asuhan kebidanan ibu hamil pada ny. r g1p0a0 · kematian ini di sebabkan oleh perdarahan,...
TRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0
UMUR 23 TAHUN HAMIL 9+2
MINGGU DENGAN
ANEMIA SEDANG Di BPM TARMI
GIRIMARTO WONOGIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
INDAH LESTARI
NIM B13113
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan ibu Hamil Trimester 1
pada Ny.R G1P0A0 Umur 23 Tahun dengan Anemia Sedang di BPS Tarmi
Girimarto Wonogiri”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D
III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Ibu Siti Nurjanah S.SiT, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.ST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Bidan Tarmi Amd.Keb Girimarto Wonogiri yang telah memberi ijin
kepada penulis untuk pengambilan data.
5. Ny.R yang telah bersedia menjadi pasien.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi perbaikan. Semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Indah Lestari
B 13 113
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 UMUR 23
TAHUN HAMIL 9+2
MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG
DI BPM TARMI GIRIMARTO WONOGIRI
(x halaman + 78 halaman + 12 lampiran)
INTISARI
Latar Belakang : Angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan Survay
Demografi Kesehatan Indonesia (2012) mencapai 359/100.000 kelahiran hidup.
Kematian ini di sebabkan oleh perdarahan, eklamsi/preeklamsi, abortus, infeksi,
partus lama, dan penyebab lain. Angka Anemia di BPM Tarmi Girimarto
Wonogiri sebesar 9 orang yaitu 9,2% terkena anemia sedang dan anemia ringan
11,3%, karena itu penulis tertarik untuk mengambil kasus ini dengan
menerapkan asuhan kebidanan menurut varney.
Tujuan: Penulis memperoleh pengalaman nyata dan memberikan asuhan
kebidanan pada Ny.R G1P0A0 secara langsung dengan pendekatan proses
manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.
Metode: Menggunakan metode deskriptif dalam jenis studi kasus. Studi kasus
ini dilakuakan di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri pada Ny.R G1P0A0 mulai
tanggal 4 april 2016 sampai 2 Mei 2016.
Hasil: Asuahan kebidanan ibu hamil pada Ny. R G1P0A0 dengan anemia
sedang selama 50 hari, telah diberikan penyuluhan tentang tablet Fe, gizi ibu
hamil dan terapi tablet Fe 60mg dosis 2x1 tablet perhari, B6 50mg dosis 1x1
tablet perhari, antasid 500mg dosis 1x1 tablet perhari, didapat KU baik,
conjungtiva merah muda, pusing berkurang, Hb dari 8 gr% meningkat menjadi
11,1 gr%.
Kesimpulan: Dari Asuhan kebidanan yang telah dilakuakan maka kesimpulan
terdapat kesenjangan antara teori dan praktek di langkah antisipasi, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Anemia Sedang
Kepustakaan : 15 literatur (2006-2015).
vi
MOTTO
1. Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan
ketekunan dan kegigihan (Samuel jhonson).
2. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman (Albert Esntein).
3. Dunia adalah komedi bagi mereka yang melakukannya, atau tragedi
bagi mereka yang merasakannya (Horace F.Drucker).
4. Hadiah yang terbaik diberikan dari hati, bukan dari toko (Sarah).
PERSEMBAHAN \
1. Terima kasih saya haturkan Kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
2. Ibu (Wonder Woman), Bapak (Kesatria), 2 Kakakku yang super duper
crewet,dan 3 ponakan berlianku yang telah memberi semangat serta
doa.
3. Ibu Ernawati SST.M.Kes selaku pembimbing askeb dan ibu keduaku
terimakasih perhatiannya.
4. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes selaku pembimbing Karya
Tulis Ilmiah terimakasih atas bimbingannya dan kesabarannya.
5. UASN yang selalu sabar mendengar keluh kesahku terimakasih
semangat dan motivasinya.
6. Sahabat dan saudara bagiku IAKMI (Mega, Alhirda dan Dian),
KOS’WAR (Nikken, Retno, dan Sholikhah) dan kakak tingkat kece
yang selalu memberi semangat dan motivasi trimakasih untuk
kebahagiaan setiap harinya.
7. Semua teman-teman di STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA.
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Indah Lestari
Tempat/Tanggal Lahir : Wonogiri, 6 April 1996
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Petung 24/09, Bubakan, Girimarto,
Wonogiri
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 2 Bubakan Lulus Tahun 2007
2. SMP Negeri 2 Girimarto Lulus Tahun 2010
3. SMA Negeri 3 Wonogiri Lulus Tahun 2013
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2013
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
INTISARI ..................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
CURICULUM VITAE ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan studi kasus .................................................................. 4
D. Manfaat studi kasus ................................................................ 5
E. Keaslian studi kasus ................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8
A. Kehamilan .............................................................................. 8
B. Anemia.................................................................................... 11
C. Anemia Sedang ....................................................................... 15
D. Teori Manajemen kebidanan .................................................. 19
1. Pengkajian Data .................................................................. 20
2. Interpretasi Data ................................................................. 32
3. Diagnosa Potensial ............................................................. 33
4. Antisipasi Masalah ............................................................. 34
5. Rencana Tindakan .............................................................. 34
6. Implmentasi ........................................................................ 34
7. Evaluasi .............................................................................. 35
8. Data Perkembangan ............................................................ 36
E. Landasan Hukum .................................................................... 36
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 39
A. Jenis studi kasus .................................................................... 39
B. Lokasi studi kasus ................................................................. 39
C. Subyek studi kasus ................................................................ 39
D. Waktu studi kasus ................................................................. 40
E. Instrumen studi kasus ............................................................ 40
F. Teknik pengumpulan data ..................................................... 40
G. Alat dan bahan yang dibutuhkan ........................................... 43
H. Jadwal .................................................................................... 44
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN ........................... 45
A. Tinjauan Kasus ...................................................................... 45
B. Pembahasan .......................................................................... 68
BAB V PENUTUP .................................................................................. 75
A. Kesimpulan ........................................................................... 75
B. Saran ..................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian.
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan.
Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan.
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan.
Lampiran 5 Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan.
Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Pasien.
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Pasien (Informed Consent).
Lampiran 8 Lembar Observasi.
Lampiran 9 Satuan Acara Penyuluhan.
Lampiran 10 Leafleat
Lampiran 11 Dokumentasi Studi Kasus
Lampiran 12 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan kesehatan dunia (World health Organization/WHO) melaporkan
bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-
37% serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan.
Menurut WHO 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan
anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut (Manuaba, 2007).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesi (SDKI) tahun
2012, kematian ibu di indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI
tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.00 kelahiran hidup. Angka ini sedikit
menurun meskipun tidak terlalu signifikan. Target global MDGs adalah
menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015 (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI,
2012).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Jengah tahun 2012 berdasarkan
laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hudup,
mengalami peningkatan dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar
116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternatal terjadi
pada saat nifas, pada waktu hamil 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar
2
17,33%. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian
maternatal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar
66,96&, kemudian pada kelompok umur ≥ 35 tahun sebesar 26,67% dan pada
kelompok umur ≤20 tahun sebesar 6,37% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah, 2012).
Penyebab kematian ibu disebabkan oleh komplikasi yang berhubungan
dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. Penyebab langsung antara lain :
perdarahan 60%, infeksi 25%, gestosis 15%, penyebab lainnya hanya
menimbulkan kematian pada 5% kematian maternal atau perinatal. Penyebab
kematian antara seperti penyakit jantung, paru, dan ginjal, asma, dan
infeksi pada kehamilan, persalinan, serta kala nifas. Penyebab kematian
secara tidak langsung seperti kehamilan dengan anemia, tindakan yang tidak
aman dan tidak bersih pada abortus, dan kekurangan gizi pada ibu hamil
(Manuaba, 2007).
Anemia dalam kehamilan terjadi karena seorang ibu mengalami
hemodilusi, dengan peningkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya
pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Sedangkan jumlah peningkatan sel
darah 18% sampai 30% dan hemoglobin sekitar 19%. Bila Hb ibu hamil
sekitar 11 gram % maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan
anemia hamil yaitu Hb ibu akan menjadi 9,5 sampai gram 10 g% (Manuaba,
2010).
Berdasarkan data Studi Pendahuluan di BPM Tarmi Amd.Keb
Girimarto,Wonogiri pada tanggal 01 November 2015 diperoleh data jumlah
3
ibu hamil .pada bulan Oktober 2014 – Oktober 2015 berjumlah orang 97
orang, ibu hamil normal 65 orang (67%), ibu hamil abnormal berjumlah 32
orang (33%),yaitu ibu hamil dengan anemia ringan 11 orang (11,3%), ibu
hamil dengan anemia sedang 9 orang (9,2%), ibu hamil dengan hipertensi 5
orang (5,1%), ibu hamil dengan abortus 5 orang (5,1%), ibu hamil dengan
pre eklamsi berat 1 orang (1%), ibu hamil dengan KPD 1 orang (1%).
Berdasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan, untuk
mengurangi AKI maka salah satu caranya adalah dengan mengurangi
kematian akibat anemia. Hal ini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan,
khususnya bidan dengan penanganan yang intensif melalui asuhan kebidanan.
Anemia sedang apabila tidak segera ditangani akan membahayakan bagi ibu
dan janin, maka penulis tertarik melakukan studi kasus dengan
mengambil judul “ Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.R umur 23 tahun
G1P0A0 umur kehamilan 9+2
minggu dengan anemia sedang dengan
menerapkan manajemen kebidanan 7 langkah Varney”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah Penatalaksanaan Asuhan Ibu
Hamil Pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu dengan Anemia
Sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri dengan menggunakan
managemen Kebidanan Menurut 7 Langkah Varney?”
