asuhan keperawatan gawat darurat pada klien dengan fraktur klavikula

34
FRAKTUR TERTUTUP KLAVIKULA A. DEFINISI Terdapat beberapa pengertian tentang fraktur, sebagaimana yang dikemukakan para ahli melalui berbagai literatur (Musliha, 2010) : 1. Menurut FKUI (2000), fraktur adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang. 2. Boenges, ME., Moorhouse, MF dan Geissler, AC (2000), fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. 3. Back dan Marassarin (1993) berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan. 4. Smeltzer S.C & Bare B.G (2001) fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. 5. Reeves C.J,Roux G & Lockhart (2001), fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Pengertian fraktur pada anggota tubuh, disesuaikan menurut anatominya, misalnya Klavikula (tulang Kolar). Dari pengertian di atas, fraktur Klavikula merupakan suatu gangguan integritas tulang yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan yang berlebihan yang tejadi pada tulang Klavikula. 1

Upload: arif-paskal-pokonda

Post on 04-Aug-2015

4.976 views

Category:

Documents


67 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

FRAKTUR TERTUTUP KLAVIKULA

A. DEFINISI

Terdapat beberapa pengertian tentang fraktur, sebagaimana yang dikemukakan para

ahli melalui berbagai literatur (Musliha, 2010) :

1. Menurut FKUI (2000), fraktur adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang.

2. Boenges, ME., Moorhouse, MF dan Geissler, AC (2000), fraktur adalah pemisahan

atau patahnya tulang.

3. Back dan Marassarin (1993) berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya

kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan.

4. Smeltzer S.C & Bare B.G (2001) fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan

ditentukan sesuai jenis dan luasnya.

5. Reeves C.J,Roux G & Lockhart (2001), fraktur adalah setiap retak atau patah pada

tulang yang utuh.

Pengertian fraktur pada anggota tubuh, disesuaikan menurut anatominya, misalnya

Klavikula (tulang Kolar). Dari pengertian di atas, fraktur Klavikula merupakan suatu

gangguan integritas tulang yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas

jaringan tulang dikarenakan tekanan yang berlebihan yang tejadi pada tulang Klavikula.

Definisi fraktur Klavikula (http://en.wikipedia.org/wiki/Clavicle_fracture), fraktur

Klavikula adalah patah tulang pada tulang klavikula atau tulang selangka. Hal ini sering

disebabkan akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik(outstrechedhead), posisi

jatuh bertumpu ke bahu atau pukulan langsung ke klavikula.

Fraktur klavikula (tulang kolar) merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh atau hantaman

langsung ke bahu. Lebih dari 80% fraktur ini terjadi pada sepertiga tengah atau proksimal

klavikula. Tulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh. Tanpa tulang tubuh tidak

akan tegak berdiri.

Fungsi tulang dapat diklasifikasikan sebagai aspek mekanikal maupun aspek fisiologikal. Dari aspek

mekanikal, tulang membina rangka tubuh badan dan memberikan sokongan yang kokoh terhadap tubuh.

Sedangkan dari aspek fisiologikal tulang melindungi organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru dan

lainnya. Tulang juga menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Selain itu tulang

1

Page 2: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat dan garam magnesium. Namun karena tulang

bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah, sehingga menyebabkan

gangguan fungsi tulang terutama pada pergerakan. Patah tulang atau fraktur merupakan hilangnya

kontinuitas tulang yang umumnya disebabkan oleh tekanan. Peristiwa ini dapat terjadi karena:

1. Peristiwa trauma tunggal. Patah tulang pada peristiwa ini biasanya dikarenakan oleh kekuatan

yang tiba-tiba berlebihan dapat berupa pemukulan, penekukan, pemuntiran ataupun penarikan.

2. Tekanan yang berulang-ulang. Tekanan yang berulang-ulang dapat menimbulkan keretakan.

Sebagai contoh seorang pelari yang menempuh jarak jauh dapat mengalami retak tulang pada daerah

tibia, fibula maupun metatarsal.

3. Fraktur patologik. Pada peristiwa ini tulang mengalami patah oleh tekanan yang normal dikarenakan

tulang tersebut lemah atau rapuh. Bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya tumor. Banyak

sekali kasus patah tulang yang terjadi dan berbeda-beda pada daerah patah tulang tersebut. Pada kasus

ini akan dibahas mengenai patah tulang bagian klavikula.

