asuransi dalam tinjauan hukum islam - asuransi takaful umum · menimbulkan berbagai perbedaan...

38
ASURANSI ASURANSI DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM Rikza Rikza Maulan Maulan, LC, , LC, M.Ag M.Ag

Upload: nguyenquynh

Post on 06-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

ASURANSIASURANSI

DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAMDALAM TINJAUAN HUKUM ISLAMDALAM TINJAUAN HUKUM ISLAMDALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

RikzaRikza MaulanMaulan, LC, , LC, M.AgM.Ag

Page 2: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Muqaddimah

Asuransi merupakan hal baru yang belum pernah

dikenal baik pada masa Rasulullah, sahabat

maupun tabi'in. Oleh karenanya hal ini

menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di

kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam

Islam; apakah asuransi termasuk dalam akad

yang diperbolehkan dalam Islam, ataukah

sebaliknya termasuk akad yang diharamkan?

Page 3: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

1.Fatwa Syekh Ahmad bin Yahya Al-Murtadha (w.840 H), dalam kitabnya

"Al-Bahruz Zakhar"* :

��طل�رقأو�رق�����نأن

“Bahwa penjaminan terhadap sesuatu dari kecurian atau ketenggelaman

adalah bathil."adalah bathil."

Menurut para ulama, ini merupakan fatwa pertama yang dikeluarkan oleh

ulama' berkenaan dengan hukum asuransi.

* Atta'min Al-Islami, Dirasah Fiqhiyah Ta'shiliyah Muqaranah Bitta'min At-

Tijari Ma'at Tatbiqat Al-Amaliyah, Prof. Dr. Ali Muhyiddin Al-Qarh

Dhaghi, hal. 144.

Page 4: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

2. Fatwa Al-Alamah Ibnu Abidin (Muhammad Amin bin Umar bin Abdul

Aziz Abidin Ad-Dimasyqi) (w. 1252 H) dalam Hasyiahnya "Raddul

Mukhtar Alad Dur Al-Mukhtar* :

�زم���ما��زامھذا!ن����،�نا����ك�دلأ�ذ�����ر�ل�أ����ظ�روا�ذي...

“Dan yang tampak olehku, bahwasanya tidak halal bagi seorang pedagang

mengambil ganti rugi atas rusaknya barang miliknya. Karena ini

merupakan pengharusan terhadap sesuatu yang tidak mengikat...

* Atta'min Al-Islami, Dirasah Fiqhiyah Ta'shiliyah Muqaranah Bitta'min At-

Tijari Ma'at Tatbiqat Al-Amaliyah, Prof. Dr. Ali Muhyiddin Al-Qarh

Dhaghi, hal. 145.

Page 5: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

Ibnu Abidin merupakan Ulama pertama yang panjang lebar

berbicara mengenai asuransi. Diantara ulasan beliau

adalah :

ود+'ونأ�ر��،��د+'ون�ر���ن�ر*��ا��(�رواإذاا����رأنا�'�دة�رتأ��0�/�و*رةا���لذ�كو��/�.ده،+��,م�ر���ر�ل�'�و�����أ�� أ��0�/�و*رةا���لذ�كو��/�.ده،+��,م�ر���ر�ل�'�و�����أ��ا�ر�ل+ذ�ك2رهأو��بأو2رقأو��رقا��ر*ب+�ا�ذيا���ل�نھ�ك����

�.د+�,مدار+����(�ن��0و*لو�����م،(�ذه����,��������3ن�نھ�كوإذاا��و*رة،��لا����ر�ن,�ضا���ط�ن�5ذنا�4.�وا��وا�ل

������د�������را����(�نذ�كؤدي�8ءا���ر+�����م

Page 6: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

"Bahwa telah menjadi kebiasaan bilamana para pedagang menyewa kapal dari

seorang harby, mereka membayar upah pengangkutannya. Ia juga membayar

sejumlah uang untuk seorang harby yang merada di negeri asal penyewa

kapal, yang dsebut sebagai sukarah (premi asuransi), dengan ketentuan

bahwa barang-barang pemakai kapal yang berada di kapal yang disewanya

itu bilama musnah karena kebakaran, atau kapal tenggelam, atau dibajakitu bilama musnah karena kebakaran, atau kapal tenggelam, atau dibajak

dan sebagainya, maka penerima uang premi asuransi itu menjadi

penanggung sebagai imbalan dari uang yang diambil dari pedagang itu.

