artikel ekonomi final

13
Introduction To Economics Study Case Microeconomics By: - Christopher / 0133141033 - LedwinUtomo / 0133141009 - Madeline Lestari / 0133141059 - Violia Elsha / 0133141019 - William da Cunha / 0133141083 Finance 1B Prasetiya Mulya School of Business and Economics

Upload: gerard-mayella-da-cunha

Post on 11-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

penjelasan

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Ekonomi FINAL

Introduction To Economics

Study Case Microeconomics

By:

- Christopher / 0133141033

- LedwinUtomo / 0133141009

- Madeline Lestari / 0133141059

- Violia Elsha / 0133141019

- William da Cunha / 0133141083

Finance 1B

Prasetiya Mulya School of Business and Economics

BSD

2014

Page 2: Artikel Ekonomi FINAL

6 OKTOBER 2014

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menaikkan tarif kereta

rel listrik (KRL) Commuter Line mulai 15 Oktober 2014. Kenaikan tarif dilakukan dalam rangka

peningkatan fasilitas pelayanan kepada penumpang.

Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo mengatakan, peningkatan fasilitas antara lain perbaikan toilet,

mushola, bangku tunggu penumpang,danpenambahan armada.

"Setelah kami melakukan perbaikan-perbaikan di berbagai sisi, maka tarif pun disesuaikan," kata dia

dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).

Dengan penyesuaian tarif tersebut, tarif Commuter Line untuk lima stasiun pertama yang semula Rp

2.000 akan menjadi Rp 5.000. Sedangkan untuk setiap tiga stasiun berikutnya, tarifnya tidak

berubah, yaitu Rp 500.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan, tarif KRL

Jabodetabek akan dihitung kembali sesuai dengan standar perhitungan tarif. Kenaikan dipengaruhi

tarif dasar listrik dan nilai tukar dollar.

Peningkatan fasilitas pelayanan kepada penumpang di atas berpengaruh terhadap Rencana Kerja

dan Tahun Anggaran Perusahaan sehingga terjadi peningkatan besaran biaya operasi perjalanan KRL.

Page 3: Artikel Ekonomi FINAL

Pembahasan

1. Isi berita

Berita di atas membahas tentang kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line dari

Rp. 2000,- menjadi Rp. 5000,-. Kenaikan harga ini dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan

fasilitas bagi konsumen.Penyebab terjadinya kenaikan harga tiket juga disebabkan oleh peningkatan

tarif dasar listrik dan juga kenaikan nilai tukar Dollar.

2. Rumusan masalah

- Bagaimana pengaruh kenaikan harga tiket kereta rel listrik (KRL) Commuter Line

terhadap grafik supply and demand?

- Bagaimana keelastisan dari grafik supply and demand yang terjadi?

- Apa kebijakan yang diakukan pemerintah yang dapat mempengaruhi harga?

- Bagaimana pengaruh kenaikan harga tiket kereta rel listrik (KRL) Commuter Line

terhadap efisiensi market?

- Adakah eksternalitas yang terjadi pada kasus ini?

- Apakah aktivitas pada pasar ini menimbulkan eksternalitas yang tidak dikompensasi

pada harga di pasar?

- Bagaimana pengaruh kasus di atas terhadap keseimbangan pasar?

3. Supply and Demand

Secara teori supply and demand, seharusnya kenaikan dari tarif kereta api akan

menyebabkan jumlah permintaan terhadap jumlah penggunaan kereta api berkurang. Tetapi, untuk

masyarakat di Jabodetabek, jumlah permintaan yang berkurang tidak akan terlalu signifikan. Hal ini

dapat diterima karena ketika masyarakat ingin beralih menggunakan angkutan umum (Kopaja,

Transjakarta, Metro Mini, dsb) untuk mencapai tujuan, mereka akan memikirkan konsekuensi waktu

yang akan hilang jika terjebak kemacetan. Seperti yang telah kita ketahui, kota-kota besar seperti

contohnya Jakarta sangatlah tidak dapat diprediksi tingkat kemacetannya. Hal ini menyebabkan

banyak orang yang memilih untuk tetap menggunakan kereta dibandingkan dengan menggunakan

alat transportasi umum yang lain.

4. Elastisitas demand-supply

Suatu produk atau jasa akan dikatakan elastis apabila memiliki banyak barang substitusi.

