asuhan keperawatan keluarga tn.a kelompok dilo
DESCRIPTION
cnpTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A
Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Nursing Program III
dengan dosen mata kuliah Irma Darmawati, S.Kep., Ners., M.Kep.
disusun oleh:
Dilo Rivanca Farera : 043-315-13-1-00
Sriwidi Febrianti : 043-315-13-1-00
Teo Zumibakti Andani : 043-315-13-1-00
Raswan Dian : 043-315-13-1-00
Novi Srimulyani : 043-315-13-1-00
KELAS S1-3A
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PERSATUAN PERAWAT
NASIONAL INDONESIA JAWA BARATBANDUNG
2015KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan Hidayah-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan makalahAsuhan Keperawatan Keluarga Tn. A ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Penulis berterima kasih
kepada Ibu Irma Darmawati selaku dosen yang telah memberikan tugas ini
kepada tim penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembacanya mengenai segala
yang bersangkutan dari Asuhan Keperawatan Keluarga Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.
Makalah ini membahas mengenai kasus dalam rumah tangga Tn. A
yang dimulai dari konsep umum keluarga sampai pada asuhan keperawatan
Keluarga.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekali lagi penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan serta memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandung, 6 Desember 2015
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………….………….…i
DAFTAR ISI …………………………………………….………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………….….1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….….2
C. Tujuan ……………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kasus Pemicu ……………………………………………
B. Pengertian Keluarga
C. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
D. Tipe Keluarga
E. Fungsi Keluarga
F. Tugas Keluarga
G. Asuhan Keperawatan Tn. A
BAB III KESIMPULAN ……………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSebagai salah satu komponen yang penting dalam keperawatan adalah
keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil setelah individu yang menjadi
klien dalam keperawatan (sebagai penerima asuhan keperawatan). Keluarga
berperan dalam menentuka cara pemberian asuhan yang dibutuhkan oleh si
sakit apabila ada anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan perawatan di
Rumah Sakit atau tempat pelayanan kesehatan dapat menjadi sia-sia bila
tidak di dukung atau di tindak lanjuti oleh keluarga yang merawat klien di
rumah, sehingga dapat di katakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan
kulaitas kehidupan keluarga sangat berhubungan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat
sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat
memperoleh 2 sisi penting yaitu memenuhi kebutuhan perawatan pada
individu yang menjadi anggota keluarga dan memenuhi perawatan keluarga
yang menjadi bagian dari masyarakat. Untuk itu dalam memberikan asuhan
keperawatan perawat perlua juga memperhatikan hal-hal penting antar lain
nilai-nilai dan budaya yang di anut oleh keluarga sehingga keluarga dapat
menerima dan bekerja sama dangan petugas kesehatan dalam hal ini adalah
perawat dalam mencapai tujuan asuhan yang telah ditetapkan.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau
tempat tinggal klien.bagi klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga
tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan
masalah kesehatan yang di hadapinya. Perawat yang melakukan asuhan
bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam
mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta
mengatasi masalah kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1) Apa kasus pemicu pada keluarga Tn. A?
2) Apa itu pengertian keluarga?
3) Apa saja tahap dan tugas perkembangan keluarga?
4) Apa saja tipe – tipe keluarga ?
5) Bagaimana fungsi keluarga?
6) Apa saja tugas keluarga?
7) Asuhan Keperawatan pada keluarga Tn. A?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah :
1) Untuk mengetahui kasus pemicu pada keluarga Tn.A.
2) Untuk mengetahui pengertian keluarga.
3) Untuk mengetahui apa saja tahap dan tugas perkembangan keluarga.
4) Untuk mengetahui apa saja tipe – tipe keluarga.
5) Untuk mengetahui bagaimana fungsi keluarga.
6) Untuk mengetahui asaja tugas keluarga.
7) Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga Tn.A.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kasus Pemicu
Tn.A berusia 50 tahun, pekerjaan PNS. Tn.A tinggal di perumahan tipe 21
dengan istrinya Ny.B yang berusia 48 tahun. Ny.B tidak bekerja sejak
menikah dengan Tn.A. Tn.A mempunyai anak, dan semuanya sudah
berkeluarga dan rumahnya terpisah. Tn.A menyatakan bahwa sudah lima
tahun merasakan sakit kepala, leher dan tengkuk terasa berat. Tn.A sudah
berobat ke puskesmas dan dokter, tetapi Tn.A menyatakan merasa tidak ada
perubahan. Keluhan tersebut semakin dirasakan berat jika sudah melakukan
aktifitas agak berat. Sementara Ny.B menyatakan mempunyai kencing manis
sejak 7 tahun yang lalu. Dimana karena penyakitnya Ny.b sudah tidak
melayani suaminya. Sehingga menyebabkan Tn.A sering mengeluhkan
kondisi itu.
B. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-
masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2000).
