asuhan keperawatan kesehatan keluarga t n

Upload: nur-hotimah-dahri

Post on 18-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA T N S

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep HL. Bloom

Menurut Hendrick L. Bloom dalam buku Efendi (1988) ada 4 faktor yan g mempengaruhi status kesehatan masyarakat, yaitu :

1. Lingkungan

Lingkungan sangat ber variasi umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik misalnya sampah, air, udara, tanah, iklim, perumahan dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia dengan manusia lainnya. Lingkungan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi derajat keehatan masyarakat.

2. Prilaku

Faktor perilaku mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, karena sehat dan tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, adat istiadat , kepercayaan, pendidikan, sosek dan perilaku-perilaku yang melekat pada dirinya.

3. Pelaya nan kesehatan

Keberadaan fasilitas sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan m asyarakat yang memerlukan yankes.

4. Keturunan

Merupakan faktor yang telah ada dalam dirinya yang dibawa sejak lahir.

B. Konsep Keluarga

1. Konsep dasar keluarga

a. Definisi keluarga

Menurut Depkes RI 1989 keluarga adalah unit terkecil dari masyara kat yang terdiri dari kepala kelaurga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.

b. Struktur keluarga

Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam diantaranya adalah :

1) Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.

2) Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3) Matrilokal

Adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah isteri.

4) Patrilokal

Adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

5) Keluarga kawinan

Adalah hubungan suami isteri sebagai dasar pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan suami dan isteri.

c. Tipe / bentuk keluarga

1). Keluarga inti (Nuclear family)

adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

2). Keluarga besar (extended family)

Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

3). Keluarga berantai (Serial f amily)

Adalah keluarga yang terdiri dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

4). Keluarga janda / duda (single family)

Adalah keluarga yang terjadi karena pencernaan atau kematian.

5). Keluarga berkomposisi

Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

6). Keluarga kabitas (cahabatation)

Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu kelaurga.

d. Fungsi-fungsi keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarga :

1). Fungsi biologi

a). Untuk meneruskan keturunan.

b). Memelihara dan membesarkan anak.

c). Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

d). Memelihara dan merawat anggota keluarga.

2). Fungsi psikologi

a). Memberikan ksih sayang dan rasa aman.

b). Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

c). Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

d). Memberikan identitas keluarga.

3). Fungsi sosialisasi

a). Membina sosialisasi pada anak.

b). Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

c). Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

4). Fungsi ekonomi

a). Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

b). Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

c). Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

5). Fungsi pendidikan

a). Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimiliki.

b). Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memnuhi peranannya sebagai orang dewasa.

c). Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

e. Tugas-tugas keluarga

Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok yaitu sebagai berikut :

1). Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

2). Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

3). Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya msing-masing.

4). Sosialisasi antara anggota keluarga.

5). Pengaturan jumlah anggota keluarga.

6). Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

7). Pemantapan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

8). Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

2. Keperawatan kesehatan keluarga

a. Pengertian keperawatan kesehatan keluarga.

Menurut Salvicion G. Bailon dan Aracelis Magalaya (1978), Perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan kepada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagi tujuan melalui perawatan sebagai sarana / penyalur.

b. Tujuan keperawatan kesehatan keluarga.

Tujuan dalam memberikan askep kesehatan keluarga adalah :

a). Tujuan umum

Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.

b). Tujuan khusus

1. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.

2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan dasar dalam keluarga.

3. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggota keluarganya.

4. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarganya yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.

5. Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.

c. Tugas-tugas keperawatan kesehatan keluarga

Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. Menurut Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan oleh keluarganya yaitu :

1). Mengenal masalah kesehatan keluarga

2). Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

3). Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

4). Memodifikasi lingkungan rumah keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

5). Memanfaatkan fasilitas yankes disekitarnya bagi keluarga.

d. Peranan perawat

Asuhan keperawatan adalah bantuan, bimbingan penyuluhan, pengawasan yang dilaksanakan oleh seseorang perawat. Berdasarkan kebutuhan klien peranan perawat dalam memberikan asuhan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut.

1). Pemberian asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit.

2). Pengenal atau pengamat masalah dan kebutuhan anggota keluarga yang sakit.

3). Koordinator yankes dan keperawatan kesehatan keluarga.

4). Fasilitator, menjadikan yankes itu mudah dijangkau dan perawat mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya.

5). Pendidik kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah prilaku yang tidak sehat menjadi sakit.

6). Penyuluh dan konsultan, perawatan dapat berperan dalam memberikan petunjuk askep dasar terhadap keluarga di samping menjadi penasehat dalam mengatasi masalah-masalah kesehatannya.

e. Prinsip-prinsip perawatan keluarga

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, antara lain.

1). Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam yankes.

2). Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga sehat sebagai tujuan utama.

3). Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan.

4). Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam memberikan merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.

5). Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kreatif dan rehabilitatif.

6). Dalam memberikan askep kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk upaya kepentingan kesehatan keluarga.

7). Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan.

8). Pendekatan yang dilakukan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah pendekatan masalah dengan menggunakan proses keperawatan.

9). Kegiatan utama memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan keperawatan dasar atau perawatan di rumah.

10). Di utamakan dalam keluarga yang termasuk resiko tinggi.

C. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga

Dalam melakukan upaya keperawatan kesehatan keluarga digunakan pendekatan proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang dilaksanakan terhadap keluarga. (Effendi : 1998 : 46)

a. Pengkajian

Adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawatan diharapkan menggunakan bahasa ibu, lugas dan sederhana. Pada kegiatan pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu :

1. Membina hubungan baik

Hubungan yang baik antara perawat dengan klien merupakan modal utama pelaksanaan asuhan keperawatan. Hubungan tersebut dapat dibentuk dengan dibentuk dengan menerapkan porses asuhan keperawatan atau komunikasi terapeutik yang merupakan strategi perawat untuk memberikan bantuan kepada klien untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya.

2. Pengkajian awal

Pada pengkajian awal ferfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.

3. Pengkajian lanjutan

Adalah tahap pengkajian untuk memeperoleh data yang lebih lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian awal. Disini perawat perlu mengungkap keadaan kelurga hingga penyebab dari masalah kesehatan yang mendasar.

b. Diagnosa keperawatan

1). Pengelompokan

Pada tahap ini perawat mengelompokkan data hasil pengkajian dalam data subjektif dan objektif sehingga akan terbentuk diagnosa keperawatan.

2). Perumusan diagnosa keperawatan

Perumusan diagnosa keperawatan dapat diarahkan kepada sasaran individu dan keluarga. Komponen diagnosa keperawatan meliputi problem, etiologi, dan sign.

