askep kista finis
DESCRIPTION
askeppTRANSCRIPT
Kasus kel b.
Bundanya geby ,usia 41 tahun,hanya mempunyai anak 1 yaitu geby berusia 20 tahun.si bunda
mengeluh perubahan pada perutnya yang bertambah besar ,padahal setelah dicek tes urine
( kehamilan disangkal ).selain itu pasien juga mengeluh nyeri dibagian panggul dan belakang
kaki serta sering buang air kecil .hasil pemeriksaan fisik oleh ners intan didaptkan kandung
kemih tidak penuh ,pasien mengaku persaan ada tekanan atau perasaan penuh di perut bagian
bawah.selain itu sering sembelit , kembung dan sakit saat berhubungan seksual.namun bukan
sakit / nyeri saat mensturasi yang sering dikeluhkan oleh penderita kista .kadangkala sering
keluar darah terus menerus bercampur lender dan kadang darah mensturasi tidak lancarkeluar
sehingga menimbulkan ketidaknyamanan serta pendarahan mensturasi agak memanjang dan
banyak.lokasi dan ukuran miom mempengaruhi kesehtan wanita,diantaranya pada bundanya
geby menghalangi terjadinya kehamilan ( infertilitas sekunder).
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
A. Pengumpulan data
1. Data subyektif
Nama : Ny. G
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Status marital : Menikah
Alamat : Grobogan RT.18/09 Jiwan, Madiun
No. register : 6-42-75-67
2. Keluhan utama
Ibu datang ke Rumah Sakit Harapan Kita dengan keluhan perubahan perutnya
yang bertambah besar, nyeri dipanggul dan belakang kaki serta sering buang
air kecil. Pasien mengaku perasaan ada tekanan atau perasaan penuh diperut
bagian bawah. Sering sembelit, kembung dan sakit saat berhubungan seksual.
Kadangkala sering keluar darah terus menerus bercampur lender dan kadang
darah menstruasi tidak lancer keluar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan
serta perdarahan menstruasi agak memanjang dan banyak.
3. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit dengan gejala jantung
berdebar-debar (penyakit jantung), tekanan darah tinggi (hipertensi),
batuk lama lebih dari 2 minggu (TBC), sakit saat BAK (ginjal), banyak
makan, banyak minum dan sering kencing (DM), gangguan jiwa
ataupun pembekuan darah. Ibu tidak pernah operasi di daerah perut,
disekitar panggul, alat genetalia ataupun bagian tubuh yang lain.
Sebelumnya mempunyai keluhan pada waktu beraktifitas, kemudian
periksa ke poli kandungan pada tanggal 5 Juli 2011 dan MRS tanggal 6
Juli 2011 dengan diagnosa mioma uteri (geborn).
b) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat inimasih mengeluh nyeri dibagian panggul dan
belakang kaki serta sering buang air kecil.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang
sedang diderita ibu sekarang.
d) Riwayat kebidanan
Riwayat haid
Ny. G 41 tahun, haid teratur siklus 30 hari, lama haid ± 7 hari,
ganti pembalut 3x sehari konsistensi encer. Ibu tidak merasakan
nyeri saat haid. Sejak 2 bulan terakhir ini ibu mengeluh sering
keluar darah terus menerus bercampur lender dan kadang darah
menstruasi tidak lancer keluar sehingga menimbulkan
ketidaknyamanan serta perdarahan menstruasi agak memanjang
dan banyak.
e) Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Sebelum MRS : Makan 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur
(sawi, bayam, kangkung), lauk (tahu, tempe, telur). Minum + 6
gelas perhari (air putih + teh hangat).
Eliminasi
Keluhan perubahan perutnya yang bertambah besar, nyeri
dipanggul dan belakang kaki serta sering buang air kecil.
Pasien mengaku perasaan ada tekanan atau perasaan penuh
diperut bagian bawah. Sering sembelit, kembung Selama di
RS: BAB 1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning
trengguli, bau khas. BAK 5-6 kali sehari warna kuning jernih
Istirahat
Dirumah, Ibu biasa tidur malam ± 8 jam (21.00 – 05.00 WIB).
