aspek bias dalam pengambilan keputusan pembelian ......risiko dan asuransi, asuransi dapat...

48
1 LATAR BELAKANG Ada banyak definisi tentang risiko (risk). Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini (Fahmi, 2010: 2). Menurut Djojosoedarso (1999) risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diduga/tidak diinginkan. Jadi risiko merupakan ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu, yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian. Banyak cara untuk mengurangi dampak risiko seperti menghindar, mengendalikan, memisahkan, melakukan kombinasi atau memindahkan. Pemindahan risiko tersebut dapat menimbulkan biaya. Apabila kita memindahkan risiko kepada penanggung risiko dalam hal ini perusahaan asuransi, maka kita harus membayar biaya dalam bentuk premi asuransi sebagai imbalan atas risiko yang diambil alih oleh perusahaan asuransi. Tujuan pemindahan ini intinya adalah untuk memberi kepastian dalam arti mencoba memperkecil dampak keuangan seandainya risiko tersebut tidak terhindarkan. Menurut UU No.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang dipertanggungkan. Jadi, di dalam asuransi ada hubungan hukum yang saling mengikat antara tertanggung dan penanggung di mana ada pihak yang akan menerima haknya dan pihak lain yang harus melaksanakan kewajibannya. Menurut Djojosoedarso (1999) dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi umum dan asuransi sosial. Dari keempat jenis perusahaan asuransi tersebut, penelitian ini lebih memfokuskan pada perusahaan asuransi jiwa. Hal ini dikarenakan asuransi jiwa telah menjadi kebutuhan dalam kehidupan masyarakat modern saat

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

1

LATAR BELAKANG

Ada banyak definisi tentang risiko (risk). Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan

ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang

diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini (Fahmi, 2010: 2). Menurut

Djojosoedarso (1999) risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang

merugikan yang tidak diduga/tidak diinginkan. Jadi risiko merupakan ketidakpastian atau

kemungkinan terjadinya sesuatu, yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian. Banyak cara

untuk mengurangi dampak risiko seperti menghindar, mengendalikan, memisahkan, melakukan

kombinasi atau memindahkan. Pemindahan risiko tersebut dapat menimbulkan biaya. Apabila

kita memindahkan risiko kepada penanggung risiko dalam hal ini perusahaan asuransi, maka kita

harus membayar biaya dalam bentuk premi asuransi sebagai imbalan atas risiko yang diambil

alih oleh perusahaan asuransi. Tujuan pemindahan ini intinya adalah untuk memberi kepastian

dalam arti mencoba memperkecil dampak keuangan seandainya risiko tersebut tidak

terhindarkan.

Menurut UU No.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi atau pertanggungan

adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri

kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang

timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang

didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang dipertanggungkan.

Jadi, di dalam asuransi ada hubungan hukum yang saling mengikat antara tertanggung

dan penanggung di mana ada pihak yang akan menerima haknya dan pihak lain yang harus

melaksanakan kewajibannya.

Menurut Djojosoedarso (1999) dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Manajemen

Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa,

asuransi kerugian/umum, re-asuransi umum dan asuransi sosial. Dari keempat jenis perusahaan

asuransi tersebut, penelitian ini lebih memfokuskan pada perusahaan asuransi jiwa. Hal ini

dikarenakan asuransi jiwa telah menjadi kebutuhan dalam kehidupan masyarakat modern saat

Page 2: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

2

ini, termasuk di Indonesia. Dengan kata lain, asuransi jiwa bisa dikatakan sebagai asuransi yang

paling dasar dibutuhkan. Jika seseorang diasuransikan jiwanya, kepastian akan masa depan

keluarga yang ditinggalkan akan terjamin.

Data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan penetrasi jumlah polis

asuransi jiwa di Indonesia, khususnya individu, masih rendah, hanya 3,6 persen terhadap jumlah

populasi penduduk. Jumlah pemegang polis juga masih rendah, satu persen dari jumlah

penduduk. Meski begitu, sebagian orang memiliki 8-9 bahkan hingga 12 polis asuransi per

individu dengan minimal premi Rp 300.000 per bulan dari berbagai perusahaan asuransi

(http://female.kompas.com). Perlahan, kesadaran akan pentingnya proteksi meningkat dalam

masyarakat kita. Sayangnya kesadaran ini kurang diiringi dengan pengetahuan tentang aneka

produk asuransi. Keterbatasan informasi dan pengetahuan produk dan kurangnya penjelasan

agen asuransi kerap mengakibatkan konsumen membuat kesalahan ketika membeli asuransi

(http://lipsus.kompas.com).

Menurut Kepala Bagian Analisis Keuangan dan Asuransi BAPEPAM-LK, Sumardjono,

saat ini masih banyak ditemukan perusahaan asuransi kesulitan membayar klaim. Banyaknya

perusahaan dengan nilai ekuitas (modal dasar) di bawah Rp 70 miliar sebagai patokan minimum

batas ekuitas. Rata-rata nilai ekuitas perusahaan asuransi pada kisaran Rp 40-70 miliar. Aturan

batasan itu perlu ditegakkan untuk melindungi keamanan nasabah asuransi, baik jiwa maupun

komersial (http://www.tempo.co).

Memproteksi diri dalam menghadapi risiko tentu merupakan langkah yang penting.

Untuk itulah asuransi ada. Namun, yang juga penting adalah memahami produk asuransi seperti

apa yang kita butuhkan. Hasrat melindungi diri tetaplah harus diimbangi kecermatan dalam

memilih produk asuransi. Menurut Supramono dalam Santoso (2009) dalam studi tentang

perilaku, asumsi yang dibangun adalah bahwa perilaku seseorang dalam pengambilan keputusan

sebenarnya tidak sepenuhnya rasional. Seringkali perilaku seseorang dalam mengambil

keputusan, seperti masalah keuangan dilatarbelakangi oleh emosi atau pengaruh orang lain

disekitarnya. Menurut Supramono dan Putlia (2010), keputusan yang lebih didominasi oleh

faktor psikologis akan mengarah pada hasil keputusan yang bias karena faktor rasa yang ada

pada diri seseorang melebihi pertimbangan faktor rasio. Faktor psikologis merupakan faktor

yang turut berperan dalam pengambilan keputusan yang kurang rasional. Menurut Shefrin

Page 3: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

3

(2007), ada 10 gejala psikologis yang terbagi dalam 3 kategori yang membuat manajer salah

dalam mengambil keputusan, yaitu : (1) biases, (2) heuristic, dan (3) framing effects.

Sejauh pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, aspek bias selalu dikaikan dengan

pengambilan keputusan keuangan. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2009)

pada pengusaha tekstil di Pekalongan menyimpulkan bahwa aspek bias turut berperan penting

terhadap psikologis para pengusaha tekstil di Pekalongan sewaktu akan mengambil keputusan

investasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Marbun (2010) pada industri tempe dan

kripik tempe di desa Karangtengah Prandon mengemukakan bahwa pengusaha industri tempe

dan kripik tempe di desa Karangtengah Prandon cenderung mengalami bias psikologis dalam

pengambilan keputusan hutang yang dilakukan oleh pengusaha dan termasuk dalam kategori

tinggi. Hasil perolehan tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar pengusaha cenderung

memiliki excessive optimism, overconfidence, confirmation bias, dan illusion of controlyang

tinggi dalam pengambilan keputusan hutangnya. Berdasarkan hasil penelitian Santoso (2009)

dan Marbun (2010), fokus penelitian ini pada kategori biases yang dikaitkan dengan

pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa.

Bias merupakan kecenderungan kesalahan prediksi (Shefrin, 2007). Aspek bias

merupakan salah satu aspek yang cenderung menghasilkan keputusan yang tidak menjamin

ketepatan secara mutlak. Pengambil keputusan memiliki kemungkinan untuk mengambil

keputusan yang salah. Nofsinger (2005) menekankan bahwa bias yang diakibatkan faktor

psikologis menghambat kemampuan seseorang dalam membuat keputusan keuangan yang baik.

Bias mengakibatkan kesalahan prediksi karena membuat orang salah dalam memperhitungkan

risiko yag dapat terjadi. Menurut Shefrin (2007) bias dapat digolongkan menjadi empat, yaitu

excessive optimism, overconfidence, confirmation bias, dan illusion of control.

Hasil penelitianTaroreh (2011) pada pegawai UKSW menimbulkan fenomena yaitu

bahwa pegawai UKSW cenderung mengalami illusion of control dalam pembelian asuransi jiwa.

