askep cystic fibrosis. itha

Upload: fauzan-fafari

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dewasa ini ganguan pada sistem-sistem organ manusia semakin berkembang.

    angguan tersebut ada !ang timbul karena "a#tor ga!a $idup !ang kurang tepat dan ada

     %uga !ang timbul se%ak ba!i la$ir &konginetal'. (elainan konginetal bisa disebabkan ole$

    kegagalan pada saat proses embriologi) tetapi ada %uga !ang disebabkan ole$ kelainan

    genetik. *ala$ satu #onto$ kelainan genetik pada s!stem pernapasan adala$ #!sti#

    "ibrosis. +!sti# "ibrosis merupakan gangguan monogeni# !ang ditemukan sebagai

     pen!akit multisistem. ,anda dan ge%ala pertama biasan!a ter%adi pada masa kanak-kanak)

    namun sekitar pasien di Amerika *erikat didiagnosis pada waktu dewasa.

    &/ilkinson)02'

    Pre3alensi dari #!sti# "ibrosis atau !ang biasa disingkat dengan +4 beragam)

    tergantung dari etnis suatu populasi. +4 dideteksi pada sekitar 1 dari 5 kela$iran

    $idup pada populasi (aukasia di Amerika bagian Utara dan Eropa Utara) 1 dari 12.

    kela$iran $idup pada A"ri#an Amerikan &Negro') dan 1 dari 6. kela$iran $idup pada

     populasi Asia di Hawaii(arena adan!a perkembangan dalam terapi) 781 pasien !ang

    sekarang dewasa &19 ta$un' dan 15 melewati umur 5 ta$un. :edian $arapan $idup

    untuk pasien +4 adala$ 781 ta$un se$ingga +4 tidak lagi merupakan pen!akit pediatrik)

    dan internis $arus siap untuk menentukan diagnosis +4 dan menangani ban!ak 

    komplikasin!a. Pen!akit ini ditandai dengan adan!a in"eksi bakteri kronis pada saluran

    napas !ang pada ak$irn!a akan men!ebabkan bron#ie#tasis dan bron#$iole#tasis)

    insu"isiensi e;okrin pan#reas) dan dis"ungsi intestinal) "ungsi kelen%ar keringat abnormal)

    dan dis"ungsi urogenital. &Haririson)015'

    Begitu besarn!a resiko perkembangan pen!akit cystic   fibrosis) sebagai tenaga

    kese$atan di$arapkan bisa mengidenti"ikasi se#ara dini sebagai upa!a pen#ega$an

     pen!ebaran pen!akit ke berbagai organ lain.

    1.0 b%e%r 

    BAB II

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    2/16

    ,INI

    0.1 De"inisi

    Cystic fibrosis &+4' adala$ kelainan genetik !ang bersi"at resesi" $eterogen dengan

    gambaran patobiologi# !ang men#erminkan mutasi pada gen regulator transmembran.

    :erupakan kalainan monogenetik !ang ditemukan sebagai pen!akit multisistem &*oemantri)

    06'.

    Cystic fibrosis  &+4' merupakan kelainan monogenik pada transpor epitel !ang

    mempengaru$i sekresi #airan epitel pada berbagai sistem tubu$? perna"asan) pen#ernaan)

    reproduksi. (elainan ini merupakan kelainan genetik !ang bersi"at resesi" $eterogen dengan

    gambaran patobiologis !ang men#erminkan mutasi pada gen-gen regulator transmembran

    "ibrosis kistik &cystic fibrosis transmembrane conductance regulator @+4,>'.

    &+arpenito)0'.

    0.0 Etiologi

    Cystic fibrosis  &+4' merupakan pen!akit autosomal resesi" akibat mutasi gen !ang

    terletak pada kromosom 2 !ang mengkibatkan kerusakan pada struktur gen keseluru$an)

    disebut Cystic fibrosis transmebrane conductance regulator gene &+4,>'. en ini !ang

    membuat protein mampu melakukan pengontrolan ter$adap pergerakan garam dan air !ang

    masuk dan keluar dari sel-sel didalam tubu$ &*oemantri) 06'.

