asuhan keperawatan klien yang mengalami gagal …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/rina wiji lestari...

94
i ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DI RUANG CEMPAKA RSUD. Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Studi Pendidikan Diploma III Keperawatan RINA WIJI LESTARI A01401949 PROGRAM STUDI DIII AKADEMI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017

Upload: hakiet

Post on 02-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

i

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL

GINJAL KRONIK DENGAN KELEBIHAN VOLUME CAIRAN

DI RUANG CEMPAKA RSUD. Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan

Program Studi Pendidikan Diploma III Keperawatan

RINA WIJI LESTARI

A01401949

PROGRAM STUDI DIII AKADEMI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

ii

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

iii

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

iv

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN ORISINALITAS ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI........................................................ iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

C. Tujuan ....................................................................................................... 6

D. Manfaat ..................................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Keperawatan dengan Kelebihan Volume Cairan……………….8

B. Kelebihan Volume Cairan pada Gagal Ginjal Kronik .............................. 25

BAB III METODE STUDI KASUS

A. Desain Studi Kasus ................................................................................... 30

B. Subyek Studi Kasus .................................................................................. 31

C. Fokus Studi Kasus ..................................................................................... 31

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

vi

D. Definisi Operasional ................................................................................. 31

E. Instrumen Studi Kasus .............................................................................. 33

F. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 33

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ................................................................. 34

H. Analisis Data dan Penyajian Data ............................................................. 34

I. Etika Studi Kasus ...................................................................................... 35

BAB IV HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Studi Kasus ..................................................................................... 37

B. Pembahasan .............................................................................................. 51

C. Keterbatasan ............................................................................................. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................. 65

B. Saran ........................................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha

Penyayang.Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

dan hidayah –Nya dalam menyelesaikan asuhan keperawatan yang berjudul

“Asuhan Keperawatan Klien Yang Mengalami Gagal Ginjal Kronik Dengan

Kelebihan Volume Cairan “

Adapun maksud penulis membuat laporan ini adalah untuk melaporkan

hasil ujian komprehensif dalam rangka ujian tahap akhir jenjang pendidikan

Diploma III Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.Terwujudnya

laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu

dalam kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang tulus kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat sehat kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan lancar.

2. Orang tuaku tercinta, ayahku bapak Silam Purbo Wesesa, ibuku Siti

Megawati,kakakku Sigit Andi Prasetio dan adikku Wigati Mujiasih Handayani

yang telah memberikan dukungan baik moral, materi maupun spiritual

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. Ibu Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat, selaku ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

4. Ibu Nurlaila, S.Kep. Ns, M.Kep, selaku ketua prodi DIII Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

5. Bapak Dadi SantosoS.Kep. Ns, M.Kep, selaku pembimbing akademik dengan

sabar telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

6. Bapak Sawiji S.Kep.Ns.M.Sc, selaku penguji akademik Karya Tulis Ilmiah.

7. Teman – teman seperjuangan kelas 3C yang senantiasa memberikan dukungan

dan membantu penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

viii

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan saran sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan

Semoga atas semua kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan

yang setimpa dari Allah SWT, Amin. Kritik dan saran yang membangun untuk

laporan selanjutnya penulis sangat harapkan. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat untuk kita semua, Amin.

Gombong, 12 Juni 2017

Penulis

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

ix

Program DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI, Juli 2017

Rina Wiji Lestari1, Dadi Santoso

2, S.Kep.Ners.M.Kep

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL GINJAL

KRONIK DENGAN KELEBIHAN VOLUME CAIRAN

DI RUANG CEMPAKA RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang :Gagal Ginjal Kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif,

sehingga kemampuan tubuh penderita gagal untuk mempertahankan metabolisme,

keseimbangan cairan dan elektrolit.Akibatnya terjadi uremia dan meningkatknya kadar

ureum dan kreatinin dalam darah. Tujuan Penulisan :Menggambarkan asuhan

keperawatan pasien Gagal Ginjal Kronik yang mengalami kelebihan volume cairan.

Metode:Karya tulis ilmiah adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Data

diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi

keperawatan. Subyeknya 2 orang pasien gagal ginjal kronik dengan kelebihan volum

cairan.

Hasil :Setelah dilakukan asuhan keperawatan, pembatasan cairan terbukti efektif untuk

pasien gagal ginjal kronik. Rencana keperawatan telah di implementasikan selama klien

mengalami kelebihan volume cairan dalam pengelolaan 3x24 jam. Evaluasi yang

didapatkan klien I dan Klien II masalah kelebihan volume cairan belum teratasi.

Kesimpulan :Pasien dengan masalah kelebihan volume cairan, , khususnya pada

penyandang hemodialisa regular 2 kali seminggu membutuhkan perawatan jangka

panjang untuk dapat menyeimbangkan kebutuhan cairan. Kenaikan BB antar waktu

hemodialisa tidak melebihi 2 kg sehingga ultrafiltrasi pada saat hemodialisa sekitar 2

liter.

Kata Kunci : Cara perawatan, Gagal ginjal kronik, kelebihan volume cairan, pembatasan

cairan, hemodialisa

1. Mahasiswa

2. Dosen

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

x

DIII Program of Nursing Department

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Scientific Paper, July 2017

Rina Wiji Lestari1, Dadi Santoso

2, S.Kep.Ns.M.Kep

ABSTRACT

THE NURSING CARE FOR CHRONIC RENAL FAILURE CLIENTS

WITH EXCESSIVE FLUID VOLUME IN CEMPAKA WARD OF DR.

SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

Background: Chronic renal failure is a progressive renal function disorder so that the

body's ability fails to maintain metabolism, fluid and electrolyte balance. Consequently,

this results in uremia and elevating level of urea and creatinine in the blood.

Objective: Describing the nursing care for chronic renal failure patients having excessive

fluid volume.

Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a case study approach. The

data were obtained through interview, observation, physical examination, and

documentation study. The subjects were 2 patients suffering from chronic renal failure

with excessive fluid volume.

Result: After having nursing care, the fluid volume was decreasing. The nursing plans

were implemented during the clients had excessive fluid volume in the management of

3x24 hours time. Evaluation showed that the excessive fluid volume of patient I and

patient II was not totally solvable.

Conclusion: Patients with excessive fluid volume, especially those with regular

hemodialisis twice a week, require long-term care to balance the need of fluid. The

increase in the body weight of in between-hemodialysis is not more than 2 kg so that

ultrafiltration of hemodialysis is about 2 liters.

Keywords: Nursing care, chronic renal failure, excessive fluid volume, hemodialysis

1. Student

2. Lecturer

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Lembar Persetujuan

2. Lampiran 2 : Lembar Konsultasi

3. Lampiran 3 : Format Pengkajian

4. Lampiran 4 : Catatan Asuhan Keperawatan

5. Lampiran 5 : Monitoring Balance Cairan

6. Lampiran 6 : Lembar SAP

7. Lampiran 7 : Lembar Balik dan Leaflet

8. Lampiran 8 : Jurnal Keperawatan

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Chronic Kidney Disease ( CKD ) merupakan gangguan fungsi

renal yang progresif dimana kemampuan tubuh tersebut gagal untuk

mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit

sehingga terjadi uremia. Chronic Kidney Disease ( CKD ) disebabkan oleh

berbagai keadaan, meliputi penyakit – penyakit yang mengenai ginjal atau

pasokan darahnya misalnya glumeluropati, hipertensi, diabetes, Pada gagal

ginjal kronis ( GGK ) yang sudah lanjut kadar natrium, kalium,

magnesium, amino dan fosfat didalam darah semuanya akan mengalami

peningkatan sementara kadar kalsium menurun. Retensi natrium dan air

akan menaikan volume intravaskuler yang menyebabkan hipertensi

(Berkowitz,2012).

Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2007) dan

Burden of disease, Gagal Ginjal Kronik telah menjadi masalah kesehatan

serius di dunia. Penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyebabkan

kematian sebesar 850.000 orang setiap tahunnya. Hal ini menunjukan

bahwa penyakit ini menduduki peringkat ke-12 tertinggi angka kematian.

Prevelensi gagal ginjal kronik telah mengalami peningkatan cukup tinggi.

Di Amerika Serikat angka kejadian penyakit ginjal meningkat tajam dalam

10 tahun, dari data tahun 2002 terjadi 34.500 kasus, tahun 2007 menjadi

80.000 kasus, dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan yaitu 2 juta

orang yang menderita penyakit ginjal. Dari data tersebut pravelensi

penyakit ginjal kronik meningkat hingga 43% selama decade tersebut

(Lukman et al., 2011 ).

Penyakit Gagal Ginjal di Indonesia menempati urutan ke 10 dalam

penyakit tidak menular (Kemenkes RI, 2013). Pravelensi gagal ginjal di

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

2

Indonesia mencapai 400.000 juta orang tetapi belum semua pasien

tertangani oleh tenaga medis, baru sekitar 25.000 orang pasien yang dapat

ditangani, artinya ada 80% pasien yang tidak mendapat pengobatan

dengan baik. Pada bulan November 2011 dinas kesehatan Provinsi Jawa

Tengah berkerjasama dengan Rumah Sakit Umum pusat dr.Kariardi

Semarang melakukan penelitian dengan hasil penderita gagal ginjal kronik

terbesar adalah kabupaten Surakarta dengan 54,2% dari jumlah total 56

ribu penderita. Diperkirakan tiap tahun ada 2000 pasien baru. Berdasarkan

data tersebut sekitar 60%-70% dari pasien tersebut berobat dalam kondisi

sudah masuk tahap gagal ginjal terminal. Sedangkan untuk kabupaten

Kebumen prevelensinya mencapai 3% atau sekitar 456 penderita (Dinkes

Jateng, 2011).

Masalah yang dapat muncul pada pasien Gagal ginjal kronik yaitu

dapat mengalami gangguan dalam fungsi kognitif, adaptif, atau sosialisasi

dibandingkan dengan orang normal lainnya. Permasalahan psikologis yang

dialami pasien hemodialisa sebenarnya sudah ditunjukan dari sejak

pertama kali pasien divonis mengalami gagal ginjal kronik. Penanganan

optimal pasien dewasa dengan penyakit kronik tidak hanya terbatas pada

masalah medis, tetapi harus memperhatikan faktor perkembangan,

psikososial, dan keluarga sebab penyakit kronik berdampak terhadap tahap

perkembangan selanjutnya yang menimbulkan berbagai masalah dan

menurunkan kualitas hidupnya ( Rusmail, 2009 ). Akibat dari stress yang

dialami pasien menimbulkan ketidakpatuhan terhadap modifikasi diet,

pengobatan, uji diagnostic, pembatasan asupan cairan, dan terapi

hemodialisa ( Yeh dan Chou, 2007 ). Hal ini jelas menunjukan, bahwa

dampak stress lainnya pada pasien yang menjalani cuci darah darah (

hemodialisa ) adalah dapat memperburuk kesehatan pasien.

Penatalaksanaan gagal ginjal kronik dapat dilakukan dua tahap

yaitu dengan terapi konservatif dan terapi pengganti ginjal. Tujuan dari

terapi konservatif adalah mencegah memburuknya faal ginjal secara

progresif, meringankan keluhan – keluhan akibat akumulasi toksin

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

3

azotemia, memperbaiki metabolisme secara optimal, dan memelihara

keseimbangan cairan elektrolit. Beberapa tindakan konservatif yang dapat

dilakukan dengan pengaturan diet pada pasien gagal ginjal kronis.

Tujuan dari terapi hemodialisa adalah untuk mengambil zat – zat

nitrogen yang toksik dari dalam darah pasien ke dialyzer tempat darah

tersebut dibersihkan dan kemudian dikembalikan ke tubuh pasien. Ada

tiga prinsip mendasari kerja hemodialisa yaitu difusi, osmosis dan

ultrafiltrasi. Bagi penderita gagal ginjal kronis hemodialisa akan

mencegah kematian. Namun demikian, hemodialisa tidak menyebabkan

penyembuhan atau pemulihan penyakit ginjal dan tidak mampu

mengimbangi hilangnya aktivitas metabolic atau endokrin yang

dilaksanakan ginjal dan tampak dari ginjal serta terapinya terhadap

kualitas hidup pasien ( Cahyaningsih, 2009 ). Jika kondisi ginjal sudah

tidak berfungsi diatas 75% ( gagal ginjal terminal atau tahap akhir ),

proses cuci darah atau hemodialisa merupakan hal yang sangat membantu

penderita. Proses tersebut merupakan tindakan yang dapat dilakukan

sebagai upaya memperpanjang usia penderita. Hemodialisa tidak dapat

menyembuhkan penyakit gagal ginjal yang di derita pasien tetapi

hemodialisa dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan pasien yang

gagal ginjal ( Wijayakusuma, 2008 ).

Pada penderita Chronic Kidney Disease gangguan pemenuhan

kebutuhan cairan akan menunjukan beberapa tanda dan gejala, mayor

harus ada edema, kulit tegang dan mengilap, minor yang mungkin ada

asupan cairan lebih banyak daripada haluaran, sesak nafas, penambahan

berat badan (carpenito, 2009). Keparahan kondisi bergantung pada tingkat

kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari adalah usia pasien,

manifestasi kardio vaskuler diantaranya hipertensi, gagal ginjal kongestif,

edema pulmonal, perikarditis, gejala – gejala dermatalogis diantaranya

gatal – gatal hebat atau proritus, serangan uremik karena pengobatan dini

dan agresif, gejala gastrointestinal diantaranya anoreksia, mual, muntah

dan cegukan, haus, rasa kecap logam dalam mulut, perubahan

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

4

neuromuskuler perubahan tingkat kesadaran kecuali mental ( Elizabeth,

2009 ).

Manusia membutuhkan cairan dan elektrolit dalam jumlah dan

proporsi yang tepat di berbagai jaringan tubuh agar dapat mempertahankan

kesehatan dan kehidupannya. Air menepati proporsi yang besar dalam

tubuh. Terdapat sekitar 50 liter air dalam tubuh seseorang dengan berat

badan 70 kg. Air menyusun 75% berat badan bayi, 70% berat badan pria

dewasa, dan 55% tubuh pria usia lanjut. Karena wanita memiliki simpanan

lemak yang relative banyak ( relative bebas air ), kandungan air dalam

tubuh wanita 10% lebih sedikit dibandingkan pria. Air tersimpan dalam

dua kompartemen utama dalam tubuh yaitu, cairan intra seluler dan cairan

ekstra seluler.

Kelebihan volume cairan adalah kondisi dimana ketika individu

mengalami atau beresiko mengalami kelebihan beban cairan intraseluler

atau interstisial, adapun batasan karakteristiknya mayor terdapat edema,

kulit tegang dan mengilap, minor yang mungkin ada asupan cairan lebih

banyak daripada haluaran, sesak napas, penambahan berat badan.

Sedangkan kekurangan volume cairan adalah kondisi ketika individu tidak

mampu meminum cairan dan mengalami atau beresiko mengalami

dehidrasi vaskuler, interstesiel atau intraseluler ( Carpenito, 2009 ).

Pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik, sangat

perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya edema dan

komplikasi kardiovaskuler. Air yang masuk kedalam tubuh dibuat

seimbang dengan air yang keluar, baik melalui urin maupun IWL. Dalam

melakukan pembatasan asupan cairan, bergantung dengan haluaran urin

dalam 24 jam dan ditambahkan dengan IWL, ini merupakan jumlah yang

diperbolehkan untuk pasien dengan gagal ginjal kronik yang mendapatkan

dialysis ( Almatsier, 2006; Smeltzer & Bare, 2008 ). Sebagai contoh

seseorang yang mengeluarkan urin 300 cc/24 jam, maka cairan yang boleh

dikonsumsi adalah : 600cc + 300cc = 900cc/24jam.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

5

Apabila pasien tidak membatasi jumlah asupan cairan yang

terdapat dalam minuman maupun makanan, maka cairan akan menumpuk

di dalam tubuh dan akan menimbulkan edema di sekitar tubuh. Kondisi ini

akan membuat tekanan darah meningkat dan memperberat kerja jantung.

Penumpukan cairan juga akan masuk ke paru – paru sehingga membuat

pasien mengalami sesak nafas, karena itu pasien perlu mengontrol dan

membatasi jumlah asupan cairan yang masuk kedalam tubuh.Pembatasan

tersebut penting agar pasien tetap merasa nyaman pada saat sebelum,

selama dan sesudah terapi hemodialisis ( Ferrario, at al, 2014; Smeltzer &

Bare; 2002 ; YGDI,2008 ).

Pelaksanaan konseling makanan, pembatasan cairan, modifikasi

gaya hidup, penyakit dan pengobatan pada pasien gagal ginjal pada

kelompok intervensi menunjukan peningkatan kualitas hidup 2%,

sedangkan pada kelompok kontrol mengalami penurunan kualitas hidup.

Jadi konseling valid dapat memperbaiki kualitas hidup pada pasien gagal

ginjal kronik sehingga dapat sebagai model di dalam merawat pasien gagal

ginjal kronik ( Thomas, 2009 ). Manajemen diri merupakan kepatuhan dan

mitra pendukung individu dalam pengobatan mereka, pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki untuk merawat diri mereka, membuat

keputusan tentang perawatan mereka sendiri, mengidentifikasi masalah,

menetapkan tujuan, monitoring dan mengelola gejala.

Dari latar belakang diatas penulis menyimpulkan bahwa

diakibatkan tingginya angka kejadian Gagal ginjal kronik tiap tahun ya

maka ini menjadi hal penting untuk diketahui pembaca dan perawat untuk

dapat mengetahui tanda gejala dan penyebab dan hal – hal yang dapat

dilakukan untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul oleh Gagal

ginjal kronik terkhususnya pada penyakit gagal ginjal kronik dalam

pemenuhan kebutuhan cairan yaitu kelebihan volume cairan dan akibat

jika peran perawat tidak mengetahui cara mengatasi maka angka kematian

penderita gagal ginjal kronik akan semakin tinggi dan menurunkan angka

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

6

kesejahteraan hidup pada penderita. Oleh karena itu dilakukan asuhan

keperawatan agar dapat diberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada

penelitian ini “ Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan klien Gagal

Ginjal kronik dengan kelebihan volume cairan” ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menggambarkan asuhan keperawatan klien Gagal ginjal kronik dengan

kelebihan volume cairan

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada klien Gagal ginjal

kronik dengan Kelebihan volume cairan

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien

Gagal ginjal kronik dengan kelebihan volume cairan

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien

Gagal ginjal kronik dengan kelebihan volume cairan

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada klien Gagal ginjal

kronik dengan kelebihan volume cairan

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada klien Gagal ginjal kronik

dengan kelebihan volume cairan

f. Penulis mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada

klien Gagal ginjal kronik dengan kelebihan volume cairan

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

7

D. Manfaat Penelitian

Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :

1. Masyarakat

Memberikan informasi kepada klien dan keluarga tantang kebutuhan

cairan serta cara mengatur keseimbangan cairan yang dapat diterapkan

dirumah.

2. Bagi Pengembangan ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan tehnologi terapan bidang keperawatan

dengan kelebihan volume cairan pada klien Gagal ginjal kronik

3. Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset

keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan kelebihan

volume cairan pada klien Gagal ginjal kronik

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

DAFTAR PUSTAKA

Almtsier. S. ( 2006 ). Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Asmadi. (2008). Konsep dasar keperawatan, Jakarta: EGC

Berkowitz. Aaron. (2012), Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa Yasmin

Asih.Jakarta : EGC

Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar.RISKESDAS. Jakarta:

Balitbang Kemenkes RI

Black.J.M.& Hawks. J. H. (2009). Medical – surgical nursing: Clinical

management for positive outcomes (8th

Ed ). St. Louis: Saunders Elsevier.

Diakses tanggal 28 Mei 2017 jam 13.00 WIB

Carpenito. Lyndia Jual, (2009), Diagnosa Keperawatan Aplikasipada praktek

klinik, Ed 9 Jakarta : EGC

Dinkes Pemprop Jateng. (2011). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun

2011. http:/www.dinkesjatengprov.go.id/. Diakses tanggal 7 Juni 2017 jam

05.00 WIB

Elizabet J. Crowin. (2009). Patofisiologi. Buku Saku. ED 3. Jakarta : EGC

Haryanti.I,A. P & Nisa,K. (2015). Terapi Konservatif dan terapi pengganti ginjal

sebagai penatalaksanaan pada Gagal Ginjal Kronik. Majority. Volume 4.

Nomor 7. Juni.Diakses tanggal 25 Mei 2017 jam 15.30 WIB

http://www.who.int/subtanceabuse/researchtools/en/indonesianwhoqol.pdf.

Diakses tanggal 02 Juni 2017 jam 03.00 WIB

Lukman, N.(2013). Hubungan Tindakan Hemodialisa Terhadap Tingkat Deprasi

Klien Gagagl Ginjal Kronik di Ruangan Dahlia Rsup PROF Dr.R.D

KANDOU MANADO (Karya Akhir). Manado:Universitas Sam

Ratulangi.2015.Diakses tanggal 10 Juni 2017 jam 9.30 WIB

Morton.P.G.dkk (2014). Keperawatan Kritis Pendekatan Asuhan Holistik Volume

1. Jakarta : EGC

Nutritional management stage 5 of chronic kidney disease. Jurnal of renal care,38

(1), 50-58. Doi: 10.1111/j.1755-6686.2012.00266.x.Diakses tanggal 25 Mei

2017 jam 7.25 WIB

Nanda. (2015) .aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnose medis

Nanda, Jilid 1.Medication.Diakses tanggal 12 Juni 2017 jam 22.30

WIB

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Pasticci. F. Fantuzzi. A.L.Pegaroro M.Meccan.M.& Bedogni.G. (2012). Thomas

et, al, 2009, Effect of pacient counseling on quality of life of hemodialysis

patien india, Pharmacy practice (internet ) 2009 juli-sept;7(3):181-184.