Menurut Duval, 1997 (dalam Supartini, 2004) mengemukakan bahwa
keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial setiap anggota.
Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010) berpendapat bahwa keluarga
sebagai dua atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah,
ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dalam peranannya dan menciptakan serta mempertahankan
budaya.
Keluarga adalah suatu sistem sosial yang dapat menggambarkan
adanya jaringan kerja dari orang-orang yang secara regular berinteraksi satu
sama lain yang ditunjukkan oleh adanya hubungan yang saling tergantung
dan mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan (Leininger, 1976).
Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan dua orang
atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan
darah, hidup dalam satu rumah tangga, memiliki kedekatan emosional, dan
berinteraksi satu sama lain yang saling ketergantungan untuk menciptakan
atau mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial setiap anggota dalam rangka mencapai tujuan bersama.
C. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan
Friedman 1998, ada 8 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu :
1. Tahap I : Keluarga Pemula
Keluarga pemula merujuk pada pasangan menikah/tahap pernikahan.
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah membangun perkawinan
yang saling memuaskan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara
harmonis, merencanakan keluarga berencana.
2. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai
umur 30 bulan)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk
keluarga muda sebagai sebuah unit, mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan dengan keluarga
besar dengan menambahkan peran orang tua kakek dan nenek dan
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan.
3. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur
2-6 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi
kebutuhan anggota keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan
anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lainnya,
mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga,
menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur
keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenuhi kebutuhan
bermain anak.
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13
tahun)
Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaitu mensosialisasikan anak
termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan
dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga,
membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan
tugas sekolah.
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap V, yaitu menyeimbangkan
kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan
mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi
secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian,
memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan
komunikasi terbuka dua arah.
6. Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup
anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan
tugas perkembangan keluarga antara lain : memperluas siklus keluarga
dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil
pernikahan anak-anaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyelesaikan kembali hubungan perkawinan, membantu orang tua
lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami dan istri.
7. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan atau pensiunan)
Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir atau kematian salah satu pasangan.
Tahap ini juga dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan
berakhir pada saat pasangan pensiun. Tugas perkembangannya adalah
menyediakan lingkungan yang sehat, mempertahankan hubungan yang
memuaskan dan penuh arah dengan lansia dan anak-anak, memperoleh
hubungna perkawinan yang kokoh.
8. Tahap VIII : Keluarga dalam tahap pensiunan dan lansia
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa
pensiun terutama berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan
berakhir dengan pasangan lain meninggal. Tugas perkembangan keluarga
adalah mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan,
menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan
hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
dan mempertahankan ikatan keluarga antara generasi.
D. Tipe Keluarga
1. Menurut Maclin, 1988 (dalam Achjar, 2010) pembagian tipe keluarga,
yaitu :
a. Keluarga Tradisional
1) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak-anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
2) Keluarga dengan orang tua tunggal yaitu keluarga yang hanya
dengan satu orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah,
atau ditinggalkan.
3) Pasangan inti hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak
atau tidak ada anak yang tinggal bersama mereka.
4) Bujang dewasa yang tinggal sendiri
5) Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari
nafkah, istri tinggal di rumah dengan anak sudah kawin atau
bekerja.
6) Jaringan keluarga besar, terdiri dari dua keluarga inti atau lebih
atau anggota yang tidak menikah hidup berdekatan dalam daerah
geografis.
b. Keluarga non tradisional
1) Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak
menikah (biasanya terdiri dari ibu dan anaknya).
2) Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai
anak
3) Keluarga gay/ lesbian adalah pasangan yang berjenis kelamin
sama hidup bersama sebagai pasangan yang menikah
4) Keluarga kemuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu
pasangan monogamy dengan anak-anak, secara bersama
menggunakan fasilitas, sumber dan mempunyai pengalaman yang
sama.
2. Menurut Allender dan Spradley (2001)
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri, dan anak kandung atau anak angkat
2) Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya
kakek, nenek, paman, dan bibi
3) Keluarga dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri
tanpa anak
4) Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena
perceraian atau kematian.
5) Single adult yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dariseorang
dewasa saja
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami
istri yang berusia lanjut.
b. Keluarga non tradisional
1) Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian
darah hidup serumah
2) Orang tua (ayah/ ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah
3) Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup
bersama dalam satu rumah tangga
3. Menurut Carter dan Mc Goldrick (1988) dalam Setiawan dan Darmawan
(2005)
a. Keluarga berantai (sereal family) yaitu keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
b. Keluarga berkomposisi yaitu keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
c. Keluarga kabitas yaitu keluarga yang terbentuk tanpa pernikahan
E. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur
keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya :
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Setiawati dan Darmawan
(2005), yaitu:
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi
pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan
batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai-
nilai budaya anak.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga
dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga
serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan
spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga serta
mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.
4. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti
sandang, pangan, dan papan, dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan
sumber daya keluarga.