    0.5 :ani"estasi (linis

    :ani"estasi klinis biasan!a dapat terli$at se%ak usia dini dan sedikit !ang terdiagnosis

     pada usia dewasa. Dengan kema%uan penatalaksanaan) 781 penderita dapat men#apai usia

    19 ta$un dan 15 ber$asil melalui usia 5 dengan rata-rata usia keta$anan $idup 781

    ta$un. Cystic fibrosis seringkali ditandai dengan in"eksi bakteri kronik pada saluran na"as)

    insu"isiensi kelen%ar eksokrin pankreas) dis"ungsi usus) dis"ungsi kelen%ar keringat) dan

    dis"ungsi urogenital. Pen!ebab utama kematian penderita "ibrosis kistik adala$ pen!akit paru-

     paru ta$ap ak$ir &+arpenito)0'.

    *ebagian besar klien Cystic fibrosis suda$ memperli$atkan tanda dan ge%ala pen!akit

    se%ak masa kanak-kanak. (urang lebi$ 1 ba!i dalam usia 08 %am pertama menun%ukkan

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    3/16

    obstruksi gastrointestinal) !ang disebut mekonium ileus. e%ala lainn!a dala$ sebagai

     berikut ?

    1. *istem Pernapasan

     Normaln!a) lendir bersi"at en#er@#air. Lendir memperta$akan berbagai lapisandari organ-organ tertentu agar tetap lembab dan men#ega$ lapisan tersebut mengering

    atau in"eksi. Namun pada "ibrosis kistik) gen !ang abnormal men!ebabkan lendir 

    men%adi kental dan lengket. Lendir terbentuk pada paru-paru klien dan meng$alangi

    saluran-saluran udara. Ini membuat berma#am-ma#am bakteri lebi$ muda$ untuk 

     berkembang dan men%urus pada berbagai in"eksi paru berulang kali !ang lebi$ serius.

    *eiring dengan waktu) in"eksi-in"eksi ini dapat men!ebabkan kerusakan !ang serius

     pada paru-paru klien.

    Pen!akit lain !ang men!ertai cystic fibrosis adala$ sinusitis) bronkiektasis)

     pneumotorak) clubbing finggers) dan polip $idung atau berbagai peretumbu$an

    abnormal dalam $idung.

    Pen!akit saluran napas bagian atas $ampir selalu ditemukan. *inusitis kronik 

    laim ter%adi pada anak-anak dan men!ebabkan obstruksi nasal serta rinorrhea. Pada

    saluran napas bagian bawa$ ge%ala pertama !ang mun#ul adala$ batuk !ang

    meng$asilkan sputum kental) purulen serta sering berwarna ke$i%auan. 4aal paru

    terganggu dan di%umpai adan!a sesak napas. Ak$irn!a keadaan ini akan men!ebabkan

    $ipertensi paru dan kor pulmonal diikuti gagal napas dan kematian. :asala$ paru lain

    adala$ pneumotorak dan $emoptisis &*oemantri) 06'.

    0. *istem Pen#ernaan

    Lendir !ang kental dan lengket akan meng$alangi saluran-saluran pada

     pankreas. *ebagai akibatn!a) enim-enim pen#ernaan !ang di$asilkan ole$

     pankreas tidak dapat men#apai usus ke#il. Enim-enim ini membantu menguraikan

    makanan. ,anpa enim tersebut) usus klien tidak dapat men!erap berbagai lemak 

    dan protein se#ara maksimal) se$ingga akan mengakibatkan $al-$al berikut ?• (lien men%adi kekurangan gii karena tubu$ tidak dapat men#erna nutrisi

    se#ara adekuat.

    • 4eses men%adi sangat besar.

    • (lien mungkin tidak mendapatkan #ukup 3itamin-3itamin A) D) E ) dan (.

    • (lien akan mengalami pembengkakan perut) n!eri atau ketidakn!amanan

    karena produksi gas !ang meningkat.

    Sindrom ileus mekonium  pada ba!i akan ditemukan dengan distensi

    abdomen) ketidakmampuan buang air besar dan emesis. Pada anak dan dewasa

    muda$ terdapat sindro !ang dinamakan ekuivalen ileus mekonium  atau obstruksi

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    4/16

    intestinal distal . *indrom tersebut ditemukan dengan ge%ala n!eri pada kuadran

    kanan bawa$) penurunan selera makan) emesis) dan seringkali dengan massa !ang

    dapat teraba. &*oemantri) 06'.

