asuhan kebidanan-implan
TRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “D” CALON AKSEPTOR IMPLANT
DI BPS STIKES YARSIS
OLEH :
NOVI NURAINI
(250008097)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RS. ISLAM SURABAYA
PRODI DIII KEBIDANAN
2009-2010
LANDASAN TEORI
1.1 Pengertian Akseptor
Akseptor adalah anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB dengan
melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi.
Akseptor KB menurut sasarannya dibagi menjadi 3 fase :
1. Fase menunda atau mencegah kehamilan
2. Fase penjarangan kehamilan
3. Fase mengakhiri atau menghentikan kehamilan atau kesuburan
Akseptor lebih disarankan untuk pasangan usia subur (PUS) dengan menggunakan alat
kontrasepsi. Karena pada pasangan usia subur inilah berpeluang besar untuk menghasilkan
keturunan dan dapat meningkatkan angka kelahiran.
Akseptor PUS dapat dibagi menjadi 3 macam :
1. Akseptor baru/peserta KB baru yaitu PUS yang baru pertama kali menggunakan
alat kontrasepsisetelah mengalami kehamilan yang berakhir dengan keguguran
atau persalinan.
2. Akseptor lama/peserta KB lama yaitu peserta yang masih menggunakan alat
kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.
3. Akseptor ganti cara/peserta KB ganti cara yaitu peserta KB yang ganti pemakaian
dari suatu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi lainnya.
1.2 Profil Implant
Implant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang dipasang di bawah kulit di atas
daging lengan atas wanita, khususnya lengan yang tidak dominan.
Efektif 5 tahun untuk Noorplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
Nyaman
Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut
Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea
Aman dipakai pada masa laktasi
1.3 Jenis Implant
Noorplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3.4 cm,
dengan diameter 2.4 mm yang diisi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5
tahun.
Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
Jadena dan Indoplant, terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonogestrel
dengan lama kerjanya 3 tahun.
1.4 Cara Kerja Implant
Lender serviks menjadi kental
Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi
1.5 Efektivitas Implant
Sangat efektif (0.2-1 kehamilan per 100 perempuan)
1.6 Keuntungan Kontrasepsi Implant
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu kegiatan senggama
Tidak mengganggu produksi ASI
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
Dapat dicaput setiap saat sesuai dengan kebutuhan
1.7 Keterbatasan Implant
1. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan
bercak (spotting), hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah haid, serta
amenorea.
2. Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
Nyeri kepala
Peningkatan/penurunan berat badan
Nyeri payudara
Perasaan mual
Pening/pusing kepala
Perubahan perasaan/mood atau kegelisahan/nervousness
3. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
4. Tidak memberikan efek protektif terhadap IMS termasuk HIV/AIDS
5. Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan,
akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
6. Efektivitasnya menurun bila mengguanakan obat-obatan TBC (rifampisin) atau obat
epilepsy (fenitoin dan barbiturate)
7. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1.3 per 100.000 perempuan per
tahun)
1.8 Yang Boleh Menggunakan Implant
Usia reproduksi
Telah memiliki anak atau belum
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehamilan jangka panjang
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pasca keguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tapi menolak sterilisasi
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia
bulan sabit (sickle cell)
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
Sering lupa minum pil
1.9 Yang Tidak Boleh Menggunakan Implant
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
Mioma uteri dan kanker payudara
Gangguan toleransi glukosa
1.10 Waktu Mulai Menggunakan Implant
Setiap saat selama siklus haid dari hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila
insersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan melakukan hubungan seksual, atau
mengguanakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi
kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi
sementara selama 7 hari saja
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai alat kontrasepsi
lain
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi sementara selama hari saja
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan
implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal diyakini klien tersebut tidak hamil
atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, implant dapat diinsersikan
saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut dan tidak memerlukan kontrasepsi lain.
