asuhan keperawatan keluarga dengan ispa
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA Tn. T DENGAN ISPA
DI RT 1 RW I KELURAHAN CANDIROTO KECAMATAN KENDAL
Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas
Disusun Oleh :
EYNDE PUSPITA NINGTYAS , S.Kep.
SK.PN.108.013
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES KENDAL
2009
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH ISPA
A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga : Bp. T
b. Umur : 49 tahun
c. Agama : Islam
d. Pekerjaan : Swata
e. Pendidikan : SD
Alamat : RT 1 RW 1 Kel. Candiroto Kec. Kendal
f. Komposisi keluarga
No Nama GenderHubungan
KeluargaUmur Pendidikan
Status ImunisasiKet.
BCG Polio DPT Hep Campak
1.
2.
3.
4.
5
Bp. T
Ny. M
An. M
An. Ah
An. Aw
♂
♀
♂
♂
♂
KK
istri
Anak
Anak
Anak
49 th
37 th
19 th
14 th
6 th
SD
SD
SMP
SMP (kelas II)
SD
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Lengkap
Lengkap
Lengkap
1
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Anggota yang sakit (An. M)
: Anggota yang sakit (Ny. M)
X : Meninggal
g. Tipe keluarga
Keluarga Bp. T merupakan tipe Nuclear family (keluarga inti) yang
terdiri dari suami, istri dan tiga orang anak.
h. Suku bangsa
Bp. A dan Ny. M sama-sama bersuku bangsa jawa ( berasal dari jawa
tengah)
i. Agama
Keluarga Bp.T adalah keluarga yang menganut agama islam dan taat
melaksanakan ibadah, terutama sholat lima waktu serta rajin pula
menghadiri pengajian di lingkungan RW setempat. Keluarga Bp. T
juga meyakini bahwa menjaga kebersihan juga sebagian dari iman.
2
Tn. T 49 th Ny. M (Hipertensi)37 th
An. M (ISPA)19 th
An. Ah14 th
An. Aw6 th
j. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Bp. A bekerja sebagai wiraswasta atau buruh tani dengan penghasilan
perbulan antara Rp. 250.000-600.000. semua keuangan dikelola oleh
Ny. M dengan pengeluaran rutin perbulan lebih dari Rp. 500.000 yaitu
untuk belanja, bayar sekolah anak dan bayar listrik.
k. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga mengisi waktu luang sehari-hari dengan menonton Tv, unruk
rekreasi keluar rumah yaitu saat belanja keperluan di swalayan.
2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bp. T berada pada tahap keluarga
dengan anak remaja.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas-tugas perkembangan tahap ini telah dilaksanakan oleh keluarga
Bpk. T dengan baik. Tidak ada tugas perkembangan yang belum
terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Keluarga Bp. T tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti DM,
epilepsi, hemofilia dll. Bp. T maupun Ibu M jarang mengalami sakit
yang serius. Kadang-kadang hanya terkena flu ringan saja. Saat ini
Anak M sedang menderita influenza sejak 1 bulan yang lalu. Anak M
mengeluh hidung tersumbat, kadang-kadang demam, batuk pilek, mata
terasa pedih, tubuh terasa lemes, sering bersin-bersin dan tidak enak
badan (sakit). Ibu M sudah memberikan obat tradisional pada An. M
berupa campuran jeruk nipis dan kecap tapi An. M belum sembuh
juga. An. M juga sudah mengkonsumsi beberapa obat seperti wood’s
Expectoran, vix formula, laserin namun belum sembuh juga. Ibu M
dan Bp. T mengatakan belum begitu tau tentang cara perawatan dan
pencegahan batuk pilek/ISPA serta penularannya.
3
Anak M telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sejauh ini
fasilitas kesehatan yang sering dimanfaatkan oleh keluarga Bp. T
adalah Puskesmas Kendal 01 dan praktek Bidan .
d. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)
Bp. T merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara dan. Hubungan
dengan orang tua dan adiknya cukup baik. Ayah dari Bp. T telah
meninggal dunia.
Ny. M adalah anak kedua dari sembilan bersaudara. Hubungan dengan
orang tua dan adik-kakaknya cukup baik. Keluarga dari pihak Ny. M
bertempat tinggal saling berdekatan jadi Ny. M dan Bp. T sering
berkunjung baik ke keluarga besar Bp. T maupun Ny. M hampir tiap
minggu.