Diakses tanggal 3 Mei 2017 jam 1.55 WIB

Potter & Perry. (2009). Fundamental of nursing 7 th Edition.Jakarta:EGC

Setiadi. ( 2012 ). Konsep & praktik penulisan keperawatan.Yogyakarta: Graha

Ilmu

Smeltzer,s.c dan Bare.b.g (2011). Buku keperawatan medical bedah Bruner &

suddarth.Edisi.jakarta:EGC.Jurnal Ners Indonesia.Diakses tanggal 10 Juni

2017 jam 19.35 WIB

Abboud, H & Henrich, W. L. (2010). Stage 1V chronic kidney disease The New

England journal of medicine, N Engl J Med 2010,362.56-6

Meliana, R. (2013). Hubungan kepatuhan terhadap terjadinya overload pada

pasien gagal ginjal kronik post hemodialisa di rumah sakit Fatmawati

(Skripsi, tidak dipublikasikan). Program Studi sarjana Falkutas Ilmu

Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok- jawa barat, Indonesia.

Pasticci, F., Fantuzzi, A. L., Pegagaro M., Mc Cann, M., & Bedogni, G. (2012).

Nutritional management stage 5 of chronic kidney disease. Jurnal of

renal care, 38 (1), 50-58. doi: 10.1111/j.1755-6686.2012.00266.x

Shepherd. A. (2011) Measuring and managing fluid balance. Nursing times 107

(28), 12-16. Diperoleh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p ubmed/

21941718

Dewi, IGAPA. (2010). Hubungan antara Quick of Blood (QB) dengan Adekuasi

Hemodialisis pada pasien yang menjalani Terapi Hemodialisa di Ruang

HD BRSU Daerah Tabanan Bali. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan

Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

Price, S.A. & Wilson L.M.(2009). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Penyakit.

Edisi Keempat. Jakarta:EGC

Smeltzer & Bare. (2008). Textbook of Medical Surgical Nursing (11th

ed).

Philladelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Wayan, P.S.Y.,S.Herawati.(2012). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Vol III Ed 4.

Jakarta:EGC.

Ignatavicius, D. G. & Workman, M. L. (2009). Medical Surgical Nursing:

Pattient-Centered Collaborative Care. United States of America:

Sounders Elsevier.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan

Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

Price, S.A. & Wilson L.M.(2009). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Penyakit.

Edisi Keempat. Jakarta:EGC

Smeltzer & Bare. (2008). Textbook of Medical Surgical Nursing (11th

ed).

Philladelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Wayan, P.S.Y.,S.Herawati.(2012). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Vol III Ed 4.

Jakarta:EGC.

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DEWASA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2017

Tanggal masuk RS :

Tanggal pengkajian:

A. BIODATA

1. Identitas Pasien

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Agama :

Alamat :

Pekerjaan :

Tanggal Masuk RS :

Tanggal Pengkajian :

Diagnosa Medis :

No Rekam Medis :

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Agama :

Alamat :

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Pekerjaan :

Hub. dengan pasien :

B. PENGKAJIAN

1. Keluhan Utama

2. Riwayat Penyakit Sekarang

3. Riwayat Penyakit Dahulu

4. Riwayat Penyakit Keluarga

5. Pengkajian pola fungsional

a) Oksigenasi

b) Nutrisi

c) Eliminasi

d) Istirahat dan tidur

e) Aktivitas

f) Berpakaian

g) Personal Hygiene

h) Aman dan Nyaman ( Menghindar dari Bahaya )

i) Mempertahankan suhu tubuh

j) Pola berpakaian

k) Komunikasi

l) Spiritual

m) Rekreasi

n) Belajar

6. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

Kesadaran :

Suara Bicara:

TTV :

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

b. Kepala :

c. Telinga:

d. Mata :

e. Mulut:

f. Leher:

g. Dada

Paru – Paru:

Inspeksi:

Palpasi:

Perkusi:

Auskultasi:

Jantung:

Inspeksi:

Palpasi:

Perkusi:

Auskultasi:

h. Abdomen

Inspeksi:

Auskultasi:

Palpasi:

Perkusi:

i. Genetalia:

j. Pemeriksaan Integumen:

k. Ekstermitas :

7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan EKG

Pemeriksaan Rontgen

Pemeriksaan CT Scan

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

8. Terapi

C. ANALISA DATA

No Hari /

Tanggal

Data Fokus Problem Etiologi

D. Prioritas Diagnosa Keperawatan

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

No DX Keperawatan Tujuan (NOC) NIC(intervensi)

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/jam DX Implementasi Respon Paraf

G. EVALUASI KEPERAWATAN

NO Hari/tanggal DX EVALUASI PARAF

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai
Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Sdr. D (19 thn)/ BB 40 kg (Tgl 10 Juli 2017)

JAM INPT Jmlh OUTPUT Jmlh

ORL IV METAB BAK BAB MNTH IWL BC

7 8,3 25

8 100 16,6 50

9 300 24,9 75

10 33,2 100

11 41,5

125

12 100 49,8 150

13 100 58.1 175

14 600 200 66.4 866.4 100 100 50 200 450 +416.4

15 74.7 225

16 83 250

17 91.3 275

18 100 99.6 300

19 200 107.9 325

20 116.2 350

21 124.5 375

22 300 150 132.8 582.8 100 200 300 +282.8

23 200 141.1 225

24 149.4 250

1 157.7 275

2 166 300

3 174.3 325

4 182.6 350

5 200 190.9 375

6 400 150 200 750 300 600 900 - 150

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Sdr. D (19 thn) / Tgl 11 Juli 2017 (jadwal Hemodialysis)

BB kering : 37 kg, BB basah : 40 kg

JAM INPUT Jmlh OUTPUT

ORL IV METAB BAK BAB MNTH IWL HD jmlh BC

7 8.3 25

8 100 16.6 50

9 200 24.9 75

10 33.2 100

11 41.5 125

12 100 49.8 150

13 58.1 175

14 400 100 66.4 566.4 100 100 100 200 500 +216.4

15 74.7 225

16 83 250

17 91.3 275

18 100 99.6 300

19 100 107.9 325

20 116.2 350

21 124.5 375

22 200 100 132.8 432.8 100 400 500 - 67.2

23 100 141.1 425 3000

24 149.4 450

1 157.7 475

2 166 500

3 174.3 525

4 182.6 550

5 250 190.9 575

6 350 150 200 700 200 600 3000 3800 - 3100

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Sdr. D ( 19 Thn)/ 40 kg (Tanggal 12 Juli 2017)

JAM INPT Jmlh OUTPT Jmlh

ORL IV METAB BAK BAB MNTH IWL BC

7 8.3 25

8 100 16.6 50

9 24.9 75

10 33.2 100

11 41.5 125

12 100 49.8 150

13 100 58.1 100 200 175

14 200 100 66.4 366.4 200 200 200 600 -233.6

15 74.7 225

16 83 250

17 50 91.3 275

18 99.6 300

19 100 107.9 100 50 325

20 116.2 350

21 124.5 375

22 150 100 132.8 382.8 100 100 50 400 650 -267.2

23 100 141.1 425

24 149.4 450

1 157.7 475

2 166 500

3 174 100 525

4 100 182.6 550

5 150 190.9 100 575

6 350 100 200 650 200 100 50 600 950 -300

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Tn.K (55 tahun)/ 70 kg (Tanggal 10 Juli 2017)

JAM INPUT Jmlh OUTPUT Jmlh

ORL IV METB BAK BAB MNTH IWL BC

7 14.5 43.75

8 100 29 87.5

9 100 43.5 100 131.25

10 100 58 175

11 72.5 218.75

12 100 87 262.5

13 100 100 101.5 100 306.25

14 400 200 116 716 200 100 350 650 +66

15 130.5 393.75

16 145 437.5

17 150 159.5 481.25

18 174 100 525

19 188.5 568.75

20 203 612.5

21 150 100 217.5 100 656.25

22 300 100 232 632 200 700 900 -268

23 100 246.5 734.75

24 261 787.5

1 275.5 831.25

2 50 290 100 875

3 50 304.5 918.75

4 100 319 965.75

5 200 100 333.5 1005.5

6 450 150 350 950 100 200 1050 1350 -400

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Tn.K (55 tahun)/ 70 kg,( Tanggal 11 Juli 2017)