Penanggung itu mempunyai wakil yang mendapat perlindungan (musta'man)

yang di negeri kita berdiam di kota-kota pelabuhan negara Islam atas izin

penguasa. Si wakil tersebut menerima uang premi asuransi dari para

pedagang itu, dan bilamana barang-barang mereka tertimpa peristiwa yang

disebutkan di atas maka penjamin memberikan ganti rugi secara utuh

kepada para pedagang tersebut."

Page 7: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

3. Fatwa Mahkamah Syar'iyah Kubra Mesir pada th 1906(

�:ر��*�3>ررت 1906د���ر 4+�: (ا�*�رىا�8ر0�3:ر��*�3:��23رد0وى)ا���ة0�/ا��(�ن����=ا��ط���3د0وىأنا�*�رىا�8ر03)8ر���0ا��ط�����3وز���0�/�8������8ر�0،

Pada 4 Desember 1906 Mahkamah Syar'iyah Kubra Mesir

menetapkan bahwa tuntutan klaim asuransi jiwa,

merupakan tuntutan yang tidak dibenarkan secara

syar'i, karena mengandung unsur yang tidak

diperbolehkan secara syariah.

Page 8: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

4. Fatwa Syekh Muhammad Bakhit Al-Muthi'i, Mufti Mesir,

pada tahun 1906 dalam risalahnya "Ahkam Sukarah" :

ا�,��ر�'�/+�و��وا��طر،ا��ررإ�/'ود+��ده��بوأن+��د،ا��(�ن0,دأن

Bahwa kontrak asuransi merupakan kontrak yang fasid. Dan

sebab kefasidannya adalah karena gharar (ketidak

jelasan) dan khatr (risiko) serta mengandung makna

qimar (perjudian).

Page 9: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

5. Fatwa Majlis A'la Lil Auqaf.

Majlis A'la secara terus menerus mengeluarkan keputusan

mengenai tidak bolehnya asuransi. Diantaranya

sebagaimana yang disampaikan Syekh Bakri Asyur As

Shorfi : Shorfi :

...�����طلا���سأ�وال(*�ونا�ذن�*م��ت�,<ا��ؤ��3ا�8ر*3إن

Sesungguhnya perusahaan asuransi secara hukum seperti

hukum orang-orang yang memakan harta manusia dengan

cara yang bathil.

Page 10: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

6. Syekh Abu Zahrah :

*�ن��أ�ا��(�ن،0,د�<��������8زھ�ا���ا�',ود�ن+��و�د�ا�,�@�3ا�4.�3ا��ذاھبأن،�و�0

2رأ�ور0�/������8ا��(�ن،��A*�3���4(ا3���4وا�8روطا�',ود+�ا!:ل)>�0دةوأنوا�C،��رع+�و�س�زم،���ا��زامو+���،��ل�0,دوأ��وا�,��ر،ا��رروھ���@زة، وا�C،��رع+�و�س�زم،���ا��زامو+���،��ل�0,دوأ��وا�,��ر،ا��رروھ���@زة،

�وأ������3،����ونطر+�+(�د+�،���واةو�ا��'�و�03�/>�@مأھ���ظر+�ھو�ل���ا����3د+<إ�*�ن�<...ا���ر�3ا!���ب>�م�<ا��(�نإ�/�د0و�رورةو�����3و�د��ر���س

