asuhan keperawatan keluarga ibu

52
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “KR” DENGAN HIPERTENSI DI BANJAR PUSEH, DESA KETEWEL KEC. SUKAWATI TANGGAL 31 MARET- 5 APRIL 2015 Oleh : Ni Made Risma Dian Utami 3.2. Reguler PO7120012080

Upload: sukma-widyandari

Post on 15-Jul-2016

64 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

askep keluarga

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “KR”

DENGAN HIPERTENSI DI BANJAR PUSEH,

DESA KETEWEL KEC. SUKAWATI

TANGGAL 31 MARET- 5 APRIL 2015

Oleh :Ni Made Risma Dian Utami

3.2. RegulerPO7120012080

POLTEKKES KEMENKES DENPASARJURUSAN KEPERAWATAN

2015

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK ‘KR” KHUSUSNYA

PADA IBU MU DENGAN HIPERTENSI DI BANJAR PUSEH,

DESA KETEWEL KEC. SUKAWATI

TANGGAL 31 MARET- 5 APRIL 2015

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 31 Maret 2015 pukul 13.30 WITA di

rumah keluarga Ibu “MU” di Br.puseh, Desa Ketewel. Data diperoleh dari hasil

wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.

1. Data Umum

a. Nama kepala keluarga: “KR”

b. Umur : 61 Tahun

c. Agama : Hindu

d. Pendidikan : Tamat SD

e. Pekerjaan : Petani

f. Suku / Bangsa : Bali / Indonesia

g. Alamat : Br. Puseh, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati

h. Komposisi keluarga :

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Tabel 1

Komposisi Anggota Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh, Desa Ketewel Kecamatan Sukawati

Tanggal 31 Maret- 5 April 2015

NAMA JK

Hub. Dengan

PxUmur Pendi

dikan

Status ImunisasiKet.BC

GPolio DPT Hepatitis Cam

pak1 2 3 4 1 2 3 1 2 3I Kt

Runa

Ni Kt Siring

Ni Md Utik

I Md Demer

Ni Wayan

Asri

I Made Erowata

L

P

P

L

P

L

Ayah

Ibu

Istri

Suami

Anak I

Anak II

61 th

60 th

33 th

35 th

14 th

9 th

SD

SD

SLTP

SLTA

SMP

SD

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Sakit

Sehat

Sehat

Sakit

Sehat

Sehat

Sehat

2. Genogram :

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

KETERANGAN :

3. Tipe keluarga

Tipe keluarga Bapak KR adalah keluarga besar (Extended family ) yang terdiri

dari kakek,nenek,suami, istri dan 2 orang anak.

4. Suku bangsa

Suku keluarga Bapak KR adalah Bali dengan kebangsaan Indonesia. Bahasa

yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Daerah (Bali). Keluarga tidak

memeiliki kebiasaan yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi

kesehatan.

5. Agama

Agama yang dianut keluarga Bapak KR adalah Hindu dan seluruh anggota

keluarganya melakukan sembahyang rutin setiap hari sebanyak 3 kali dan

rutin sekali dalam setiap purnama dan kliwon melakukan persembahyangan di

Merajan. Keluarga melakukan persembahyangan sesuai dengan agama yang

dianut.

6. Status sosial ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga Bapak KR diperoleh dari bapak KR sendiri beserta

bapak MD dan Ibu MU. Perekonomian tersebut terfokus pada keluarga besar,

dengan penghasilan perbulan kira-kira Rp. 2.500.000. Pengeluaran tiap

bulannya untuk keperluan bulanan, makan listrik+air, biaya kesehatan dll.

Pengeluaran bulanan ± 1-2 juta. Keluarga memiliki tabungan khusus yang

biasa digunakan untuk keperluan mendadak yang memerlukan banyak uang.

: perempuan

: laki-laki

: meninggal

: tinggal dalam serumah serumah : pasien yang teridentifikasi

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Barang-barang yang dimiliki Bapak KR adalah TV, motor, tape, kipas angin.

Dari keterangan diatas dapat dikatakan bahwa status ekonomi keluarga Bapak

KR adalah cukup.

7. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga jarang melakukan rekreasi ke tempat rekreasi. Rekreasi sederhana

yang sering dilakukan adalah ngobrol-ngobrol sambil menonton televisi

bersama keluarga maupun tetangga.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap ke lima, yaitu keluarga

dengan anak usia sekolah. Adapun tugas perkembangan keluarga Bapak KR

yaitu:

a. Meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan

teman sebaya. Anak WA dan ME merupakan anak yang mudah bergaul.

Anak WA dan ME lebih senang bermain dengan teman-teman sebayanya

di sekitar rumahnya. WA dan ME selalu belajar pada malam hari untuk

mengerjakan PRnya.

b. Membiasakan belajar teratur dan memperhatikan anak saat

menyelesaikan tugas sekolah. Ibu MU dan Bapak MD merupakan orang

tua yang selalu mengingatkan anak WA dan ME untuk belajar . Namun,

anak WA dan ME sudah menyadari kewajiban mereka untuk belajar

sehingga Ibu MU dan Bapak MD tidak terlalu khawatir dengan prestasi

anak mereka. Seringkali Ibu MU dan Bapak MD menemani anaknya

belajar untuk mengetahui perkembangan anak mereka.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Sejauh ini keluarga Bapak “KR” khususnya ibu MU sudah menjalankan tugas

sesuai dengan tahap perkembangan anggota keluarganya.