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Keluarga Bp. T tinggal di rumah semi permanen (dinding sebagian
tembok dan sebagian kayu) dengan luas tanah 150 m2 dan luas
bangunan 100 m2 (12x5m) terdiri dari 100% berlantai plester. Ventilasi
cukup baik, cahaya matahari bisa masuk melalui jendela dan pintu di
ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapur dan
kamar mandi. Pada malam hari penerangan dengan lampu listrik.
Persediaan air bersih untuk minum dan masak menggunakan air PAM,
sedangkan untuk mencuci dan mandi menggunakan air dari sumur gali
dengan kondisi air jernih, berasa asin, bila musim penghujan agak
berbau namun bila musim kemarau tidak berbau. Sampah dibuang
pada halaman kosong pengolahanya dengan dikumpulkan dan dibakar.
Limbah keluarga langsung mengalir ke selokan di belakang rumah.
WC terletak di dalam rumah dengan kondisi terawat baik. Septic tank
terletak > 10 meter dari sumur.
4
Denah rumah:
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Rata–rata tetangga keluarga Bp. T bermata pencaharian sebagai petani
dan buruh petani. Jarak dengan rumah tetangga sangat berdekatan.
Sikap tetangga terhadap keluarga Bp. T baik. Tiap hari jum’at ada
kegiatan membaca yasin dan tahlil (ibu-ibu), arisan ibu-ibu diadakan
seminggu sekali. Tiap jum’at kliwon kegiatan bapak-bapak yaitu
yasinan dan tahlilan, sedangkan tiap hari Jumat tahlil(Khusus bapak-
bapak).kegiatan kerja bakti dilakukan 1 bulan sekali. Jika ada salah
satu anggota komunitas sedang ditimpa musibah atau punya hajat,
semua tetangga siap membantu.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bpk. T sejak menikah sampai punya anak belum pernah
pindah rumah. Jika bepergian Bpk. T dan Ny.M menggunakan sepeda
kayuh.An.Ah dan An .Aw jika ke sekolah naik sepeda kayuh. An.M
(anak pertama) jika pergi bekerja menggunakan sepeda motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bpk. T dapat berkumpul lengkap pada malam hari, setelah
Bpk. T pulang kerja dan anak-anak pulang dari mengaji. Keluarga
besar Bpk. T berkumpul seluruhnya saat lebaran dan pada saat ada
acara syukuran dari pihak keluarga. Keluarga Bpk. T selalu berusaha
mengikuti kegiatan kemasyarakatan yang ada di lingkungan RT
maupun RW.
5
DA
PU
R W
C
KA
MA
R M
AN
DI
MU
SH
OL
A R
UA
NG
K
EC
IL
MA
KA
N
R
UA
NG
RU
AN
GT
IDU
R II T
IDU
R III
RU
AN
G R
UA
NG
SA
NTA
I TID
UR
I
RU
AN
G TA
MU
e. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 3 orang, yaitu Bpk. T, An. Ah
dan An. Aw. Keluarga memiliki persediaan obat seperti rivanol dan
betadin. Jika ada anggota keluarga yang sakit diperiksakan ke
Puskesmas terdekat. Bila ada anggota keluarga yang mengeluh pusing
dibelikan obat yang dijual di warung-warung misalnya Bodrex.
Tetangga Bpk.T juga selalu membantu jika ada anggota keluarga yang
sakit.
4. SRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga menggunakan pola komunikasi terbuka. Bila ada anggota
keluarga yang berperilaku dan bersikap kurang benar langsung
diingatkan dan diberi masukan bagaimana sikap yang seharusnya.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Bpk. T cukup mampu mempengaruhi dan mengendalikan perilaku istri
dan anaknya. Bpk. T tidak hanya mampu memberi nasehat verbal
namun mampu memberikan contoh perilaku yang baik.
c. Struktur Peran (formal dan informal)
Bpk. T berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah bagi
keluarganya. Ny. M ikut membantu Bpk. T mencari nafkah dengan
menjadi buruh tani, selain itu Ny. M juga berperan sebagai pengasuh
anak dan pengatur keuangan keluarga.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Bpk. T percaya bahwa kesehatan sangatlah penting, sehingga
berusaha menjaganya dengan baik. Praktek-praktek pencegahan
penyakit seperti cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan
kamar mandi dan kamar tidur, serta mandi dan menggosok gigi 2 kali
sehari dilaksanakan setiap hari. Keluarga Bpk. T buang air besar di
jamban keluarga.
