askep gouut
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 askep gouut
1/24
askep gout
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua
organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal
dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan
penyakit misalnya penyakit gout rthritis.
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah
menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 50-60. Gout
lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 % penderita gout adalah pria. Urat serum wanita
normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi
sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak
timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja.
Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan
gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam
dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan
pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering
terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan
semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku
dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-
gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan
B.
Rumusan Masalah1. Jelaskan pengertian dari Gout ?
2. Apa saja klasifikasi penyakit Gout ?
3. Apa etiologi dari Gout ?
4. Sebutkan faktor resiko timbulnya penyakit Gout ?
5. Bagaimana patofisiologi penyakit Gout ?
-
7/28/2019 askep gouut
2/24
-
7/28/2019 askep gouut
3/24
Dengan adanya makalah ini dapat menambah literatur untuk kepentingan mahasiswa Stikes
Muhammadiyah Lamongan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis
akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai
usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause. Gout arthritis,
atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu penyakit inflamasi yang
menyerang persendian. Gout arthritis disebabkan oleh penimbunan asam urat (kristal
mononatrium urat), suatu produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan di jaringan.
Kristal asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang menumpuk di sendi dan
jaringan pengikat sebagai hasil dari konsumsi purin yang terlalu banyak atau metabolisme yang
tidak normal. Meskipun lutut, pergelangan tangan dan sendi interphalangeal proximal dapat
terserang penyakit ini, deposisi biasanya ditemukan pada sendi metatarsophalangeal pada jempol
kaki.
Kadang-kadang terbentuk agregat kristal besar yang disebut sebagai tofi (tophus) dan
menyebabkan deformitas. Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada
sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada
zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang
disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori etiologis
dan terapeutik yang telah diusulkan.
Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum
asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout
juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan
Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi.Gout merupakan
kelompok keadaan heterogenous yang berdasarkan efek genetic pada metabolisme purin
-
7/28/2019 askep gouut
4/24
(hiperuresemia). Pada keadaan ini biasa terjadi over sekresi asam urat atau detek renal yang
mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya.
Artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang patogenesisnya sudah diketahui
secara jelas dan dapat diobati secara sempurna. Secara klinis, artritis pirai merupakan penya-kit
heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler. Terjadi
deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbul-kan batu
saluran kemih. Kelainan ini dipengaruhi banyak faktor antara lain gangguan kinetik asam urat
misalhya hiperurikemia. Artritis pirai akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaring-an terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Tidak semua orang dengan hiperurikemia
adalah penderita artritis pirai atau sedang menderita artritis pirai. Akan tetapi risiko terjadi artritis
pirai lebih besar dengan meningkatnya konsentrasi asam urat darah.
Pada hiperurisemia primer, kenaikan kadar urat serum atau manifestasi penumpukan urat
tampaknya merupakan konsekuensi dari kesalahan metabolisme asam urat. Hiperurisemia primer
dapat disebabkan oleh diet yang ketat atau starvasi, asupan makanan kaya purin seperti kerang
kerangan, jeroan yang berlebihan atau kelainan herediter. Pada hiperurisemia sekunder, penyakit
gout merupakan gambaran klinik ringan yang terjadi sekunder akibat sejumlah proses genetik
atau didapat, termasuk keadaan terjadinya peningkatan pergantian sel (leukemia, multipel
mieloma, beberapa tipe anemia, psoriasis) dan peningkatan pemecahan sel. Perubahan faal
tubulus renal yang bisa sebagai kerja utama atau sebagai defek samping yang tidak dikehendaki
dari preparat farmakologik (diuretik seperti tiazid dan furosemid, salisilat dosis rendah) dan
etanol dapat menyebabkan undersekresi asam urat.
B. Klasifikasi
1. Gout primer
Merupkan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau akibat penurunan
ekresi asam urat
2. Gout sekunder
Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi asam urat yang bekurang
akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
C. Etiologi
-
7/28/2019 askep gouut
5/24
Gejala gout disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam
kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu
hiperuresemia. Hiperuresemia terjadi karena:
1. Pembentukan asam urat berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan
karena penyakit lain seperti leukimia, terutama bila diobati dengan sitostatistika, psoriasis,
polisitemia vena dan mielofibrosis
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.
a. Ginjal yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui.
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada glomerulonefritis kronik
atau gagal ginjal kronik
3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak penting.
