+2ejalaI >rekuensi (:+.yeri perut 1''Anore-ia 1''"ual ='"untah @*.yeri berpindah *'2ejala sisa klasik (nyeri periumbilikal kemudiananore-ia/mual/muntah kemudian nyeri berpindah ke $,? kemudiandemam yang tidak terlalu tinggi+*'I)) /nset gejala khas terdapat dalam &1)4 jamS+/) Al5a)a1/0emua penderita dengan suspek Appendicitis acuta dibuat skor Alvarado dandiklasi!ikasikanmenjadi &kelompokyaituB skor J4danskor G4. 0elanjutnyaditentukan apakah akan dilakukan Appendectomy. 0etelah Appendectomy,dilakukan pemeriksaan PA terhadap jaringan Appendi- dan hasil PAdiklasi!ikasikan menjadi & kelompok yaitu radang akut dan bukan radang akut.11+6abel &. Alvarado scale untuk membantu menegakkan diagnosis.&2ejala %linik Dalue2ejala Adanya migrasi nyeri 1Anoreksia 1"ual/muntah 16anda .yeri $,? &.yeri lepas 1>ebris 1,ab ,eukositosis &10hi!t to the le!t 16otal poin 1'3ilaskor*)4dianjurkanuntukdiobservasi di rumahsakit, bilaskorG4makatindakan bedah sebaiknya dilakukan.&2ejala Appendicitis yang terjadi pada anak dapat bervariasi, mulai dari yangmenunjukkan kesan sakit ringan hingga anak yang tampak lesu, dehidrasi, nyerilokal pada perut kanan bawah, bayi yang tampak sepsis. Pasien dengan peritonitisdi!us biasanya berna!as mengorok. Pada beberapa kasus yang meragukan, pasiendapat diobservasi dulu selama 4 jam. Pada penderita Appendicitis biasanyamenunjukkan peningkatan nyeri dan tanda in!lamasi yang khas.1&,1Padapemeriksaan!isik, perubahansuarabisingusus berhubungandengantingkat in!lamasi pada Appendi-. Hampir semua pasien merasa nyeri pada nyerilokal di titik "c 3urneyCs. 6etapi pasien dengan Appendi- retrocaecalmenunjukkan gejala lokal yang minimal. Adanya psoas sign, obturator sign, dan$ovsingCs sign bersi!at kon!irmasi dibanding diagnostik. Pemeriksaan rectaltoucher jugabersi!at kon!irmasi dibandingdiagnostik, khususnyapadapasiendengan pelvis abscess karena ruptur Appendi-.1iagnosis Appendicitissulit dilakukanpadapasienyangterlalumudaatauterlalutua. Padakeduakelompoktersebut, diagnosisbiasanyaseringterlambatsehingga Appendicitisnya telah mengalami per!orasi. Pada awal perjalananpenyakit padabayi, hanya dijumpai gejalaletargi, irritabilitas, dananoreksia.0elanjutnya, muncul gejala muntah, demam, dan nyeri.1!$3$! Ta-1a Kli-i(11Anak)anak dengan Appendicitis biasanya lebih tenang jika berbaring dengangerakan yang minimal. Anak yang menggeliat dan berteriak)teriak, pada akhirnyajarang didiagnosis sebagai Appendicitis,kecuali pada anak dengan Appendicitisletak retrocaecal. Pada Appendicitis letak retrocaecal, terjadi perangsangan uretersehingga nyeri yang timbul menyerupainyeri pada kolik renal.4PenderitaAppendicitisumumnyalebihmenyukai sikapjongkokpadapahakanan, karena pada sikap itu Faecum tertekan sehingga isi Faecum berkurang.Hal tersebut akanmengurangi tekanankearah Appendi-sehingganyeri perutberkurang. 42ambar 1. Posisi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri perut1'+Appendi- umumnya terletak di sekitar "c3urney. .amun perlu diingat bahwaletakanatomis Appendi-sebenarnyadapat padasemuatitik, 4'omengelilingipangkal Faecum. Appendicitis letak retrocaecal dapat diketahui dari adanya nyeridi antaracosta1&danspinailiacaposteriorsuperior. Appendicitisletakpelvisdapat menyebabkan nyeri rectal.41*0ecara teori, peradangan akut Appendi- dapat dicurigai dengan adanya nyeripada pemeriksaan rektum (Rectal toucher+. .amun, pemeriksaan ini tidak spesi!ikuntuk Appendicitis. Aika tanda)tanda Appendicitis lain telah positi!, makapemeriksaan rectal toucher tidak diperlukan lagi.40ecara klinis, dikenal beberapa manuver diagnostik8 1' $ovsingCs sign Aika ,,? ditekan, maka terasa nyeri di $,?. Hal ini menggambarkan iritasiperitoneum. 