    5. *istem Urogenital

    Awitan pubertas terlambat sering di%umpai. Pola maturasi !ang terlambat ini

    ter%adi karena pen!akit paru !ang kronik dan nutrisi !ang inadekuat pada "ungsi

    endokrin reprodukti". +4 dapat %uga men!ebabkan kemandulan &keban!akan pria'

    dengan tanda adan!a aoospermia !ang men#erminkan obliterasi 3as de"erens.

    0.8 Pemeriksaan Diagnostik 

    1. U%i keringat ? merupakan pengu%ian standar. Hasil positi" kuat &+I 9 mmol@I '

     bersama mani"estasi klinis k$as memastikan dignosis

    0. 4oto ,orak ? Hiperin"lasi dengan dia"ragma mendatar. Dinding bronkus menebal

    !ang dalam potongan melintang terli$at seperti #in#in dan dalam posisi

    longitudinal terli$at sepreti garis !ang parlel. Pada ta$ap lebi$ lan%ut) peruba$an

    kistik akan terli$at pada lobus atas.

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    5/16

    antibiotik e"ekti" ter$adap kuman  pseudomonas  dan  staphylococci  serta digabung

    dengan irigasi rongga $idung rutin &aggresive nasal toilet ' dengan terapi mukolitik 

    misaln!a dengan menggunakan espekteoran !ang mungkin dapat meredakan ge%ala

    klinis !ang ada.

    Irigasi rongga $idung memegang peranan penting !ang sebaikn!a dilakukan

    rutin pada pasien !ang mulai timbul kelu$an. (elu$an ini ter%adi karena gangguan

    mucociliary clearance  se#ara kronik. Irigasi menggunakan saline bertu%uan

    menurunkan kolonisasi bakteri) men#u#i keluar sekresi lendir !ang men!ebabkan

    obstruksi) dan se#ara berkala membantu 3askonstriksi pembulu$ dara$ konka. Irigasi

     %uga diperlukan ter$adap semua inter3ensi pembeda$an karena walau tu%uan

     pembeda$an membesarkan ostium sinus namun tidak ditu%ukan ter$adap kerusakan

    mucociliary clearance !ang ditimbulkan akibat pembeda$an.

    Beberapa a$li menggunakan antibiotik untuk mengatasi in"eksi paru-paru) dan

     penggunaann!a menga#u pada $asil kultur sputum. *ebaikn!a diketa$ui)

     bagaimanapun %uga) karena kultur mikrobiologis rutin pada ruma$ sakit dilakukan

    tanpa mengikuti keadaan sebenarn!a pada paru-paru dengan +4 &misal) adan!a

    $!po;ia') e"ekti3itas klinis biasan!a tidak ber$ubungan dengan pemeriksaan

    sensiti3itas. (arena peningkatan klirens tubu$ total dan luasn!a 3olume distribusi

    antibioti# pada pasien +4 se$ingga dosis !ang dibutu$kan lebi$ besar pada pasien

    +4. *elain itu) dengan peningkatan batuk dan produksi mu#us diatasi dengan

     pemberian antibioti# tamba$an agen oral !ang digunakan untuk menangani

    *tap$!lo#o##us !aitu penisilin semisintetik atau sep$alosporin. &+arpenito) 0'

    0. Pembeda$an

      ,erapi pembeda$an dilakukan bila terapi medikamentosa tidak e"ekti") dan

    dilakukan pada area saluran napas !ang terdapat kelainan !ang bagaimanapun %uga

     pertimbangan pembeda$an $arus benar-benar matang pada pasien +4 karena

     ba$a!a-ba$a!a kemungkinan terbentukn!a mu#us kental !ang ban!ak selama

    operasi dengan anastesi umum !ang resikon!a semakin meningkat se%alan dengan

    laman!a intubasi.

    Indikasi pembeda$an pada pasien +4?