Perumusan diagnosa keperawatan diarahkan kepada sasaran individu dan keluarga. Komponen diagnosa keperawatan keluarga menggunakan aturan yang telah disepakati, terdiri dari :

a. Problem adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya KDM yang dialami keluarga atau anggota keluarga.

b. Etioplogi adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima tugas keluarga, yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga memelihara lingkungan atau memanfaatkan fasilitas kesehatan.

c. Sign adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh dari keluarga memelihara lingkungan atau memanfaatkan fasilitas kesehatan.

d. Sign adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab.

Daftar masalah keperawatan yang dibuat oleh NANDA yang digunakan antara lain sebagai berikut :

a). Gangguan pemeliharaan kesehatan

b). Perubahan kebutuhan nutrisi : kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh.

c). Kondisi sanitasi yang tidak memnuhi syarat kesehatan.

d). Koping keluarga tidak efektif

e). Gangguan manajemen pemeliharaan rumah.

f). Defisit pengetahuan tentang

g). Resiko perubahan peran orang tua

h). Dan masih banyak lagi.

3). Menentukan Prioritas Masalah

Untuk dapat menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga perlu disusun skala prioritas masalah keperawatan keluarga menurut Bailon dan Maglaya (1978) seperti berikut ini.

Table 2.1

Penentuan skoring

No Kriteria Nilai Bobot

1.

2.

3.

4. Sifat masalah skala :

a. Ancaman kesehatan

b. Tidak atau kurang sehat

c. Krisis

Kemungkinan masalah dapat diubah skala :

a. Dengan mudah

b. Hanya sebagian

c. Tidak dapat

Potensial masalah untuk diubah skala :

a. Tinggi

b. Cukup

c. Rendah

Menonjolnya masalah skala

a. Masalah berat ditangani

b. Masalah yang tidak perlu segera ditangani

c. Masalah tidak dirasakan 3

2

1

2

1

0

3

2

1

2

1

01

2

1

1

a. Skoring

1). Tentukan skor untuk setiap kriteria

2). Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.

Skor x bobot

Angka tertinggi

3). Jumlahkan skor untuk semua kriteria

4). Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.

b. Faktor-faktor

1). Sifat masalah

2). Kemungkinan masalah dapat diubah

3). Potensi masalah dapat dicegah

c. Tipologi diagnosa dalam keperawatan keluarga

1). Ancaman kesehatan : keadaan yang dapat memungkinan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.

2). Kurang atau tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan.

3). Situasi krisis adalah saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.

c. Perencanaan

Perencanaan keperawatan mencakup tujuan umum dan tujuan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang mengacu pada penyebab selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan standar rencana tindakan terhadpa keluarga meliputi kegiatan yang bertujuan :

1). Menstimulasi kesadaran dan penerimaan keluarga mengenal masalah dan kebutuhan kesehatan.

2). Menstimulasi upaya keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat.

3). Memberikan kepercayaan diri selama anggota keluarga sakit.

4). Membantu keluarga untuk memelihara yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

5). Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada disekitarnya.

Hal-hal yang penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :

1). Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu yang sesuai dengan kondisi klien.

2). Criteria hasil hendaknya logis, sesuai masalah atau dapat diukur dengan alat ukur dan obser vasi dengan panca indra perawat yang objektif.

3). Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki oleh keluarga dan mengarah ke kemandirian klien sehingga tingkat ketergantungan dapat diminimalisi.

d. Pelaksanaan

Pada tahap ini perawat mendapat kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga dalam mengadakan perbaikan kerarah peilaku hidup sehat. Peran perawat dilaksanakan adalah sebagai koordinator. Namun perawat juga dapat mengambil peran sebagai pelaksana askep. Perawat perlu melakukan kontak sebelumnya dengan keluarga untuk pelaksanaan yang meliputi kapan dilaksanakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan. Materi yang didiskusikan siapa yang melaksanakan, anggota keluarga yang perlu mendapat informasi dan mungkin peralatan yang disiapkan keluarga. Kegiatan ini bertujuan agar keluarga dan perawat mempunyai kesiapan secara fisik dan psikes pada saat implementasi, sesuai rencana dengan didahului perawat menghubungi keluarga bahwa akan dilakukan implementasi sesuai kontrak .

e. Evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu proses keperawatan dalam menentukan sejauh mana tujuan telah tercapai atau dengan kata lain kegiatan yang mem bandingkan antara hasil implementasi dengan criteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.

D. Teori Tentang Kesehatan Lingkungan

Rumah sehat

Keadaan perumahan adalah salah satu factor yang menentukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan. Seperti yang dikemukakan WHO, bahwa perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam masyarakat.

Rumah sehat yang diajukan oleh Winslow

1). Harus memenuhi kebutuhan fisiologi

a). Suhu ruangan

Suhu ruangan harus dijaga agar jangan banyak berubah sebaiknya berkisar antara 18-200C.

b). Harus cukup mendapat penerangan

Harus cukup mendapatkan penerangan baik siang maupun malam hari, yang ideal adalah penerangan listrik.

c). Harus cukup mendapatkan pertukaran hawa (ventilasi) ventilasi yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar. Untuk itu rumah harus cukup mempunyai jendela, luas jendela keseluruhan + 15% dari luas lantai.

d). Harus cukup mempunyai isolasi cuaca

Dinding ruangan harus kedap suara, baik terhadap suara-suara yang berasal dari luar maupun dari dalam. Sebaiknya perumahan jauh dari sumber suara yang gaduh misalnya pabrik, lapangan terbang dll.

2). Memenuhi kebutuhan psikologis

a). Keadaan rumah dan sekitarnya. Cara pengaturannya harus aesthetis sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenanga rumah tangga yang sehat.

b). Ada jaminan kebebasan yang cukup bagi setiap anggota keluarga yang tinggal dirumah terse but.

c). Untuk tiap anggota keluarga, terutama yang mendekati dewasa harus mempunyai ruangan sendiri-sendiri sehingga perilakunya tidak terganggu.

d). Harus ada ruangan untuk menjalankan kehidupan keluarga dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul.

e). Harus ada ruangan untuk hidup bermasyarakat, jadi harus ada ruang untuk menerima tamu.

3). Menghindari terjadinya kecelakaan

a). Konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat sehingga tidak mudah ambruk.

b). Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan disumur, kolam dan tempat-tempat lain terutama untuk anak-anak.

c). Diusahakan agar tidak mudah ter bakar.

d). Adanya alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas.

4). Menghindari terjadinya penyakit

a). Adanya sumber air sehat, cukup kwalitas maupun kwantitas.

b). Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik.

c). Harus dapat mencegah perkembangbiakan vector penyakit seperti nyamuk dll.

d). Harus cukup luas, luas kamar tidur + 5 m2 perkapita perluas lantai.