Implant juga dapat diberikan setiap saat, jika sebelum jadwal suntik, maka tidak perlu
kontrasepsi lain, tapi jika sudah lebih dari jadwal suntikan, gunakan kontrasepsi lain
selama 7 hari.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali AKDR) dank
lien ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal
diyakini tidak terjadi kehamilan. Tidak perlu menunggu sampai datangnya haid
berikutnya. Gunakan kontrasepsi lain selam 7 hari saja.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dank lien ingin menggantinga dengan
implant, dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan klien jangan melakukan
hubungan seksual atau mnggunakan kontrasepsi lain selama 7 hari saja. AKDR segera
dicabut.
Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan
1.11 Instruksi Untuk Klien Pasca Pemasangan Implant
Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam pertama. Hal ini
bertujuan untuk mencegah infeksi pada luka insisi
Perlu dijelaskan bahwa mungkin terjadi rasa perih, pembengkakan, atau lebam pada
daerah insisi. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan
Pekerjaan rutin harian tetap dikerjakan. Namun, dihindari benturan, gesekan, atau
penekanan pada daerah insersi
Balutan penekanan jangan dibuka selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan
hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)
Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang
wajar
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan atau bila rasa
sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik
1.12 Informasi Lain yang Perlu Disampaikan Pada Calon Akseptor Implant
Efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah insersi dan berlangsung hingga 5 tahun
bagi Noorplant dan 3 tahun bagi susuk Implanon, dan akan berakhir sesaat setelah
pengankatan
Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama pada 6-12 bulan pertama. Beberapa
perempuan mengkin akan mengalami berhentinya haid sama sekali
Obat-obatan TBC ataupun obat epilepsy dapat menurunkan efektivitas implant
Efek samping yang berhubungan dengan implant dapat berupa sakit kepala,
penambahan berta badan, dan nyeri payudara. Efek samping tersebut tidak berbahaya
dan akan hilang dengan sendirinya
Noorplant dicabut setelah 5 tahun, implanon sebelum 3 tahun, kemungkinan hamil
sangat besar, dan meningkatkan kehamilan ektopik
Berikan pada klien kartu yang ditulis nama, tanggal insersi, tempat insersi, dan nama
klinik
Implant tidak melindungi klien dari IMS, termasuk HIV/AIDS. Bila pasangannya
memiliki resiko, perlu menggunakan kondom untuk melakukan hubungan seksual
1.13 Jadwal Kunjungan Kembali Ke Klinik Pasca Pemasangan Implant
Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah kesehatan atau klien ingin
mencabut implant. Klien dianjurkan kembali ke klinik tempat implant dipasang bila
ditemukan hal-hal sebagai berikut ;
Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah kemungkina kehamilan
ektopik
Perdarahan banyak dari kemaluan
Rasa nyeri pada lengan
Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
Ekspulsi dari batang implant
Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur
Nyeri dada hebat
Dugaan adanya kehamilan
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono. Ilmu Kebidanan. 2007. Jakarta : YBP-SP
Handout. Nur Zuwariyah, Amd. Keb
www.mitrariset.com/akseptor -kb-html
Saifudin, Prof. dr. Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.2006. Jakarta :
YBP-SP
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “D” CALON AKSEPTOR IMPLANt
DI BPS STIKES YARSIS
Tanggal : 25-01-2010 No. Reg : 140806/20xx
Jam : 14.00 WIB
LANGKAH I (PENGKAJIAN DATA)
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Penanggung jawab/Suami
Nama : Ny. “D” Nama : Tn. “o”
Umur : 34 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : PNS
Alamat : Sidoarjo Alamat : Sidoarjo
2. Status Perkawinan
a. Isteri b. Suami
- Perkawinan ke- : 1 - Perkawinan ke- : 1
- Umur kawin : 24 tahun - Umur kawin : 25 tahun
- Lama kawin : 10 tahun - Lama kawin : 10 tahun
3. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi susuk/implant.
4. Riwayat Kebidanan
a. Haid
- Menarche : 13 tahun
- Siklus/lama : 28 hari/7 hari
- Banyaknya : 2-3 kotek/hari
- Warna/bau : merah/anyir
- Dismenorrohoe : tidak pernah
- Flour Albus : kadang-kadang (tidak bau, tidak gatal, warna putih)
- HPHT : 20-01-2010
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Perkaw
inan
ke-
Kehamila
n
Persalinan Anak Nifas
KBKe UK Jns Penol Tm
pt
Peny
.