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    6/16

    1. =bstruksi nasi persistent !ang disebabkan polip nasi dengan atau tanpa

     penon%olan ke medial dinding lateral $idung. Pembeda$an !ang dilakukan pada

     polip meliputi polip ekstraksi) dan B*E4 &beda$ sinus endoskopi "ungsional'.

    0. :edialisasi dinding lateal $idung !ang dibuktikan melalui +, s#an walau tanpa

    disertai ge%ala sub%ekti" obstruksi nasi) pembeda$an perlu dilakukan karena

    tinggin!a pre3alensi mucocelelike formations.

    5. ,imbuln!a eksaserbasi pen!akit paru !ang berkorelasi dengan eksaserbasi

     pen!akit sinonasaln!a) memburukn!a status pen!akit parun!a atau penurunan

    akti"itas "isik serta kegagalan terapi medikamentosa.

    8. N!eri wa%a$ atau n!eri kepala !ang tidak dapat di%elaskan pen!ebabn!a selain

    adan!a 4( !ang dapat menggangu kualitas $idup penderita.

    . ,idak ada perbaikan dari ge%ala klinis sinonasal setela$ terapi medikamentosa

    adekuat.

    (ontraindikasi dilakukan pembeda$an ?

    1. Pen!akit paru obstrukti" kronik berat !ang beresiko saat dilakukan anastesi.

    0. Pasien dengan +4 sangat beresiko ter$adap de"isiensi 3itamin ( akibat

      insu"isiensi pankreas) pen!akit $epatobilier atau keduan!a dan %ika tidak 

    disuplement akan beresiko perdara$an) !ang ditandai dengan peman%angan masa

     prothrombin time &P,' dan $arus dikoreksi terlebi$ da$ulu sebelum dilakukan

     pembeda$an.

    5. *inusitis kronik dapat men!ebabkan terganggun!a@terlambatn!a pneumatisasi

    dan perkembangan dari sinus maksila) etmoid dan "rontal pada pasien +4

    k$ususn!a anak-anak se$ingga ini terkadang kurang diper$itungkan. Dalam $al

    diatas perlu dilakukan +, s#an #oronal dan a;ial preoperati" untuk ken"irmasi

    sebelumn!a

    0. /=+

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    7/16

    WOC CYSTIC FIBROSIS (Carpenito, 2000)

    (elainan gen +4,> 

    ,erganggun!a protein !ang mengontrol perpinda$an atau peruba$an Na dan air di

    dalam dan@di luar sel

    >egulasi !ang sala$ ter$adap absorbsi Na dan ketidakmampuan mensekresi +l-

    +!sti# "ibrosis

    (elainan pada paru

    :engurangi 3olume #airan pada permukaan saluran napas

    Penebalan mukus) depresi #airan

     perisiliar 

    Bakteri tidak teridenti"ikasi ole$

    s!stem imun

    Ad$esi mukus pada saluran napas

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    8/16

    BAB III

    Asuhan Keperawatan Kistik i!rosis

    " #en$ka%ian

    " Ana&nesa

    Proses pengka%ian keperawatan $arus dilakukan dengan sangat indi3idual

    &sesuai masala$ dan kebutu$an klien saat ini'. Dalam menilai status

     pernapasan klien) perawat melakukan wawan#ara dan pemeriksaan "isik untuk 

    memaksimalkan data !ang dikumpulkan tanpa $arus menamba$ distres

    (egagalan membersi$kan

    mukus -7 Batuk @ siliar 

    Polip nasi

    Absorbsi air se#ara pasi" ke dalam sel

    'K Ketiakeektian

    !ersihan %a*an napas

    Dispnea

    'K Ketiakeektian

    po*a napas

    Produksi mukus berlebi$

    dan kental

    Ion +l- tidak dapat disekkresi

    Reaksi in*a&asi paru

    Ion Na diabsorbsi dengan berlebi$

    Produksi mu#us meningkatProduksi mukus

     berlebi$ di bronkus

    ron#$i

    'K Resiko tin$$i

    ineksi

    =bstruksi bronkeal

    *istem imun tidak bisa

    mengidenti"ikasi mikroorganisme

    :ukus purulen dan ter%adi

     penumpukan mukus

    =bstuksi nasal

    'K +$ #ertukaran

    $as

    Dispnea ) >>

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    9/16

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    10/16

    :eliputi perasaan klien ter$adap pen!akitn!a) bagaimana #ara

    mengatasin!a serta bagaimana perilaku klien ter$adap tindakan !ang

    dilakukan ter$adap dirin!a. Pada pasien dengan "ibrosis kistik kronis)