E. Gastroenteritis

I. Definisi

Gastro Entritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang cair.

II. Patofisiologi

1). Ketidakseimbangan pengangkutan air dan elektrolit berperan penting dalam patogensesisi diare, terjadi perubahan absorbsi dekresi cariean dan elektrolit yang dapat meningkatakan terjadinya dehidrasi.

2). Peningkatan pengeluaran cairan dapat terjadi oleh karena :

Sekresi meningkat, pada diare infeksi.

Osmotik oleh karena adanya bahan-bahan dalam lumen usus

Mobilitas usus yang meningkat.

III. Komplikasi

1). Awal : Gangguan keseimbangan air dan elektrolit, asam basa, intoleransi klinik akut terhadap dan lemak.

2). Lambat :

Diare berkepanjangan

Intoleransi klinik hidrat arang yang berkepanjangan.

Diare persisten

3). Diare kronik

IV. Etiologi

1. Non infeksi :

Salah makan

Alergi laktosa

Jmr

Virus

2. Infeksi :

Bakteri

Protozoa & (cacing) Parasit

V. Manifestasi klinis

Frekuensi BAB bertambah dengan bentuk dan konsistensi yang dapat : cair, lendir dan darah.

Infeksi demam, non infeksi tidak ada demam

Gejala perut :

Mual muntah

Nyeri perut :

Diseluruh bagian perut

Mules

Hilang timbul pada saat mau BAB

Intensitas sangat nyeri dis amuba

Kram perut

VI. Pemeriksaan diagnostik

1. Anamnesis

Siapa yang terkena gastroenteritis

Dimana terjadi kontak dengan mikroorganisme.

Adakah orang lain disekitar yang terkena?

Apa yang dimakan atau diminum sebelum terkena penyakit.

2. Pemeriksaan fisik

Kemungkinan ditemukan muntah, nausea, demam dan nyeri perut, pada infeksi bakteri invasive akan ditemukan nyeri perut yang hebat, demam yang tinggi, dapat ditemukan tanda perforasi yang membutuhkan pembedahan.

3. Pemeriksaan penunjang

Pembuluh darah tepi lengkap

Pembuluh AGD, eletrolit, ureum, kreatinin dan berat jenis plasma.

Pembuluh urine lengkap.

Pembuluh tinja lengkap dan colok dubur untuk biakan tinja.

VII. Penatalaksanaan

1). Rehidrasi Oral : Oralit

( Manis teh

Air hujan

Penentral : jenis cairan

Nacl

RL DS & Dio ( blh

RA

Kain

2). Th / Obat

Oral :

a. Simtomatik

- Demam Paracetamol

- Muntah antiematiek (domperidon)

b. Pengental feses

New diapet

c. Spastomik

Papaverum

Loperamed

F. Asuhan Keperawatan Gastroenteritis

I. Pengkajian

Kaji riwayat diare

Kaji status, hidrasi ubun-ubun, turgor kulit, mata membran mukosa

Kaji intake dan output

Kaji tanda-tanda vital

II. Diagnosa keperawatan

III. Perencanaan

1. Dp ke 1

Intervensi :

Observasi dan catat frekuensi, ditekasi, karakteristik, jumlah dan fc pencetus.

Indentifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare.

Mulai lagi pemasukan cairan per oral secara bertahap.

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi.

2. Dp ke 2

Mengkaji tanda vitak (TD, Nadi, Suhu)

Mengobservasi kulit kering berlebihan dan membran mukos, penurunan turgor kulit.

Mengukur berat badan setiap hari.

Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat cairan paranetral.

3. Dp ke 3

Menimbang berat badan setiap hari

Menganjurkan istirahat sebelum makan

Mencatat masukan dan perubahan simtomatologi

Membatasi makanan yang dapat menyebabkan kramobdomen

4. Dp ke 4

Menentukan persepsi tentang proses penyakit

Mengkaji ulang proses penyakit penyebab hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan panas.

Rujuk kesumber komunitas yang tepat misalnya perawat kesehatan masyarakat, ahli diet.

IV. Implementasi

1. Dp ke 1

Intervensi :

Mengobservasi dan mencatat frekuensi, ditekasi, karakteristik, jumlah dan fc pencetus.

Mengidentifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare.

Mulai lagi pemasukan cairan per oral secara bertahap.

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi.

2. Dp ke 2

Mengkaji tanda vitak (TD, Nadi, Suhu)

Mengobservasi kulit kering berlebihan dan membran mukos, penurunan turgor kulit.

Mengukur berat badan setiap hari.

Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat cairan paranetral.

3. Dp ke 3

Menimbang berat badan setiap hari

Menganjurkan istirahat sebelum makan

Mencatat masukan dan perubahan simtomatologi

Membatasi makanan yang dapat menyebabkan kramobdomen

4. Dp ke 4

Menentukan persepsi tentang proses penyakit

Mengkaji ulang proses penyakit penyebab hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan panas.

Rujuk kesumber komunitas yang tepat misalnya perawat kesehatan masyarakat, ahli diet.

V. Perencanaan pemulangan

Jelaskan penyebab diare

Ajarkan untuk mengenal komplikasi diare

Ajarkan untuk mencegah penyakit diare dan penularan

Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi

Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping dan penggunaan.

Daftar Pustaka

Daulay, Mata Kuliah Maternitas

Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas

Mang Joer Arief, Kuspuji Triyanti, dkk. 1999 Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 Jilid I Media Aesculaplus : Jakarta

Manuaba Ida Bagus. 1998 . Ilmu Penyakit Kandungan, Kebidanan, dan KB untuk bidan. Jakarta .

Merillyn, E. Doungoes, dkk, Rencana Perawatan Maternal Bayi, Jakarta : 2000

Muchtar, Rustam 1998. Sinopisis Obsteri, Jilid I. EGC, Jakarta

Muchtar, Rustam 1998. Sinopisis Obsteri, Jilid II. EGC, Jakarta

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Tn S

DI DESA SUKAJADI PUSKESMAS KEC. TALANG KELAPA

KABUPATEN BANYUASIN

A. Pengkajian

1. Identitas Kepala Keluarga

a. Nama

: Tn S

b. Umur

: 28 tahun

c. Jenis kelamin

: Laki-laki

d. Agama

: Islam

e. Suku/bangsa

: Palembang / Indonesia

f. Pekerjaan

: Tukang Ojek

g. Alamat

: Komplek Megasari blok G RT . 03. Sukajadi

h. Tanggal pengkajian : 28 Oktober 2007

2. Struktur keluarga

NoNamaUmurAgamaL / PHub. Dengan KKPendiddikanPekerjaanKet

1.