Se
x
BBL Hid
up
Ma
ti
ASI Pen
y
1 1
2
9
bln
9
bln
Spt
B
Spt
B
Bidan
Bidan
BP
S
BP
S
Tida
k
ada
Tida
k
ada
♂
♀
3000
gr
3200
gr
4 th
2 th
-
-
2
tah
un
1
tah
un
-
-
Suntik 3
bulan
Suntik 1
bulan
5. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit radang panggul ataupun penyakit
yang berhubungan dengan organ reproduksi. Ibu tidak pernah menderita tumor
payudara ataupun kanker organ reproduksi dan tidak pernah mengalami
perdarahan yang penyebabnya tidak jelas.
6. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis,
HIV/AIDS), menahun (jantung, asma), menurun (DM, hipertensi, epilepsy,
haemofili), ibu juga tidak pernah opname/MRS.
7. Riwayat Kesehatan KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertamanya, menjadi akseptor suntik 3
bulan selama ± 1 tahun, kemudian menjadi akseptor suntik 1 bulan setelah
melahirkan anak keduanya sampai saat ini. Dan ibu ingin mengganti KB implant.
8. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Suami ibu dan keluarga mendukung ibu untuk mengikuti KB implant. Di dalam
agama dan kepercayaannya juga tidak ada larangan untuk ber-KB.
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganyan tidak pernah ada yang menderita penyakit
menular (TBC, hepatitis, HIV/AIDS), menahun (jantung, asma), menurun (DM,
hipertensi, epilepsy, haemofili).
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
- Makan : 2-3x/hari (nasi, lauk, sayur, kadang buah, porsi 1 piring)
- Minum : 7-8 gls/hari (air putih, teh, kopi,kadang susu)
b. Eliminasi
- BAK : 5-6x/hari (kuning, bau khas, tidak ada keluhan)
- BAB : 1x/hari (kuning, lembek, tidak ada keluhan)
c. Aktivitas
Ibu bekerja di kantor, melakukan pekerjaan rumah tanggan dan mengurus
anaknya, namun kadang dibantu oleh ibunya.
d. Personal Hygiene
Mandi dan gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam 2x/hari, keramas
3x/mgg.
e. Pola Istirahat
Tidur malam : ±7 jam (tidak ada keluhan).
Tidur siang : jarang.
f. Seksual
Ibu melakukan hubungan seksual tanpa keluhan.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Kesadaran Umum : baik
- Kesadaran : Compos Mentis
- TB : 168 cm
- BB : 60 kg
b. TTV :
T : 120/80 mmHg N : 82x/mnt
S : 36.8°C RR : 22x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
a. Inspeksi
Kepala :
Muka :
Mata :
bersih, tidak ada benjolan, rambut hitam dan tidak rontok.
tidak pucat, tidak oedema.
simetris, palpebrae tidak oedema, sclera tidak ikterus,
Hidung :
Mulut :
Telinga :
Leher :
Dada :
Payudara :
Abdomen :
Genetalia :
Eksterna
Anus :
Ekstremitas
Atas :
Bawah :
conjungtiva tidak anemis.
lubang hidung simetris, tidak ada pernafasan cupig hidung,
bersih, tidak ada polip, tidak ada secret.
mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, lidah bersih,
tidak ada caries gigi ataupun gigi palsu, tonsil normal.
simetris, tidak ada serumen ataupun purulen.
tidak ada pembesaran.
simetris, tidak ada tarikan intercostae.
papilla simetris, hiperpigmentasi areola dan papilla
mammae, tidak bengkak, tidak kemerahan, tidak keluar
ASI.
tidak ada pembesaran, tidak ada bekas luka operasi.
tidak ada tanda Chadwick, tidak ada condiloma
akuminata/lata, tidak ada flour albus, keluar darah
menstruasi, tidak ada pembesaran kelenjar skene ataupun
bartolin.