3. Riwayat keluarga inti

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Keluarga Bapak KR khususnya Ibu MU dan Bapak MD menikah 15 tahun

yang lalu. Menikah tanpa paksaan kedua orang tua. Dalam istilah orang Bali,

Bapak MD menggunakan sistem pernikahan nyentana, dimana bapak MD

setelah menikah diminta ke rumah Bapak KR. Ibu MU memiliki riwayat sakit

hipertensi, belum pernah dirawat inap di RS hanya melakukan rawat jalan

terkait hipertensi. Saat ini yang sering dirasakan oleh Ibu MU adalah nyeri

tengkuk belakang dan punggung skala nyeri 4. Ibu MU tidak memiliki riwayat

penyakit, dan belum pernah dirawat di RS akibat penyakit tertentu hanya

pernah menderita sakit panas, batuk, flu saja dan sembuh setelah membeli obat

di apotek. Ibu MU mengatakan pekerjaannya sering terganggu karena sakit

kepala. Ibu MU tampak sering memegangi lehernya. Anak WA dan ME

keduanya belum pernah dirawat dirumah sakit akibat penyakit tertentu.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Dalam keluarga Bapak KR, Penyakit hipertensi yang diderita oleh Ibu MU

dikarenakan keturunan dari Bapak KR sendiri, dimana Bapak KR memiliki

riwayat Hipertensi beserta stroke.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah

Rumah bapak KR dan ibu MS merupakan rumah pribadi. Luas rumah Bapak

KR ± 2 are. Rumah Bapak KR khas layaknya rumah orang Bali pada

umumnya. Terdapat Bale daja, Bale tengah, dapur, dan kamar mandi yang

terpisah namun masih pada satu pekarangannya. Di bale daja, berisikan tiga

ruangan tidur dan memiliki teras. Terdapat warung, tepat paling depan dari

bagian rumahnya.Di tengah-tengah halaman rumah, terdapat bale tengah

sebagai ciri khas adat bali. Dapur Bapak KR berada paling selatan dan

keadaan dapurnya cukup bersih. Lantai terbuat dari keramik, dan halaman

rumah disemen. Sirkulasi udara diperoleh dari ventilasi, pintu depan, dan

jendela kamar. Rumah Bapak KR tampak penuh dengan barang-barang

dibagian ruang tamu namun tertata dengan rapi. Kebersihan rumah cukup.

Ventilasi rumah cukup baik. Saluran pembuangan limbah cucian dan kamar

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

mandi ke selokan dekat rumah. Untuk pengelolaan sampah, keluarga

menunggu petugas dari DKP. Kondisi WC cukup bersih dengan model WC

jongkok. Jarak septic tank ke sumber air ± 8 meter. Air minum sehari-hari

diperoleh dari air sumur.

Denah rumah :

U

S11

1

Keterangan: 1 : Jalan Br. Puseh2 : Warung3 : Dapur4 : WC5 : Bale Tengah6 : Merajan7 : Kamar Tidur8 : Kamar Tidur9 :Kamar Tidur10: Gerbang Masuk11: Pekarangan

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Bapak KR tinggal di lingkungan keluarga yang homogeny,

penduduknya mayoritas bersuku Bali. Rata-rata masyarakat bermata

9 8 7 6

5

34

210

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

pencaharian sebagai wiraswasta. Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling

menolong apabila ada kesusahan. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat

di dekat rumah klien adalah Dokter praktik. Jarak rumah dari pelayanan

kesehatan dapat dijangkau dengan sepeda motor.

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Bapak ”KR” merupakan penduduk tetap. Rumah yang ditempati

keluarga Bapak KR merupakan rumah yang ditempati sejak Bapak KR

dilahirkan.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Bapak KR dan keluarga merupakan warga banjar Puseh Desa Ketewel. Bapak

KR sangat aktif mengikuti perkumpulan di banjar ataupun mengikuti

kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh banjar.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Bapak KR apabila ada permasalahan keluarga termasuk masalah

keuangan akan meminjam uang terlebih dahulu di LPD atau di anggota

keluarganya yang lain. Dan apabila ada permasalahan dalam keluarga selalu

dibicarakan secara baik-baik untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat.

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Komunikasi keluarga

Komunikasi dalam keluarga Bapak KR berlangsung secara langsung dan tidak

langsung antara tiap anggota keluarga. Interaksi dalam keluarga biasanya

paling sering pada sore hingga malam hari ketika semua keluarga berkumpul,

pulang lepas dari kegiatan masing-masing.

2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Bapak KR saling mendukung satu sama lain, respon bila ada

anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-

sama.

3. Struktur peran

Bapak KR : Ayah dari Ibu MU, sekaligus sebagai KK.

Ibu KS : Ibu dari Ibu MU, pekerjaannya sebagai pedagang.

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Bapak KR : Istri, sekarang sebagai pedagang, dan melakukan pekerjaan

rumah tangga.

Bapak MD : Suami, sekarang bekerja sebagai tukang prada.

Anak WA : Anak I, membantu ibu dan ayah di rumah, dan sebagai

Siswa SMP

Anak ME : Anak II, membantu ibu dan ayah di rumah, sebagai siswa SD.

4. Norma keluarga

Keluarga menerapkan nilai – nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti

sembahyang tiap hari raya tertentu sesusai dengan agama yang dianut.