Tetapi beberapa kasus menunjukkan adanya hubungan dengan defek genetik dalam
metabolisme purin. Imkompletnya metabolisme purin menyebabkan pembentukan kristal asam
urat di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over produksi asam urat ini
dapat juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit antara lain:
1. Sickle cell anemia
2. Kanker maligna
3. Penyakit ginjal
Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik) dapat
menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.Penyebab Gout dapat terjadi akibat
hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya purin
(terang-terangan/jeron) yang berlebihan atau kelainan Herediter.
D. Faktor Resiko
Disamping etiologi yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa faktor resiko
yang mampu meningkatkan seseorang terkena Gout, yaitu :
Usia & Jenis kelamin
-
7/28/2019 askep gouut
6/24
Obesitas
Alkohol
Hipertensi
Gangguan Fungsi Ginjal
Penyakit-penyakit metabolik
Pola diet
Obat: Aspirin dosis rendah, Diuretik, obat-obat TBC
E. Patofisiologi
Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0 mg/dl) dapat
(tetapi tidak selalu) menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Serangan gout
tampaknya berhubungan dengan peningkatan atau penurunan mendadak kadar asam urat serum.
Kalau kristal urat mengendap dalam sebuah sendi, respons inflamasi akan terjadi dan serangan
gout dimulai. Dengan serangan yang berulang ulang, penumpukan kristal natrium urat yang
dinamakan tofus akan mengendap di bagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan
telinga. Nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan penyakit renal kronis yang terjadi sekunder akibat
penumpukan urat dapat timbul.
Gambaran kristal urat dalam cairan sinovial sendi yang asimtomatik menunjukkan bahwa
faktor
faktor non-kristal mungkin berhubungan dengan reaksi inflamasi. Kristal monosodium
urat yang ditemukan tersalut dengan imunoglobulin yang terutama berupa IgG. IgG akan
meningkatkan fagositosis kristal dan dengan demikian memperlihatkan aktivitas imunologik.
-
7/28/2019 askep gouut
7/24
Perombakandalamususberkurang
Kurangnyaekskresi asam urat di ginjal
Faktor
Resiko
:
-
Usia&J
K
-Obesita
s
-
Alkoho
l
-Hipertensi
-Gg
fungsig
injal
-
7/28/2019 askep gouut
8/24
-Peny.
Metabo
lik
Pembentukanasam urat berlebih :
- Secara langsung
- Krn penyakit lain (leukimia,psoriasis,polisitemia)Pathway Gout
-
7/28/2019 askep gouut
9/24
-
7/28/2019 askep gouut
10/24
-
7/28/2019 askep gouut
11/24
F. Manifestasi Klinis
Manifestasi karakteristik pada gout adalah peradangan dan pembengkakan pada sendi
yang terluka, rasa sakit, meningkatnya temperatur, dan hiperurisemia.Fase akut sering dimulai serangan rasa sakit yang terjadi di malam hari pada satu sendi
biasanya jempol kaki dan terjadi selama 3 7 hari. Serangan rasa sakit tersebut biasanya
diakibatkan oleh peningkatan luka, menggunakan diuretik (yang menyebabkan naiknya resorpsi
tubular kristal asam urat), meminum alkohol, atau memakan makanan yang mengandung purin
tinggi. Periodik interkritis akan terjadi setelah hal tersebut dan pasien akan mengalami
asimtomatik.
Saat penyakit semakin meningkat ke fase kronis, interval asimtomatik akan memendek
dan semakin banyak sendi yang akan terserang. Pasien akan menderita rasa pegal/kaku dipagi
hari, deformitas sendi, dan penebalan jaringan sinovial. Tofus, pembentukan nodul nodul
kristal asam urat akan muncul di telinga, jari tangan, tangan, dan tendon achilles. Demam,
penyakit ginjal, hipertensi, takikardia, dan malaise (rasa tidak enak badan) merupakan
manifestasi sistemik yang terjadi bersamaan dengan gejala lokal.
G. Kompilikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :
1. Deformitas pada persendian yang terserang
2. Urolitiasis akibat deposit kristal urat pada saluran kemih
3. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal
H. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan yang dilakukan mencakup evaluasi manifestasi lokal seperti rasa sakit,
eritema, tenderness, pembengkakan dan pembatasan gerak dan juga memeriksa setiap
manifestasi sistemik, penyebab percepatan penyakit tersebut, serangan sebelumnya, dan riwayat
keluarga mengenai gout (encok).