Nofsinger (2005) mengemukakan jika terdapat enam indikator yang memicu terjadinya

perkembangan illusion of control antara lain pilihan, urutan hasil, kefamiliaran tugas, informasi,

keterlibatan aktif, dan kesuksesan masa lalu. Pada penelitian yang dilakukan oleh Taroreh (2011)

ini keenam faktor tersebut terbukti ditemui pada responden yang dijadikan sampel penelitian

dengan faktor pilihan, urutan hasil, kefamiliaran tugas, keterlibatan aktif tergolong dalam range

Page 4: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

4

tinggi. Sedangkan informasi dan kesuksesan masa lalu berada dalam range sedang. Adanya

illusion of control dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa, berarti dalam

mengambil keputusannya sering mengedepankan faktor perasaan dan psikologis daripada rasio

sehingga menghasilkan keputusan yang bias. Kecenderungan faktor illusion ofcontrol pada

sampel yang diteliti berada pada tingkat yang tinggi berarti para pegawai UKSW merasa dapat

mengontrol atau paling tidak mempengaruhi hasil pembelian asuransi jiwanya, tetapi pada

kenyataannya tidak demikian.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Taroreh

(2011), tetapi penelitian ini akan melihat secara menyeluruh dari aspek bias psikologis yang

dapat digolongkan menjadi empat, yaitu excessive optimism, overconfidence, confirmation bias,

dan illusion of control, yang dikaitkan dengan pengambilan keputusan pembelian produk

asuransi jiwa pada pegawai akademik UKSW.

Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) dalam Ali (2006), keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul

dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga

mempunyai kendali penuh atas keputusan keuangan di dalam rumah tangganya sendiri. Sehingga

tidak menutup kemungkinan jika para keluarga dalam berinvestasi memiliki aspek bias. Begitu

pula dalam kegiatan pembelian asuransi jiwa, apabila terdapat aspek bias hal tersebut dapat

merugikan karena keluarga yang mengalami bias dapat melakukan kesalahan dalam memilih

asuransi jiwa yang akan dibelinya. Keluarga yang dijadikan obyek penelitian yang akan diteliti

yaitu pegawai akademik UKSW. Sebagai tenaga pengajar dan bekerja di lingkungan pendidikan

lebih sadar akan risiko, umumnya memiliki pendidikan yang tinggi dan juga lebih familiar

dengan produk-produk keuangan seperti asuransi. Sehingga memiliki pengetahuan yang cukup

tentang asuransi dan banyak juga yang telah menjadi nasabah perusahaan asuransi.

PERUMUSAN MASALAH

Aspek bias apa yang mendominasi psikologis pegawai akademik UKSW sewaktu mengambil

keputusan pembelian produk asuransi jiwa?

Page 5: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

5

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui aspek bias apa yang mendominasi psikologis pegawai akademik UKSW

dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa.

MANFAAT PENELITIAN

1.) Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini akan menambah penelitian-penelitian tentang ilmu keuangan

berbasis perilaku yang sudah ada sebelumnya, tepatnya aspek bias dalam pengambilan keputusan

pembelian asuransi jiwa.

2.) Manfaat Empiris

a. Sebagai masukan bagi perusahaan asuransi perlu memberikan pemahaman kepada

nasabah mengenai kesalahan pengambilan keputusan pembelian produk asuransi

yang dapat terjadi dengan adanya aspek bias psikologis.

b. Sebagai masukan bagi masyarakat khususnya pegawai akademik UKSW agar

dapat mengambil keputusan pembelian produk asuransi sesuai dengan kebutuhan

agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Page 6: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

6

TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Asuransi

Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara

mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan

asuransi.

Menurut UU No.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi atau pertanggungan

adalah :

Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri

kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang

timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang

didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang dipertanggungkan.

Menurut Djojosoedarso (1999) dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Manajemen

Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa,

asuransi kerugian/umum, re-asuransi umum dan asuransi sosial. Yang dimaksud dengan

perusahaan asuransi jiwa adalah perusahaan asuransi yang bidang usahanya risiko keuangan

sebagai akibat dari kematian orang-orang yang dipertanggungkan jiwanya. Sedangkan

perusahaan asuransi kerugian/umum adalah perusahaan asuransi yang bidang usahanya

menanggulangi risiko keuangan sebagai akibat kerugian karena peril yang menimpa barang-

barang atau kepentingan yang dipertanggungkan. Sementara perusahaan re-asuransi umum

adalah perusahaan asuransi yang bidang usahanya menanggung risiko yang benar-benar terjadi

dari pertanggungan yang telah ditutup oleh perusahaan asuransi jiwa maupun asuransi kerugian.

Dan yang terakhir yaitu perusahaan asuransi sosial yaitu perusahaan asuransi yang bidang

usahanya menanggung risiko finansial masyarakat kecil yang kurang mampu.

Rosefsky dalam Taroreh (2011) menggolongkan asuransi jiwa menjadi empat. Yang

pertama yaitu Permanent Insurance, asuransi ini merupakan asuransi yang perjanjiannya bersifat

permanen di mana pembayaran preminya tetap. Kedua Term Insurance merupakan asuransi yang

Page 7: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

7

perjanjiannya bersifat sementara dan apabila jangka waktu perjanjian telah habis sedangkan

pembeli asuransinya masih hidup maka pemegang polis asuransi tidak dapat menarik uangnya

kembali. Ketiga, Universal Life Insurance merupakan asuransi yang perjanjiannya dapat

diperbaharui secara periodik dan terdapat unsur investasi. Keempat, Anuitas merupakan asuransi

yang memiliki jangka waktu tertentu di mana pemegang polis wajib membayar sejumlah uang

kepada perusahaan asuransi dan di masa akan datang, selama jangka waktu tertentu pula

perusahaan asuransi tersebut wajib membayar sejumlah uang kepada pihak pemegang polis

asuransi.

Aspek bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Asuransi

Filbeck, Gorman, dan Preece dalam Marbun (2010) menyatakan bahwa aspek psikologis

berperan dalam membentuk perilaku individu yang dapat mempengaruhi individu tersebut dalam

melakukan pengambilan keputusan yang berbeda dari asumsi teori ekonomi, yaitu individu akan

membuat keputusan yang rasional, padahal sebenarnya individu tidak selalu sepenuhnya

rasional. Perilaku yang tidak sepenuhnya rasional tersebut tidak lepas dari pengaruh perasaan

dan sikap seseorang.

Shefrin (2007) mengemukakan bahwa aspek bias merupakan gejala psikologis yang ada

dalam diri masing-masing individu yang dapat berakibatkan seseorang mengambil keputusan

yang salah. Bias yang diakibatkan faktor psikologis menghambat kemampuan seseorang dalam

membuat keputusan keuangan yang baik (Nofsinger, 2005). Salah satunya yaitu keputusan untuk

membeli produk asuransi.

Aspek bias memiliki 4 jenis kategori menurut Shefrin (2007) yaitu :

1. Excessive optimism (optimis yang berlebihan) : Seseorang berharap secara berlebihan

akan memperoleh hasil yang sesuai dengan keinginan dan tidak mengharapkan

beroleh hasil yang sebaliknya.

2. Overconfidence (kepercayaan diri yang berlebihan) :Seseorang terlalu percaya bahwa

pandangannya tepat dan yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan dan pengetahuan

di atas rata-rata.

3. Confirmation bias (penyimpangan konfirmasi) : Seseorang hanya akan menggunakan

Page 8: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

8

informasi yang sesuai dengan pandangannya dan mengabaikan informasi yang tidak

sesuai dengan pandangannya.

4. Illusion of control (kendali ilusi) : Seseorang merasa mampu mengendalikan hasil

dari keputusan yang diambilnya.

Aspek yang pertama adalah excessive optimism dimana seseorang berharap secara

berlebihan akan memperoleh hasil yang sesuai dengan keinginan dan tidak mengharapkan

beroleh hasil yang sebaliknya. Cassar dalam Marbun (2010) menyatakan bahwa excessive

optimism paling sering terjadi pada pengusaha yang baru memulai usahanya, pengusaha sangat

yakin akan pasti memperoleh keberhasilan dalam kegiatan operasional bisnis mereka. Hal ini

juga bisa terjadi pada keluarga yang baru pertama kali membeli produk asuransi, keluarga sangat

yakin akan pasti memperoleh keberhasilan mendapatkan proteksi dari perusahaan asuransi yang

dipilihnya.

Aspek kedua yaitu overconfidence. Overconfidence didefinisikan sebagai kondisi dimana

seseorang terlalu percaya bahwa pandangannya tepat dan yakin bahwa dirinya memiliki

kemampuan dan pengetahuan di atas rata-rata. Menurut Nofsinger (2005) overconfidence berasal

dari dua sumber psikologis, yaitu ilusi pengetahuan (illusion of knowledge) dan ilusi kendali

(illusion of control). Ilusi pengetahuan merupakan kondisi dimana seseorang merasa lebih

percaya diri atas ramalan atau prediksinya disebabkan memiliki banyak informasi. Semakin baru

informasi yang diperoleh akan membuatnya merasa mempunyai kendali atas hasil yang akan

diperolehnya. Sedangkan ilusi kendali adalah keadaan dimana orang sering mempercayai bahwa

mereka telah mempengaruhi hasil yang diperoleh dari peristiwa yang tak terkendali. Shefrin

(2007) mengungkapkan bahwa overconfidence merupakan kesalahan prediksi mengenai seberapa

baik seseorang memahami kemampuan dan batas pengetahuannya. Overconfidence dan excessive

optimism seringkali berjalan beriringan, tetapi itu adalah dua hal yang tidak sama. Seseorang bisa

jadi pesimis, tetapi juga overconfidence. Venter dan Michayluk dalam Marbun (2010)

mengungkapkan mayoritas orang cenderung menilai lebih kemampuan, dan mereka menganggap

kemampuan mereka di atas rata-rata. Overconfidence sebenarnya merupakan bias dari rasa

optimisme (Santoso, 2009).