E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif

Dalam keluarga Bapak KR diterapkan sikap saling menghargai dan

menghormati. Bila ada anggota keluarga yang membutuhkan bantuan, maka

yang lain ikut membantu mencari jalan keluar. Respon keluarga sangat bangga

bila ada anggota keluarga yang berhasil dan sedih/berduka bila mengalami

kehilangan, sakit, meninggal.

2. Fungsi sosialisasi

Bapak KR sebagai kakek yang didampingi oleh Ibu MU dan bapak MD selalu

mengajarkan cucu/anaknya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Ibu MU dan bapak MD tidak membatasi pergaulan kedua anaknya. Teman

anak-anaknya sering berkunjung kerumah.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Ibu MU mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui hipertensi sejak dua

tahun yang lalu. Saat itu ia mengeluh nyeri tengkuk dan beberapa kali

diperiksakan ke dokter ternyata tensinya mencapai 160. Di keluarga ini sudah

ada yang menderita hipertensi sebelumnya, yaitu ayah dari Ibu MU. Saat

penyakitnya kambuh Ibu MU seringkali mengalami sakit pada tengkuk.

Beberapa kali sempat diperiksakan ke dokter akhirnya diberikan obat

antihipertensi yaitu Farmalet 10 mg. Saat pengkajian, Ibu MU mengatakan

jarang memeriksakan dirinya, hanya beristirahat sambil menjaga warungnya.

4. Fungsi reproduksi

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Keluarga bapak KR, khususnya Ibu MU dan Bapak MD sudah jarang

melakukan hubungan suami istri karena, dan mengatakan sudah cukup dan

bersyukur sudah memiliki 2 orang anak laki-laki dan perempuan.

5. Fungsi ekonomi

Keluarga Bapak KR, khususnya Ibu MU mengatakan untuk ekonomi sendiri

dirasa cukup dari penghasilan Ibu MU dan bapak MD, namun apabila ada

kekurangan berusaha menggunakan tabungan terlebih dahulu.

F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA

1) Mengenal masalah keluarga

Saat pengkajian Ibu MU dan keluarga mengatakan tahu bahwa Ibu MU

menderita hipertensi atau darah tinggi namun tidak begitu mengerti

tentang hipertensi. Hanya tahu beberapa tanda dan gejalanya saja.

2) Mengambil keputusan

Saat pengkajian Ibu MU mengatakan apabila ada masalah dalam

keluarganya, khususnya masalah kesehatan yang dialami Ibu MU

sekarang, Ibu MU selalu mengambil keputusan untuk tindakan dengan

pertimbangan ayah, ibu, suami dan kedua anaknya yang masih tinggal di

rumah.

3) Merawat anggota keluarga yang sakit

Saat ini Ibu MU dirawat dirumah, keluarga Ibu MU mampu menangani

secara sederhana mengenai penyakit hipertensi Ibu MU dengan menstop

makan daging dan memperbanyak makan buah dan sayur-sayuran.

4) Memelihara lingkungan

Terkait dengan hipertensi Ibu MU mengatakan kondisi rumahnya

sekarang sudah cukup nyaman sehingga tidak membuatnya stres.

Keluarga Ibu MU mampu memelihara lingkungan dengan baik, karena

rumahnya terlihat sesak akibat banyak barang namun tampak sudah

tertata. Rumah tampak bersih.

5) Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan

Terkait dengan hipertensi Ibu MU lebih sering memeriksakan diri ke

dokter dekat rumah. Sampai saat ini Ibu MU belum pernah di opname.

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

G. STRES DAN KOPING KELUARGA

1. Stres jangka pendek dan panjang

Stresor jangka pendek Ibu MU adalah melihat Ayahnya, yaitu bapak KR yang

menderita stroke yang kadang-kadang kambuh. Tetapi kondisi ini tidak

mengganggu aktivitas keluarga. Stresor jangka panjang tidak dirasakan

keluarga.

2. Kemampuan keluarga

Kemampuan keluarga dalam memecahkan masalah adalah dengan mengobrol

bersama untuk mencari jalan keluar.

3. Strategi koping

Dari pengkajian yang dilakukan, Ibu MU keluarganya melakukan strategi

koping yang adaptif karena mampu menyelesaikan masalah dengan

musyawarah mufakat dengan keluarga.

4. Strategi adaptasi

Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan cara keluarga mengatasi masalah

dengan maladaptive.

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

H. PEMERIKSAAN FISIK

Tabel 2

Pemeriksaan Fisik Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh, Desa Ketewel Kecamatan Sukawati

Tanggal 31 Maret- April 2015

ASPEK BAPAK “MU” IBU “MS” ANAK “LA”ANAK

“RDU”

1 2 3 4 5

Tensi (mmHg) 150/100

mmHg

130/80

mmHg

120/80

mmHg

120/70

mmHg

Nadi (x/menit) 90 x/menit 80 x/menit 80 x/menit 84 x/menit

RR (x/menit) 20 x/menit 20 x/menit 20 x/menit 20 x/menit

TB (cm)/

BB (kg)

165 cm

46 kg

160 cm

60 kg

164 cm

50 kg

160 cm

64 kg

Kepala dan

rambut

Normocepali,

bersih, tidak

tampak uban,

lesi (-), nyeri

tekan (-)

Normocepali,

bersih,

rambut

pendek,

lesi(-), nyeri

tekan (-)

Normocepali,

bersih,

rambut

panjang,lesi(-

), nyeri tekan

(-)

Normocepali,

bersih, lesi

(-), nyeri

tekan (-)

Hidung Simetris,

sekret(-),lesi(-)

Simetris,

sekret(-),lesi(-

)

Simetris,

sekret(-),lesi(-

)

Simetris,

sekret(-),lesi(-

)

Telinga Simetris,

serum (-)

Simetris,

serum (-)

Simetris,

serum (-)

Simetris,

serum (-)

Mata Simetris,

refleks pupil

+/+ .