BB Kering : 68 kg, BB,Basah 70 kg

JAM INPUT Jmlh OUTPT jmlh BC

ORL IV METB BAK BAB MNTAH IWL HD

7 14.5 43.75

8 100 29 87.5

9 200 43.5 131.25

10 100 58 175

11 72.5 218.75

12 87 262.5

13 50 100 101.5 100 306.25

14 350 200 116 666 100 350 450 +166

15 130.5 393.75

16 145 437.5

17 100 159.5 481.25

18 100 174 525

19 100 188.5 100 568.75

20 203 612.5

21 217.5 100 656.25

22 300 100 232 632 200 700 900 - 216

23 100 246.5 743.75 2000

24 261 787.5

1 275.5 831.25

2 290 875

3 304.5 918.75

4 100 319 961.75

5 200 333.5 1.005.5

6 400 150 350 900 100 250 1050 2000 3400 - 2500

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Tn.K (55 tahun)/ 70 kg (Tanggal 12 Juli 2017)

JAM INPUT Jmlh OUTPUT jmlh

ORL IV METB BAK BAB MUNTH IWL BC

7 14.5 43.75

8 100 29 87.5

9 100 43.5 100 131.25

10 100 58 175

11 72.5 218.75

12 100 87 262.5

13 100 101.5 100 306.25

14 300 200 116 616 200 100 350 650 -34

15 130.5 393.75

16 145 437.5

17 100 159.5 481.25

18 100 174 525

19 188.5 100 568.75

20 203 612.5

21 217.5 100 656.25

22 200 100 232 532 200 700 900 -368

23 100 246.5 734.75

24 261 787.5

1 275.5 831.25

2 100 290 875

3 304.5 918.75

4 100 319 965.75

5 200 50 333.5 1005.5

6 400 150 350 900 100 150 1050 1300 -400

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GAGAL GINJAL KRONIS ( CKD )

RINA WIJI LESTARI

A01401949

PROGRAM STUDI DIII AKADEMI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GAGAL GINJAL KRONIS ( CKD )

Pokok Bahasan : Gagal Ginjal Kronis ( CKD )

Sasaran : Pasien dan keluarganya

Hari / tanggal : 12 Juli 2017

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Cempaka , RSUD Dr.Soedirman Kebumen

I. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan

keluarga pasien dapat memahami tentang Kebutuhan Nutrisi Gagal Ginjal

Kronis.

II. TUJUAN KHUSUS

1. Keluarga dapat menyebutkan

2. Keluarga dapat berperan dalam mel Kebutuhan Nutrisi Gagal Ginjal

Kronis..

III. MATERI

Terlampir

IV. METODE

Ceramah dan tanya jawab.

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

V. MEDIA

Leaflet dan lembar balik.

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Waktu Evaluasi

1. Memberi salam,

menanyakan keadaan

pasien

5’ Pasien dan keluarga menjawab

salam, mempersilahkan masuk

dan menyampaikan keadaan

Pasien.

2. Menjelaskan maksud

kedatangan dan

membuat kontrak

waktu

5’ Pasien dan keluarga

mendengarkan dengan seksama

dan menyetujui kontrak waktu

yang ditetapkan bersama

3. Melakukan pendidikan

kesehatan tentang

Efusi pleura

10’ Pasien memperhatikan dengan

seksama.

4. Menanyakan kepada

pasien dan keluarga

tentang kejelasan

materi yang

disampaikan.

Mempersilahkan

pasien/ keluarga pasien

mengajukan

pertanyaan

5’ Menanggapi dengan

memberikan pertanyaan

Menjawab pertanyaan dari

pasien atau keluarganya

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

5. Mengakhiri kontrak

waktu dan berpamitan

kepada pasien dan

keluarganya

5’ Pasien dan keluarga

mempersilahkan dengan baik

VIII. EVALUASI

Evaluasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan melihat proses

selama penyuluhan dan evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang telah

ditetapkan.

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian

Chronic Kidney Disease ( CKD ) merupakan gangguan fungsi

renal yang progresif dimana kemampuan tubuh tersebut gagal untuk

mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit

sehingga terjadi uremia. Chronic Kidney Disease ( CKD ) disebabkan oleh

berbagai keadaan, meliputi penyakit – penyakit yang mengenai ginjal atau

pasokan darahnya misalnya glumeluropati, hipertensi, diabetes, Pada gagal

ginjal kronis ( GGK ) yang sudah lanjut kadar natrium, kalium,

magnesium, amino dan fosfat didalam darah semuanya akan mengalami

peningkatan sementara kadar kalsium menurun. Retensi natrium dan air

akan menaikan volume intravaskuler yang menyebabkan hipertensi

(Berkowitz,2012).

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Tahapan penyakit gagal ginjal kronis berlangsung secara

terusmenerus dari waktu ke waktu. The Kidney Disease Outcomes Quality

Initiative (K/DOQI)mengklasifikasikan gagal ginjal kronis sebagai

berikut:

Stadium 1: kerusakan masih normal (GFR >90 mL/min/1.73 m2)

Stadium 2: ringan (GFR 60-89 mL/min/1.73 m2)

Stadium 3: sedang (GFR 30-59 mL/min/1.73 m2)

Stadium 4: gagal berat (GFR 15-29 mL/min/1.73 m2)

Stadium 5: gagal ginjal terminal (GFR <15 mL/min/1.73 m2)

Pada gagal ginjal kronis tahap 1 dan 2 tidak menunjukkan tanda-

tanda kerusakan ginjal termasuk komposisi darah yang abnormal atau urin

yang abnormal (Arora, 2009)

B. Penyebab

Penyebab gagal ginjal yang utama disebabkan oleh diabetes, tekanan darah

yang tinggi, sedangkan penyebab gagal ginjal yang ketiga adalah oleh

karena penyakit genetic seperti kelainan kekebalan, cacat lahir dan sebab-

sebab lainnya seperti Keracunan dan trauma, misalnya terkena pukulan

berat langsung pada ginjal, dapat mengakibatkan penyakit ginjal. Beberapa

obat, termasuk obat tanpa resep, dapat meracuni ginjal bila sering dipakai

selama jangka waktu yang panjang. Produk yang menggabungkan aspirin,

asetaminofen, dan obat lain misalnya ibuprofen ditemukan paling

berbahaya untuk ginjal. Bila kita sering memakai obat penawar nyeri,

sebaiknya kita membahas dengan dokter untuk memastikan bahwa tidak

beresiko untuk ginjal kita.