2.

3. Tn S

Ny N

An A28 thn

27 thn

6 thnIslam

Islam

Islam L

P

PAyah

Ibu

Anak SD SD

SD Tukang ojek

Jual Kue Keliling

Pelajar Sehat

Sehat

Sakit

3. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal, Laki-laki

: Meninggal, Perempuan

: Hubungan suami istri

: Klien

: Tinggal satu rumah

Tipe Keluarga : Keluarga Inti (Nuchlear Family)

4. Status Ekonomi Keluarga

Pengalaman Tn S sehari-hari berkisar antara Rp. 5000 Rp. 7000 yang keadaannya tidak mantap dan Ny N sehari-hari bekerja menjual kue keliling yang mana penghasilan sehari-hari Rp. 5000 dan keseluruhannya digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup keluarga sehari-hari bila ada sisa uang belanja maka ibu menambung yang keperluannya sifat mendadak. Semuanya diatur dan menjadi tanggung jawab Ny N.

5. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Kegiatan yang dilakukan keluarga Tn S bekerja sampai pukul 21.00 WIB, tapi pulang untuk istirahat, makan dan shalat. Ny N bekerja dari pukul 05.00 sampai dengan 07.00 WIB. Anak-anak TN S ? sekolah dengan tidak jauh dari rumahnya bila ada waktu senggang digunakan oleh ibu untuk mengasuh anaknya yang masih sekolah yang perlu perhatian orang tua. Ibu tidak terlalu aktif mengikuti kegiatan di RT / RW.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

Pengaruh lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan sumber penyakit terutama penyakit gastroenteritis.

2. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Didalam keluarga Tn S tidak ada yang menderita dan penyakit menular.

III. Keadaan Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Luas rumah yang ditempati oleh keluarga Tn S + 4x6 ml yang teridiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang makan, 1 dapur, dan 1 wc atau kamar mandi menjadi satu. Tipe bangun dan rumah adalah permanen. Pencahayaan atau ventilasi kurang baik, tidak memiliki halaman, kebersihan kurang karena alat-alat rumah tangga berantakan dan tidak teratur. Penerangan pada malam hari adalah lampu listrik. Penyediaan sumber air PAM tapi jika tidak ada uang keluarga Tn S terpaksa minum dari air sumber yang ada dirumahnya (sumur gali) dan untuk kebutuhan lain misalnya untuk mencuci, mandi, menggunakan sumur gali dari keluarga Tn S WC yang dimiliki tidak ada septi tank dan langsung dialirkan kesungai kecil sebelah rumah. Tempat pembuangan air limbah dialirkan ke selok-selok yang kemudian dialirkan ke empang yang letaknya sangat jauh dari rumah penduduk.

Denah rumah keluarga Tn S :

Dapur WC

Ruang makan

6 cm

Kamar Ruang

tidur tamu

4 cm

b. Karakteristik tetangga dan komunitas rumah

Keluarga Tn S tampaknya hidup rukun dan harmonis dengan tetangga yang membesuknya. Keluarga Tn S merupakan penduduk asli desa tersebut tapi Tn S sendiri bukan penduduk asli desa sukajadi, melainkan penduduk datangan.

c. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn S tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah. Tn S bekerja sampai pukul 21.00 WIB istrinya berjualan kue keliling disekitar rumah. Anaknya berangkat sekolah tiap pagi hari sampai siang hari.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn S tidak aktif mengikuti kegiatan di RT / RW.

e. Sistem pendukung keluarga.

Keluarga Tn S pernah membawa anaknya yang sering batuk, pilek kepuskesmas dengan menggunakan kartu jaminan ASKESKIN. Sedangkan NY N sendiri tidak pernah memeriksa keadaan penyakitnya karena NY N menganggap penyakit yang dideritanya adalah penyakit biasa.

IV. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Tn S mengatakan komunikasi suami istri efektif. Anaknya sudah biasa diajak berkomunikasi karena anaknya sudah sekolah.

b. Struktur peran

Tn S sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarganya dan bekerja sebagai tukang ojek. Istrinya berpotensi sebagai penjual kue keliling dan sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anaknya. Anaknya berperilaku sama dengan anak-anak seusianya di desa dan lingkungan perumahannya.

c. Nilai dan norma keluarga

Nilai atau norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut agama islam dan norma-norma yang berlaku di masyarakat sekitar.

V. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afeksi

Keluarga Tn S mengatakan bahwa Tn S harus bekerja keras mencari nafkah untuk menghidupi anggota keluarganya dan menyekolahkan anaknya. Tn S dan Ny S mengajarkan pada anak, bagaimana cara menghormati dan menghargai orang yang lebih tua dari mereka dan orang tua sudah mengajarkan tentang ajaran agama yang diatur serta mengajarkan norma-norma yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

b. Fungsi sosiologi

Keluarga Tn S sering bersosialisasi dengan tetangga di sekitar rumahnya.

c. Fungsi pemeliharaan kesehatan

Apabila salah satu anggota keluarga Tn S sakit , maka langsung di bawa berobat ke puskesmas di dekat tempat tinggalnya, tapi kalau Cuma sakit yang dirasakan oleh Ny N jarang dibawa berobat ke puskesmas, tapi lansung meminum obat dan meminum oralit untuk mengatasi penyakitnya tersebut.

d. Fungsi reproduksi

Keluarga mengatakan ingin punya anak lagi, Ny N saat ini tidak mengikuti program KB. Menurut pengakuan Tn S walaupun NY N sakit kadang-kadang masih berhubungan suami istri.

e. Fungsi ekonomi

Menurut pengakuan keluarga, penghasilannya menurun dan memanfaatkan penghasilan yang dimiliki seefesien mungkin.

VI. Strees dan koping keluarga

a. Sejak 1 minggu lalu Ny Y menderita sakit gastro enteristis yang menyebabkan Ny N istirahat bekerja jualan kue keliling, sedangkan anaknya membutuhkan biaya untuk sekolah.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga Tn S pada saat ini berharap agar Ny N cepat sembuh, sehingga dapat jualan kue keliling lagi dan dapat menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga.

c. Stress dan koping digunakan

Kelurga Tn S mnanggapi stress yang datang dengan cara bermusyawarah dengan anggota keluarga untuk mencari jalan keluar permasalahannya, agar tidak stressor yang berat.

d. Strategi adaptasi disfungsional

Ny N menceritakan keadaan penyakitnya pada keluarga dan tetangga bila ada faktor stressor yang akan datang . (penyakit gastroenteritis ini akan kambuh lagi atau tidak).