4
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan dan Pengalaman nyata pada
Asuhan Ibu Hamil Pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu
dengan Anemia Sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri sesuai
dengan managemen Kebidanan Menurut 7 Langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu
1) Melakukan pengkajian data secara subyektif dan obyektif pada
Asuhan Ibu Hamil Pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu dengan Anemia Sedang di BPM Tarmi Girimarto
Wonogiri.
2) Menginterpretasikan data dari pengkajian yang telah dilakukan
meliputi diagnosa, masalah dan kebutuhan pada Asuhan Ibu
Hamil Pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu
dengan Anemia Sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri.
3) Mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera Asuhan Ibu Hamil Pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun
hamil 9+2
minggu dengan Anemia Sedang di BPM Tarmi
Girimarto Wonogiri.
4) Melakukan antisipasi atau tindakan segera pada Ibu Hamil Pada
Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu dengan Anemia
Sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri .
5
5) Melakukan asuhan yang menyeluruh pada Ibu Hamil Pada Ny.R
G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu dengan Anemia
Sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri.
6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dari rencana tindakan
asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Pada Ny.R G1P0A0 umur 23
tahun hamil 9+2
minggu dengan Anemia Sedang di BPM Tarmi
Girimarto Wonogiri.
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada
Ibu Hamil Pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu
dengan Anemia Sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri.
b. Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus
nyata di lapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat
terhadap ibu hamil dengan anemi sedang.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Manfaat Bagi Diri Sendiri
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang secara nyata.
2. Manfaat Bagi Profesi
Memberi masukan bagi tenaga kesehatan dalam pemberian asuhan
dalam menangani kasus anemia sedang pada ibu hamil sesuai dengan
standar asuhan kebidanan.
3. Manfaat Bagi Institusi
a. Bagi Institusi Pendidikan
6
Hasil studi kasus ini dapat menjadi referensi dan sumber bacaan
yang bermanfaat bagi institusi pendidikan.
b. Bagi BPM
Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan dalam
upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia sedang.
E. Keaslian Studi Kasus
Laporan kasus tentang anemia sedang ini pernah dilakukan oleh :
1. Wahyu Diyastuti (2015), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Ny.S dengan Anemia Sedang di BPM Dyah Sumarmo Boyolali
“Laporan kasus ini menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
menurut Varney. Terapi yang diberikan tablet Fe dosis 200 mg dosis
2x1 tablet perhari, vitamin B6 dosis 1x1 perhari, vitamin C 50 mg dosis
2x1 perhari, antasid 500 mg dosis 1x1 Setelah dilakukan asuhan selama
4 minggu hasil yang dicapai adalah kesehatan ibu membaik kadar Hb
mengalami peningkatan 3,5 gr% dari 8 gr% menjadi 11,5 gr%.
2. Kardina Ayu Andira, StiKes Mega Rezky Makasar dengan judul
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.M Gestasi 33 minggu 2 hari
dengan Anemia Sedang di RSUD Daya Makasar“ (2012). Laporan kasus
ini menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
Tarapi yang diberikan tablet Fe 60 mg 2x1 dan vitamin C 50 mg 2x1.
Setelah dilakukan perawatan selama 4 minggu hasil yang dicapai adalah
kesehatan ibu membaik kadar Hb mengalami peningkatan 2,0 gr% dari
7
9,3 gr% menjadi 11,3 gr
Persamaan dengan kasus yang di ambil penulis adalah
menggunakan pendekatan managemen kebidanan menurut Varney,
dilakukan asuhan kebidanan selama 4 minggu.
Perbedaan dengan kasus yang di ambil penulis adalah pasien,
tempat penggambilan dan waktu pengambilan kasus.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Definisi
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Prawiroharjo, 2010).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi
dan Sunarsi, 2011).
b. Periode kehamilan
Menurut Astuti (2012), periode kehamilan dibagi menjadi 3
trimester, yaitu :
1) Trimester I : Kehamilan < 12 minggu
2) Trimester II : Kehamilan 13 – 24 minggu
3) Trimester III : Kehamilan 25 – 40 minggu
9
c. Tanda-tanda Kehamilan
1) Tanda pasti Kehamilan
Menurut Vivian dkk (2011), tanda-tanda pasti kehamilan
meliputi:
a) Gerakan janin yang dapat dilihat/dirasa/diraba, juga bagian-
bagian janin.
b) Denyut jantung janin.
(1) Didengar dengan stetoskop monoral laennec
(2) Dicatat dan di dengar dengan alat doppler
(3) Dicatat dengan feto Elektrokardiogram
(4) Dilihat pada Ultrasonografi (USG)
c) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
2) Tanda-tanda tidak pasti Kehamilan
menurut Bartini (2012), tanda-tanda tidak pasti kehamilan
meliputi :
a) Amenore
b) Mual-muntah
c) Perut membesar
3) Tanda kemungkinan hamil
Pada pemeriksaan kehamilan dapat diduga hamil bila
dijumpai pembesaran rahim dan perut, pemeriksaan memberikan
petunjuk adanya kehamilan (terdapat kontraksi rahim saat diraba,
10
ada tanda hegar, chadwick, piscaseck, ballottement, dan reaksi
pemeriksaan kehamilan positif) ( Badiyah, 2009).
d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Peningkatn konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari, ibu
harus mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat
besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang) (Bartini, 2012).
e. Komplikasi dan penyulit dalam kehamilan
Komplikasi dan penyulit kehamilan sebagai berikut :
1) Hiperemesis gravidarum
Kondisi mual muntah yang berlebihan pada wanita
hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan
keadaan umumnya menjadi buruk (Marmi, 2014).
2) Pre eklampsia dan eklampsia
Pre eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda
hipertensi, dan oedema, dan proteinuria pada kehamilan.
Biasanya timbul pada trimester III. Sedangkan eklampsia
adalah kelainan akut pada wanita hamil, yang ditandai
dengan timbulnya kejang, dimana sebelumnya sudah
menunjukan gejala-gejala pre eklampsia (Rukiyah, 2010).
3) Kelainan letak (letak lintang atau letak sungsang).
Letek lintang merupakan suatu keadaan dimana
janin melintang didalam uterus dengan kepala pada sisi
yang satu dan bokong pada sisi yang lain. Sedangkan letak
11
sungsang merupakan suatu letak janin dalam rahim dimana
kepala di atas dan bokong atau kaki dibawah
(Marmi, 2014).
4) Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan dimana
menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan eritrosit
dibawah nilai yang normal (astuti, 2012).
5) Polihidramnion
Suatu keadaan dimana jumlah air ketuban lebih
banyak dari normal, biasanya lebih dari 2 liter. Pada
kehamilan normal jumlah air ketuban 0,5 – 1 liter
(Marmi, 2014).
2. Anemia Dalam Kehamilan
a. Pengertian
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun
ataumenurunya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi
berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika
konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00
gr/dl yuni (2015). Sedangkan Nugroho (2012), anemia pada ibu
hamil didefinisikan bila kadar Hb di bawah 11 gr/dl.
b. Klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil
1) Klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil menurut Yuni, (2015)
12
a) Tidak anemia Hb 11 gr%
b) Anemia ringan Hb 9-10 gr%
c) Anemia sedang Hb 7-8 gr%
d) Anemia berat Hb <7 gr%
2) Klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil menurut Proverawati (2011)
a) Anemia defisiensi vitamin B12
Anemia defisiensi vitamin B12 adalah jumlah sel darah
merah yang rendah yang disebabkan karena kekurangan
vitamin B12.
b) Anemia defisiensi folat
Anemia defisiensi folat adalah penurunan jumlah sel-sel
darah merah (anemia) karena kekurangan folat.
c) Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi adalah penurunan jumlah sel darah
merah dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang
terlalu sedikit.
d) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik adalah suatu kondisi dimana tidak ada
cukup sel darah merah dalam darah, karena kerusakan dini
sel-sel darah merah.
e) Anemia aplastik indioplatik
Anemia aplastik indioplatik adalah suatu kondisi dimana
sumsum tulang gagal membuat sel-sel darah secara normal.
13
f) Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik adalah gangguan darah dimana
ukuran sel lebih besar dari sel darah merah normal.
g) Anemia pernisiosa
Anemia pernisiosa adalah penurunan sel darah merah yang
terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap
vitamin B12 dari saluran pencernaan.
h) Anemia aplastik sekunder
Anemia aplastik sekunder adalah kegagalan sumsum tulang
untuk membuat sel-sel darah yang cukup.
i) Anemia sel sabit
Anemia sel sabit merupakan penyakit keturunan dimana sel
darah merah terbentuk sabit abnormal (sel darah merah
yang biasanya terbentuk seperti disk).
j) Thalassemia
Thalassemia merupakan suatu kelainan darah yang
diturunkan melalui keluarga dimana tubuh membuat bentuk
hemoglobin abnormal, protein dalam sel darah merah yang
membawa oksigen.
c. Kebutuhan Fe Selama Hamil
Menurut Manuaba (2012), kebutuhan Fe selama hamil
dapat diperhitungkan sebagai berikut :
1) Meningkatkan sel darah ibu 500 mgr
14
2) Terdapat dalam plasenta 300 mgr
3) Untuk darah janin 100 mgr
d. Penyebab Anemia Dalam Kehamilan
Menurut Yuni (2015), penyebab anemia dalam kehamilan
adalah:
1) Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
2) Kekurangan asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu
hamil
3) Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
4) Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
5) Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan mestruasi.
e. Pencegahan anemia
Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah
terjadinya anemia jika sedang hamil atau mencoba menjadi
hamil. Makan- makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti
sayuran, berdaun hijau, daging merah, sereal, telur, dan
kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh
menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan
baik. Pemberian vitamin untuk memastiakan bahwa tubuh memiliki
cukup asam besi dan folat. Pastikan tubuh mendapat setidaknya 27
mg zat besi setiap hari. Jika mengalami anemia selama kehamilan,
biasanya dapat diobati dengan mengambil suplemen zat besi.