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

C. Tanda dan Gejala CKD ( Chronic Kidney Disease )

Nah bagi anda yang memiliki resiko tinggi terkena penyakit gagal ginjal

kronik maka sangat penting bagi anda mengetahui gejala dan tanda CKD

(Chronic Kidney Disease) dan berikut ini adalah beberapa gejala

tersebut:

1. Mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil serta tejadinya

perubahan yang nyata pada warna air kencing

2. Sering buang air kecil dimalam hari

3. Retensi air dalam tubuh yang ditandai dengan membengkaknya

pergelangan kaki & tangan

4. Merasa seperti buang air kecil tetapi tidak ada urin yang keluar

5. Merasakan lelah yang berlebihan

6. Erupsi dan gatal pada kulit

7. Nafsu makan berkurang

8. Napas buruk/sesak nafas

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

9. Mual dan muntah

10. Sakit kepala

11. Otot sering kram

12. Warna kulit dan kuku pucat

13. Munculnya darah dalam urine

Terutama pada klien dgn dialisis rutin karena:toksik uremia yang

kurang terdialisis, Peningkatan kadar kalium phosphor, Alergi bahan-

bahan dalam proses HD, Kering bersisik

D. Patofisiologi Gagal ginjal kronik

Gagal ginjal kronik disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti

gangguan metabolic (Diabetes mellitus), pielonefritis, obstruksi traktus

urinarius, gangguan imunologis, hipertensi, gangguan tubulus primer

(nefrotoksin) dan gangguan congenital yang menyebabkan Glomerular

filtration rate (GFR) menurun.

Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk

glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa

nefron untuh). Nefron - nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi

volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam

keadaan penurunan Glomerular filtration rate (GFR) atau daya saring.

Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai ¾ dari

nefron -nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar

dari pada yang bisa direabsorpsi berakibat dieresis osmotik disertai poliuri

dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak

oliguri timbul disertai retensi produksi sisa. Titik dimana timbulnya gejala

- gejala pada pasien menjadi lebiih jelas dan muncul gejala khas kegagalan

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

ginjal bila kira – kira fungsi ginjal telah hilang 80%-90%.Pada tingkat ini

fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai

15ml/menit atau lebih rendah itu (Barbara C Long). Fungsi renal menurun,

produk air mmetabolisme protein (yang normalnya diekskresikan kedalam

urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap

sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan

semakin berat (Smeltzer dan Bare, 2011)

E. Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik

Pengaturan diet yang terlalu ketat pada pasien gagal ginjal dapat

menyebabkan malnutrisi pada pasien gagal ginjal. Diet ginjal; yang

membatasi asupan protein, garam, kalium, phosphor dan air semakin

menyebabkan malnutrisi dan rendahnya intake makanan. Intervensi diet

seharusnya tidak terlalu ketat sebelum status gizi dan kebiasaan makan

diketahui serta pasien gagal ginjal sudah jelas membutuhkan pembatasan

diet. Selain itu, beberapa hal perlu diperhatikan dalam menyebabkan

abnormalitas elektrolit seperti rendahnya kontrol terhadap glukosa,

penggunaan kalium dalam pengganti garam, atau obat yang menyebabkan

hyperkalemia. Sehingga pembatasan diet harus memperhatikan beberapa

faktor diatas. Pasien dengan dialisis biasanya akan menyebabkan

peningkatan serum leptin dan serum mediator fase akut seperti IL-6 dan

TNF (Tumor Necrosis Factor). Mediator ini dihubungkan dengan anorexia

dan penurunan intake makanan pada pasien dengan gagal ginjal. Selain itu,

uremia juga merupakan faktor lainnya yang dapat menyebabkan turunnya

nafsu makan dan intake makanan. Penyebab malnutrisi lainnya pada

pasien gagal ginjal adalah meningkatnya kehilangan zat gizi. Pada pasien

dialisis, akan terjadi kehilangan asam amino sebanyak 6-12 gram, 2-3

gram peptida dan sedikit protein per sesi dialisis. Selama dialisis

peritoneal, pasien akan mengalami kehilangan asam amino sebesar 2-4

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

gram, tetapi pada realitanya kehilangan ini meningkat menjadi 8-9 gram

(termasuk 5-6 gram albumin). Pasien dengan dialisis peritoneal akan

mengalami kehilangan protein total sebesar 15 gram per sesi dialisis.

Pengeluaran ini akan terus meningkat sampai peritonitis diobati. Pasien

dengan dialisis juga dapat kehilangan protein akibat dari sampling darah

untuk check laboratorium. Pasien dengan kadar Hb yang normal, akan

mengalami kehilangan protein sebesar 16 gram setiap 100 mL darah

diambil dari tubuh. Malnutrisi pada pasien gagal ginjal juga dapat

disebabkan karena aktivitas bakteri pada usus dan meningkatnya

katabolisme tubuh. Studi kohort yang dilakukan pada 22 pasien dengan

dengan gagal ginjal kronis, 36% pasien mengalami overgrowth bakteri di

dalam usus. Pasien dengan gagal ginjal selalu dihadapkan dengan

"anabolism challanged". Meningkatnya reactan acute-phase pada pasien

gagal ginjal dan dialisis akan menghambat produksi albumin dari hati dan

meningkatkan katabolisme dari jaringan otot. Asidosis merupakan faktor

tambahan yang menggambarkan katabolisme dalam tubuh pasien.

Beberapa data hasil penelitian menunjukkan aktivitas dari ubiquitine-

proteasome akan menyebabkan proteolitik pada jaringan otot yang

merupakan jalur primer dalam katabolisme protein. Acidosis pada pasien

gagal ginjal akan menghambat aktivitas osteoblast dan meningkatkan

aktiovitas osteoclast yang menyebabkan osteodystrophy pada pasien gagal

ginjal.

F. Kebutuhan Cairan

1. Pengaturan Kelebihan Volume Cairan pada Gagal ginjal kronik

Pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik, sangat

perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya edema

dan komplikasi kardiovaskular. Air yang masuk kedalam tubuh dibuat

seimbang dengan air yang keluar, baik melalui urin maupun Insensible

Water Loss (IWL). Dalam melakukan pembatasan asupan cairan,

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

bergantung dengan haluaran urin dalam 24 jam dan ditambahkan

dengan Insensible Water Loss (IWL), ini merupakan jumlah yang

diperbolehkan untuk pasien dengan gagal ginjal kronik yang

mendapatkan dialysis ( Almatsier, 2006; Smeltzer & Bare, 2008 ).

Sebagai contoh seseorang yang mengeluarkan urin 300 cc/24 jam, maka

cairan yang boleh dikonsumsi adalah : 600 cc + 300 cc = 900 cc/24 jam.

Penyokong terapi untuk mencegah kelebihan beban cairan adalah

pembatasan asupan cairan dan garam. Untuk memperlambat kebutuhan

akan dialysis dapat juga dengan menggunakan diuretic. Saat gagal

ginjal kronik memburuk oliguria biasanya akan muncul, merupakan

tanda dan gejala kelebihan volume cairan. Pada pasien gagal ginjal

kronik, pengkajian status cairan yang berkelanjutan sangat lah penting,

yang meliputi melakukan pembatasan asupan dan pengukuran haluaran

cairan yang akurat, menimbang berat badan setiap hari dan memantau

adanya kompikasi cairan. Bila tidak melakukan pengukuran asupan dan

haluaran cairan akan mengakibatkan edema, hipertensi, edema paru,

gagal jantung, dan distensi vena jugularis, kecuali akan dilakukan terapi

dialysis (Morton, 2014)

2. Pembatasan Cairan

Pembatasan cairan dapat bervariasi untuk setiap pasien tergantung

faktor – faktor seperti berat badan antara perawatan, urin dan bengkak.

Untuk pasien dialysis, komplikasi akibat kelebihan volume cairan

adalah : Tekanan darah tinggi, penurunan tekanan darah secara tiba

(Saat hemodialisis), sesak nafas, masalah jantung denyut jantung cepat

otot jantung melemah.