VII. Pemeriksaan fisik Ny N (anggota yang sakit )

a. Kepala

Bentuk simetris, rambut dan kulit kepala bersih.

b. Mata

Mata cekung, konjungtiva anemis

c. Telinga

Dapat mendengar dengan jelas

d. Hidung dan mulut

Dapat membedakan bau tidak ada caries gigi dan mulut bersih

e. Dada

Datar, nyeri tidak ada

f. Ektremitas

Bisa bergerak dengan baik

g. Tanda-tanda vital

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 110x/menit

Suhu : 37,80 C

VIII. Harapan Keluarga

Tn S berharap agar petugas kesehatan dapat menyembuhkan penyakit yang diderita Ny N dan mendapatkan bantuan dari penyakit yang diderita Ny N dan mendapatkan bantuan dari karu ASKESKIN yang di berikan oleh petugas kesehatan di puskesmas.

B. ANALISA DATA

No Data Masalah Penyebab

1.

2.

3.

Data Objektif :

Hasil pemeriksaan fisik

TD : 110/70 mmHg

Temp : 37,80 C

Nadi : 110x/menit

Data Subjektif :

Ny N mengatakan sering mual muntah

Ny N mengatakan sering mual muntah

Ny N mengatakan BAB encer 4x

Data Objektif :

Hasil pemeriksaan fisik

TD : 110/70 mmHg

Temp : 37,80 C

Nadi : 110x/menit

Data Subjektif :

Karakteristik rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan (ventilasi kurang baik, penyediaan air ada lagi keadaannya, bau, berasa. Sumber minum adalah air pam tapi jika tidak ada uang keluarga.

Tn S terpaksa minum sumber air yang ada dirumahnya, tidak ada septitank dan pembuangan sampah dialirkan keselokan.

Data Subjektif :

Ny N mengeluh mual dan muntah

Ny N mengatakan BAB encer 4x

Data Objektif :

Hasil pemeriksaan fisik

TD : 110/70 mmHg

Temp : 37,80 C

Nadi : 110x/menit

Data objektif :

Ny N mengeluh mual dan muntah

Ny N mengatakan BAB encer 4x Kurangnya volume cairan pada Ny N

Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis pada Ny N

Kurang pengetahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis.

Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Ketidaktahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis.

C. Perumusan Diagnosa Keperawatan

1. Kurangnya volume cairan pada Ny N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis pada Ny N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

3. Kurang pengetahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis.

D. Penilaian Seorang Masalah Keperawatan

1. Kurangnya volume cairan pada Ny N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

NoKriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1.

2.

3.

4.

Sifat Masalah :

Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah dapat diubah : Hanya sebagian

Potensial masalah : Untuk dicegah tinggi

Menonjolnya masalah :

Ada masalah tetap perlu segera ditangani. 3/3x1

2/3x2

3/3x1

1/2x11

2

1

Ancaman kesehatan ada bila keadaan tersebut tidak diatasi akan membuat keadaan lebih parah dan dapat menimbulkan masalah bagi Ny N karena Ny N tidak mengerti tentang penyakitnya.

Masalah dapat diubah dengan mudah karena adanya kemauan anggota keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Potensi masalah untuk dicegah tinggi karena adanya kemauan dari keluarga agar tidak menimbulkan factor pencetus penyakit yang diderita Ny N

Keluarga merasakan adanya masalah namun menurut keluarga kali itu tidak menimbulkan penanganan segera.

4

2. Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis pada Ny N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

NoKriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1.

2.

3.

4.

Sifat Masalah :

Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah hanya diubah : Hanya sebagian

Potensial masalah : Untuk dicegah cukup

Menonjolnya masalah :

Ada masalah tetap tidak perlu segera ditangani. 3/3

x1

2/3 x1

x11

1

Apabila keadaan tersebut tidak diatasi maka akan membuat keadaan yang lebih parah dan dapat menimbulkan komplikasi penyakit gastroenteritis.

Karena ada perhatian keluarga terhadap masalah yang dapat membantu mengubah masalah pada Ny N dan keluarga dapat mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang tepat.

Tingkat gastroenteritis yang dialami oleh Ny N merupakan gastroenteritis sedang dan dengan disiplin dalam minum obat, makan yang teratur, minum obat teratur, dan memodifikasi lingkungan yang baik sesuai dengan syarat kesehatan merupakan potensi masalah yang dapat dicegah.

Komplikasi masalah belum terjadi jadi masalah tidak perlu segera ditangani tetapi dicegah agar tidak terjadi masalah yang lebih parah.

2 2/3

3. Kurang pengetahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis.

NoKriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1.

2.

3.

4.

Sifat Masalah :

Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah dapat diubah : Hanya sebagian

Potensial masalah : Untuk dicegah tinggi.

Menonjolnya masalah :

Masalah berat harus ditangani. 3/3 x 1

x2

3/3x1

2 11

1

1

Ancaman kesehatan jadi bila keadaan tersebut tidak segera diatasi akan membuat keadaan lebih parah dan dapat menimbulkan masalah baru bagi Ny W karena Ny W tidak mengenal penyakit yang dideritanya.

Akan adanya kemauan keluarga untuk mengenal masalah yang ada dalam keluarga.

Potensi masalah untuk dicegah tinggi dengan menjelaskan tentang penyakit gastroenteritis.

Keluarga menyadari pentingnya masalah harus ditangani denga n cara pengenalan terhadap masalah yang ada pada keluarga yaitu tentang penyakit gastroenteritis.

4

Berdasarkan prioritas masalah keperawatan atau diagnosa keperawatan dengan scoring tertinggi, yaitu :

1. Kurangnya volume cairan pada Ny N keluarga T n S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Kurang pengetahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga untuk mengenal masalah penyakit gastroenteritis.

3. Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis pada Ny N keluarga T n S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga T n S dalam memodifikasi lingkungan.

1. Kurangnya volume cairan pada Ny N keluarga T n S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

TujuanCriteriaStandarIntervensi

Tujuan jangka panjang :

Kurangnya volume cairan pada Ny N keluarga T n S dapat teratasi.

Tujuan jangka pendek :

Dalam waktu 1x24 ja m berbincang-bincang dengan keluarga melalui kunjungan keluarga dapat mengetahui tentang :

1) Pengaruh mual muntah, BAB 4x sehari demam terhadap kurangnya volume cairan didalam tubuh.

2) Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya volume cairan pada Ny N.

3) Keluarga mengatakan mampu merawat anggota keluarga yang sakit. Verbal

Psikomotor a. Kelurga dapat memahami tentang :

1) Pengaruh mual, muntah, BAB encer 4x, demam terhadap kurangnya volume cairan didalam tubuh.

2) Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya volume cairan didalam tubuh pada Ny N.

b. 1). Keluarga mampu menjelaskan pengaruh mual, muntah, BAB encer 4x sehari, demam terhadap kurangnya volume cairan didalam tubuh pada Ny N.

2). Keluarga mampu melakukan tindakan untuk mengatasi kurangnya volume cairan pada Ny N.

3). Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit.

a. Diskusikan dengan keluarga tentang :

1) Pengaruh mual, muntah , BAB 4x sehari. Demam terhadap kurangnya volume cairan didalam tubuh.

2) Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya volume cairan ditambah.

b. Kaji kemampuan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang yang telah diuraikan.

c. Kaji kemampuan keluarga mengenai penjelasan uang yang tidak dimengerti.

d. Beri kesempatan pada keluarga untuk menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan.

e. Ajarkan kepada keluarga agar dapat melakukan tindakan yang dilakukan untuk meme nuhi kurangnya volume cairan pada Ny N.

2. Kurang pengetahuan keluarga T n S tentang penyakit gastroenteritis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal gastroenteritis.

TujuanCriteriaStandarIntervensi

Tujuan jangka panjang :

Keluarga Tn S daapt mengetahui dan memahami penyakit gastroenteritis yang diderita Ny N.

Tujuan jangka pendek :

Dalam waktu 1 jam ber bincang-bincang dengan keluarga mampu mengetahui tentang penyakit gastroenteritis :

Pengertian penyakit gastroenteritis.

Penyebab penyakit gastroenteritis.

Perjalanan penyakit gastroenteritis.

Verbal

Verbal a. Keluarga dapat memahami tentang :

1) Pengertian penyakit gastroenteritis.

2) Penyebab penyakit gastroenteritis.

3) Perjalanan penyakit gastroenteritis.

4) Tanda dan gejala penyakit gastroenteritis.

b. Keluarga mampu mengidentifikasi penyakit gastroenteritis Ny N.

c. Keluarga mampu menyebutkan kembali hasil diskusi.

a. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit gastroenteritis.

b. Diskusikan dengan keluarga tentang :

a). Pengertian penyakit gastroenteritis.

b). Penyebab penyakit gastroenteritis.

c). Perjalanan penyakit gastroenteritis.

d). Tanda dan gejala penyakit gastroenteritis.

c. Kaji kemampuan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah diusulkan.

d. Kaji kemampuan keluarga mengenai penjelasan ulang yang tidak dimengerti.

e. Berikan kesempatan pada keluarga T n S untuk mengidentifikasi penyakit gastroenteritis yang diderita oleh Ny N.

f. Evaluasi secara singkat terhadap penjelasan yang didiskusikan dengan keluarga Tn S.

3. Resiko terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis pada Ny N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengidentifikasi lingkungan.

TujuanCriteriaStandarIntervensi

Tujuan jangka panjang :

Resiko terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis pada Ny N keluarga T n S tidak terjadi.

Tujuan jangka pendek :

Dalam waktu 1x24 jam berbincang-bincang dengan keluarga Tn S makan keluarga dapat memodifikasi lingkungan rumah sesuai dengan ciri-ciri rumah sehat.

Ver bal a. Keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk merawat anggota keluarga dengan masyarakat penyebab-penyebab dengan mendiskusikan :

1) Komplikasi dari penyakit gastroenteritis.

2) Cara mengatasi penyakit gastroenteritis agar tidak bertambah berat.

3) Cara mencegah penyakit gastroenteritis.

b. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan rumah sesuai dengan cirri-ciri rumah sehat.

c. Keluarga T n S mengajak Ny N untuk berobat kepuskesmas memberikan informasi tentang rumah sehat. a) Jelaskan dengan keluarga tentang :

1. Akibat lanjut dari penyakit gastroenteritis

2. Cara mengatasi penyakit gastrioenteritis.

3. Cara mencegah penyakit gastroenteritis agar tidak bertambah berat.

b) Kaji kemampuan keluarga mengenai penjelasan yang telah diuraikan.

c) Kaji kemampuan keluarga mengenai penjelasan ulang yang tidak di mengerti.

d) Berikan pujian pada keluarga.

e) Ajarkan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah sesuai dengan cirri rumah sehat.

f) Motivasi keluarga untuk memeriksakan NY N untuk kunjungan ke puskesmas dan mendapatkan informasi tentang rumah sehat.

E. Implementasi

No Tangal / waktu Diagnosa keperawatan Implementasi

1.

2.

3.

29 Oktober 2007

Pukul 09.00 wib

29 Oktober 2007

Pukul 10.00 wib

29 Oktober 2007

Pukul 11.00 wib

Kurangnya volume cairan pada Ny N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

Kurangnya pengetahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal adanya masalah penyakit gastroenteritis.

Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis pada Ny N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga meodifikasi lingkungan.

1. Mengucap keluarga terhadap kesehatan keluarga angota keluarga pada hari ini.

2. Menjelaskan tujuan kunjungan yaitu berbincang-bincang tentang masalah penyakit gastroenteritis dan perawatannya yang bisa dilakukan oleh keluarga serta kontrak lama waktu yang dibutuhkan setelah 1x23 jam.

3. Dengan menggunakan buku panduan pelajar dari dini dan data dari internet keluarga dan mahasiswa berdiskusi tentang :

a. Peningkatan pengeluaran cairan (mual, muntah, BAB 4x) dapat terjadi oleh kasus yang meningkat, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan pengangkuban air elekt rolik dan mengakibatkan perubahan observasi dan solusi cairan dan elektrolit yang dapat meningkatkan terjadinya kurangnya volume cairan.

b. Tx yang dilakukan untuk mengatasi atau memenuhi kurangnya volume cairan pada Ny N.

1) Memberikan minum banyak.

2) Memberikan minum oralik.

3) Kalaupun tindakan tersebut belum berhasil dibawa kepusat pelayanan kesehatan terdekat.

4) Meminta keluarga untuk menanyakan penjelasan yang tidak di mengerti.

5) Memuji keluarga karena dengan baik mengulang kembali penjelasan yang tidak diberikan.

6) Memuji keluarga karena dengan baik mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan.

7) Mengajarkan keluarga agar sanggup mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi penyakit gastroenteritis, yang telah didiskusikan.

8) Memuji demonstrasi yang dilakukan keluarga.

9) Memotivasi keluarga untuk memeriksakan Ny N untuk melakukan kunjungan ke puskesmas untuk memeriksakan kedaan penyakit yang dialami oleh Ny N.