5. Fungsi biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan
tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan
generasi selanjutnya.
6. Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih
saying dan rasa aman/ memberikan perhatian diantara anggota keluarga,
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan
identitas keluarga.
7. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan
pengetahuan, keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa mendidik anak sesuai dengan tingkatan
perkembangannya.
F. Tugas Keluarga
Tugas keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan. Asuhan
keperawatan keluarga mencantumkan lima tugas keluarga sebagai paparan
etiologi/ penyebab masalah dan biasanya dikaji pada saat penjajagan tahap II
bila ditemui data malaadapti pada keluarga. Lima tugas keluarga yang
diaksud adalah:
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, termasuk bagaimana
persepsi keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit, pengertian, tanda
dan gejala, factor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah yang
dialami keluarga.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, termasuk sejauh mana
keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, bagaimana
masalah dirasakan keluarga, bagaimana keluarga menanggapi masalah
yang dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat atau adakah sifat
negative dari keluarga terhadap masalah kesehatan, bagaimana system
pengambilan keputusan yag dilakukan keluarga terhadap anggota
keluarga yang sakit.
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, seperti
bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakitnya, sifat, dan
perkembangan perawatan yang diperlukan, sumber-sumber yang ada
dalam keluarga serta sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang
sakit.
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan seperti pentingnya
hygiene sanitasi bagi keluarga, upaya pencegahan penyakit yang
dilakukan keluarga. Upaya pemeliharaan lingkungan yang dilakukan
keluarga, kekompakan anggota keluarga dalam menata lingkungan dalam
dan lingkungan luar rumah yang berdampak terhadap kesehatan keluarga.
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan,
seperti kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas
pelayanan kesehatan, keberadaan fasilitas kesehatan yang ada,
keuntungan keluarga terhadap penggunaan fasilitas kesehatan, apakah
pelayanan kesehatan terjangkau oleh keluarga, adakah pengalaman yang
kurang baik yang dipersepsikan keluarga.
G. Asuhan Keperawatan pada keluarga TN.A
1. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.A
2. Umur : 50 Tahun
3. Pendidikan : D3
4. Pekerjaan : PNS
5. Alamat : Kp. Cimanggu RT: 03 RW:02
6. Tanggal Pengkajian : 16 November 2015
7. Komposisi Anggota Keluarga :
No
.
Nama Hub.
Keluarga
L/P Umur Pendidikan Pekerjaa
n
Agama Keadaan Kesehatan Imunisasi KB Ket
1. Tn. A Suami/Ayah L 50
Thn
D3 PNS Islam Sakit - - -
2. Ny. B Istri/Ibu P 48
Thn
SMA Ibu
Rumah
Tangga
Islam Sakit - - -
Genogram Keluarga Tn. A
8. Tipe/Bentuk Keluarga
Tipe/Bentuk keluarga tersebut termasuk kedalam tipe
keluarga dyad dimana didalam rumah tersebur keluarga
terdiri dari suami dan istri.
9. Suku/Bangsa:
Keluarga Tn.A tinggal di bandung, dengan budaya sunda.
Keluarga Tn.A sehari-hari menggunakan Bahasa Indonesia
untuk berkomunikasi
10. Agama
Keluarga Tn.A seluruhnya beragama islam, dimana anggota
keluarga Tn.A rajin mengikuti kegiataan keagamaan
dilingkungannya. Tidak pernah melewatkan sholat 5 waktu
dan menbaca alquran.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. A sebagai kepala keluarga yang menjadi pencari
nafkah di keluarga tersebut dengan penghasilan sebesar
2.500.000,- , pendidikan terakhir Tn.A yaitu D3 dan bekerja
sebagai PNS. Sedangkan pendidikan Terakhir Ny.B yaitu
SMA dan berkerja sebagai ibu rumah tangga. Keluarga tidak
mempunyai pekerjaan sampingan sehingga tidak ada
penghasilan tambahan.
12. Aktivitas Keluarga
Kegiatan sehari-hari Tn.A bekerja sebagai PNS yaitu
guru di SDN 10 cibeng . Tn. A rajin mengikuti acara
kegiatan masyarakat dan majelis taklim. Sedangkan Ny.B
hanya berbaring ditempat tidur.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan orangtua usia pertengahan (tahap VII) keluarga orang tua usia pertengahan Middle anged family ( emptynest to retirement)Tugas perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama
yang dilakukan oleh keluarga antara lain:
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
Tn. A dan Ny.B termasuk tahap perkembangan middle agend
family. Dimana di dalam tugas perkembangannya Tn.A
maupun Ny.B belum bisa menyediakan lingkungan yang
sehat. Hal tersebut dapat diketahui bahwa Ny. B mengatakan
mengalami penyakit kencing manis yang membuatnya merasa
lemas dan tidak berenergi dalam beraktifitas. Hal tersebut
mengakibatkan Ny.B tidak mampu merawat lingkungan yang
ada seperti dulu. Sedangkan Tn.A yang bekerja sebagai PNS
mempunyai aktifitas yang sibuk dengan mengajar di kelas.
Sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan kondisi
lingkungan rumah.
2) Memperhatikan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan lansia ( teman sebaya) dan anak-amakTn A dalam kegiatan di lingkungan rumah maupun di luar rumah aktif dalam lingkungan sekitar dan sosialisasi bersama anggota masyarakat lain di lingkungan RT ataupun di majelis pengajian. Sedangkan Ny.B kurang dalam interaksi dalam lingkungan luar karena Ny.B jarang keluar rumah akibat kondisi tubuh yang tidak menentu akibat dari penyait yang di alaminya. Keduanya kurang adanya hubungan dengan anaknya karena anaknya sudah berkeluarga dan jauh dari tempat tinggal mereka. Dan karena kesibukan, anaknya jarang menemui dan menjenguk orang tuanya.
3) Memperoleh hubungan perkawinan yang kokoh
Tn. A mengatakan kurang harmonisnya hubungan perkawinan
pada saat ini dikarenakan Ny. B yang tidak mau memenuhi
kebutuhan suaminya karena penyakit yang di deritanya
menyebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan
suami istri.
b. Riwayat keluarga inti
Tn. A dan Ny. B menikah pada tahun 1975, dimana dikaruniai 4
orang anak yang sekarang telah bekeluarga dan sudah terpisah
rumah. Dimana pada saat ini keluarga Tn.A haya tinggal berdua
dengan istrinya.
c. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menurun. Bila sakit,
keluarga Tn. A pergi ke puskesmas.
3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditinggali Tn. A sekeluarga adalah rumah permanen
yang Bertipe rumah 21. Desain interior rumah terbagi menjadi 5
ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu sekaligus ruang
keluarga. Lalu, 2 ruang tidur dan yang paling belakang adalah
dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1 digunakan oleh Tn. a dan
Ny. B, sedangkan 1 kamar tidur lainnya dibiarkan kosong. Lantai
rumah terbuat dari keramik. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih
berukuran 1,5 x 1 meter di depan samping pintu masuk. Memiliki
ventilasi disetiap ruangannya. Jendela yang terlihat selalu dibuka
pada pagi hari. Warna dinding rumah adalah putih yang
kondisinya tidak terawat dan kondisinya kotor. Kondisi rumah,
tampak berantakan. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya tidak berasa, tidak
berwarna, dan tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap,
pencahayaan lampu dalam rumah Ny. a terbilang cukup terang.
Denah rumah Tn. a
6 m
5 m
Keterangan :
: Jendela : Pintu
: ventilasi
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tn.A cukup sering berkumpul atau sekedar bertegur sapa dengan
tetangganya. Ny. B tidak bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga
Kamar
Mandi Dapur
Ruang
Tidur Ruang keluarga
Ruang
Tidur
Teras
saja. Keluarga Tn. A tinggal di RT 03 RW 02, DI sisi kanan dan
kiri adalah rumah tetangganya, dibelakang rumah ada tanah
kosong dan jalan. Kehidupan bertetangga terlihat rukun dan
harmonis.
c. Mobilitas dan geografi keluarga
Saat ini, keluarga Tn. A sudah tinggal menetap di rumah yang saat
ini dihuni sejak menikah dan tidak berniat untuk pindah. Rumah
Tn. A dibangun di atas tanah milik Tn.A sendiri, kepemilikan
tanah pun milik Tn.A
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
TN. A selalu menekankan pada Ny. B supaya mengikuti acara
yang diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian dan kegiatan
lainnya. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada
konflik antara satu dengan yang lain (terlihat harmonis). Ny. B
juga bersosialisasi dengan tetangga di kanan, kiri dan depan
rumahnya. Saudara Ny. B tinggal tidak jauh dari rumah Ny. B,
setiap hari selalu bertemu.
e. System pendukung keluarga
Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang
menyelesaikan dengan anggota keluarga. Hal yang dirasakan
sebagai pendukung keluarga adalah keluarga yang tinggal tidak
jauh dari rumah yang memperhatikan bila ada anggota keluarga
yang sakit dan tetangga yang hidup saling menghormati serta
menghargai.
4. Struktur keluarga
a. Pola dan proses komunikasi
Pola komunikasi Tn. A dengan keluarga cukup efektif , Tn.A selalu berkomunikasi terbuka dengan ny.B , Tn.A juga bermusyawarah dalam penyelesaian masalah yang terjadi dikeluarga Tn.A , Tn.A dan Ny.B cukup tenang dalam menghadapi masalah.
b. Struktur kekuatanKeluarga Tn. A termasuk keluarga yang cukup aktif di masyarakat dalam kegiatan maupun bersosialisasi, keluarga Tn.A sangat akrab dengan tetangga sekitar menjadikan tetangga adalah struktur kekuatan ekternal di keluarga Tn.A c. Struktur peran Formal
Peran tn. A sebagai kepala keluarga sudah cukup terpenuhi maka dari itu tn.A sudah bisa memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan keluarganya.