Tidur siang + 1 jam (jam 13.00 – 14.00 WIB) tidak ada
gangguan
Personal hygiene
Dirumah, ibu mandi 2x sehari pagi dan sore. Gosok gigi
bersamaan dengan mandi. Ganti pakaian dan celana dalam 2x
sehari. Keramas 2x seminggu dengan shampo. Sehabis BAB
maupun BAK selalu cebok dengan sabun dan air bersih dari
depan ke belakang. Apalagi selama mengeluarkan darah ibu
selalu cebok.
Aktivitas
Ibu bekerja sebagai pedagang dan biasa mengerjakan
pekerjaan rumah misalnya memasak, mencuci dan menyapu.
Rekreasi
Dirumah ibu menjalankan aktivitasnya sebagai ibu rumah
tangga dan sebagai buruh dibantu anaknya yang tinggal
serumah. Tetapi selama sakit ibu lebih banyak istirahat
dirumah.
f) Kondisi Psikosoial
Ibu merasa takut dan khawatir sejak menderita penyakit tersebut.
Walaupun demikian, ibu sudah menerima keadaannya. Ibu sering
menanyakan tentang kelanjutan dari proses pengobatan.
g) Spiritual
Ibu melaksanakan sholat 5 waktu dan berpuasa di bulan ramadhan.
Waktu di RS tak bisa melakukan sholat dengan semestinya karena
dipasang infus. Hanya saja ibu selalu berdoa dan pasrah pada
keadaannya.
h) Keadaan sosial budaya
Sebelum maupun selama dirawat di rumah sakit ibu tidak pernah
minum jamu-jamuan.
4. Data obyektif
1) Keadaan umum : Anemis
Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda vital
T : 190/110 mmHg
S : 36,5 oC
N : 84 x/mnt
R : 24 x/mnt
TB = 155 cm
BB = 56 kg
3) Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut bersih, warna hitam ada sedikit uban,
persebaran merata, banyak yang rontok
Muka : Bersih, tidak sembab
Mata : Simetris, conjungtiva palpebra anemis, sklera putih,
agak pucat
Gigi dan mulut : Mulut bersih, tidak ada caries, mukosa bibir agak
kering.
Telinga : Bentuk simetris, sedikit secret .
Hidung : Tidak ada polip, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun
kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada penarikan dinding dada saat
bernafas, tidak ada bunyi ronchi dan weezhing.
Mammae : Bentuk simetris, tidak ada benjolan abnormal pada
payudara
Abdomen : Tidak terdapat benjolan abnormal, tidak terdapat
nyeri tekan
Anus : Tidak ada haemoroid.
Ekstremitas :
- Atas : Simetris, kedua tangan dapat
digerakkan dengan biasa
- Bawah : Bentuk simetris, tidak ada oedem,
tidak ada varices
1) Data fokus
Data Subjektif Data Objektif
- Ibu mengeluh perubahan pada perutnya
yang bertambah besar, padahal setelah di
check tes urine (kehamilan disangkal)
- Ibu mengeluh nyeri dibagian panggul dan
belakang kaki
- Ibu mengatakan sering buang air kecil.
- Ibu mengaku perasaan ada tekanan atau
perasaan penuh di perut bagian bawah
- Ibu mengatakan sering sembelit,
kembung dan sakit saat berhubungan
seksual
- Ibu mengatakan kadangkala sering keluar
darah terus menerus bercampur lender
dan kadang darah menstruasi tidak lancar
keluar sehingga menimbulkan
ketidaknyamanan serta perdarahan
menstruasi agak memanjang dan banyak.
