appendix

23
 LAMPIRAN 1: PENENTUAN KADAR ALKOHOL SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF DARI HASIL FERMENTASI Fermen tasi adalah perub ahan kimia dalam bahan pan gan yang di sebabk an enzim. Enzim y ang berperan dapat dihasilkan oleh mikroorganisme atau telah ada dalam bahan panga n. Prinsip Pelaksanaan Berdasarkan uji kualitatif dari alkohol yang mengalami reaksi oksidasi reduksi dimana alkohol dioksidasi menjadi aldehid dan dengan pemanasan terbentuk asam karboksilat, dimana K2Cr2O7 sebagai oksidator mengalami reduksi dari Cr 6+ menjadi Cr 3+ yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari bening menjadi kuning kehijauan dan dengan pemanasan terbentuk larutan biru. Bahan yang akan di Destilasi 1. Nir a aren a sli mani s 2. Nira ditamb ah Raru rasa ma nis 3. Tuak Asli ada lah nira ditamb ah raru kemud ian dibuat sed ikit di gelas lalu digantung dipohon kemudian nira aren asli menetes-netes ketempat  penampungan dan menjadi tuak asli 4. Tuak yang siap dipas arkan Universitas Sumatera Utara

Upload: ilham-aj

Post on 16-Jul-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 1/22

 

LAMPIRAN 1:

PENENTUAN KADAR ALKOHOL SECARA KUALITATIF DAN

KUANTITATIF DARI HASIL FERMENTASI

Fermentasi adalah perubahan kimia dalam bahan pangan yang disebabkan

enzim. Enzim yang berperan dapat dihasilkan oleh mikroorganisme atau telah ada

dalam bahan pangan.

Prinsip Pelaksanaan

Berdasarkan uji kualitatif dari alkohol yang mengalami reaksi oksidasi reduksi

dimana alkohol dioksidasi menjadi aldehid dan dengan pemanasan terbentuk asam

karboksilat, dimana K2Cr2O7 sebagai oksidator mengalami reduksi dari Cr 6+

menjadi Cr 3+ yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari bening

menjadi kuning kehijauan dan dengan pemanasan terbentuk larutan biru.

Bahan yang akan di Destilasi

1. Nira aren asli manis

2. Nira ditambah Raru rasa manis

3. Tuak Asli adalah nira ditambah raru kemudian dibuat sedikit di gelas lalu

digantung dipohon kemudian nira aren asli menetes-netes ketempat

 penampungan dan menjadi tuak asli

4. Tuak yang siap dipasarkan

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 2/22

 

Prosedur Kerja Destilasi

1. Nira asli dimasukkan kedalam labu alas 500 ml.

2. Kemudian dipanaskan 70 s.d 100°C sampai mendidih dengan rentang waktu 30'

(pemanasan).

3. Setelah mendidih didinginkan sampai gelembung-gelembung air hilang ± 5'

kemudian dipanaskan kembali 10' (yang kedua) mendidih dan didinginkan

selama ± 5', demikian seterusnya.

4. Setelah sampel selesai didestilasi kemudian diambil sebanyak 5 ml ditambah 3

tetes K2CrO7 dan dipanaskan sampai berubah warna, ternyata tidak ada

  perubahan warna dan kesimpulan sementara: tidak ada etanol pada nira asli

 pada proses destilasi (kualitas).

Prosedur Kerja dan Alat-alat

I. Alat-alat terdiri dari:

Labu alas 500 ml, bunsen (lampu yang bahan bakarnya dari alkohol),

kondensor, penjepit tabung, tabung reaksi, termometer 360oC, Elmayer, pipet tetes,

elektro mantel, plastik dan karet, statif dan klem, selang, cok sambung, ember 

 plastik, teflon, dlukol, labu ukur, buret, statik pen klem, tabung reaksi, aquadest,

galass ukur , beaker glass 500 ml, dan gabus karet.

II. Bahan

 Nira, es batu, fermentasi 500 ml nira, K2CrO7 (kalium bikromat).

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 3/22

 

III. Prosedur Kerja secara kualitas

1. Masukkan nira 500 ml ke dalam labu alas

2. Dirangkai alat destilasi

3. Didestilasi pada suhu 78°C

4. Destilasinya di bagi ke dalam 2 tabung reaksi:

Tabung I Tabung II

- Ditambahkan 3 tetes K2CrO7

- Diamati perubahan yang terjadi

- Ditambahkan 3 tetes K2CrO7

- Dipanaskan

- Diamati perubahan yang terjadi

IV. Prosedur Kerja Secara kuantitas

A. Tuak Asli

1. Ambil 5 ml tuak asli lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.

2. Encerkan dengan aquadest ke labu ukur sampai 100 ml.

3. Setelah diencerkan diambil 1 ml masukkan ke tabung reaksi ditambah 5 ml

K2CrO7 dipanaskan sampai suhu 80°C selama 15' kemudian didinginkan

sampai dingin.

4. Masukkan sampel ke dalam tabung Elmeyer ditambah Ferosin 3 tetes sebagai

indikator.