B. ETIOLOGI FAKTUR KLAVIKULA

Secara umum, menurut Lewis (2000) berpendapat bahwa tulang bersifat relatif rapuh

namun mempunyai cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan. Fraktur

dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Fraktur akibat peristiwa trauma.

2. Fraktur akibat kelelahan atau tekanan.

3. Fraktur patologik karena kelemahan pada tulang.

Selangka juga disebut klavikula, adalah tulang dari atas dada yang berada di antara

tulang dada (sternum) dan tulang belikat (scapula). Sangat mudah untuk merasakan

klavikula, karena tidak seperti tulang lain yang dibungkus dengan otot tapi tulang ini

hanya tertutup oleh kulit yang mencakup sebagian besar tulang Klavikula.

Fraktur klavikula sangat umum. Patah tulang dapat terjadi terjadi pada bayi (biasanya

pada proses kelahiran), anak-anak dan remaja (karena klavikula tidak sepenuhnya

mengeras atau mengembang sampai akhir remaja), atlet (karena risiko dipukul atau

jatuh) atau diakibatkan oleh kecelakaan dan jatuh.

Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh dengan

posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstrechedhand) dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan

2

Page 3: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

tangan sampai klavikula, namun baru-baru ini telah diungkapkan bahwa sebenarnya mekanisme secara

umum patah tulang klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan yang keras ke bahu

akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras. Data ini dikemukankan oleh Nowak et a,l Nordqvist dan

Peterson. Patah tulangklavikula karena jatuh dengan posisi lengan tertarik keluar (outstreched hand) hanya

6% terjadi pada kasus, sedangkan yang lainnya karena trauma bahu. Kasus patah tulang ini ditemukan

sekitar 70% adalah hasil dari trauma dari kecelakaan lalu lintas. Kasus patah tulang klavikula termasuk

kasus yang paling sering dijumpai.

Fraktur klavikula terjadi 30-60 kasus per 100.000 per tahun atau rata-rata 2,6-5% dari

semua kasus patah tulang. Fraktur terjadi dua kali lebih banyak pada laki-laki daripada

perempuan. Sekitar setengah dari semua patah tulang klavikula terjadi pada anak di

bawah usia 7 tahun. (http://en.wikipedia.org/wiki/Clavicle_fracture)

C. PATOFISIOLOGI

Ketika terjadi patah tulang, maka akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah,

sumsum tulang dan jaringan lunak. Akibatnya terjadi perdarahan, kerusakan tulang dan

jaringan disekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematom pada kanal medulla antara

tepi tulang di bawah periostium dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur.

Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotik adalah ditandai dengan

vasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai

melakukan proses penyembuhan untuk memperbaiki cidera, tahap ini menunjukkan

tahap awal penyembuhan tulang. Hematom yang terbentuk dapat menyebabkan edema

yang dapat menekan ujung syaraf yang bila berlangsung lama dapa menyebabkan

Syndroma Kompartement.

Fraktur klavikula paling sering disebabkan oleh karena mekanisme kompressi atau

penekanan, paling sering karena suatu kekuatan yang melebihi kekuatan tulang tersebut

dimana arahnya dari lateral bahu apakah itu karena jatuh, kecelakaan olahraga, ataupun

kecelakaan kendaraan bermotor. Pada daerah tengah tulang klavikula tidak di perkuat

oleh otot ataupun ligament-ligament seperti pada daerah distal dan proksimal klavikula.

Klavikula bagian tengah juga merupakan transition point antara bagian lateral dan bagian

medial. Hal ini yang menjelaskan kenapa pada daerah ini paling sering terjadi fraktur

dibandingkan daerah distal ataupun proksimal.

3

Page 4: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

D. GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita datang dengan keluhan jatuh atau

trauma. Pasien merasakan rasa sakit bahu dan diperparah dengan setiap gerakan lengan. Pada

pemeriksaan fisik pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang terdengar

krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang menonjol akibat desakan dari fragmen patah

tulang. Pembengkakan lokal akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma

dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur. Untuk memperjelas dan menegakkan diagnosis dapat

dilakukan pemeriksaan penunjang.

E. Klasifikasi

Klasifikasi patah tulang secara umum adalah :

1. Menurut Depkes RI (1995), berdasarkan luas dan garis fraktur meliputi :

a. Fraktur komplit adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang

terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi lain serta

mengenai seluruh korteks.

b. Fraktur inkomplit adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak

menyeberang, sehingga tidak mengenai korteks(masih ada korteks yang utuh).