15
Pastikan bahwa wanita hamil di cek pada kunjungan pertama
kehamilan untuk pemeriksaan anemia (Proverawati, 2011).
f. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui
data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam
pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk
pemeriksaan feses sehingga diketahui adanya infeksi parasit
(Manuaba, 2010).
3. Anemia Sedang
a. Pengertian
Anemia sedang adalah kondisi pada ibu hamil dengan kadar
hemoglobin 7-8 g% (Manuaba, 2010).
b. Tanda dan Gejala Anemia Sedang
Menurut Yuni (2015), tanda dan gejala pada anemia sedang adalah:
1) Lemah, malas, sering mengantuk
2) Pusing, lelah
3) Nyeri kepala
4) Luka pada lidah
5) Kulit pucat
6) Membran mukosa pucat (misal konjungtiva)
7) Bantalan kuku pucat
8) Tidak nafsu makan, mual dan muntah.
16
c. Etiologi
Tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat hamil.
Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20%-30% sehingga
memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk
membuat hemoglobin. Ketika hamil, tubuh membuat lebih banyak
darah hingg 30% lebih banyak dari pada ketika tidak hamil. Jika
tubuh tidak memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat sel-
sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah ekstra
(Proverawati, 2011)
d. Pengaruh anemia sedang
Menurut Manuaba (2010), anemia mempunyai pengaruh buruk
terhadap, kehamilan, persalinan, nifas dan janin serta masa
selanjutnya yaitu antara lain:
1) Bahaya Anemia Dalam Kehamilan
a) Resiko terjadi abortus
b) Persalinan prematuritas
c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d) Mudah terjadi infeksi
e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr%)
f) Mola hidatidosa
g) Hiperemesis gravidarum
h) Perdarahan antepartum
i) Ketuban pecah dini (KPD)
17
2) Bahaya Anemia dalam Persalinan
a) Gangguan kekuatan his (kekuatan mengejan)
b) Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus
terlantar
c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan
dan sering memerlukan tindakan oprasi kebidanan
d) Kala uri dapat di ikuti retensio plasenta dan perdarahan
post partum karena antonia uteri
e) Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum
sekunder dan antonia uteri.
3) Bahaya Anemia dalam Masa Nifas
a) Terjadi sub involusi uteri yang menimbulkan perdarahan
post partum
b) Memudahkan infeksi puerperium
c) Pengeluaran ASI berkurang
d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
e) Anemia kala nifas
f) Mudah terjadi infeksi mammae
4) Bahaya Anemia Terhadap Janin
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai
kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
18
Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk:
a) Abortus
b) Terjadi kematian intrauterin
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah (BBLR)
e) Kelahiran dengan anemia
f) Bayi mudah mendapat infeksi sampi kematian perinatal
g) Inteligensia rendah, oleh karena kekurangn oksigen dan
nutrisi yang menghambat pertumbuhan janin
e. Penatalaksanaan Anemia Sedang
Menurut Yuni (2015), penatalaksanaan anemia sedang antara
lain Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per ons 600
mg/hari – 1000 mg/hari seperti sulfat ferosus atau glukosa ferosus,
Sedangkan menurut Sulistyawati (2009) meliputi:
1) Observasi keadaan umum dengan pemeriksaan vital sign
2) Melakukan penyuluhan kesehatan tentang :
a) Status gizi ibu hamil serta pengaruhnya terhadap bayi
yang dilahirkan.
b) Pentingnya gizi selama hamil dan menyusui.
c) Beri informasii tentang tablet Fe
d) Pemberian makan tambahan yang mengandung zat besi
seperti sayuran hijau, misalnya bayam, sawi, kangkung.
e) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
19
f) Anjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas berat
g) Anjurkan ibu untuk ANC teratur
h) Pemberian terapi sulfas ferrosus 120 mg per oral ditambah
asam folat 400 mg per oral.
B. Teori Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
dengan urutan logis dan perilaku yang diharapkan dari pemberi asuhan
yang berdasarkan ilmiah, penemuan, dan keterampilan dalam tahapan
yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada pasien
(Yulifah dan Surachmindari, 2013).
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat
(Estiwidani, 2008).
2. Langkah-langkah Manajemen Kebidanan
Proses manajemen kebidanan yaitu alur berpikir bidan dalam
menghadapi pasien yang meliputi 7 langkah, menurut Yulifah dan
Surachmindari (2013) yaitu : pengkajian data, menginterpretasi data,
mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial, menetapkan tindakan
segera, menyusun rencana asuhan, pelaksanaan dan mengevaluasi.
20
Langkah I : Pengkajian
Pada langkah pertama ini, dilakukan pengkajian dengan
mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
pasien secara lengkap. Bidan mengumpulkan semua informasi akurat dan
lengkap dari beberapa sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien dan
dari dokumentasi tersebut bidan dapat memperoleh data subyektif.
Data Subyektif menurut Astuti (2012) :
a. Identitas
1) Nama
Nama dikaji untuk mengetahui nama ibu dan suami berguna
untu memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak
terlihat kaku dan lebih akrab.
2) Umur
Umur dikaji guna mengetahui apakah klien dalam kehamilan
yang beresiko atau tidak.
3) Agama
Informasi ini dapat menuntun kesuatu diskusi tentang
pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan
dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis
kelamin tenaga kesehatan, dan pada beberapa kasus,
penggunaan produk darah.
21
4) Suku Bangsa
Hal ini diidentifikasi dalam rangka memberikan perawatan yang
peka budaya kepada pasien.
5) Pendidikan
Informasi ini membantu untuk memahami pasien sebagai
individu dan member gambaran kemampuan baca tulisnya.
6) Pekerjaan
Untuk mengetahui apakah pasien berada dalam keadaan utuh
dan untuk mengkaji potensi kelahiran, premature dan pajanan
terhadap bahaya lingkungan kerja, yang dapat merusak janin.
7) Alamat
Alamat perlu diketahui untuk lebih memudahkan saat
pertolongan persalinan dan untuk mengetahui jarak rumah untuk
tempat rujukan.
b. Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas kesehatan (Sulistyawati, 2009). Pada kasus ibu
hamil dengan anemia sedang keluhan utamanya adalah cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah
lebih hebat dari hamil muda.
c. Riwayat Menstruasi
Data yang kita peroleh akan mempunyai gambaran tentang
keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang
22
harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain : menarche,
siklus, volume, keluhan, dan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
(Sulistyawati, 2009).
d. Riwayat Kehamilan Sekarang
Dikaji untuk mengetahui keadaan kehamilan itu saat ini
terutama mengenai keteraturan ibu dalam memeriksakan
kehamilannya, karena dari pemeriksaan ANC yang rutin dapat
diketahui keluhan-keluhan yang dirasakan (Prawiroharjo, 2010).
e. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita
saat ini berhubungan dengan kehamilan
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
2) Riwayat Kesehatan Sistemik
Untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit
akut atau kronis yang dapat mempengaruhi kehamilan
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui kemungkinan keluarganya mempunyai
penyakit menular ataupun penyakit keturunan (Astuti, 2012).
f. Riwayat Perkawinan
Data ini penting dikaji karena dari data ini kita mendapatkan
gambaran suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan
23
yang perlu diajukan seperti berapa tahun usia ibu ketika menikah
pertama kali, status pernikahan, lama pernikahan, menikah berapa
kali (Sulistyawati, 2009).
g. Riwayat Keluarga Berencana
Riwayat Keluarga Berencana dikaji untuk mengetahui metode
Keluarga Berencana yang digunakan, lama mengunakan
kontrasepsi, dan apakah ada masalah selama memakai alat
kontrasepsi tersebut (Astuti,2012).
h. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Dalam pengkajian ini untuk mengetahui jumlah kehamilan pasien,
jumlah anak yang hidup, jumlah kelahiran premature, jumlah
keguguran, tindakan dalam persalinan, berat bayi dan masalah lain
(Astuti, 2012).
i. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Nutrisi
Menggambarkan tentang jenis makanan, porsi, frekuensi,
pantangan, alasan pantangan (Astuti, 2012).
2) Eliminasi
Untuk mengetahui kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi,
warna dan masalah, serta kebiasaan buang air kecil meliputi
frekuensi, warna, bau dan masalah (Astuti, 2012).
24
3) Istirahat
Pola istirahat perlu dikaji untuk menggali kebiasaan ibu supaya
diketahui hambatan yang mungkin muncul dengan
menganjurkan istirahat pada malam dan siang hari
(Sulistyawati, 2009).
4) Aktivitas
Untuk memberikan gambaran tentang seberapa berat
aktivitas yang biasa dilakukan pasien di rumah. Jika
kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat
menimbulkan penyulit masa hamil, maka kita dapat
memberikan peringatan sedini mungkin kepada pasien untuk
membatasi dahulu kegiatannya sampai pasien sehat dan pulih
kembali (Sulistyawati, 2009).
5) Seksualitas
Untuk mengetahui keluhan, frekuensi dan kapan terakhir
melakukan hubungan seksual (Sulistyawati, 2009).
6) Personal Hygiene
Data ini perlu dikaji karena jika pasien mempunyai kebiasaan
yang kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya, maka
bidan harus dapat memberikan bimbingan mengenai cara
perawatan diri seperti mandi, keramas, ganti baju dan celana
dalam, kebersihan kuku (Sulistyawati, 2009).
25
7) Psikososial Budaya
Untuk mengetahui bagaimana respon ibu hamil terhadap
kehamilannya, respon suami terhadap kehamilannya,
dukungan keluarga lain terhadap kehamilannya, dan
pengambilan keputusan (Astuti, 2012).
Data Obyektif :
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Untuk mengetahui respon pasien terhadap lingkungan dan orang
lain (Sulistyawati, 2009). Pada ibu hamil dengan Anemia
Sedang keadaan umumnya baik.
2) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien
(Sulistyawati, 2009). Pada ibu hamil dengan Anemia Sedang
kesadarannya composmentis.
3) Tanda-tanda vital meliputi
Untuk mengkaji tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu
(Sulistyawati, 2009), sedangkan menutut Astuti (2012) :
a) Tekanan darah
Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi
dengan nilai satuannya mmHg. Tekanan darah normal,
sistolik antara 110 sampai 140 mmHg dan diastolik antara
26
70 sampai 90 mmHg. Hipertensi jika tekanan sistolik sama
dengan atau >140 mmHg dan hipotensi jika tekanan
diastolik sama dengan atau <70 mmHg.
b) Nadi
Pemeriksaan nadi dilakukan dengan meraba pulsasi pada
arteri. Frekuensi nadi normal 60-100 kali per menit, lebih
dari 100 kali per menit disebut takikardi, jika kurang dari 60
kali per menit disebut bradikardi.
c) Pernafasan
Pernafasan dikaji frekuensi pernafasan normal 16-24 kali
per menit, bila pernafasan lebih dari normal disebut
takipneu, sedangkan kurang dari normal disebut bradipneu.
Pada kasus anemia sedang RR adalah normal.
d) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan pasien, suhu badan
normal adalah 36,5o C sampai 37,2
o C. Bila suhu tubuh
lebih dari 37,2o C disebut demam atau febris.
e) Tinggi badan
Pemeriksaan tinggi badan dilakukan saat pertama kali ibu
melakukan pemeriksaan. Mengetahui tinggi badan sangat
penting untuk mengetahui ukuran panggul ibu.
27
f) Berat badan
Kenaikan berat badan yang mendadak dapat merupukan
tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu pre eklamsia.
Pada trimester pertama berat badan ibu belum terlalu
mengalami kenaikan, pada trimester terakhir kenaikan berat
badan kurang lebih 11 kg karena pertumbuhan janin dan uri.
g) LILA
Pengukuran LILA bertujuan untuk mendapatkan
ambaran status gizi klien. Pada ibu hamil pengukuran
LILA merupakan deteksi dini Kurang Energi Kronis
(KEK). Ambang batas Lingkar lengan Atas (LILA)
pada wanita usia subur adalah 23,5 cm.
b. Pemeriksaan Sistemik
1) Kepala
Pemeriksaan kepala menurut Sulistyawati (2009) meliputi:
a) Rambut
Dikaji untuk mengetahui warna rambut klien, kebersihan
rambut dan rambut mudah rontok atau tidak.
b) Muka
Meliputi pemeriksaan oedema dan cloasma cravidarum
(Astuti, 2012). Pada kasus anemia sedang terlihat pucat.
28
c) Mata
Dikaji untuk mengetahui warna konjungtiva dan sklera,
kebersihan mata, ada kelainan atau tidak dan adakah
gangguan penglihatan. Pada kasus anemia sedang
conjungtiva pucat.
d) Hidung
Dikaji untuk mengetahui kebersihan hidung klien, ada
benjolan atau tidak, apakah klien alergi terhadap debu atau
tidak.
e) Telinga
Dikaji kebersihan dan ada tidak gangguan pendengaran.
f) Mulut
Dikaji untuk mengetahui keadaan bibir, lidah dan gigi klien.
Mengkaji warna bibir, integritas jaringan(lembab, kering
atau pecah-pecah), mengkaji lidah klien tentang warna
dan kebersihannya serta gigi klien tentang kebersihan,
caries atau gangguan pada mulut (bau mulut).
2) Leher
Dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar limfe,
pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena atau tumor
(Astuti, 2012).
29
3) Dada
Dikaji untuk menentukan mammae membesar, terdapat
tumor atau tidak, simetris atau tidak, areola hiperpigmentasi,
putting susu menonjol atau tidak, kolostrum sudah keluar atau
belum. Pemeriksaan retraksi pembesaran kelenjar limfe ketiak,
massa dan nyeri tekan (Astuti, 2012).
4) Ekstremitas
Dikaji ekstremitas atas dan bawah. Atas dikaji ada atau tidak
gangguan/ kelainan dan bentuk. Bawah dikaji bentuk, oedema
dan varices (Sulistyawati, 2009).
c. Pemeriksaan Khusus Obstetri
1) Abdomen
Menurut Astuti (2012), pemeriksaan abdomen meliputi :
a) Inspeksi
Meliputi pemeriksaan luka bekas operasi,
perbesaran perut, linea nigra/alba, strie albican/livide
b) Palpasi
Meliputi pemeriksaan kontraksi, tinggi fundus
uteri, letak, presentasi, posisi, dan penurunan, Leopold I
untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang
berada di fundus, Leopold II untuk mengetahui bagian janin
yang berada dikanan/kiri uterus ibu, Leopold III utuk
mengetahui presentasi/ bagian terbawah janin yang ada di
30
simpisis ibu, Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh
masuknya bagian terendah janin ke dalam pintu atas
panggul.
c) Auskultasi
Meliputi pemeriksaan Denyut jantung Janin (DJJ)
yang terdiri dari frekuensi, teratur/tidak, letak punctum
maksimum.
d. Pemeriksaan panggul
Menurut Astuti (2012), pemeriksaan panggul meliputi:
1) Distantia spinarum
Untuk memeriksa jarak antara spina iliaka anterior superior
kanan dan kiri, ukuran normal 23-26 cm.
2) Distantia kristarum
Untuk memeriksa jarak antara krista iliaka terjauh kanan dan
kiri, ukuran sekitar 26-29 cm.
3) Konjugata eksterna
Untuk memeriksa antara tepi atas simfisis dan prosesus
spinosus lumbal V, ukuran normal 18-20 cm.
4) Lingkar panggul
Untuk memeriksa dari tepi atas simfisis pubis, mengelilingi
kebelakang melalui pertengahan SIAS dan trochanter mayor
kanan, ke ruas lumbal V dan kembali ke simfisis melalui
31
pertengahan SIAS dan trochanter mayor kiri dan berakhir di
tepi atas simfisis, ukuran normal 80-90 cm.
e. Anogenital
Menurut Astuti (2012), pemeriksaan anogenetal meliputi:
1) Vulva vagina
Pemeriksaan meliputi adanya varises, luka, kemerahan,
pengeluaran pervaginam, kelenjar bartolini (bengkak, massa).
2) Perineum
Pemeriksaan meliputi ada atau tidaknya bekas luka pada
perineum.
3) Anus
Pemeriksaan meliputi ada atau tidaknya haemoroid pada
anus.
f. Pemeriksaan Penunjang
Data penunjang diperlukan sebagai pendukung diagnosa,
apabila diperlukan. Misalnya pemeriksaan laboratorium, seperti
pemeriksaan Hb. Dalam kasus ini pemeriksaan penunjang
dilakukan, yaitu dengan melakukan pemeriksaan Hb. Kadar Hb pada
ibu yang mengalami anemia sedang adalah 7-8 gr%
(Manuaba, 2007).
Langkah II : Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Setelah ditentukan masalah dan masalah utamanya maka bidan
32
merumuskannya dalam suatu pernyataan yang mencakup kondisi ,
masalah, penyebab, dan prediksi terhadap kondisi tersebut
(Estiwidani, 2008).
Ny.X GPA umur xx tahun umur kehamilan xx minggu dengan
Anemia Sedang.
Data dasar :
1) Data subjektif :
a) Ibu mengatakan umurnya.
b) Ibu mengatakan kehamilan yang keberapa.
c) Ibu mengatakan merasa cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang.
2) Data objektif : .
Data Objektif meliputi dari pemeriksaan inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi, antara lain :
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
c) Vital sign
(1) Tekanan darah
(2) Suhu
(3) Nadi
(4) Respirasi
d) Pemeriksaan laborat hb
33
3) Masalah
Masalah dalam asuhan kebidanan digunakan istilah
masalah dan diagnosis. Kedua istilah tersebut dipakai karena
beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis,
tetapi tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana
yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan
bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap
diagnosisnya (Sulistyawati, 2009). permasalahan yang sering
muncul pada ibu hamil anemia sedang berupa gangguan rasa
nyaman (pusing, cepat lelah, dan badan terasa lemas)
(Manuaba, 2007).
4) Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien
berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2009).
kebutuhan pada ibu hamil dengan anemia sedang, memberikan
dukungan moril pada ibu, memberikan informasi tentang
penyebab keluhan.
Langkah III : Diagnosa Potensial
Pada langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan
masalah atau diagnosis potensial yang lain berdasarkan rangkaian
masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan sambil terus mengamati keadaan pasien
(Sulistyawati, 2009). Pada kasus ibu hamil dengan anemia sedang
34
diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah anemia berat
(Manuaba, 2007).
Langkah IV : Tidakan Segera
Dalam pelaksanaannya terkadang bidan dihadapkan pada beberapa
situasi yang memerlukan penanganan segera dimana bidan harys segera
melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien (Sulistyawati, 2009).
Dengan diagnosa atau masalah potensial, maka tindakan antisipasi yang
dilakukan antara lain meliputi : Pemberian terapi sulfas ferrosus 120
mg per oral ditambah asam folat 400 mg per oral (Manuaba, 2010), tablet
Fe serta memberikan motivasi pada ibu berupa meningkatkan
pengetahuan tentang pentingnya keluarga sadar gizi.
Langkah V : Rencana Tindakan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat
harus berdasarkan pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan,
teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti (evidence based
care), serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang
diinginkan dan tidak diinginkan oleh pasien (Sulistyawati, 2009).
Langkah VI : Pelaksanaan
Pada asuhan ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman
(Sulistyawati, 2009). Pelaksanaan pada kasus Anemia Sedang menurut
Sulistyawati (2009) adalah :
35
a. Observasi keadaan umum dengan pemeriksaan vital sign
b. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang :
1) Status gizi ibu hamil serta pengaruhnya terhadap bayi
yang dilahirkan.