�0���و�س��A@دة،ا4>راضا�8ر*�ت�0دا��4�.لو��@لو�نا��Aس،0�/ا��(�ن.زما�ر��أنا����ر���3ب�ن

Page 11: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Fatwa Ulama Tentang Asuransi

Para Ulama lainnya yang mengharamkan asuransi:

Syekh Ahmad Ibrahim Al-Faqih

Syekh Isawi Ahmad Isawi

Syekh Ahmad Al-Syarbashi

Syekh Abdullah Al-Qalqily (Mufti Jordania)

Syekh Abdus Satar Assayid

Syekh Fahruddin Al-Husni

Syekh Najmuddin Al-Wa'idz (Iraq)

Syekh Amjad Azzahawi

Syekh Sayid Zuhdi (Libanon)

Syekh Azmi Athiya (Libia)

Syekh Ahmad Al-Kharishi (Maroko), dll

Page 12: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Dalil Pengharaman Asuransi

Menurut para ulama, setidaknya terdapat 4 hal besar

diharamkannya asuransi, yaitu :

Asuransi mengandung unsur gharar.

Asuransi mengandung rihan & muqamarah (maisir).Asuransi mengandung rihan & muqamarah (maisir).

Asuransi mengandung unsur riba

Dalam terdapat aspek memakan harta manusia dengan

cara yang bathil (Aklu Amwalinnas Bil Bathil).

Page 13: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

1. Gharar Dalam Asuransi

Gharar adalah sesuatu yang tidak diketahui hasil (akhirnya), apakah akan

diperoleh atau tidak. Atau dengan bahasa lain, Gharar adalah

keraguan atas keberadaan objek suatu akad (antara ada dan tidak

ada).

Gharar merupakan bentuk muamalah yang dilarang dalam syariah

Islam, dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "

ر�ول �����ل ھر�رة أ���ن ������ (#��مرواه)ا�!رر ��� و�ن ا����ة ��� �ن و���م ���� ��

“Bahwa Rasulullah SAW melarang jual beli dengan melempar batu, danmelarang jual beli yang mengandung unsur gharar.” (HR. Muslim)

Setidaknya terdapat empat jenis gharar dalam praktek asuransi, yaitu

: Gharar fil wujud, Gharar fil hushul, Gharar fil miqdar dan Gharar fil

ajal.

Page 14: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

1. Gharar Dalam AsuransiGharar Fil Wujud

Yaitu ketidak jelasan ada atau tidaknya “klaim/ pertanggungan”

yang akan diperoleh nasabah dari perusahaan asuransi. Karena

keberadaan klaim/ pertanggungan tersebut terkait dengan ada

atau tidaknya resiko. Jika resiko terjadi, klaim didapatkan, dan

jika resiko tidak terjadi maka klaim tidak akan didapatkan.

Hal ini seperti pada jual beli hewan dalam kandungan sebelum

induknya mengandung. Meskipun si induk memiliki kemungkinan

mengandung. Karena hewan tersebut ada kemungkinan

mengandung dan ada kemungkinan juga tidak mengandung.

Page 15: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

1. Gharar Dalam Asuransi

Gharar dalam husul (merealisasikan)

Yaitu ketidak jelasan dalam memperoleh klaim/ pertanggungan, kendatipun wujudnya atau keberadaan klaim tersebut bisa diperkirakan, namun dalam mendapatkannnya terdapat ketidak jelasan.

Seperti seorang peserta, ia tidak mengetahui apakah akan Seperti seorang peserta, ia tidak mengetahui apakah akan mendapatkan klaim atau tidak. Karena bisa tidaknya mendapatkan klaim tergantung dari resiko yang menimpanya. Sementara pembayaran preminya adalah mutlak dan pasti, sedangkan mendapatkan klaimnya tidak pasti. Hal ini seperti yang terdapat dalam jual beli ikan di dalam laut, atau burung di udara. Wujudnya ada, namun memperolehnya belum tentu bisa.

