asuhan kebidanan pada ibu dengan komplikasi dan penyulit

38
RIRIN RINAWATI Asuhan kebidanan pada ibu dengan komplikasi dan penyulit kehamilan Trimester I dan II

Upload: riskawati12

Post on 25-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

obsgyn

TRANSCRIPT

RIRIN RINAWATI

Asuhan kebidanan pada ibu dengan komplikasi dan penyulit kehamilan Trimester I dan II

Anemia KehamilanHiperemesis GravidarumAbortusKehamilan Ektopik Terganggu (KET) Mola Hidatodosa

Anemia

DefinisiAnemia merupakan suatu keadaan adanya

penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal.

Anemia yang sering terjadi adalah anemia karena kekuarangan zat besi.

Faktor yang menyebabkan timbulnya anemia:Kurangnya asupan zat besi dan protein dari

makananAdanya gangguan absorpsi di ususPerdarahan akut maupun kronisMeningkatnya kebutuhan zat besi (pada

wanita hamil)

patofisiologi

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan disebabkan karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara.

Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah, pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma, kurangnya zat besi dalam makanan, kebutuhan zat besi meningkat.

Tanda dan gejala

Letih, sering mengantuk,malaisePusing,lemahNyeri kepalaPalpitasiBerkunang-kunangKulit pucatTidak nafsu makan,mual dan muntah

Pemeriksaan fisik Konjungtiva anemisAtrofi papil lidahPemeriksaan penunjangKadar haemoglobin- Hb >11gr% : Tidak anemia- 8-11gr% : Anemia ringan- <8gr% : Anemia Berat

Dampak anemia pd kehamilan

Gangguan

kelangsungan

kehamilan

Gangguan Proses

persalinan

Gangguan Janin

Gangguan pada

masa nifas

Penatalaksanaan

• Makanan yang mengandung zat besi : daging, ikan, sayur hijau

• sayur dan buah yang mengandung vit.c Tablet Fe 60 mg 3x1/hari dan asam folat

250 µg asam folatSetelah 90 hari tidak ada perbaikan

dirujukSiapkan donor darah, cadangan

kemungkinan perdarahan postpartum

Hyperemesis gravidarum

 Adalah muntah berlebihan yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu.

Etiologi

Penyebab belum pasti, diduga karena faktor hormonal, neurologis, metabolik, psikologis, keracunan, faktor endokrin, paritas, riwayat kehamilan mola dan kembar 

Patofisiologi

↑ kadar esterogen mual dan muntah pada trimester pertama ↑ mual dan muntah cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi oksidasi lemak tidak sempurna terjadi ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida dan aseton darah.

Mual

dehidrasi

 cairan ekstraseluler hemokonsentrasidan plasma berkurang

natrium dan klorida   aliran darah ke jaringan berkurang

jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang

Klasifikasi hyperemesis gravidarumTingkat I

Muntah yang terus menerusberat badan menurun, nyeri epigastrium.Nadi meningkat sampai 100x/menit, tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang, dan urin sedikit tetapi masih normal.

Tingkat IIGejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat, subfebris.adi cepat lebih dari 100-140x/menit, tekanan darah sistolik menurun, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan cepat menurun.

Tingkat IIISangat jarang, gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin, proteinuria dalam urin dan terjadi komplikasi fatal ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental). 

Penanganan

Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kehamilan muda dengan emesis gravidarum

Nasehatkan tentang diet : makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan

Obat : vit B1 dan B12, vit B6, antihistamin pd keadaan berat, antimimetik

Dukungan fisiologis

Perawatan di rumah sakit meliputi: - isolasi sampai mual muntah berkurang;- penambahan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam- pemberian kalium dan vitamin apabila diperlukan);- terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk.