- Ibu mengatakan tidak tahu penyakit apa
yang sedang dialami
- Ibu mengatakan takut dengan penyakit
yang dirasakan saat ini
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda-tanda vital:
T : 190/110 mmHg
S : 36,5 oC
N : 84 x/mnt
R : 24 x/mnt
TB = 155 cm
BB = 56 kg
- Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
kandung kemih tidak penuh
- Ny. G tampak gelisah
- Wajah Ny. G tampak meringis
- Ny. G mengikuti semua pengobatan yang
dianjurkan dokter
- Lokasi dan ukuran miom mempengaruhi
kesehatan wanita, diantaranya pada Ny. G
menghalangi terjadinya kehamilan
(infertilitas sekunder)
2) Analisa data
No. Data Fokus Problem Etiologi
1. DS:
- Ibu mengeluh perubahan pada
perutnya yang bertambah
besar, padahal setelah di check
tes urine (kehamilan
disangkal)
- Ibu mengeluh nyeri dibagian
panggul dan belakang kaki
serta sering buang air kecil.
- Ibu mengaku perasaan ada
tekanan atau perasaan penuh
di perut bagian bawah
- Ibu mengatakan kadangkala
sering keluar darah terus
menerus bercampur lender dan
kadang darah menstruasi tidak
lancar keluar sehingga
menimbulkan
ketidaknyamanan serta
perdarahan menstruasi agak
memanjang dan banyak.
DO:
- Kesadaran :
Composmentis
- Tanda-tanda vital:
T : 190/110 mmHg
S : 36,5 oC
N : 84 x/mnt
R : 24 x/mnt
Nyeri Gangguan Sirkulasi akibat
desakan tumor miomauteri.
TB = 155 cm
BB = 56 kg
- Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan kandung kemih
tidak penuh
- Ny. G tampak gelisah
- Wajah Ny. G tampak meringis
- Lokasi dan ukuran miom
mempengaruhi kesehatan
wanita, diantaranya pada Ny.
G menghalangi terjadinya
kehamilan (infertilitas
sekunder)
2. DS:
- Ibu mengeluh nyeri
dibagian panggul dan
belakang kaki
- Ibu mengatakan sering
buang air kecil.
- Ibu mengeluh perubahan
pada perutnya yang
bertambah besar, padahal
setelah di check tes urine
(kehamilan disangkal)
- Ibu mengaku perasaan ada
tekanan atau perasaan
penuh di perut bagian
bawah
DO:
- Hasil pemeriksaan fisik
Gangguan eliminasi urine (retensio)
penekanan oleh massa
jaringan neoplasma pada
daerah sekitarnnya,
gangguan sensorik /
motorik
didapatkan kandung kemih
tidak penuh
- Kesadaran :
Composmentis
- Tanda-tanda vital:
T : 190/110 mmHg
S : 36,5 oC
N : 84 x/mnt
R : 24 x/mnt
TB = 155 cm
BB = 56 kg
3 DS:
- Ibu mengatakan tidak tahu
penyakit apa yang sedang
dialami
- Ibu mengatakan takut dengan
penyakit yang dirasakan saat
ini
- ibu takut dengan tindakan
pembedahan
DO:
- Ny. G tampak gelisah
- Ny. G mengikuti semua
pengobatan yang dianjurkan
dokter
- Lokasi dan ukuran miom
mempengaruhi kesehatan
wanita, diantaranya pada Ny.
G menghalangi terjadinya
kehamilan (infertilitas
sekunder)
Cemas krisis situasional
(histerektomi atau
kemoterapi)
3. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Gangguan Sirkulasi akibat desakan tumor
miomauteri.
2. Gangguan eliminasi urine (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa
jaringan neoplasma pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.