2) Pentingnya gizi selama hamil dan menyusui.
3) Beri informasii tentang tablet Fe
4) Pemberian makan tambahan yang mengandung zat besi
seperti sayuran hijau, misalnya bayam, sawi, kangkung.
5) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
6) Anjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas berat
7) Anjurkan ibu untuk ANC teratur
8) Pemberian terapi sulfas ferrosus 120 mg per oral ditambah asam
folat 400 mg per oral.
Langkah VII : Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi sesuai criteria yang telah ditetapkan
didalam rencana kegiatan dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan dari
hasil tindakan yang dilakukan (Estiwidani, 2008).
a. Keadaan umum ibu baik
b. Ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil
b. Ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe secara teratur
c. Ibu mengerti tentang makanan tambahan bagi ibu hamil
d. Ibu bersedia untuk istirahat cukup
e. Ibu bersedia untuk mengurangi aktivitas yang berat
36
f. Hb meningkat sampai tidak anemia lagi (11gr%)
g. Ibu bersedia untuk ANC secara teratur
h. Ibu bersedia kontrol ulang jika bila kondisinya semakin buruk
segera mungkin.
Data Perkembangan
Pendokumentasian data perkembangan asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan menggunakan SOAP, menurut Yulifah dkk, (2013),
antara lain :
S : Subjektif
Data subjektif merupakan data yang berhubungan/ masalah dari
sudut pandang pasien. Subjektif merupakan langkah pertama
yaitu pengkajian pada varney.
O : Objektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi
yang jujur, hasil pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium/ pemeriksaan diagnostik lain. Objektif merupakan
langkah pertama yaitu pengkajian pada varney.
A : Assessment
Assessment merupakan pendokumentasian hasil analisis dan
interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.
Assessment merupakan langkah kedua yaitu pada intrerpretai data
pada varney.
P : Planing
37
Planing adalah membuat rencana asuhan saat ini dan akan
datang, untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang
sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
Planning merupakan langkah kelima yaitu perencanaan asuhan
kebidanan, keenam yaiu pelaksanaan asuhan kebidanan, dan
ketujuh yaitu evaluasi dari perencanaan, dan pelaksanaan asuhan
kebidanan yang telah diberikan pada varney.
C. Landasan Hukum
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan yang disebutkan pada :
Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanaan yang meliputi :
1. Pelayanan kesehatan ibu
2. Pelayanan kesehatan anak
3. Pelayan kesehatan reproduksi dan KB
Pasal 10
1. Pelayanan kesehatan ibu dimaksud pada pasal 9 huruf a diberi pada masa
prahamil, kehamilan, persalian, dan nifas, menyusui, dan masa diantara 2
kehamilan.
2. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksut pada ayat 1
diantaranya menyebutkan pelayanan masa pra kehamilan, pelayanan
38
antenatal pada kehamilan normal, pelayanan konseling pada masa
antara dua kehamilan.
3. Sebagaimana dimaksut pada ayat 2 Bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan disebutkan berwenang dalam Fasilitas atau
bimbingan khusus seperti pemberian tablet Fe pada ibu hamil,
penyuluhan dan konseling, dan bimbingan pada kelompok ibu hamil.
39
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Studi
Jenis studi yang digunakan penulis dalam studi ini adalah studi
kasus. Studi kasus adalah melakukan penelitian yang rinci tentang seseorang
atau suatu unit selam kurun waktu tertentu. Jenis studi kasus yang digunakan
penulis adalah metode diskriptif. Metode diskriptif yaitu suatu metode
penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskriptif keadaan suatu objek (Notoatmodjo, 2012).
Studi kasus yang dilakukan penulis menggambarkan tentang asuhan
kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu
dengan Anemia Sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri dengan
menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah Varney dari
pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangan menggunakan SOAP.
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi studi kasus adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut
dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian
tersebut (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan di BPM Tarmi
Girimarto Wonogiri.
C. Subjek Studi Kasus
Subjek studi kasus adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti
menjadi pusat perhatian sasaran peneliti (Arikunto, 2013). Subjek dalam kasus
ini adalah Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu dengan Anemia
Sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri.
40
D. Waktu Studi Kasus
Waktu studi kasus adalah langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut,
(notoatmodjo, 2012). Pengambilan studi pendahuluan ini dilaksanakan pada 1
November 2015 dan pengambilan studi kasus pada tanggal 4 April – 2 Mei
2016.
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehngga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2013). Pada kasus ini menggunakan instrumen
pemeriksaan kehamilan dengan 7 Langkah Varney dan data perkembangan
SOAP.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan studi kasus ini digunakan berbagai pengumpulan
data antara lain data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Adalah Data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung
pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2011)
a. Pemeriksaan Fisik
Menurut Priharjo (2007), Pemeriksaan fisik digunakan untuk
mengetahui keadaan fisik pasien sistematis dengan cara:
41
1) Inspksi
Inspeksi merupakan proses observasi dengan mengunakan mata.
Pada kasus ini dilakukan berurutan mulai dari kepala hingga
ujung kaki, pada pemeriksaan muka dan conjungtiva terlihat
pucat.
2) Palpasi
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan.
Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan
atau organ. Pada kasus anemia sedang dilakukan pemeriksaan
palpasi abdomen Leopold 1.
3) Perkusi
Perkusi merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk-
ngetukkan jari (sebagai alat untuk menghasilkan menghasilkan
suara) ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk
membandingkan bagian yang kiri dengan yang kanan. Perkusi
bertujuan untuk mengidentifikasikan lokasi, ukuran,bentuk, dan
konstistensi jaringan. Pada kasus anemia sedang dilakukan
pemeriksaan fisik patella kanan dan kiri negatif atau positif.
4) Auskultasi
Auskultasi merupakan metode pengkajan yang menggunakan
stetoskop untuk memperjelas pendengaran. Pada kasus anemia
sedang stetoskop digunakan untuk mendeteksi bunyi jantung
pasien dan untuk mengukur tekanan darah ibu.
42
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara
mewanwancarai langsung responden yang diteliti, sehingga metode
ini memberikan hasil secara langsung (Hidayat, 2014). Pada kasus
ini yang di wawancara adalah Ny.R umur 23 tahun G1P0A0 umur
kehamilan 9+2
minggu dengan Anemia Sedang, BPM Tarmi dan
keluarga.
c. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk
mencari perubahan atau hal-hal yang diteliti (Hidayat, 2014). Pada
kasus ini penulis memperoleh data subyektif yaitu melakukan
pengamatan langsung kepada klien yaitu observasi tentang keadaan
umum, tanda-tanda vital, penimbangan berat badan, dan
pemeriksaan Hb untuk mengetahui keadaan perkembangan dan
perawatan yang telah dilakukan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya berupa data
dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia, (Saryono, 2011).
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari permasalahan
penelitian (Hidayat, 2014). Pada kasus ini studi kepustakaan berupa
43
buku-buku referensi, artikel internet, karya ilmiah yang terdahulu, dan
sumber pustaka lainnya yang menunjang studi kasus ini dari tahun
2005-2015.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prsasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya, (Arikunto,
2013). Dalam studi kasus ini, dokumentasi dilakukan dengan cara
pengumpulan data ibu hamil dengan anemia sedang di BPM Tarmi
Girimarto Wonogiri.
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara lain:
1. Alat dan bahan dalam pengambilan data antara lain
a. Format pengkajian pada ibu hamil.
b. Buku tulis.
c. Bolpoint
2. Alat dan bahan dalam pemeriksaan fisik dan observasi:
a. Metlin (pita ukur)
b. Tensi meter
c. Termometer
d. Jam tangan/arloji
e. Hb set digital
f. Stetoskop
44
3. Alat dan bahan yang digunakan dalam pendokumentasian adalah buku
kesehatan ibu dan anak dan alat tulis.
H. Jadwal Studi Kasus
Jadwal studi kasus adalah langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal studi kasus, sampai dengan penulisan laporan peneitian, beserta
waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2012). Jadwal studi kasus terlampir.
45
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER I
PADA NY. R G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 9+2 MINGGU
DENGAN ANEMIA SEDANG DI BPM TARMI
GIRIMARTO WONOGIRI
Ruang : Priksa
Tanggal : 4 April 2016
No.RM : -
A. Tinjauan Kasus
Tanggal : 4 April 2016 pukul : 14.30 WIB
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien Identitas Suami
Nama : Ny. R Nama : Tn. W
Umur : 23 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku, Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Petung 24/09, Bubakan, Girimarto, Wonogiri.
46
b. Anamnesa (Data Subjektif)
1) Keluhan utama pada waktu masuk
Ibu mengatakan baru pertama kali memeriksakan kehamilannya
karena mengeluh mual, pusing, lemas dan mudah lelah sejak 3 hari
yang lalu.
2) Riwayat Menstruasi
a) Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertama kali
pada umur 12 tahun.
b) Siklus : Ibu mengatakan siklus menstruasinya ± 28
hari.
c) Lama : Ibu mengatakan lama menstruasinya 6-7
hari.
d) Banyaknya : Ibu mengatakan mengganti pembalut 2 – 3
kali sehari.
e) Teratur/tidak : Ibu mengatakan menstruasinya teratur
setiap bulan.
f) Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darah menstruasinya
encer dan berwarna merah segar
g) Dismenorhoe : Ibu mengatakantidak merasakan nyeri
perut bagian bawah pada saat haid sampai
mengganggu aktivitas.
