asuhan keperawatan pada setting kecelakaan lalu lintas

11
Asuhan Keperawatan pada Setting Kecelakaan Lalu Lintas Lia Rizqa Amelia Mahmud / 1006770854/ KKMP A Tiga penyebab utama timbulnya cedera dan kematian pada remaja atau dewasa adalah kecelakaan (terutama kecelakaan lalu lintas), bunuh diri, dan pembunuhan. (USDHHS, 2002). Dewasa mempunyai kecenderungan terpapar bahaya akibat perilaku yang berisiko tinggi. (Maurer & Smith, 2004). Tingginya angka kecelakaan dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang memiliki fasilitas keamanan yang minim serta kurangnya kesadaran dalam mengedepankan self safety. Keperawatan komunitas mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk dalam pencegahan injuri/ cedera akibat kecelakaan lalu lintas. (Hitchcock, 1999). Dibawah ini akan dijabarkan mengenai asuhan keperawatan komunitas terhadap kasus peningkatan angka kecelakaan di jalan raya Mawar. Kasus 3 Hasil winshield survey jalan raya Mawar yang dilakukan perawat komunitas, didapatkan data: terdapat 1 zebra cross, kendaraan melintas 1 arah, terdapat 2 mall yang berdekatan, jembatan penyeberangan (-), terlihat orang menyeberang di sembarang tempat. Berdasarkan laporan kepolisian, angka kecelakaan karena tertabrak saat menyeberang jalan berkisar 10 orang/ bulan.

Upload: christopher-parker

Post on 24-Nov-2015

106 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Asuhan Keperawatan pada Setting Kecelakaan Lalu Lintas Lia Rizqa Amelia Mahmud / 1006770854/ KKMP ATiga penyebab utama timbulnya cedera dan kematian pada remaja atau dewasa adalah kecelakaan (terutama kecelakaan lalu lintas), bunuh diri, dan pembunuhan. (USDHHS, 2002). Dewasa mempunyai kecenderungan terpapar bahaya akibat perilaku yang berisiko tinggi. (Maurer & Smith, 2004). Tingginya angka kecelakaan dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang memiliki fasilitas keamanan yang minim serta kurangnya kesadaran dalam mengedepankan self safety. Keperawatan komunitas mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk dalam pencegahan injuri/ cedera akibat kecelakaan lalu lintas. (Hitchcock, 1999). Dibawah ini akan dijabarkan mengenai asuhan keperawatan komunitas terhadap kasus peningkatan angka kecelakaan di jalan raya Mawar. Kasus 3

Hasil winshield survey jalan raya Mawar yang dilakukan perawat komunitas, didapatkan data: terdapat 1 zebra cross, kendaraan melintas 1 arah, terdapat 2 mall yang berdekatan, jembatan penyeberangan (-), terlihat orang menyeberang di sembarang tempat. Berdasarkan laporan kepolisian, angka kecelakaan karena tertabrak saat menyeberang jalan berkisar 10 orang/ bulan.

1. Pengkajian Komunitas Anderson dan Mc Farland (winshields survey)(dalam Allender et al, 2010)Core / data inti komunitas :

Demografi : titik rawan kecelakaan berada di pintu masuk dan keluar mall, zebra cross depan SDN 01 Pondok Cina, dan Zebra Cross depan kampus Gunadarma. Kecelakaan biasanya terjadi karena kondisi jalan yang licin saat hujan, pengendara (terutama motor) tidak tertib saat berkendara, penyeberang jalan yang tidak hati-hati, dan kurangnya fasilitas penyeberangan jalan. Jenis kecelakaan yang sering terjadi ialah kecelakaan tunggal (motor-motor, motor-mobil, motor-pejalan kaki). Kemacetan lalu lintas biasa terjadi pada pukul 06.30-08.30, 12.00-13.00, 17.00-18.30 setiap harinya dan 11.00-20.00 pada hari Sabtu dan Minggu. Kemacetan menyebabkan stress dan polusi sehingga berdampak pada kesehatan para pengguna jalan. a. Lingkungan fisik : Di jalan raya Margonda terdapat tiga zebra cross, kendaraan melintas dua arah, terdapat dua mall yang berdekatan, satu jembatan penyeberangan, tiga pembatas kecepatan di setiap zebra cross dan terdapat trotoar. Beberapa jalan berlubang, licin ketika hujan dan terdapat gorong-gorong yang tidak ada penutupnya. b. Pendidikan :

Beberapa petugas kepolisian lalu lintas dan security sudah memiliki pengetahuan tentang first aid (data tambahan) Tidak jauh dari jalan raya Mawar terdapat sarana pendidikan seperti SD, SMP, SMA, dan sebuah Universitas. c. Keamanan dan transportasi :

