arah kebijakan direktorat irigasidanrawa 21mei lkp

41
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTUR IRIGASI DAN RAWA ARAH DAN KEBIJAKAN BIDANG IRIGASI, RAWA, TAMBAK, AIR BAKU DAN AIR TANAH TAHUN 20152019 JAKARTA, 22 Mei 2013

Upload: akbar-satio-putra

Post on 03-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

arah kebijakan

TRANSCRIPT

  • KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

    DIREKTURIRIGASIDANRAWA

    ARAHDANKEBIJAKANBIDANGIRIGASI,RAWA,TAMBAK,AIR

    BAKUDANAIRTANAHTAHUN20152019

    JAKARTA,22Mei2013

  • TARGETTARGETSTRATEGISNASIONAL

    IRIGASI,RAWA&JIAT AIRBAKU TAMBAK

    DukunganterhadapProgramketahananpangannasionaldanpencapaiantargetsurplus10jutatonberaspertahunpadaakhirtahun2014

    BekerjasamadenganKementerianPertanian

    DukunganterhadappencapaiantargetMDGs pada akhir

    tahun 2015

    Goal7Target10 Halve,by2015,theproportionofpeoplewithoutsustainableaccesstosafedrinkingwater andbasic

    sanitation

    Dukungan terhadappeningkatan

    produksi perikananbudidaya dan

    programswasembada garam

    nasional

    BekerjasamadenganKementerianKelautandan

    Perikanan

  • GAMBARANUMUMAREALSAWAHDIINDONESIA

    SAWAHTADAHHUJAN,IRIGASIDESA,DANLAHANKERINGLUAS :1.47JUTAHA(16%)KONTRIBUSI :9.69%PRODUKSIPADINASIONALIPRATA2 :1,0PROVITAS :3.5TON/HA

    IRIGASIAIRTANAHLUAS :0.092JUTAHA(1%)KONTRIBUSI :1.03%PRODUKSIPADINASIONALIPRATA2 :1,4PROVITAS :5.16TON/HA

    RAWALEBAKLUAS :0.172JUTAHA(2%)IPRATA2 :1,2PROVITAS :3.5TON/HA

    RAWAPASANGSURUTLUAS :0.489JUTAHA(5%)IPRATA2 :1,3PROVITAS :5.16TON/HA

    KONTRIBUSI4.63%

    PRODUKSIPADI

    NASIONAL IRIGASIWADUKLUAS :0.799JTHA(8.5%)IPRATA2 :2.3

    IRIGASINONWADUKLUAS :6.431JTHA(68%)IPRATA2 :1.4

    KONTRIBUSI84.65%PRODUKSI

    PADINASIONAL

    IRIGASIAIRPERMUKAANLUAS :7.23JUTAHA(76%)PROVITAS :5.16TON/HA

    TOTALAREALSAWAH9,45JUTAHA(BPS,2010)

  • NO SAWAH LUASAREAL(ha)RATARATA

    IPRATARATAPROVITAS

    (ton/ha)PRODUKSI

    (ton)

    1 IRIGASI:

    A.Irigasi Waduk 799,000 2.30 5.16 9,482,532.00

    B.Irigasi NonWaduk 6,431,000 1.40 5.16 46,457,544.00

    2 Rawa Lebak 171,900 1.20 3.50 721,980.00

    3 Rawa Pasang Surut 488,900 1.30 5.16 3,279,541.20

    4 Irigasi AirTanah 92,000 1.40 5.16 664,608.00

    5 Lainlain 1,470,000 1.00 3.50 5,145,000.00

    Total 65,751,205.20

    Catatan: Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan data IP (ratarata) nasional dan produktifitas (ratarata)nasional, diketahui nilai produksi padi nasional sebesar 65.751 juta ton. Angka tersebut mendekati gambaran padaARAM III Tahun 2010 sebesar 65.980 juta ton.

    Angka perkiraan produksi tersebut dihitung pada asumsi bahwa sebagian besar infrastruktur irigasi, rawa, dan airtanah berada dalam kondisi rusak (berdasarkan Audit Teknis SDA, 2010 dan hasil inventarisasi Direktorat Irigasi, 2010).

    GAMBARANUMUMPRODUKSIPADINASIONALPADAAWALTAHUN2010

  • PROGNOSAPERHITUNGANPRODUKSIPADINASIONALPADAAKHIRTAHUN2014 (1)

    PRODUKSIAWAL PRODUKSISETELAHKEGIATANREHABILITASI PENINGKATANPRODUKSIAKIBATREHABILITASI

    Po=LxIPxPP1=Lx(IP+IP)x(P+P) Prod=L.IP.P+L.IP.P+L.IP.P

    P1=(L.IP+L.IP)x(P+P) Prod=L.IP.P+L.IP.P+L.IP.P

    P1=L.IP.P+L.IP.P+L.IP.P+L.IP.P Prod=Lx(IP.P+IP.P+IP.P)

    RUMUSDASAR

    PROGNOSA

    TAHUN

    SASARANPRODUKSI

    PADINASIONAL(ROADMAP)1

    REALISASIPRODUKSI

    PADINASIONAL(DATABPS)

    PROGRAMREHABILITASIJARINGANIRIGASI TAMBAHANPRODUKSI2 ESTIMASIPRODUKSI

    PADINASIONAL(DIHITUNG)3

    SELISIH4

    Pusat Kab. Prov. Total Provitas x.IPIPx

    .Provitas.IPx

    .Provitas Total

    1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8=7*(5.3*0.3) 9=7*(1.76*0.2) 10=7*(0.3*0.2) 11=8+9+10 12 13=2 12