1. Dengan menggunakan buku panduan pelajaran dr Tini dan Mahasiswa berdiskusi tentang :

a. Pengertian penyakit gastroenteritis yaitu kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu/lebih BAB dengan bentuk tinja encer.

b. Penyebab penyakit g astroenteritis

1) Non infeksi :

Salah makan.

Alergi

2) Infeksi :

Jamur

Bakteri

Virus

Protozon

Cacing

c. Perjalanan penyakit gastroenteritis pada dasarnya gastroenteritis terjadi karena adanya transpor akibat rangsangan toxin bakteri terhadap elektrolit kedalam usus dan terjadi peradangan latesrinal.

d. Tanda dan gejala penyakit gastroenteritis BAB dengan kosistensi tinja encer dalam abdominal, demam mual, muntah, anorexia lemah pucat perubahan tanda-tanda vital nadi rr.

e. Meminta keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah diuraikan.

f. Meminta keluarga untuk menanyakan penjelasan yang tidak dimengerti.

1. Dengan menggunakan buku panduan pelajaran dr Tini, dan data dari I nternet keluarga dan Mahasiswa berdiskusi tentang :

a. Akibat lanjut dari penyakit gastroenteritis gangguan keseimbangan air dan elektriolit yang dapat mengakibatkan dehedrasi.

b. Cara mengatasi penyakit gastroenteritis

1) Minum oralit atau air teh yang dicampur garam.

2) Minum obat secara teratur.

c. Cara mencegah penyakit gastroenteritis agar tidak bertambah berat :

1) Mencuci bersih tangan secara teratur.

2) Makanan minuman yang dihidangkan panas.

3) Sayur yang harus dengan matang.

4) Minum air yang mendidih.

5) Jangan minum es ter buat dari air mentah.

6) Jika menyikat gigi disarankan pula menggunakan air matang yang telah be bas dari bibit penyakit.

2. Meminta keluarga untuk menanyakan penjelasan yang tidak dimengerti.

3. Memuji keluarga karena dengan baik mengulang kembali penjelasan yang telah didiskusikan.

4. Memberikan informasi kepada keluarga tentang cirri-ciri rumah sehat :

a) Harus memenuhi kebutuhan fisiologis .

b) Harus memenuhi kebutuhan fsikologis.

c) Harus menghindarkan terjadinya kecelakaan.

d) Harus dapat mengindahkan terjadinya penyakit.

5. Mengajarkan keluarga agar dapat mewujudkan rumah sehat.

6. Memotivasi keluarga untuk memeriksakan Ny N kepuskesmas dan mendapatkan informasi yang lebih jelas dari petugas puskesmas mengenal rumah sehat.

7. Memuji keluarga karena dengan baik mengulangi kembali penjelasan yang di berikan.

8. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mengidentifikasi penyakit gastroenteritis yang diderita oleh Ny N.

Evaluasi

NoT anggal dan waktuDiagnosa keperawatanEvaluasi

1. 30 Oktober 2007

pukul 10.00 wib Kurangnya volume cairan pada Ny N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota. S : Keluarga mengatakan tentang pengaruh mual muntah BAB cair 4x dan demam terhadap kurangnya volume cairan sesuai dengan informasi yang kita jelaskan dan keluarga mengatakan tau tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya volume cairan.

O : Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang materi yang telah didiskusikan.

A : Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, dengan melakukan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi volume cairan.

P : Intervensi dihentikan lanjutan materi selanjutnya.

2. 30 Oktober 2007

Pukul 09.00 wib Kurangnya pengetahuan keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal adanya masalah penyakit gastroenteritis. S : Keluarga mengatakan bahwa penyakit gastroenteritis adalah kehilangan cairan elektrolit ber lebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali / lebih.

O : Keluarga sudah tampak mengerti dan tidak mengeluh tentang penyakit yang diderita.

A : Masalah teratasi keluarga mengerti tentang pengertian penyebab perjalanan penyakit, tanah dan gejala.

P : Inter vensi dihentikan, dilanjutkan materi selanjut.

3.30 Oktober 2007

Pukul 11.00 wib Resiko terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis pada Ny N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga men jadi fikasi lingkungan. S : Keluarga mengatakan bahwa untuk mencegah agar tidak terjadinya komplikasi penyakit gastroenteritis dengan cara memodifikasi lingkungan rumah sesuai dengan cirri-ciri rumah sehat dan makanan teratur, minum obat teratur dan lain-lain.

O : Keluarga dapat menjelaskan materi yang telah didiskusikan yang lalu, keluarga sudah mengajak Ny N kepuskesmas untuk memeriksakan penyakit gastroenteritis yang dalamnya serta mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai cirri-ciri rumah sehat.

A : Masalah teratasi, keluarga sudah mengajak kunjungan ke puskesmas.

P : Inter vensi dihentikan dan mengucapkan terimakasih kepada keluarga.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari / tanggal

:

Sasaran

: Rumah keluarga Tn S

Metode

: Diskusi

A. Pokok bahasan : Penyakit gastroenteritis

B. Tujuan Intruksional

1. Tujuan umum

a. Memberikan pengetahuan kepada keluarga T n S tentang penyakit gastroenteritis agar keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

b. Memberikan pengetahuan kepada kelaurga Tn S tentang penyakit gastroenteritis agar keluarga mengenal adanya masalah penyakit gastroenteritis.

c. Memberikan pengetahuan kepada keluarga Tn S tentang penyakit gastroenteritis agar keluarga sanggup mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang tepat.

2. Tujuan khusus

a. Keluarga dapat memahami tentang pengaruh mual, muntah, BAB 4x dimana terhadap kurangnya volume cairan pada Ny N.

b. Keluarga dapat memahami tetang tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kurangnya volume cairan pada Ny N.

c. Keluarga dapat memahami tentang penyakit gastroenteritis.

d. Keluarga dapat memahami tentang penyakit gastroenteritis.

e. Keluarga dapat memahami tentang per jalanan penyakit gastroenteritis.

f. Keluarga dapat memahami tentang tanda dan gejala penyakit gastroenteritis.

g. Keluarga dapat memahami tentang akibat lanjut dari penyakit gastroenteritis.

h. Keluarga dapat memahami tentang cara mengatasi penyakit gastroenteritis.

i. Kelurga dapat memahami tentang cara mencegah penyakit gastroenteritis agar tidak bertambah berat.

C. Kegiatan Penyuluhan

NoTahap KegiatanKegiatanKegiatan AudienceMedia

1.

2.

3.