47
3) Riwayat hamil ini
a. HPHT : Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir
pada tanggal 30 Januari 2016
b. HPL : Hari perkiraan lahir 27 Oktober 2016
c. Gerakan janin: Ibu mengatakan belum merasakan gerakan
janin.
d. Vitamin atau jamu yang dikonsumsi
Ibu mengatakan belum mengkonsumsi obat apapun.
e. Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan merasakan mual, pusing,
lemas dan mudah lelah.
f. ANC : Ibu mengatakan priksa hamil 1 kali di
bidan
Trimester I : UK 9+2
minggu.
g. Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan.
h. Imunisasi TT : Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi
TT saat capeng.
i. Kekhawatiran khusus
Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini.
48
4) Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang sakit apapun, seperti flu
atau batuk, tetapi kepalanya pusing dan merasa lemas.
b. Riwayat penyakit sistemik
(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa
berdebar-debar di dada bagian kanan dan kiri
saat beraktifitas dan tidak berkeringat dingin
saat melakukan aktifitas ringan.
(2) Ginjal :Ibu mengatakan tidak pernah meraskan nyeri
pada pinggang sebelah kanan dan kiri.
(3) Asma :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
sesaknafas yang berkepanjangan.
(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk
berkepanjangan yang tidak kunjung sembuh
lebih dari 2 minggu.
(5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning
pada mata, ujung kuku dan kulit.
(6) DM : Ibu mengatakan tidak mudah haus, lapar dan
sering buang air kecil lebih dari 4 kali pada
malam hari.
49
(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dan
tidak pernah mengalami sakit kepala yang
menetap.
(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
kejang sampai mengeluarkan busa dari
mulut.
(9) Lain- lain : Ibu mengatakan memiliki sakit maag.
c. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak ada yang memiliki penyakit menular
misalnya TBC, hepatitis, HIV/AIDS dan penyakit menurun
seperti DM, jantung dan hipertensi.
d. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak ada yang memiliki riwayat keturunan kembar.
5) Riwayat perkawinan
a. Status perkawinan : sah, menikah 1 kali
b. Kawin / menikah : umur 19 tahun dengan suami umur
23 tahun, Lamanya ±4 tahun.
50
6) Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi pil selama 3
tahun.
7) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No
.
Thn/ Tgl
Partus
Tempat
Partus
UK
Jenis
Partus
Penolong
Anak Nifas Keadaan
Anak
Sekarang JK BB PB Kead Laktasi
Hamil Sekarang
8) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
(1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x sehari,
porsi sedang (nasi, sayur, lauk) dan minum ±8 gelas air
putih dalam sehari.
(2) Selama hamil : Ibu mengatakan selama hamil
makan 2-3x sehari , porsi sedikit (nasi, sayur, lauk,
kadanng ditambah buah), tetapi semenjak 2 hari ini
tidak nafsu makan, dalam sehari ibu hanya makan
dengan porsi 1 piring (nasi, sayur, lauk) dan minum air
putih 6-7 gelas dan segelas teh dalam sehari.
b) Eliminasi
(a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK 5-6x dan
BAB 1x dalam sehari.
51
(b) Selama hamil : Ibu mengatakan BAK 9-10x dan
BAB 1x dalam sehari.
c) Aktivitas
(a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan pekerjaan rumah
dilakukan sendiri.
(b) Selama hamil : Ibu mengatakan pekerjaan rumah
dibantu suami.
d) Istirahat/tidur
(a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ±1 jam
dan tidur malam ±7 jam.
(b) Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang ±2 jam
dan tidur malam ±8 jam.
e) Seksualitas
(a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan
hubungan seksual 2-3x dalam seminggu.
(b) Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan
hubungan seksual± 1x dalam seminggu.
f) Personal Hygiene
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, danganti baju 2
kali dalam sehari dan keramas 2
harisekali.
52
Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari dan ganti baju 2
kali dalam sehari dan keramas 3 hari
sekali.
g) Psikososial budaya
(1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.
(2) Kehamilan ini direncanakan/tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
(3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan jenis kelamin perempuan atau laki-laki
sama saja.
(4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan semua keluarganya sangat mendukung
atas kehamilannya.
(5) Keluarga yang tinggal serumah
Ibu mengatakan tinggal bersama suami dan orang
tuanya.
(6) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun,
tetapi ibu tidak suka dengan danging kambing.
53
(7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan ada adat istiadat atau tradisi mitoni saat
usia kehamilannya 7 bulan.
(8) Penggunaan obat-obatan/rokok
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan
apapun kecuali obat/vitamin yang diberikan oleh bidan
dan baik ibu maupun suami tidak merokok.
c. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)
1) Status Generalis
a) Keadaan Umum : Cukup
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV : TD : 90/70 mmHg S : 36, 2oC
R : 21 x/menit N : 86x/menit
d) TB : 157 cm
e) BB sebelum hamil : 54 kg
f) BB selama hamil : 55 kg
g) LILA : 23 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(1) Rambut : Bersih, tidak berketombe, tidak rontok
(2) Muka : Pucat, tidak ada cloasma gravidarum
(3) Mata
(a) Oedema : Tidak ada oedema
54
(b) Conjungtiva : Pucat
(c) Sklera : Putih
(4) Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada
benjolan.
(5) Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen
(6) Mulut/ gigi/ gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak
ada caries, gusi tidak berdarah.
b) Leher
(1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran
(2) Tumor : Tidak ada benjolan
(3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
c) Dada dan axilla
(1) Mammae
(a) Membesar : Pembesaran normal
(b) Tumor : Tidak ada benjolan
(c) Simetris : Simetris kanan dan kiri
(d) Areola : Hiperpigmentasi
(e) Puting susu : Menonjol, bersih
(f) Kolostrum : Belum keluar
(2) Axilla
(a) Benjolan : Tidak ada benjolan
(b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
55
d) Ekstermitas
(1) Atas : Normal, tidak ada oedema
(2) Bawah
(a) Varices : Tidak ada varices
(b) Oedema : Tidak ada oedema
(c) Reflek patella: Positif, kanan dan kiri
(d) Kuku : Merah muda
3) Pemerikasaan khusus Obstetri (Lokalis)
a. Abdomen
(1) Inspeksi
(a) Pembersaran perut : Sesuai dengan umur
kehamilan
(b) Bentuk perut : Memanjang
(c) Linea alba/nigra : Linea nigra
(d) Strie albican/livide : Tidak ada
(e) Kelainan : Tidak ada
(2) Palpasi
(a) Pergerakan janin : Belum teraba gerakan janin
(b) Leopold I : Balotement
(c) Leopold II : Tidak dilakukan
(d) Leopold III : Tidak dilakukan
(e) Leopold IV : Tidak dilakukan
(f) TBJ : Tidak dilakukan
56
(3) Auskultasi
DJJ punctum maximum : Tidak dilakukan
Frekuensi : Tidak dilakukan
Teratur / tidak : Tidak dilakukan
b. Pemeriksaan panggul
c. Kesan panggul : Normal (Gynekoid)
d. Distansia spinarum : Tidak dilakukan
e. Distansia kristarum : Tidak dilakukan
f. Conjungata eksterna : Tidak dilakukan
g. Lingkar panggul : 88 cm
c. Anogenital
(1) Vulva vagina
(a) Varices : Tidak ada varices
(b) Luka : Tidak ada luka
(c) Kemerahan : Tidak ada kemerahan
(d) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
(e) Pengeluaran pervaginam:Tidak ada pengeluaran
pervaginam
(2) Perineum
(a) Bekas luka : Tidak ada bekas luka
(b) Lain-lain : Tidak ada kelainan
(3) Anus
(a) Haemorhoid : Tidak ada haemorhoid
57
(b) Lain-lain : Tidak dilakukan
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Hb 8 gr%
2. Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan
2. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 4 April 2016 Pukul : 15,00 WIB
a. Diagnosa Kebidanan
Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu dengan anemia sedang.
Data Dasar :
DS :
1) Ibu mengatakan bernama Ny.R
2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, belum pernah
melahirkan dan belum pernah keguguran.
3) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 30 Januari 2016.
4) Ibu mengatakan merasakan pusing sejak 3 hari yang lalu, merasa
lemas, mudah lelah.
DO :
1) Keadaan umum : Cukup
2) Kesadaran :Composmentis
3) TTV :TD : 90/70 mmHg S : 36,2oC
R : 21 x/menit N : 86 x/menit
4) BB sebelum hamil : 54 kg
58
5) BB selama hamil : 55 kg
6) HPL : 27 Oktober 2016
7) Inspeksi
a) Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak berketombe.
b) Muka : Pucat, tidak ada cloasmagravidarum.
c) Mata : Tidak ada oedema.
8) Palpasi
a) Pergerakan janin : Belum teraba gerakan janin
b) Leopold I : Ballotement
9) Pemeriksaan Laboratorium :
a) Hb : 8 g%
b. Masalah
Ibu merasa cemas dengan kehamilannya karena sering pusing, lemas
dan mudah lelah sejak tiga hari yang lalu.
c. Kebutuhan
Memberi support mental kepada ibu.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadi anemia berat.
IV. TINDAKAN SEGERA
1. Beri tablet Fe 60 mg dosis 2x1 tablet perhari.
2. Beri B6 50 mg dosis 1x1 tablet perhari.
59
3. Beri antasid 500 mg dosis 1x1 tablet perhari.
4. Beri vitamin C 50 mg dosis 2x1 tablet perhari.
V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal 4 April 2016 pukul 15.05 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Beri pendidikan kesehatan kepada ibu tentang tablet penambah darah
3. Beri informasi kepada ibu tentang gizi ibu hamil
4. Beri dukungan moril
5. Beri ibu terapi.
6. Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup.
7. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah dua minggu lagi
VI. PELAKSANAAN
Tanggal :4 April 2016
1. Pukul 15.10 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
Tekanan darah : 90/70 mmHg, Nadi : 88 x/menit, suhu : 36,7ᵒC,
respirasi :20 x/menit, conjungtiva : pucat , muka: pucat, Hb: 8gr%.
