artikel metode disease detection on animal cats using...

9
SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI simki.unpkediri.ac.id || 0|| ARTIKEL DETEKSI PENYAKIT PADA HEWAN KUCING MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SAHAFER DISEASE DETECTION ON ANIMAL CATS USING DEMPSTER SHAFER METHOD Oleh: SAMSUL HIDAYAT 12.1.03.03.0203 Dibimbing oleh : 1. Rini Indriati, S.Kom.,M.Kom 2. Nisa Miftachurrahmah, S.Kom.,M.Si SISTEM INFORMASI TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2017 Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Upload: others

Post on 11-Oct-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 0||

ARTIKEL

DETEKSI PENYAKIT PADA HEWAN KUCING MENGGUNAKAN

METODE DEMPSTER SAHAFER

DISEASE DETECTION ON ANIMAL CATS USING DEMPSTER

SHAFER METHOD

Oleh:

SAMSUL HIDAYAT

12.1.03.03.0203

Dibimbing oleh :

1. Rini Indriati, S.Kom.,M.Kom

2. Nisa Miftachurrahmah, S.Kom.,M.Si

SISTEM INFORMASI

TEKNIK

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UN PGRI KEDIRI

2017

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 3||

DETEKSI PENYAKIT PADA HEWAN KUCING MENGGUNAKAN

METODE DEMPSTER SHAFER

SAMSUL HIDAYAT

12.1.03.03.0203

TEKNIK/SISTEM INFORMASI

[email protected]

Rini Indriati, S.Kom.,M.Kom dan Nisa Miftachurrahmah, S.Kom.,M.Si

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Samsul Hidayat : Deteksi Penyakit Pada Hewan Kucing Menggunakan Metode Dempster

Shafer (Studi Kasus Klinik Hewan Asa), Sistem Informasi, Fakultas Teknik UN PGRI Kediri

2017.

Kucing merupakan hewan peliharaan yang banyak dipelihara oleh manusia,butuh

perawatan lebih untuk menjaga kesehatan kucing dan perlunya pemahaman bagi pemilik

kucing untuk mengetahui cara dalam menangani apabila kucing terserang penyakit. Dengan

adanya sistem pakar, dapat diketahui secara langsung mengenai penyakit apa yang sedang

dialami oleh kucing dari gejala – gejala yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem

pakar juga dapat membantu memberikan solusi yang cepat dan tepat.

Metode dempster shafer memiliki karakterik yang sesuai dengan cara berfikir seorang

pakar, namun menggunakan perhitungan matematika berdasarkan belief functions and

plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan

untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi

kemungkinan dari suatu peristiwa. Bobot nilai didapat dari pakar yang disebut belief functions

kemudian dilakukan perhitungan menggunakan rumus yang disebut plausible pada setiap

gejala yang dipilih setelah itu dilakukan perhitungan matrik dengan cara mengkalikan setiap

gejala dan menghasilkan nilai tertinggi. Sistem pakar diagnosa penyakit kucing dengan

metode Dempster Shafer berbasis Dekstop dapat mempermudah asisten dokter dalam mencari

informasi jenis penyakit pada kucing serta dapat langsung mendiagnosa penyakit dan solusi

dari penyakit tersebut.

KATA KUNCI : : Sistem Pakar, Kucing,Dempster-Shafer.

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 4||

1. LATAR BELAKANG

Hewan peliharaan bagi pemiliknya

adalah seperti anak sendiri. Merawat,

menjaga dan memperhatikan

perkembangannya adalah suatu hal yang

penting. Kucing merupakan binatang yang

banyak dipelihara oleh sebagian

masyarakat. Kesehatan kucing memang hal

yang berharga bagi pemiliknya, karena

hewan apapun yang dijadikan hewan

peliharaan dapat mengalami gangguan

kesehatan. Penyakit pada kucing sering

disepelekan oleh pemiliknya, kemungkinan

juga akan timbul penyakit-penyakit

membahayakan pada kucing peliharaanya

yang bisa menular kepada pemiliknya.

Maka dari itu, pemilik kucing juga harus

memperhatikan kesehatan kucing yang

dipeliharanya dengan merawat dan

membawanya ke klinik hewan ataupun

petshop.