Studi diagnostik mencakup peningkatan kadar asam urat serum (lebih besar dari 7,0
mg/dl), analisa cairan sendi yaitu adanya kristal urat monosodium dan ESR serta WBC selama
-
7/28/2019 askep gouut
12/24
serangan. Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi lain dan dapat
menunjukkan adanya edema jaringan lunak dan tofus.
1. Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan hiperuricemia,
akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.
2. Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut.
Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.
3. Eusinofil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan
proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.
4. Urin spesimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat.
Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika
produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800
mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam
urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama
waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin
meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.
5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi dari
sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif gout.
6. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak terdapat
perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat
jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.
-
7/28/2019 askep gouut
13/24
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis :
Obat Dosis Efek Samping Tindakan Perawat
Probenecid
(Benemid)
0,5 gram 2x
sehari
Sakit kepala, mual,
muntah, anoreksia,
frekuensi urinari
Doronglah pasien untuk
mengkonsumsi banyak air
untuk mengurangi formasi
kalkulus.
Monitorlah level asam urik
serum.
Minumlah dengan makanan
atau antasida.
Hindari penggunaan salisilat
secara bersamaan (akan
menurunkan efek
uricosuric).
Sulfinpyrazone
(Anturane)
400 800
mg/hari
Gangguan
gastrointestinal atas(mual, gangguan
pencernaan) ;
reaktivasi penyakit
ulcer peptic
Berikan dengan makanan,
susu atau antasida.Berikan konsumsi air yang
banyak.
Allopurinal
penghambat
asam urik
(Zyloprim)
200 600
mg/hari
Ruam pada kulit,
demam, dingin,
depresi sumsum
tulang, iritasi
gastrointestinal
Monitorlah fungsi ginjal dan
liver pada bulan bulan
awal.
Berikan dengan makanan.
Berikan konsumsi air yang
banyak.
Berikan alkaline urine
(hindari pemberian vitamin
-
7/28/2019 askep gouut
14/24
C dalam dosis besar).
Colchicine 0,5 1,8
mg/hari
(prophylaxis)
; 0,5 1,2
mg setiap 1
2 jam
(serangan
akut)
Depresi sumsum
tulang, anemia
aplastik,
granulositopenia,
leukopenia,
trombositopenia,
mual, muntah, diare,
kram, ruam kulit.
Monitorlah darah secara
komplit untuk discrasias
darah dengan penggunaan
jangka panjang.
Hindarkan alkohol saat
meminum obat
(meningkatkan toksisitas
gastrik dan menurunkan
keefektifan obat).
Obat diberikan dengan
makanan.
Jangan memberikan lebih
dari 12 tablet dalam 24 jam.
Berikan saat ada tanda
pertama serangan.
Berikan dosis intravena
setelah 25 menit.
Jangan diberikan dengandextrose 5% atau air
bakteriostatic.
Berikan kompres dingin dan
jika terjadi ekstravasasi
berikan analgesik.
Jangan memberi lebih dari 4
mg/24 jam dengan cara
melewati pembuluh darah.
Penatalaksanaan keperawatan :
Penatalaksanaan keperawatan adalah kombinasi pengistirahatan sendi dan terapi
makanan/diit.
-
7/28/2019 askep gouut
15/24
Pengistirahatan sendi meliputi pasien harus disuruh umtuk meninggikan bagian yang
sakit untuk menghindari penahanan beban dan tekanan yang berasal dari alas tempat tidur dan
memberikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit.
Terapi makanan mencakup pembatasan makanan dengan kandungan purin yang tinggi,
alkohol serta pengaturan berat badan. Perawat harus mendorong pasien untuk minum 3 liter
cairan setiap hari untuk menghindari pembentukan calculi ginjal dan perintahkan untuk
menghindari salisilat.
Pola diet yang harus diperhatikan adalah :
1. Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :
Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak
daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng
2. Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :
Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam,
asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung
3. Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) :
Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan
4. Bahan makanan yang diperbolehkan :
Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah terbatas)
Semua jenis buah-buahan
Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol
Semua macam bumbu
5. Bila kadar asam urat darah >7mg/dL dilarang mengkonsumsi bahan makanan gol.A, sedangkan
konsumsi gol.B dibatasi
6. Batasi konsumsi lemak
7. Banyak minum air putih
J. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gout
-
7/28/2019 askep gouut
16/24
1. Pengkajian.
a. Identitas pasien.
b. Keluhan utama
Nyeri pada daerah persendian.
c. Riwayat kesehatan
- Riwayat adanya faktor resiko
- Peningkatan kadar asam urat serum.