2. Menurut Black dan Matassarin (1993) yaitu fraktur berdasarkan hubungan dengan dunia luar,

meliputi:

a. Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh,tulang tidak menonjol

melalui kulit..

b. Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan

lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi. Fraktur terbuka dibagi dalam 3

grade yaitu :

1) Grade I : robekan kulit dengan kerusakan kulit otot.

2) Garade II : seperti grade I dengan memar kulit dan otor.

3) Grade III : luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan pembuluh darah,

syaraf otot dan kulit.

Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL Allmantahun 1967

dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi patah tulang klavikula menjadi 3 kelompok:

1. Kelompok 1: patah tulang pada sepertiga tengah tulang klavikula (insidensikejadian 75-80%).

4

Page 5: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

- Pada daerah ini tulang lemah dan tipis.

- Umumnya terjadi pada pasien yang muda.

2. Kelompok 2 : patah tulang klavikula pada sepertiga distal (15-25%). Terbagi menjadi 3 tipe

berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular yakni, conoid dan trapezoid

a) Tipe 1.

Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan tulang maupun ganguan

ligament coracoclevicular.

b) Tipe 2A.

Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan ligament coracoclavicular masih melekat

pada fragmen.

c) Tipe 2 B.

Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupun kedua-duanya.

d) Tipe 3.

Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang melibatkan AC joint.

e) Tipe 4.

Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan fragmen proksimal berpindah keatas.

f) Tipe 5.

Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.

3. Kelompok 3 : patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal (5%). Pada kejadian ini biasanya

berhubungan dengan cidera neurovaskuler.

F. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan pada fraktur klavikula ada dua pilihan yaitu dengan tindakan bedah

atau operative treatment dan tindakan non bedah atau nonoperative treatment.

Tujuan dari penanganan ini adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah

tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka

tetap menempelsebagaimana mestinya sehingga tidak terjadi deformitas dan proses

penyembuhan tulang yang mengalami fraktur lebih cepat. Proses penyembuhan pada

fraktur clavicula memerlukan waktu yang cukup lama. Penanganan nonoperative

dilakukan dengan pemasangan silang selama 6 minggu. Selama masa ini pasien harus

membatasi pergerakan bahu, siku dan tangan. Setelah sembuh, tulang yang mengalami

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

fraktur biasanya kuat dan kembali berfungsi. Pada beberapa patah tulang, dilakukan

pembidaian untuk membatasi pergerakan. atau mobilisasi pada tulang untuk

mempercepat proses penyembuhan. Bagian tulang lainnya harus benar-benar tidak

boleh digerakkan (immobilisasi).

Imobilisasi bisa dilakukan melalui:

1. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang

Pemasangan gips merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah.

Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau balutan berbentuk angka delapan atau

strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke

belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakan strap klavikula,

ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus

brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau.

2. Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada

tempatnya.

3. Fikasasi :

a. Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan (plate)

atau batanglogam pada pecahan-pecahan tulang atau sering disebut open

reduction with internal fixation (ORIF).

b. Fiksasi eksternal : Immobilisasi lengan atau tungkai dapat menyebabkan otot

menjadi lemah dan menciut. Karena itu sebagian besar penderita perlu menjalani

terapi fisik

Pada prinsipnya penanganan patah tulang klavikula adalah untuk mencapai penyembuhan tulang

dengan minimum tingkat morbiditas, hilangnya fungsi, dan sisa kelainan bentuk. Fraktur 1/3 distal

klavikula tanpa pergeseran dan terpotongnya ligamen dapat ditangani dengan sling dan pembatasan

gerakan lengan. Bila fraktur 1/3 distal disertai dengan terputusnya ligamen korakoklavikular, akan terjadi

pergeseran yang harus ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi interna. Selama imobilisasi pasien

diperkenankan melakukan latihan gerakan tapi harus menghindari aktivitas yang berat. Tindak lanjut

perawatan dilakukan dengan pemantauan yang dijadwalkan1 hingga 2 minggu setelah cedera untuk

menilai gejala klinis dan kemudiansetiap 2 hingga 3 minggu sampai pasien tanpa gejala klinis.