Aspek ketiga adalah confirmation bias dimana seseorang seringkali hanya ingin

mendengar apa yang mereka ingin dengar (Shefrin, 2007). Phung dalam Marbun (2010)

Page 9: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

9

menyatakan bahwa confirmation bias dalam diri seseorang membuat seseorang yang

bersangkutan cenderung memilih dan menaruh perhatian lebih pada informasi yang mendukung

opini mereka, sementara itu mereka mengabaikan informasi yang bertentangan dengan opini

mereka. Dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi, keluarga yang mengalami

confirmation bias akan mengambil informasi mengenai produk asuransi yang sesuai dengan

pandangannya sebanyak mungkin, serta mengabaikan informasi yang tidak mendukung

pendapatnya.

Aspek keempat adalah illusion of control dimana seseorang merasa yakin mampu

mengendalikan atau mempengaruhi suatu hasil keputusan, padahal dalam kenyataannya tidak

demikian. Menurut Nofsinger dalam Marbun (2010), terdapat enam hal yang memicu terjadinya

perkembangan illusion of control antara lain pilihan, urutan hasil, kefamiliaran tugas, informasi,

keterlibatan aktif, dan kesuksesan masa lalu. Membuat pilihan secara aktif menyebabkan kontrol.

Hal ini berarti semakin aktif keluarga dalam membuat pilihan terhadap asuransi dalam arti

terlibat aktif dalam menentukan pilihan asuransinya, maka keluarga akan lebih yakin

memperoleh suatu keberhasilan dari apa yang telah dipilihnya. Cara atau proses mendapatkan

hasil (urutan hasil) mempengaruhi illusion of control. Hasil positif yang lebih awal membuat

keluarga memiliki illusion of control yang lebih besar dari pada yang bisa diberikan hasil negatif.

Semakin familiar keluarga dengan asuransi, maka semakin besar kontrol yang keluarga rasakan

dalam keputusan pembelian asuransi tersebut. Semakin banyak informasi mengenai asuransi

yang didapatkan, illusion of control juga semakin besar. Saat keluarga terlibat aktif dalam

pengambilan keputusan pembelian produk asuransi, maka perasaan memegang kontrol juga

secara proporsional menjadi semakin besar, sehingga keluarga yang mengambil keputusan

pembelian asuransi merasa yakin akan mendapatkan proteksi yang diinginkannya. Selain itu,

perkembangan illusion of control juga dipengaruhi oleh kesuksesan masa lalu. Semakin banyak

kesuksesan yang dialami keluarga, maka mereka akan menyebutnya sebagai hasil dari

kemampuan mereka sendiri, bahkan faktor keberuntunganlah yang sebenarnya banyak terlibat.

Keluarga yang sebelumnya pernah membeli asuransi dan dapat dikatakan berhasil dalam artian

merasa terproteksi, maka akan memiliki illusion of control apabila melakukan pengambilan

keputusan pembelian asuransi lagi. Studi psikologi menemukan bahwa meningkatnya kontrol

yang dirasakan juga akan membuat excessive optimism meningkat (Shefrin, 2007).

Page 10: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

10

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Taroreh (2011) pada pegawai UKSW

mengemukakan bahwa pegawai UKSW memiliki aspek illusion of control dalam pengambilan

keputusan pembelian produk asuransi jiwa. Adanya illusion of control dalam pengambilan

keputusan pembelian produk asuransi jiwa, berarti dalam mengambil keputusannya sering

mengedepankan faktor perasaan dan psikologis daripada rasio sehingga menghasilkan keputusan

yang bias. Kecenderungan faktor illusion of control pada sampel yang diteliti berada pada tingkat

yang tinggi berarti para pegawai UKSW merasa dapat mengontrol atau paling tidak

mempengaruhi hasil pembelian asuransi jiwanya, tetapi pada kenyataannya tidak demikian.

Page 11: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

11

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data

yang dikumpulkan atau diperoleh melalui penelitian lapangan dan mengolah sendiri (Supramono

dan Utami, 2003 : 49). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui metode surveydengan

membagikan kuesioner kepada responden.Data dalam penelitian ini diperoleh melalui

penyebaran kuesioner pada pegawai akademik UKSW pada tanggal 11 Februari 2013 hingga 25

Oktober 2013. Penyebaran kuesioner dilakukan secara bervariasi oleh peneliti yaitu dengan cara

menitipkan kuesioner pada Kantor Tata Usaha beberapa Fakultas ataupun dengan memberikan

langsung kuesioner pada responden. Begitu pula dengan proses pengumpulan yang juga

bervariasi, ada yang ditunggu hingga selesai pengisiannya dan ada pula yang ditinggalkan untuk

kemudian diambil lagi beberapa hari sesudahnya.

Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh pegawai akademik

Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana dari 13 Fakultas, yang berjumlah 361 orang,

yang terdiri dari 201 laki-laki dan 160 perempuan (data per November 2012 YPTKSW). Jadi

jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 361 orang.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

nonprobability samplingyaitu dengan metode purposive sampling, dengan kriteria pegawai

akademik UKSW yang memiliki pengalaman membeli produk asuransi jiwa dan bersedia

menjadi responden. Dari hasil penyebaran kuesioner, responden dalam penelitian ini berjumlah

43 responden.

Pengukuran konsep

Pengukuran konsep merupakan suatu upaya untuk mengkaji dan melihat konsep abstrak

secara empiris. Konsep yang akan diukur dalam penelitian ini adalah aspek bias dalam

pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa. Konsep diukur pada aras pengukuran

interval dengan menggunakan likert scale.

Page 12: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

12

Skor untuk tiap pilihan jawaban adalah sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju = 5

S : Setuju = 4

KS : Kurang Setuju = 3

TS : Tidak Setuju = 2

STS : Sangat Tidak Setuju = 1

Tabel 1. Pengukuran Konsep Aspek Bias

Konsep Definisi Konsep Indikator

Excessive Optimism Suatu jenis penyimpangan yang

menyebabkan seberapa seringnya

orang menaksir terlalu tinggi

terhadap hasil yang baik dan

menganggap remeh hasil yang

kurang baik dari pengalaman yang

mereka dapat.

1. Berkeyakinan akan

mendapatkan keuntungan

yang tinggi dari investasi

asuransi jiwa yang

dipilihnya.

2. Berkeyakinan bahwa

asuransi jiwa yang

dipilihnya bermanfaat bagi

keluarganya.

3. Berkeyakinan bahwa

asuransi jiwa yang

dipilihnya dapat

memberikan hasil yang

lebih baik dimasa

mendatang.

4. Berkeyakinan bahwa premi

dari asuransi jiwa yang

dipilihnya dapat berjalan

dengan lancar.

Page 13: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

13

Overconfidence Suatu jenis penyimpangan yang

menyebabkan seberapa seringnya

orang membuat kesalahan karena

kepercayaan diri mereka sendiri

yang terlalu berlebihan dan

menganggap kemampuan diri

sendiri yang paling baik.

1. Percaya dengan

kemampuan diri sendiri

dalam menentukan produk

asuransi jiwa.

2. Terlalu percaya diri akan

mendapatkan hasil yang

optimal.

3. Tidak memperdulikan

masukkan dari orang lain.

Confirmation Bias Suatu jenis penyimpangan yang

menyebabkan seseorang lebih suka

mendengar anggapan atau pendapat

dari orang yang sejalan dengan

pemikirannya. Sehingga akan lebih

mempertimbangkan informasi yang

sesuai dengan pendapat pribadi.

1. Tidak suka

mendengarkan pendapat

dari orang yang

bertentangan dengan

pemikirannya.

2. Menggunakan informasi

yang diberikan oleh orang

yang sejalan dengan

pemikirannya sebagai

bahan pertimbangan.

3. Lebih memperhatikan

masukkan atau pendapat

orang yang sesuai dengan

pendapatnya.

4. Cenderung

mengesampingkan

informasi yang tidak

sesuai dengan

pemahamannya.

Illusion of Control Suatu penyimpangan yang

menyebabkan seseorang merasa

seakan-akan ia dapat mengendalikan

1. Berkeyakinan bahwa

mampu memilih asuransi

jiwa yang terbaik.

Page 14: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

14

lingkungannya, padahal sebenarnya

tidak.

2. Berkeyakinan bahwa

asuransi jiwa yang

dipilihnya bisa

memberikan proteksi

yang lebih baik.