bersih, tidak ada haemorrhoid.
simetris, tidak ada oedema, pergerakan normal.
simetris, tidak ada oedema, pergerakan normal, tidak ada
varices.
b. Palpasi
Kepala :
Leher :
Ketiak :
Payudara :
Abdomen :
Genetalia :
Eksterna
Ekstremitas
tidak ada benjolan.
tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid.
tidak ada pembesaran kelenjar lymfe.
tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
tidak ada pembesaran hepar, TFU tidak teraba, tidak ada
benjolan massa, tidak ada nyeri tekan.
tidak ada pembesaran kelenjar skene dan bartolin.
Atas :
Bawah :
tidak oedema.
tidak oedema.
3. Pemeriksaan Dalam (VT)
Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
5. Kesimpulan
Klien akseptor suntik 1 bulan ingin mengganti dengan KB implant
LANGKAH II (IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN)
Diagnose : Ny. “D” calon akseptor implant
DS : Ibu mengatakan ingin mengguanakan KB susuk/implant
DO : Keadaan umum baik
TTV : T : 120/80 mmHg N : 82x/mnt
S : 35.8°C RR : 22x/mnt
HPHT : 20-01-2010
Masalah : Klien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi implant.
Kebutuhan :
- Konseling tentang implant : cara kerja, keuntungan, kerugian, efek samping
- Pemasangan implant dan HE pasca pemasangan
LANGKAH III (ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL)
Tidak ada
LANGKAH IV (IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA)
Tidak ada
LANGKAH V (INTERVENSI)
Diagnose : Ny. “D” calon akseptor implant
Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama ± 1 jam diharapkan ibu mengerti
dengan penjelasan petugas dan tidak terjadi kehamilan.
Criteria : - Kapsul terpasang di lengan kiri atas bagian dalam ibu dalam bentuk pola kipas
- Ibu mengerti dan dapat mengulang beberapa penjelasan dari petugas
- Tidak terjadi kehamilan
- Tidak ada keluhan dan tidak terjadi komplikasi (perdarahan, infeksi)
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dan beritahukan hasil pemeriksaan
R/ dengan komunikasi mother friendly akan timbul rasa saling percaya dan membuat
klien lebih kooperatif dengan petugas serta klien mengetahui keadaannya saat ini
2. Lakukan konseling pra pemasangan
R/ alih informasi dapat menambah pengetahuan klien
3. Lakukan informed consent
R/ tanda bukti persetujuan tindakan yang akan dilakukan
4. Persilahkan klien untuk mencuci lengan atas sebelah kirinya dan periksa kembali
apakah telah benar-benar bersih dari sabun
R/ mencuci lengan denagn bersih mengurangi resiko infeksi
5. Lakukan persiapan alat, petugas, pasien, dan ruangan
R/ penggunaan alat sesuai kebutuhan pemasangan implant, untuk meminimalkan
resiko infeksi yang mungkin terjadi dan menjaga privacy klien
6. Lakukan pemasangan implant dengan menjaga kesterilan secara benar dan tepat
R/ kapsul terpasang sesuai dengan prosedur dan mencegah infeksi
7. Berikan HE pasca pemasangan implant dan tanda-tanda bahayanya
R/ alih informasi menambah pengetahuan klien dan deteksi dini komplikasi
8. Lakukan pendokumentasian
R/ pendokumentasian merupakan rekam medic dan bukti tindakan
LANGKAH VI (IMPLEMENTASI)
Tanggal : 25-01-2010 jam : 14.15 WIB
Jam 14.15 WIB : Melakukan pendekatan pada klien dengan memberitahukan hasil
pemeriksaan kepada klien.