Penggunaan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line bersifat elastiskarena memiliki banyak pengganti

Page 4: Artikel Ekonomi FINAL

yang berupa angkutan umum yang lain. Meskipun begitu, value atau manfaat dari menggunakan jasa

kereta masih lebih besar daripada value atau manfaat menggunakan jasa angkutan umum lain. Hal

ini menyebabkan jumlah orang yang menggunakan jasa mereka tidak akan berkurang secara

signifikan.

5. Market efficiency - Consumer Surplus

Consumer surplus dapat terjadi ketika konsumen mau membayar dengan harga yang lebih

untuk mendapatkan suatu produk atau jasa karena produk atau jasa tersebut menawarkan nilai

kepuasan yang lebih tinggi.

Dari kasus kenaikan harga tiket kereta kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, dapat dilihat

bahwa terjadi consumer surplus.Seperti pada kasus diatas, terlihat bahwa walaupun harga

meningkat, tetapi jumlah pengguna jasanya tidak berubah secara signifikan. Sampai saat ini kenaikan

tarif kereta api masih berada dibawah batas willingness to pay masyarakat, sehingga masyrakat

masih berminat untuk menggunakan jasa kereta api litrik tersebut.

6. Eksternalitas

Eksternalitas dapat terjadi ketika ada dua pihak yang terlibat dalam aktivitas pasar dan

memberikan dampak kepada pihak ketiga yang tidak terlibat dalam aktivitas pasar tersebut.

Suatu eksternalitas dapat disebut sebagai eksternalitas negatif apabila memberikan dampak

yang merugikan bagi pihak ketiga.Pada kasus kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line,

terdapat beberapa ekternalitas negative. Antara lain :

- Beberapa masyarakat memutuskan untuk menggunakan angkutan umum yang lain (bus,

transjakarta, angkot) dan membuat angkutan umum yang lain menjadi semakin sesak

dan padat penumpang.

Pihak 1 : PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ)

Pihak 2 : pengguna jasa KRL

Pihak 3 : pengguna angkutan umum lain

Page 5: Artikel Ekonomi FINAL

- Beberapa masyarakat memutuskan untuk beralih dari menggunakan jasa kereta api

listrik menjadi menggunakan jasa angkutan umum lain dan menyebabkan peningkatan

jumlah angkutan umum yang beroperasi di jalan sehingga menyebabkan kemacetan.

Pihak 1 : PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ)

Pihak 2 : pengguna jasa KRL

Pihak 3 : pengguna jalan yang lain

Suatu eksternalitas dapat disebut sebagai eksternalitas positif apabila memberikan dampak

yang menguntungkan bagi pihak ketiga.Pada kasus kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter

Line, terdapat beberapa ekternalitas positif. Antara lain :

- Jumlah pendapatan angkutan umum lain meningkat karena adanya masyarakat yang

beralih dari menggunakan jasa kereta api listrik menjadi angkutan tersebut.

Pihak 1 : PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ)

Pihak 2 : pengguna jasa KRL

Pihak 3 : penyedia jasa angkutan umum lain

7. Eksternalitas yang tidak dikompensasi pada harga di pasar

Dalam kasus kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, dapat terlihat bahwa

dampak dari eksternalitas yang disebabkannya masih dapat dikompensasi pada harga di pasar.Hal ini

disebabkan oleh dampak eksternalitas yang tidak terlalu besar.Dampak eksternalitas yang tidak

terlalu besar ini dapat disebabkan karena jumlah pengguna kereta rel listrik yang tidak berkurang

secara signifikan setelah kenaikan harga berlangsung.Bahkan jumlah pengguna kereta listrik tetaplah

naik dari tahun ke tahun walaupun dengan harga yang kian meningkat.

8. Pengaruh terhadap keseimbangan pasar

Pada kasus kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line di atas, ternyata

mempengaruhi keseimbangan pasar dengan berbagai macam cara.Yang pertama adalah ketika

dampak dari eksternalitas masih dikompensasi harga di pasar. Kurva dari supply-demand akan tetap

bergeser ke atas dikarenakan jumlah supply jasa dari kereta listrik yang terus bertambah dan juga

terjadi peningkatan demand dari para pengguna jasanya. Karena dampak ekternalitas yang terjadi

tidak terlalu besar, harga dari eksternalitas yang dihasilkan dari kegiatan pasar ini masih dapat

ditoleransi harga pasardan menyebabkan kurva dari social cost dan private cost tidak terlalu jauh.