3. Beranggapan bahwa

sudah tidak asing lagi

dengan produk asuransi

jiwa sehingga akan

mendapatkan proteksi

yang diinginkan.

4. Yakin pada keputusannya

sendiri tanpa perlu

meminta masukkan dari

orang lain.

Sumber : Santoso, J. S., (2009) dan Taroreh, H. G., (2011)

Teknik Analisis

Teknik analisis merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyajikan data dalam

bentuk yang lebih ringkas sehingga akan mempermudah bagi peneliti memberikan jawaban

masalah yang telah dirumuskan (Supramono dan Utami, 2003 : 72). Teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini, adalah dekriptif kualitatif. Untuk mengetahui deskriptif kualitatif

konsep aspek bias dalam pengambilan keputusan pembelian asuransi jiwa dalam penelitian ini

dapat dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean atau rata-rata dan standar deviasi. Sedangkan

klafisikasi tingkatan bias diukur dengan nilai rata-rata menjadi 2 kategori, diterapkan dengan

skala terendah 1 dan tertinggi 5.

Adapun penentuan interval kategori kelas (I) adalah sebagai berikut :

I = 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀−𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝐾𝐾

……………(2)

Page 15: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

15

Keterangan :

I = Interval

Maks = Nilai jawaban tertinggi

Min = Nilai jawaban terendah

K = Klafisikasi yang hendak dibuat , dalam hal ini 2 klasifikasi.

=5 − 1

2= 2

Sehingga interval kategori jawaban yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

Tabel 2. Definisi dan Range Setiap Variabel

Interval rata-rata jawaban Interpretasi

1,00 – 3,00 Rendah

3,01 – 5,00 Tinggi

Page 16: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

16

ANALISIS DATA

Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian merupakan pegawai Akademik UKSW yang menjadi

nasabah perusahaan asuransi jiwa dan bersedia menjadi responden. Berdasarkan kuesioner yang

dibagikan kepada responden tersebut, diperoleh gambaran umum responden meliputi karateristik

responden seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja di UKSW, dan lama

menjadi nasabah.

Tabel 3. Gambaran Umum Responden

Karakteristik Responden Frekuensi Prosentase (%) Ukuran Sampel 43 100

A. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

28 15

65,1 34,9

B. Usia (tahun) : 24-33 34-43 44-53 ≥ 54

2 23 11 7

4,6 53,5 25,6 16,3

C. Pendidikan : S1 S2 S3 Profesor

3 30 9 1

7 69,8 20,9 2,3

D. Lama Bekerja di UKSW < 9 9-16 17-24 ≥ 25

13 20 9 1

30,2 46,6 20,9 2,3

E. Lama menjadi nasabah asuransi jiwa (tahun) < 8 8-14 15-21

26 13 4

60,5 30,2 9,3

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jika responden dalam penelitian ini menurut

jenis kelaminnya lebih banyak responden pria yaitu 28 responden (65,1%). Sebagian besar

responden berusia antara 34-43 tahun yaitu sebanyak 23 responden (53,5%) dan diikuti oleh

kelompok usia antara 44-53 berjumlah 11 responden (25,6%).

Page 17: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

17

Untuk jenjang pendidikan, sebagian besar responden berasal dari latar belakang

pendidikan S2 yaitu sejumlah 30 responden (69,8%). Untuk jenjang lama bekerja di UKSW,

paling banyak responden bekerja selama 9-16 tahun sejumlah 20 responden (46,6%). Sedangkan

mayoritas responden menjadi nasabah perusahaan asuransi selama < 8 tahun yaitu sejumlah 26

orang (60,5%).

Ditinjau dari jenis asuransi yang diikuti oleh responden, tabel 4 berikut menunjukkan

bahwa PT Prudential Life Assurance merupakan asuransi yang paling banyak di beli oleh

pegawai akademik UKSW dengan jumlah 24 orang (55,8%). Sedangkan PT Sequis Life berada

di urutan kedua dengan jumlah 5 orang (11,6%) dan PT AIA Financial dengan jumlah 5 orang

(11,6%). Sebanyak 3 responden menunjukkan bahwa pernah melakukan pembelian asuransi jiwa

sebelumnya, namun bisa jadi karena kurang puas dengan kinerja perusahaan asuransi jiwa yang

dipilih sebelumnya atau karena merasa bahwa keputusannya kurang tepat dalam memilih maka

responden beralih kepada perusahaan asuransi jiwa yang lain. Hal ini menunjukkan tendensi

kemampuan responden dalam memilih perusahaan asuransi berdasarkan kinerja.

Tabel 4. Perusahaan Asuransi Jiwa yang Dipilih oleh Responden

Perusahaan Asuransi Jiwa Frekuensi Persentase (%) Prudential Life Assurance 24 55,8 Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG 2 4,7 Asuransi Allianz Life Indonesia 3 7 AIA Financial 5 11,6 Sequis Life 5 11,6 AXA Mandiri 3 7 Bumiputera 1 2,3 Total 43 100

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian setiap indikator pertanyaan dengan membandingkan

nilai r hitung dengan melihat dari koefisien korelasi setiap variabel dengan variabel total. Untuk

menentukan valid atau tidaknya variabel dengan membandingkan r hitung dengan r tabel,

dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel (Nugroho, 2011: 27). Dengan tingkat signifikansi 5

Page 18: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

18

% diperoleh r tabel = 0,444. Dengan demikian semua dinyatakan valid, karena masing-masing

variabel yang diuji memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari r tabel (0,444).

Tabel 5. Uji Validitas

Variabel Corrected Item-Total Correlation Validitas Excessive optimism

P1 P2 P3 P4

0,928 0,879 0,928 0,821

VALID VALID VALID VALID

Overconfidence P5 P6 P7

0,829 0,934 0,773

VALID VALID VALID

Confirmation bias P8 P9

P10 P11

0,766 0,597 0,928 0,880

VALID VALID VALID VALID

Illusion of control P12 P13 P14 P15

0,560 0,555 0,642 0,571

VALID VALID VALID VALID

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas untuk menunjukan seberapa besar instrument yang digunakan dapat

dipercaya dan digunakan sebagai alat pengumpulan data (Nugroho, 2011: 33). Pengukuran

reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach pada nilai alpha dalam skala 0 – 1, yang dapat

dikelompokan menjadi 5 (lima) kelas seperti tabel berikut:

Tabel 6.Tingkat Reliabilitas

Alpha Tingkat Reliabitias 0.00 – 0.20 Kurang reliabel

0.201 – 0.40 Agak reliable 0.401 – 0.60 Cukup reliable 0.601 – 0.80 Reliabel 0.801 – 1.00 Sangat reliable

Sumber : Nugroho, (2011)

Page 19: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

19

Tabel 7. Uji Reliabilitas

No. Variabel

Hasil

Perhitungan

Reliabilitas

Cronbach’s Alpha

Reliabilitas

1. Excessive optimism

0,912 Sangat Reliabel

2. Overconfidence

0,784 Reliabel

3. Confirmation bias

0.804 Sangat Reliabel

4. Illusion of control

0,269 Agak Reliabel

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Berdasarkan hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa variable excessive optimism dan

confirmation bias tergolong sangat reliabel. Sedangkan variabel overconfidence tergolong

reliabel dan illusion of control tergolong agak reliabel.

Aspek Bias Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk AsuransiJiwa

Aspek psikologis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi diri seseorang dalam

mengambil suatu keputusan. Salah satu kategori dalam penelitian yang dilakukan oleh Shefrin

(2007) yang digunakan pada penelitian ini adalah aspek bias.

Untuk dapat mengetahui aspek bias dalam diri pegawai akademik UKSW termasuk

dalam kategori rendah atau tinggi, maka penelitian ini menggunakan pengalaman pengambilan

keputusan pembelian produk asuransi jiwa para pegawai akademik UKSW. Jika skor nilai

terletak antara rentang 1,00 – 3,00 termasuk kategori rendah, dan 3,01 – 5,00 termasuk kategori

tinggi.

Pada tabel di bawah ini akan dipaparkan mengenai hasil dari aspek psikologis excessive

optimism. Excessive optimism merupakan suatu jenis penyimpangan yang menyebabkan

seberapa seringnya orang menaksir terlalu tinggi terhadap hasil yang baik dan menganggap

remeh hasil yang kurang baik dari pengalaman yang mereka dapat.

Page 20: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

20

Tabel 8. Excessive optimism

Bias Psikologis Rata-rata Laki-laki Perempuan

Rata-rata ∑ responden Rata-rata ∑ responden

Excessive optimism 4,32 4,47 28 4,03 15

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Excessive optimism pada tabel 8 menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh 4,32 dan

tergolong dalam kategori tinggi. Hasil dari rata-rata tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 40

responden yang terdiri dari 27 responden laki-laki dan 13 responden perempuan memiliki

excessive optimism yang tinggi dalam mengambil keputusan untuk membeli produk asuransi

jiwa dan sebanyak 3 responden yang terdiri dari 1 responden laki-laki dan 2 responden

perempuan memiliki memiliki excessive optimism dalam mengambil keputusan pembelian

produk asuransi jiwa dalam kategori rendah. Hal ini dapat dilihat pada saat pegawai akademik

UKSW akan mengambil keputusan untuk membeli produk asuransi jiwa, mereka merasa yakin

produk asuransi jiwa yang dipilihnya akan memberikan keuntungan yang tinggi, dapat

memberikan manfaat bagi keluarganya, dapat memberikan hasil yang lebih baik dimasa

mendatang, dan premi dari produk asuransi jiwa yang dipilihnya dapat dibayar dengan lancar.