Kebanyakan penduduk sekitar berpergian dengan menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor. Hanya terdapat 1 zebra cross, kendaraan melintas 1 arah dan tidak ada jembatan penyeberangan. Akses transportasi umum juga relatif lebih mudah.Berdasarkan laporan kepolisian, angka kecelakaan karena tertabrak saat menyeberang jalan berkisar 10 orang/ bulan.

d. Pelayanan kesehatan dan sosial : (data tambahan) Tidak jauh dari jalan raya Mawar terdapat sebuah rumah sakit swasta, beberapa klinik, dan ada beberapa pengobatan tradisional seperti obat herbal dan terapi refleksi. Terdapat juga beberapa apotik yang ada di sekitar jalan ataupun di dalam mall.e. Rekreasi : tempat rekreasi penduduk sekitar jalan Margonda Raya (dari Tugu Belimbing-Detos), yaitu Gramedia Book Store, Margo City Mall, Detos Mall. Selain itu di sepanjang jalan juga terdapat berbagai macam tempat makan mulai dari cafe, restaurant, warteg, masakan padang dan lain-lain.f. Ekonomi : Penduduk di sekitar jalan raya Mawar kebanyakan yang berpenghasilan cukup tinggi dilihat dari rumah dan kendaraan yang mereka miliki. Akan tetapi, ada juga yang berpenghasilan menengah ke bawah. Pusat ekonomi juga banyak terdapat toko-toko di sepanjang jalan, dan di 2 mall.g. Komunikasi : (data tambahan) Akses teknologi informasi di sekitar jalan raya Margonda Raya sudah pesat. Penduduk kebanyakan sudah memiliki televisi, handphone, radio, dan alat komunikasi lainnya. Bahakan didapatkan informasi ketika pengguna jalan raya sedang mengendarai kendaraan sering menggunakan alat komunikasi. Rambu-rambu lalu lintas sudah cukup memadai tetapi tidak dimanfaatkan secara optimal. Tetapi akan lebih baik jika zebra cross dan jembatan penyeberangan ditambah.h. Politik dan pemerintahan : Sanksi terhadap pengguna jalan raya yang melanggar aturan berupa penilangan jika ada polisi yang bertugas.

Kebijakan yang dibuat belum mencakup standar keamanan penduduk di sekitar jalan raya Mawar, dibuktikan dengan hanya ada 1 zebra cross, dan tidak ada jembatan penyeberangan, sedangkan kendaraan melintas 1 arah yang pastinya merupakan jalur cepat. Pengawasan terhadap pengguna jalan juga masih sangat minim dan tidak ada rambu-rambu di sekitar jalan tersebut sehingga angka kecelakaan karena tertabrak saat menyeberang jalan berkisar 10 orang/ bulan.Tambahan data selain Winsheld Survey:

Masalah kesehatan fisik

1 dari 9 responden memiliki masalah kesehatan fisik, yaitu memiliki mata minus. Responden tersebut mengaku apabila Ia tidak memakai kaca mata, pandangannya akan menjadi kabur dan membuatnya sulit mengendarai kendaraan.2. Analisis Data dan DiagnosisSetelah pengkajian dan pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah menganalisis data untuk menegakkan diagnosa keperawatan komunitas di sekitar jalan raya Mawar. Analisis dilakukan dengan menvalidasi data dan menginterpretasikan data untuk menemukan masalah-masalah yang ada, kemudian dapat ditegakkan diagnosa keperawatannya. Data penting yang telah didapatkan melalui pengkajian yaitu :

DataAnalisis DataDiagnosa

Terdapat 1 zebra cross Satu zebra cross dirasa sangat kurang untuk daerah padat penduduk.Risiko peningkatan kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan raya Mawar berhubungan dengan kurangnya fasilitas keamanan lalu lintas, kurangnya pengawasan terhadap pengguna jalan, kurang patuhnya pengguna jalan dalam berlalu lintas, serta kurangnya kesadaran pengguna mengenai pentingnya keamanan berlalu lintas.(adaptasi diagnosis Muecke, 1984)

kendaraan melintas 1 arah Kendaraan di jalan raya Mawar melintas 1 arah menandakan bahwa jalur tersebur merupakan jalur cepat, yang sangat berbahaya apabila tidak didukung oleh fasilitas keaamanan dan lalu lintas yang memadai.

terdapat 2 mall yang berdekatan Menandakan di wilayah tersebut perkembangan ekonomi dan teknologi sudah pesat, serta padat penduduk

tidak ada jembatan penyeberangan dan terlihat orang menyeberang di sembarang tempat. Terlihat orang menyeberang di sembarang tempat. Ketidakpatuhan bisa dilatarbelakangi oleh minimnya fasilitas menyeberang ( hanya ada 1 zebra cross dan tidak terdapat jembatan penyeberangan).