Peran ny. B sebagai ibu rumah tangga belum sepenuhnya terpenuhi karena ny.B mengidap penyakit sejak 7 tahun yang lalu yang menganjurkan ny.B tidak boleh beraktivitas terlalu berat.
Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran : Status kesehatan keluarga mempengaruhi struktur peran keluarga
tn. A karena masalah yang terjadi di keluarga berawal dari masalah kesehatan yang dialami oleh ny.B
Informal
Peran ny.B dalam melayani suaminya berkurang, contohnya dalam hal membuat kopi karena ny.B mengidap penyakit yang menganjurkan untuk tidak beraktivitas berlebih.
5. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Di Dalam keluarga , Tn.A adalah seorang kepala keluarga yang
mempunyai sikap yang baik dan ramah dimana Tn.A sebagai kepala
keluarga sering memberi dukungan kepada anak-anaknya maupun
istrinya dalam hal suasana di rumah. Dalam keluarga Tn.A
mengutamakan sikap saling menghargai jika mempunyai perbedaan
persepsi .
2. Fungsi sosialisasi
Dalam keluarga Tn.A hubungan antara satu dengan yang lainnya baik.
Dimana interaksi antar anggota keluarga selalu terjalin baik antar
anggota keluarga maupun tetangga sebelah. Tn.A memiliki
komitmen bersama. Dimana tiap anggota yang ada harus mengikuti
norma yang ada dan prilaku di dalam rumahnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
dalam keluarga Tn.A . anggota keluarga yang sakit yaitu pada Tn.A
dan Ny.b dimana Tn.A menyatakan bahwa sudah lima tahun
merasakan sakit kepala, leher dan tengkuk. Tn.A sudah mampu
mengenal masalah kesehatan yang di rasakannya. Namun setelah di
obati tidak ada perubahan yang di alaminya. Sehingga menganggap
bahwa penyakit yang di deritanya biasa saja.
Sedangkan Ny.b mengetahui dia telah punya penyakit kencing manis
yang dideritanya sejak 7 tahun lalu. Namun Ny. B menganggap
penyakitnya biasa-biasa saja. Dan tidak ada keluhan yang di derita
dari penyakitnya.
b. kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat,
Tn.A telah bisa mengenal masalah kesehatan yang dirasakannya.
Terlebih lagi Tn.A telah memeriksakan keluhannya kepada
puskesmas dan dokter terdekat.
c. kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan yang dekat.
Namun karena setelah memeriksa kesehatan tidak ada perubahan.
Keluarga malas untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit karena
kurang mengetahui bagaimana cara merawat penyakit yang di derita
masing-masing anggota keluarga
d. kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
keluarga memiliki toilet yang bersih dan minum dari air mineral
memandang kebersihan sebagai hal yang penting dalam rumah. Setiap
hari rutin membersihkan lingkungan rumahnya. Menguras bak mandi
dua minggu sekali untuk mencegah terjadinya demam berdarah.
e. kemampuan keluarga menggunakan fasilitas / pelayanan
kesehatan di masyarakat,
Keluarga sudah mengetahui adanya fasilitas kesehatan yang ada di
tempat tinggalnya. Namun pemanfaatan fasilitas kesehatan hanya
pada saat keluarga tersebut sakit saja.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga mempunyai jumlah anggota keluarga 5, terdiri dari Tn.A,
Ny.B dan ke empat anaknya yang sudah berkeluarga dan tidak tinggal
serumah
Dalam keluarga Tn.A Dimana ny. B telah menopause dan telah
memiliki anak yang cukup.
5. Fungsi ekonomi
Ny. B setiap hari berbelanja di tukang sayur yang lewat. Dimana
dalam memenuhi kebutuhan sandangnya . keluarga Tn.A
mengalokasikan sebagian dananya untuk berbelanja setiap bulannya
ke mall.
6. Fungsi pendidikan
Tn.A adalah seorang Pns yaitu guru sekolah dasar . dimana di dalam
keluarga pun dalam mendidik anaknya TN.A menerapkan ilmu
keguruannya
7. Fungsi religious
Keluarga Tn.A rajin melaksanakan kegiatan ibadah yaitu sholat 5
waktu dan membaca al-quran setiap harinya.
8. Fungsi rekreasi
Keluarga Tn.A di dalam keluarganya sering berkumpul dan menonton
TV bersama .