Menu dietKomposisi menu diet hyperemesis gravidarum

tingkat I

waktu Bahan makanan urt

O8.0010.0012.00 14.0016.00

Roti panggang, selaiAir jeruk, gula pasirRoti panggang, selai, pepaya, gula pasirAir jeruk, gula pasirPepaya

2 iris, 1 sdm1 gls, 1 sdm2 iris, 1 sdm, 2 ptg sdg,1 sdm1 gls, 1 sdm1 ptg sdg

komplikasi

Lemah, lelah dan gangguan asam basa karena ibu kekurangan nutrisi dan cairan

Robekan mukosa pada hubungan gastroesofagi yang menyebabkan ruptur esofagus

HipoglikemiaMalnutrisi dan kelaparanKerusakan ginjal yang menyebabkan hipovolemiaBBLR, Prematur, IUGR (intrauterine growth

restriction) karena nutrisi yang tidak terpenuhi

Abortus

Definisi :keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu

hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gr atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu

berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.

Macam – macam abortusdiagnosis

perdarahan

Nyeri perut

uterus Serviks Gejala khas

Abortus iminens

Sedikit Sedang Sesuai usia gestasi

Tertutup Tidak ada epulsi jaringan konsepsi

Abortus insipiens

Sedang-banyak

Sedang-hebat

Sesuai usia kehamilan

Terbuka Tidak ada epulsi jaringan konsepsi

Abortus inkomplit

Sedang-banyak

Sedang-hebat

Sesuai usia kehamilan

Terbuka Epulsi sebagia njaringan

Abortus komplit

Sedikit Tanpa/sedikit

Lebih kecil dr usia gestasi

Terbuka/tertutup

Epulsi seluruh jaringan konsepsi

Missed abortion

Tidak ada Tidak ada Lebih kecil dr usia kehamilan

tertutup Janin mati, tp tdk ada epulsi

Etiologi abortus

Faktor janin(a) telur kosong (blighted ovum), kerusakan

embrio, kelainan kromosom (monosomi, trisomi atau poliploidi)

embrio dengan kelainan lokalabnormalitas pembentukan plasenta

(hipoplasi trofoblas)

Faktor ibuKelainan endokrin (kekurangan tiroid, kencing manis),

faktor imunologi( penyakit lupus), infeksi akibat virus (cacar air, toksoplasma, herpes, klamidia), kelemahan otot leher rahim, kelainan betuk rahim

Faktor bapakKelainan kromosom dan infeksi sperma Faktor genetik aneuploidi (abnormalitas komposisi kromosom)

contohnya trisomi autosom (50% abortus spontan)Faktor nutrisiFaktor psikologis

patofisiologi

Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya

menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus

Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.

Penanganan abortus

Abortus iminens

Abortus insipiens

Abortus inkomplit

Abortus komplit

tirah baring Tidak melakukan aktifitas berlebihTablet penambah darahVitamin ibu hamil diteruskan

Observasi tanda vitalBila kondisi stabil rujukPengeluaran hasil konsepsi dengan kuret vacum/cunam, disusul kerokanCegah infeksi : amoksilin 3x1/hariTablet Fe 1x1Istirahat yang cukup

Observasi tanda vitalEvaluasi tanda syok, bila terjadi syok, pasang IV lineSyok teratasi rujuk untuk di kuret, pasca tindakan beri ergometrin IMCegah infeksi : amoksilin 3x1/hariTablet Fe 1x1Istirahat yang cukup

kondisi pasien baik, cukup diberi tablet Ergometrin 3x1 tab/hariPasien anemia sedang, berikan tablet F 600 mg/ hari selama 2 minggu mengkonsumsi makanan bergizi Cegah infeksi : amoksilin 3x1/hariTablet Fe 1x1Istirahat yang cukup

Komplikasi : perdarahan, perforasi, infeksi, syok

Rencana tindak lanjut- Melakukan konseling untuk memberikan

dukungan emosional- Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca

keguguran karena kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah keguguran

- Follow up dilakukan setelah 2 minggu

Kehamilan ektopik terganggu

Adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga uterus.

Adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur yang telah dibuahi tidak melekat dirahim tetapi ditempat yang berbeda contohnya kehamilan tuba, kehamilan abdominal, kehaminal ovarial, kehamilan cervikal

Tanda dan gejala

- Sakit disalah satu sisi panggul- Perdarahan vagina di luar menstruasi- Nyeri di perut bagian bawah- Pingsan- Mual

Pada tahap lanjut, kehamilan ektopik dapat menimbulkan gejala berikut

- Nyeri perut yang intens.- Hipotensi- Denyut nadi cepat- Kulit pucat

Trias :- Amenorea- Terjadi nyeri abdomen- Perdarahan

Pemeriksaan fisik• Didapatkan rahim yang juga membesar,

adanya tumor didaerah adnexsa.Adanya tanda-tanda syok hipovolemik,

adanya tanda-tanda abdomen akut yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.

Pemeriksaan ginekologis Pemeriksaan dalam servik teraba lunak,

nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan kiri.

penatalaksanaan

Perbaiki keadaan umumTindakan laparatomipemantauan terhadap kadar HCG,

Peninggian kadar HCG yang berlangsung terus menandakan masih adanya jaringan ektopik yang belum terangkat.

Bila dicurigai adanya infeksi diberikan juga antibiotika dan antiinflamasi.

Mola hidatidosa

adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stoma villus korialis langka, vaskularisasi dan edematus. Janin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur.

adalah perubahan abnormal dari villi korionik menjadi sejumlah kista yang menyerupai anggur yang dipenuhi dengan cairan. Embrio mati dan mola tumbuh dengan cepat, membesarnya uterus dan menghasilkan sejumlah besar human chorionic gonadotropin (hCG)      

Etiologi

Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan.

Imunoselektif dari tropoblast.Keadaan sosio-ekonomi yang rendah.Paritas tinggi.Kekurangan protein.Infeksi virus dan faktor kromosom yang

belum jelas

Tanda dan gejala

Adanya tanda-tanda kehamilan disertai perdarahan, kadang-kadang pengeluaran darah disertai dengan pengeluaran beberapa gelembung villus.

 Hiperemesis gravidarum.Umumnya uterus lebih besar dari usia kehamilan.Tidak dirasakan adanya tanda-tanda gerakan janin,

balotemen negative, DDJ negatif kecuali pada mola parsial.

kadar hCG jauh lebih tinggi dari kehamilan biasaUSG memberi gambaran seperti badai

salju/kepingan salju.

Komplikasi yang dapat terjadi antara lain : Perdarahanhebat, Anemia, Syok, Infeksi, Perforasi uterus, Keganasan

penanganan

Perbaikan Keadaan UmumKoreksi dehidrasiTransfusi darah bila ada anemia (Hb 8 gr% atau

kurang)Kuretase , bagi wanita yang masih menginginkan

anak. %. Kuretase dilakukan 2 kali dengan interval minimal 1 minggu. Seluruh jaringan hasil kerokan dikirim  ke laboratorium PA.

 Histerektomi, syarat : umur ibu 35 tahun atau lebih, sudah memiliki anak hidup 3 orang atau  lebih.

Pemeriksaan tindak lanjut

Lama pengawasan 1-2 tahunSelama pengawasan, pasien dianjurkan untuk memakai

kontrasepsi kondom, pil kombinasi atau diafragmaPemeriksaan kadar beta HCG dilakukan setiap minggu

sampai ditemukan kadarnya yang normal 3 kali berturut-turut (3 minggu)

pemeriksaan dilanjutkan setiap bulan sampai ditemukan kadarnya yang normal 6 kali berturut-turut.

Bila telah terjadi kadar beta HCG, pemeriksaan fisik, dan foto toraks semuanya normal) setelah 1 tahun dapat berhenti menggunakan kontrasepsi dan dapat hamil kembali.

Bila selama masa observasi, kadar beta  HCG tetap atau meningkat dan pada pemeriksaan foto toraks ditemukan adanya tanda-tanda metastasis maka pasien harus dievaluasi dan dimulai pemberian kemoterapi.

Kemoterapi dapat dilakukan dengan pemberian Methotrexate atau Dactinomycin atau kadang-kadang kombinasi 2 obat tersebut. Pengamatan lanjutan terus dilakukan, sampai hCG menjadi negatif selama 6 bulan.