Seiring dengan berkembangnya

teknologi, pakar tidak hanya manusia,

pakar dapat diimplementasikan kedalam

sistem yang disebut sistem pakar.

Kecerdasan buatan adalah salah satu

bidang ilmu komputer yang membuat

komputer dapat bertindak seperti manusia

(menirukan kerja otak manusia). Secara

umum, sistem pakar (expert system) adalah

sistem yang berusaha mengadopsi

pengetahuan manusia ke komputer, agar

dapat menyelesikan masalah yang seperti

biasa dilakukan oleh ahli. ( Eldina dan

Pujiyanto, 2013 ).

Dengan adanya sistem pakar, dapat

diketahui secara langsung mengenai

penyakit apa yang sedang dialami oleh

kucing dari gejala – gejala yang dialami

oleh kucing tersebut. Selain itu sistem

pakar juga dapat membantu memberikan

solusi yang cepat dan tepat.

Berdasarkan latar belakang tersebut,

maka dibutuhkan suatu sistem untuk

membantu penanganan pertama dalam

mendiagnosa penyakit kucing. Oleh karena

itu, Dilakukan penelitian dengan judul

“Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit pada

hewan kucing menggunakan Metode

Dempster Shafer”

2. METODE

Teori Dempster Shafer adalah suatu

teori matematika untuk pembuktian

berdasarkan belief functions (fungsi

kepercayaan) dan plausible reasoning

(pemikiran yang masuk akal), yang

digunakan untuk mengkombinasikan

potongan informasi yang terpisah (bukti)

untuk mengkalkulasi kemungkinan dari

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 5||

suatu peristiwa. Teori ini dikembangkan

oleh Arthur p. Dempster dan Glerur

Shafer

Teori Dempster Shafer ditulis dalam

interval:[Belief,Plausibility] Belief (Bel)

adalah ukuran kekuatan evidence dalam

mendukung suatu himpunan preposisi. Jika

bernilai (nol) maka mengidentifikasikan

bahwa tidak ada evidence,dan jika bernilai

1 menunjukkan adanya kepastian .

Plausibility (P1)dinotasikan

sebagai:P1(s)=1-Bel(¬s)

Plausibility juga bernilai 0 sampai 1.

Jika kita yakin akan ¬s,maka dapat

dikatakan bahwa bel(¬s)=1, dan

P1(¬s)=0.Pada Teori Dempster Shafer kita

mengenal adanya frame of discernment

yang dinotasikan dengan θ. Frame ini

merupakan semesta pembicaraan dari

sekumpulan hipotesis.

Tujuan kita adalah mengaitkan

ukuran kepercayaan elemen-elemen θ.

Tidak semua evidence secara langsung

mendukung tiap-tiap elemen. Sebagai

contoh,panas mungkin hanya mendukung

{F,B,D}. Untuk itu perlu adanya

probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m

tidak hanya mendifinisikan elemen-elemen

θ saja namun juga semua subsetnya.

Sehingga jika θ berisi n elemen,maka

subset dari θ maka berjumlah 2n.Kita harus

menunjukkan bahwa jumlah semua m

dalam subset θsama dengan 1.

Andaikan tindakan informasi apapun

untuk memilih keempat hipotesa

tersebut,maka nilai:

m{θ}=1,0

Jika kemudian diketahui bahwa panas

merupakan gejala dari flu, demam, dan

bronkitis dengan m = 0,8 maka:

m{F,D,B}=0,8

m{θ}=1-0,8=0,2

Andaikan diketahui X adalah

subset dari θ,dengan m1 sebagai fungsi

densitasnya,dan Y juga merupakan subset

dari θ dengan m2sebagai fungsi

densitasnya,maka kita dapat membentuk

fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai

m3,yaitu:

m3 (Z) = ∑𝑋∩𝑌=𝑍𝑚1(𝑋).𝑚2(𝑌)

1−∑𝑋∩𝑌=ᶲ𝑚1(𝑋).𝑚2(𝑌)

a. Mencari m1(x) menghitung jawaban

YA

Digunakan untuk menghitung

jawaban (YA) dari user yang akan diproses

untuk mencari prosentase besar kerusakan

dengan rumus 𝑋

𝐷1 dimana X merupakan

jumlah bobot kriteria jawaban (YA) dari

user sedangkan D1 adalah jumlah gejala

pada kerusakan .