    "okus pengka%ian ditu%ukan pada mekanisme koping) apaka$ ter%adi

    denial ter$adap pen!akit !ang diderita) inadekuat support sistem)

    "ungsi dari tiap anggota keluarga maupun in"ormasi selama ini !ang

    tela$ didapatkan terkait perawatan klien di ruma$.

    0 #e&eriksaan Fisik 

    B1 &Breat$'

    :eliputi sesak napas) paru kekurangan oksigen se$ingga %aringan rusak dan

    kulit berwarna kebiruan &sianosis' dan batuk !ang semakin $ari semakin

     buruk. Pada perkusi paru) sering ditemukan adan!a suara $ipersonor) akibat

    adan!a udara !ang ter%ebak dalam paru. *ementara itu) adan!a ta#til

    "remitus !ang tidak sama pada kedua lapang paru menun%ukan ter%adin!a

    komplikasi atelektasis pada permukaan paru !ang teraba getarann!a lebi$keras.

    B0 &Blood'

    :emungkinkan ter%adin!a $iperglikemi akibat pankreas tidak dapat

    meng$asilkan insulin dengan baik akibat mukus !ang berlebi$an $ingga

    merusak pankreas.

    B5 &Brain'

    Dapat ditemukan adan!a ke#emasan pada klien dengan tanda $ipoksia !ang

    n!ata

    B8 &Bladder',idak ditemukan adan!a kelainan) ge%ala !ang mun#ul disesuaikan dengan

    komplikasi lan%utan.

    B &Bowel'

    Pada bowel kelainan!a meliputi diare) de$idrasi) n!eri dan

    ketidakn!amanan pada perut karena terlalu ban!ak gas dalam usus sebagai

    akibat dis"ungsi enim digestine. *elain itu) dapat ditemui kelainan berupa

    na"su makan besar tetapi tidak menamba$ berat badan dan pertumbu$an

    enderung menurun'.

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    11/16

    B &Bone'

    ,idak ditemukan adan!a kelainan) ge%ala !ang mun#ul disesuaikan dengan

    komplikasi lan%utan.

    2 -ia$nosa Keperawatan

    Adapun diagnosis !ang mun#ul meliputi ?1 (etidake"ekti"an bersi$an %alan na"as ber$ubungan dengan peningkatan

     produksi mukus !ang berlebi$

    0 angguan pertukaran gas ber$ubungan dengan ketidakseimbangan per"usi dan

    3entilasi

    5 Pola napas tidak e"ekti" ber$ubungan dengan obstruksi trakeobronkial

    8 >esiko in"eksi ber$ubungan dengan tidak adekuat perta$anan tubu$ primer 

    &kulit tidak utu$) trauma %aringan) penurunan ker%a silia &o3er mu#us') #airan

    tubu$ statis) peruba$an sekresi PH) peruba$an peristaltik'

    . Inter/ensi Keperawatan1 (etidake"ekti"an pembersi$an %alan na"as ber$ubungan dengan peningkatan

     produksi mukus !ang berlebi$

     N=+ ? :enun%ukan pembersi$an %alan na"as !ang e"ekti") !ang dibuktikan

    ole$ pen#ega$an aspirasi) status pernapasan) kepatenan %alan na"as) dan status

     pernapasan) 3entilasi tidak terganggu.

    :enun%ukan status kepatenan %alan na"as !ang dibuktikan dengan) kemuda$an

     berna"as) "rekuensi dan irama pernapasan) pergerakan sputum dan atau

    sumbatan total keluar dari %alan na"as.

