asuhan keperawatan pada klien dengan

31

Upload: ike-arifta-dirgantara

Post on 31-Jul-2015

105 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL  “KOLITIS ULSERATIF DAN APENDISITIS”   BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kolitis ulseratif masuk dalam kategori Inflammatory Bowel Disease (IBD)/penyakit inflamasi usus karena penyakit ini merupakan penyakit yang belum diketahui penyebabnya dengan prevalensi berkisar 10 - 20 x, terjadi pada usia muda (umur 25 – 30 tahun) wanita dan pria sama tetapi ada perbedaan dalam geografis dan sosial ekonomi tinggi. Dari berbagai data kepustakaan didapatkan insiden Kolitis ulseratif di Indonesia belum jelas tetapi bertitik tolak pada data endoskopi di sub bagian gastroentologi RSU PN (M Jakarta diperoleh gambaran bahwa terdapat ± 20 kasus Kolitis ulseratif dari 700 pemeriksaan kolonoskopi atas berbagai indikasi (tahun 1991–1995) sedangkan tahun 1996 dari 72 kasus didapatkan kasus Kolitis ulseratif 18. Data di masyarakat mungkin lebih tinggi daripada data yang ada di RS, mengingat sarana endoskopi belum tersedia merata di pusat pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan mengetahui data di atas dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun prevalensi Kolitis ulseratif meningkat. Apendisitis merupakan kasus GI terbanyak pada bedah emergensi insiden tinggi di negara maju (diet rendah serat) terutama umur 10 – 30 tahun dan laki-laki lebih banyak daripada wanita. Apendisitis adalah radang apendiks yang disebabkan oleh obstruksi atas pasase infeksi di mana jarang ditemukan pada: Anak: apendiks pendek, lumen lebar, bentuk kerucut (peroksimal lebar, distal menyempit). Orang tua: lumen mengecil/fibrotik. 

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 1

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 2B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk mengurangi angka kesakitan dan meningkatkan derajat kesehatan. 2. Tujuan Khusus  a. Memperoleh gambaran mengenai penyakit Kolitis ulseratif dan Apendisitis b. Mampu mengidentifikasi kasus gangguan sistem pencernaan khususnya Kolitis ulseratif dan Apendisitis sehingga dapat mengatasi masalah keperawatan yang terjadi. c. Mampu mengenali pengkajian sampai evaluasi yang sering terjadi pada klien dengan Kolitis ulseratif dan Apendisitis. C. KEGUNAAN PENULISAN Dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan agar hasil makalah ini dapat dipergunakan sebagai: 1. Kegunaan Ilmiah - Sebagai bahan bacaan  - Sebagai salah satu tugas akademik 2. Kegunaan Praktis Manfaat bagi tenaga perawat dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan Kolitis ulseratif dan Apendisitis. 

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 3BAB II  TINJAUAN TEORI 1. Kolitis ulseratif I. DEFINISI Kolitis ulseratif merupakan penyakit radang kolon nonspesifik yang umumnya berlangsung lama disertai masa remisi dan eksasorbasi yang berganti-ganti. II. ETIOLOGI Etiologi belum diketahui faktor genetik tampaknya berperanan dalam etiologi. Otoimunitas berperanan dalam patogenesis. III. GAMBARAN KLINIS Terdapat tiga tipe klinis: 1. Kolitis ulseratif akut fulminan ditandai oleh awitan mendadak disertai diare berdarah, nausea, muntah-muntah yang hebat, demam prognosis jelek dan sering terjadi komplikasi mengakolon toksik. 2. Kolitis ulseratif kronik intermitten (rekuren) Timbulnya cenderung pelan-lean selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Bentuk ringan penyakit ditandai oleh serangan singkat yang terjadi dengan interval berbulan-bulan sampai bertahun-tahun dan berlangsung 1 – 3 bulan. Mungkin hanya terdapat sedikit atau tidak ada demam diare mungkin ringan, perdarahan ringan dan intermiten biasanya hanya colon bagian distal yang terserang. 3. Kolitis ulseratif kronik kontinyu. Demam dan gejala-gejala sistemik dapat timbul pada bentuk yang lebih berat dan serangan berlangsung 3 atau 4 bulan pada keadaan ini penderita diare terus-menerus colon yang terserang cenderung lebih luas. Defekasi lebih dari 6 x sehari disertai banyak darah dan mucus nyeri kolik hebat. 

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 4IV. PATOFISIOLOGI PENYIMPANGAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA     Faktor genetik saluran cerna         Reaksi inflamasi di lapisan dan dinding usus           Pembengkakan           Ulserasi  Infeksi kuman      Mengeluarkan toksin    Lesi pada   Meningkatnya 

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

Permeabilitas  mukosa usus   motilitas usus meningkat   Pembentukan  Gangguan Kesempatan Sekresi air dan  abses  nutrisi kurang absorbsi << elektrolit    dari kebutuhan  Gangguan  eliminasi BAB  Abses pecah   Diare Gangguan       Metabolisme      air dan elektrolit  Iritasi pada 

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 Potensial  kehilangan di usus  mukosa  Gangguan cairan dan     integritas elektrolit Isi rongga    kulit  usus >>  Nyeri  Intoleransi   aktivitas Gangguan Dehidrasi Volume cairan kurang    istirahat tidur  dari kebutuhan  Tukak tersebar   Stadium lanjut Tahap kronik Informasi Konsentrasi     kurang CES meningkat   Terjadi  Faktor 

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

Tidak Tekanan  perdarahan yang  psikologis  menggunakan osmotik  terus-menerus  sumber  menurun   Resti anemia Pengulangan Salah CES menurun   dalam periode persepsi    waktu   Shock    Kecemasan Kurang Gangguan    Pengetahuan perfusi     jaringan Keterangan: Faktor genetik berpengaruh pada saluran pencernaan terjadi reaksi inflamasi di lapisan dan di dinding usus sehingga terjadi pembengkakan dan ulsarasi 