Tabel 9.Overconfidence

Bias Psikologis Rata-rata Laki-laki Perempuan

Rata-rata ∑ responden Rata-rata ∑ responden

Overconfidence 3,53 3,64 28 3,31 15

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Overconfidence memiliki rata-rata yang sebesar 3,53 dan tergolong dalam kategori tinggi.

Hasil dari rata-rata tersebut menunjukkan sebanyak 37 responden yang terdiri dari 26 responden

laki-laki dan 11 responden perempuan memiliki overconfidence yang tinggi dalam pengambilan

keputusan pembelian produk asuransi jiwa dan sebanyak 6 responden yang terdiri dari 2

responden laki-laki dan 4 responden perempuan memiliki overconfidence dalam pengambilan

keputusan pembelian produk asuransi jiwa dalam kategori rendah. Sebagian pegawai akademik

UKSW sangat percaya dengan kemampuan dan pengetahuan yang mereka miliki tentang produk

asuransi jiwa dan mengabaikan masukkan atau saran dari orang lain. Overconfidence dalam

pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa menyebabkan pegawai akademik

Page 21: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

21

UKSW merasa percaya diri akan mendapat hasil (proteksi) yang optimal dari produk asuransi

jiwa yang mereka beli.

Tabel 10. Confirmation Bias

Bias Psikologis Rata-rata Laki-laki Perempuan

Rata-rata ∑ responden Rata-rata ∑ responden

Confirmation bias 3,43 3,47 28 3,35 15

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Confirmation bias dalam tabel 10 memiliki rata-rata sebesar 3,43 dan tergolong dalam

kategori tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa pegawai akademik UKSW memiliki

kecenderungan kearah confirmation bias dalam pengambilan keputusan pembelian produk

asuransi jiwa yang mereka ambil. Hal ini terlihat pada jawaban sebagian besar pegawai

akademik UKSW yang setuju dengan indikator tidak perlu mendengarkan pendapat dari orang

yang bertentangan, menggunakan informasi yang diberikan oleh orang yang sejalan dengan

pemikiran mereka sebagai bahan pertimbangan, lebih memperhatikan pendapat orang yang

sesuai dengan pendapat mereka, serta cenderung mengesampingkan informasi yang tidak sesuai

dengan pemahamannya. Sebagian pegawai akademik UKSW cenderung tidak menerima

pendapat orang lain yang tidak sejalan dengan pendapatnya mengenai produk asuransi jiwa serta

hanya mencari informasi dan menggunakan informasi yang mendukung keputusannya. Kondisi

seperti itulah yang menyebabkan pengambilan keputusan pembelian produk asuransi yang

dilakukan pegawai akademik UKSW menjadi tidak sepenuhnya tepat. Seharusnya pegawai

akademik UKSW tidak hanya mendengarkan pendapat atau informasi yang sejalan, melainkan

mau mendengarkan masukan atau saran dari pihak lain yang dimungkinkan dapat menghasilkan

keputusan yang tidak bias.

Tabel 11.Illusion of Control

Bias Psikologis Rata-rata Laki-laki Perempuan

Rata-rata ∑ responden Rata-rata ∑ responden

Illusion of Control 3,91 4,03 28 3,68 15

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Page 22: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

22

Illusion of control pada tabel 11 menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh sebesar

3,91 dan tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebanyak 42

responden yang terdiri dari 28 responden laki-laki dan 14 responden perempuan memiliki

illusion of control yang tinggi dalam mengambil keputusan untuk membeli produk asuransi jiwa

dan sebanyak 1 responden perempuan memiliki illusion of control dalam pengambilan keputusan

pembelian produk asuransi jiwa dalam kategori rendah. Hal ini dapat dilihat pada saat pegawai

akademik UKSW akan mengambil keputusan untuk membeli produk asuransi jiwa, mereka

merasa yakin bahwa asuransi jiwa pilihannya adalah pilihan yang paling baik, asuransi jiwa

pilihannya dapat memberikan proteksi yang lebih baik karena tidak asing lagi dengan produk

asuransi jiwa dan mereka memutuskan sendiri ketika hendak membeli produk asuransi jiwa

tanpa campur tangan dari orang lain. Dalam hal ini pegawai akademik UKSW memiliki kontrol

penuh terhadap produk asuransi jiwa yang akan dibelinya. Semakin familiar seseorang terhadap

suatu hal atau kondisi maka orang akan semakin merasa bisa mengendalikannya. Sebagian besar

pegawai akademik UKSW memiliki pendidikan yang tinggi sehingga mereka tentu sudah

memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk asuransi jiwa.

Setelah merinci satu per satu aspek psikologis yang terdapat dalam kategori bias maka

tabel di bawah akan dipaparkan hasil dari penggabungan keempat aspek psikologis tersebut,

yaitu excessive optimism, overconfidence, confirmation bias, dan illusion of control.

Tabel 12. Bias Psikologis

Bias Psikologis Rata-rata Interpretasi Excessive optimism 4,32 Tinggi Illusion of control 3,91 Tinggi Overconfidence 3,53 Tinggi Confirmationbias 3,43 Tinggi

Sumber : Data primer yang di olah, 2013

Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa aspek bias excessive optimism atau optimis

yang berlebihan memiliki rata-rata paling tinggi yaitu sebesar 4,32. Di urutan kedua yaitu

illusion of control atau kendali ilusi dengan total rata-rata nilai jawaban responden sebesar 3,91.

Sedangkan di urutan ketiga yaitu overconfidence atau kepercayaan diri yang berlebihan yang

memiliki rata-rata 3,53. Dan di urutan terakhir confirmation bias atau penyimpangan konfirmasi

memiliki rata-rata 3,43.

Page 23: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

23

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menemukan bahwa pegawai akademik UKSW cenderung mengalami

bias psikologis dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa. Masing-masing

aspek bias berperan dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa yang

dilakukan oleh pegawai akademik UKSW dan termasuk dalam kategori tinggi. Aspek bias

excessive optimism atau optimis yang berlebihan yang mendominasi dan menduduki urutan

pertama dari keempat aspek bias yang diteliti dengan rata-rata 4,32 yang dimiliki oleh para

pegawai akademik UKSW ketika akan mengambil keputusan membeli produk asuransi jiwa.

Para pegawai akademik UKSW merasa berharap secara berlebihan akan memperoleh hasil yang

sesuai dengan keinginan dan tidak mengharapkan beroleh hasil yang sebaliknya. Ada

kemungkinan pegawai akademik UKSW tersebut merasa yakin produk asuransi jiwa yang

dipilihnya akan memberikan keuntungan yang tinggi, dapat memberikan manfaat bagi

keluarganya, dapat memberikan hasil yang lebih baik dimasa mendatang, dan premi dari produk

asuransi jiwa yang dipilihnya dapat dibayar dengan lancar.

Di urutan kedua yaitu illusion of control atau kendali ilusi dengan total rata-rata nilai

jawaban responden sebesar 3,91 tergolong dalam range tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa

sebagian besar pegawai akademik UKSW cenderung memiliki illusion of control yang tinggi

dalam mengambil keputusan untuk membeli produk asuransi jiwa. Hal ini dapat dilihat pada saat

pegawai akademik UKSW akan mengambil keputusan untuk membeli produk asuransi jiwa,

mereka merasa yakin bahwa asuransi jiwa pilihannya adalah pilihan yang paling baik, asuransi

jiwa pilihannya dapat memberikan proteksi yang lebih baik karena tidak asing lagi dengan

produk asuransi jiwa dan mereka memutuskan sendiri ketika hendak membeli produk asuransi

jiwa tanpa campur tangan dari orang lain.

Sedangkan di urutan ketiga yaitu overconfidence atau kepercayaan diri yang berlebihan

yang memiliki rata-rata 3,53 dan tergolong dalam kategori tinggi. Hasil dari rata-rata tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai akademik UKSW yang menjadi responden dalam

penelitian ini cenderung memiliki overconfidence yang tinggi dalam pengambilan keputusan

pembelian produk asuransi jiwa. Sebagian pegawai akademik UKSW sangat percaya dengan

kemampuan dan pengetahuan yang mereka miliki tentang produk asuransi jiwa dan mengabaikan

masukkan atau saran dari orang lain. Overconfidence dalam pengambilan keputusan pembelian

Page 24: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

24

produk asuransi jiwa menyebabkan pegawai akademik UKSW merasa percaya diri akan

mendapat hasil (proteksi) yang optimal dari produk asuransi jiwa yang mereka beli.

