arena rekreasi biliar di gianyar, bali penerapan konsep
TRANSCRIPT
I Gede Weda Purnawan (1404205024)1), I Dewa Gede Agung Diasana Putra
2), dan I Wayan Wiryawan
3)–Arena Rekreasi
Biliar di Gianyar, Bali 79
ARENA REKREASI BILIAR DI GIANYAR, BALI
Penerapan Konsep Perancangan Ruang Dalam dan Ruang Luar pada Desain Bangunan
I Gede Weda Purnawan1), I Dewa Gede Agung Diasana Putra
2), dan I Wayan Wiryawan
3)
1)ProgramStudi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected] 2)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected] 3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
ABSTRACT
The Billiard Recreational Arena in Gianyar functions as a place where people can play billiard as an amusement, sport
and training. The interior and exterior rooms of the arena are importantly taken into consideration when designing the
arena used as a place where people can play billiard as an amusement, sport and training. The interior and exterior
rooms of the arena should be designed in such a way that they can make the visitors feel comfortable and safe as what
is expected. Based on the result of the survey made in Gianyar, it was found that many billiard arenas and their facilities,
especially the inside and outside rooms, had been less perfectly designed. As an illustration, the tables used in them
were not in accordance with what was expected by the players. The outside room was not equipped with the softscape
element. Therefore, the rooms where the billiard tables are placed, how the tables are organized, what softscape and
hardscape elements are needed, and so forth should be redesigned. Three methods of designing are used in the present
study; they are (1) the idea/background of the design, (2) the data collection and analysis, (3) the specification of design.
In this way, the outside and inside rooms of the billiard recreational arena can be made in accordance with the space
needed, the concept of design, the choice of building material, the color, the safety, the comfort, the accessories and the
decoration needed.
Keywords: Billiard Recreational Arena, Design Concept, Billiard Room, Interior, Eksterior
ABSTRAK
Arena Rekreasi Biliar di Gianyar merupakan tempat yang akan mewadahi kegiatan hiburan, olahraga dan
pelatihan biliar. Ruang dalam dan ruang luar merupakan salah satu sarana yang penting dalam merancang
bangunan yang memiliki fungsi sebagai tempat hiburan, olahraga dan pelatihan. Ruang dalam dan luar pada
arena rekreasi biliar ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung
maupun atlet biliar sehingga terwujud suatu ruang yang sesuai dengan fungsi dari peruntukan arena
rekreasi biliar ini. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Kabupaten Gianyar, banyak terdapat
fasilitas sejenis namun penataan elemen ruang dalam dan ruang luar masih sangat kurang, contohnya pada
ruang dalam penataan meja biliar yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemainnya, sedangkan pada ruang
luar tidak terdapatnya elemen lunak (softscape) pada areal bangunan, sehingga diperlukan kajian terhadap
aspek perancangan ruang dalam seperti standar penataan meja biliar dan kebutuhan lainnya serta beberapa
aspek perancangan ruang luar seperti elemen lunak (softscape) dan elemen keras (hardscape). Terdapat 3
metode perancangan yang digunakan dalam proses kajian ini, yaitu (1) ide/latar belakang rancangan, (2)
pengumpulan dan analisis data, (3) spesifikasi rancangan. Karena itu arena rekreasi biliar mampu
menyediakan ruang luar dan ruang dalam yang sesuai dengan kebutuhan ruang, konsep perancangan,
pemilihan material bangunan, warna, keamanan, kenyamanan, aksesoris dan dekorasi pada bangunan.
