asfiksia neonatus

28
Asfiksia Neonatus Agung T.P 1210211157

Upload: agung-tp

Post on 13-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Neonatus

TRANSCRIPT

Asfiksia Neonatus

Agung T.P1210211157

Definisi

Adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir

biasanya bayi yang seperti ini dulunya ketika hamil mengalami gawat janin sehingga keadaan asfiksia ini harusnya bisa di antisipasi

Etiologi

• Asfiksia ante partum dan intrapartum disebabkan insufisiensi plasenta

• Asfiksia post partum akibat sekunder dari insufisiensi paru, jantung, dan pembuluh darah, serta neurologis

PENYEBAB ASFIKSIA BBL

FAKTOR IBU• Preeklampsia &

eklampsia• Perdarahan abnormal• Partus lama• Demam slm

persalinan• Infeksi berat• Kehamilan lwt waktu• Obat2

analgesia/anestesia yg digunakan ibu

FAKTOR TALI PUSAT• Lilitan tali pusat• Tali pusat pendek• Prolapsus tali pusat

FAKTOR BAYI• Bayi prematur• Persalinan dgn

tindakan• Kelainan kongenital• Air ketuban

bercampur mekonium (warna kehijauan)

Klasifikasi Berdasarkan G. klinis

PERBEDAAN

WARNA KULIT

TONUS OTOT

REAKSI RANGSANGAN

BUNYI JANTUNG

PROGNOSIS

ASFIKSIA PALLIDA (PUTIH)

PUCAT

SUDAH KURANG

NEGATIF

TDK TERATUR

JELEK

ASFIKSIA LIVIDA (BIRU)

KEBIRU-BIRUAN

MASIH BAIK

POSITIF

TERATUR

LEBIH BAIK

Klasifikasi B’dasarkan Skor Apgar

• Asfiksia berat nilai skornya 0-3• Asfiksia Sedang nilai skornya 4-6• Bayi Normal nilai Apgar nya 7-10

SISTEM PENILAIAN APGAR

TANDA

APPEARENCE

PULSE

GRIMACE

ACTIVITY

RESPIRATORY

0

BIRU, PUCAT

TDK ADA

TDK ADA RESPON

LEMAH

TDK ADA

1

Bdn merah jambu, ekstremitas biru

<100

MERINGIS

EKSTREMITAS SEDIKIT FLEKSI

SLOW, IRREGULER

2

Seluruh’y merah jambu

>100

MENANGIS KUAT

GERAK AKTIF

BAIK, MENANGIS

GEJALA & TANDA

Tidak bernapas atau bernapas megap2

Warna kulit kebiruan, pucat

Kejang

Penurunan kesadaran

PATOGENESIS• Janin kekurangan O2 & kadar CO2

bertambah rangsangan trhdp N.vagus bunyi jantung janin mjd lambat

• Bila kekurangan O2 trs berlangsung N.vagus tdk dpt dipengaruhi lg timbul rangsang N.simpatikus DJJ lbh cepat, irreguler, menghilang

• Kekurangan O2 merangsang usus mekonium keluar sbg tanda janin asfiksia

laluuu

• Janin akan mengadakan pernapasan intrauterin & bila diperiksa kemudian terdapat banyak air ketuban dan mekonium dlm paru Bronkus tersumbat & terjadi atelektasis, bila janin lahir alveoli tdk berkembang

PatofisiologiGangg. Transpor Oksigen

Asidosis Respiratory

Hipoksia b’lanjutmetabolisme anaerob

Hasil metabolisme Asam2 organik

Asidosis metabolik kadar asam tinggi

Gangguan kardiovaskular (BYE)

Simpanan glikogen di jantung&hati berkurang

Diagnosis

Diagnosis Dini Frekuensi DJJ dibawah 100x/menit

atau diatas 180x/menit Berkurangnya gerakan janin (<

10x/hari) Air ketuban bercampur mekonium Analisa air ketuban/amnioskopi CTG : gambaran deselerasi Lambat

Setelah bayi lahir : Bayi tampak pucat & kebiru-biruan serta

tidak bernapas Kalau sudah mengalami perdarahan di

otak maka ada gejala neurologik seperti kejang, nistagmus, & menangis kurang baik/ tidak menangis