Dan di urutan terakhir confirmation bias atau penyimpangan konfirmasi memiliki rata-

rata 3,43 dan tergolong dalam kategori tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa pegawai akademik

UKSW memiliki kecenderungan kearah confirmation bias dalam pengambilan keputusan

pembelian produk asuransi jiwa yang mereka ambil. Hal ini terlihat pada jawaban sebagian besar

pegawai akademik UKSW yang setuju dengan indikator tidak perlu mendengarkan pendapat dari

orang yang bertentangan, menggunakan informasi yang diberikan oleh orang yang sejalan

dengan pemikiran mereka sebagai bahan pertimbangan, lebih memperhatikan pendapat orang

yang sesuai dengan pendapat mereka, serta cenderung mengesampingkan informasi yang tidak

sesuai dengan pemahamannya.

Page 25: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

25

KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor aspek bias apa yang paling

mendominasi pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa. Hasil penelitian ini

menemukan bahwa pegawai akademik UKSW cenderung mengalami bias psikologis dalam

pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa. Masing-masing aspek bias berperan

dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa yang dilakukan oleh pegawai

akademik UKSW dan termasuk dalam kategori tinggi. Aspek bias excessive optimism yang

mendominasi yang dimiliki oleh para pegawai akademik UKSW ketika akan mengambil

keputusan membeli produk asuransi jiwa.

Adanya excessive optimism dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi

jiwa pada pegawai akademik UKSW, berarti dalam mengambil keputusannya berharap secara

berlebihan akan memperoleh hasil yang sesuai dengan keinginan dan tidak mengharapkan

beroleh hasil yang sebaliknya. Cassar dalam Marbun (2010) menyatakan bahwa excessive

optimism paling sering terjadi pada pengusaha yang baru memulai usahanya, pengusaha sangat

yakin akan pasti memperoleh keberhasilan dalam kegiatan operasional bisnis mereka. Hal ini

juga terjadi pada pegawai akademik UKSW yang menjadi responden dalam penelitian ini yang

sebagian besar dari mereka baru pertama kali membeli produk asuransi jiwa, sehingga mereka

sangat yakin akan pasti memperoleh keberhasilan mendapatkan proteksi dari perusahaan asuransi

jiwa yang dipilihnya.

Implikasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditemukkan hal-hal yang merupakan implikasi

teoritis dan implikasi terapan. Implikasi teoritis berkenaan dengan sumbangan penelitian bagi

dunia ilmu pengetahuan, sedangkan implikasi terapan mencakup saran-saran yang bermanfaat

bagi para pegawai akademik UKSW Salatiga.

Page 26: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

26

Impikasi Teoritis

Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa aspek bias yang dapat berperan dan

menjadi hambatan terhadap psikologis para pegawai akademik UKSW sewaktu pengambilan

keputusan pembelian produk asuransi jiwa.

Menurut Shefrin (2007) terdapat empat kategori aspek bias yang dapat muncul dalam

pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa aspek

bias excessive optimism yang dominan berperan dalam psikologis pegawai akademik UKSW.

Dengan kata lain, pegawai akademik UKSW lebih sering terjebak dalam aspek bias excessive

optimism dibandingkan dengan kategori aspek bias yang lain, berarti dalam mengambil

keputusannya berharap secara berlebihan akan memperoleh hasil yang sesuai dengan keinginan

dan tidak mengharapkan beroleh hasil yang sebaliknya.

Implikasi Terapan

Dari kesimpulan penelitian yang diperoleh terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

dan menjadi masukan bagi para pegawai akademik UKSW sebagai pengambil keputusan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan pembelian produk asuransi jiwa yang

dilakukan oleh pegawai akademik UKSW, aspek bias yang paling berperan adalah excessive

optimism oleh karena itu para pegawai akademik UKSW harus berhati-hati mengendalikan

keyakinan akan produk asuransi jiwa yang dipilihnya akan memberikan keuntungan yang tinggi,

dapat memberikan manfaat bagi keluarganya, dapat memberikan hasil yang lebih baik dimasa

mendatang, dan premi dari produk asuransi jiwa yang dipilihnya dapat dibayar dengan lancar.

Keterbatasan Penelitian dan Saran

Keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain : (1) cara mengukur masing-masing bias

berbeda; (2) penelitian ini mengambil sampel dari responden yang karakteristiknya tergolong

homogen yaitu semuanya memiliki pendapatan yang tetap dan rata-rata berpendidikan yang

tinggi; (3) kuesioner dalam penelitian ini mungkin mengandung unsur leading questions artinya

kuesioner yang sifatnya mengarahkan jawaban responden.

Saran untuk penelitian yang mendatang dapat mengambil responden yang

karakteristiknya tergolong heterogen sehingga jawaban responden akan lebih bervariasi. Untuk

Page 27: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

27

kuesioner penelitian selanjutnya dapat menggunakan kuesioner terbuka. Penelitian ini hanya

melihat aspek bias overconfidence dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi

jiwa atas kemampuan sehingga tidak menggunakan calibration test, maka penelitian selanjutnya

diharapkan dapat mengukur aspek bias overconfidence dalam pengambilan keputusan pembelian

produk asuransi jiwa atas pengetahuan dengan menggunakan calibration test.

Page 28: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

28

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z., 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga, EGC, Jakarta.

Djojosoedarso, Soeisno, 1999. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Salemba Empat,

Jakarta.

Djumena, Erlangga, 2011. Kesalahan Ketika Membeli Asuransi.

http://lipsus.kompas.com/asuransi/read/2011/10/20/11031859/Kesalahan.Ketika.Membeli

.Asuransi. Diunduh 11 Oktober 2012

Fahmi, Irham, 2010. Manajemen Risiko : Teori, Kasus, dan Solusi, Alfabeta, Bandung.

Fazriyati, Wardah, 2012. Ketagihan Proteksi Diri karena Melek Finansial.

http://female.kompas.com/read/2012/06/04/11325474/Ketagihan.Proteksi.Diri.karena.Me

lek.Finansial. Diunduh 21 Oktober 2012

Marbun, L. R., 2010. Aspek Bias Psikologis dalam Pengambilan Keputusan Hutang Studi pada

Industri Tempe dan Kripik Tempe di Desa Karangtengah Prandon Kabupaten Ngawi

Provinsi Jawa Timur, Skripsi Fakultas Ekonomika dam Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana.

Nofsinger, J. R. 2005. The Psychology of Investing. Second Edition. New Jersey: Pearson

Prentice Hall, Upper Saddle River.

Nugroho, Y. A., 2011. It’s Easy Olah Data dengan SPSS, Skripta Media Creative, Yogyakarta.

Santoso, J. S., 2009. Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Investasi Pengusaha Tekstil di

Pekalongan Studi Kasus pada Usaha Tekstil Skala Kecil dan Menengah di Kompleks

Pertokoan Pasar Banjarsari Pekalongan, Skripsi Fakultas Ekonomika dam Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana.

Shefrin, Hersh, 2007. Behavioral Corporate Finance: Decisions that Create Value, McGrwall-

Hill/Irwin, New York.

Page 29: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

29

Supramono dan Nancy Putlia, 2004. Persepsi dan Aspek Psikologis dalam Pengambilan

Keputusan Hutang Studi pada Home Industry Tempe di Salatiga, Jurnal Keuangan dan

Perbankan, Vol. 14

Supramono dan Intiyas Utami, 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Akuntansi dan

Keuangan, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Supriadin, Jayadi, 2012. Puluhan Perusahaan Asuransi Terancam Tutup.

http://www.tempo.co/read/news/2012/05/28/090406584/Puluhan-Perusahaan-Asuransi-

Terancam-Tutup. Diunduh 28 Februari 2014

Taroreh, H. G., 2011. Ilusion of Control Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk

Asuransi Jiwa pada Pegawai UKSW. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana.

Undang-undang No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.

Page 30: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

30

Lampiran 1 KUESIONER

Dengan hormat

Berkenaan dengan penelitian skripsi saya yang berjudul “Aspek Bias dalam Pengambilan

Keputusan Pembelian Produk Asuransi Jiwa (Studi Empiris pada Pegawai Akademik UKSW)”,

saya sangat membutuhkan informasi dari pegawai akademik UKSW. Oleh karena itu, dengan

penuh rasa hormat, saya membutuhkan bantuan bapak/ibu untuk bersedia mengisi kuesioner

berikut. Informasi atau data yang saya peroleh bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk

penelitian ini.

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan anda untuk membantu dalam

pengisian kuesioner ini.

Hormat saya

Alvi Novia

IDENTITAS RESPONDEN

Umur : ...........tahun

Jenis kelamin : L/P

Instansi : …................

Pendidikan terakhir : …................

Bagian I

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

Jawablah sesuai dengan diri anda, dengan memberi tanda (X). Apabila anda memiliki jawaban

yang lain, maka anda dapat mengisi jawaban tersebut di tempat yang telah disediakan.