6
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, mencintai dan saling memiliki.
Anggota keluarga saling mendukung. Jika ada persoalan dibicarakan
bersama dan dicarikan jalan keluarnya. Bpk. T dan Ny. M berusaha
saling menghargai pendapat atau sikap masing-masing. Kepada
anaknya juga diajarkan bagaimana menghargai orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Bpk. T dan Ny. M mampu menjalankan fungsi sosialisasi dengan
mengikuti kegiatan perkumpulan rutin RT, kerja bakti, yasinan dan
tahlilan serta arisan ibu-ibu. Keluarga mampu berinteraksi sesuai
dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat. Bpk. T dan Ny. M
juga mengajarkan pada anaknya tentang disiplin, norma, budaya dan
perilaku yang dapat diterima masyarakat serta tidak melarang anaknya
bergaul dengan teman-teman sebayanya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga mampu menyediakan makanan, pakaian dan perlindungan
bagi anggotanya. Jika ada yang sakit dibawa ke Puskesmas namun bila
belum sembuh juga dibawa ke praktik bidan terdekat dan dirawat
secara baik oleh anggota yang sehat. Keluarga meyakini bahwa sehat
adalah kenikmatan dan sakit adalah cobaan dari Tuhan yang harus
dihadapi dengan berusaha mencari pengobatan.
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:
1). Mengenal masalah kesehatan
Pada dasarnya keluarga belum mengenal masalah kesehatan secara
detail. Keluarga Bpk. T belum tahu tentang cara pencegahan,
penularan penyakit ISPA serta keluarga belum mengetahui tentang
bahaya ISPA.
7
2). Memutuskan untuk merawat
Keluarga belum dapat mengambil keputusan untuk merawat
anggota keluarganya yang terserang influenza. Perawatan yang
diberikan baru sebatas yang diketahui saja.
3). Mampu merawat
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang sakit flu
masih sangat terbatas, belum sampai pada upaya pencegahan dan
penularan.
4). Modifikasi lingkungan
Lingkungan cukup mendukung untuk penyelesaian masalah
kesehatan, seperti ventilasi yang cukup, pencahayaan, kebersihan
rumah dan halaman yang cukup.
5). Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan belum optimal.
Keluarga hanya datang ke Puskesmas atau praktek Bidan terdekat
jika ada anggota keluarga yang dianggap sakit serius. Keluarga Ny.
M rajin ke posyandu, untuk imunisasi anak – anaknya.
d. Fungsi reproduksi
Keluarga Bpk. T memiliki 3 anak, anak pertama berusia 19 tahun
(remaja), anak kedua berusia 14 tahun dan anak ketiga berusia 6 tahun.
Ny. M mengikuti program KB dengan alat kontrasepsi pil KB (tiap 1
bulan).
e. Fungsi ekonomi
Keluarga Bpk. T secara ekonomi telah mampu memenuhi kebutuhan
hidup keluarga sehari-hari. Namun keluarga Bpk. T belum mempunyai
tabungan untuk persiapan masa depan.
6. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
1). Stresor jangka pendek : masalah yang sering dihadapi keluarga
Bpk. T adalah jika ada anggota keluarga yang sakit.
8
2). Stresor jangka panjang : tidak ada stressor jangka panjang (Ny. M
mengatakan tidak ada stressor jangka panjang dalam keluarga,
semua masalah keluarga dapat diatasi dalam jangka pendek.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Keluarga memberikan respon pada stresor dengan berusaha mencari
pertolongan tenaga kesehatan jika ada anggota keluarganya yang sakit.
c. Strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan, baik Bpk. T maupun Ibu M berusaha mencari
pemecahannya dengan dimusyawarahkan bersama.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Jika ada masalah sejauh ini tidak pernah muncul strategi yang
disfungsional dalam keluarga Bpk.T. Namun An. M (anak pertama)
dari keluarga Bpk.T bila sedang berkumpul dengan teman – temannya
yang merokok dia ikut merokok karena ingin menyesuaikan diri
dengan teman – temannya.
7. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
a. Pemeriksaan fisik Bpk. T
1). Keadaan umum: baik, tampak sehat.
2). Kesadaran: komposmentis.
3). Tanda-tanda vital
a) TD : 130/80 mmHg
b) N : 88 x/menit
c) RR : 20 x/menit
d) SB : 37o C
4). Kepala
a) Rambut: hitam, lurus, bersih, tidak mudah rontok, berketombe.
b) Mata: kelopak mata tidak edema, sklera tidak ikterik, kornea
jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, pengelihatan
baik.
c) Hidung: bersih, septum di tengah, tidak ada benjolan/polip.
9
d) Telinga: kanalis bersih, tidak berbau, mampu mendengar
dengan baik.
e) Mulut: bersih, tidak berbau, tidak ada peradangan, gigi utuh,
lidah bersih.
5). Dada / Thorax: bentuk normal, pernafasan teratur, tidak ada ronchi
atau wheezing, denyut jantung normal.
6). Perut / Abdomen: datar, supel, tidak ada benjolan, bising usus
10x/menit, perkusi suara timpani, tidak ada nyeri tekan.
7). Genetalia dan anus: tidak ada hemoroid.
8). Lengan dan tungkai: tidak ada edema, reflek patella positif, tes
babinski negatif, tak ada nyeri pergerakan, tidak ada keterbatasan
gerak.
b. Pemeriksaan fisik Ny. M
1). Keadaan umum: baik, tampak sehat.
2). Kesadaran: komposmentis.
3). Tanda-tanda vital
a) TD : 150/90 mmHg
b) N : 80 x/menit
c) RR : 20 x/menit
d) SB : 36o C
4). Kepala
a) Rambut: hitam, lurus, bersih, mudah rontok, kadang- kadang
berketombe.
b) Mata: kelopak mata tidak edema, sklera tidak ikterik, kornea
jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, pengelihatan
baik.
c) Hidung: bersih, septum di tengah, tidak ada benjolan/polip.
d) Telinga: kanalis bersih, tidak berbau, mampu mendengar
dengan baik.
e) Mulut: bersih, tidak berbau, tidak ada peradangan, gigi utuh,
lidah bersih.
10
5). Dada / Thorax: bentuk normal, pernafasan teratur, tidak ada ronchi
atau wheezing, denyut jantung normal.
6). Perut / Abdomen: datar, supel, tidak ada benjolan, bising usus
8x/menit, perkusi suara timpani, tidak ada nyeri tekan.
7). Genetalia dan anus: tidak ada hemoroid, selalu dijaga
kebersihannya, tidak ada keputihan.
8). Lengan dan tungkai: tidak ada edema, reflek patella positif, tes
babinski negatif, tak ada nyeri pergerakan, tidak ada keterbatasan
gerak.
c. Pemeriksaan fisik Anak M
1). Keadaan umum: tampak kurang sehat dan lemas.
2). Kesadaran: komposmentis.
3). Tanda-tanda vital:
a) TD : 110/70 mmHg
b) N : 78 x/menit
c) RR : 20 x/menit
d) SB : 37,5o C
4). Kepala
a) Rambut: lurus, tidak mudah rontok, bersih, kulit kepala bersih.
b) Mata: kelopak mata tidak edema, sklera tidak ikterik, kornea
jernih, konjungtiva agak merah, pupil isokor, pengelihatan
baik, mata nampak berair.
c) Hidung: beringus, warna sekret bening, selaput lendir hidung
nampak hiperemis dan sedikit edema, septum di tengah, tidak
ada benjolan/polip, nampak sering tersumbat.
d) Telinga: kanalis bersih, tidak berbau, mampu mendengar
dengan baik.
e) Mulut: bersih, tidak berbau, tidak ada peradangan, gigi utuh,
lidah bersih, nampak sering untuk bernafas.
5). Dada / Thorax: bentuk normal, pernafasan teratur, tidak ada ronchi
atau wheezing, sering batuk dan bersin, denyut jantung normal.
11
6). Perut / Abdomen: datar, lemas, tidak ada benjolan, bising usus
12x/menit, perkusi suara timpani, tidak ada nyeri tekan.