3. Tips untuk mengontrol dahaga atau rasa haus

a. Membatasi jumlah natrium dan makanan pedas

b. Minum sedikit – sedikit secara sering haus akan berkurang.

c. Cobalah es.mencoba jus buah yang di bekukan .

d. Jika memiliki diabetes, jagalah kadar glukosa agar tetap normal

karena glukosa tinggi akan meningkatkan rasa haus

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

G. Kebutuhan nutrisi pasien gagal ginjal

a. Kebutuhan Energi

Beberapa studi menemukan kebutuhan kalori untuk pemenuhan

pasien dengan hemodialisis dalam kondisi metabolik yang seimbang.

Menurut National Kidney Foundation's, kebutuhan kalori pada pasien

gagal ginjal pada hemodialisis dalam kondisi metabolik yang seimbang

adalah 30-35 kalori/Kg. Sedangkan pada pasien yang dihemolisis

dengan menggunakan metode CAPD, sekitar 200-300 kalori dari

dekstrose dalam larutan diasylate. Sehingga kalori ini perlu

diperhatikan. Sedangkan pada pasien dengan gagal ginjal akan

mengalami edema, sehingga perlu diketahui berat badan aktual pasien

agar pemenuhan kebutuhan energi dapat diketahui. Berdasarkan

National Kidney Foundation dan data NHANES II apabila berat pasien

<95%>115%, maka berat badan perkiraan (berdasarkan perhitungan

rumus) digunakan dalam menentukan energi. Rumus untuk mengetahui

berat badan perkiraan adalah sebagai berikut: berat badan ideal+[(aktual

edema-free weight-ideal weight)x0,25].

b. Kebutuhan Protein

Kebutuhan protein pada pasien gagal ginjal sangat bergantung pada

jenis gagal ginjal yang dialami oleh pasien dan jenis dialisis yang

dilakukan oleh pasien. Pada pasien dewasa dengan gagal ginjal kronis

yang tidak menerima dialisis, maka konsumsi nitrogen per kilogram

bahan makanan adalah 0,6 gram apabila kebutuhan kalori terpenuhi dan

protein yang dikonsumsi harus berasal dari protein dengan nilai biologis

yang tinggi. Penurunan asupan protein dapat mereduksi sindrom uremik

dan menghambat dialisis pada pasien dengan gagal ginjal kronis yang

stabil. Akan tetapi, penurunan asupan protein ini tidak diharapkan

karena dapat menimbulkan malnutrisi atau intake kalori yang tidak

adekuat. Kebutuhan protein pada pasien dengan gagal ginjal akut adalah

sekitar 0,6- 0,8 gram per kilogram berat badan tubuh apabila fungsi

ginjal sudah menurun dan tidak mengalami dialisis. Sedangkan apabila

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

fungsi ginjal sudah membaik dan terdapat perlakuan dialisis maka

lebutuhan protein adalah 1,2-1,3 gram per kilogram berat badan. Pada

pasien dengan hemodialisis, maka lebutuhan kalori sebesar 1,2 gram

per kilogram berat badan per hari untuk pasien dengan dialisis yang

stabil dan sebesar 1,2-1,3 gram untuk pasien dengan heodialisis

peritoneal yang stabil. Pasien dengan malnutrisi, acute catabolic illness

atau luka postoperatif sebaiknya mendapat protein lebih dari 1,3 gram

per kilogram berat badan per hari. Sebuah studi menunjukkan konsumsi

protein sebesar 2-2,5 gram per kilogram berat badan per hari dapat

memperbaiki keseimbangan Nitrogen pada pasien dengan gagal ginjal

akut. Akan tetapi, konsumsi protein diatas 1,5-1,6 gram per hari per

kilogram berat badan akan meningkatkan frekuensi dari dialisis.

c. Kebutuhan Vitamin

Pasien dengan gagal ginjal sangat riskan untuk defisiensi beberapa

mikronutient. Pasien dengan dialisis dapat kehilangan vitamin larut air

seperti thiamine, asam folate, pyridoxine dan asam askorbat (vitamin

C). Akan tetapi, pasien dengan gagal ginjal akan menyebabkan

turunnya ekskresi vitamin A dan menyebabkan hypervitaminosis A.

Sehingga konsumsi vitamin A perlu mendapat perhatian. Vitamin E

sangat dibutuhkan sebagai antioxidant sehingga mencegah asidosis

pada pasien. Konsumsi vitamin E sebesar 300-800 IU dapat mencegah

oksidasi pada sel. Akan tetapi, hal ini masih menjadi sesuatu yang

controversial. Vitamin D merupakan vitamin yang mengalami defisiensi

karena salah satu fungsi ginjal adalah untuk aktivasi dari vitamin D.

Selain itu, meningkatnya level PTH (Pituitary Hormon) akan

menyebabkan vitamin D menurun. Pasien dengan penurunan fungsi

ginjal kronis (GFR 20-60 mL/min) yang disertai dengan meningkatnya

level PTH harus dilakukan pengecekan vitamin D dalam bentuk 25-

Hidroksi kolekalsiferol atau 25-OH vitamin D. Pasien dengan kadar 25-

OH vitamin D <75> Berikut adalah rekomendasi intake vitamin pada

pasien dengan hemodialisis: Tabel 3. Rekomendasi intake vitamin

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

pasien hemodialisis Vitamin Rekomendasi Thiamin Riboflavin Niacin

Asam pantotenat Piridoksin Sianokobalamin Biotin Asam askorbat

Asam folat Zink 1,1-1,2 mg/hari 1,1-1,3 mg/hari 14-16 mg/hari 5

mg/hari 10 mg/hari 2,4 mg/hari 30 mcg/hari 75-90 mg/hari 1 mg/hari

15 mg/hari

4. Kebutuhan Mineral

a. Kalsium Kalsium adalah mineral yang sangat penting untuk

pembentukan tulang yang kuat. Namun makanan yang

mengandung kadar kalium yang baik biasanya juga mengandung

kadar fosfat yang tinggi. Untuk itu cara terbaik untuk mencegah

hilangnya kalsium adalah dengan membatasi asupan makanan yang

mengandung fosfat yang tinggi. Untuk menjaga keseimbangan

kadar kalsium dan fosfat biasanya penderita diminta

mengkonsumsi obat pengikat fosfat (phosphate binder) dan

bijaksana dalam mengkonsumsi makanan. Pemasukan kalsium

sebanyak 1000 mg/hari diperlukan untuk mencegah atau menunda

kemajuan dari osteodistrofi ginjal atau demineralisasi tulang, akibat

dari asidosis kronis dan gangguan metabolisme vitamin D. Karena

pemasukan susu biasanya dibatasi hanya 1 mangkuk sehari untuk

mengurangi pemasukan protein dan fosfat, maka diperlukan

suplemen tambahan kalsium. Suplemen kalsium tidak boleh

diberikan bila kadar fosfat serum tidak terkontrol, karena bahaya

terjadinya presipitasi kalsium dalam ginjal.

b. Fosfat Seperti juga ureum, ginjal yang rusak tidak lagi mampu untuk

membuang fosfat dari darah yang menyebabkan tingginya kadar

fosfat dalam darah. Kadar fosfat yang tinggi dapat menyebabkan

tubuh kehilangan kalsium dari tulang. Efeknya adalah tulang

menjadi sangat lemah dan mudah patah. Untuk mengontrol kadar

fosfat dalam darah, penderita seyogyanya mengkonsumsi makanan

yang mengandung kadar fosfat yang rendah. Fosfat terdapat di

sebagian besar makanan namun pada beberapa jenis makanan

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

berikut ini terkandung kadar fosfat yang tinggi yaitu : · Produk

susu seperti susu, keju, pudding, yogurt,dan ice cream · Kacang

kacangan, selai kacang · Minuman seperti bir, cola maupun jenis

soft drink lainnya Progresivitas dari insufisiensi ginjal tampak lebih

lambat dengan diet yang mengandung fosfat kurang dari 600

mg/hari. Dengan mengurangi jenis makanan yang disebutkan diatas

cukup untuk membatasi protein yang masuk, dan memungkinkan

tercapainya kadar pemasukan yang diinginkan. Antasida

aluminium hidroksida diberikan secara oral bila diperlukan untuk

mengikat fosfat makanan dan mencegah absorpsinya. Aluminium

hidroksida ini dapat ditambahkan dalam adonan kue supaya dapat

lebh mudah diterima oleh pasien. Namun, kecenderungan saat ini

adalah lebih banyak menurunkan kadar fosfat dari makanan dan

minuman daripada penggunaan zat pengikat secara rutin.