    Sebelum2010 65,751,205

    2010 66,469,394 66,469,394 293,045 101,550 43,500 438,095 696,571 154,209 26,286 877,066 66,628,271

    2011 65,740,946 65,756,904 284,137 137,700 58,950 480,787 764,451 169,237 28,847 962,536 67,590,807

    2012 67,824,692 69,045,141 589,443 140,400 60,600 790,443 1,256,804 278,236 47,427 1,582,467 69,173,274

    2013 72,063,735 236,136 153,360 62,640 452,136 718,896 159,152 27,128 905,176 70,078,450 1,985,285

    2014 76,567,719 1,589,000 2,526,510 559,328 95,340 3,181,178 73,259,628 3,308,091

    Catatan :1) Berdasarkan Roadmap Pencapaian Surplus Beras 10 juta ton tahun 2014 (Kementan).2) IP ratarata Nasional diambil 1.76 (Kementan), peningkatan IP dari kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi diambil 0.3 (Kementan).

    Produktivitas ratarata Nasional diambil 5.3 ton/ha (Kementan), peningkatan produktivitas dari kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi diambil 0.2 ton/ha (Kementan).3) Hasil perhitungan.4) Kekurangan produksi padi nasional (hasil perhitungan) terhadap sasaran produksi padi berdasarkan Roadmap.

  • POIN PENTING Berdasarkan hasil perhitungan, pada tahun 2011 seharusnya terdapat peningkatanproduksi padi nasional sebesar 962 ribu ton dari tahun sebelumnya, yaitu dari 66,5 juta tondi tahun 2010 menjadi 67,5 juta ton di tahun 2011. Akan tetapi realisasi produksi dari BPS2011 (ATAP) menunjukkan fenomena sebaliknya, yaitu terjadi penurunan produksi padi dari66,5 juta ton di tahun 2010 menjadi 65,7 juta ton di tahun 2011.

    Dari pemantauan BMG diketahui bahwa fenomena tersebut terjadi akibat iklim ekstremyang menyebabkan kekeringan panjang di tahun 2011. Hal ini mengingatkan kita semuabahwa produksi padi nasional bukan hanya dipengaruhi oleh keandalan prasarana irigasisemata, melainkan juga dipengaruhi oleh keandalan air irigasi, disamping faktor2pendukung lainnya.

    Catatan penting lainnya adalah, walaupun seluruh daerah irigasi (baik kewenanganpusat, provinsi, dan kabupaten) yang mengalami kerusakan telah selesai direhabilitasi ditahun 2014, Indonesia masih memiliki defisit sebesar 3,3 juta ton terhadap sasaranproduksi padi nasional berdasarkan Roadmap. Sehingga perlu dipikirkan upayaupaya laindalam rangka pencapaian surplus 10 juta ton beras di tahun 2014 tersebut.

    PROGNOSAPERHITUNGANPRODUKSIPADINASIONALPADAAKHIRTAHUN2014 (2)

  • PROGRAMJANGKAPENDEK

    1) Melaksanakan pembangunan tampungan tampungan air skala kecil, sepertiembung, lumbunglumbung air, dan long storage, yang dilengkapi dengan pompauntuk irigasi.

    2) Melaksanakan konsep reuse dengan cara membangun tabat pada saluransalurandrainase, yang dilengkapi dengan pompa untuk irigasi.

    3) Melaksanakan optimalisasi pemanfaatan lahan rawa, khususnya pada daerahdaerah dengan produktifitas tinggi

    4) Melaksanakan koordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait:Melaksanakan pencetakan sawah, tersier, dan jaringan tingkat usaha tani(JITUT)Melaksanakan pendampingan kepada petani, khususnya pada provinsiprovinsidengan IP dibawah 1.0 (BPS,2010)

    Melaksanakan programprogram intensifikasi pertanian lainnya (SRI, JIDES, dll).

  • CATATAN : Dalam rangka menghitung kontribusi rehabilitasi jaringan irigasi terhadap produksi padi nasional 2014, dilakukansensitivity analysis pada incremental production factor (IP.P + IP.P + IP.P) dengan kombinasi IP antara 5% 50% dan P antara 0.05 ton/ha 0.50 ton/ha;

    IP ratarata nasional diambil 1.76 (Kementan) dan produktivitas ratarata nasional diambil 5.3 ton/ha Dari sensitivity analisis tersebut, didapatkan 4 kombinasi IP dan P yang dapat menghasilkan produksi padinasional sesuai sasaran produksi padi berdasarkan roadmap. Yaitu: ( 30% dan 0.63| 35% dan 0.49| 40% dan 0.36|serta 45% dan 0.23) dengan nilai incremental production factor yang sama (2.889)

    SENSITIVITYANALYSISPERHITUNGANPRODUKSIPADINASIONAL2014

    No. IP P(ton/ha)

    TambahanProduksi 2010(per1.000Ha)

    TambahanProduksi 2011(per1.000Ha)

    TambahanProduksi 2012(per1.000Ha)

    TambahanProduksi 2013(per1.000Ha)

    TambahanProduksi 2014(per1.000Ha)

    TotalTambahanProduksi

    (per1.000Ha)

    KekuranganProduksi 2014(per1.000Ha)