2. Pukul 15.15 WIB Memberi informasi tentang tablet Fe, guna zat besi
untuk penambah darah dan mencegah timbulnya anemia bila terjadi
akan membahayakan jiwa ibu dan menghambat pertumbuhan janin,
dosis untuk ibu hamil yaitu 60 mg/hari, jadi dosis zat besi selama
hamil yaitu 90 mg tablet selama hamil.
60
3. Pukul 15.20 WIB Memberi informasi tentang kebutuhan gizi ibu
hamil, contoh menu gizi seperti sayuran, buah-buahan, daging.
4. Pukul 15.25 WIB Memberi dukungan moril, memotivasi ibu agar
tidak cemas dengan kehamilan saat ini.
5. Pukul 15.30 WIB Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur
siang 2 jam dan tidur malam 8 jam.
6. Pukul 15.35 WIB Memberi terapi obat : tablet Fe 60 mg dosis 2x1
tablet perhari sebanyak 30 tablet, Beri B6 50 mg dosis 1x1 tablet
perhari sebanyak 30 tablet, Beri antasid 500 mg dosis 1x1 tablet
perhari sebanyak 30 tablet diminum hanya pada saat nyeri perut, Beri
vitamin C 50 mg dosis 2x1 tablet perhari sebanyak 30 tablet.
7. Pukul 15.40 WIB Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah
dua minggu lagi
VII. EVALUASI
Tanggal 4 April 2016
1. Pukul 15.40 WIB Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan.
2. Pukul 15.45 WIB ibu sudah mengerti dan paham tentang tentang
tablet besi
3. Pukul 15.50 WIB ibu sedah mengerti dan paham tentang kebutuhan
gizi ibu hamil
4. Pukul 15.55 WIB ibu sudah tidak cemas dengan keadaan saat ini.
5. Pukul 16.00 WIB ibu bersedia untuk istirahat cukup
61
6. Pukul 16.05 WIB ibu sudah diberi terapi obat
7. Pukul 17.10 WIB ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah dua
minggu lagi
62
DATA PERKEMBANGAN I
Kunjungan Rumah 1
Tanggal 18 April 2016 pukul 15.00 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan pusing sudah agak berkurang.
2. Ibu mengatakan obatnya sudah diminum secara teratur.
3. Ibu sudah makan-makanan yang bergizi.
4. Ibu mengatakan sudah istirahat cukup.
O : Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
Kesadaran ibu
Tekanan Darah
Nadi
: Baik
: Composmentis
: 100/80 mmHg
: 86x/menit
Suhu
: 36,0C
Respirasi
: 20x/menit
Muka
: Masih agak pucat
Mata
: Conjungtiva pucat, sklera putih
2.
Palpasi
Kontraksi
Umur kehamilan
: Tidak ada
: 11+2
minggu
63
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 9,8 gr %.
A : Assaesment
Ny. R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 11+2
minggu, dengan anemia ringan.
P : Planing
Tanggal 15 April 2016
1. Pukul 15.10 WIB Memberitahu hasil pemeriksaan fisik.
2. Pukul 15.15 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi.
3. Pukul 15.20 Menganjurkan ibu melanjutkan minum obat : tablet Fe
60 mg dosis 2x1 tablet perhari, Beri B6 50 mg dosis 1x1 tablet
perhari, Beri antasid 500 mg dosis 1x1 tablet perhari diminum
hanya pada saat nyeri perut, Berivitamin C mg dosis 2x1 tablet
perhari.
4. Pukul 15.25 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang
cukup.
5. Pukul 15.30 WIB Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan
rumah dua minggu lagi.
64
E : Evaluasi
Tanggal 15 April 2016
1. Pukul 15.30 WIB ibu sudah tahu hasil pemeriksaannya.
Keadaan ibu : Baik
Kesadaran :composmentis
Tekanan darah :
100/80mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,2 0C
Respirasi : 20x/menit
2. Pukul 15.35 WIB ibu sudah mengkonsumsi makanan yang
mengandung zar besi seperti : sayuran hijau, daging, hati dan
kacang-kacangan.
3. Pukul 15.40 WIB ibu bersedia untuk minum obat.
4. Pukul 15.45 WIB ibu bersedia untuk istirahat cukup
5. Pukul 15.50 WIB ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah
dua minggu lagi.
65
DATA PERKEMBANGAN II
Kunjungan Rumah 2
Tanggal 2 Mei 2015 pukul 15.00 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak pusing lagi.
2. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi sayuran hijau, hati, telur dan
buah.
3. Ibu mengatakan obatnya habis.
O : Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran ibu
: Composmentis
Tekanan Darah
: 100/80 mmHg
Nadi
: 82x/menit
Suhu
: 36,2ᵒC
Respirasi
: 20x/menit
Muka
: Tidak pucat
Mata
: Conjungtiva merah muda, sklera putih
2.
Palpasi
66
Kontraksi
: tidak ada
3. Pemeriksaan kadar Hb: 11,1 gr%.
A : Assaesment
Ny.R G1P0A0 Umur 23 tahun hamil 13+2
minggu dengan riwayat anemia
sedang.
P : Planing
Tanggal 2 Mei 2016
1. Pukul 15.10 WIB Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.
2. Pukul 15.15 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi setiap hari.
3. Pukul 15.20 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup.
4. Pukul 15.25 WIB Menganjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan
bila ada keluhan.
E : Evaluasi
Tanggal 2 Mei 2016
1. Pukul 15.25 WIB ibu sudah tahu hasil pemeriksaannya.
Keadaan ibu : Baik
Kesadaran :Composmentis
Tekanan darah : 110/80mmHg
Nadi : 82x/menit
67
Suhu : 36,2ᵒC
Respirasi : 22x/menit
Hb : 11,1 gr%.
2. Pukul 15.30 WIB ibu sudah mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi seperti : sayuran hijau, daging, hati dan kacang-
kacangan.
3. Pukul 15.35 WIB ibu bersedia untuk istirahat cukup.
4. Pukul 15.40 WIB ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan 2
minggu lagi atau bila ada keluhan.
68
B. PEMBAHASAN
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.R G1P0A0 umur
23 tahun hamil 9+2
minggu dengan anemia sedang di BPM Tarmi
Girimarto Wonogiri pada tanggal 4 April 2016 sampai 2 Mei 2016
penulis akan membahas isi Karya Tulis Ilmiah, khususnya tinjauan kasus
untuk melihat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada Asuahan
Kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang. Pada pembahasan ini
penulis juga membandingkan teori-teori medis dengan teori Asuhan
Kebidanan pada praktek sehari-hari dilapangan. Pembahasan ini dibuat
menurut tahapan tujuh langkah manajemen kebidanan Varney yang
dimulai dari pengkajian sampai evaluasi yaitu sebagai berikut:
1. Pengkajian
Dalam pengkajian didapatkan data subyektif Keluhan utama
adalah untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2009). Pada kasus ibu hamil
dengan anemia sedang keluhan utamanya adalah cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih
hebat dari hamil muda (Manuaba, 2012). Data obyektif terlihat
conjungtiva pucat, tekanan darah, nadi meningkat dan lemah,
respirasi, suhu, data penunjang diperlukan sebagai pendukung
apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium.
Pada kasus anemia sedang dilakukan pemeriksaan data
penunjang yaitu Hb (Manuaba, 2010).
69
Pada kasus data Subyektif didapatkan Ny.R G1P0A0 umur
23 tahun hamil 9+2
minggu dengan anemia sedang mengeluh mual,
pusing, lemas dan mudah lelah sejak 3 hari yang lalu. Data
obyektif didapatkan (keadaan umum:cukup, kesadaran
composmentis, tekanan darah : 90/70mmHg, nadi : 88x/m, suhu :
36,°C, respirasi : 22x/m, muka:terlihat pucat, mata : conjungtiva
pucat, Hb: 8 gr %)
Pada pengkajian ini tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan kasus di lapangan.
2. Interpretasi Data
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam
lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosa kebidanan yang dikemukakan dari hasil pengkajian
atau yang menyertai diagnosa (Varney, 2007). Ny.X umur X tahun
GXPXAX umur kehamilan X minggu, dengan anemia Sedang.
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien
yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa
(Kusbandiyah 2010). Menurut Manuaba 2007, permasalahan yang
muncul pada ibu hamil dengan anemia sedang berupa gangguan
rasa nyaman (pusing, cepat lelah, dan badan terasa lemas).
Kebutuhan adalah hal –hal yang dibutuhkan oleh pasien dan
belum terindikasi dalam diagnosa dan masalah yang
didapatkan dengan melakukan analisa data (Kusbandiyah,
70
2010). Menurut Sulistyowati, 2011, kebutuhan pada ibu hamil
dengan anemia sedang, memberikan dukungan moril pada ibu dan
memberikan informasi tentang penyebab keluhan (Sulistyowati,
2011).
Pada interpretasi data diperoleh diagnose Ny.R G1P0A0
umur 23 tahun hamil 9+2
minggu dengan anemia sedang masalah
yang muncul yaitu gangguan rasa nyaman berupa sering pusing,
lemas, dan mudah lelah. kebutuhan yang diberikan adalah
memberikan dukungan moril dan memberikan informasi tentang
penyebab keluhan. pada kasus ini penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan praktik.
3. Diagnosa potensial
Pada kasus ibu hamil dengan anemia sedang diagnosa
potensial yang mungkin terjadi adalah anemia berat (Manuaba,
2007).
Pada kasus Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu
dengan anemia sedang tidak terjadi anemia berat karena
pemberian obat sesuai terapi dan sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh pasien. Pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan praktik.