    Inter3ensi ?

    a Auskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengeta$ui

     penurunan atau ketidakadaan 3entilasi dan adan!a suara tamba$an

    >asional ? w$eing) ron#$i terdengar pada inspirasi dan atau ekspirasi

     pada respon ter$adap pengumpulan #airan) sekret kental dan spasme %alan

    na"as@obstruksi

     b (a%i dan dokumentasikan adan!a ketidake"ekti"an pemberian oksigen)

    adan!a n!eri) batuk tidak e"ekti") mukus !ang kental dan kelela$an

    >asional ? adan!a n!eri) batuk tidak e"ekti" maupun penumpukan sekret

    men!ebabkan oksigen tidak maksimal masuk ke dalam paru.

    # ,entukan kebutu$an pengisapan lendir oral atau trak$ea

    >asional ? su#tion merupakan tindakan !ang beresiko menimbulkan

    trauma mukosa %alan na"as %ika dilakukan terus menerus

    d Pantau status oksigen klien dengan mengamati nilai *a=0 dan status

    $emodinamik klien dengan meli$at :AP serta irama %antung segera

    sebelum melakukan pengisapan

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    12/16

    >asional ? *u#tion dapat meng$isap lendir dan oksigen !ang ada di

    saluran pernapasan

    e An%urkan akti3itas "isik minimal &ali$ baring' guna mobilisasi sekret

    >asional ? :obilisasi pasien bertu%uan untuk memobilisasi sekret agar 

    tidak nomaden dalam satu bagian lobus paru." (onsultasikan dengan dokter tentang kebutu$an untuk perkusi atau

     perlatan pendukung

    >asional ? Perkusi bertu%uan untuk memobilisasi sekret agar %atu$ pada

     bronkus) agar se#ret lebi$ muda$ untuk dikeluarkan

    g Berikan oksigen !ang tela$ dilembabkan sesuai dengan instruksi

    >asional ? =ksigen bersi"at kering) se$ingga dapat mengiritasi mukosa

    saluran na"as

    $ Berita$u dokter terkait $asil analisa gas dara$ !ang abnormal.

    >asional ? Peruba$an $asil AD) menun%ukan tingkat kema%uan ataupunkemunduran proses pernapasan.

    0 angguan pertukaran gas ber$ubungan dengan ketidakseimbangan per"usi dan

    3entilasi

     N=+ ? angguan pertukaran gas akan berkurang) !ang dibuktikan ole$ tidak 

    terganggun!a respon alergik) sistematik) keseimbangan elektrolit dan asam

     basa

    *tatus pernapasan) pertukaran gas tidak akan terganggu !ang dibuktikan ole$

    indikator gangguan status kogniti") Pa=0) Pa+=0) P$ arteri dan saturasi =0.Inter3ensi ?

    a Pantau saturasi oksigen dengan oksimetri nadi

    >asional ? tingkat saturasi menggambarkan adekuat per"usi oksigen ke

     %aringan

     b Pantau $asil analisa gas dara$

    >asional ? (adar Pa=0 !ang renda$ dan Pa+=0 !ang tinggi menun%ukan

     perburukan pernapasan

    # Pantau kadar elektrolit

    >asional ? Peruba$an kadar elektrolit !ang ekstrim pada tubu$) dapat

    memperburuk proses pernapasan dan memun#ulkan komplikasi lain) aritia)

    kon3ulsi" 

    d Pantau status mental &misaln!a tingkat kesadaran) gelisa$ dan kon3ulsi"'

    >asional ? Pada kondisi $ipoksia berat) peruba$an status mental sering

    ter%adi

    e Peningkatan "rekuensi pemantauan pada saat pasien tampak somnolen

    >asional ? Peningkatan ke#epatan pernapasan dengan disertai penurunan

    kesadaran merupakan indikasi ter%adin!a ketidaksesuaian antara *uplai

    dan deman =0" =bser3asi ter$adap sianosis) terutama membran mukosa mulut

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    13/16

    >asional ? *ianosis pada u%ung %ari dan tepi bibir menun%ukan ter%adin!a

    $ipoksia

    g Indikasikan kebutu$an pasien ter$adap pemasangan %alan na"as aktual atau

     potensial

    >asional ?