    1 5% 0.05 155.743 170.920 281.002 160.734 564.890 1,333.289 9,508.798

    30% 0.63 1,266.475 1,389.892 2,285.066 1,307.065 4,593.589 10,842.087 0.000

    35% 0.49 1,266.475 1,389.892 2,285.066 1,307.065 4,593.589 10,842.087 0.000

    40% 0.36 1,266.475 1,389.892 2,285.066 1,307.065 4,593.589 10,842.087 0.000

    45% 0.23 1,266.475 1,389.892 2,285.066 1,307.065 4,593.589 10,842.087 0.000

    50% 0.50 1,655,999.100 1,817,374.860 2,987,874.540 1,709,074.080 6,006,420.000 14,176,742.580 (3,334,655.580)

  • REVIEWTERHADAP8PERSYARATANIRIGASIBARU

    NO. 8PERSYARATANIRIGASI BARUPENANGGUNGJAWAB

    SEMULA MENJADI

    1 AIRCUKUPDANMEMENUHISYARATKUALITASDANKUANTITAS. 1 PU PU(SDA)

    2 LAHAN/TANAH:

    A.KESESUAIANUNTUKPERTANIANBERIRIGASI. 2 PU KEMENTAN

    B.PEMILIKANDANSTATUSTANAHJELAS,TIDAKADASENGKETATANAH. 3 PU BPN,PEMDA

    3 ADAPETANIPENGGARAPDANBERSEDIABERPARTISIPASI. 4 PU KEMENAKERTRANS,PEMDA

    4 AKSES

    A.AKSESKEPASARPADAKEDUAMUSIM. 5 PU PU(BM),PEMDA

    B.AKSESKELOKASIUNTUKPEMBANGUNANNYA. 6 PU PU(SDA &BM),PEMDA

    5 GANGGUANBANJIR/GENANGANTIDAKSULITDITANGGULANGI. 7 PU PU(SDA)

    6 DIDUKUNGOLEHINSTANSI INSTANSITERKAIT,PRIORITASDAERAH,DLL. 8 PUKEMENDAGRI,PEMDA

    Sumber: PP 38/2007 Pembagian Kewenangan antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

  • 3UNSURUTAMAKEBERHASILANPENGEMBANGANDANPENGELOLAANSISTEMIRIGASI

    INFRASTRUKTUR SDM&INSTITUSI

    AIR

    CATATAN: Dari 8 persyaratan irigasi baru, terdapat 3 elemen utama yang menentukan keberhasilan dalampengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, yaitu:1. Keandalan air irigasi;2. Keandalan prasarana irigasi;3. Keandalan SDM & Kelembagaan Pengelolaan Irigasi.

  • ARAHKEBIJAKANBIDANGIRIGASITAHUN2015 2019

    No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    1 PERKUATANPERENCANAANIRIGASI

    a) SNVTPJPAWAJIBmenyiapkanDokumen RP2I,sebagai DokumenUsulan Pelaksanaan Kegiatan

    i. Dilaksanakan pada TA. 20152016ii. Pada Tahun 2015,SNVTPJPAmenyiapkan rencana

    Pengelolaan Irigasiiii. Pada Tahun 2016,SNVTPJPAmenyiapkan rencana

    Pengembangan Irigasiiv. Datainventarisasi dan kondisi sistem irigasi,

    diambil dari PPKOPIrigasiv. Penyusunan Dokumen RP2Iagardiselaraskan

    dengan POLAdan RTRW

    POLAPENGELOLAANSDA

    RTRW

    RP2I

  • POLADANPOSISIRP2I

    Terwujudnya Kesejahteraanmasyarakatpetani

    Terwujudnya Keberlanjutansistemirigasi

    PERATURAN DAERAH tentang IRIGASI

    KEBIJAKAN & STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAHBIDANG PERTANIAN

    PROGRAM PENGEMBANGANPERTANIAN

    RP2I

    IMPLEMENTASI

    PENYANGGA

    PPNo.20/2006tentangIrigasi UUNo.26/2007PenataanRuang

    UUNo.41/2009LP2B

    PPNo.38/2007PembagianKewenangan

    PerdaRTRW

    PERMEN PUNo 30/PRT/M/2007PPSIP

    PERMEN PUNo31/PRT/M/2007KOMIR

    PERMEN PUNo33/PRT/M/2007PEMBERDAYAANP3A/GP3A/IP3A

    PERMEN PUNo32/PRT/M/2007O&P

  • BAPPEDA

    KEBIJAKANDAN STRATEGIPEMBANGUNAN

    DAERAH DIBIDANG

    PERTANIAN (noninfrastruktur)

    DinasPU /SDA

    DinasPertanian

    GP3A(SELAKUUSER)

    ELEMENMASYARAKAT(DARIBERBAGAIKALANGAN)

    KOMISIIRIGASI

    INVENTARISASIASETJARINGANIRIGASI

    TEKNOLOGIPERTANIAN

    TEKNOLOGIKEIRIGASIAN

    KEPALADAERAH

    INFORMASIREALDILAPANGAN

    USULANPRIORITASDAERAHIRIGASIuntukPENGEMBANGAN/PENGELOLAAN

    PROGRAMPENGEMBANGAN

    PERTANIAN

    KETERSEDIAANAIR

    USULANPOLATANAM

    INFORMASIREALDILAPANGAN

    RP2IKegiatanrutinyangtidaktermasukdalamRP2I:RENCANATATATANAMRENCANAPENYEDIAANAIRIRIGASIRENCANAPEMBAGIANAIRIRIGASIRENCANAPENGATURANAIRIRIGASIPENYELESAIANKONFLIK,DLL...