Harga optimumnya pun juga tidak terlalu tinggi.

Page 6: Artikel Ekonomi FINAL

Pergeseran kurva supply-demand tentu akan berbeda apabila eksternalitas yang ada tidak

mendapatkan kompensasi harga di pasar. Hal ini akan mengakibatkan adanya jarak yang jauh antara

Private Cost dan Social Cost dimana letak titik P optimum berada di harga yang sangat tinggi dan

berada di luar kemampuan pasar.

Yang kedua adalah ketikaadasubsidi yang dilakukanpemerintahmelalui PSO kepada PT KRL

Commuter Line tentunyaakanmenyebabkankurva supply bergeserkekanansehinggaterjadi

equilibirumbarutarif KRL Commuter Line tetapi Quantity Demandednyamenjadilebihtinggi. Namun,

karenasubsidi yang diberikanolehpemerintahterkadangtidaktepatwaktumaka dariitu PT KCJ

menanggung kerugian dari supply jasamereka .

100 200 300 4000

1

2

3

4

5

6

Grafik Pengaruh Subsidi

DemandSupply' Supply

9. Sesuai atau tidak dengan teori teori yang telah dipelajari di kelas :

Menurut pengalaman sebelumnya pada tahun 2011, terdapat kenaikan harga pada tiket KRL. Jadi

kami berasumsi kenaikan harga akan berdampak sama seperti perubahan pada tahun 2011.

Peristiwa kenaikan harga pada tiket Krl tahun 2011 mengalami kenaikan yang berdampak pada

quantity demanded , quantity demanded mengalami penurunan jika dibandingkan 2 bulan

sebelumnya yang mengalami kenaikan. Ini membuktikan bahwa kebenaran dari teori ini

Dari peritiwa ini sesuai juga dengan teori mengenai barang subtitusi dan teori elastilitas . Karena

pada 2 bulan awal setelah harga naik, quantity demanded mengalami penurunan , tetapi ketika

memasuki bulan ketiga mengalami kenaikan lagi yang dikarenakan oleh masyarakat yang mencoba

untuk beralih ke barang subtitusi yang lain tetapi tidak menemukan barang subtitusi yang nilai nya

sama atau lebih dan memiliki cost yang lebih rendah.

Page 7: Artikel Ekonomi FINAL

Jika dilihat terdapat pula kesamaan dengan teori consumen surplus karena konsumen di sini mau

untuk membayar lebih karena ketika harga meningkat, konsumen yang mencari barang subtitusi

kembali menggunakan KRL bahkan pengguna KRL meningkat.Hal ini dikarenakan menurut

consumen, value atau manfaat yang didapat ketika menggunakan jasa KRL lebih besar dari pada

value barang subtitusinya.

Table jumlah penumpang kereta api jabodetabek dan non-jabodetabek 2010-2011 (dalam ribuan)

10. Faktor apa saja yang menyebabkan perilakunya berbeda dengan teori yang dipelajari?

Dalam masalah yang kami analisis ini ada masalah yang muncul tanpa sesuai teori ekonomi yang kita

pelajari, seperti terjadi kenaikan jumlah penumpang yang terjadi pada bulan ke 3. Setelah pada 2

bulan pertama masyarakat mencoba beralih ke barang substitusi lainnya, pada akhirnya masyarakat

kembali menggunakan jasa kereta api. Hal ini disebabkan karena apabila dibandingkan dengan

barang substitusi tersebut Kereta Api masih memiliki value yang lebih tinggi dari transportasi

substitusi tersebut.

Page 8: Artikel Ekonomi FINAL

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi:

- Ekspetasi

Penumpang beranggapan bahwa tarif KRL akan turun dengan adanya kebijakan subsidi dari

pemerintah, yang nyatanya membuat kenaikan tarif kereta yang di imbangi dengan besarnya

permintaan. Hal ini mengakibatkan permintaan konsumen terhadap tarif KRL menurun

- Barang substitusi

Dengan adanya permintaan tarif KRL yang naik hal ini mengakibatkan penumpang seharusnya

berpindah dengan menggunakan jasa substitusi lainya seperti angkot atau bus, tetapi penumpang

KRL makin bertambah hal ini dikarenakan nilai manfaat yang dibayar oleh pelangggan masih lebih

besar dari nilai uang yang di gunakan untuk KRL.