Pemeriksaan Penunjang• Lab– Analisis gas darah : asidosis metabolik/respiratorik, PO2

menurun– Elektrolit : hipokalsemia (<7mg/dl)– Glukosa (dekstrostiks ) : hipoglikemia (kurang bulan < 20

mg/dl, cukup bulan <30 mg /dl)• Radiologi– Foto thorax : • Gejala klinis dengan perfusi rendah dan iskemia, gambar

tampak pembesaran jantung, bendungan vena paru, edema paru• Gejala klinis dengan regurgitasi katup trikuspidalis dan iskemia

pembesaran jantung, berkurangnya vaskularisasi paru

– USG kepala : • Ischemic injury yang hanya terlihat pada minggu

pertama

– CT scan kepala : • Tampak cortical neuronal injury dan edema pada

minggi pertama. Kelaian masih dapat dinilai sampai beberapa minggu kemudian

Terapi

– Resusitasi yang efektif merangsang pernafasan awal dan pencegahan asfiksia progresif

– Tujuan resusitasi ventilasi adekuat, beri O2 dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan O2 ke otak, jantung dan alat vital lain

– Skor APGAR tidak dipakai untuk menentukan kapan memulai resusitasi

– Skorr APGAR < 7 penilaian tambahan tiap 5-20 menit atau sampai dua kali penilaian menunjukkan skor 8 atau lebih

Langkah Resusitasi

• Menjaga suhu tubuh• Pembebasan jalan nafas• Rangsang taktil• Pemberian O2• Ventilasi• Pemijatan dada• medikasi

Jg bayi tetap hangat, atur posisi bayi, isap lendir, keringkan&

rangsang taktil, reposisi

VENTILASI : pasang sungkup, ventilasi 2x dgn tek 30cm air, bila dada bayi mengembang,

lakukan ventilasi 20x dgn tekanan 20cm air dlm 30 dtk

Lanjutkan ventilasi, evaluasi

tiap 30 detik

Setelah ventilasi slm 2 menit tdk berhasil, siapkan rujukan.

Bila tdk bisa & bayi dk bernapas spontan dlm 20 menit,

pertimbangkan menghentikan resusitasi

Konseling Dukungan emosional pencatatan

bayi meninggal

RESUSITASI BBL

Penghentian Resusitasi

• Bila resusitasi pada bayi yang mengalami henti jantung napas tidak menghasilkan sirkulasi spontan dala 15 menit

• Resusitasi pada bayi baru lahir yang mengalami asistol selama 10 menit jarang hidup atau hidup dengan cacat berat

Obat-obatnya

• Obat2 diberikan kpd BBL yg tdk memberi respon trhdp ventilasi dgn oksigen & kompresi dada

• Obat2 diberikan slm proses resusitasi u/ :– Stimulasi jantung–Meningkatkan perfusi jaringan–Memperbaiki keseimbangan asam basa

epinefrin

• Obat yg pertama diberikan.• Meningkatkan kekuatan & kecepatan

kontraksi jantung• Apabila detak jantung tdk ditemukan

Epinefrin hrs segera diberikan• 0.1-0.2 ml/kgBB

Volume expanders

• Digunakan utk menanggulangi efek hipovolemia dgn meningkatkan volume vaskular dan kemudian perfusi jaringan

• 4 jenis volume expanders yg dpt diberikan :– Darah– Cairan albumin-salin 5%– Larutan garam fisiologis– Cairan Ringer Laktat

NATRIUM BIKARBONAT

• Digunakan apabila terdapat apnu yg lama yg tdk memberikan respon terhadap terapi lain

• Memperbaiki asidosis metabolik dgn meningkatkan pH darah

• 2-4mEq/kgBB

• Nalokson hidroklorid (antagonis narkotika) diberikan pd bayi apabila asfiksia yg terjadi disebabkan oleh penekanan pernapasan akibat morfin atau pethidin yg diberikan pd ibu selama persalinan

Komplikasi

• Hipoksia, edema, dan nekrosis cerebral• Perdarahan peri-intraventrikuler• Gagal ginjal• Gagal jantung

Prognosis

– Dari asfiksia berat sering sulit dipekriakan– Bayi dengan nilai APGAR 5 menit kurang dari sama

dengan 5, 30 % mengalami ensefalopati– Bayi cukup bulan dengan nilai APGAR 0-3 pada

pemeriksaan 10, 15, dan 20 menit masing-masing memiliki angka kematian 18%, 48%, dan 50%

– Prognosis buruk apabila gagal timbul nafas spontan dalam waktu satu jam postpartum kejang, gangguan metabolik berat, adanya gambaran radiologi abnormal

Makasih