Simetris,

refleks pupil

+/+

Simetris,

refleks pupil

+/+

Simetris,

refleks pupil

+/+

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Katarak.

Mulut, gigi,

lidah, tonsil,

dan pharing

Simetris,

bersih, gigi ada

yang beberapa

hilang, tonsil

normal, radang

(-)

Simetris,

bersih, tonsil

normal,

radang (-)

Simetris,

bersih, gigi

lengkap,

tonsil normal,

radang (-)

Simetris,

bersih, gigi

lengkap,

tonsil normal,

radang (-)

Leher dan

tenggorokan

Simetris, kaku

kuduk (-),

pembendungan

vena jugularis

(-),

pembengkakan

kelenjar tiroid

(-),

pembesaran

kelenjar limfe

(-)

Simetris,

kaku kuduk

(-),

pembendunga

n vena

jugularis (-),

pembengkaka

n kelenjar

tiroid (-),

pembesaran

kelenjar limfe

(-)

Simetris,

kaku kuduk

(-),

pembendunga

n vena

jugularis (-),

pembengkaka

n kelenjar

tiroid (-),

pembesaran

kelenjar limfe

(-)

Simetris,

kaku kuduk

(-),

pembendunga

n vena

jugularis (-),

pembengkaka

n kelenjar

tiroid (-),

pembesaran

kelenjar limfe

(-)

Dada/toraks Inspeksi :

Simetris,

pergerakan

dada simetris,

lesi (-)

Perkusi :

Suara resonans

Auskultasi :

Suara napas

normal,

dispnea (-)

Inspeksi :

Simetris,

pergerakan

dada simetris,

lesi (-)

Perkusi :

Suara

resonans

Auskultasi :

Suara napas

normal,

dispnea (-)

Inspeksi :

Simetris,

pergerakan

dada simetris,

lesi (-)

Perkusi :

Suara

resonans

Auskultasi :

Suara napas

normal,

dispnea (-)

Inspeksi :

Simetris,

pergerakan

dada simetris,

lesi (-)

Perkusi :

Suara

resonans

Auskultasi :

Suara napas

normal,

dispnea (-)

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Pemeriksaan

jantung

Inspeksi :

Iktus cordis

terlihat

Palpasi :

Denyut

jantung teraba

pada ICS 2

kanan dan

keras di MCL

5 kiri

Auskultasi :

Suara jantung

S1S2 tunggal

regular,

murmur (-)

Inspeksi :

Iktus cordis

terlihat

Palpasi :

Denyut

jantung teraba

pada ICS 2

kanan dan

keras di MCL

5 kiri

Auskultasi :

Suara jantung

S1S2 tunggal

regular,

murmur (-)

Inspeksi :

Iktus cordis

terlihat

Palpasi :

Denyut

jantung teraba

pada ICS 2

kanan dan

keras di MCL

5 kiri

Auskultasi :

Suara jantung

S1S2 tunggal

regular,

murmur (-)

Inspeksi :

Iktus cordis

terlihat

Palpasi :

Denyut

jantung teraba

pada ICS 2

kanan dan

keras di MCL

5 kiri

Auskultasi :

Suara jantung

S1S2 tunggal

regular,

murmur (-)

Payudara Inspeksi :

Simetris,

putting

menonjol,

warna coklat

Palpasi :

Tidak

dilakukan

karena pasien

tidak berkenan

Tidak

dilakukan

pemeriksaan

karena pasien

malu

Tidak

dilakukan

pemeriksaan

karena pasien

malu

Inspeksi :

Simetris,

putting

menonjol,

warna coklat

Palpasi :

Tidak

dilakukan,

karena pasien

tidak

berkenan

Pemeriksaan

abdomen

Inspeksi :

Simetris, lesi

(-)

Auskultasi :

BU : 6 x/menit

Palpasi :

Inspeksi :

Simetris, lesi

(+)

Auskultasi :

BU : 6

x/menit

Inspeksi :

Simetris, lesi

(-)

Auskultasi :

BU : 8

x/menit

Inspeksi :

Simetris, lesi

(-)

Auskultasi :

BU : 8

x/menit

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Lien dan hepar

tidak teraba,

benjolan (-),

nyeri tekan (-)

Perkusi :

Bunyi timpani

Palpasi :

Lien dan

hepar

teraba,

benjolan (-),

nyeri tekan (-)

Perkusi :

Bunyi timpani

Palpasi :

Lien dan

hepar

tidak teraba,

benjolan (-),

nyeri tekan (-)

Perkusi :

Bunyi timpani

Palpasi :

Lien dan

hepar

tidak teraba,

benjolan (-),

nyeri tekan (-)

Perkusi :

Bunyi timpani

Ekstremitas,

kuku,

kekuatan otot

Ektremitas atas

:

Simetris,

pergerakan

baik, tonus

otot 5,

kekuatan otot,

5, kuku bersih

Ekstremitas

bawah :

Simetris,

varises (-),

tonus otot 5,

kekuatan otot

5, kuku bersih,

nyeri sendi

seringdirasaka

n,

terutama pada

sendi di lutut.