5. Masukkan Aluminium Ferosulfat Fe(NH4)2 sebanyak 2,3 ml ke dalam tabung

Buret sampai setinggi pandangan mata, sampai berubah warna.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 4/22

 

B. Nira Campur Raru

1. Ambil 5 ml tuak asli lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.

2. Encerkan dengan aquadest ke labu ukur sampai 100 ml.

3. Setelah diencerkan diambil 1 ml masukkan ke tabung reaksi ditambah 5 ml

K2CrO7 dipanaskan sampai suhu 80°C selama 15' kemudian didinginkan

sampai dingin.

4. Masukkan sampel ke dalam tabung Elmeyer ditambah Ferosin 3 tetes sebagai

indikator.

5. Masukkan Aluminium Ferosulfat sebanyak 7,5 ml ke dalam tabung Buret

sampai setinggi pandangan mata, sampai berubah warna.

C. Nira Asli

1. Ambil 5 ml tuak asli lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.

2. Encerkan dengan aquadest ke labu ukur sampai 100 ml.

3. Setelah diencerkan diambil 1 ml masukkan ke tabung reaksi ditambah 5 ml

K2CrO7 dipanaskan sampai suhu 80°C selama 15' kemudian didinginkan

sampai dingin.

4. Masukkan sampel ke dalam tabung Elmeyer ditambah Ferosin 3 tetes sebagai

indikator.

5. Masukkan Aluminium Ferosulfat sebanyak 2,4 ml ke dalam tabung Buret

sampai setinggi pandangan mata, sampai berubah warna.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 5/22

 

V. Tuak yang dipasarkan di masyarakat

1. Ambil 5 ml tuak asli lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.

2. Encerkan dengan aquadest ke labu ukur sampai 100 ml.

3. Setelah diencerkan diambil 1 ml masukkan ke tabung reaksi ditambah 5 ml

K2CrO7 dipanaskan sampai suhu 80°C selama 15' kemudian didinginkan

sampai dingin.

4. Masukkan sampel ke dalam tabung Elmeyer ditambah Ferosin 3 tetes sebagai

indikator.

5. Masukkan Aluminium Ferosulfat sebanyak 3,7 ml ke dalam tabung Buret

sampai setinggi pandangan mata, sampai berubah warna.

Demikianlah hal ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut untuk mengetahui

konsentrasi etanol di dalam nira aren asli, nira ditambah raru, tuak asli dan tuak 

yang dipasarkan di masyarakat.

Data : Volume Titrasi Larutan (NH4)2 Fe (SO4) 0,393 N

No. Sampel Hari I Hari II Hari III

1. Tuak Asli 2,3 ml 3,1 ml 3,9 ml

2. Nira ditambah Raru 7,5 ml 7,7 ml 8,0 ml

3. Nira Asli 2,4 ml 3,5 ml 4,5 ml

4. Tuak di Pasarkan 3,7 ml 4,5 ml 4,9 ml

Keterangan : Volume titrasi larutan (NH4)2 Fe (SO4) setelah diamatai sampai

 beberapa hari.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 6/22

 

Data : Kadar Etanol Persen (%)

No. Sampel Hari I Hari II Hari III

1. Tuak Asli 12,07% 16,97% 21,88%

2. Nira ditambah Raru 43,97% 45,20% 47,04%

3. Nira Asli 12,68% 19,43% 25,56%

4. Tuak di Pasarkan 20,66% 25,56% 28,02%

Keterangan : Kadar etanol yang dikandung masing-masing sampel tuak setelah

diamati sampai beberapa hari.

Sumber : Meriani Siahaan., Noradina Tampubolon., Sion Sembiring., Kesaktian

Manurung., dan Norong Perangi-angin. Di Laboratorium Biokimia/

KBM FMIPA Universitas Sumatera Utara Medan, tanggal 28 s.d 31

April 2010.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 7/22

 

LAMPIRAN 2:

1. BOBOT GINJAL MENCIT.

Tabel 1.: Hasil Pengukuran Bobot Ginjal Mencit Jantan Dewasa (g)

Ulangan P0 P1 P2 P3 P4 P5

1 0,23 0,21 0,16 0,27 0,31 0,26

2 0,23 0,26 0,33 0,26 0,15 0,33

3 0,22 0,27 0,26 0,21 0,19 0,21

4 0,35 0,19 0,19 0,20 0,24 0,20

5 0,21 0,33 0,12 0,27 0,23 0,26

 x ±SD 0,245±0,059 0,249±0,054 0,212±0,083 0,240±0,034 0,222±0,060 0,251±0,053

 

NPar Tests

Bobot-

Ginjal

Bobot-

Ginjal

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 8/22

 

Kruskal-Wallis Test

 

2. PENILAIAN PERUBAHAN TUBULUS PROKSIMAL (SEL GINJAL

YANG MENGALAMI NEKROTIK).