Page 31: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

31

1. Apakah anda menjadi nasabah asuransi jiwa?

a. Ya

b. Tidak

2. Apa nama perusahaan asuransi dari produk asuransi jiwa yang anda beli?

a. Prudential Life Assurance

b. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG

c. Asuransi Allianz Life Indonesia

d. Lainnya, …................................

3. Apakah sebelumnya anda pernah menjadi nasabah perusahaan asuransi jiwa lain?

a. Tidak

b. Prudential Life Assurance

c. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG

d. Asuransi Allianz Life Indonesia

e. Lainnya, ……………………....

4. Selama ini berapa lama anda menjadi nasabah perusahaan asuransi jiwa?

……. tahun

5. Berapa kali anda membeli produk asuransi jiwa? ………..kali

Untuk produk asuransi jenis apa sajakah?

………………………………………………………………..

………………………………………………………………..

6. Selama ini pernahkah anda mengajukan klaim pada asuransi jiwa?

a. Ya

b. Tidak

7. Berapa kali anda mengajukan klaim pada perusahaan asuransi jiwa?

……….kali

Page 32: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

32

Bagian II

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sesuai dengan diri anda, dengan memberi tanda (√)

pada kolom yang telah disediakan, sesuia ketentuan dibawah ini :

SS = Sangat setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Aspek bias dalam pengambilan keputusan pembelian produk asuransi

No.

Butir Pernyataan SS S KS TS STS

Excessive Optimism

1. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya begitu yakin akan mendapatkan proteksi

yang optimal.

2. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya begitu yakin asuransi jiwa tersebut dapat

memberikan hasil yang lebih baik di masa

mendatang.

3. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya begitu yakin asuransi jiwa tersebut dapat

bermanfaat bagi keluarga saya.

4. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya begitu yakin bahwa premi dari asuransi

jiwa yang saya belitersebut dapat saya bayar

dengan lancar.

Page 33: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

33

Overconfidence

5. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya sangat percaya dengan kemampuan dan

pengetahuan saya tentang produk asuransi

jiwa.

6. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya percaya diri akan mendapat hasil

(proteksi) yang optimal.

7. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya tidak perlu meminta masukkan atau

saran dari orang lain.

Confirmation bias

8. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya tidak perlu mendengarkan pendapat dari

orang yang bertentangan dengan saya.

9. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya akan menggunakan informasi yang

diberikan oleh orang yang sejalan dengan

pemikiran saya sebagai bahan pertimbangan.

10. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya lebih memperhatikan pendapat orang

yang sesuai dengan pendapat saya.

11. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya cenderung mengesampingkan informasi

yang tidak sesuai dengan pemahaman saya.

Illusion of control

12. Ketika hendak membeli produk asuransi

jiwa, saya yakin bahwa asuransi jiwa pilihan

saya adalah pilihan yang paling baik.

Page 34: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

34

13. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya yakin bahwa asuransi jiwa pilihan saya

dapat memberikan proteksi yang lebih baik.

14. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya yakin nantinya saya akan mendapatkan

proteksi yang saya inginkan karena saya tidak

asing lagi dengan produk asuransi jiwa.

15. Ketika hendak membeli produk asuransi jiwa,

saya memiih untuk memutuskan sendiri tanpa

campur tangan dari orang lain.

Sumber :Santoso, J. S., (2009) dan Taroreh, H. G., (2011)

Page 35: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

35

Lampiran 2

Data Primer Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Asuransi Jiwa

Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 1 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4 2 5 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 6 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 7 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 8 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 9 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5

10 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 11 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 12 5 5 5 4 4 5 5 2 2 3 2 5 5 5 3 13 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 14 5 5 5 5 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 15 5 5 5 4 4 5 4 2 2 3 2 4 5 5 3 16 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 3 17 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 3 4 18 5 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 20 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 21 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 22 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 23 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 24 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 25 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 26 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 28 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 4 4 4 2 29 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 30 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4 5 4 2 31 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 4 3 2 32 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 33 5 5 5 5 4 5 3 3 5 4 3 5 5 5 3 34 5 5 5 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 35 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3

Page 36: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

36

37 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 38 3 3 3 3 3 2 2 2 5 4 3 5 3 4 2 39 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 40 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 41 5 4 4 4 4 5 3 3 5 4 3 4 4 4 2 42 5 5 5 4 3 4 2 2 4 2 1 4 4 4 3 43 5 5 5 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4

Page 37: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

37

Lampiran 3

Statistik Deskriptif Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Asuransi Jiwa

Excessive Optimism

Responden Excessive Optimism Total Rata-rata per responden P1 P2 P3 P4

1 5 5 5 4 19 4,75 2 5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 4 19 4,75 4 5 5 5 4 19 4,75 5 4 5 5 5 19 4,75 6 4 4 4 4 16 4 7 5 4 4 4 17 4,25 8 4 4 4 4 16 4 9 5 5 4 4 18 4,5 10 5 5 4 4 18 4,5 11 5 5 4 4 18 4,5 12 5 5 5 4 19 4,75 13 4 5 5 4 18 4,5 14 5 5 5 5 20 5 15 5 5 5 4 19 4,75 16 5 5 5 5 20 5 17 5 5 5 4 19 4,75 18 5 4 4 4 17 4,25 19 4 4 4 4 16 4 20 4 4 4 4 16 4 21 4 4 4 4 16 4 22 4 4 4 4 16 4 23 4 4 5 4 17 4,25 24 5 4 5 5 19 4,75 25 3 3 3 3 12 3 26 4 4 4 4 16 4 27 4 4 4 4 16 4 28 4 4 4 4 16 4 29 4 4 4 4 16 4 30 5 4 4 5 18 4,5 31 3 3 3 3 12 3 32 4 3 4 4 15 3,75 33 5 5 5 5 20 5 34 5 5 5 4 19 4,75 35 4 4 5 4 17 4,25 36 4 4 4 4 16 4 37 5 4 5 4 18 4,5 38 3 3 3 3 12 3 39 4 5 5 4 18 4,5 40 4 4 4 4 16 4 41 5 4 4 4 17 4,25 42 5 5 5 4 19 4,75 43 5 5 5 4 19 4,75

Page 38: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

38

Total 185,75 Rata-rata 4,32

Overconfidence

Responden Overconfidence Total Rata-rata per responden P5 P6 P7

1 3 4 3 10 3,33 2 4 4 3 11 3,67 3 4 4 3 11 3,67 4 3 4 3 10 3,33 5 4 4 3 11 3,67 6 4 4 2 10 3,33 7 3 4 3 10 3,33 8 4 4 3 11 3,67 9 4 4 3 11 3,67 10 4 4 3 11 3,67 11 4 4 3 11 3,67 12 4 5 5 14 4,67 13 4 4 3 11 3,67 14 3 4 3 10 3,33 15 4 5 4 13 4,33 16 4 5 4 13 4,33 17 4 4 3 11 3,67 18 4 4 2 10 3,33 19 4 4 3 11 3,67 20 3 4 3 10 3,33 21 3 4 3 10 3,33 22 4 4 3 11 3,67 23 3 4 3 10 3,33 24 4 4 3 11 3,67 25 3 3 3 9 3,00 26 4 4 3 11 3,67 27 3 3 3 9 3,00 28 3 3 2 8 2,67 29 4 4 3 11 3,67 30 3 4 3 10 3,33 31 3 2 2 7 2,33 32 4 4 2 10 3,33 33 4 5 3 12 4,00 34 4 4 3 11 3,67 35 4 4 3 11 3,67 36 4 4 3 11 3,67 37 4 4 3 11 3,67 38 3 2 2 7 2,33 39 4 4 3 11 3,67 40 4 4 2 10 3,33 41 4 5 3 12 4,00 42 3 4 2 9 3,00 43 4 5 4 13 4,33

Total 151,67

Page 39: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

39

Rata-rata 3,53

Confirmation bias

Responden Confirmation Bias Total Rata-rata per responden P8 P9 P10 P11

1 4 4 4 4 16 4 2 3 3 4 4 14 3,50 3 3 4 4 4 15 3,75 4 3 4 4 4 15 3,75 5 3 4 4 4 15 3,75 6 2 3 3 3 11 2,75 7 3 3 3 3 12 3 8 4 4 4 4 16 4 9 3 3 3 3 12 3 10 3 4 4 4 15 3,75 11 4 4 4 4 16 4 12 2 2 3 2 9 2,25 13 3 3 4 4 14 3,50 14 3 4 4 4 15 3,75 15 2 2 3 2 9 2,25 16 4 4 4 3 15 3,75 17 3 4 4 3 14 3,50 18 3 4 3 3 13 3,25 19 4 4 4 4 16 4 20 3 3 3 3 12 3 21 3 3 4 4 14 3,50 22 3 4 4 4 15 3,75 23 3 3 4 3 13 3,25 24 3 4 4 3 14 3,50 25 3 4 4 3 14 3,50 26 4 4 4 4 16 4 27 3 3 3 3 12 3 28 2 2 2 2 8 2 29 3 4 4 4 15 3,75 30 3 4 4 3 14 3,50 31 2 4 3 2 11 2,75 32 3 4 4 4 15 3,75 33 3 5 4 3 15 3,75 34 2 4 4 3 13 3,25 35 4 4 4 4 16 4 36 4 4 4 4 16 4 37 3 4 4 3 14 3,50 38 2 5 4 3 14 3,50 39 3 4 4 4 15 3,75 40 4 4 4 4 16 4 41 3 5 4 3 15 3,75 42 2 4 2 1 9 2,25 43 3 3 3 3 12 3