Pemeriksaan foto rontgen tidak perlu selama proses perawatan, tetapi akan lebih baik dilakukan pada saat

proses penyatuan tulang yang biasanya dapat dilihat pada minggu ke - 4 sampai minggu ke 6 (pada saat

6

Page 7: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

fase remodeling pada proses penyembuhan tulang). Tanda klinis penyatuan tulang adalah berkurangnya

rasa sakit atau rasa sakit hilang, dapat melakukan gerakan bahu secara penuh, dan kekuatan kembali

normal. Tindakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :

1. Fraktur terbuka.

2. Terdapat cedera neurovaskuler.

3. Fraktur comminuted.

4. Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.

5. Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).

6. Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya (malunion).

Pemberian obat pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk mengurangirasa nyeri. Obat-obat yang

dapat digunakan adalah obat kategori analgesik antiinflamasi seperti acetaminophen dan codeine dapat

juga obat golongan NSAIDs seperti ibuprofen.

G. PROGNOSIS

Prognosis jangka pendek dan panjang sedikit banyak bergantung pada berat

ringannya trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang tepat dan usia penderita.

Pada anak prognosis sangat baik karena proses penyembuhan sangat cepat, sementara

pada orang dewasa prognosis tergantung dari penanganan, jika penanganan baik maka

komplikasi dapat diminimalisir. Fraktur klavikula disertai multiple trauma

memberi prognosis yang lebih buruk daripada prognosis fraktur klavikula murni.

Fraktur klavikula bisa sembuh sepenuhnya dalam waktu 12 minggu, tapi rasa sakit

biasanya berkurang dalam beberapa minggu. Seringkali pasien kembali ke aktivitas

penuh sebelum 12 minggu, terutama pada pasien yang lebih muda

(http://en.wikipedia.org/wiki/Clavicle_fracture).

Patah tulang akan sembuh dengan baik jika dilakukan tindakan operative.

H. KOMPLIKASI

Komplikasi fraktur klavikula meliputi trauma saraf pada pleksus brakhialis, cedera vena atau arteria

subklavia akibat frakmen tulang, dan malunion (penyimpangan penyatuan). Malunion merupakan

masalah kosmetik bila pasien memakai baju dengan leher rendah. Komplikasi akut :

- Cedera pembuluh darah

7

Page 8: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

- Pneumouthorax

- Haemothorax

Komplikasi lambat :

- Mal union : proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu semestinya, namun tidak

dengan bentuk aslinya atau abnormal.

- Non union : kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Laboratorium :

Pada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui : Hb, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju

endap darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas. Pada masa penyembuhan Ca

dan P mengikat didalam darah.

Radiologi :

X-Ray dapat dilihat gambaran fraktur, deformitas dan metalikment.Venogram/anterogram

menggambarkan arus vascularisasi. CT scan untukmendeteksi struktur fraktur yang kompleks.

Pemeriksaan rontgen untuk menentukan lokasi, luas dan jenis fraktur.

Scan tulang, CT-scan/ MRI :

Memperlihatkan frakur dan mengidentifikasikan kerusakan jaringan lunak.

J. ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan

kegawatdaruratan yang diberikan pada klien oleh perawat yang berkompeten untuk

memberikan asuhan keperawatan di ruang gawat darurat. Asuhan keperawatan diberikan

untuk mengatasi masalah secara bertahap maupun mendadak.

Asuhan keperawatan di ruang gawat darurat seringkali dipengaruhi oleh karakteristik

ruang gawat darurat itu sendiri, sehingga dapat menimbulkan asuhan keperawatan

spesifik yang sesuai dengan keadaan ruangan.

Karakteristik unik dari ruangan gawat darurat yang dapat mempengaruhi sistem

asuhan keperawatan antara lain :

1. Kondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi, baik kondisi klien dan jumlah klien

yang datang ke ruang gawat darurat.

8

Page 9: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

2. Keterbatasan sumber daya dan waktu.

3. Pengkajian, diagnosis dan tindakan keperawatan diberikan untuk seluruh usia,

seringkali dengan data dasar yang sangat terbatas.

4. Jenis tindakan yang diberikan merupakan tindakan yang memerlukan kecepatan dan

ketepatan yang tinggi.

5. Adanya saling ketergantungan yang tinggi antara profesi kesehatan yang bekerja di

ruang gawat darurat.

Berdasarkan kondisi di atas, prinsip umum asuhan keperawatan yang diberikan oleh

perawat di ruang gawat darurat meliputi :

1. Penjaminan keselamatan diri perawat dan klien yang terjaga : perawat harus

menerapkan prinsip Universal Precaution dan mencegah penyebab infeksi.

2. Perawat bersikap cepat dan tepat dalam melakukan triase, menentukan diagnosa

keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan.