Tabel 2.: Hasil pengamatan sel ginjal yang mengalami nekrosis (%)

Ulangan P0 P1 P2 P3 P4 P5

1 1 34 77 23 56 57

2 1 45 86 73 69 51

3 1 55 80 44 76 60

4 1 60 60 28 75 71

5 1 50 65 29 80 68

 x ±SD 1,00±0,00 48,70±10,17 73,50±10,89 39,40±20,35 71,00±9,35 61,00±8,08

Bobot-

Ginjal

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 9/22

 

 

Oneway

 

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 10/22

 

Post Hoc Tests

 

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 11/22

 

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 12/22

 

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 13/22

 

LAMPIRAN 5: SINGKATAN.

BAC : Blood Alcohol Concentration

Ca++ : Kalsium

Cl- : Klorida

Cu,Zn-SOD : Copper, Zinc-Superoxide Dismutase

DDW : Double Distsch Webster  

DL : Resemik  

DNA : Deoxi Nucleic Acid

Fe(NH4)2 : Aluminium Ferosulfat

FMIPA : Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan AlamPUFAs : Poly-unsaturated fatty acid’s

GFR : Glomerular Filtration Rate

GSH-PX : Glutation Peroksida

GSH-R : Glutation Reduktase

HCO3- : Bikarbonat

H-E : Hematoksilin- Eosin

HOCl : Asam Hipoklorus

HPO4= : Fosfat

H2O2 : Hidrogen Peroksida

KBM : Kimia Bahan Makanan

K + : Kalium

LDL : Low Density Lipoprotein

LO- : Radikal Alkoxyl

LO-2 : Radikal Peroksil

Mg++ : Magnesium

 NaOH : Natrium Hidroxide

 Na+ : Natrium

 NAPQI : N-Acetyl-P-Benzoquinone Imine

 NO- : Nitrit Oksida

 NTA (ATN) : Nekrosis Tubular Akut

ONOO-

: PeroksinitritO2- : Anion Superoksida

RAL : Rancangan Acak Lengkap

RBF : Renal Blood Flow

RPF : Rernal Plasma Flow

ROS : Reactive Oxygen Species

R-S : Radikal Thiyl

SOD : Superdioksida Dismutase

USU : Universitas Sumatera Utara

3O2 : Triplet

-OH : Radikal Hidroksil

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 14/22

 

LAMPIRAN 6: GAMBAR-GAMBAR.

1. Gambar Pohon Aren.

Gambar 6.1.1. Pohon Aren yang menghasilkan Air Nira.

Gambar 6.1.2. Cara mengambil Air Nira.

Gambar 6.1.3. Tempat Penampungan Air Nira di Pohon Aren.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 15/22

 

Gambar 6.1.4. Bunga Pohon Aren yang menjadi Bakal Penghasil Air Nira.

2. Gambar-gambar Pada Saat Penelitian dan Pembuatan Preparat.

Gambar 6.2.1. Pemberian Perlakuan Kepada Mencit.

Gambar 6.2.2. Mencit yang telah didislokasi Leher.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 16/22

 

Gambar 6.2.3. Pelaksanaan Dislokasi Leher dan Pembedahan Mencit

Gambar 6.2.4. Dislokasi Leher dan Pembedahan Mencit.

Gambar 6.2.5. Mencit setelah Pembedahan.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 17/22

 

Gambar 6.2.6. Isolasi Ginjal Kelompok 1 (P0).

Gambar 6.2.7. Isolasi Ginjal Kelompok 2 (P1).

Gambar 6.2.8. Isolasi Ginjal Kelompok 3 (P2).

Gambar 6.2.9. Isolasi Ginjal Kelompok 4 (P3).

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 18/22

 

Gambar 6.2.10. Isolasi Ginjal Kelompok 5 (P4).

Gambar 6.2.11. Isolasi Ginjal Kelompok 6 (P5).

Gambar 6.2.12. Pencucian, Dehidrasi dan Piksatif.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 19/22

 

Gambar 6.2.13. Lemari Pengatur Suhu Tempat Pemanasan parafin.

Gambar 6.2.14. Penanaman Ginjal pada Blok Parafin.

Gambar 5.2.15. Sediaan Blok Parafin Jaringan Ginjal Mencit.

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 20/22

 

Gambar 6.2.16. Pengirisan Blok Parafin pada Mikritom.

Gambar 6.2.17. Sampel Preparat untuk Pemeriksaan di Laboratorium Patologi

Anatomi Fakultas Kedokteran USU.

Gambar 6.2.18. Preparat Kelompok 1 (Kontrol/P0).

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 21/22

 

Gambar 6.2.19. Preparat Kelompok 2 (P1).

Gambar 6.2.20. Preparat Kelompok 3 (P2).

Gambar 6.2.21. Preparat Kelompok 4 (P3).

Universitas Sumatera Utara

5/13/2018 Appendix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/appendix-55a7544d54d26 22/22

 

Gambar 6.2.22. Preparat Kelompok 5 (P4).

Gambar 6.2.23. Preparat Kelompok 6 (P5).

Gambar 6.2.24. Preparat Kelompok 1- 6 (P0 - P5).

Universitas Sumatera Utara