    INSTANSIPUSATdanPROVINSI

    DIDIwewenangPusatdanProvinsi

    TANAMANMUTUTINGGI

    BALAIBESARWSPusat

    BALAIPSDAWSProvinsi

    PIHAKYANGTERLIBATDALAMPENYUSUNANRP2I

    13

  • BOJONEGORO

    RTRW Bojonegoro 2010 -2030Peta Penggunaan lahan Bojonegoro TA. 2007

    Irigasi : 2007 = 53.370 ha 2028 = 42.480 ha Konversi lahan = 10.530 Ha

    (19.7%) dalam 20 tahun Laju konversi lahan pertahun

    = 0,95%

  • No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    2 PENGEMBANGANDANPENGELOLAANIRIGASI

    a) Optimalisasi prasarana irigasi eksisting

    b) Melakukan ReviewSystemPlanningIrigasi,untuk mengetahui kondisi sistemirigasi

    i. Neraca Airii. Kondisi Infrastruktur /Bangunan Irigasiiii. Luas Lahan,memperhitungkan alih fungsi dan

    potensi baru sebagai extention

    c) Jika kesimpulan ReviewSystemPlanningterjadi Kekurangan Air

    i. Membangun lumbung air/embung/waduklapangan,sebagai tampungan airdanmenyuplai airirigasi pada musim kering

    ii. ReUse dari saluran drainaseiii. Mancari potensi sumber air alternatif sebagai

    supplesi.

    ARAHKEBIJAKANBIDANGIRIGASITAHUN2015 2019

  • No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    2 PENGEMBANGANDANPENGELOLAANIRIGASI

    d) Jika kesimpulan ReviewSystemPlanningterjadi Penurunan Fungsi infrastruktur/bangunan irigasi

    i. Melakukan upgradebangunan irigasi,danselanjutnya WAJIBdisertai dengan alat ukur

    ii. Normalisasi saluran irigasi,mengembalikan kebentuk atau dimensi SEMULAatau SESUAIKEBUTUHAN

    iii. Mengganti saluran tanah ke pasangan (bilaporus atau sering longsor)

    e) Jika kesimpulan ReviewSystemPlanningterjadi Alih Fungsi Lahan

    i. Inventarisasi alih fungsi lahan pada setiapDaerah Irigasi

    ii. Menyampaikan hasil alih fungsi lahan tersebutkepada Kementerian Pertanian

    iii. Mencari potensi lahan baru untuk extentionatau pengembangan baru di wilayahnya

    ARAHKEBIJAKANBIDANGIRIGASITAHUN2015 2019

  • No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    2 PENGEMBANGANDANPENGELOLAANIRIGASI

    f) MODERNISASI DaerahIrigasi StrategisNasional

    i. DIJatiluhur melalui programWISIMPIIii. DIRentang

    g) Melaksanakan peningkatan (extension)DaerahIrigasi

    i. Darihasil ReviewSystemPlanning,dapatdiketahui potensi lahan untuk pengembanganextention baru,menggantikan alih fungsi lahan

    ii. Bekerjasama dengan Kementan dalampelaksanaannya

    h) Melaksanakan PEMBANGUNANBARUsebagai kompensasi pertumbuhanpenduduk dan alih fungsi lahan pertanianberirigasi

    ARAHKEBIJAKANBIDANGIRIGASITAHUN2015 2019

  • POHONRAWADIINDONESIA

    LUASLAHANRAWA33.393.570Ha

    RAWALEBAK13.296.770Ha

    RAWAPASANGSURUT20.096.800Ha

    BELUMREKLAMASI11.850.255Ha

    REKLAMASI4.349.806Ha

    REKLAMASI1.446.515Ha

    BELUMREKLAMASI15.746.994Ha

    Pemerintah1.452.569Ha

    Pemerintah1.099.084Ha

    Dimanfaatkan726.811Ha

    Dimanfaatkan227.303Ha

    Masyarakat2.897.237Ha

    Masyarakat347.431Ha

    Belum Dimanfaatkan725.758Ha

    Belum Dimanfaatkan120.128Ha

    Sawah488.852Ha

    Ladang48.651Ha

    Tambak76.057Ha

    Kebun112.801Ha

    Sawah171.994Ha

    Ladang23.663Ha

    Tambak5.015Ha

    Kebun26.631Ha

  • PROGNOSAPERHITUNGANPRODUKSIPADIKEGIATANRAWAPADAAKHIRTAHUN2014

    PRODUKSIAWAL PRODUKSISETELAHKEGIATANRAWA PENINGKATANPRODUKSIAKIBATRAWA

    Po=LxIPxPP1=Lx(IP+IP)x(P+P) Prod=L.IP.P+L.IP.P+L.IP.P

    P1=(L.IP+L.IP)x(P+P) Prod=L.IP.P+L.IP.P+L.IP.P

    P1=L.IP.P+L.IP.P+L.IP.P+L.IP.P Prod=Lx(IP.P+IP.P+IP.P)

    RUMUSDASAR

    EVALUASI

    Catatan dari Evaluasi Perhitungan :1) Kekurangan Produksi Padi Nasional, diperhitungkan terhadap Sasaran Produksi (lihat table Prognosa)2) IP ratarata Nasional diambil 1.30 (Kementan),SEDANGKAN IP dari kegiatan rehabilitasi reklamasi rawa 0.1 dan peningkatan rawa 0.3

    Produktivitas Nasional Eksisting adalah 5.16 ton/ha, SEDANGKAN P dari kegiatan rehabilitasi reklamasi rawa 0.1 ton/ha dan peningkatan rawa 0.2 ton/ha

    TAHUNKEKURANGANPRODUKSI

    PADINASIONAL1

    KEGIATANRAWA TAMBAHANPRODUKSIAKIBATREHABILITASI 2 TAMBAHANPRODUKSI AKIBATPENINGKATAN2

    TOTAL(TON)REHABILTA

    SI(HA)