- Riwayat keluarga positif gout
d. Pola ADL
-persepsi dan pemeliharaan kesehatan.
Keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki atau sendi lain
Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi serangan.
riwayat gout artritis di dalam keluarga
obat untuk mengatasi gout
- Pola nutrisi dan metabolik
Peningkatan berat badan
Peningkatan suhu tubuh
- Pola aktivitas dan latihan
Respon sentuhan pada sendi dan mcnjaga daerah sendi yang terkena.
Sendi bengkak dan merah (pertama metatarsal, sendi tarsal, pergelangan kaki, lutut atau siku).
- Pola persepsi dan konsep diri
Rasa cemas dan takut untuk melakukan gerakan atau aktifitas.
Pesepsi Diri dalam melakukan mobilitas.
e. Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat menunjukan :
- Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi
- Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
- Laporan episode serangan gout.
f. Pemeriksaan diagnostik.
-
7/28/2019 askep gouut
17/24
- Kadar asam urat serum meningkat.
- Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat.
- Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat.
- Analisis cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau tofi menunjukan kristal urat monosodium
yang membuat diagnosis.
- Sinar X sendi menunjukan massa tofaseus dan destruksi tulang dan perubahan sendi.
2. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman pengobatan dan perawatan di
rumah.
-
7/28/2019 askep gouut
18/24
3. Rencana Asuhan Keperawatan
No.Dx.
KeperawatanTujuan & KH Intervensi Rasional
1. Gangguan rasa
nyaman : Nyeriberhubungan
dengan proses
penyakit
Setelah dilakukan
tindakankeperawatan
selama x24
jam,diharapkan
nyeri pasien
berkurang/hilang.
KH :
Pasien melaporkan
adanya penurunan
rasa nyeri
Pasien tau dan mau
melakukan tekhnik
manajemen nyeri
non farmakologis
Pasien tampak rileks
Kaji keluhan nyeri,
catat lokasi danintensitas (skala 0-
10). Catat faktor-
faktor yang
mempercepat dan
tanda-tanda rasa
sakit yang
nonverbal.
Berikan posisi
yang nyaman, sendi
yang nyeri (kaki)diistirahatkan dan
diberikan bantalan.
Berikan kompres
hangat atau dingin.
Cegah agar tidak
terjadi iritasi pada
tofi, misal
menghindari
penggunaan sepatuyang sempit,
terantuk benda
yang keras
Ajarkan klien
untuk sering
Membantu dalam
mengendalikankebutuhan manajemen
nyeri dan keefektifan
program.
Istirahat dapat
menurunkan
metabolisme setempat
dan mengurangi
pergerakan pada sendiyang sakit. Bantalan
yang empuk/lembut
akan mencegah
pemeliharaan
kesejajaran tubuh yang
tepat dan
menempatkan stress
pada sendi yang sakit.
Pemberian kompres
dapat memberikan
efek vasodilatasi dan
keduanya mempunyai
efek vasodilatasi dan
keduanya mempunyai
efek membantu
pengeluaran endortin
dan dingin dapat
menghambat impuls-
impuls nyeri.Bila terjadi iriitasi
maka akan semakin
nyeri. Bila terjadi luka
akibat tofi yang pecah
maka rawatlah sucara
steril dan juga
-
7/28/2019 askep gouut
19/24
mengubah posisi
tidur
Ajarkanpenggunaan tehnik
manajemen
stress,misalnya
relaksasi progresif,
sentuhan
terapeutik, dan
pengendalian nafas.
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat-
obatan colchille,
Allopurinol
(Zyloprin)
perawatan drain yang
dipasang pada luka.
Mencegah terjadinya
kelelahan umum dan
kekakuan sendi.
Menstabilkan sendi,
mengurangi gerakan
atau rasa sakit pada
sendi.
Meningkatkan
relaksasi, memberikan
kontrol dan mungkin
meningkatkan
kemampuan koping.
menurunkan kristal
asam urat yang
mempunyai efek
samping, nausea,
vomitus, diare, oliguri,
hematuri.Allopurinol
menghambat asam
urat.