3. Tindakan keperawatan meliputi resusitasi dan stabilisasi diberikan untuk mengatasi

masalah biologi dan psikososial klien.

4. Penjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga diberikan untuk

menurunkan kecemasan dan meningkatkan kerjasama klien-perawat.

5. Sistem monitoring kondisi klien harus dapat dijalankan.

6. Sistem dokumentasi yang dipakai dapat digunakan secara mudah dan cepat.

7. Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan perlu dijaga.

Berikut penjabaran proses keperawatan yang merupakan panduan Asuhan

Keperawatan di ruangan gawat darurat dengan contoh proses keperawatan klien gawat

darurat.

I. PENGKAJIAN

a. Standar

Perawat gawat darurat harus melakukan pengkajian fisik dan psikososial di

awal dan secara berkelanjutan untuk mengetahui masalah keperawatan klien

dalam lingkup kegawatdaruratan.

b. Keluaran

Adanya pengkajian keperawatan yang terdokumentasi untuk setiap klien

gawat darurat.

9

Page 10: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

c. Proses

Pengkajian merupakan pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi

masalah keperawatan gawat darurat. Proses pengkajian terbagi dua :

1. Pengkajian Primer (primary survey)

Pengkajian cepat untuk mengidentifikasi dengan segera masalah

aktual/potensial dari kondisi life threatning (berdampak terhadap

kemampuan pasien untuk mempertahankan hidup). Pengkajian tetap

berpedoman pada inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi jika hal tersebut

memungkinkan.

Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan :

A = Airway dengan kontrol servikal

Kaji :

- Bersihan jalan nafas

- Adanya/tidaknya sumbatan jalan nafas

- Distress pernafasan

- Tanda-tanda perdarahan di jalan nafas, muntahan, edema laring

B = Breathing dan ventilasi

Kaji :

- Frekuensi nafas, usaha dan pergerakan dinding dada

- Suara pernafasan melalui hidung atau mulut

- Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas

C = Circulation

Kaji :

- Denyut nadi karotis

- Tekanan darah

- Warna kulit, kelembaban kulit

- Tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal

D = Disability

Kaji :

- Tingkat kesadaran

- Gerakan ekstremitas

10

Page 11: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

- GCS atau pada anak tentukan respon A = alert, V = verbal, P =

pain/respon nyeri, U = unresponsive.

- Ukuran pupil dan respon pupil terhadap cahaya.

E = Eksposure

Kaji :

- Tanda-tanda trauma yang ada.

2. Pengkajian Sekunder (secondary survey)

Pengkajian sekunder dilakukan setelah masalah ABC yang ditemukan

pada pengkajian primer diatasi. Pengkajian sekunder meliputi pengkajian

obyektif dan subyektif dari riwayat keperawatan (riwayat penyakit sekarang,

riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan, riwayat keluarga) dan

pengkajian dari kepala sampai kaki.

a. Pengkajian Riwayat Penyakit :

Komponen yang perlu dikaji :

- Keluhan utama dan alasan pasien datang ke rumah sakit

- Lamanya waktu kejadian samapai dengan dibawa ke rumah sakit

- Tipe cedera, posisi saat cedera dan lokasi cedera

- Gambaran mekanisme cedera dan penyakit yang ada (nyeri)

- Waktu makan terakhir

- Riwayat pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi sakit sekarang,

imunisasi tetanus yang dilakukan dan riwayat alergi klien.

Metode pengkajian :

1) Metode yang sering dipakai untuk mengkaji riwayat klien :

S (signs and

symptoms)

A (Allergis)

M (medications)

P (pertinent past

medical hystori)

:

:

:

tanda dan gejala yang diobservasi dan

dirasakan klien

alergi yang dipunyai klien

tanyakan obat yang telah diminum klien

untuk mengatasi nyeri

11

Page 12: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

L (last oral intake

solid

or liquid)

E (event leading to

injury or illnes)

:

:

:

riwayat penyakit yang diderita klien

makan/minum terakhir; jenis makanan,

ada penurunan atau peningkatan

kualitas makan

pencetus/kejadian penyebab keluhan

2) Metode yang sering dipakai untuk mengkaji nyeri :

P (provoked)

Q (quality)

R (radian)

S (severity)

T (time)

:

:

:

:

:

pencetus nyeri, tanyakan hal yang

menimbulkan dan mengurangi nyeri

kualitas nyeri

arah penjalaran nyeri

skala nyeri ( 1 – 10 )

lamanya nyeri sudah dialami klien

b. Tanda-tanda vital dengan mengukur :

- Tekanan darah

- Irama dan kekuatan nadi

- Irama, kedalaman dan penggunaan otot bantu pernafasan

- Suhu tubuh

c. Pengkajian Head to Toe yang terfokus, meliputi :

1) Pengkajian kepala, leher dan wajah

- Periksa rambut, kulit kepala dan wajah

Adakah luka, perubahan tulang kepala, wajah dan jaringan lunak,

adakah perdarahan serta benda asing.

