askep remaja.docx

31
ASKEP REMAJA Nama Kelompok : 1. Elok Megawati 2. Erzon Mulzadi 3. Febri Ikram 4. Linda Kelas : 4e Keperawatan (Khusus)

Upload: eyox-s-ardaliwa

Post on 05-Dec-2014

376 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP REMAJA.docx

ASKEP REMAJA

Nama Kelompok :

1. Elok Megawati

2. Erzon Mulzadi

3. Febri Ikram

4. Linda

Kelas : 4e Keperawatan (Khusus)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKes) BHAKTI HUSADA

BENGKULU

PRODI KEPERAWATAN

TAHUN 2013

Page 2: ASKEP REMAJA.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di

bebagai daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic

kesehatan semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja,

maka mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni

dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah ataupun di fakultas

non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui penyebarluasan

pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi

masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak

proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi

dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam

menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada

penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan

karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan

komunitas pada kelompok remaja.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada

generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak

negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok,

berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-

minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan.

Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang

komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk

terus menerus digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan

menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di

masyarakat.

Page 3: ASKEP REMAJA.docx

B. Ruang Lingkup

Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan

komunitas pada remaja.

C. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Agar mahasiswa / mahasiswi STIKES Bhakti Husada Bengkulu

memperoleh informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan

Komunitas Pada Remaja.

b. Tujuan Khusus

a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.

b. Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang

ada.

c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.

d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas

pada remaja.

e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan

komunitas pada remaja

f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan

komunitas pada remaja yang bermasalah.

D. Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan,

yang meliputi; latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum

dan tujuan khusus), dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri

dari konsep dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan. Bab III

tinjauan kasus. Bab IV Pembahasan. Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan

saran.

Page 4: ASKEP REMAJA.docx

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di

mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju

masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja

menurut WHO adalah 12 s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah

menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Istilah

adolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika

pubertas menunjukan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi.

Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan

pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan

untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi.

2. Perkembangan

a. Perkembangan Kognitif Remaja

1) Abstrak (teoritis). Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep

pengertian guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh

pemecahan masalah abstrak ; aljabar.

2) Idealistik. Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain

maupun masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam

hidupnya.

3) Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu

perencanaan untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian

mereka menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan

sistematis.

b. Perkembangan Psikososial Remaja

1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis

2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita

Page 5: ASKEP REMAJA.docx

3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan

orang dewasa lain

4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung

jawab.

5) Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis

c. Perkembangan Identitas Diri

1) Konsep diri

2) Evaluasi diri

3) Harga diri

4) Efikasi diri

5) Kepercayaan diri

6) Tanggung jawab

7) Komitmen

8) Ketekunan

9) Kemandirian

3. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesens

a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada

adolesens (sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang

merupakan penyebab umum terbanyak, mengakibatkan hamper

setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da

Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi

alcohol atau penyalahgunaan obat.

b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi

mereka yang bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini

bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan perasaan

sejahtera atau membuktika tingkat penampilan. Semua

adolesensberada pada risiko penggunaan zat untuk eksperimental

atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak stabil lebih

berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.

Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat

mereka lebih matur.

Page 6: ASKEP REMAJA.docx

c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad

adolesens usia antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan

dan pembunuhan merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi

social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga

sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.

d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di

bawah usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan

adolesens yang aktif seksual dilakukan skrining terhadap PMS,

meskipun mereka tidak menunjukan gejala. Kehamilan remaja

merupakan kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10

wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan banyak

yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri. Kehamilan tidak

memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali mereka

dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap

dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga

masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu,

keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,

psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam

tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan data,

pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah

kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.

Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data

meliputi :

a) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas,

data demografi, vital statistic, status kesehatan komunitas

b) Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas-

batas wilayah, dan kondisi geografis

Page 7: ASKEP REMAJA.docx

c) Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan,

fasilitas social (pasar, toko, dan swalayan)

d) Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap

bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja

dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia.

e) Keamanan dan transportasi

f) Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur

organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta

kelompok organisasi dalam kesehatan

g) Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat

komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran

informasi

h) Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas

pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan

i) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi

2. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki

sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang

dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;

a) Menetapkan kebutuhan komunitas

b) Menetapkan kekuatan

c) Mengidentifikasi pola respon komunitas

d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

3. Prioritas Masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan

keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria

penapisan, diantaranya:

a) Sesuai dengan perawat komunitas

b) Jumlah yang berisiko

c) Besarnya resiko

Page 8: ASKEP REMAJA.docx

d) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

e) Minat masyarakat

f) Kemungkinan untuk diatasi

g) Sesuai dengan program pemerintah

h) Sumber daya tempat

i) Sumber daya waktu

j) Sumber daya dana

k) Sumber daya peralatan

l) Sumber daya orang

Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala

pembobotan, yaitu : 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 =

tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan diprioritaskan

berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.

4. Diagnosa Keperawatan

Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah

dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :

a) Masalah (Problem)

Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang

terjadi.

b) Penyebab (Etiologi)

Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta

interaksi perilaku dengan lingkungan.

c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)

Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta

serangkaian petunjuk timbulnya masalah.

Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan

yang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu :

1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:

a. Pilihan gaya hidup

b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat

Page 9: ASKEP REMAJA.docx

c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi

d. Aktivitas seksual

2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:

a. Aktivitas seksual

b. Malnutrisi

c. Kerusakan imunitas

3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:

a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung

pertumbuhan

b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan

c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang

mudah atau mesin penjual makanan

d. Kemiskinan

e. Efek penggunaan alcohol atau obat

4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:

a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang

tidak dikenal

b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah

5. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:

a. Perasaan negative tentang tubuh

b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju

pertumbuhan adolesens

5. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan

Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan

diagnosa keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan

terpenuhinya kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi:

perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan

dilaksanakan dan kriteria hasil untuk mencapai tujuan.

Page 10: ASKEP REMAJA.docx

Masalah kesehatan adolesens

Intervensi promosi kesehatan

1) Cedera tidak disengaja

a) Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan

mengemudi dan menggunakan sabuk keselamatan

b) Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan

minum dan berkendaraan; penggunaan obat

c) Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang

menggunakan kendaraan bermotor

d) Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk

penggunaan semua alat olahraga

2) Penggunaan zat

Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta

informasikan risiko penggunaannya

3) Bunuh diri

a) Berikan informasi tentang bunuh diri

b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba

bunuh diri

4) Penyakit menular seksual

a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk

penularan, dan gejala yang berhubungan

b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif

seksual, tentang penggunaan kondom

c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual

6. Implementasi Keperawatan

Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan

komunitas yang telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi

keperawatan, yaitu :

a) Berdasarkan respon masyarakat.

b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.

Page 11: ASKEP REMAJA.docx

c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri

sendiri serta lingkungannya.

d) Bekerja sama dengan profesi lain.

e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan

pencegahan penyakit.

f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.

g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam

pelaksanaan implementasi keperawatan.

7. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan

keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan

antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.

Page 12: ASKEP REMAJA.docx

BAB III

TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A

A. PENGKAJIAN

1. Data Inti

a) Sejarah

Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di

Bengkulu karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal

di sana. Sehingga komunitas remaja sebagian besar dilahirkan disina

dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga tidak tahu siapa yang

pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau puyang

dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja

biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya

penghasilan orang tuanya tersebut dari kota itu sendiri.

b) Demografi

Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah

penduduk 1050 jiwa (220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW

01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT 01, RT02, RT03, RT 04, RT 05

dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian,

sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh

perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan

di sebelah barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai

fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-

kanak, sebuah balai RW dan dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas

pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas harapan warga.

Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak

laki-laki 91 orang dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO

batasan umur remaja adalah 12-24 tahun di interval umur 6-12 tahun ada

Page 13: ASKEP REMAJA.docx

2 orang yang berumur 12 tahun, pada interval 21-35 tahun ada 12 orang

yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja di

kelurahan A adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah

penduduk di kelurahan A.

1) Etnisitas

Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll.

2) Nilai dan Keyakinan

Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang

mereka anut yang terdiri dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan

dari menganut agama Islam terlihat dari banyaknya bangunan

masjid.

2. Data Lingkungan Fisik

Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan

tipe permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak

permanen 5%. Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan A

milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan

remaja seperti karang taruna di Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul

di persimpangan dekat RW 02 untuk dijadikan lokasi pertemuan kebut-

kebutan.

3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian

besar orang tua biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja

sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa ke rumah sakit.

Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah dokter praktek umum,

bidan, balai pengobatan

4. Ekonomi

Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi

menengah ke atas, sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi

keinginan remaja seperti membelikan kendaraan bermotor. Sebagian

besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam

Page 14: ASKEP REMAJA.docx

pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau

penganguran.

5. Keamanan dan Transportasi

Kendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan banyak, sehingga

para remaja bisa menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi

kebanyakan dari mereka tidak bisa memanfaatkan kendaraan tersebut,

50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hamper

seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%.

6. Politik dan Pemerintah

Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak

berperan serta dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di

kelurahan A tidak terdapat wadah perkumpulan seperti karang taruna.

7. Sistem komunikasi

Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan

masalahnya kepada teman sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang

hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya dengan kegiatan yang

tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.

8. Pendidikan

Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus

mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja

rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan bermotor dengan

kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar

sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang dampak

buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan

kepada kelompok remaja ini.

9. Rekreasi

Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan

duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%, minum-

minuman dengan persentase 15%.

10. Pemeriksaan fisik remaja

Page 15: ASKEP REMAJA.docx

ANALISA DATA

MASALAH KESEHATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hasil Quisioner :

50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan

raya.

Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%

Hasil Wawancara :

Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang di

luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya.

Hasil Observasi

Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di kelurahan A

Resiko cedera pada remaja di kelurahan A

Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya

Hasil Quisioner :

Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan

prilaku seksual 5% menyimpang.

Hasil Wawancara :

Beberapa remaja mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahraga

Hasil Observasi

Tidak adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan

A.

Perubahan pemeliharaan kesehatan

Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya

merokok, alkohol dan narkoba

Page 16: ASKEP REMAJA.docx

B. PENAMPISAN MASALAH

Diagnosa keperawatan

Kriteria penapisan

Tersedia Sumber

Sesuai dengan peran

perawat komunitas

Jumlah yang beresiko

Besarnya resiko

Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

Minat masyarakat

Keingnan masyarakat

Sesuai dengan program pemerintah

Sumber daya tempat

Sumber daya waktu

Sumber daya dana

Sumber daya peralatan

Page 17: ASKEP REMAJA.docx

Sumber daya orang (perawat)

1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya

merokok, alkohol dan narkoba. Dengan skore 57.

2. Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan

A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya

kebut-kebutan di jalan raya. Dengan skore 50.

Page 18: ASKEP REMAJA.docx

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan

mudah atau tidak terdapat kendala karena warga kelurahan A dapat menerima

kehadiran perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan

yang dibutuhkan dengan keterangan yang benar adanya.

B. Diagnose Keperawatan

Remaja kelurahan A banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk

kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan

sering kebut-kebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi,

melalui penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk

karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan

A pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di

kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang

efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah

resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-

kebutan di jalan raya.

C. Intervensi Keperawatan

Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95%

remaja dari 108 remaja yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan

banyak bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan

peraturan lalu lintas.

Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna,

dengan kader remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang

mereka dengan kegiatan yang bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi,

kegiatan berkendaraan bermotor dengan kebut-kebutan sudah bisa diatasi,

Page 19: ASKEP REMAJA.docx

para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan

mengurangi kebiasaan buruk mereka.

Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran

olahraga bagi remaja kelurahan A disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak

ada lokasi untuk gedung berolahraga.

Page 20: ASKEP REMAJA.docx

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi

masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak

proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi

dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam

menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada

penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan

karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan

komunitas pada kelompok remaja.

Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana

individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,

biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas

mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan

mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan

dengan abstraksi.

Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah

perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol

dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka

kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.

Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang

masih labil masih perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko

peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan pada

remaja kelurahan A teratasi.

Page 21: ASKEP REMAJA.docx

B. Saran

1. Bagi remaja kelurahan A

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa

depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya

penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan berrkarakter yang

kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan.

2. Bagi para pembaca

Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk

menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya

remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini

lebih baik lagi.

Page 22: ASKEP REMAJA.docx

DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry. (2005). Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC

Http:\Info » Kesehatan » Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan

Remaja • www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 14 April 2013

Http:\remaja-dan-permasalahannnya.html. diakses tanggal 14 April 2013

Http:\peran-mahasiswa-dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 14 April 2013