area agrowisata gunung mas dan lalat simulium goreng, talas goreng, dan tempe goreng yang masih...
TRANSCRIPT
http://upikke.ipb.ac.id
Area Agrowisata Gunung Mas dan Lalat Simulium
Dimanakah area Agrowisata
Gunung Mas itu, dan apa pula
lalat Simulium itu? Dua
pertanyaan ini tentunya
menarik untuk dijawab,
terutama bagi yang ingin
mengetahui apa sebenarnya?
Keduanya sangat erat kaitannya,
karena area di atas pastinya
masih bebas dari polusi dan
lalat tersebut menjadi
indikator area nonpolusi. Jadi
kalau jalan-jalan ke area
tersebut pasti akan ketemu
dengan lalat Simulium kalau
dicari.
Area Agrowisata Gunung Mas
dapat kita temukan di kawasan
Puncak Bogor, tepatnya di
kawasan kebun teh, area
perkebunan yang sejuk dan
menyegarkan. Hamparan
kebun teh di area Puncak
dengan ketinggian berkisar
800 - 1200 meter di atas
permukaan laut tersebut,
akan tampak lebih indah
apabila disertai pemandangan
para pemetik teh. Mereka
biasanya tampak dari
http://upikke.ipb.ac.id
kejauhan sedang
menjalankan pekerjaannya,
dan yang terlihat hanya
bagian kepala dan topi
capingnya saja.
Lokasi Agrowisata Gunung
Mas pada saat hari-hari libur
dan Sabtu Minggu sangat
ramai dipenuhi oleh
pengunjung terutama orang-
orang Jakarta. Oleh karena
itu jalan menuju lokasi ini
tidak jarang terjadi
kemacetan yang cukup sulit
untuk diurai hingga saat ini.
Namun demikian, karena
lokasi Puncak Bogor ini
begitu dekat dari Jakarta,
dan suhu udaranya rata-rata
12-22 derajat celcius, tetap
saja orang datang ke tempat
yang nyaman ini untuk
beristirahat atau sekedar
relaksasi melepas kepenatan
dari rutinitas. Selain itu, di
lokasi ini juga tersedia
berbagai macam fasilitas dan
sarana untuk beraktifitas
yang dapat dinikmati
sepuasnya bersama keluarga.
http://upikke.ipb.ac.id
Oleh karena itu, meskipun
macet, daerah ini tetap
menjadi tujuan wisata bagi
masyarakat kota Jakarta dan
sekitarnya. Berbagai fasilitas
yang dapat dinikmati di area
Agrowisata Gunung mas adalah
fasilitas penginapan, restoran,
area bermain, tea walk,
bersepeda, melihat pabrik
pengolahan teh, dan
menikmati teh Walini.
Berbagai produk Teh Walini
baik berupa teh celup maupun
teh seduh juga dapat anda
pesan di sini sambil menikmati
pisang goreng, talas goreng,
dan tempe goreng yang masih
panas-panas. Semuanya
membuat kita berlama-lama di
sini.
Lokasi Agrowisata Gunung Mas
di Puncak Bogor ini tidak
hanya menjadi tempat yang
nyaman bagi masyarakat kota
yang ingin beristirahat di akhir
pekan atau hari-hari libur,
tetapi juga menjadi habitat
yang sesuai bagi
perkembangiakan lalat
Simulium. Lalat Simulium
disebut juga blackflies, karena umumnya berwarna hitam, dalam bahasa Indonesia
http://upikke.ipb.ac.id
dikenal dengan nama lalat punuk atau lalat ponok. Lalat ini berukuran kecil dan
kokoh dengan panjang sekitar 2.0-6.0 mm. Bagian toraksnya, terutama daerah
skutum terdapat perkembangan yang berlebihan yang mengakibatkan daerah
preskutum tidak berkembang sehingga tampak bongkok. Oleh karenanya lalat ini
disebut lalat punuk.
Lalat Simulium mempunyai kebiasaan yang khas dalam memilih tempat
berkembang biaknya, yaitu menyukai sungai yang memiliki air jernih dan aliran
deras. Lalat ini tinggal berdekatan dengan atau berpindah sepanjang aliran air
yang jernih dan teduh.
Di areal perkebunan teh Gunung Mas ini banyak sekali dijumpai aliran sungai kecil
yang jernih dan mengalir. Dan kalau lebih dalam lagi masuk ke area Hutan Lindung
Gunung Mas yang letaknya di bagian dalam di sana banyak dijumpai aliran sungai
yang jernih dan sangat deras. Tidak heran apabila populasi Simulium di sini sangat
tinggi. Dan di setiap titik lokasi tertentu di duduki oleh spesies tertentu. Paling
tidak disini penulis pernah menemukan lebih dari 10 spesies Simulium, namun yang
paling dominan hanya sekitar 4 spesies yait Simulium feurborni, S. argyrocyntum,
S. eximium dan S. upikae. Oleh karena itu, hampir setiap tahun penulis selalu
mengajak mahasiswa pascasarjana yang mengambil mata kuliah Arthropoda
Pengganggu Kesehatan untuk koleksi Simulium dan mempelajari habitatnya
langsung di lapangan di wilayah ini. Di tempat-tempat lain meskipun aliran
sungainya deras tetapi kalau telah mengalami polusi, maka tidak akan ditemui
lalat ini. Tidak heran kalau keberadaan pradewasa larva lalat ini dijadikan
indikator lingkungan yang menunjukkan belum terjadinya pencemaran air. Di aliran
deras yang sudah tercemar pradewasa lalat ini tidak dapat hidup.
Tanggal 3 April 2013 yang lalu kami bersama mahasiswa PS Parasitologi dan
Entomologi Kesehatan Pascasarjana IPB semester genap 2013/2014 kembali
melakukan pengamatan habitat dan koleksi Simulium di wilayah Agrowisata
Gunung Mas. Pada kesempatan ini kami banyak menemukan larva dan pupa lalat
Simulium yang banyak menempel pada pada batu-batuan, daun-daunan, tanaman
yang terendam, kayu, ranting atau dahan yang terendam air. Pupa yang terkumpul
dimasukkan dalam tabung khusus secara individual agar ekslosi menjadi lalat
dewasa. Lalat Simulium dipelajari oleh mahasiswa karena peranan lalat Simulium
http://upikke.ipb.ac.id
selain sebagai pengganggu karena gigitannya yang cukup menyakitkan, juga
berperan sebagai vektor berbagai penyakit baik pada hewan maupun manusia,
seperti Onchocercosis, Mansonellosis, dan Leucocytozoonosis. Demikianlah laporan
perjalanan kami selama sehari mengunjungi area perkebunan teh. Setelah solat
dan makan siang bersama kami kembali ke Bogor, namun sebelumnya kami sempat
mengunjungi Wana Wisata Cilember untuk melihat penangkaran kupu-kupu disana.
(Disusun oleh Upik Kesumawati Hadi, PS Parasitologi dan Entomologi Kesehatan
Sekolah Pascasarjana FKH IPB)