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    14/16

    >asional ? :enurunkan konsumsi@kebutu$an keseimbangan oksigen dan

    memperbaiki perta$anan pasien ter$adap in"eksi) meningkatkan

     pen!embu$an

     b Awasi su$u

    >asional ?Demam dapat ter%adi karena adan!a in"eksi dan atau de$idrasi

    # (a%i pentingn!a lati$an na"as) batuk e"ekti") peruba$an posisi sering dan

    masukkan #airan adekuat

    >asional ? Akti3itas ini meningkatkan mobilisasi dan pengeluaran sekret

    untuk menurunkan resiko ter%adin!a in"eksi paru

    d ,un%ukkan dan bantu pasien tentang pembuangan tisu dan sputum

    >asional ? :en#ega$ penularan patogen melalui #airan

    e Diskusikan kebutu$an masukan nutrisi adekuat

    >asional ? :alnutrisi dapat mempengaru$i kese$atan umum dan

    menurunkan ta$anan ter$adap in"eksi

    " Awasi pengun%ung) berikan masker sesuai indikasi

    >asional ? :enurunkan potensial terpa%an pada pen!akit in"eksius

    g (olaborasi pengambilan spe#imen sputum dengan batuk atau peng$isapan

    untuk pewarnaan kuman ram) kultur@sensiti3itas

    >asional ? Dilakukan untuk mengidenti"ikasi organisme pen!ebab dan

    kerentanan ter$adap antimikrobal

    $ (olaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

    >asional ? Dapat diberikan untuk organisme k$usus !ang teridenti"ikasi

    dengan kultur dan sensiti3itas atau diberikan se#ara pro"ilakti" karena

    resiko tinggi

    8 (etidake"ekti"an pola napas ber$ubungan dengan obstruksi trakeobronkial

     N=+ ? (lien mampu memperbaiki atau memperta$ankan pola pernapasannormal dan men#apai "ungsi paru-paru !ang maksimal

    Inter3ensi ?

    a Perta$ankan %alan udara pasien dengan mengekstensikan le$er 

    >asional ? :en#ega$ adan!a obstruksi %alan na"as

     b Auskultasi suara na"as) dengarkan adan!a kumur-kumur) mengi

    >asional ? (urangn!a suara na"as adala$ indikasi adan!a obstruksi ole$

    mukus) lida$ dan dapat diatasi dengan menguba$ posisi maupun peng$isapan

    # Berikan posisi "owler atau semi"owler 

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    15/16

    >asional ? Posisi "owler@semi "owler memungkinkan ekspansi paru dan

    memuda$kan pernapasan. Penguba$an posisi dan ambulasi meningkatkan

     pengisian udara segmen paru berbeda se$ingga memperbaiki di"usi gas

    d A%arkan teknik napas dalam dan atau pernapasan bibir atau pernapasan

    dia"ragma abdomen bila diindikasi serta latia$an batuk e"ekti".

    >asional ? :embantu pengeluaran sputum

    e =bser3asi ,,C &>> atau "rekuensi permenit'

    >asional ? ,akikardi) disritmia) dan peruba$an ,D dapat menun%ukkan e"ek 

    $ipoksemia sistemik pad "ungsi %antung

    BAB I

    #13T3#

    Kesi&pu*an(istik "ibrosis adala$ kelainan genetik !ang bersi"at resesi" $eterogen dengan gambaran

     patobiologik !ang men#erminkan mutasi pada gen regulator transmembran.

    (istik "ibrosis &+!stik "ibrosis' men!erang sel-sel epitel !ang ada pada saluran pernapasan)

     pen#ernaan) reproduksi serta men%adi pemi#u ter%adin!a abnormalitas sekresi kelen%ar 

    eksokrin.

    (istik "ibrosis merupakan kelainan autosomonal resesi" !ang diturunkan. Anak akan

    menerima gen !ang tidak sempurna !ang diwariskan dari kedua orang tuan!a. Adapun

    genotip !ang mengalami mutasi adala$ adan!a delesi satu "enilalanin &49') dimana

    kelainan genotip ini ditemukan pada 9 kasus kistik "ibrosis

    -AFTAR #3STAKA

    Le!n. B. + . 06. Buku saku keperawatan pediatik. E+ ?

  • 8/17/2019 Askep Cystic Fibrosis. Itha

    16/16

    *oemantri. 06. Asu$an (eperawatan Pada (lien Dengan angguan *istem

    Pernapasan) edisi 0.