Page 16: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

1. Gharar Dalam Asuransi

Gharar dalam miqdar (Jumlah Pembayaran) Yaitu ketidak jelasan dalam jumlah, baik jumlah premi yang dibayar oleh nasabah, maupun jumlah klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada nasabah.

Misalnya dalam asuransi jiwa, bisa jadi seorang nasabah membayar premi sebanyak 17 kali selama 17 tahun, namun ia tidak premi sebanyak 17 kali selama 17 tahun, namun ia tidak mendapatkan klaim sama sekali dikarenakan tidak adanya risiko yang menimpanya. Dan bisa juga seseorang baru bayar premi satu kali namun mendapatkan klaim (misalnya) Rp 50 juta, dikarenakan adanya resiko yang menimpa dirinya.

Demikian juga perusahaan bagi asuransi, dimana ia tidak tahu seberapa besar seroang nasabah membayar premi dan seberapa lama ia akan menerima klaim.

Page 17: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

1. Gharar Dalam Asuransi

Gharar dalam ajal (waktu)

Yaitu ketidak jelasan seberapa lama nasabah membayar premi. Karena bisa jadi seorang nasabah baru membayar satu kali kemudian mendapatkan klaim, bisa juga terjadi seorang nasabah belasan kali membayar premi namun tidak memperoleh apapun dari pembayarannya tersebut. Bahkan memperoleh apapun dari pembayarannya tersebut. Bahkan dalam asuransi jiwa (kematian), klaim sangat tergantung dengan ajal. Sementara ajal hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya.

Ketidakjelasan seperti ini adalah gharar, karena dapat merugikan salah satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya, serta menyandarkan sesuatu yang tidak jelas wujudnya (yaitu resiko). Karena resiko ada kemungkinan terjadi dan tidak terjadi.

Page 18: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

2. (Maisir) Dalam Asuransi

Dalam bahasa Arab, maisir memiliki beberapa padanan kata yang memiliki kemiripan makna, yaitu muqamarah/ qimar /dan rihan (ا��,��رة /ا�,��ر )

murahanah .(ا��راھ�3 /ا�رھ�ن )

Qimar lebih pada permainan (taruhan) antara sesama pemain. Misalkan pada balapan sepeda motor, dua orang saling bertaruhan masing-masing Rp. 1 juta. Yang menang akan mendapatkan satu juta dari lawannya, sementara yang kalah mengeluarkan satu juta untuk lawannya yang menang.

Sedangkan rihan merupakan taruhan yang dilakukan oleh para penontonnya yang saling menjagokan “jagonya” masing-masing, tanpa harus mereka ikut bermain. Jika taruhannya menang, ia mendapatkan uang. Namun jika “jago”nya kalah ia harus mengeluarkan uang.

Namun ada juga yang menyebutkan bahwa qimar lebih luas dibandingkan dengan maisir. Karena maisir lebih pada permainan judi yang dilakukan oleh ahli jahiliyah. Sedangkan qimar/ muqamarah mencakup segala bentuk dan jenis perjudian atau aktivitas untung-untungan.

Page 19: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

2. (Maisir) Dalam Asuransi

Dalam asuransi, nasabah "wajib" membayar premi kepada pihak asuransi. Sementara pihak asuransi belum tentu memberikan klaim kepada nasabah tersebut. Karena klaim sangat tergantung dengan resiko. Sedangkan resiko ada kemungkinan terjadi dan kemungkinan tidak terjadi. Sehingga dalam asuransi terjadi adanya keharusan/ kepastian membayar premi untuk klaim yang belum tentu terjadi. Jika terjadi resiko maka klaim dibayarkan, namun jika tidak ada resiko maka klaim tidak dibayarkan. resiko maka klaim tidak dibayarkan.