Ektremitas

atas :

Simetris,

pergerakan

baik, tonus

otot 5,

kekuatan otot,

5, kuku bersih

Ekstremitas

bawah :

Simetris,

varises (+),

tonus otot 5,

kekuatan otot

5, kuku bersih

Ektremitas

atas :

Simetris,

pergerakan

baik, tonus

otot 5,

kekuatan otot,

5, kuku bersih

Ekstremitas

bawah :

Simetris,

varises (-),

tonus otot 5,

kekuatan otot

5, kuku bersih

Ektremitas

atas :

Simetris,

pergerakan

baik, tonus

otot 5,

kekuatan otot,

5, kuku bersih

Ekstremitas

bawah :

Simetris,

varises (-),

tonus otot 5,

kekuatan otot

5, kuku bersih

Genetalia dan

anus

Genetalia

bersih dan

tidak ada

hemoroid,

Genetalia

bersih dan

tidak ada

hemoroid,

Genetalia

bersih dan

tidak ada

hemoroid,

Genetalia

bersih dan

tidak ada

hemoroid,

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

pasien tidak

mengalami

keluhan

pasien tidak

mengalami

keluhan. Ibu

belum

mengalami

menopause.

pasien tidak

mengalami

keluhan

menstruasi

lancar,

keputihan

kadang-

kadang, tidak

berwarna

kuning, tidak

berbau

pasien tidak

mengalami

keluhan

menstruasi

lancar,

keputihan

kadang-

kadang, tidak

berwarna

kuning, tidak

berbau

Pemeriksaan

neurologi

Tidak terjadi

kelainan

Tidak terjadi

kelainan

Tidak terjadi

kelainan

Tidak terjadi

kelainan

KESIMPULA

N

Sakit. Bapak

MU memiliki

tensi yang

tinggi, dan

terkadang sakit

pada tengkuk

belakang dan

punggung,

kadang sakit

pada kedua

lutut, sulit

untuk berjalan

jauh, keluhan

lain tidak

dirasakan

Sehat Sehat Sehat

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

8. Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan penunjang.

I. HARAPAN KELUARGA

Besar harapan keluarga Bapak KR, khususnya Ibu MU agar selalu sehat dan

sejahtera. Ibu MU berharap dapat mengontrol pola makannya terkait

hipertensi, serta mendapat pengetahuan lebih dari adik-adik perawat yang

berkunjung.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISIS DATA

Tabel 3

Analisis masalah Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh, Desa Ketewel Kecamatan Sukawati

Tanggal 31 Maret- 5 April 2015

NO. KELOMPOK DATA DIAGNOSIS

KEPERAWATAN

1 2 3

1. DS : Ibu Mu mengatakan bahwa

Ibu MU mengalami nyeri tengkuk

belakang dan punggungg. Skala Nyeri 4.

DO : Ibu MU tampak meringis.

Nyeri akut pada Ibu MU

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga dengan

hipertensi.

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

2. DS : Ibu MU mengatakan pekerjaannya

sering terganggu karena sakit kepala.

DO : Ibu MU tampak tidak konsentrasi saat

bekerja dan sesekali memegang kepalanya.

Gangguan aktivitas

sehari-hari pada keluarga

Bapak KR khususnya Ibu

MU berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga yang

sakit.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

b. Nyeri akut pada Ibu MU berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan hipertensi ditandai dengan keluarga Ibu

MU mengatakan kalau Ibu MU mengalami nyeri tengkuk belakang dan

punggung, skala Nyeri 4, Ibu tampak meringis.

c. Gangguan aktivitas sehari-hari pada keluarga Bapak KR khususnya Ibu MU

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

yang sakit.

Tabel 4PENAPISAN MASALAH

Skala Untuk Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh, Desa Ketewel Kecamatan Sukawati

Tanggal 31 Maret- 5 April 2015

a. Nyeri akut pada Ibu MU berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan hipertensi ditandai dengan keluarga Ibu

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

MU mengatakan kalau Ibu MU mengalami nyeri tengkuk belakang, skala

Nyeri 4, Ibu MU kadang tampak meringis.

NO. KRITERIA SKOR BOBOTPERHITUNG

ANPEMBENARAN

1 2 3 4 5 61. Sifat masalah

Skala :Tidak/kurang sehatAncaman kesehatanKeadaan sejahtera

321

1 3/3x1= 1

Ibu merasa sakit pada tengkuk dan punggung belakang merasa terlalu lelah.

2. Kemungkinan masalah dapat diubahSkala ;MudahSebagianTidak dapat

210

2 1/2x2= 1

Keinginan keluarga terhadap kesembuhan tinggi karena keluarga ingin sehat selalu.

3. Potensial masalah untuk dicegahSkala :TinggiCukupRendah

321

2 2/3x2= 4/3

Keluarga Ibu MU cukup tahu perawatan hipertensi sehingga perlu pemberian informasi tambahan tentang penanganan hipertensi di rumah.

4. Menonjolnya masalahSkala :Masalah berat, harus segera ditangani

Ada masalah tetapi tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasakan

210

1 2/2x1= 1

Keluarga menganggap nyeri tengkuk dan punggung belakang harus segera ditangani.

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Jumlah 3 4/3

b. Gangguan aktivitas sehari-hari pada keluarga Bapak KR khususnya Ibu MU

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

yang sakit.

Kriteria Nilai Skor Pembenaran

Sifat Masalah :

Actual

Resiko

Potensial

3/3x 1 1 Sakit kepala yang

dialami Ibu MU sangat

mengganggu aktivitas

Ibu MU terutama saat

bekerja.

