asuhan keperawatan pada anak dengan kejang demam
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN
KEJANG DEMAM
ByPraba Diyan Rachmawati
KEJANG: Malfungsi Singkat pada sistem listrik otak terjadi karena cetusan/ pelepasan muatan kortikal
DEFINISI
STATUS EPILEPTIKUS: serangkaian kejang kontinyu, yang berlangsung lebih dari 30 menit/ serangkaian serangan epilepsi yang menyebabkan anak tidak dpt sadar kembali
EPILEPSI: gangguan kejang kronis dengan serangan yang berulang dan tanpa diprovokasi
1. Genetik2. Cidera otak pada masa pranatal, perinatal
atau pascanatal3. Gangguan biokim (hipoglikemi, hipokalsemi
dan defisiensi nutrisi tertentu)
ETIOLOGI
KEJANG PARSIAL :-Sederhana tanda-tanda motorik-Sederhana tanda-tanda sensorik-Kompleks: Amnesia kejadian, Gangguan kesadaran selama kejadian, mengantuk/ tertidur setelah kejang, Aura,
Klasifikasi Kejang
KEJANG GENERALISATA1. Kejang tonik klonik-Fase tonik(10-20 detik):
bola mata membalik keatas, segera mengalami hilang kesadaran,
jika posisi berdiri pasien akan jatuh kelantai, seluruh otot tubuh
menjadi kaku, kedua lengan dalam keadaan fleksi, Tungkai kepala
dan leher dlm posisi ekstensi, apnea, salivasi meningkat dan reflek
menelan hilang
-Fase Klonik (30 dtk/ berfariasi)
Gerakan tersentak-sentak yg keras
Mulut tampak berbusa
Dapat mengalami inkontinensia
2. Serangan Epilepsi tanpa kejang3. Kejang atonik dan akinetik4. Kejang Mioklonik5. Spasme Infantil
Bankitan kejang yang terjadi karena
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
KEJANG DEMAM
KEJANG DEMAM SEDERHANABerlangsung singkat,< 15 menitKejang umum, tonik dan atau klonikTanpa gerakan fokal/ berulang selama 24 jam KEJANG DEMAM KOMPLIKATAKejang lama>15 menitKejang fokal/parsial satu sisi/kejang umum didahului kejang parsialBerulang/ lebih dari 1x/24jam
GEJALA KLINIS
Demam dapat menurunkan ambang kejang pada
sel2 yang belum matur Timbul dehidrasi sehingga menyebabkan
gangguan elektrolit yang mnyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel
Metabolisme basal meningkat sehingga terjadi timbunan asam laktat yg menyebabkan CO2 akan merusak neuron
Demam meningkatkan cerebral blood flow, shg menigkatkan kebutuhan oksigen dan glukosa, shg menyebabkan gangguan ion2 keluar masuk
Demam dapat menimbulkan kejang melalui
mekanisme:
Faktor Demam Faktor Usia Faktor Riwayat Keluarga Faktor Prenatal Faktor Perinatal Faktor Pasca Natal
Faktor Resiko Bangkitan Kejang Demam
1. Penanganan Pada saat Kejang-Menghentikan kejang: Diazepam-Turunkan demam: AntipiretikKompres Suhu >39oC: air hangatKompres Suhu >38oC: air biasa Pengobatan penyebab: antibiotik2. Pencegahan Kerjang: Diazepam, asam valproat
Penatalaksanaan
Anamnesa: Ditemukan riwayat kejang demam
pada anggota keluarga lainnya Neuro: Tidak didapatkan kelainan Laboratorium: mengevaluasi sumber infeksi /
mencari penyebab Radiologi: X-Ray Kepala, CT Scan Kepala, atau
MRI Pemeriksaan Cairan Cerebro Spinal (CSS) Pemeriksaan Elektroensefalografi (EEG)
Pemeriksaan
Diagnosa Keperawatan1. Resiko Tinggi Cidera b.d perubahan kesadaran,
kehilangan koordinasi otot2. Resiko Aspirasi b.d gangguan reflek menelan3. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d relaksasi
lidah, gangguan reflek menelan4. Hipertermi
Resiko Tinggi Cidera b.d perubahan kesadaran, kehilangan koordinasi ototTujuan: Tidak terjadi cidera selama kejangKriteria Hasil:Terhindar dari faktor-faktor yang meningkat kemungkinan terhadap cideraAdanya tidakan pengamanan sehingga mencegah cidera
Intervensi
Selama Kejang:
Miringkan anak pada salah satu sisi tubuhnya, supaya anak tidak tersedak oleh air liurnya dan dapat bernapas dengan baik.
Jika anak dalam posisi berdiri atau duduk baringkan anak Longgarkan baju yang terlalu ketat, bersihkan segala sesuatu yang
terdapat pada mulut (air liur, sisa makanan, dll.) Letakkan bantal/lipatan selimut di bawah kepala anak Jangan memberikan apapun melalui mulut (minum atau obat) pada saat
anak kejang. Jangan mencoba untuk menahan gerakan-gerakan anak pada saat
kejang, berusahalah untuk tetap tenang. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak Jangan memberikan makanan atau minuman Kejang akan berhenti dengan sendirinya. Amati berapa lama anak
kejang. Usahakan untuk menurunkan suhu tubuh anak anda dengan
mengkompres tubuh anak dengan air hangat atau air biasa. Singkirkan benda-benda yang keras atau berbahaya dari tempat
berbaring anak Jikan anak muntah miringkan tubuh anak sebgai satu kesatuan kesalah
satu sisi Biarkan serangan kejang berakhir tanpa gangguan.
Setelah Kejang:1. Hitung lamanya periode postikal (pasca kejang)2. Periksa pernafasan anak. Periksa posisi kepala dan
lidah3. Reposisikan jika kepala anak hiperektensi, jika anak
tdk bernafas lakukan pernafasan buatan4. Periksa sekitar mulut anak 5. Pertahankan posisi tubuh anak miring6. Tetap dampingi anak7. Jangan memberikan makanan dan minuman sampai
anak benar2 sadar kembali8. Periksa kepala bdan tubuh anak untuk menemukan
kemungkinan cidera atau fraktur9. Periksa bag dalam mulut untuk melihat apakah lidah
atau bibir tergigit
TERIMAKASIH