0ering positi! pada Appendicitis namun tidak spesi!ik. Psoas signPasienberbaringpada sisi kiri, tangankananpemeriksa memegang lututpasiendantangankiri menstabilkanpanggulnya. %emudiantungkai kananpasien digerakkan dalamarah anteroposterior. .yeri pada manuver inimenggambarkankekakuanmusculuspsoaskananakibat re!leksatauiritasilangsung yang berasal dari peradangan Appendi-. "anuver ini tidakberman!aat bila telah terjadi rigiditas abdomen.2ambar *. #asar anatomis terjadinya Psoas sign 1' /bturator sign14Pasienterlentang, tangankananpemeriksaberpeganganpadatelapakkakikanan pasien sedangkan tangankiridisendi lututnya.%emudian pemeriksamemposisikansendi lutut pasiendalamposisi !leksi danarticulatioco-aedalam posisi endorotasi kemudian eksorotasi. 6es ini positi! jika pasien merasanyeri di hipogastrium saat eksorotasi. .yeri pada manuver ini menunjukkanadanya per!orasi Appendi-, abscess lokal, iritasi ". /bturatorius olehAppendicitis letak retrocaecal, atau adanya hernia obturatoria.2ambar 4. Fara melakukan /bturator sign1'+2ambar@. #asar anatomis /bturator sign1'+1@ 3lumbergCs sign (nyeri lepas kontralateral+Pemeriksa menekan di ,,? kemudian melepaskannya. "anuver ini dikatakanpositi! bila pada saat dilepaskan, pasien merasakan nyeri di $,?. 5ahlCs sign"anuver ini dikatakan positi! bila pasien merasakan nyeri pada saat dilakukanperkusi di $,?, dan terdapat penurunan peristaltik di segitiga 0cherren padaauskultasi. 3aldwinCs test"anuver ini dikatakan positi! bila pasien merasakan nyeri di !lank saattungkai kanannya ditekuk. #e!ence musculare#e!ence musculare bersi!at lokal sesuai letak Appendi-. .yeri pada daerah cavum #ouglasi .yeri pada daerah cavum #ouglasi terjadi bila sudah ada abscess di cavum#ouglasi atau Appendicitis letak pelvis. .yeri pada pemeriksaan rectal toucher pada saat penekanan di sisi lateral #unphyCs sign (nyeri ketika batuk+!$" PEMERIKSAAN PENUN#AN&!$"$1 La'/)at/)i*m&,,4,@+,eukositosis ringan berkisar antara 1'.''')1E.'''/ mm

, biasanya didapatkanpada keadaan akut, Appendicitis tanpa komplikasi dan sering disertai predominan1Epolimor!onuklear sedang. Aika hitung jenis sel darah putih normal tidak ditemukanshift to the leftpergeseran ke kiri, diagnosis Appendicitis acuta harusdipertimbangkan. Aarang hitung jenis sel darah putih lebih dari 1E.'''/ mm

padaAppendicitis tanpa komplikasi. Hitung jenis sel darah putih di atas jumlah tersebutmeningkatkan kemungkinan terjadinya per!orasi Appendi- denganatautanpaabscess.F$P (F)$eactive Protein+ adalah suatu reaktan !ase akut yang disintesis olehhati sebagai respon terhadap in!eksi bakteri. Aumlah dalam serum mulaimeningkat antara 4)1& jam in!lamasi jaringan. %ombinasites yaitu adanya peningkatan F$P K E mcg/m,, hitung leukosit K11''', dan persentase neutro!il K @*: memiliki sensitivitas E4:, dan spesi!isitas='.@:.Pemeriksaanurineberman!aat untukmenyingkirkandiagnosis in!eksi darisalurankemih. 5alaupundapat ditemukanbeberapaleukosit ataueritrosit dariiritasi ;rethra atau Desica urinaria seperti yang diakibatkan oleh in!lamasiAppendi-, pada Appendicitis acuta dalamsample urinecathetertidak akanditemukan bakteriuria.!$"$!$Ult)a(/-/0)a2i1,&,4,@+;ltrasonogra!i cukup berman!aat dalam menegakkan diagnosis Appendicitis.Appendi- diidenti!ikasi/dikenalsebagaisuatuakhiran yangkabur,bagian ususyang nonperistaltik yang berasal dari Faecum. #engan penekanan yang maksimal,Appendi-diukur dalamdiameter anterior)posterior. Penilaiandikatakanpositi!1=bila tanpa kompresi ukuran anterior)posterior Appendi- 4 mmatau lebih.