Kata Kunci: Arena Rekreasi Biliar, Konsep Perancangan, Ruang Biliar, Ruang Dalam, Ruang Luar
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman pada era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang semakin bervariasi. salah satu aktivitas yang sering dilakukan adalah berkumpul bersama teman/sahabat, rekan kerja dan keluarga, sehingga membutuhkan tempat yang yang menawarkan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan pada satu waktu dan dalam satu lokasi. Biliar merupakan permainan ketangkasan memasukkan bola kedalam kantong disudut meja biliar, dengan cara memukulkan bola putih (induk) dengan stik kepada bola
80 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (7) Nomor (1) Edisi Januari 2019-ISSN No. 9 772338 505117
target yang ingin dimasukan. (Sutanto, 2016:76). Billiar terdiri dari beberapa peralatan dasar untuk memain-kannya yaitu bola, cue stick, dan meja yang dilapisi kulit (Fadillah & Kristianto, 2013).
Minat akan permainan biliar di Kabupaten gianyar sangat lah tinggi, dari hasil observasi terhadap fasilitas se-jenis yang dilakukan di Kabupaten Gianyar tercatat rata-rata pengunjung tempat biliar perharinya berjumlah 304 orang bahkan lebih (Purnawan, 15 Oktober 2017). Kabupaten Gianyar juga memiliki atlet-atlet yang sangat berpotensi dalam cabang olahraga biliar ini. Menurut KONI cabang olahraga biliar di Kabupaten Gianyar yaitu berjumlah 13 orang. Dari data yang dipaparkan diatas dapat diperoleh mengenai peminat hi-buran biliar di Kabupaten Gianyar yaitu berjumlah 317 orang. Karena banyaknya peminat biliar di Kabupaten Gianyar maka perancangan fasilitas ini harus didukung dengan konsep perancangan ruang dalam dan ru-ang luar karena hal inilah yang akan menjadi daya tarik bagi pengunjung arena biliar ini.
Dalam proses penulisan ini menggunakan tiga metode (Laksito, 2014) yaitu: (1) ide/latar belakang, meru-pakan tahap awal mendapatkan gagasan konsep perancangan pada ruang dalam dan ruang luar pada bangunan, sehingga dapat menjadi topik terpilih yang selanjutnya diperkuat dengan data, ken-yataan, per-masalahan, dan pemecahannya. (2) pengumpulan dan analisis data, merupakan proses pen-carian data terkait berdasarkan sumber observasi dan literatur teori terkait, selanjutnya data dipilah sesuai dengan kebu-tuhan untuk tahap selanjutnya. (3) spesifikasi rancangan, metode ini merupakan proses menggunakan hasil data disertai dengan penggabungan dengan ide rancangan untuk merencakan spesifikasi rancangan sesuai standar dan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Area ruang dalam dan ruang luar yang akan men-jadi pokok bahasan yaitu pada arena umum biliar, cafe, area parkir, area taman dan area pedestrian.
Setelah pembahasan mengenai pendahuluan, selanjutnya akan dibahas pemahaman mengenai penerapan konsep perancangan ruang dalam dan ruang luar yang menjadi pokok bahasan dan tujuan dari pembuatan jurnal, pemahaman mengenai konsep yang digunakan serta uraian pemahaman mengenai arsitektur ruang dalam dan ruang luar. Bagian terakhir akan dijelaskan mengenai kesimpulan.
PENERAPAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM DAN RUANG LUAR
Ruang dalam dan ruang luar merupakan salah satu sarana yang penting dalam merancang bangunan.
Pengertian perencanaan ruang dalam menurut Francis D. K. Ching (2002: 46) ruang lingkup untuk desain in-
terior hanya terbatas pada pengaturan tata letak dan desain ruang. Elemen yang dilingkupi pada ruang da-
lam ini meliputi elemen dinding, elemen alas, dan elemen atap atau plafon. Ruang dalam juga sangat ber-
perngaruh terhadap pandangan dan pencitraan terkait dengan suasana hati (Wicaksono, 2014:5) oleh
karena itu pada perencanaan ruang dalam yang baik akan mampu menciptakan kenyamanan bagi
pengunjung maupun atlet. Dalam sebuah perancangan ruang dalam juga perlu diperhatikan standar-standar
yang sudah ditentukan maupun yang diamati untuk dapat menciptakan rancangan yang baik dan sesuai
dengan kebutuhan civitasnya. Studi besaran ruang ini merupakan satu acuan yang penting dalam
merancang ruang dalam, dimana studi ini menentukan besaran ruang dan kebutuhan sesuai dengan hasil
pengamatan dan studi standarmelalui referensi buku. Standar kebutuhan civitas pada tipe biliar berbeda-
beda, untuk biliar berukuran 9 Ft (254 cm x 127 cm) membutuhkan luas area permainan 450 cm x 580 cm,
sedangkan biliar snooker 12 Ft (356 cm x 177 cm) membutuhkan luas area permainan 500 cm x 680 cm
(Gambar 1 ). Luas area permainan biliar dipengaruhi dengan panjang dari cue (tongkat) biliar (Gambar 2).