    PENINGKATAN(HA)

    (PROVITASX.IP)

    (IPX.PROVITAS)

    (.IPX.PROVITAS)

    (PROVITASX.IP)

    (IPX.PROVITAS)

    (.IPX.PROVITAS)

    1 2 3 3 4=3*(5.16*0.1) 5=3*(1.3*0.1) 6=3*(0.1*0.1) 7=4*(5.16*0.3) 8=4*(1.3*0.2) 9=4*(0.3*0.2) 10=4+5+6+7+8+8

    Sebelum 2010

    2010 112,099 10,418 57,843.08 14,572.87 1,120.99 16,127.06 2,708.68 625.08 92,997.77

    2011 120,810 70,510 62,337.96 15,705.30 1,208.10 109,149.48 18,332.60 4,230.60 210,964.04

    2012 194,591 49,043 100,408.96 25,296.83 1,945.91 75,918.56 12,751.18 2,942.58 219,264.02

    2013 1,985,285 114,401 17,725 59,030.92 14,872.13 1,144.01 27,438.30 4,608.50 1,063.50 108,157.36

    2014 3,308,091 179,777 92,764.93 23,371.01 1,797.77 117,933.71

    TOTAL 749,316.90

  • CATATAN PENTING : Dari prognosa perhitungan produksi padi nasional 2014 (slide 5), masih terdapat defisitterhadap sasaran produksi padi nasional berdasarkan roadmap sebesar 3.308 juta ton.

    Berdasarkan perhitungan dengan asumsi sesuai arahan Ditjen Tanaman PanganKementan, dari hasil peningkatan dan rehabilitasi jaringan rawa 2010 2014 terdapatincremental production sebesar 749 ribu ton padi.

    Tambahan produksi padi tersebut menurunkan sisa defisit terhadap sasaran produksi padiberdasarkan roadmap menjadi 2.559 juta ton

    PROGNOSAPERHITUNGANPRODUKSIPADIKEGIATANRAWAPADAAKHIRTAHUN2014

  • ARAHKEBIJAKANBIDANGRAWA&TAMBAKTAHUN2015 2019

    No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    1 PERKUATANPERENCANAANRAWA TAMBAK

    a) SNVTPJPAWAJIBmenyiapkan DokumenRP2I,sebagai Dokumen UsulanPelaksanaan Kegiatan

    i. Dilaksanakan secara kontraktual TA. 20152016ii. Pada Tahun 2015, SNVT PJPA menyiapkan rencana

    Pengelolaan Rawaiii. Pada Tahun 2016, SNVT PJPA menyiapkan rencana

    Peningkatan Rawaiv. Data inventarisasi dan kondisi Rawa bekerjasama

    dengan Dinas Pertanianv. Data inventarisasi dan kondisi Tambak bekerja

    sama dengan Dinas Kelautan & Perikananvi. Penyusunan Dokumen RP2I agar diselaraskan

    dengan POLA dan RTRW setempatvii. Penyusunan program peningkatan dan

    rehabilitasi tambak agar berkoordinasi denganDinas Kelautan dan Perikanan.

    viii.Memahami isu perubahan iklim dan lingkunganhidup pada Rawa serta isu peningkatankehidupan nelayan pada tambak.

    POLA RTRW

    RP2I(Irigasi &Rawa)

    TAMBAK DINASKP

    SINKRONISASIPROGRAM

  • No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    2 PENGEMBANGANDANPENGELOLAANRAWA TAMBAK

    a) Optimalisasi prasarana rawa i. Pengaturan muka air untuk mencegah emisi gasrumah kaca dan CO2.

    ii. Pemasangan pintu air pada saluran, denganmempertimbangkan keperluan transportasi air.

    iii. Pembuatan/perbaikan jalan usaha tani,ketiadaan akses akan

    mengurangi minat petani bercocok tanamdi rawa.

    Mengganggu pemasaran hasil produksi

    ARAHKEBIJAKANBIDANGRAWATAHUN2015 2019

  • No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    2 PENGEMBANGANDANPENGELOLAANRAWA TAMBAK

    b) Optimalisasi prasarana tambak i. Pengaturan suplesi air tawar dan air payaumelalui pintu, saluran air tawar, saluran airpayau, kolam pencampuran, dll

    ii. Kerjasama desain dengan Dinas Kelautan danPerikanan terkait kebutuhan air dan kadarsalinitasnya untuk tiap komoditas (salinitasuntuk ikan berbeda dengan salinitas untukudang)

    iii. Pengangkatan sedimen harus sampai di muara.iv. Perkuatan tebing saluran dengan teknologi

    sederhana seperti cerucuk dan gedhek(anyaman bambu)

    ARAHKEBIJAKANBIDANGRAWATAHUN2015 2019

  • PERBEDAANTAMBAKTEKNISDANSEMITEKNIS

    Parameter Sederhana SemiTeknis TeknisSaluran pemberi Sal.Pemberidan

    pembuangdigabungada ada

    Saluranpembuang ada ada

    Kolampencampurair ada

    intakeairtawar Tidakberpintu pintu pintu

    intakeairasin Tidakberpintu pintu pintu

    Pintupadapetakan Tidak/adanamun antarainletdanoutletdigabung

    Terpisahantarainletdanoutlet

    Terpisahantara inletdanoutletdanterpasangdiagonal

    Bangunanpengambilairtawar

    Berupasodetanditepisungai

    Berupabangunansederhana/pengambilanbebas

    Berupa bendung,pompa,ataupengambilanlangsung

    Bangunanpengambilairasin

    Berupasodetanditepisungai

    sda dilengkapipengendalisedimenberupajetti

  • REVIEWTERHADAPKRITERIAPENGEMBANGANAIRTANAH

    No. KriteriaPengembanganAir TanahPenanggung Jawab

    Semula Menjadi

    1 Irigasi air tanah dikembangkan pada Cekungan Air Tanah yang potensial dan aman untuk dimanfaatkan dengan volume pengambilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