b. Mencari m2(y) menghitung jawaban

TIDAK

Digunakan untuk menghitung

jawaban (TIDAK) dari user yang akan

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 6||

diproses untuk mencari prosentase besar

kerusakan dengan rumus 𝑌

𝐷1 dimana Y

merupakan jumlah bobot kriteria jawaban

(TIDAK) dari user sedangkan D1 adalah

jumlah gejala pada kerusakan.

c. Mencari M1(∅) = ∅ digunakan untuk

mencari nilai kepercayaan

Dinotasikan dengan angka 1 dalam

perhitungan rumus ini digunakan untuk

menghitung jawaban YA dan TIDAK dalam

penerapannya M1(∅)

= 1-{m1(x)}jawaban tidak dan M2(∅) = 1-

{m2(y)} jawaban ya

d. Mencari nilai M3 (bel) massa fungsi

dari evidence(kepercayaan) atau

persentase dari kerusakan tertentu dicari

dengan rumus

M3(bel) = ∑ 𝑚1(𝑥).𝑚2(𝑦)𝑥∩𝑦=𝑧

1− ∑ 𝑚1(∅).𝑚2(∅)𝑥∩𝑦= ∅

e. Setelah semua diketahui kemudian

mencari persentase dari hasil rumus

m3(bel) lalu dibagi 100% maka hasil itulah

hasil presentase kerusakan.

3. HASIL DAN KESIMPULAN

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem yang akan

dirancang disesuaikan dengan analisis

kebutuhan user. Analisis kebutuhan sistem

meliputi:

a. Data Masukan (Input)

Data masukan yang diperlukan berupa

data penyakit, gejala, penyebab, solusi,

aturan gejala, aturan penyebab dan aturan

solusi dari penyakit. Data penyakit

diperlukan karena merupakan inti dari

pengetahuan yang akan digunakan

sebagai tujuan diagnosis. Data gejala

merupakan data yang ditunjukkan atau

yang akan dipilih oleh user. Pada data

gejala juga disertai dengan nilai

probabilitas yang diperoleh dari pakar.

Data diagnosa, penyebab dan solusi

merupakan data yang digunakan sebagai

saran dari user.

Sistem yang dibutuhkan untuk

spesifikasi data masukan (input):

1) Data penyakit diperlukan karena

merupakan inti dari pengetahuan yang

akan digunakan sebagai tujuan

pendiagnosaan. Pada data penyakit

juga disertai definisi dari penyakit.

2) Data gejala merupakan data yang akan

dipilih oleh user sebagai input-an ke

sistem. Pada data gejala juga disertai

dengan nilai probabilitas dari gejala

tersebut.

3) Data solusi merupakan data yang

berisi solusi penyakit.

b. Data Keluaran (Output)

Sistem yang dirancang dapat

memberikan output berupa:

1) Dapat menampilkan kemungkinan

penyakit dari hasil diagnosis.

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 7||

2) Dapat menampilkan nilai persentase

penyakit.

3) Dapat menampilkan penyebab dan

solusi sesuai dengan penyakit hasil

diagnosis.

c. Proses

Data yang akan diproses menjadi hasil

diagnosis bermula ketika user

memilih gejala yang dirasakan, gejala

tersebut akan diproses oleh sistem

dengan pelacakan forward chaining

berdasarkan dengan metode Dempster

Shafer untuk menemukan penyakit yang

diderita oleh pasien. Metode ini akan

membandingkan tiap gejala dengan

penyakit yang ada dan menghitung

kepastiannya sampai diperoleh nilai yang

tertinggi yang merupakan hasil

diagnosa. Hasil proses berupa diagnosa

nama penyakit yang kemungkinan

diderita pasien (user) dengan nilai

persentase nilai kepastian penyakit

tersebut.

3.2 Implementasi

Untuk mengetahui hasil diagnosa

penyakit kucing ini, maka dilakukan

pengujian proses diagnosa. Proses

pengujian sistem berupa masukan data

gejala yang dirasakan user. Dan setelah

proses konsultasi selesai dilakukan, maka

sistem akan menampilkan hasil diagnosa

berupa kemungkinan penyakit yang

diderita.