Total 147,50 Rata-rata 3,43

Page 40: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

40

Illusion of Control

Responden Illusion of Control Total Rata-rata per responden P12 P13 P14 P15

1 5 5 3 4 17 4,25 2 4 4 3 4 15 3,75 3 5 5 4 4 18 4,50 4 5 5 4 4 18 4,50 5 5 4 3 4 16 4 6 4 4 4 4 16 4 7 4 4 3 3 14 3,50 8 4 4 3 3 14 3,50 9 4 4 4 5 17 4,25 10 5 5 4 4 18 4,50 11 5 5 4 4 18 4,50 12 5 5 5 3 18 4,50 13 4 5 4 4 17 4,25 14 5 5 4 3 17 4,25 15 4 5 5 3 17 4,25 16 5 5 5 3 18 4,50 17 5 5 3 4 17 4,25 18 4 4 4 4 16 4 19 4 4 4 5 17 4,25 20 4 4 3 3 14 3,50 21 4 4 3 4 15 3,75 22 4 4 4 2 14 3,50 23 4 4 3 4 15 3,75 24 4 4 4 3 15 3,75 25 4 3 3 3 13 3,25 26 4 4 3 4 15 3,75 27 4 4 4 3 15 3,75 28 4 4 4 2 14 3,50 29 4 4 4 2 14 3,50 30 4 5 4 2 15 3,75 31 3 4 3 2 12 3 32 4 4 4 3 15 3,75 33 5 5 5 3 18 4,50 34 4 4 4 3 15 3,75 35 4 4 4 4 16 4 36 4 4 4 3 15 3,75 37 4 4 4 4 16 4 38 5 3 4 2 14 3,50 39 4 4 3 4 15 3,75 40 4 4 4 2 14 3,50 41 4 4 4 2 14 3,50 42 4 4 4 3 15 3,75 43 4 4 4 4 16 4

Total 168 Rata-rata 3,91

Page 41: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

41

Lampiran 4

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Excessive Optimism

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 4.25 .716 20

P2 4.05 .686 20

P3 4.25 .716 20

P4 4.00 .562 20

Total 16.55 2.395 20

Correlations

P1 P2 P3 P4 Total

P1 Pearson Correlation 1 .723** .795** .784** .928**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20

P2 Pearson Correlation .723** 1 .830** .546* .879**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .013 .000

N 20 20 20 20 20

P3 Pearson Correlation .795** .830** 1 .654** .928**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000

N 20 20 20 20 20

P4 Pearson Correlation .784** .546* .654** 1 .821**

Sig. (2-tailed) .000 .013 .002 .000

N 20 20 20 20 20

Total Pearson Correlation .928** .879** .928** .821** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 42: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

42

Overconfidence

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

P5 3.65 .489 20

P6 3.80 .834 20

P7 2.75 .550 20

Total 10.20 1.609 20

Correlations

P5 P6 P7 Total

P5 Pearson Correlation 1 .723** .440 .829**

Sig. (2-tailed) .000 .052 .000

N 20 20 20 20

P6 Pearson Correlation .723** 1 .574** .934**

Sig. (2-tailed) .000 .008 .000

N 20 20 20 20

P7 Pearson Correlation .440 .574** 1 .773**

Sig. (2-tailed) .052 .008 .000

N 20 20 20 20

Total Pearson Correlation .829** .934** .773** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 43: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

43

Confirmation bias

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

P8 2.95 .686 20

P9 3.95 .686 20

P10 3.65 .671 20

P11 3.15 .813 20

Total_C 13.70 2.273 20

Correlations

P8 P9 P10 P11 Total_C

P8 Pearson Correlation 1 .106 .532* .769** .766**

Sig. (2-tailed) .656 .016 .000 .000

N 20 20 20 20 20

P9 Pearson Correlation .106 1 .646** .203 .597**

Sig. (2-tailed) .656 .002 .391 .005

N 20 20 20 20 20

P10 Pearson Correlation .532* .646** 1 .777** .928**

Sig. (2-tailed) .016 .002 .000 .000

N 20 20 20 20 20

P11 Pearson Correlation .769** .203 .777** 1 .880**

Sig. (2-tailed) .000 .391 .000 .000

N 20 20 20 20 20

Total_C Pearson Correlation .766** .597** .928** .880** 1

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .000

N 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 44: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

44

Illusion of control

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

P12 4.05 .394 20

P13 4.00 .459 20

P14 3.85 .489 20

P15 2.90 .788 20

Total_I 14.80 1.240 20

Correlations

P12 P13 P14 P15 Total_I

P12 Pearson Correlation 1 .000 .587** .017 .560*

Sig. (2-tailed) 1.000 .007 .943 .010

N 20 20 20 20 20

P13 Pearson Correlation .000 1 .469* .000 .555*

Sig. (2-tailed) 1.000 .037 1.000 .011

N 20 20 20 20 20

P14 Pearson Correlation .587** .469* 1 -.177 .642**

Sig. (2-tailed) .007 .037 .454 .002

N 20 20 20 20 20

P15 Pearson Correlation .017 .000 -.177 1 .571**

Sig. (2-tailed) .943 1.000 .454 .009

N 20 20 20 20 20

Total_I Pearson Correlation .560* .555* .642** .571** 1

Sig. (2-tailed) .010 .011 .002 .009

N 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 45: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

45

Uji Reliabilitas

Excessive Optimism

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.912 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

E1 12.30 3.063 .861 .863

E2 12.50 3.316 .779 .893

E3 12.30 3.063 .861 .863

E4 12.55 3.839 .717 .915

Overconfidence

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.784 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

O1 6.55 1.524 .684 .691

O2 6.40 .779 .758 .608

O3 7.45 1.524 .562 .774

Page 46: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

46

Confirmation bias

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.804 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

C1 10.75 3.250 .585 .770

C2 9.75 3.776 .345 .872

C3 10.05 2.787 .862 .637

C4 10.55 2.576 .740 .689

Illusion of Control

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.269 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

I1 10.75 1.145 .281 .097

I2 10.80 1.116 .217 .134

I3 10.95 .997 .307 .016

I4 11.90 1.042 -.079 .629

Page 47: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

47

Lampiran 5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Alvi Novia

Nim : 212009086

Tempat, tanggal lahir : Purwokerto, 24November 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Golongan Darah : B

Tinggi / Berat Badan : 155 cm / 45 kg

Agama : Kristen

Alamat Asal : Jl. Jendral Sutoyo Gang III/4 Purwokerto Barat, Jawa Tengah

Alamat Salatiga : Jl. Kemiri Raya No. 974

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :TK Santa Maria Purwokerto (1995-1997)

SD Santa Maria Purwokerto (1997-2003)

SMP Susteran Purwokerto (2003-2006)

SMA Bruderan Purwokerto (2006-2009)

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (2009-2014)

Pengalaman Organisasi :

1. Sie Bendahara Panitia POM 2012 (2012).

2. Exchange PartisipantEast Asia Student Encounter 2013(2013).

Riwayat Seminar/ Kursus :

1. Seminar Enterpreneurship, 10 November 2009

2. Seminar Nasional Kelompok Studi Manajemen "Believe, Begin, Become An Enterpreneur",

27 April 2010.

3. Latihan Kepemimpinan Pra Dasar Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana 2009/2010,

November 2009.

4. Seminar Nasional Kewirausahaan "Great Man Have Great Minds”, 30 Maret 2011.

5. National Seminar on Accounting “Penyusunan Laporan Keuangan berbasis SAK 2010 dan SAK ETAP”, 5-6 April 2011.

6. Pelatihan Simulasi Trading Komoditas Berjangka, 30 November 2011 dan 2 Desember 2011.

7. Kuliah Umum BRI, 5 Oktober 2011.

Page 48: Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Pembelian ......Risiko dan Asuransi, asuransi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian/umum, re-asuransi

48

8. Wisata Industri KSM 2011 "Yes We Get", 2011.

9. Seminar Kerohanian Kampus 2012 “Siapakah Jodohku?”, 14 Maret 2012.

10. Biocare Internal UKSW “Hijauku Kampusku”, 17 Maret 2012.

11. Leadership Outbound Training, 3-4 November 2012.

12. Seminar Nasional 2013 “Lead Yourself and Get Your Future”, 13 Oktober 2013.