Penggunaan aluminium hidroksida yang menahun dapat

mengakibatkan keracunan aluminium dengan gejala ataksia,

demensia, dan memperburuk osteodistrofi tulang.

c. Kalium Kalium merupakan salah satu mineral yang penting bagi

tubuh kita terutama untuk membantu otot dan jantung bekerja

dengan baik.Kalium dengan kadar yang cukup tinggi banyak

ditemukan pada sebagian besar makanan seperti : · Beberapa buah

dan sayuran : pisang, alpukat, melon, jeruk, kentang · Susu dan

Yoghurt Makanan yang banyak mengandung protein yang tinggi

seperti daging sapi, daging babi,dan ikan.Terlalu banyak kalium

atau terlalu sedikit akan berbahaya bagi tubuh. Tiap penderita gagal

ginjal mempunyai kebutuhan kalium yang berbeda – beda, ada

yang membutuhkan banyak kalium, sementara ada juga yang harus

membatasi kalium. Semua itu tergantung dari tingkat kerusakan

ginjal dari penderita.

d. Sodium Penderita gagal ginjal stadium awal disarankan untuk

membatasi asupan sodium. Hal ini disebabkan adanya keterkaitan

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

antara asupan sodium, penyakit ginjal dan hipertensi. Sodium juga

banyak ditemukan pada makanan namun pada beberapa jenis

makanan berikut ini terkandung kadar sodium yang tinggi.

G. Tujuan Diet

Gagal Ginjal Akut :

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal.

2. Menurunkan kadar ureum darah.

3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan

mempercepat penyembuhan. ·

Gagal Ginjal Kronis :

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan

memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja

ginjal.

2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum yang tinggi.

3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

4. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan

memperlambat penurunan laju filtrasi glomerulus.

Gagal Ginjal dengan Dialisis :

1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki

status gizi, agar pasien dapat melakukan aktivitas normal.

2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan. 2

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Gagal Ginjal Kronik (CKD)

APA SIH GAGAL GINJAL (CKD)??

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Pengertian

Gagal Ginjal Kronis ( CKD ) merupakan gangguan

fungsi renal yang progresif dimana kemampuan tubuh

tersebut gagal untuk mempertahankan metabolisme

dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga

terjadi uremia

Tanda dan Gejala

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Tanda dan Gejala

Mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil serta tejadinya perubahan yang nyata pada

warna air kencing

Sering buang air kecil dimalam hari

Retensi air dalam tubuh yang ditandai dengan membengkaknya pergelangan kaki & tangan

Merasa seperti buang air kecil tetapi tidak ada urin yang keluar

Merasakan lelah yang berlebihan, Erupsi dan gatal pada kulit, Nafsu makan berkurang

Napas buruk/sesak nafas

Mual dan muntah, Sakit kepala, Otot sering kram, Warna kulit dan kuku pucat, Munculnya

darah dalam urine

Terutama pada klien dgn dialisis rutin karena:toksik uremia yang kurang terdialisis,

Peningkatan kadar kalium phosphor, Alergi bahan-bahan dalam proses HD, Kering bersisik

Penyebab Gagal Ginjal

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Penyebab Gagal Ginjal1. Rusak fungsi Ginjal

2. Pola hidup ,makan dan istirahat kurang baik : Minumanberwarna, perokok, istirahat kurang, pengkonsumsialkohol,jarang olahraga,makanan cepat saji, kurangminum air putih

3. Hipovolemia (volume darah yang rendah) karenakehilangan darah

4. Dehidrasi karena kehilangan cairan tubuh (misalnya, muntah , diare , berkeringat, demam )

5. Asupan cairan kurang; Obat, misalnya, diuretik dapatmenyebabkan kehilangan air yang berlebihan, dan Alirandarah yang abnormal ke dan dari ginjal karenapenyumbatan arteri atau

Syarat Diet Gagal Ginjal Kronik??

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

1. Energi :Energi cukup, yaitu 35 kkal/Kg BBI

2. Lemak : Lemak cukup, yaitu antara 20–30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda

3. Protein :Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang

selama dialisis. Protein diberikan 1,2g/KgBBI/Hari untuk dewasa dan 1,5–2 g /KgBB/hari untuk anak–anak.

4. Karbohidrat : Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal lemak karena

kondisi pasien koma (kegawatan). Untuk pasien yang menjalani cuci darah karbohidrat diberikan 55% dari total

energi yang dibutuhkan (Andry Hartono, 2008).

5. Natrium :Natrium dibatasi bila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria. Banyaknya natrium yang

diberikan antara 1-3 g. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar selama 24 jam yaitu : - 1 g +

penyesuaian terhadap urine sehari, yaitu 1 g setiap ½ ltr urin HD- 1-4 g + penyesuaian terhadap urine sehari

yaitu 1-4 g setiap ½ ltr urin HD

6. Fosfor : Pada klien yang menjalani cuci darah, asupan fosfor dapat sedikit dinaikkan menjadi 17 mg/kg BB/hari.

7. Kalium : Kalium dibatasi (40–70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq) oliguria, atau anuria.

- 2 g + penyesuaian terhadap urine sehari, yaitu setiap ½ ltr urin HD

- 3 g + penyesuaian terhadap urine sehari yaitu setiap ½ ltr urin HD

Kadar kalium dalam serum harus dijaga dalam kisaran 3,5–5 mEq/l, untuk mencegah akibat yang

seriusterhadap otot jantung

8. Kalsium : Kalsium tinggi yaitu 1000 mg/hari bila perlu diberikan suplemen kalsium.

Kebutuhan Cairan

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI GAGAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/592/1/RINA WIJI LESTARI NIM. A01401949.pdf · laporan ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dari berbagai

Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Pasien gagal ginjal kronik perlu belajar mengenal tanda

ketidakseimbangan cairan, mengatur asupan cairan sesuai

program dokter, dan menerapkan terapi diet. Pasien harus

memantau asupan dan haluarannya. Mengatur asupan

natrium dapat menjadi tantangan berat bagi pasien.

Tambahan berat badan yang tiba-tiba dapat menunjukkan

retensi cairan yang disebabkan kelebihan asupan natrium,

yang menyebabkan rasa haus dan membuat pasien banyak

minum. Kata natrium atau "garam" pada label makanan

yang dibeli dipasar harus diperhatikan. Pengganti garam

harus dihindari karena mengandung banyak kalium.

Tips untuk mengontrol dahaga atau rasa haus

1. Membatasi jumlah natrium dan makanan pedas

2. Minum sedikit – sedikit secara sering haus akan berkurang.

3. Cobalah es.mencoba jus buah yang di bekukan .

4. Jika memiliki diabetes, jagalah kadar glukosa agar tetap

normal karena glukosa tinggi akan meningkatkan rasa haus.

5. Kurangi konsumsi makanan berminyak seperti Gorengan