2. Hambatan
mobilitas fisik
berhubungan
dengan nyeri
persendian
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama x24 jam,
diharapkan tidak
terdapat hambatan
mobilitas fisik,
KH :
Pasien melaporkan
adanya peningkatan
aktivitaspasien mampu
beraktivitas sesuai
kemampuannya
pasien tidak hanya
bedrest
Kaji tingkat
inflamasi atau rasa
sakit pada sendi.
Ajarkan pada klien
untuk latihan ROM
pada sendi yang
terkena gout jika
memungkinkan.
Pertahankan
istirahat tirah
Tingkat aktifitas /
latihan tergantung dari
perkembangan atau
resolusi dan proses
inflamasi.
Meningkatkan atau
mempertahankan
fungsi sendi, kekuatan
otot dan stamina
umum. Latihan yang
tidak adekuat dapat
menimbulkan
kakakuan sendi dan
aktifitas yang
berlebihan dapat
merusak sendi.
-
7/28/2019 askep gouut
20/24
baring/duduk jika
diperlukan. Jadwal
aktifitas untuk
memberikan
periode istirahat
yang terus menerus
dan tidur malam
hari yang tidak
terganggu.
Lakukan ambulasi
dengan bantuan
misal dengan
menggunakan
tongkat dan berikan
lingkungan yangaman misalnya
menggunakan
pegangan tangga
pada bak atau
pancuran dan toilet.
Kolaborasi dengan
ahli terapi
fisik/okupasi dan
spesialis
vokasional.
Istirahat yang sistemik
selama eksaserbasi
akut dan seluruh fase
penyakit yang penting
untuk mencegah
kelelahan,
mempertahankan
kekuatan.
Menghindari cedera
akibat kecelakaan atau
jatuh.
Berguna dalam
memformulasikan
program
latihan/aktifitas yang
berdasarkan pada
kebutuhan, individual
dan dalam
mengidentifikasi
mobilisasi.
3. Defisit
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
pemahaman
pengobatan dan
perawatan dirumah.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama x24
jam,diharapkan
klien dan keluarga
dapat memahami
penggunaan obatdan perawatan di
rumah,
KH :
pasien terlihat tenang
dan rileks
pasien tidak nampak
Kaji kemampuan
pasien dalam
mengungkapkan
instruksi yang
diberikan oleh
dokter atau
perawat.
Berikan Jadwalobat yang harus di
gunakan meliputi
nama obat, dosis,
tujuan dan efek
samping
mengetahui respon
dan kemampuan
kognnitif klien dalam
menerima informasi.
Penjelasan ini dapat
meningkatkan
koordinasi dankesadaran pasien
terhadap pengobatan
yang teratur.
Memberikan struktur
dan mengurangi
kecemasan pada waktu
-
7/28/2019 askep gouut
21/24
cemas
pasien jarang
bertanya
Bantu pasien
dalam
merencanakan
program latihan
dan istirahat yang
teratur.
Berikan informasi
mengenai alat-alat
bantu yang
mungkin
dibutuhkan.
Jelaskan pada
pasien tentang
penyakitnya
Kolaborasi dengan
sumber- sumber
komunitas arthritis.
menangani proses
penyakit yang kronis
kompleks.
Mengurangi paksaan
untuk menggunakan
sendi dan
memungkinkan
individu untuk ikut
serta secara lebih
nyaman dalam aktifitas
yang dibutuhkan atau
diinginkan.
Memberikan
pengetahuan pasien
sehingga pasien dapatmenghindari terjadinya
serangan berulang
Bantuan dan
dukungan dari orang
lain untuk
meningkatkan
pemulihan maksimal.
-
7/28/2019 askep gouut
22/24
-
7/28/2019 askep gouut
23/24
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam melakukan asuhan keperawatan,
perawat mengetahui atau mengerti tentang rencana keperawatan pada pasien dengan got,
pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan klien dan
keluarga.
Dalam rangka mengatasi masalah resiko injuri pada klien dengan gout maka tugas
perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan klien yang mengalami gout.
-
7/28/2019 askep gouut
24/24
Daftar Pustaka
Brunner & suddath. 2001.Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3. Jakarta. EGC.
Engram, Barbara. 1998.Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. Jakarta. EGC.
Fitriyah, Ayu. 2011. Askep Gout arthritis. http:/
files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htm. update 25 september 2011
jam 14.37 WIB.
Reeves, Charlene J. 2001.Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.
Smeltzer, Suzanne C. 2001.Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
http://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htmhttp://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htmhttp://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htmhttp://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htmhttp://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htm