2. Koping keluarga
a. Stressor keluarga jangka pendek
Dalam keluarga Tn.a tidak ada masalah yang muncul dan masalah
yang menyebabkan stresor. Hanya saja saat penyakit Tn.a kambuh
dan Tn.a merasa sakit, dia sering merasa cemas tentang kondisi
tubuh dan kondisi kesehatan yang dialaminya.
b. Stressor keluarga jangka panjang
Tn.A dan Ny. b mengatakan bahwa tidak ada hal yang
dicemaskan selain kondisi kesehatannya.
c. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Jika ada masalah, keluarga merasa tenang-tenang saja dan
menganggap penyakit atau keluhan yang mereka rasakan tidak
akan berdampak buruk bagi tubuh dan kesehatannya.
d. Strategi koping yang digunakan
Ny.B dan Tn.A mengatakan selalu menyerahkan semua masalah
yang terjadi kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk
mengatasi masalah yang ada.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Pada tahap perkembangan keluarga Tn.a masuk ke dalam Tahap
VII : Orang tua usia pertengahan dan Tugas perkembangannya
adalah menyediakan lingkungan yang sehat, mempertahankan
hubungan yang memuaskan dan penuh arah dengan lansia dan
anak-anak, memperoleh hubungna perkawinan yang kokoh.
Dimana dalam perannya Tn.A Sebagai kepala keluarga belum
mampu menyediakan atau mengarahkan masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya menuju hal yang lebih baik yaitu
memeriksakannya ke pada rumah sakit atau memeriksakan
kesehatan secara rutin.
3. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan mahasiswa berkunjung
kerumahnya adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan
keluarga. Dengan demikian keluarga berharap akan selalu berada
dalam kondisi sehat lahir dan batin. Mereka juga berharap akan
mendapatkan banyak pengetahuan tentang berbagai macam jenis
penyakit maupun masalah dan cara perawatannya.
No. Aspek yang dinilai Keterangan
Tn.A Ny.B
1 a. Tanda Vital
- Keadaan Umum Baik lemah
- Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis
o Tekanan
Darah
o Nadi
o Respirasi
160/90 mmhg
88x/menit
20x/menit
180/100
110x/menit
20x/menit
o Suhu 36,5◦C 38,5◦C
2 Pemeriksaan Fisik
- Rambut/Kepala Bentuk kepala normal, distribusi rambut merata, rambut rontok (-).
Bentuk kepala normal, distribusi merata, rambut rontok (+)
- Mata, telinga, mulut,
hidung, tenggorokan
Mata simetris, sklera putih jernih, konjungtiva merah muda.
Telinga simetris, pendengaran normal.
Hidung tidak ada dislokasi, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Bentuk tenggorokan simetris. Bibir merah kehitaman Lidah berwarna merah muda Warna kulit sawo matang
Mata simetris, sklera putih jernih, konjungtiva merah muda.
Telinga simetris, pendengaran normal.
Hidung tidak ada dislokasi, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Bentuk tenggorokan simetris.
Bibir terlihat pucat keabu-
abuan
Lidah berwarna putih
Warna kulit terlihaat pucat
- Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
- Thoraks Insfeksi : bentuk dada normal.
Palpasi : vokal premitus normal.
Perkusi : suara paru normal (resonan).
Askultasi : Vesikuler : Normal (ins >
eks). Bronkovesikuler : Normal
(ins = eks). Bronchial : Normal (ins <
eks).
Insfeksi : bentuk dada normal. Palpasi : vokal premitus
normal. Perkusi : suara paru normal
(resonan). Askultasi :
Vesikuler : Normal (ins > eks).
Bronkovesikuler : Normal (ins = eks).
Bronchial : Normal (ins < eks).
- Abdomen Inspeksi : flet, simetris, tidak terdapat lesi.
Palpasi : pembesaran hepar (-), pembesaran limpa (-).
Perkusi : suara perut normal (timpani).
Askultasi : bunyi bising usus normal (11x/menit).
Inspeksi : flet, simetris, tidak terdapat lesi.
Palpasi : pembesaran hepar (-), pembesaran limpa (-).
Perkusi : suara perut normal (timpani).
Askultasi : bunyi bising usus
normal (11x/menit).
- Genetalia Tidak terdapat keluhan. Tidak terdapat keluhan.
- Ekstermitas atas dan
bawah
Atas : tidak terdapat lesi/fraktur, kekuatan ROM 5, reflek bisep/trisep normal.
Bawah : tidak terdapat lesi/fraktur, kekuatan ROM 5, reflek patela normal.
Atas : tidak terdapat lesi/fraktur, kekuatan ROM 2, reflek bisep/trisep normal.
Bawah : tidak terdapat lesi/fraktur, kekuatan ROM 2, reflek patela normal.
No Data Interpretasi Data Masalah
1. DS :
Ny. B mengatakan bahwa
sudah tujuh tahun menderita
kencing manis
Ny.B mengatakan bahwa
penyakit yang dialaminya
nanti juga akan sembuh
sendiri
Ny.B mengatakan bahwa
dia merasa lemas dalam
melakukan aktifitas sehari-
hari
- Ketidaktahuan Ny.B
dalam mengenal
masalah kesehatan
yang di alaminya
- Katidakmampuan
Ny.B dalam
mengambil keputusan
mengenai masalah
kesehatan yang di
alami Ny.B
- Ketidaktahuan
bagaimana
melaksanakan
Kurang
pengetahuan
2.