4. Antisipasi
Dengan diagnosa atau masalah potensial, maka tindakan
antisipasi yang dilakukan antara lain meliputi : Pemberian terapi
71
sulfas ferrosus 120 mg per oral ditambah asam folat 400 mg per oral
(saifudin, 2012), Antisipasi pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil
9+2
minggu dengan anemia sedang adalah pemberian terapi yaitu
tablet Fe 60 mg dosis 2x1 tablet perhari , Beri B6 50 mg dosis 1x1
tablet perhari , Beri antasid 500 mg dosis 1x1 tablet perhari, Beri
Vitamin 50 mg dosis 2x1 tablet perhari. Pada kasus Ny.R pada
langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek
dilapangan.
5. Perencanaan
Menurut Sulistyawati ( 2009), rencana asuhan pada ibu
hamil dengan anemia sedang antara lain :
a. Observasi keadaan umum dengan pemeriksaan vital sign
b. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang :
1) Status gizi ibu hamil serta pengaruhnya terhadap bayi yang
dilahirkan.
2) Pentingnya gizi selama hamil dan menyusui.
c. Beri informasii tentang tablet Fe
d. Pemberian makan tambahan yang mengandung zat besi seperti
sayuran hijau, misalnya bayam, sawi, kangkung.
e. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
f. Anjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas berat
g. Anjurkan ibu untuk ANC teratur
h. Pemberian terapi sulfas ferrosus 120 mg per oral ditambah
72
asam folat 400 mg per oral.
i. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang bila kondisinya semakin
buruk segera mungkin.
Pada kasus Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu dengan
anemia sedang, penulis membuat perencanaan sebagai berikut :
a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
b. Beri pendidikan kesehatan kepada ibu tentang tablet penambah
darah.
c. Beri informasi ulang kepada ibu tentang gizi ibu hamil
d. Beri dukungan moril
e. Beri terapi obat pada ibu : tablet Fe 60 mg dosis 2x1 tablet
perhari sebanyak 30 tablet, Beri B6 50 mg dosis 1x1 tablet
perhari sebanyak 30 tablet, Beri antasid 500 mg dosis 1x1 tablet
perhari sebanyak 15 tablet diminum hanya pada saat nyeri perut,
Beri vitamin C 50 mg dosis 2x1 tablet perhari sebanyak 30 tablet
f. Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup.
g. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah dua minggu lagi.
Pada kasus Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9+2
minggu
dengan anemia sedang pada teori dan praktik terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.
6. Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksankan asuhan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun oleh penulis,. Dalam teori menurut (Sulistyawati,
73
2011), anemia sedang perlu penanganan dengan pemantauan kadar
Hb, memberi terapi obat-obatan yaitu Fe dan Vitamin C. Sedangkan
dalam lahan praktek dilakukan pemantauan kadar Hb dan diberikan
obat yaitu tablet Fe 60 mg dosis 2x1 tablet perhari sebanyak 30 tablet,
B6 50 mg dosis 1x1 tablet perhari sebanyak 30 tablet, Antasid 500 mg
dosis 1x1 perhari sebanyak 30 tablet, Vitamin C 50mg dosis 2x1
tablet perhari sebanyak 30 tablet. Dalam langkah ini ada kesenjangan
antara teori dan praktek dilahan.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar telah dipenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
rencana tersebut dapat dianggap efektif dalam pelaksanaanya
(Estiwidani, 2008).
Kasus pada Ny. R G1P0A0 hamil dengan anemia sedang telah
dilakukan asuhan kebidanan selama 28 hari dari tanggal 4 april 2016 –
2 Mei 2016, dengan kunjungan rumah sebanyak dua kali, kunjungan
pertama ibu mengatakan obatnya diminum secara teratur dan pusing
sudah berkurang, istirahat yang sesuai yang dianjurkan, mengkonsumsi
sayuran hijau serta makanan yang mengandung zat besi secara rutin
setiap hari hasil pemeriksaan Hb adalah 9,8 gr%. Kunjungan keempat
keadaan ibu sudah membaik, hasil pemeriksaan Hb adalah 11,1 gr% .
74
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil Hb meningkat dari
tanggal 4 April 2015 – 2 Mei 2016. Pemberian terapi dan asuhan
kebidanan telah dilaksanakan secara efektif, efisien dan aman, maka
anemia sedang pada ibu hamil Ny. R G1P0A0 umur 23 tahun dapat
teratasi tanpa ada komplikasi yang lain. Dalam langkah ini ada
kesenjangan antara teori dan praktek.
75
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian Karya Tulis Ilmiah tentang
Asuhan Kebidanan pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9 +2
dengan
anemia sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri, penulis dapat
menulis kesimpulan lebih meningkatkan Asuhan Kebidanan khususnya
pada ibu hamil dengan anemia sedang, antara lain :
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan
menggunakan manajemen 7 langkah varney pada ibu hamil dengan
anemia sedang maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dalam melakukan pengkajian terhadap Ny.R G1P0A0 umur 23
tahun hamil 9 +2
dengan anemia sedang di BPM Tarmi Girimarto
Wonogiri dilaksanakan dengan pengumpulan data subjektif yang
diperoleh dari wawancara dari pasien dengan keluhan sering
pusing, lemas dan mudah lelah data objektif diperoleh dari
pemeriksaan fisik yaitu keadaan umum cukup serta pemeriksaan
penunjang laboratorium Hb : 8 gr%.
2. Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara
teliti dan akurat sehingga didapatkan diagnosa yaitu Ny.R G1P0A0
umur 23 tahun hamil 9 +2
dengan anemia sedang di BPM Tarmi
76
Girimarto Wonogiri, teraba ballotemen dengan anemia sedang.
Masalah yang muncul yaitu rasa cemas karena mengeluh pusing,
lemas, dan mudah lelah, dan kebutuhan memberin support mental
kepada ibu.
3. Diagnosa potensial pada kasus Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil
9 +2
dengan anemia sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri.
tidak muncul karena adanya antisipasi yang tepat.
4. Antisipasi pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9 +2
dengan
anemia sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri agar tidak
terjadi diagnosa potensial yaitu dengan pemberian terapi tablet
Fe 60 mg dosis 2x1 tablet perhari , B6 50 mg dosis 1x1 tablet
perhari , antasid 500 mg dosis 1x1 tablet perhari, Vitamin C 50
mg dosis 2x1 tablet perhari.
5. Rencana tindakan yaitu menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup dan memberikan informasi tentang tablet Fe, informasi
tentang nutrisi ibu hamil serta memberikan terapi tablet Fe 60 mg
dosis 2x1 tablet perhari , B6 50mg dosis 1x1 tablet perhari,
antasid 500 mg dosis 1x1 tablet perhari, Vitamin C 50 mg dosis
2x1 tablet perhari.
6. Pelaksanaan pada Ny.R G1P0A0 umur 23 tahun hamil 9 +2
dengan anemia sedang di BPM Tarmi Girimarto Wonogiri sudah
dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.
7. Evaluasi pada ibu hamil dengan anemia sedang dengan memberi
77
asuhan kebidanan selama 50 hari KU ibu baik, conjungtiva merah
muda, pusing berkurang, dan Hb meningkat dari 8 gr% menjadi
11,1 gr%.
8. Dalam pemberian asuhan pada ibu hamil Ny.R G1P0A0 umur
23 tahun hamil 9 +2
dengan anemia sedang di BPM Tarmi
Girimarto Wonogiri terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek, di teori tidak diberikan KIE gizi ibu hamil, tidak di
berikan B6 50 mg, Antasid 500 mg, Vitamin C 50 mg hanya di
berikan terapi sulfas ferrosus 120 mg per oral dan asam folat 400
mg per oral.
B. Saran
1. Bidan
Disarankan agar selalu menambah pengetahuan baru seperti
mengikuti seminar-seminar dan pelatihan agar kualitas
pelayanan kebidanan sebagai pelaksana fungsional semakin
optimal.
2. Instansi
a. Bagi BPM
Disarankan agar lebih meningkatkan pelayanan sehingga
pasien merasa lebih nyaman dan aman, melalui pendekatan
manajemen kebidanan secara komprehensif, tepat dan
profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan.
78
b. Bagi pendidikan
Diharapkan agar institusi pendidikan lebih meningkatkan
atau menambah referensi, sehingga dapat membantu
penulisan atau mahasiswa yang akan mengambil kasus yang
sama.
3. Bagi ibu hamil
a. Diharapkan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu
hamil dengan melakukan ANC minimal 4 kali selama
kehamilan agar dapat terdeteksi faktor penyebab anemia.
b. Ibu hamil diharapkan minum tablet Fe dan multivitamin
sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh petugas
kesehatan pada saat periksa.
c. Diharapkan ibu hamil mengkonsumsi makanan yang bergizi
pada saat hamil, persalinan ataupun nifas agar kebutuhan
terpenuhi.
79
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Wulandari. 2010.Konsep Kebidanan .Yogyakarta : Fitria Maya
Arikunto. 2010.Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:Rineka
Astuti. 2012. Buku Ajar Auhan Kebidanan I. Yogyakarta : Rohima Press.
Bandiah. 2009. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan.Yogyakarta :
Nuha Medika.
Bartini. 2012. ANC. Yogyakarta : Nuha Medika.Cipta.
Dewi, Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Estiwidani,D. 2008. Konsep Kebidanan.Yogyakarta:Fitramaya.
Hidayat,A.A 2012. AKI Di jawatengah. http:/www.dinkesjatengprov.go.id.
___________. 2015.AKI Di Indonesia.http:/www.kemenkes.aki.htm.
___________.2008. Dokumentasi Kebidanan.Jakarta: Salemba Medika.
Manuaba.2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
Manuaba.2010. Ilmu Kebidanan : Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo.
prawiroharjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Priharjo.
Proverawati.2011. Anemia dan Anemia Kehamilan.Yogyakarta: Nuha Medika.
Sulistyawati, A., 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Yulifah, R, Surach mindari. 2013.Konsep Kebidanan untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Yuni. 2015. Kelainan Darah. Yogyakarta : Nuha Medika.