- Periksa mata, telinga, hidung, mulut dan bibir

Adakah perdarahan, benda asing, kelainan bentuk, perlukaan atau

keluaran lain seperti cairan otak.

- Periksa leher

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

Nyeri tulang servikal dan tulang belakang, trakhea miring atau

tidak, distensi vena leher, perdarahan, edema dan kesulitan

menelan.

2) Pengkajian dada

Hal-hal yang perlu dikaji dari rongga thoraks :

- Kelainan bentuk dada

- Pergerakan dinding dada

- Amati penggunaan otot bantu nafas

- Perhatikan tanda-tanda injuri atau cedera, petekiae, perdarahan,

sianosis, abrasi dan laserasi

3) Pengkajian Abdomen dan Pelvis

Hal-hal yang perlu dikaji :

- Struktur tulang dan keadaan dinding abdomen

- Tanda-tanda cedera eksternal, adanya luka tusuk, alserasi, abrasi,

distensi abdomen dan jejas

- Masa : besarnya, lokasi dan mobilitas

- Nadi femoralis

- Nyeri abdomen, tipe dan lokasi nyeri (gunakan PQRST)

- Distensi abdomen

4) Pengkajian Ekstremitas

Hal-hal yang perlu dikaji :

- Tanda-tanda injuri eksternal

- Nyeri

- Pergerakan

- Sensasi keempat anggota gerak

- Warna kulit

- Denyut nadi perifer

5) Pengkajian Tulang Belakang

Bila tidak terdapat fraktur, klien dapat dimiringkan untuk mengkaji :

- Deformitas

- Tanda-tanda jejas perdarahan

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

- Jejas

- Laserasi

- Luka

6) Pengkajian Psikosossial

Meliputi :

- Kaji reaksi emosional : cemas, kehilangan

- Kaji riwayat serangan panik akibat adanya faktor pencetus seperti

sakit tiba-tiba, kecelakaan, kehilangan anggota tubuh ataupun

anggota keluarga

- Kaji adanya tanda-tanda gangguan psikososial yang

dimanifestasikan dengan takikardi, tekanan darah meningkat dan

hiperventilasi.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan meliputi :

1. Radiologi dan Scanning

2. Pemeriksaan laboratorium

3. USG dan EKG

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa atau masalah keperawatan dapat teridentifikasi sesuai dengan

kategori urgensi masalah berdasarkan pada sistem triage dan pengkajian yang

telah dilakukan. Prioritas ditentukan berdasarkan besarnya ancaman kehidupan :

Airway, Breathing dan Circulation.

Diagnosa keperawatan Gawat Darurat yang dapat muncul pada kasus Fraktur

Kalvikula antara lain :

1. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, pergeseran fragmen tulang

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan adanya gangguan

muskuloskeletal

3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan cedera jaringan sekitar fraktur

14

Page 15: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn. J

DENGAN FRAKTUR TERTUTUP CLAVIKULA DEXTRA

DI IGD RSUD UNDATA PALU

I. PENGKAJIAN

1. Identitas KlienNamaUsiaJenis KelaminPendidikanPekerjaanAgamaAlamatTanggal PengkajianNo. MR

2. Penanggung JawabNamaUsiaJenis KelaminPendidikanAgamaAlamatHubungan dgn klien

:::::::::

:::::::

Tn. J23 TahunLaki-lakiSMPPetaniIslamDesa Bomba, Kec. Marawola23 oktober 201251-73-26

Ny. Heli36 tahunPerempuanSDIslamDesa MarawolaKakak

3. Pengkajian Primer

Airway Tidak terdapat sumbatan jalan nafas

Breathing - Spontan- Dyspneu- RR : 28 x/mnt

Circulation- Akral dingin- Keringat dingin

Disability a. GCS : E4V5M6

b. Kemampuan motorik dan sensorik :- Nyeri tekan pada daerah klavikula sebelah kanan- Tangan kanan tidak bisa digerakkan/nyeri saat digerakkan