Kemungkinan masalah untuk

diubah:

Sebagian

Tidak dapat

1/2x2 1 Keinginan Keluarga

terhadap kesembuhan

tinggi namun keluarga

Bapak KR khususnya Ibu

MU belum mampu

mengontrol faktor stress.

Potensi masalah dapat dicegah

:

Mudah

Sebagian

Tidak Dapat

2/3x1 2/3 Keluarga Bapak KR

belum tahu penyebab,

akibat dan cara

perawatan hipertensi

secara benar sehingga

perlu pemberian

informasi tentang

penanganan hipertensi di

rumah.

Menonjolnya masalah :

Masalah berat, harus segera ditangani

Ada masalah tetapi tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasakan

2/2x1 1 Keluarga menganggap

hipertensi adalah

penyakit yang tidak

boleh disepelekan

sehingga perlu untuk

segera ditangani.

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

Total skor : 3 2/3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri akut pada Ibu MU berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan hipertensi ditandai dengan keluarga Ibu

MU mengatakan kalau bapak MU mengalami nyeri tengkuk belakang dan

punggung, skala Nyeri 4, Ibu MU tampak meringis.

b. Risiko gangguan aktivitas pada bapak MU berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi.

C. PERENCANAAN

Tabel 5.

Tabel Perencanaan Keperawatan Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh,

Desa Ketewel Kecamatan SukawatiTanggal 31 Maret- 5 April 2015

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluasi

Standar Evaluasi Rencana Implementasi

1 2 3 4 5a. Nyeri akut

pada Ibu MU berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi ditandai

Tujuan umum :Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 3 hari, diharapkan nyeri tengkuk berkurang.Tujuan khusus :Setelah pertemuan selama 5x45 menit diharapkan keluarga mampu :1. Mengenal masalah

nyeri tengkuk dengan:

Page 22: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

dengan keluarga Ibu MU mengatakan kalau Ibu MU mengalami nyeri tengkuk belakang, skala Nyeri 4, Ibu MU kadang tampak meringis.

b.

a. Dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan hipertensi.

b. Menjelaskan apa penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi.

Respon Verbal

Respon Verbal

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal.

Penyebab hipertensi sering disebut sebagai salah satu penyakit degeneratif, umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penyakit ini dikenal juga dapat menyerang siapa saja namun banyak ditemukan pada usia lanjut yang merupakan salah satu faktor risikonya.Faktor risiko terjadinya hipertensi, adalah antara lain :a. Stressb. Faktor keturunan

(genetik)c. Usiad. Asupan garame. Gaya hidup yang

kurang sehat.Tanda dan gejala hipertensi :1. Gejala ringan

seperti pusing atau sakit kepala

2. Sering gelisah3. Wajah merah4. Tengkuk terasa

pegal5. Mudah marah6. Telinga

berdengung

Page 23: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

7. Sukar tidur8. Sesak nafas9. Rasa berat

ditengkuk10. Mudah lelah11. Mata berkunang-

kunang12. Mimisan

2. Mengambil keputusan untuk mengatasi hipertensi :a. Menjelaskan

kembali akibat yang terjadi bila hipertensi tidak diatasi penyebab hipertensi.

b. Mengambil keputusan untuk mencegah hipertensi agar tidak bertambah parah.

Respon verbal

Respon verbal

Menyebutkan akibat bila hipertensi tidak diatasi seperti terjadinya stroke, Mengganggu aktivitas sehari-hari.

Keputusan keluarga untuk mengatasi hipertensi agar tidak bertambah parah.

Identifikasi akibat hipertensi yang lalu.

Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat hipertensi bila tidak ditangani.

Gali pendapat keluarga bagaimana mengatasi hipertensi

Motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi hipertensi secara tepat.

Beri penghargaan atas keputusan

Page 24: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

yang diambil keluarga.

3. Merawat keluarga dengan hipertensi: Menjelaskan cara perawatan nyeri tengkuk dan punggung.

Respon Verbal

Cara perawatan nyeri tengkuk : Mandi air hangat Minum- minuman

yang hangat Teknik relaksasi

nafas dalam Relaksasi dan

distraksi Massage.

Gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri tengkuk

Diskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri tengkuk

Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan.

4. Memodifikasikan lingkungan dalam perawatan nyeri tengkuk dan punggung

Respon Verbal

a. Menciptakan lingkungan rumah yang nyaman.

b. Merubah menu makanan yang berlebihan garam dikurangi dan yang berlebihan kafein di kurangi.

Diskusikan dengan keluarga cara menciptakan lingkungan yang nyaman

Diskusikan dengan keluarga tentang menu yang sehat untuk penderita hipertensi

Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

Page 25: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

5. Keluarga mampu memanfaatkanfasilitas kesehatan untuk mengatsi nyeri tengkuk

Respon Verbal

a. Memberi penyuluhan tentang manfaat fasilitas kesehatan dalam mengatasi nyeri tengkuk.

Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan

Motivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan bila sakit kepala berlanjut.

b. Risiko

gangguan

aktivitas

pada bapak

MU

berhubungan

dengan

ketidakmam

puan

keluarga

merawat

anggota

keluarga

dengan

Tujuan umum :

Setelah dilakukan

kunjungan rumah selama

4 kali , aktivitas sehari-

hari pada Ibu LS bisa

kembali normal

Tujuan khusus :

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 4x45 menit ,

keluarga mampu :

1. Mengenal masalah

gangguan aktivitas

pada Ibu LS akibat

hipertensi dengan :

a.Menjelaskan apa

yang dimaksud

Respon

verbal

Gangguan aktivitas

atau gangguan

aktivitas suatu

keadaan

ketidakcukupan

energy secara

fisiologis pada

seseorang untuk

bertahan atau

menyelsaikan

aktivitas sehari-hari

Diskusikan

dengan

keluarga

pengertian

gangguan

aktivitas.