    PU Kemen PU (SDA)Kemen ESDM

    2 Pemanfaatan air tanah di utamakan untuk memenuhi kebutuhan air baku yaitu untuk kebutuhan domestik.

    PU Kemen PU (SDA)

    3 Untuk keperluan irigasi air tanah dikembangkan pada lahan tadah hujan, tegalan dan lahan sawah beririgasi yang setiap musim kemarau mengalami kekurangan air atau kekeringan yang dicirikan intensitas tanam maksimal 150 persen.

    PU Kemen PU (SDA)

    4 Irigasi air tanah ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani penerima manfaat irigasi air tanah.

    PU Kemen PU (SDA)

    5 Irigasi air tanah lebih difokuskan untuk tanaman non padi dan untuk menjamin keberlangsungan OP sumur pompa irigasi air tanah di titik beratkan untuk tanaman yang bernilai ekonomis tinggi (high value crops), yaitu tanaman holtikultura atau tanaman palawija lainnya.

    PU Kemen PU (SDA)Kementan

    6 Adanya permintaan serta dukungan riil Pemerintah Daerah Propinsi/ Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi air tanah

    PU Pemerintah Daerah

    7 Adanya kemauan dan kemampuan P3A berpartisipasi dalam menangani OP sumur pompa secara mandiri.

    PU Dinas Pertanian, BWS/BBWS (Kemen PU)Pemerintah Desa

    8 Ikut berpartisipasi dalam menjaga kelangsungan ketersediaan dan konservasi air tanah

    PU Kemen PU Kemen ESDM, Pemprop, Pemkab/Kota

  • No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    1 PERKUATANPERENCANAANAIRTANAH

    a) SNVTPJPAWAJIBmenyiapkan Dokumen yangberisi datakebutuhandanpotensiairtanahberisidatatotalpotensilahanairtanah,datacapaian,dandatasisakebutuhanakansaranadanprasaranaairtanahyangperludibangun/direhabilitasi,berkerjasama dengan Dinas Pertanian,danDinasESDM

    i. Lokasi (kabupaten/kota)ii. Loordinat (xo x x LU LS BT BB)iii. Debit rencana dan debit aktualiv. Jenis dan kondisi prasaranav. Dokumentasi (desain, foto dan

    sebagainya)

    b) Paradikmaairtanahharusmulaiberorientasipadaaspekscientific,tidakhanyaberorientasipadaeksploitasiairtanah.

    c) HarusSinkronantarapengembanganairtanahdenganpenyusunanpolapengelolaanSDA,Pola WilayahSungaidanRTRW.pastikanaspekairtanahharusmasukdalamkegiatanperencanaanbendung,bendungan,irigasidll. Sehingaairtanahbisasebagaiconjunctivities

    d) Dalampengelolaan/PendayagunaanAirTanahharussesuaidengantahapanSIDLAKOM(PP43/2008ttgAirTanah:Inventarisasiairtanah,PenetapanzonaKonservasiairtanahdanpenyusunandanpenetapanrencanapengelolaanairtanah.

    ARAHKEBIJAKANBIDANGAIRTANAHTAHUN2015 2019

  • No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    2 PENGEMBANGANDANPENGELOLAANAIR TANAH

    a) Revitalisasi prasarana IrigasiAirTanahyangsudahtidakberfungsi

    i. Redevelopment, Redrill dan Flushingsumur bor.

    ii. Rehabilitasi JIAT, Rumah Pompa danPompa Air tanah.

    iii. Penggantian mesin penggerak danPompa Air Tanah.

    iv. pemboran juga memanfaatkan mata airdan sungai bawah tanah.

    b) Penyadapan sumber airyangmudah dimanfaatkan i. air tanah dangkalii. air tanah artesis daniii. air tanah dalam lainnya namun tidak

    memperburuk lingkungan.

    c) penerapan teknologi sederhana dan berskala kecil agarmampu dikelola oleh petani sendiri.

    d) Sumur pompa irigasi harus dibangun fasilitas penyediaan airminum dengan mengambil airtanah dari sumur yangsama.

    ARAHKEBIJAKANBIDANGAIRTANAHTAHUN2015 2019

  • LANDASANPENGATURANPENGEMBANGANAIRBAKU

    1. SumberdayaairadalahkaruniaTuhanYangMahaEsa2. AiradalahSUMBERKEHIDUPANdanSUMBERPENGHIDUPAN

    Pasal33ayat(3)UUD1945Bumi,airdankekayaanalamyangterkandungdidalamnyadikuasaiolehnegaradandipergunakanuntuksebesarbesarnyakemakmuranrakyat

    1. Airmerupakansumberdayayangterbaharui2. Jumlahtetap,namunketerdapatannyatergantungkondisialamlokal.

    3.Airpermukaan&AirTanahsalingberkaitanlaindalamsiklushidrologi

    4.Secaraalamimengalirdinamisdaritempattinggiketempatyanglebihrendah

    LANDASANPENGATURAN

    FILOSOFIS

    TEKNIS

    YURIDIS

  • LANDASANPENGATURANPENGEMBANGANAIRBAKUAir adalah karunia Tuhan YMEAir merupakan zat yg paling esensial dibutuhkan dalamsetiap aspek kehidupan