3. Cemas b.d krisis situasional (histerektomi atau kemoterapi)
3) Intervensi keperawatan
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut
berhubungan dengan
Gangguan Sirkulasi
akibat desakan tumor
miomauteri.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawtan selama
3x 24 jam
diharapka : Nyeri
berkurang atau
dapat ditoleran
dengan kriteria
MANDIRI
1. Observasi
karakteristik
nyeri
2. Berikan pasien
posisi senyaman
mungkin
3. Anjurkan tehnik
MANDIRI
1. membedakan
ketidaknyamanan
dan terjadinya
komplikasi dan
evaluasi
keefektivan
hasil :
Skala nyeri
menjadi 0-3 ,
pasien tampak rileks
tanda-tanda vital
normal
relaksasi
4. Berikan
lingkungan yang
nyaman
5. Anjurkan untuk
menggunakan
kompres hangat
6. Ajarkan dan
catat tipe nyeri
serta tindakah
untuk mengatasi
nyeri
KOLABORASI
1. Pemberian
analgesic
intervensi
2. Meningkatkan
relaksasi
3. melepaskan
ketegangan
emosional dan otot,
meningkatkan
perasaan control
yang mungkin
dapat meningkatkan
kemampuan koping
individu.
4. Meningkatkan
kemampuan koping
5. Membantu
mengurangi nyeri
dan meningkatkan
kenyamanan klien
6. Meningkatkan
persepsi klien
terhadap nyeri yang
dialaminya.
KOLABORASI
1. Mengurangi nyeri
2 Gangguan eliminasi
urine (retensio)
berhubungan dengan
penekanan oleh massa
jaringan neoplasma
pada daerah
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
… x 24 jam
diharapakan :
MANDIRI
1. Catat pola miksi
dan monitor
pengeluaran
urine
2. Lakukan palpasi
MANDIRI
1. Melihat
perubahan
pola eliminasi
klien
sekitarnnya, gangguan
sensorik / motorik.
Pola eliminasi urine
ibu kembali normal
Dengan kriteia hasil
:ibu memahami
terjadinya retensi
urine
bersedia melakukan
tindakan untuk
mengurangi atau
menghilangkan
retensi urine.
pada kandung
kemih, observasi
adanya
ketidaknyamana
n dan rasa nyeri.
3. Kaji karakteristik
urine ,perhatiaka
n warna
urine ,kejernihan
,dan bau.
4. Berikan tindakan
berkemih rutin
contoh : posisi
normal, aliran air
pada baskom ,
penyiraman air
hangat pada
perineum .
5. Berikan
perawatan
kebersihan
perineal dan
kateter bila ada
KOLABORASI
1. Pemasangan
kateter bila
diindikasikan
,bila pasien
tidak mampu
berkemih
atau tidak
nyaman
2. Menentukan
tingkat nyeri
yang
dirasakan oleh
klien
3. Retensi
urine,drainnas
e vaginal yang
menetap dapat
meningkatan
resiko
infeksi ,khusu
snya bila
punyai jahitan
perineal.
4. Meningkatkan
relaksasi otot
perineal dan
dapat
mempermuda
h upaya
berkemih.
5. Meningkatkan
kebersihan
menurunkan
resiko isk
asenden.
KOLABORASI
1. Edema atau
pengaruh suplai
saraf dapat
menyebabkan atoni
kandung kemih
memerlukan
dekompresi
kandung kemih.
3 Cemas b.d krisis
situasional
histerektomi atau
kemoterapi
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
… x 24 jam
diharapakan :
Pasien tidak cemas
lagi
Dengan kriteia hasil :
Pasien tampak rileks,
pasien tampak tenag
pasien tahu tentang
apa itu miom dan
penangananya.
MANDIRI
1. Kaji status mental
pasien
2. Berikan
kesempatan pasien
mengungkapkan
prasaannya
3. Berikan informasi
tentang
penyakitnya
4. Berikan penjelasan
hubungan antara
proses penyakit
dan gejala
Libatkan keluarga
dan pasien dalam
perawatan
MANDIRI
1. mengidentifikasi
masalah spesifik
akan meningkatkan
kemampuan
individu untuk
menghadapinya
dengan lebih
realistis.
2. mempermudah
pasien untuk
menghadapi situasi
dengan lebih baik.
3. memberikan
bantuan dapat
berguna dalam
mengurangi
kecemasan.
4. Memungkinkan
ekspresi perasaan
membant
dimulainya
resolusi.