Beri

kesempatan

keluarga

untuk

bertanya

Page 26: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

hipertensi. dengan gangguan

aktivitas.

b. Menjelaskan

tanda dan gejala

gangguan aktivitas

pada hipertensi

Respon

verbal

yang dibutuhkan.

Tanda dan gejala

gangguan aktivitas

antara lain :

Melaporkan

adanya keletihan

atau kelemahan

saat akan

melakukan

aktivitas.

Tekanan darah

yang tidak

normal terhadap

aktivitas.

Rasa tidak

nyaman pada

pernapasan

setelah

beraktivitas.

Anjurkan

keluarga

untuk

menyebutkan

kembali

pengertian

gangguan

aktivitas

Diskusikan

tanda dan

gejala

gangguan

aktivitas

akibat

hipertensi

yang dialami

Ibu LS.

Anjurkan

keluarga

untuk

menyebutkan

kembali tanda

dan gejala

gangguan

aktivitas

akibat

hipertensi.

Berikan

pujian atas

Page 27: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

c. Menjelaskan

penyebab timbulnya

gangguan aktivitas Respon

verbal

Penyebab dari

timbulnya gangguan

akivitas antara lain :

Nyeri

Perubahan

fungsi

neurologis

Aspek

psikologis

(stress)

Kelelahan

Perubahan

hubungan social

dengan individu

atau kelompok

jawaban yang

benar.

Berikan

kesempatan

pada keluarga

untuk

bertanya

Identifikasi

penyebab

gangguan

aktivitas yang

sering terjadi

pada Ibu LS.

Motivasi

keluarga

untuk

mengungkapk

an kembali

penyebab

gangguan

aktivitas.

Beri

kesempatan

keluarga

untuk

bertanya.

Beri

penejlasan

pada

Page 28: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

2. Keluarga mampu

mengambil

keputusan untuk

mengatasi masalah

gangguan aktivitas

pada Ibu LS

dengan :

a. Menjelaskan akibat

yang terjadi jika

dalam keadaan

sakit kepala

dipaksakan untuk

beraktivitas.

b. Mengambil

keputusan untuk

mencegah agar

gangguan aktivitas

tidak bertambah

parah

Respon

verbal

Respon

verbal

Akibat yang terjadi

jika dalam keadaan

sakit kepala

dipaksakan untuk

berkativitas :

1. Kemunduran

tonus,ukuran

ketahanan otot,

rentang gerak

sendi dan

kekuatan

skeletal.

2. Kemunduran

respirasi dengan

adanya

peningkatan

temperatur dan

denyut jantung.

3. Risiko terjadinya

cedera.

Keputusan keluarga

untuk mengatasi

gangguan aktivitas

agar cepat sembuh

dan tidak semakin

parah.

keluarga

tentang tanda

terjadinya

penyakit

yang

disebabkan

apabila

gangguan

aktivitas

tidak segera

diatasi.

Beri

kesempatan

keluarga

untuk

bertanya.

Gali

pendapat

keluarga

bagaimana

cara

mengatasi

gangguan

aktivitas.

Beri pujian

atas

keputusan

keluarga.

Gali

pengetahuan

keluarga

Page 29: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

3. Merawat keluarga

dengan gangguan

aktivitas akibat

hipertensi

Respon

verbal.

Cara mengatasi

gangguan aktivitas :

1. Lakukan gerakan

yang bisa

memberikan rasa

rileks pada

tubuh.

2. Kurangi stress

yang

menyebabkan

nyeri kepala dan

mengganggu

aktivitas.

3. Nyeri kepala

yang menggangu

aktivitas dapat

diatasi dengan

melakukan

teknik nafas

dalam.

4. Melakukan

relaksasi dan

distraksi.

5. Jika merasa

lemah dan

kelelahan maka

yang harus

tentang cara

mengatasi

sakit kepala.

Diskusikan

dengan

keluarga cara

perawatan

sakit kepala.

Motivasi

keluarga

untuk

mengungkap

kan kembali

apa yang

telah

disampaikan.

Diskusikan

pada

keluarga cara

menciptakan

lingkungan

yang aman

dan nyaman.

Beri

Page 30: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

4. Memodifikasi

lingkungan dalam

perawatan keluarga

dengan gangguan

aktivitas

5. Keluarga mampu

memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

Respon

verbal.

Respon verbal

dilakukan adalah

beristirahat dan

tidak

memaksakan

aktivitas.

Menciptakan

lingkungan rumah

yang aman dan

nyaman untuk

ditempati sehingga

dapat membantu

pasien dalam

melakukan aktivitas.

Memberi informasi

tentang pentingnya

fasilitas kesehatan.

kesempatan

pada

keluarga

untuk

bertanya.

Klarifikasi

pengetahuan

keluarga

tentang

manfaat

fasilitas.

Motivasi

keluarga

untuk

memanfaatka

n fasilitas

kesehatan

bila asakit

kepala

berlanjut dan

makin parah.

Page 31: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tabel 6

Implementasi Dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Istri “MU” di Banjar Puseh

Desa Ketewel Kecamatan SukawatiTanggal 31 Maret- 5 April 2015

Tanggal No. DX. Implementasi Evaluasi Paraf

1 2 3 4 531 Maret 2015

1.1 a. Diskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet :- Pengertian

hipertensi- Tanda dan

gejala hipertensi

- Penyebab hipertensi

b. Menanyakan pada keluarga hal – hal yang belum dimengerti.

c. Meminta keluarga untuk menjelaskan kembali tentang pengertian, tanda gejala dan penyebab hipertensi.

d. Memberi pujian atas jawaban yang benar dari keluarga.

S :- Keluarga

mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah tinggi lebih dari normal.

- Tanda dan gejala hipertensi : gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala, tengkuk, mual,sakitsering gelisah dan mudah marah

O :- Keluarga

menyimak penjelasan dengan baik

- Keluarga berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

A :TUK 1 tercapai sesuai rencanaP :Evaluasi kembali

Page 32: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

TUK 1 tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi; Pada pertemuan berikutnya.Lanjutkan ke TUK 2 tentang bagaimana mengidentifikasi hipertensi berlanjut untuk pengambilan keputusan yang akan diberlakukan keluarga

1 April 2015

1.2 Dengan menggunakan leaflet :1. Menjelaskan

akibat dan bahaya bila nyeri tengkuk tidak diatasi.

2. Bersama keluarga identifikasi adanya nyeri tengkuk berlanjut.

3. Memotivasi keluarga untuk merawat nyeri tengkuk pada bapak ”MU”

4. Memberi pujian atas keinginan keluarga dalam memutuskan untuk merawat hipertensi bapak ”MU”

S :- Keluarga

mengatakan nyeri tengkuk yang terjadi pada Ibu “MU” merupakan nyeri ringan dengan skala 4, terjadi bila tekanan darah Ibu “MU” meningkat.

O :- Keluarga

menyimak setiap penjelasan dengan baik.

A :TUK 2 tercapai sesuai rencanaP :Evaluasi kembali TUK 2 terhadap identifikasi adanya nyeri berlanjut pada kunjungan berikutnya.Lanjutkan TUK 3 tentang caramengatasi nyeri

Page 33: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

tengkuk pada Ibu ”MU” dan mendemonstrasikan cara mengatasi nyeri tengkuk dengan teknik nafas dalam, relaksasi dan distraksi.

2 April 2015

1.3 Dengan menggunakan leaflet :

a. Menggali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri tengkuk.

b. Mendiskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri tengkukyang sudah dilakukan.

c. Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali cara perawatan nyeri tengkuksesuai dengan yang dijelaskan.

d. Menanyakan pada keluarga cara yang akan dipilih dalam mengurangi nyeri tengkuk.

e. Memberi penguatan atas pilihan keluarga

S :- Keluarga

mengatakan cara perawatan nyeri tengkuk adalah mandi air hangat, minum-minuman yang hangat, tehknik nafas dalam relaksasi dan distraksi.

- Ibu ”MU” dapat mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi nafas dalam, relaksasi dan distraksi.

O :- Keluarga

menyimak penjelasan dengan baik.

- Keluarga menjawab pertanyaan yang diajukan

A :TUK 3 tercapai sebagianP :Evaluasi kembali TUK 1,2,3.Lanjutkan TUK 4 mengenai carakeluarga untuk menciptakan lingkungan yang

Page 34: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

nyaman.3 April 2015

1.4 Dengan menggunakan leaflet :Mendiskusikan cara menciptakan lingkungan yang tenang, komunikasi dengan keluarga, menjaga makanan dan psikis bapak ”MU” untuk mengontrol tekanan darah.

S :- Keluarga

mengatakan nyeri tengkuk disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh makanan, psikis, dan lingkungan yang kurang sehat.

O :- Keluarga

menyimak dengan serius dan antusias.

A :TUK 4 tercapai sebagianP :Evaluasi kembali TUK 1,2,3,4.Lanjutkan TUK 5 Mengenai penanggunaan fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan keluarga bila nyeri tengkuk berlanjut.

4 April 2015

1.4 Mendiskusikan cara menciptakan lingkungan rumah yang tenang, tidak pengap yang mampu mengurangi stress.Menanyakan pada keluarga hal – hal yang belum dimengerti.

S :- Keluarga

mengatakan hipertensi juga bisa diakibatkan oleh lingkungan yang tidak mendukung yang dapat menyebabkan stess.

O :

Page 35: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

- Keluarga menyimak dengan serius dan antusias

A :TUK 4, 5 tercapai sebagianP :- Evaluasi kembali

TUK 1,2,3,4 pada pertemuan selanjutnya.

- Lanjutkan TUK 5 mengenai penggunaan fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan keluarga.

5 April 2015

1.5 a. Mendiskusikan dengan keluarga jenis – jenis fasilitas kesehatan yang digunakan keluarga.

b. Mendiskusikan tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk menangani nyeri tengkuk.

c. Memotivasi keluarga untuk mengunjungi pelayanan kesehatan bila nyeri tengkuk berlanjut.

S :- Keluarga

mengatakan jika nantinya nyeri tengkuk Ibu ”MU” berlanjut akan segera dibawa ke dokter terdekat.

O :- Keluarga

tampak kooperatif

A :TUK 4,5 tercapaiP :Evaluasi kembali TUK 4,5 mengenai cara modifikasi lingkungan rumah dan pemanfaatan fasilitas kesehatan.

Page 36: Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu

NIP.