TTV : T : 120/80 mmHg N : 82x/mnt
S : 36.8°C RR : 22x/mnt
Payudara : Tidak ada benjolan pada payudara
Abdomen :Tidak ada pembesaran hepar, TFU tidak teraba
Genetalia eksterna : Tidak ada condiloma akuminat/lata, tidak ada
tanda Chadwick
HPHT : 20-01-2010
Jam 14.20 WIB : Melakukan konseling pra pemasangan mengenai implant. Implant
adalah alat kontrasepsi yang dipasang di bawah kulit, cara kerjanya
adalh membuat lendir Serviks menjadi kental sehingga mengurangi
transport sperma, mengganggu proses pembentukan endometriu, dan
menekan ovulasi.
Efek samping :
Perubahan pola haid : amenore/tidak haid, bercak/flek/spotting ringan,
hipermenore/perdarahan haid yang lebih banyak dari biasanya
Nyeri kepala, mual, nyeri payudara, peningkatan/penurunan BB
Keuntungan :
Efektivitas tinggi
Alat kontraspesi jangka panjang
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan (±3 bln)
Tidak mengganggu ASI
Tidak mengganggu hubunganseksual
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Kerugian :
Dibutuhkan tindakan pembedahan kecil untuk pemasangan dan pelepasannya
Tidak dapat dicabut sendiri, melainkan harus dating ke klinik untuk pencabutan
Tidak melindungi dari PMS termasuk HIV/AIDS
Efektivitasnya menurun jika klien sedang mengonsumsi obat-obatan TBC
(rifampisin) dan epilepsy (barbiturate dan fernitoin)
Memberitahukan kepada ibu tentang proses pemasangannya nanti akan terasa
agak sakit dan akan diberi obat bius pada tempat pemasngannya,
Jam 14.30 WIB : Melakukan informed consent dengan klien, sebagai suatu tanda nikti
persetujuan bahwa klien setuju da kooperatif dengan segala tindakan
yang dilakukan kepadanya.
Jam 14.32 WIB : Mempersilahkan klien untuk mencuci lengan atas bagian dalamnya dengan
sabun ke kamar mandi. Tangan di bilas sampai bersih lalu diangin-
anginkan saja.
Jam 14.31 WIB : Melakukan persiapan :
Alat :
- Bak instrument (yang
berisi : trocard dan
pendorong, depress ±5
buah, kassa steril, pinset
anatomi, duk berlubang,
cuching steril berisi
kapsul implant,
bisturimes dan skapel,
kassa steril, handscoon
1 pasang)
- Korentang
- Aquades
- Band aid
- Lidocain
- Cuching yang berisi lar.
Antiseptic
- Verban
- Gunting verban
- Spuit 5 cc
- Perlak kecil
- Pola implant
- Spidol
- Bengkok
- Ember berisi lar. klorin
0.5% (untuk linen dan
benda tajam)
- Tempat sampah (medis
dan non medis)
Lingkungan :
Tirai, pintu, jendela ditutup untuk menjaga privacy klien, penerangan
yang cukup
Pasien :
Memeriksa lengan klien apakah sudah benar-benar bersih dari sisa
sabun. Mempersilahkan ibu untuk berbaring di tempat tidur dengan
membuka lengan kiri ke samping.
Petugas :
Cuci tangan 7 langkah di bawah air mengalir
Jam 14.40 WIB : Melakukan pemasangan implant. Meletakkan perlak di bawah lengan klien
dan menentukan daerah pemasangan lalu menggambar pola dari tonjolan
siku bagian dalam sepanjang 8 cm, lalu memberi tanda pada angka 8
tersebut sebagi tempat insisi. Dari tanda tersebut, gambar pola kipas
implant. Membuka bak instrument lalu memasukkan spuit dan hansaplast,
patahkan lidokain, pakai handscoon kanan dan sedot aquades 2cc dan
lidokain juga 2cc (karena yang dibutuhkan adalah lidokain 1%).