Berikut merupakan tampilan aplikasi

deteksi penyakit pada kucing :

a. Tampilan Login

b. Menu Utama

c. Menu Diagnosa

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 8||

d. Menu Penyakit

e. Input Gejala

f. Hasil Diagnosa

3.3 Kesimpulan

1. Dari penelitian yang telah dilakukan,

dihasilkan sebuah perangkat lunak

(software) baru tentang sistem pakar

untuk mendiagnosa penyakit kucing

sebanyak 8 jenis penyakit, jumlah

gejala sebanyak 28 gejala dan jumlah

solusi sebanyak 8 solusi. Sebagai

perhitungan nilai probabilitasnya

menggunakan metode Dempster Shafer

yang mengkombinasikan penyakit,

gejala dan nilai probabilitas, setelah

diuji dengan pakar menghasilkan

prosentase kesesuaian sebesar 87 %

yang berarti sistem pakar yang telah

dibuat dapat digunakan seperti seorang

pakar dalam mendiagnosa penyakit.

2. Perangkat lunak yang dihasilkan

mampu mendiagnosa penyakit kucing

berdasarkan gejala yang dimasukkan

dan dapat memberikan data mengenai

penyakit yang diderita berupa nama dan

definisi penyakit, penyebab, solusi yang

dilengkapi dengan nilai persentase dari

penyakit tersebut.

4. DAFTAR PUSTAKA

Alex, S. 2011. Panduan Lengkap

Memelihara Anjing Dan

Kucing. Yogyakarta : Gagas

Media.

Chuluq, M.K. 2014. Pengembangan Sistem

Informasi Akademik di SMP

Al-Ikhlas Tarokan Kab. Kediri

Menggunakan Model Waterfal.

Elfina dan Pujiyanto. 2013. Sitem pakar

untuk diagnosa penyakit pada

ikan konsumsi air tawar

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

SAMSUL HIDAYAT | 12.1.03.03.0203 TEKNIK – SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 9||

berbasis website. Jurnal

Sarjana Teknik Informatika.

Vol : 1. No : 1. Hal : 45.

Feriani, A. Tarigan. 2014. Sistem pakar

untuk mendiagnosa penyakit

ginjal dengan metode

Blackward chaining. Jurnal

Sistem informasi STMIK

TIME. Vol : III. No : 2. Hal :

25-29.

Gondran. 1986. An Introduction to Expert

Systems. New York: McGraw-

Hill.

Harun,M. 2013. Aplikasi sistem pakar

diagnosa penyakit pada kucing.

PARADIGMA. Vol.XV

Hakim, Rahmat dan Sutarto. 2009.

Mastering Java : Konsep

Pemrograman Java dan

Penerapan Untuk Membuat

Software Aplikasi. Jakarta :

Elekmedia Komputindo.

Hidayatulloh, Priyanto dan Kawistara.

2014. Netbeans Java. Bandung

: Informatika.

Istiqomah Yasidah Nur dan Fadlil

Abdul.2013.Sistem pakar untuk

mendiagnosa penyakit saluran

percernaan menggunakan

metode Dempster Shafer.Jurnal

Sarjana Teknik

Informatika.Vol 1 No.1.Hal 35

Kadir, Abdul. 2009. Database Relasional.

Yogyakarta.

Malyaningrum, A. 2013. Aplikasi sistem

pakar diagnosis pada sistem

komputer. 25.

Nurrofiah,S. 2010. Sistem Pakar Kitab

Hukum Pidana Terhadap

Kriminalitas

Prayogo, Y. 2013. Cat Lover’s Book.

Jakarta : Gagas Media.

Putri, A. P., dan Mustadifah, H. 2011.

Sistem pakar untuk

mendiagnosa penyakit hati

menggunakan metode forward

chaining. Prista Amanda Putri.

Rosa dan Shalahuddin. 2014. Rekayasa

Perangkat Lunak. Bandung :

INFORMATIKA BI-Obses.

Simartama, J. 2007. Perancangan Basis

Data. Yogyakarta : andi.

Sulistyohati,A dan

Hidayat,T.2008.Aplikasi

sistem pakar diagnosa penyakit

ginjal dengan metode

Dempster Shafer.SNATI.

Turban, Efraim. dkk. “Decision Support

System and Intelligent System

Jilid 2”.

Yogyakarta: Andi. 2005.

Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX