asuhan keperawatan jiwa
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN JIWAWAHAM KEBESARAN PADA KLIEN Tn. K
DI R.X RSJ DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Tn. K
Umur : 30 Tahun
Alamat : S
Pendidikan : SMA
Tanggal pengkajian : 13 November 2013
II. ALASAN MASUK
Klien dibawa ke rumah sakit karena bicara kacau, mengamuk dengan cara melempar
barang-barang, mengancam keluarganya.
Masalah : resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien baru pertama kali ini dirawat di rumah sakit jiwa.
Dalam keluarga secara genogram tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti
pasien. Klien hidup dalam keluarga dengan keadaan sosial ekonomi pas-pasan. Klien
mengatakan dia melamar pekerjaan disana-sini tidak kunjung mendapatkan panggilan.
Klien mengatakan merasa malu pada adik perempuannya yang sudah mendapatkan
kerja. Klien mengatakan selalu disindir sodara-sodaranya karena dia anak pertama
malah tidak dapat menggantikan posisi ayahnya yang sudah meninggal. Klien sering
marah dan membanting perabotan rumah jika klien dibanding-bandingkan dengan
adiknya. Terutama marah kepada Ibu nya yang selalu mendesaknya untuk bekerja dan
dapat menghidupi keluarganya.
Masalah :
Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik dan Koping, keluarga
inefektif ; ketidakmampuan
Harga diri rendah
IV. FISIK
Tanda-tanda vital : T : 120 / 70 mmHg RR : 18 x/ menit
N : 78 x / menit S : 37 o C
BB :49 Kg TB : 153 cm
PEMERIKSAAN FISIK :
Kepala : rambut hitam, kotor tetapi tidak ada ketombe, kering
Mata : ada serumen di sudut mata, konjungtiva tidak anemis, sclera putih
Telinga : bersih, tidak mengalami penurunan pendengaran
Hidung : bersih, tidak ada masalah dengan peghiduan
Mulut dan gigi: gigi kekuningan, klien mengatakan tetap gososk gigi sehari 2 kali
pagi dan sore
Dada : retraksi dada kuat, simetris, tidak ada keluhan nyeri dada
Abdomen : tidak ditemukan asites, ataupun adanya massa
Ekstremitas Atas & bawah : kulit kering, bersisik, kuku tangan dan kaki bersih
Tangan kanan bertato : “Nabi Mohammad”, tangan kiri : “Donya Kiamat”
Keluhan fisik yang dirasakan pasien adalah badan lemas dan kadang pusing.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Klien : laki-laki
: Meninggal : wanita
: Tinggal Serumah
Komunikasi dalam keluarga tidak mengalami hambatan. Klien tinggal satu rumah
dengan ibu dan adik kandungnya, ayah sudah meninggal. Hambatan dalam
komunikasi keluarga hanya pada hubungan dengan ibunya, dimana klien merasa
komunikasinya kurang harmonis karena klien selalu merasa dimarah oleh ibunya dan
ditekan ibunya untuk mencari kerja dan dapat menghidupi keluarganya.
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Kien mengatakan bahwa keseluruhan bagian tubuhnya dari kepala sampai
dengan kaki disenangi. Tidak ada yang tidak disenangi.
b. Ideal diri
Saat ini yang menjadi keinginan pasien bisa sembuh dan di jemput pulang
dan segera bekerja mendapatkan uang yang banyak, lalu bisa menikah dan
punya anak. Pasien sebelum masuk RSJ tidak mempunyai pekerjaan, di
rumah hanya duduk-duduk saja.
c. Peran
Tugas klien sebelum sakit, selama dirumah tidak banyak, biasanya memberi
makan ayam dan burung, membersihkan rumah jarang dilakukan. Klien
senang dengan peran yang diterima di rumahnya. Di masyarakat, klien tidak
pernah menjadi pengurus Karang taruna, tetapi aktif ikut dengan teman-teman
pemuda kalau ada acara olah raga : sepakbola.
d. Identitas diri
Sebelum dirawat di RSJ, klien tidak bekerja, hanya duduk-duduk saja, merasa
terganggu dengan predikat pengangguran. Di rumah klien senang bisa
berkumpul bersama dengan teman-teman bermain sepak bola. Yang
dikeluhkan klien saat ini adalah klien menganggap dirinya adalah titsan dari
Bung Karno, mempunyai banyak perusahaan, mempunyai rumah diberbgai
negara serta dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Masalah : Waham (kebesaran)
e. Harga diri
Pasien merasa kalau dirinya menjadi anak yang baik, teman-teman main juga
banyak. Tetapi karena belum bekerja dan cuma dirumah saja sang ibu sering
marah-marah sering marah pada klien. Klien mengatakan ibu-nya lah yang
memasukkannya di RSJ karena dianggap gila jika dia marah saat ibunya
memarahinya.
3. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan kalau dirinya senang dengan kumpul-kumpul bersama karang
taruna tetapi hanya sebatas bermain sepakbola, teman-teman dan lingkungan
masih mau menerima dia.
4. Spiritual
Agama pasien adalah Islam tetapi klien tidak menjalankan sholat. Alasan karena
Tuhan sudah datang dan membisikkan padanya bahwa dia adalah seorang wali.
Jadi tidak sholat Tuhan tidak bakalan marah.
Masalah :
Halusinasi dengar
Waham keagamaan
VI. STATUS MENTAL
1. Aktivitas motorik
Tidak menunjukan adanya gelisah ataupun lesu.
2. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara klien kooperatif, kontak mata baik dengan perawat dan
pasien lain. Tidak bermusuhan. Tetapi kadang cenderung defensive dalam hal
wahamnya karena klien selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran
bahwa dirinya adalah titisan Bung Karno dan ia seorang Wali.
3. Memori
Klien masih mampu mengingat memori baik jangka panjang dan memori jangka
pendeknya dengan baik.
4. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik ketika menjawab pertanyaan dari
perawat dan mampu melalakukan penghitungan angka-angka dengan baik.
5. Kemampuan Penilaian
Klien tidak mengalami gangguan penilaian baik yang ringan ataupun yang
bermakna. Klien mampu mengambil keputusan yang sederhana tanpa harus di
bantu orang lain.
6. Persepsi
Klien dahulu selama di rumah sering mendengar suara-suara yang asalnya dari
Tuhan yang mengatakan dia adalah Wali. Klien juga mengatakan pernah Tuhan
datang menemui dirinya. Orang lain tidak akan mampu melihat Tuhan.\
Selain itu klien menganggap dirinya adalah titisan Bung Karno yang punya
banyak perusahaan, punya banyak rumah di berbagai negara dan bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Masalah : halusinasi dengar dan lihat, waham (kebesaran)
7. Alam perasaan
Pasien tidak merasa sedih ataupun, putus asa. Klien hanya merasa kenapa
keluarganya belum datang ke Rumah Sakit untuk menjemputnya. Padahal klien
merasa tidak sakit.
8. Proses Pikir
Dalam wawancara klien tidak mengalami gangguan dalam pembicaraan, tidak
berbelit-belit dan sampai pada tujuan.
9. Isi pikir
Klien menganggap dirinya adalah wali. Klien mengatakan sering dahulu
mendengar suara dan bertemu dengan Tuhan dan Tuhan mengatakan bahwa dia
adalah Wali itu. Klien berfikir untuk apa dia bekerja sedangkan dia merupakan
titisan Bung Karno yang mempunya banyak perusahaan.
Masalah keperawatan : waham kebesaran
10. Tingkat kesadaran
Pasien terlihat biasa saja, tidak menunjukkan adanya bingung dll. Klien masih
mampu berorientasi terhadap waktu tempat, tanggal dl, klien hanya menunggu
tidak sabar kenapa saudaranya belum datang menjemputnya.
11. Daya tilik diri
Pasien mengingkari penyakit yang diderita dan merasa tidak sakit. Klien
mengatakan kalau Tuhan datang dan membisikkan padanya bahwa dia adalah
Wali kenapa di bilang sakit oleh ibu dan keluarganya.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien makan sehari 3 kali dengan menu yang disediakan di RSJ. Mengganti
pakaian kalau ada instruksi untuk mengganti.
2. Kehidupan sehari-hari
Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri. Klien juga mampu
membersihkan diri setelah BAB atau BAK, mampu mengganti pakaian sendiri
tetapi menunggu ada kata “ganti baju Pak T”, Klien bisa mandi sendiri sehari 2X,
tetapi jarang gosok gigi. Klien mampu mengenakan pakaian sendiri, dalam
berpakaian sesuai dengan yang harus dipakai. Klien mampu merapikan diri
dengan menyisir rambut tetapi klien jarang mencuci rambut memakai sampo.
3. Nutrisi
Klien makan sehari 3 kali dengan menu yang disediakan di RSJ dan selalu
dihabiskan. Klien suka dengan minuman susu. Berat badan stabil, kadang naik
kadang turun tetapi tidak terlalu berlebihan. BB sekarang 49 kg
4. Istirahat dan tidur
Klien bisa tidur, dalam sehari tidur 5-6 jam, siang hari klien bisa tidur walaupun
tidak sering. Persiapan klien sebelum tidak ada biasanya ngantuk langsung ke
tempat tidur, melamun sebentar dan tidur kemudian. Sedangkan aktivitas setelah
bangun tidur adalah klien pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka.
5. Penggunaan Obat
Klien selama di RSJ diberi obat sehari 2 x yaitu bersamaan makan pagi dan makan
malam. Reaksi obat yang dirasakan tidak ada
6. Pemeliharaan Kesehatan
Dari keluarga tidak mendapatkan informasi. Jika ada keluhan biasanya ibunya
juga membawa ke puskesmas terdekat.
7. Kegiatan didalam rumah
Klien menyatakan nanti kalau sampai dirumah akan bekerja untuk membantu
mencukupi kebutuhan keluarga.
8. Kegiatan diluar rumah
Hanya kegiatan bermain sepakbola dengan temannya yang biasa diikuti klien
/masyarakat.
VIII. MEKANISME KOPING
Sebelum masuk RSJ kien jika dimarahi oleh ibunya klien akan marah dan mengamuk
dengan cara melempar barang-barang. Tetapi setelah di RSJ mengamuk itu sudah tidak
dirasakan lagi.
Masalah : resti mencederai diri, orang ain dan lingkungan
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL
Pasien mempunyai merasa tidak mempunyai masalah dengan keluarganya termasuk
dengan lingkungan masyarakat sekitar didaerahnya. Tetapi ketika dengan ibunya klien
merasa sering dimarah-marahi dan dituntut untuk bekerja.
X. PENGETAHUAN
Pasien mengatakan pernah sekolah di STM. Klien merasa bahwa selama sekolah tidak
pernah juara dan tidak bodo-bodo amat.
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik: Skizofrenia Paranoid
Terapi medik : tanggal 13 November 2013
Chlorpromazine 2 X 100 mg
Trihexylphenidil 2 X 2 mg
Haloperidol 2 X 5 mg
Injeksi Diasepam 1 ampul
Pemeriksaan lab : tgl 13 November 2013
WbC : 6.8 K/ ul Glukosa Sewaktu : 99 mg / 100 ml
Lym : 21 %/L Urea : 32,1mg / 100 ml
RBC : 5.62 / ul Creatinin : 1.88 mg / 100 ml
LED 1 jam : 4 mm / jam Cholesterol : 165 mg / 100 ml
LED 2 jam : 8 mm / jam Trigliserid : 196 mg / 100 ml
Protein Total : 6,70 mg/ 100 ml SGOT : 16 Unit / L
HB 17.4 gr/dl SGPT : 13 Unit / L
Hct 51,1 g% Uric acid 3,.8520 mg
MCV 30,8 fl MCHC 33,99/dl
MCH 29.2 pg MCHC 33.2 g/dl
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
a. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
b. Halusinasi : dengar dan visual
c. Proses pikir, perubahan : waham kebesaran
XIII. POHON MASALAH
XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi diri: waham kebesaran
2. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
3. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
XV. ANALISA DATA
NODATA MASALAH
1 S :
Klien mengatakan dibawa ke rumah sakit karena
mengamuk, bicara kacau dengan cara melempar
barang-barang dan mengancam keluarganya
Klien mengatakan merasa dituntut ibunya untuk
bekerja
O : -
Resiko
mencederai diri,
orang lain dan
lingkungan
2 S :
Klien mengatakan: Tuhan sudah datang dan
membisikkan padanya bahwa dia adalah seorang
Wali.
Klien mengatakan bertemu dengan Tuhan dan
dialah Sang Wali.
Gangguan proses
pikir : waham
kebesaran
Gangguan prosesGangguan proses pikir :pikir :
waham waham kebesarankebesaran
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
Klien mengatakan bahwa dia adalah titisan Bung
Karno, mempunyai banyak perusahaan,
mempunyai banyak rumah diberbagai negara dan
bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
O : Tangan kanannya bertato: “Nabi Muhammad”
3 S :
Klien mengatakan mencoba mencari pekerjaan
tetapi tidak dapat-dapat
Klien mengatakan selalu merasa dimarahi oleh
ibunya karena tidak bekerja
Klien mengatakan dianggap sakit gila oleh ibunya
dan dibawa ke RSJ.
O :
Klien kooperatif, kontak mata baik waktu
memberi penjelasan jelas
Harga diri rendah