Do :
Ny. B terlihat bingung
ketika ditanya mengenai
penyakit yang di
alaminya. Yaitu tentang
tanda gejala dan
penyakitnya
DS :
Tn.A mengatakan Ny.B
tidak mampu melayani
kebutuhan Tn.A selama di
rumah selayaknya ibu
rumah tangga lainnya
Do :
Ny.B terlihat kurang
memperhatikan kebutuhan
suaminya sehari-hari
karena penyakit yang
dialaminya
Ny.B lebih sering terlihat
tertidur di tempat tidurnya
Ny.B terlihat pucat di area
perawatan kesehatan
kencing manis yang di
amali Ny.B
- Ketidaktahuan Ny.B
untuk memanfaatkan
layanan kesehatan
yang ada di
wilayahnya
- Ketidaktahuan Ny.B
dalam mengenal
masalah keluarga
yang di alaminya
- Katidakmampuan
Ny.B dalam
mengambil keputusan
mengenai masalah
keluarga yang di
alami Ny.B
Ketidakefektifan
peran
bibir dan wajahnya
Ny.B terlihat lemah saat
menjalankan aktifitas
sehari-hari
d. Prioritas masalah 1. Ketidakefektifan peran keluarga Tn.A khususnya Ny.B berhubungan dengan
ketidakmampuan Ny.B dalam menjalankan perannya sebagai istri
No Kriteria Nilai Rasional
1 Sifat Masalah
Skala :
Aktual
3/3 x 1 = 1
Ny.B saat ini tidak
mampu memberikan
pemenuhan kebutuhan
sehari-hari sebagai
perannya yaitu istri yang
di akibatkan dari
penyakit yang di
deritanya
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Hanya sebagian
1/2 x 2 = 1
Ny.B sebenarnya sudah
mengetahui mengenai
tugasnya sebagai istri
Tn.A hanya saja saat ini
penyakit yang
dideritanya mengganggu
aktifitas sehari-hari
3 Potensi masalah untuk
dicegah
Skala :
cukup
2/3 x 1 = 2/3
Kesiapan fisik maupun
psikis untuk
menjalankan peran
sebagai istri mempuni
jika Ny.B dapat
mengatur penyakit yang
dialaminya.
4 Menonjol masalah
Skala :
Segera ditangani 2/2 x 1 = 1
Keefektifan peran dapat
mempengaruhi
berlangsungnya
kehidupan dalam
berkeluarga
Total 3 2/3
2. Kurangnya pengetahuan Keluarga Tn.A khususnya Ny.B mengenai prognosis penyakit berhubungan dengan ketidak tahuan mengenai perawatan yang harus dijalani.
No Kriteria Nilai Rasional
1 Sifat Masalah
Skala :
Aktual 3/3 x 1 = 1
Ny.B sudah menganggap
penyakitnya hal yang biasa
dan tidak dilakukan
pemeriksaan ke petugas
kesehatan
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Sebagian
1/2 x 2 = 2
Ny. B dapat diberikan
edukasi mengenai
pentingnya perawatan
terhadap penyakitnya Ny.
B sendiri apakah mau
menerima atau tidak
3 Potensi masalah untuk
dicegah
Skala :
Cukup
2/3 x 1 =
2/3
Pengetahuan seseorang
berbeda-beda, terkadang
pada saat diberikan edukasi
ada yang mau menerima
dan ada yang tidak
4 Menonjol masalah
Skala :
Ada masalah tetapi tidak
perlu segera ditangani
1/2 x 1 =
1/2
Masalah belum masuk
ketaraf membahayakan dan
hanya ditandai dengan
gejala-gejala yang
dirasakan Ny.B
Total 4 1/6
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Ketidakefektifan peran keluarga Tn.A khususnya Ny.B berhubungan
dengan ketidakmampuan Ny.B dalam menjalankan perannya sebagai istri diandai dengan :
DS :
Ny. B mengatakan bahwa sudah tujuh tahun menderita kencing manis
Ny.B mengatakan bahwa penyakit yang dialaminya nanti juga akan
sembuh sendiri
Ny.B mengatakan bahwa dia merasa lemas dalam melakukan aktifitas
sehari-hari
Do :
Ny. B terlihat bingung ketika ditanya mengenai penyakit yang di
alaminya. Yaitu tentang tanda gejala dan penyakitnya
2. Kurangnya pengetahuan Keluarga Tn.A khususnya Ny.B mengenai prognosis penyakit berhubungan dengan ketidak tahuan mengenai perawatan yang harus dijalani.ditandai dengan:
DS :
Tn.A mengatakan Ny.B tidak mampu melayani kebutuhan Tn.A
selama di rumah selayaknya ibu rumah tangga lainnya
Do :
Ny.B terlihat kurang memperhatikan kebutuhan suaminya sehari-hari
karena penyakit yang dialaminya
Ny.B lebih sering terlihat tertidur di tempat tidurnya
Ny.B terlihat pucat di area bibir dan wajahnya
Ny.B terlihat lemah saat menjalankan aktifitas sehari-hari
e.