Perancangan ruang dalam pada arena rekreasi biliar ini menggunakan konsep vintage pada arena biliar
umum dan café, alasan penggunaan konsep vintage ini karena konsep vintage berkesan mengembalikan
suasana tempo dulu namun tidak tidak meninggalkan unsur yang bersih dan rapi. Gambar 3 merupakan
Gambar 1. Standar biliar 9 Ft dan 12 Ft Sumber. Alciatore, 2004
Kebutuhan akan
luas area per-
mainan biliar di-
pengaruhi oleh
panjang cue
(tongkat)
dengan maksi-
mal ayunan pa-
da meja biliar.
Gambar 2. Standar lemari bola & Ukuran Cue Sumber. Neufert, 2002:186
Diameter dan
panjang cue
(tongkat) ber-
beda-beda dis-
esuaikan
dengan jangka-
uan dan kesu-
litan pemain.
4.50
5.80
5.00
6.80
9 FT 12FT
I Gede Weda Purnawan (1404205024)1), I Dewa Gede Agung Diasana Putra
2), dan I Wayan Wiryawan
3)–Arena Rekreasi
Biliar di Gianyar, Bali 81
arena biliar (kiri) dan café (kanan) yang menggunakan konsep vintage, untuk material yang digunakan pada
pada elemen atap dan alas arena biliar terbuat dari bahan kayu, lalu untuk elemen dinding terbuat dari bata
merah yang dihiasi dengan poster yang bertujuan untuk menambah kesan vintage pada arena biliar umum.
Pada ruang dalam café terbuat dari elemen alas dengan bahan kayu parket, pada elemen atap
menggunakan concrete yang dilapisi dengan cat abu dan pada elemen dinding terbuat dari bata putih
dengan tujuan menambah unsur bersih dan rapi pada ruangan.
Ruang luar juga menjadi salah satu sarana penting dalam perancangan bangunan arena rekreasi biliar di
gianyar ini karena ruang luar akan menjadi kesan pertama yang akan dilihat oleh civitas/pengunjung sebe-
lum memasuki bangunan. Ruang luar merupakan material lunak untuk mengisi bidang ruang luar, seperti
tanaman/pohon dan air (Hakim, 2003). Ruang luar dapat dibedakan menjadi dua yaitu ruang luar aktif dan
ruang luar pasif. Ruang luar aktif merupakan ruang luar yang mempunyai unsur-unsur kegiatan seperti
parkir, jalur pedestrian, dan taman. Sedangkan ruang luar pasif adalah ruang luar yang didalamnya tidak
mengandung kegiatan atau aktivitas penggunya yaitu element softscape yang berkaitan dengan tanaman.
Gambar 3 menjelaskan mengenai kondisi site dengan parkir mobil pengunjung yang terletak dibagian utara
site dengan menggunakan pola parkir 45° sedangkan parkir motor pengunjung terletak pada bagian timur
bangunan dengan pola parkir 90°. Pada areal parkir terdapat tanaman penunjuk berupa pohon palem, pada
site juga terdapat lampu taman yang berfungsi sebagai pencahaayan buatan dimalam hari.