11. Rekomendasi Kebijakan untuk Mencapai Tujuan

Bila dalam suatu pasar terdapat gap antara tujuan kebijakan dan hasil, maka proses kegiatan di

market tersebut dapat dikatakan terganggu. Tujuan kebijakan merupakan sasaran/arah yang hendak

dicapai.Kebijakan yang diambil haruslah dengan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan

kondisi saat itu.Apabila muncul Gap diantara tujuan kebijakan dan hasilnya, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa keputusan yang diambil dan dijalankan tidak tepat dan gagal.

Rekomendasi dari kelompok kami yaitu untuk mencapai hasil yang sesuai harapan, yaitu pertama-

tama kita tentukan tujuan yang spesifik dan mendefinisikan tujuan tersebut dengan jelas dan

terperinci.Sebuah tujuan yang baik harus mengandung unsur SMART (Spesific, Measurable,

Achievable and Strect, Relevant and Timely). Kemudian, kita harus mengevaluasi kondisi saat ini dan

menganalisa penghalang-penghalang potensial yang akan muncul. Kemudian, memikirkan langkah-

langkah/alternatif yang tepat untuk melewati penghalang tersebut untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya.Dan terakhir, menjalankan rencana tersebut dan mengevaluasi hasil

yang didapat berdasarkan keputusan yang telah diambil.Hasil yang didapat kemudian dibandingkan

dengan tujuan awal yang telah ditetapkan.Apabila tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka

kita harus mengambil langkah korektif untuk memperbaikinya dan terus mencoba sampai mencapai

hasil yang diinginkan.

Jika kita mengambil contoh dalam market yang kami analisa, tujuan kebijakan yang ingin dicapai

adalah “Menekan harga tarif KRL agar dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke

Page 9: Artikel Ekonomi FINAL

bawah”.Kemudian, langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut adalah memberikan

subsidi kepada PT. KCJ guna menekan tarif KRL, sehingga dapat terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat. Masalah yang timbul ada pada subsidi yang diberikan tidak pernah naik sedangkan

setiap tahun, PT KCJ perlu menambah fasilitas stasiun sehingga keuntungan yang didapat PT KCJ

mengecil bahkan merugi ketika dana subsidi tersebut terlambat untuk dicairkan. Oleh karena itu,

pemerintah harus membesar biaya subsidi yang diberikan kepada PT KCJ sehingga tarif yang

dibebankan kepada masyarakat bertahan di harga Rp500,00– Rp2000,00 dan juga memberikan

beban subsidi tepat waktu.

12. Keterampilan yang diperolehdenganmelakukananalisis

Menganalisis informasi

Informasi yang didapat perlu dianalisis dengan teori yang ada sehingga kita dapat mengetahui

kebijakan ekonomi yang ada sudah tepat atau belum.

Membuatsuatugrafik

Denganmenganalisiskasus yangdibahastentunyakitaakanmenjelaskanberbagaiteorisertakenyataan

yang terjadidengangrafikataukurva .

Danjugamenjelaskanbeberapabagiandarigrafiktersebutuntukmemperjelaspenjealsansecaratulisan.

Menerapkanteoridanmembandingkannyadenganfaktaataukenyataan.

Dalamkasustertentutidaksemuahokumatauteoriekonomidapatditerapkanpersisataumenghasilkan

output yang sama. Namun,

setidaknyajikakitatahuteorinyadahulukitatahuarahdalammenganalisissebuahkasus.

13. Pentingnyaketerampilan di masa depansebagai professional

Dapatmengetahuibagaimanaperbandinganantarateoridengankenyataan,

sehinggapadasaatmenghadapisuatukasus yang

berlainandenganteoripikirankitasudahterbukadengankemungkinanlainnya. Selainitu,

denganmengetahuiteorikitadapatmelangkahkedepandengansuatupertimbangan yang

sudahterbuktikebenarannyawalaupundalambeberapakasustidakdapatmenghasilkan output yang

selalusama. Kemudianjugakitatidaklagikagetdenganharusmembacaberbagaigrafik yang nantinya di

Page 10: Artikel Ekonomi FINAL

dunia professional tentulebihrumitdankompleks, pengetahuanmenggunakan software dalam

computer jugabergunasebagaibekalnantinyadalambekerja di duniaprofesional.