    TIADA KEHIDUPAN TANPA AIR Pasal 3

    Sumber daya air dikelola secaramenyeluruh, terpadu, dan berwawasan

    lingkungan hidup dengan tujuan mewujudkankemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar

    kemakmuran rakyat

    Undang-Undang No 7/2004

    TentangSUMBER DAYA AIR

    Pasal 26 Ayat 1Pendayagunaan sumber daya air dilakukan

    melalui kegiatanpenatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber dayaair dengan mengacu pada pola pengelolaansumber daya air pada setiap wilayah sungai

    Pasal 29 Ayat 3Penyediaan air utk memenuhi kebutuhan

    pokok sehari-hari dan irigasi bagi pertanianrakyat dalam system irigasi yang sudah ada

    merupakan prioritas utama penyediaansumber daya air di atas semua kebutuhan.

    Permen PU No. 14/PRT/M/2010 Tentang

    Standar Pelayanan Minimal Bidang PU dan Penataan Ruang

    SPM Air Baku = 60 lt/jiwa/hari

  • SKEMASISTEMPENYEDIAANAIRMINUM(SPAM)

    UNIT AIR

    BAKU UNIT PRODUKSI

    UNIT DISTRIBUSI DAN PELAYANAN

    PP No. 16/2005 Tentang PENGEMBANGAN SPAMPASAL 5

    (1) SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan.(2) SPAM dengan jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat meliputi UNIT AIR BAKU,

    UNIT PRODUKSI, UNIT DISTRIBUSI, UNIT PELAYANAN, dan UNIT PENGELOLAAN.PASAL 10

    (2) Unit distribusi wajib memberikan kepastian KUANTITAS, KUALITAS AIR, dan KONTINUITAS PENGALIRAN.

    PP No. 82/2001 Tentang PENGELOLAAN KUALITAS AIR dan PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

    KEPMEN KESEHATAN RI No.907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASANKUALITAS AIR MINUM

    STANDAR DAN PEMANTAUAN KUALITAS

  • GOAL7 TARGET10 MDGs2015

    TARGET10:Halve,by2015,theproportionofpeoplewithoutsustainableaccesstosafedrinkingwaterandbasicsanitation

    DUKUNGAN PENYEDIAAN AIR BAKU

    UNTUK AIR MINUM

    Target MDGs 2015 :68.87% masyarakat Indonesia

    dapat akses air bersihsecara kontinyu

  • TARGETMDGs2015,2020dan 2025DUKUNGANPENYEDIAANAIRBAKUUNTUKAIRMINUMURAIAN 2015 2020 2025

    Proporsipendudukthdpsumberairminumterlindungi(aksesaman)

    Nasional:68.87%

    Nasional:85.00 %

    Nasional:100.00 %

    Kebutuhan Penambahan DebitAirBakuuntuk AirMinum dalam 5Tahun 56.00m3/dt 53.54m3/dt 51.53m3/dt

    REALISASI CAPAIAN OUTCOME PENYEDIAAN AIR BAKU TERHADAP TARGET MDGs 2015

    53,37%50,13%47,75%

    Target MDGs Akhir 2015

    68,87%

    59,00%

  • PROYEKSIKEBUTUHANAIRBAKUuntuk DMI2010 2030

    Sumber:Bappenas,2010

  • ALURSTRATEGIPENGEMBANGANPENYEDIAANAIRBAKU

    POTENSI AIR BAKUSesuai PP No 16/2005

    Tentang PengembanganSPAM

    AIR PERMUKAAN

    AIR TANAH

    AIR HUJAN

    KEBUTUHAN

    DOMESTIK

    NON DOMESTIK

    OUTPUT :1. Tersedianya Prasarana/

    Sarana PenyediaanAir Baku

    2. Perlindungan/PelestarianSumber Air Baku

    3. Pengendalian/PengelolaanKualitas Air Baku

    OUTCOME :Terpenuhinya Kebutuhan

    Air Baku Untuk Air Minum

    TANTANGAN

    Pesatnya Pertumbuhan Penduduk

    Pencapaian Target MDGs 68,87%

    Degradasi Lingkungan

    PERMASALAHANKeterbatasan kemampuan anggaran Pemerintah.Kesiapan desain.Memerlukan sinkronisasi antara pengembangan hulu dan hilir.Permsalahan Sosial dan Land Aquisation.Tidak selalu layak dari segi ekonomi.Terbatasnya peran swasta dan masyarakat.

    Tidak semua kabupaten/kotamempunyai sumber air baku

    sendiri

    PENGEMBANGANAIR BAKU

  • PRIORITASPENANGANANPENYEDIAANAIRBAKUUNTUKAIRMINUM

    STRATEGIPENGEMBANGAN

    PRASARANA/SARANA

    PENYEDIAAN AIR BAKU

    PengembanganSPAMRegional

    Kawasan rawan airbersih,perbatasan ,pulaupulau terluar dan pesisir

    Pengembangan SPAMIbu KotaKecamatan (IKK)

    Kawasan yangakses airminumnya

    dibawah rataratanasional(

  • No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN

    1 PERKUATANPERENCANAANAIRBAKU

    a) Reviewdesain terutama pada desaindesain i. Review Desain perencanaan yangdilaksanakan Pemerintah Daerah

    ii. Review Desain Perencanaan yangdilaksnakan oleh PDAM

    b) Mengoptimalkanpemanfaatanpotensiprasarana/saranapenyediaanairbakuyangsudahdibangunmelaluiprogramO&PdanRehabilitasi.