Penataan taman pada ruang luar bangunan dengan memanfaatkan elemen softscape berupa tanaman per-
indang/tanaman peneduh yang berfungsi sebagai peneduh ataupun barrier terhadap kebisingan maupun
Parkir Pengelola
Parkir Pengunjung
Main Building
Parkir Motor
Parkir Mobil menggunakan Po-
la Parkir 45°
Parkir motor menggunakan pola
parkir 90°
Vegetasi penunjuk
menggunakan pohon palem
Lampu taman sebagai pen-
erangan jalan
Gambar 4. Konsep Perancangan Ruang Luar (Parkir)
Gambar 3. Arena Rekreasi Biliar (kiri) dan Café Lantai 1 (kanan) Konsep Vintage pada Ruang Dalam
Elemen Atap
Elemen Dinding
Elemen Alas
Parkir Pengelola
82 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (7) Nomor (1) Edisi Januari 2019-ISSN No. 9 772338 505117
iklim dan tanaman hias yang bertujuan untuk menarik perhatian pengunjung. Jenis softscape yang dipakai
yaitu tanaman yang tidak terlalu tinggi dan ramai agar bentuk fasad bangunan dapat langsung dilihat dari
main entrance. Penataan area pedestrian pada ruang luar bangunan meliputi penataan jalur pejalan kaki
sesuai dengan syarat dan ketentuan, penataan elemen softscape seperti pengadaan tanaman perindang,
penataan elemen hardscape berupa material pedestrian seperti paving dan penataan pedestrian (gambar 5).
Tanaman perindang berada dekat dengan areal pejalan kaki yang memiliki fungsi sebagai pelindung pe-
janan kaki. Pada areal taman penggunaan tanaman hias sangat diperlukan karena mampu menambah es-
tetika pada bangunan.
SIMPULAN
Arena Rekreasi Biliar di Gianyar merupakan tempat yang akan mewadahi kegiatan hiburan, olahraga dan pelatihan (pendidikan) biliar. Ruang dalam dan ruang luar merupakan salah satu sarana yang penting dalam merancang bangunan yang memiliki fungsi sebagai tempat hiburan, olahraga dan pelatihan (pendidi-kan).Pada perencanaan ruang dalam dipengaruhi oleh konsep konsep vintage yang diterapkan pada arena rekreasi biliar dan café sedangkan untuk arena vip biliar diterapkan konsep modern. Untuk konsep ruang lu-ar dipengaruhi oleh ruang luar aktif dan ruang luar pasif. Ruang luar aktif merupakan ruang luar yang mempunyai unsur-unsur kegiatan seperti parkir, jalur pedestrian, dan taman. Sedangkan ruang luar pasif adalah ruang luar yang didalamnya tidak mengandung kegiatan atau aktivitas penggunya yaitu elemen softscape yang berkaitan dengan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Alciatore, David. G. 2004. The Illustrated Principles of Pool and Billiards. Sterling Publishing Co. Inc: New York
Ching, Francis D.K. 2012. Interior Design Illustrated. John Wiley & Sons, Inc : Canada Fadillah, M Reza Ishadi dan Thomas Ari Kristianto. Desain Interior Arena Billiard Player’s Pool N Lounge
Bertema Edutainment. JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520. Laksito, Boedhi. 2014. Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur. Griya Kreasi: Jakarta. Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Edisi 33 Jilid 2. Erlangga: Jakarta. Purnawan, I Gede Weda. 2018. Arena Rekreasi Biliar di Gianyar. Universitas Udayana: Denpasar. Hakim, Rustam. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Bumi Aksara: Jakarta. Santosa, Jacky dan Mariana Wibowo. Perancangan Interior Bowling dan Billiard Club di Surabaya. JURNAL
INTRA Vol. 2. No. 2 (2014) 154-160. Sutanto, Teguh. 2016. Buku Pintar Olahraga. Pustaka Baru Press: Yogyakarta Wicaksono, Andie A & Endah Trisnawati. 2014. Teori Interior. Griya Kreasi: Jakarta
Tanaman Perindang
Tanaman Hias
Paving
Gambar 5. Konsep Perancangan Ruang Luar (Area Pedestrian)