7). Genetalia dan anus: tidak ada hemoroid.
8). Lengan dan tungkai: tidak ada edema, reflek patella positif, tes
babinski negatif, tak ada nyeri pergerakan, tidak ada keterbatasan
gerak.
d. Pemeriksaan fisik Anak Ah
1). Keadaan umum: baik, tampak sehat.
2). Kesadaran: komposmentis.
3). Tanda-tanda vital
a) TD : 110/80 mmHg
b) N : 76 x/menit
c) RR : 24 x/menit
d) SB : 36,8o C
4). Kepala
a) Rambut: hitam, lurus, bersih, tidak mudah rontok, tidak
berketombe.
b) Mata: kelopak mata tidak edema, sklera tidak ikterik, kornea
jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, pengelihatan
baik.
c) Hidung: bersih, septum di tengah, tidak ada benjolan/polip.
d) Telinga: kanalis bersih, tidak berbau, mampu mendengar
dengan baik.
e) Mulut: bersih, tidak berbau, tidak ada peradangan, gigi utuh,
lidah bersih.
5). Dada / Thorax: bentuk normal, pernafasan teratur, tidak ada ronchi
atau wheezing, denyut jantung normal.
6). Perut / Abdomen: datar, supel, tidak ada benjolan, bising usus
10x/menit, perkusi suara timpani, tidak ada nyeri tekan.
7). Genetalia dan anus: tidak ada hemoroid, selalu dijaga
kebersihannya.
12
8). Lengan dan tungkai: tidak ada edema, reflek patella positif, tes
babinski negatif, tak ada nyeri pergerakan, tidak ada keterbatasan
gerak.
e. Pemeriksaan fisik Anak Aw
1). Keadaan umum: baik, tampak sehat.
2). Kesadaran: komposmentis.
3). Tanda-tanda vital
a) TD : 110/70 mmHg
b) N : 74 x/menit
c) RR : 20 x/menit
d) SB : 36o C
4). Kepala
a) Rambut: hitam, lurus, bersih, mudah rontok, kadang- kadang
berketombe.
b) Mata: kelopak mata tidak edema, sklera tidak ikterik, kornea
jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, pengelihatan
baik.
c) Hidung: bersih, septum di tengah, tidak ada benjolan/polip.
d) Telinga: kanalis bersih, tidak berbau, mampu mendengar
dengan baik.
e) Mulut: bersih, tidak berbau, tidak ada peradangan, gigi utuh,
lidah bersih.
5). Dada / Thorax: bentuk normal, pernafasan teratur, tidak ada ronchi
atau wheezing, denyut jantung normal.
6). Perut / Abdomen: datar, supel, tidak ada benjolan, bising usus
10x/menit, perkusi suara timpani, tidak ada nyeri tekan.
7). Genetalia dan anus: tidak ada hemoroid.
8). Lengan dan tungkai: pada telapak kaki sebelah kiri terdapat bekas
luka bakar yang hampir mengering, lengan dan tungkai tidak ada
edema, reflek patella positif, tes babinski negatif, tidak ada
keterbatasan gerak.
13
8. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Bpk. T merasa beruntung ada petugas kesehatan yang
berkunjung ke rumahnya. Keluarga mengungkapkan bahwa
pengetahuannya tentang cara mengenali dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan anggota keluarganya meningkat dan dapat langsung
mempraktekkannya dengan bantuan dari petugas kesehatan (Mahasiswa
PSIK Stikes Kendal). Keluarga berharap agar selalu ada petugas kesehatan
yang berkunjung ke rumah untuk meningkatkan kesehatan seluruh anggota
keluarga.
B. ANALISA DATA
TGL. DATA MASALAH
02/3/09 Data subyektif:Anak M mengeluh badan sakit, terasa lemes, hidung tersumbat, mata terasa pedih.Data obyektif:Konjungtiva agak merah, mata berair, hidung beringus, selaput lendir hidung hiperemis dan agak edema, sering bersin dan batuk-batuk, SB: 37,5o C, nampak kurang sehat.