Berdasarkan laporan kepolisian, angka kecelakaan karena tertabrak saat menyeberang jalan berkisar 10 orang/ bulan. Data kepolisian menunjukkan angka kecelakaan yang cukup tinggi ( 10 orang/ bulan). Hal ini terjadi karena ketidakpatuhan penduduk yang menyeberang di sembarang tempat serta karena minimnya fasilitas keamanan lalu lintas.

3. Perencanaan dan ImplementasiPerencanaan di buat berdasarkan analisis data hasil pengkajian dan diagnosa yang ditegakkan. Dalam kasus di atas, perencanaan dalam proses keperawatannya adalah sebagai berikut:

Tujuan Umum: Setelah dilakukan tindakan intervensi keperawatan, diharapkan tidak terjadi peningkatan angka kecelakaan lalu lintas pada pengguna jalan raya Raya Mawar dan masyarakat sekitar dengan kriteria fasilitas keamanan lalu lintas memadahi, adanya pengawasan terhadap pengguna jalan , peningkatan kepatuhan pengguna jalan dalam berlalu lintas, serta meningkatnya kesadaran pengguna mengenai pentingnya keamanan berlalu lintas.Tujuan Khusus: Setelah dilakukan tindakan intervensi keperawatan berupa prevensi primer, sekunder, dan tersier, diharapkan : Pengguna jalan dan masyarakat menaati peraturan lalu lintas yang ada.

Pengguna jalan dan masyarakat memiliki kesadaran mengenai bagaimana berlalu lintas yang aman dan nyaman.

Tersedianya fasilitas keamanan lalu lintas yang memadai bagi para pengguna jalan dan masyarakat sekitar.

Adanya pengawasan terhadap pengguna jalan. Mengurangi angka kecelakaan di jalan tersebut.

Tindakan Keperawatana. Prevensi Primer

Prevensi primer dilaksanakan dengan :

Memberikan pendidikan kesehatan bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitar jalan raya Mawar mengenai pentingnya keamanan lalu lintas demi mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

Melakukan advokasi dengan pihak-pihak terkait seperti kepolisian, dinas perhubungan, dan pemerintah setempat dalam hal penyediaan layanan keamanan lalu lintas dan pengawasan. Advokasi dalam penyediaan rambu-rambu lalu lintas yang memadai. Mengembangkan media sebagai sarana promosi kesehatan seperti iklan layanan masyarakat, baliho, poster mengenai keamanan dalam berlalu lintas.

b. Prevensi Sekunder

Mengajak masyarakat untuk memberikan perhatian lebih, terutama pada anak-anak dan lansia yang berisiko tinggi dalam kecelakaan lalu lintas.

Mengajak masyarakat sekitar untuk turut mengawasi apabila ada pengguna jalan yang tidak menaati peraturan.

Memberikan pelatihan pada masyarakat mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas, sehingga masyarakat sekitar bisa tahu apa yang harus dilakukan apabila terjadi kecelakaan.c. Prevensi Tersier

Menyediakan layanan gawat darurat di sekitar jalan tersebut, seperti di rumah sakit. 4. Evaluasi Evaluasi merupakan penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah disusun. Berikut ini beberapa kriteria evaluasi berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan di atas: Peningkatan kepatuhan pengguna jalan dan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas yang ada.

Peningkatan kesadaran pengguna jalan dan masyarakat mengenai bagaimana berlalu lintas yang aman dan nyaman.

Fasilitas keamanan lalu lintas yang tersedia memadai bagi para pengguna jalan dan masyarakat sekitar.

Pengawasan terhadap pengguna jalan dilaksanakan dengan baik.

Menurunnya angka kecelakaan di jalan raya Mawar.

Keperawatan komunitas mempunyai tanggung jawab dalam mencegah cedera di komunitas serta berbagai setting lainnya. Dalam kasus di atas, pencegahan cedera akibat kecelakaan lalu lintas harus dilakukan dengan mengobservasi bahaya akan keselamatan (safety hazards) dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Pendidikan kesehatan mengenai safety juga sangat penting untuk dilakukan. (Hitchcock, 1999).

Referensi :Allender, J., Rector, C., and Warner, K.D..(2010). Community Health Nursing: Promoting and Protecting the Publics Health. 7th Ed. Philadelphia : Wolters Kluwer Health, Lippincott William & Wilkins.Hitchcock, et al. (1999). Community Health Nursing : Caring in Action. New York : Delmar Publishers.

Maurer, F.A & Smith, C.M. (2004). Community / Public Health Nursing Practice : Health Families and Populations. 3rd Ed. Philadelphia : Saunders Elsevier.