4. Pengkajian Sekunder

15

Page 16: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

Riwayat Kesehatan Utama :

Klien masuk dengan keluhan sakit pada bahu sebelah kanan, luka lecet pada kiri + 4 cm, jejas pada daerah clavicula sebelah kanan (lebam dan bengkak), luka lecet pada jari telunjuk sampai jari manis.- Muntah 1 x- Mual- Nyeri dada terutama saat bernafas- Tangan kanan tidak bisa digerakkan

Pengkajian Nyeri :

P- Klien mengatakan nyeri bila bergerak, terutama pada daerah bahu sebelah

kanan- Klien mengatakan nyeri saat bernafas

Q Klien mengatakan sakit seperti tertusuk-tusuk pada daerah klavikula

RKlien mengatakan nyeri pada daerah dada, daerah bahu sampai ke seluruh tangan kanannya

S Klien mengatakan kualitas nyeri pada skala 9 (skala yang diberikan 1-10)

TKlien mengatakan nyeri dirasakan sejak dari tempat kejadian kecelakaan + 1 jam yang lalu

5. Tanda-Tanda Vital

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

RR : 28 x/menit

S : 36⁰C

6. Head to Toe (Pengkajian Fokus)

Kepala I : Ekspresi wajah meringis, tidak ada tanda-tanda perdarahan, konjungtiva anemisP : Tidak teraba adanya hematoma

Leher I : Tidak ada kelainan atau luka, leher nampak tegang saat meringisP : Tidak teraba adanya hematoma

Dada Thoraks :I : Tampak luka lecet/jejas pada dada sebelah kiri + 4 cm, jejas pada daerah kalavikula sebelah kanan (bengkak dan lebam), nafas cepat dan dangkal

16

Page 17: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

P : Terasa adanya krepitasi pada tulang klavikulaA : Simetris antara kedua paru

Jantung :A : Tidak ada BJ tambahan

Abdomen I : Tampak penggunaan otot-otot perut saat klien bernafasP : Tidak teraba adanya massaP : Tidak kembungA : Terdengar bising usus

Ekstremitas I : Tampak luka lecet pada jari telunjuk sampai jari manis sebelah kanan, klien tidak dapat menggerakkan tangan kanannyaP : Teraba dingin pada ujung-ujung ekstremitas, teraba nadi radialis reguler

Integumen I : Tampak pucatP : Berkeringat dingin

7. Pengkajian Psikososial :- Klien mengatakan cemas dengan kondisi bahu dan tangan kanannya- Nadi : 80 x/menit

8. Pemeriksaan Penunjang & Terapi Medis

Radiologi Laboratorium DarahPemeriksaan

LainTerapi/Anjuran Medis

Pada hasil foto Thorax, nampak fraktur pada tulang klavikula sebelah kanan

HGB : 12 mg/dlWBC : 4 mg/dl

- Infus RL 20 tts/mnt- O2 Nasal 2 lpm- Ketorolak 1 amp/IV- Konsul ahli bedah

Palu, ......................................2012Pembimbing Klinik,

Riny, S.Kep.NsNIP. ...............................................

Mahasiswa,

Arif Paskal PokondaNIM PO70120112 002

Mengetahui,Pembimbing Akademik,

(Irsanty Colein, Skp.Ns., MMed)NIP..................................................

II. ANALISA DATA

KLASIFIKASI DATA DIAGNOSA

17

Page 18: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

DO :- Gelisah- Takipneu- Nafas dangkal dan cepat- RR : 28 x/menitDS :- Klien mengatakan sesak- Nyeri saat bernafas

Perubahan pola nafas berhubungan dengan adanya gangguan muskuloskeletal

DO :- Ekspresi wajah meringis- Klien mengerang kesakitan- Tampak jejas pada daerah

klavikula sebelah kanan, lebam dan bengkak

- Terdapat krepitasi pada daerah fraktur

DS :- Klien mengatakan seperti

tertusuk-tusuk pada daerah klavikula sampai tangan kanannya

- Klien mengatakan nyeri bila bergerak

- Klien mengatakan nyeri dirasakan sejak dari lokasi kecelakaan

- Klien mengatakan skala nyerinya pada skala 9

Nyeri akut berhubungan dengan pergeseran fragmen tulang

18

Page 19: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

Nama :  Tn. J Usia  :  23 Tahun Jenis Kelamin : L       No. MR :  51-73-26 Diagnosa Medis :  Fraktur Tertutup Clavicula Dextra