Pendahuluan

Penyajian

Penutup 1. Salam pem buka

2. Menjelaskan latar belakang dilaksanakannya diskusi.

1. Penyampaian materi tentang :

a. Pengaruh mual, muintah, BAB 4x encer terhadap kurangnya volume cairan.

b. Tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kurangnya volume cairan pda Ny N.

c. Penghertian penyakit gastroenteritis.

d. Penyebab penyakit gastroenteritis.

e. Perjalanan penyakit gastroenteritis.

f. Tanda dan gejala penyakit gastroenteritis.

g. Akibat lanjutan dari penyakit gastroenteritis.

h. Cara mengkaji penyakit gastroenteritis.

i. Cara mencegah penyakit gastroenteritis agar tidak bertambah berat.

1. Salam penutup 2. Membalas salam.

3. Memperhatikan / mendengarkan tentang latar belaka ng dilakukannya diskusi.

1. Menyimak materi.

2. Mendengarkan materi.

3. Mempertankan diskusi.

4. Keluarga bertanya dan dapat menjelaskan permasalahannya

1. Membalas salam dan mengucapkan terimakasih. Buku panduan.

Buku catatan.

Pena.

D. Materi Diskusi

1. Pengaruh mual, muntah, BAB 4x dan demam terhadap kurangnya volume cairan.

Karena :

Peningkatan pengeluaran cairan (Mual, muntah , BAB 4x cair, demam) dapat terjadi oleh karena sekresi yang meningkat, asmotik oleh karena bahan dalam lumen usus, motalikas usus yang meningkat sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan pengangkatan air elektrolit dan mengakibatkan perubahan absorbsi dan sekres cairan dan elektroli dapat meningkatnya / memperngruhi kurangnya volume cairan.

2. Tindakan yang dilakukan untuk memenuhi / mengatasi kurangnya volume cairan :

1) Memberikan minum banyak.

2) Memberi minum oralit.

3) Membawa kepusat pelayanan kes terdekat (Puskesmas) jika tindakan yang dilakukan tersebut belum berhasil.

3. Pengertian penyakit gastroenteritis adalaha kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu atau lebih BAB dengan bentuk tinja cair / encer.

4. Penyebab penyakit gastroenteritis

1) Non infeksi : - Salah makan

Alergi

Jamur

Virus

Protozon

Parasit

Cacing

2) Infeksi

: Alergi

5. Perjalanan penyakit gastroenteritis

Pada dasarnya gastroenteritis terjadi karena adanya tra nspor aktif akibat rangsangan toxin bakteri hidpelektrolit kedalam usus halus dan peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengobser vasi cairan dan elektrolit dan bahan- bahan makanan.

6. Tanda dan gejala penyakit gastroenteritis adalh sering BAB dengan konsistensi tinja cair, krem, abdominal, demam, muntah, anorexia , lemah, perubahan tanda-tanda vital, nadi , pernapasan.

7. Akibat lanjut dengan penyakit adalah gangguan keseimbangan air dan elektrolit yang dapat mengakibatkan dehidrasi.

8. Cara mengatasi penyakit gastroenteritis :

1) Minum oralit atau air teh yang dicampur garam.

2) Minum obat secara teratur.

9. Cara mencegah penyakit gastroenteritis agar tidak bertambah berat.

1) Mencuci bersih tangan secara teratur.

2) Makanan/ minuman yang dihidngkan panas.

3) Makanan / minuman yang dihidangkan panas.

3) Sayur, daging, ikan, harus masak dengan matang.

4) Minum air mendidih.

5) Minum es yang terbuat dari air mentah.

6) Jika menyikat gigi, disarankan pula menggunakan air matang yang telah bebas dari bibit penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Maryllin E. dkk. Rencana Asuhan Keperawatan Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 1999.

Effendy. Nasrul. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi ke -2 Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 1998.

Mubarok. Wahit Iqbal. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2. CV. Sagung Seto Jakarta : 2006.

Endang , Indan. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti Bandung.

Suprajitno. : Aplikasi Dalam Praktik Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 2004.

Naim. Abu HR. Panduan Pengalaman Belajar Lapangan. Catatan Ke-I Buku Kedokteran EGC. Jakarta 2007 .

Mansjoer. Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ke-3. Media Aescalupius. Jakarta : 2001.

Buku Panduan Pelajaran Penyakit Gastroenteritis dr. Tini Epriyanti.

www. Yahoo. Com

www. google. Com

LEMBAR PENGESAHAN

Nama

: Edy Setiawan MD.

Nim

: 20511 AK

Tingkat : III.A

Judul : Asuhan Keperawatan Maternitas Ny F Dengan Pre s/d Post

Partum Normal Di Klinik Bersalin Bidan Heri Palembang.

DOSEN PENGUJI

DESI ARWITA. S.PD, S.KEP

PNS III/A NIP 030221721

LEMBAR PENGESAHAN

Nama

: Edy Setiawan MD.

Nim

: 20511 AK

Tingkat : III.A

Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ny K Dengan Post Ops Katarak di

Ruang Dahlia RS. TK. II Dr. AK. Gani Palembang.

DOSEN PENGUJI

SUBHAN. SKM

PNS III/A NIP 140349927

LEMBAR PENGESAHAN

Nama

: Edy Setiawan MD.

Nim

: 20511 AK

Tingkat : III.A

Judul : Asuhan Keperawatan Pada Tn B Dengan Stroke Non

Haemoragik Ruang Flamboyan RS. TK. II Dr. AK. Gani

Palembang.

DOSEN PENGUJI

SUBHAN. SKM

PNS III/A NIP 140349927

LEMBAR PENGESAHAN

Nama

: Edy Setiawan MD.

Nim

: 20511 AK

T Ingkat : III.A

Judul : Asuhan Keperawatan Pada Tn F Dengan Post Ops Fraktur

Femur Terbuka Sinistra Di Ruang Cempaka RS. TK. II

Dr. AK. Gani Palembang.

DOSEN PENGUJI

SUBHAN. SKM

PNS III/A NIP 140349927

LEMBAR PENGESAHAN

Nama

: Edy Setiawan MD.

Nim

: 20511 AK

T Ingkat : III.A

Judul : Asuhan Keperawatan Pada Tn S Dengan Luka Bakar

Di Ruang Cempaka RS. TK. II Dr. AK. Gani Palembang.

DOSEN PENGUJI

SUBHAN. SKM

PNS III/A NIP 140349927

LEMBAR PENGESAHAN

Nama

: Edy Setiawan MD.

Nim

: 20511 AK

T Ingkat : III.A

Judul : Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga Tn S di Desa

Sukajadi PUSKESMAS Sukajadi Kec. Talang Kelapa

Kab. Banyuasin

DOSEN PENGUJI

SIH PURWANTI. AmKp