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 5sehingga menimbulkan kuman untuk berkembang biak dan mengeluarkan toksin sehingga motilitas usus dan permeabilitas meningkat menyebabkan absorbsi kurang dan terjadi diare sehingga dapat timbul masalah keperawatan seperti • Nutrisi kurang dari kebutuhan karena terjadinya diare dan absorbsi yang kurang. • Gangguan eliminasi BAB: diare • Potensial terjadi gangguan integritas kulit; perianal • Gangguan istirahat tidur • Gangguan aktivitas akibat diare dan rasa nyeri. Diare yang terus-menerus menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh sehingga masuk dalam tahap dehidrasi sehingga timbul masalah keperawatan volume cairan kurang dari kebutuhan. Terjadinya dehidrasi menyebabkan konsentrasi CES meningkat, tekanan osmotik menurun sehingga CES menurun yang dapat menimbulkan syok sehingga timbul masalah keperawatan gangguan perfusi jaringan. Dari ulserasi menimbulkan lesi pada mukosa, terbentuk abses dan pecah. Timbul iritasi mukosa menyebabkan nyeri. Dari iritasi yang berkelanjutan menimbulkan tukak yang meluas sehingga terjadi perdarahan yang terus-menerus, timbul masalah keperawatan resiko tinggi anemia. Tukak yang meluas dan ada pengobatan masuk dalam tahap kronik menimbulkan gangguan psikologis sehingga timbul masalah keperawatan kecemasan dan dapat juga disebabkan oleh kurang pengetahuan. V. PENGOBATAN Tidak ada pengobatan spesifik untuk Kolitis ulseratif, tujuan terapi adalah mengatasi peradangan, mempertahankan status gizi penderita, meringankan gejala dan mencegah infeksi. 

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 6Misalnya: sulfonamide, diit rendah residu tinggi protein, tingtura opium dan paregonik Bila tindakan medis tidak berhasil, maka dilakukan kolektomi total dan pembuatan ileotomi permanen. VI. KOMPLIKASI Bersifat lokal atau sistemik - Fistula dan fisura abses rectal - Dilatasi toksik atau megakolon - Perforasi usus - Karsinoma kolon 

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 7BAB III ASKEP PADA KLIEN DENGAN KOLITIS ULSERATIF I. PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA A. Data Biografi: Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan B. Data Dasar Pengkajian Klien 1. Aktivitas/istirahat Gejala: • Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah • Insomnia, tidak tidur semalaman karena diare • Merasa gelisah dan ansietas • Pembatasan aktivitas/kerja sehubungan dengan efek proses penyakit. 2. Sirkulasi Tanda: • Takikardia Crospons terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi, dan nyeri • Kemerahan area akimonsis (kekurangan vitamin K) • TD: hipotensi, termasuk postural • Kulit/membran mukosa, turgor buruk, kering, lidah pecah 

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

(dehidrasi/malnutrisi) 3. Integritas ego Gejala: • Ansietas, ketakutan, emosi, kesal, misalnya perasaan tak berdaya/tak ada harapan • Faktor stress akut/kronis, misalnya hubungan dengan keluarga/pekerjaan, pengobatan yang mahal • Faktor budaya peningkatan prevalensi dari populasi Yahudi 

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 8Tanda: • Menolak, perhatian menyempit, depresi. 4. Eliminasi Gejala: • Tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai batu atau berair • Episode diare berdarah tak dapat diperkirakan, hingga timbul, sering tak dapat dikontrol (sebanyak 20 – 30 kali defekasi/hari) • Perasaan dorongan/kram (temosmus), defekasi berdarah/pus/ mukosa dengan atau tanpa keluar feses. • Perdarahan per rectal • Riwayat batu ginjal (dehidrasi) Tanda: • Menurunnya bising usus, tak ada peristoltik atau adanya peristoltik yang dapat dilihat. • Hemosoid, fisura anal (25 %), fisura perianal • Oliguria. 5. Makanan/cairan Gejala: • Anoreksia, mual/muntah •

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 Penurunan berat badan • Tidak toleran terhadap diet/sensitif misalnya buah segar/sayur • Produk susu makanan berlemak. Tanda: • Penurunan lemak subkutan/massa otot • Kelemahan tonus otot dan turgor kulit buruk • Membran mukosa pucat, luka, inflamasi rongga mulut 

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

 96. Higiene Tanda: • Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri  • Stomatitis menunjukkan kekurangan vitamin • Bau badan 7. Nyeri/kenyamanan Gejala: • Nyeri/nyeri tekan pada kwadran kiri bawah (mungkin hilang dengan defekasi) • Titik nyeri berpindah, nyeri tekan (arthritis) • Nyeri mata, fotofobia (iritis) Tanda: • Nyeri tekan abdomen/distensi 8. Keamanan Gejala: • Riwayat lupus eritoma tous, anemia hemolitik, vaskulitis,. • Arthritis (memperburuk gejala dengan eksoserbasi penyakit usus) • Peningkatan suhu 39,6 – 40 ºC (eksoserbasi akut) 

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

• Penglihatan kabur • Alergi terhadap makanan/produk susu (mengeluarkan histamine ke dalam usus dan mempunyai efek inflamasi) Tanda: • Lesi kulit mungkin ada misalnya: eritoma nodusum (meningkat), nyeri, kemerahan dan membengkak pada tangan, muka, plodeima gangrionosa (lesi tekan purulen/lepuh dengan batas keunguan) • Ankilosa spondilitis • Uveitis, kongjutivitis/iritis.