TGL./JAM SUBJEKTIF OBJEKTIF DIAGNOSA PLAN IMPLEMENTASI EVALUATION

23-10-2012- Klien

mengatakan sesak

- Dyspneu

- Gelisah- Takipneu- Nafas dangkal dan

cepat- RR : 28 x/menit

Perubahan pola nafas berhubungan dengan adanya gangguan muskuloskeletal

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan menunjukkan pola pernafasan yang teratur dan reguler

Kriteria Hasil :- Klien akan mengatakan

sesak berkurang- Klien tampak tenang- RR dalam batas normal

Intervensi :- Pantau pola pernafasan- Kaji tanda-tanda vital- Atur posisi klien

senyaman mungkin- Kolaborasikan pemberian

therapy

Pkl. -Memantau pola nafas

klien-Mengkaji tanda-tanda

vital-Mengatur posisi sesuai

keinginan klien-Memberikan O2 nasal

kanul 2 Lpm-Memasang infus

dengan cairan RL 20 tts/menit

Pkl.S :

O :

A :

P :

Klien mengatakan sesaknya berkurang

-Klien nampak tenang

-RR : 20 x/menit

Tujuan Tercapai

- Pertahankan posisi klien

- Lanjutkan pemberian O2 nasal

Ttd,

(.........................)

19

Page 20: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

23-10-2012- Klien

mengatakan seperti tertusuk-tusuk pada daerah kalivikula sampai tangan kanannya

- Nyeri bila bergerak

- Nyeri dirasakan dari tempat kecelakaan

- Klien mengatakan skala nyerinya pada skala 9

- Ekspresi wajah meringis

- Klien mengerang kesakitan

- Tampak jejas pada daerah klavikula sebelah kanan, lebam dan bengkak

Nyeri akut berhubungan dengan pergeseran fragmen tulang

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, nyeri akan berkurang

Kriteria Hasil :- Klien akan mengatakan

nyeri berkurang- Skala nyeri 7

Intervensi :- Kaji skala nyeri- Jelaskan penyebab nyeri- Lakukan immobilisasi

pada daerah daerah bahu sampai tangan kanan

- Ajarkan tehnik relaksasi- Kolaborasikan pemberian

analgesik

Pkl.- Mengkaji skala

nyeri- Menjelaskan

penyebab nyeri yang dirasakan klien

- Menganjurkan klien agar tidak menggerakkan bahu dan tangan kanannya

- Mengajarkan nafas dalam saat klien merasakan sensasi nyeri

- Memberikan injeksi Ketorolak 1 amp/IV

S :

O :

A :

P :

Pkl.-Klien

mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang

-Skala nyeri 7-Nyeri

dirasakan hilang timbul

-Klien sekali-kali masih meringis kesakitan

Tujuan tercapai

-Lanjutkan immobilisasi pada daerah bahu sampai tangan kanan

-Ingatkan klien tentang tehnik relaksasi

-Kaji skala nyeri

Ttd,

(.........................)

20

Page 21: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Medis :

Fraktur Tertutup Clavicula Dextra

Keadaan Umum Pasien saat pindah ruangan :

- Keadaan umum : Baik- Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHgN : 64 x/menitRR : 20 x/menitS : 36⁰C

- Klien sekali-kali masih tampak meringis

- Nyeri dirasakan hilang timbul- Terpasang O2 nasal 2 liter/menit- Terpasang Infus dengan cairan RL 20 tetes/menit

21

Page 22: Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Dengan FRAKTUR KLAVIKULA

DAFTAR PUSTAKA

Price, S.A.,dkk,. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, Volume

2, 2006, EGC, Jakarta

Musliha, Keperawatan Gawat Darurat Plus Contoh Askep dengan pendekatan Nanda,

NIC, NOC, 2010, Nuha Medika, Yogyakarta

Herdman T.H, dkk,. Nanda Internasional Edisi Bahasa Indonesi, Diagnosis

Keperawatan Defini dan Klasifikasi, 2009-2011, EGC, Jakarta

Wilkinson J M,. Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC

Edisi Bahasa Indonesia, 2006, EGC, Jakarta

Basic trauma Life support, Pro Emergency (Bab XII)

Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Clavicle_fracture

L Joseph Rubino, 2006, Clavicle Fractures, http://www.emedicine.com/orthoped/topic50.htm.

Mardhink Zhadja, ml.scribd.com/doc/89379199/ fraktur -klavikula

22