Inefektif bersihan jalan nafas
02/3/09 Data subyektif:Klien dan keluarga menyatakan tidak banyak tahu tentang cara penularan influenzaData obyektif:Klien batuk dan bersin tidak ditutup, membuang ingus sembarangan
Resiko tinggi penularan influenza
14
C. SKALA PRIORITAS MASALAH
1. Bersihan jalan nafas terganggu
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat masalah Tidak sehat/aktual: 3 1 3/3 x 1 = 1
Masalah ini merupakan masalah aktual / telah terjadi berdasarkan data-data yang ada.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah: 2 2 2/2 x 2 = 2
Masalah mudah diubah karena meski keluarga belum mengenal masalah namun bersikap terbuka/kooperatif
3. Kemungkinan masalah dapat dicegah
Cukup: 2 1 2/3 x 1 = 2/3
Masalah telah aktual namun keluarga mempunyai motivasi yang cukup untuk mencegah disabilitas lebih lanjut.
4. Menonjolnya masalah Perlu segera ditangani:
21 2/2 x 1 = 1
Masalah sudah aktual sehingga perlu ditangani segera
Skor 4 2/3
2. Resiko tinggi penularan influenza
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat masalah Ancaman: 2 1 2/3 x 1 = 2/3
Masalah ini merupakan masalah resiko / ancaman / belum terjadi berdasarkan data-data yang ada.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah: 2 2 2/2 x 2 = 2
Masalah mudah diubah karena keluarga belum mengenal masalah namun bersikap terbuka/kooperatif
3. Kemungkinan masalah dapat dicegah
Tinggi: 3 1 3/3 x 1 = 1
Masalah belum aktual namun keluarga mempunyai motivasi yang tinggi untuk mencegahnya.
4. Menonjolnya masalah Tidak perlu segera: 1 1 1/2 x 1 = 1/2
Masalah belum aktual sehingga tidak perlu ditangani segera
Skor 4 1/6
15
D. PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
1. Inefektif bersihan jalan nafas pada keluarga Bpk. T terutama pada An. M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan masalah ISPA.
2. Resiko tinggi penularan ISPA pada keluarga Bpk. T terutama pada Tn. A,
Ny. M, An. Ah dan An. Aw berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah penularan influenza.
16
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (NCP)
No Dx. Kep. Tujuan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar Intervensi
1. Inefektif bersihan
jalan nafas pada
keluarga Bp. T
terutama pada
An. M b/d
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan masalah
influenza
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
masalah bersihan
jalan nafas
inefektif dapat
teratasi
Keluarga
mengetahui tentang
penyakit ISPA
Keluarga dapat
mendemonstrasikan
cara pembuatan obat
tradisional untuk
batuk
Keluarga
mengetahui cara
merawat anggota
keluarga yang
terkena influenza
(ISPA)
Kognitif
Psikomotor
Keluarga mampu
menjelaskan
pengertian ISPA
Keluarga mampu
menjelaskan tanda
dan gejala ISPA
Keluarga mampu
menjelaskan cara
merawat anggota
keluarga yang
terkena influenza
Keluarga mampu
mendemonstrasikan
cara pembuatan obat
tradisional untuk
batuk
Berikan penyuluhan
kesehatan tentang
penyakit ISPA
Berikan penyuluhan
tentang cara merawat
anggota keluarga
yang terkena ISPA
Demonstrasikan
tentang cara
pembuatan obat
tradisional untuk
batuk
Anjurkan pada An.
M untuk banyak
minum
Anjurkan kepada
keluarga Bp. A
khususnya pada
17
An.M
Untuk memeriksakan
diri ke puskesmas
atau rumah sakit jika
tidak kunjung
sembuh
2. Resiko tinggi
penularan
influenza pada
keluarga Bp. T
terutama pada
Bp. A dan Ny. M,
An. Ah, An. Aw
b/d
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah
penularan
influenza
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1x20
menit diharapkan
tidak terjadi
penularan
influenza pada
anggota keluarga
yang lain
Keluarga
mengetahui cara
pencegahan
penularan influenza
Keluarga dapat
menghindari
penularan influenza
atau ISPA
Kognitif Keluarga mampu
menjelaskan tentang
cara pencegahan,
penularan influenza
Berikan penyuluhan
tentang cara
mencegah penularan
influenza atau ISPA
Anjurkan kepada
keluarga untuk
menghindari hal-hal
yang dapat
menyebabkan
penularan influenza
atau ISPA
18