askep umum.pptx
TRANSCRIPT
Asuhan Keperawatan
Di Sampaikan Pada
Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat
Propinsi Kalimantan Tengah
2015
By. Ns. Rikiy
UU-RI No 38 Tahun 2014Tentang : Keperawatan
Keperawatan : Adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat
Perawat : adalah seseorang yang telah lulus perguruan tinggi keperawatan, baik didalam maupun diluar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pelayanan keperawatan : adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit
Praktik keperawatan : adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan : adalah rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat dirinya
Proses keperawatan :
Adalah suatu metode yang sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat dalam mencapai atau mempertahankan keadaan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal melalui tahap pengkajian, identifikasi diagnosa, perencanaan, implementasi tindakan keperawatan, serta evaluasi (Yura dan Wals, 1983)
Tujuan Proses Keperawatan :Untuk klien :- Mempertahankan kesehatan- Mencegah penyakit lebih parah- Membantu pemulihan kondisi klien setelah sakit- Mengembalikan fungsi maksimal tubuh- Membantu klien terminal untuk meninggal
dengan tenang
Bagi profesionalisme keperawatan :
1. Mempraktekan metode pemecahan masalah dalam praktek keperawatan
2. Menggunakan standar praktek keperawatan3. Memperoleh metode yang baku, rasional,
dan sistematis4. Memperoleh hasil asuhan keperawatan
dengan efektivitas yang tinggi
Sifat proses keperawatan
1. Dinamis
2. Siklus
3. Saling ketergantungan
4. fleksibilitas
Komponen Proses Keperawatan
1. Tahap Pengkajian
2. Tahap Diagnosis Keperawatan
3. Tahap Perencanaan
4. Tahap Implementasi
5. Tahap Evaluasi
Tahap I : Pengkajian
Tujuan : untuk mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien.Kegiatan utama : mengumpulkan data, pengelompokkan data, dan analisis data.
Metode yg digunakan :1. Wawancara2. Observasi 3. Pemeriksaan (Inspeksi, Auskultasi, Perkusi,
Palpasi)
Tahap II : Diagnosa Keperawatan
Rumusan dari diagnosa keperawatan meliputi : masalah / problem, penyebab / Etiology, tanda / sign (PES)
Tipe Diagnosa Keperawatan :
1. Aktual
2. Resiko
3. Potensial
Contoh : diagnosa keperawatan
Intoleransi aktifitas b.d immobilitas
Do: - Saya terlalu emah untuk berjalan- Saya merasa cepat lelah
Ds:- Klien tidak dapat berjalan sejauh 10 m- Nadi 100 X/mnt- Pernafasan 28 X/mnt
P : intoleransi aktifitas
E : immobilitas
S : DS + DO
Tahap III : Perencanaan
Perencanaan merupakan petunjuk tertulis yg menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya bedasarkan diagnosis keperawatan
Tujuan : alat komunikasi antar perawat dan tim kesehatan lainnya, meningkatkan kesinambungan askep bagi klien, mendokumentasikan proses dan kriteria hasil askep yg ingin dicapai.
Unsur penting pada tahap ini adalah : membuat prioritas, merumuskan tujuan, merumuskan kriteria evaluasi, dan merumuskan intervensi keperawatan
Prioritas diagnosis keperawatan
1. Buat skala prioritas tertinggi sampai terendah, atau
2. Mengancam kehidupan sampai tidak teralu mengancam (misal : gangguan bersihan jalan nafas), atau
3. Mengurutkan diagnosis keperawatan menurut hierarki maslow (kebutuhan fisiologis, keselamatan dan keamanan, mencintai dan memiliki, harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri
Merumuskan tujuan
Tujuan ditetapkan dalam bentuk : tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang untuk mengatasi masalah (problem), sedangkan tujuan jangka pendek untuk mengatasi penyebab (etiology).Rumusan tujuan harus SMART : Specific (khusus dan jelas), measurable (dapat diukur), achievable (dapat dicapai), realistic (nyata dan dapat tercapai), dan time (ada target waktu)
Merumuskan intervensi keperawatan
Kriteria merumuskan intervensi keperawatan:
1. Memakai kata kerja
2. Bersifat spesifik (apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, dimana dilakukan, bagaimana cara melakukan, dan seberapa sering dilakukan)
3. Dapat dimodifikasi
Intervensi keperawatan terdiri dari intervensi mandiri dan intervensi kolaboratif
Tahap IV : Implementasi Keperawatan
Kemampuan yg harus dimiliki perawat pada tahap ini adalah :
1. Kemampuan berkomunikasi yg efektif
2. Kemampuan untuk menciptakan hubungan saling percaya
3. Kemampuan melakukan tehnik psikomotor
4. Kemampuan melakukan observasi sistematis
5. Kemampuan memberikan penkes dan advokasi
6. Kemampuan mengevaluasi
3 kategori implementasi keperawatan:
1. Indipenden, kegiatan yg dilakukan oleh perawat tanpa petunjuk dari tenaga kesehatan lainnya
2. Interdependent, kegiatan yang memerlukan kerjasama dengan tim kesehatan lainnya
3. Dependen, berhubungan dengan rencana tindakan medis/instruksi dari tenaga medis
Tahap V : Evaluasi
Secara umum, evaluasi ditujukan untuk :1. Melihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai
tujuan2. Menentukan apakah tujuan keperawatan telah tercapai
atau belum3. Mengkaji penyebab jika tujuan asuhan keperawatan belum
tercapaiEvaluasi dibagi 2:4. Evaluasi formatif (dilakukan segera setelah tindakan
keperawatan, SOAP)5. Evaluasi sumatif (setelah semua aktifitas proses
keperawatan selesai dilakukan, dengan tujuan menilai dan memonitor kualitas askep yg diberikan)
3 Kemungkinan hasil evaluasi
1. Tujuan tercapai jika klien menunjukkan perubahansesuai dengan tandar yang telah ditentukan
2. Tujuan tercapai sebagian jika klien menunjukkan perubahan pada sebagian kriteria yang telah ditetapkan
3. tujuan tidak tercapai jika klien hanya menunjukkan sedikit perubahan atau tidak ada kemajuan sama sekali serta dapat timbul masalah baru
Dokumentasi keperawatanDokumentasi merupakan pernyataan tentang kejadian atau aktifitas yg otentik dengan membuat catatan tertulit. Dokumentasi keperawatan berisi :hasil aktifitas keperawatan yg dilakukan terhadap klien mulai dari pengkajian s.d evaluasi. Dengan demikian dokumentasi keperawatan menjadi bukti tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien, sarana komunikasi dari perawat keperawat lain atau ke profesi lain terkait kasus klien, dan se-waktu2 bisa menjadi alat bukti dipengadilan jika terjadi gugatan yang dilakukan oleh klien atau keluarganya.