No Diagnosa
keperawata
n
Tujuan Evaluasi Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. DX 1 Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
ketidakefektifan
peran dapat
teratasi
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 4 x 24
jam Ny.B mampu
menjalakan
perannya sebagai
istri dengan
kriteria:
- Ny.B mampu
mengenal
masalah
keluarga yang di
alaminya
(pengertian dan
tanda&gejala)
- Kognitif
- keluarga adalah
kesatuan unsur
terkecil yang terdiri
dari bapak, ibu dan
beberapa anak.
- Masing-masing
unsur tersebut
mempunyai peranan
penting dalam
membina dan
menegakkan
keluarga, sehingga
bila salah satu unsur
tersebut hilang maka
keluarga tersebut
- Berikan
informasi
mengenai peran
dalam hidup,
peran dalam
keluarga,
periode transisi
peran dalam
kehidupan,
perasaan
terhadap peran
yang dilakukan
- Berikan
informasi
- Ny.B mampu
mengambil
keputusan
mengenai
masalah
keluarga yang di
alaminya
- Psikomotor
akan guncang atau
kurang seimbang.
Mereka harus
bersama-sama
memelihara
keutuhan rumah
tangga sebagai suatu
satuan social
- Keluarga, yang
kedua tiangnya
adalah orang tua,
memikul tanggung
jawab, kasih sayang
dan kecintaan
kepada anak-anak,
karena ini semua
termasuk asas
pertumbuhan dan
perkembangan
psikis serta sosial
mengenai
perubahan
peran: perilaku
yang diperlukan
terhadap
perubahan peran,
peran seorang
istri
- Anjurkan Ny.B
untuk
melakukan
strategi
manajemen
peran
- Berikan
informasi
pelatihan pada
Ny.B mengenai
yang kokoh dan
lurus bagi mereka
cara adaptasi
terhadap peran
dengan kondisi
Ny.B
2. DX 2 Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
kurang
pengetahuan
dapat teratasi
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 4 kali
dalam 4 hari Ny.B
mengetahui
perawatan yang
harus dijalani
dengan kriteria:
- Ny.B mengenal
masalah
kesehatan yang
di alaminya
- Ny.B mampu
mengambil
keputusan
- Kognitif
- Psikomotor
- Diabetes melitus
adalah suatu
penyakit kronik
yang komplek yang
melibatkan kelainan
metabolisme
karbohidrat, protein
dan lemak dan
berkembangnya
komplikasi makro
vaskuler, mikro
vaskuler dan
neurologis (Barbara
C. Long, 1996).
- Tanda dan gejala
- Kaji
pengetahuan
pasien mengenai
penyakit DM
yang diderita
mengenai
masalah
kesehatan yang
di alaminya
- Ny.B
mengetahui
bagaimana
melaksanakan
perawatan
kesehatan
kencing manis
yang di amali
Ny.B
- Ny.B
mengetahui
tentang
memanfaatkan
layanan
kesehatan yang
ada di
- Kognitif
- Kognitif
penyakit Dm
Poliuria (Sering
Buang Air
Kencing).
Polidipsia (Sering
Merasa Haus).
Poliphagia
(Kelelahan
Kelemahan)
Berat Badan Akan
Cepat Menurun.
Tanda-tanda
Neuropati.
- Penyebab penyakit
DM
Faktor genetic
Pola hidup tidak
sehat
Kerusakan
Ny.B
- Beri penyuluhan
mengenai
bahaya penyakit
DM, penanganan
penyakit DM
- Bantu klien
mengambil
keputusan
mengenai
penanganan
masaalah
kesehatan yang
di alami Ny.B
- Berikan
pertanyaan
tentang penyakit
klien (tanda
gejala, penyebab
dan
wilayahnya pangkreas penggobatan)
- Berikan
informasi
mengenai
pentingnya
perawatan pada
kasus yang
dialami Ny.B
- Berikan
informasi
mengenai
bahaya penyakit
DM jika
dibiarkan.
- Anjurkan Ny. B
untuk
manfaatkan
fasilitas
kesehatan yang
ada di tempat
tinggalnya
BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan
keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang dihubungkan
oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan darah, hidup dalam satu rumah
tangga, memiliki kedekatan emosional, dan berinteraksi satu sama lain yang
saling ketergantungan untuk menciptakan atau mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap
anggota dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat tinggal klien. Bagi klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan masalah kesehatan yang di hadapinya. Perawat yang melakukan asuhan bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta mengatasi masalah kesehatan.