#itemukannyaappendicolithakanmendukungdiagnosis. 2ambaran;02dariAppendi- normal, yang dengan tekanan ringan merupakan struktur akhirantubuler yang kabur berukuran * mm atau kurang, akan menyingkirkan diagnosisAppendicitis acuta.Penilaian dikatakan negati! bila Appendi- tidak terlihat dantidak tampak adanya cairan atau massa pericaecal. 0ewaktu diagnosisAppendicitisacutatersingkirdengan;02, pengamatansingkat dari organlaindalamrongga abdomen harus dilakukan untuk mencari diagnosis lain. Padawanita)wanitausiareprodukti!, organ)organpanggul harusdilihat baikdenganpemeriksaan transabdominal maupun endovagina agar dapat menyingkirkanpenyakit ginekologi yang mungkin menyebabkan nyeri akut abdomen. #iagnosisAppendicitis acuta dengan ;02 telah dilaporkan sensiti!itasnya sebesar @E:)=4:danspesi!itasnyasebesarE*:)=E:.;02samae!ekti!nyapadaanak)anakdanwanita hamil, walaupun penerapannya terbatas pada kehamilan lanjut.;02 memiliki batasan)batasan tertentu dan hasilnya tergantung pada pemakai.Penilaianpositi!palsudapat terjadi denganditemukannyaperiappendicitisdariperadangan sekitarnya, dilatasi 6uba !allopi, benda asing (inspissated stool+yangdapat menyerupai appendicolith, danpasienobesitas Appendi-mungkintidaktertekankarenaprosesin!lamasiAppendi-yangakut melainkankarenaterlalubanyak lemak.;02 negati! palsu dapat terjadi bila Appendicitis terbatas hanyapada ujung Appendi-, letak retrocaecal, Appendi- dinilai membesar dandikelirukan oleh usus kecil, atau bila Appendi- mengalami per!orasi oleh karenatekanan.&'2ambar .@.;ltrasonogram pada potongan longitudinal Appendicitis 1'+!$"$3$ Peme)i+(aa- )a1i/l/0i1,&,4,@+ >otopolosabdomenjarangmembantudiagnosisAppendicitis acuta, tetapidapat sangat berman!aat untukmenyingkirkandiagnosisbanding. PadapasienAppendicitis acuta, kadang dapat terlihat gambaran abnormal udara dalam usus,hal ini merupakan temuan yang tidak spesi!ik. Adanya !ecalith jarang terlihat pada!oto polos, tapi bila ditemukan sangat mendukung diagnosis. >oto thora- kadangdisarankanuntukmenyingkirkanadanyanyeri alihdari prosespneumoni lobuskanan bawah.6eknik radiogra!i tambahan meliputi F6 0can, barium enema, dan radioisotopleukosit. "eskipunF60cantelahdilaporkansamaataulebihakurat daripada;02, tapi jauh lebih mahal. %arena alasan biaya dan e!ek radiasinya,F6 0candiperiksa terutama saat dicurigai adanya Abscess appendi- untukmelakukanpercutaneous drainage secara tepat. &1#iagnosis berdasarkan pemeriksaan barium enema tergantung pada penemuanyang tidak spesi!ik akibat dari masa ekstrinsik pada Faecum dan Appendi- yangkosong dan dihubungkan dengan ketepatan yang berkisar antara *')1E :.Pemeriksaan radiogra!i dari pasien suspek Appendicitis harus dipersiapkan untukpasien yang diagnosisnya diragukan dan tidak boleh ditunda atau diganti,memerlukan operasi segera saat ada indikasi klinis.2ambar .E. 2ambaran F6 0can abdomen8 Appendicitis per!orata dengan abscess dan kumpulan cairan di pelvis1+&&2ambar .=. 2ambaran F6 0can abdomen8 Penebalan Appendi- (panah+ dengan appendicolith1+6abel . Perbandingan ;02 dan F6 0can Appendi- pada Appendicitis1'+US& CT S6a- A77e-1i80ensitivitas E*: =')1'':0pesi!itas =&: =*)=@:Penggunaan rom8 http8//www.aa!p.org/a!p/==11'1ap/&'&@.html1'. http8//www.alkaliNe!orhealth.net/gi!s/naturesplat!orm.gi!11. /wen 6#, 5illiams H, 0ti!! 2, Aenkinson ,$, $ees 3I. rom8http8//www.pubmedcentral.nih.gov/picrender.!cgiTartid91&=1EE=Sblobtype9pd!*1