    2 PENGEMBANGANDANPENGELOLAANAIR BAKU

    a) MelaksanakanpembangunanprasaranadansaranapenyediaanairbakuuntukmemenuhitargetMDGs2020.

    i. menyediakan air bersih secara kontinyuyang dapat diakses paling tidak oleh 85%masyarakat Indonesia atas standarkebutuhan minimal setiap orang akan airbersih 60 lt/org/hari

    ii. Mendukung MP3EI

    b) Mengembangkan pembangunanpenyediaanairbakuskalabesar

    i. Kawasan Regionalii. Cost sharing antara Pemerintah Pusat

    (APBN), Provinsi (APBD Prov) danKabupaten/Kota (APBD Kab/Kota)

    iii. Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)

    ARAHKEBIJAKANBIDANGAIRBAKUTAHUN2015 2019

  • SEKIANDANTERIMAKASIHJAKARTA, Mei2013

  • Catatan: Kerusakan akibat bencana alam yang terjadidalam kurun waktu 20102012 belumterinventarisasi;

    Penurunan Kualitas Prasarana akibat umurbangunan dan OP yang tidak optimal (20102012) juga belum terinventarisasi;

    Hal ini mengakibatkan realisasi kegiatanrehabilitasi jaringan irigasi 20102013 untukkewenangan pusat jauh melebihi informasikerusakan berdasarkan hasil audit teknisSDA 2010;

    PEMBAGIANKEWENANGANIRIGASIDANKONDISIINFRASTRUKTURIRIGASIPADAMASINGMASINGKEWENANGAN

    BAIK RUSAK2009 54% 1,25JtHa 46% 1,07JtHa2010 66,6% 1,54JtHa 33% 0,77JtHa2011 78,9% 1,83JtHa 21% 0,49JtHa2012 104,3% 2,42JtHa 4% 0,10JtHa2013 114,5% 2,65JtHa 15% 0,34JtHa

    BAIK RUSAK2009 39% 0,87JtHa 61% 0,55JtHa2010 42,0% 0,91JtHa 58% 0,51JtHa2011 46,2% 0,97JtHa 54% 0,45JtHa2012 50,4% 1,03JtHa 50% 0,39JtHa2013 54,8% 1,10JtHa 45% 0,33JtHa

    BAIK RUSAK2009 48% 1,67JtHa 52% 1,82JtHa2010 50,9% 1,77JtHa 49% 1,71JtHa2011 54,8% 1,91JtHa 45% 1,58JtHa2012 58,8% 2,05JtHa 41% 1,44JtHa2013 63,2% 2,20JtHa 37% 1,28JtHa

    PUSAT2.315.000Ha (32%)

    KAB/KOTA3.491.961Ha (48%)

    PROVINSI1.423.222Ha(20%)

    LUASAREALIRIGASIDIINDONESIA7.230.183Ha(KepmenPU390/2007 StatusDI)

    Sumber:DiolahberdasarkanAuditTeknisSDA,2010danLAKIP2010dan2011

    Sumber:DiolahberdasarkanAuditTeknisSDA,2010

  • KONDISIPRASARANAIRIGASIAIRTANAHDIINDONESIA

    Operasi59%

    TidakOperasi41%

    TAHUN OPERASI(BH)TIDAKOPERASI

    (BH)

    2009 59% 3.459 41% 2.357

    2010 67% 3.903 33% 1.912

    2011 76% 4.442 24% 1.373

    2012 83% 4.824 17% 991

    2013 90% 5.214 10% 601

    JIAT

    Baik70%

    RusakRingan16%

    RusakBerat14%

    SUMUR

    Baik65%

    RusakRingan18%

    RusakBerat16%

    BelumAda1%

    JARINGAN

    Baik61%

    RusakRingan14%

    RusakBerat22%

    Hilang1%

    TidakDipasang2%

    MESIN

    Baik63%

    RusakRingan14%

    RusakBerat20%

    Hilang1%

    TidakDipasang2%

    POMPA

    Jumlah:5.816buahTotalAreal:92.000ha

  • KONDISIPRASARANARAWADIINDONESIA

    IRIGASIRAWA:TotalAreal:1.800.000haSawah:661.000ha(172.000harawalebakdan489.000harawapasangsurut)

    RUSAK726.710Ha

    (40%)

    BAIK1.073.290Ha

    (60%)

    TAHUN BAIK(HA)RUSAK(HA)

    2009 60% 1.073.290 40% 726.7102010 66% 1.185.389 34% 614.6112011 73% 1.306.199 27% 493.8012012 83% 1.501.150 17% 298.8502013 90% 1.620.223 10% 179.777

    PICTURES

  • KONDISIPRASARANATAMBAKDIINDONESIA

    TAMBAK:TotalAreal:450.332ha(KKP)

    RUSAK39.602Ha

    (9%)

    BAIK410.730Ha

    (91%)

    TAHUN BAIK(HA)RUSAK(HA)

    2009 91% 410.730 9% 39.6022010 92% 413.930 8% 36.4022011 94% 422.135 6% 28.1972012 100% 450.080 0% 2522013 104% 460.198 4% (9.866)

    PICTURES

    Slide Number 1Slide Number 2Slide Number 3Slide Number 4Slide Number 5Slide Number 6Slide Number 7Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13Slide Number 14Slide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20Slide Number 21Slide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Slide Number 28Slide Number 29Slide Number 30Slide Number 31Slide Number 32Slide Number 33Slide Number 34Slide Number 35Slide Number 36Slide Number 37Slide Number 38Slide Number 39Slide Number 40Slide Number 41