Mendekatkan bengkok dan bak instrument ke klien. Memasukkan spuit
kembali, pakai handscoon kiri lalu melakukan antiseptic pada daerah
pemasangan secara melingkar dari dalam keluar dengan diameter 8-13 cm
sebanyak 2-3x. memasang duk berlubang di lengan lalu menyuntikkan
anestesi secara IC 0.5 cc sampai menggelembung, lalu mengarahkan jarum
ke antara pola 1 dan 2 sepanjang 4 cm, memasukkan anestesi 1 cc sambil
ditarik, lalu di antara pola 3 dan 4, serta 5 dan 6. Sisanya 0.5 cc dapat
dimasukkan di antara pola 5 dan 6 tadi atau setelah pola 6, meratakan
anestesi dengan meraba daerah tersebut beberapa saat lalu mnguji dengan
mencubit kulit dengan pinset, jika ibu tersa kesakita ,berarti efek anestesi
belum bekerja. Jika sudah bekerja, membuat insisi dengan bisturimes
sedalam 4 mm dan sepanjang 2 mm. masukan trocard pendorong, arahkan
ke pola kapsul 1 sambil di jungkat-jungkit, memasukkannya sampai batas
nomer 1, lepas pendorong, ambil kapsul dengan pinset lalu
memasukkannya ke dalam trocard, mendorong kapsul sampai terasa
tahanan lalu tarik trocard dengan teknik withdrawal sampai bunyi klik.
Lalu mengecek apakh kapsul sudah masuk atau belum dengan menarik
pendorong dan menyentilnya ±3x, tarik trocard dan pendorong sampai
angka 2 (jangan mengeluarkan trocard dari tempat insisi), menahan kapsul
yang telah terpasang dengan satu jari dan memasukkan kembali trocard dan
pendorongnya sampai angka 1 ke pola berikutnya sampai keenam kapsul
terpasang.setelah semua terpasang, tarik trocard dan pendorongnya lalu dep
±30-60 detik. Meraba keenam kapsul, untuk memastikan sudah terpasang
dengan pola kipas atau tidak, dan memastikan bahwa kapsul berada jauh
dari luka insisi. Mendekatkan luka insisi lalu plester dengan band aid,
member kassa dan melepas duk, merendamnya dalam larutan klorin 0.5%.
membalutnya dengan verban. Memberitahu klien bahwa pemasangan
selesai. Menyarankan klien untuk beristirahat ±15 menit sambil petugas
membereskan alat (spuit disepul 2-3x sebelum dibuang, lalu menyepul
trocard), lepas handscoon secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin
0.5%. Cuci tangan dan merapikan klien.
Jam 15.00 WIB : Memberikan konseling pasca pemasangan. Usahakan luka dibiarkan kering,
baru verban boleh dibuka(tapi jika luka sudah terlanjur basah, lepas seluruh
verban dan hansplast dan ganti yang baru), untuk band aid baru boleh
dibuka setelah luka sembuh ±5 hari (namun jika belum sembuh, dibiarkan
sampai sembuh asal tidak ada tanda infeksi, jika ada control), selama itu
hindari benturan, gesekan, penekanan pada luka. Tapi setelah luka sembuh
luka boleh dicuci dengan tekanan yang wajar. Rasa perih dan lebam pada
luka adalah wajar, nanti akan hilang. Klien bisa control 1 mgg lagi atau jika
ada keluhan seperti demam, perdarahan pada luka, nyeri perut bagian
bawah disertai amenore, nyeri kepala atau pandangan mata kabur, ekspulsi
batang implant.
Jam 15.10 WIB : Melakukan pendokumentasian
Tanggal : 25-01-2010
Jam : 14.00 WIB
Jenis implant : Noorplant
Gambar pola
2 3 4
1 5 6
Kejadian istimewa : kapsul 2 dan 3 tumpang tindih
Tanda tangan dan nama terang bidan
LANGKAH VII (EVALUASI)
Tanggal : 20-01-2010 jam : 15.10 WIB
Diagnose : Ny. “D” calon akseptor implant
S : Ibu mengatakan sengan karena implant 6 kapsul sudah dipasang di lengan
kiri ibu, meski terasa agak perih pada luka
O : Sudah dilakukan pemasangan implant dengan jenis Noorplant (6 kapsul) di
lengan kiri atas bagian dalam ibu
A : Akseptor baru implant
P : - Anjurkan control 1 mgg lagi atau jika ada keluhan
- Perawatan luka