Demikian juga dari sisi perusahaan, dimana perusahaan memiliki keharusan melakukan pembayaran (baca ; klaim) sebagai konpensasi dari terjadinya sesuatu (resiko) pada nasabahnya. Sementara resiko tersebut tidak pasti; bisa terjadi dan bisa juga tidak. Sehingga perusahaan bisa untung besar jika nasabah yang klaim jumlahnya sedikit. Namun perusahaan bisa rugi besar jika banyak nasabahnya yang klaim. Dan penyebab adanya klaim adalah sesuatu yang tidak pasti; yaitu resiko.

Page 20: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

3. Riba Dalam Asuransi

Secara bahasa, riba ( ا�ر��) berarti ziyadah ’yaitu ‘tambahan (ا�ز�دة )Dan dilihat dari sudut pandang tehnis, riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil.

Dari segi istilah, menurut Dr. Yusuf Al-Qardhawi riba adalah ‘Setiap pinjaman yang di dalamnya disyaratkan adanya tambahan tertentu.’ Sedangkan menurut ulama Hambali, riba adalah ‘kelebihan suatu harta tanpa penggantian di dalam suatu kontrak tertentu.’ Sedangkan menurut ulama Hambali, riba adalah ‘kelebihan suatu harta tanpa penggantian di dalam suatu kontrak pertukaran harta dengan harta.

Sebagai tambahan, Syekh Muhammad Abduh mendefiniskan riba dengan; ‘penambahan-penambahan yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu telah ditentukan.’

Page 21: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

3. Riba Dalam Asuransi

Secara garis besar riba terbagi dua :1. Riba Nasi’ah

Nasi’ah berasal dari kata nasa’a yang berarti menunda, menangguhkan atau menunggu dan merujuk pada waktu yang diberikan kepada peminjam untuk membayar kembali pinjamannyadengan imbalan ‘tambahan’ atau premium. Jadi Riba Nasi’ah sama

dengan bunga yang dikenakan atas pinjamandengan bunga yang dikenakan atas pinjaman

2. Riba Fadhl

Dari segi bahasa, fadhl adalah ‘lebihan’. Sedangkan dari istilah ribafadhl adalah, lebihan atau penambahan kuantitas dalam transaksipertukaran atau jual beli barang yang jenisnya sama, seperti emasdengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum dsb, yang jumlahnya tidak sama.

Page 22: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

3. Riba Dalam Asuransi

Dalam asuransi (konvensional), riba terjadi sebagai berikut ;

Adanya pertukaran antara uang dengan uang, dengan jumlah yang tidaksama, yaitu dis satu sisi premi yang dibayar oleh nasabah, dan di sisiyang lain klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi. Jumlah premiyang dibayarkanpun tidak sama dengan jumlah klaim yang diterima. Sehingg dalam hal ini terjadi pertukaran antara uang dengan uang(barang sejenis) dengan jumlah yang tidak sama (riba fadhl). (barang sejenis) dengan jumlah yang tidak sama (riba fadhl).

Serah terima uangnya pun (antara premi yang dibayarkan dengan klaimyang diterima) tidak dalam waktu yang bersamaan, melainkan setelahwaktu tertentu. Sementara pertukaran barang sejenis dengan waktuyang tidak bersamaan adalah masuk dalam kategori Riba Nasi’ah.

Investasi dana yang terkumpul yang bersumber dari pembayaran premitertanggung (peserta), pada tempat-tempat yang ribawi.

Page 23: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

4. Mangambil Harta Dengan Cara Yang Bathil

Mengambil (memakan) harta manusia dengan cara yang bathil biasanya

terjadi karena :

Tidak sahnya akad, karena mengandung unsur yang diharamkan, seperti

maisir, riba dan gharar.

Adanya pengambilan harta orang yang lain dengan cara yang tidakAdanya pengambilan harta orang yang lain dengan cara yang tidak

sesuai dengan syariah Islam. Seperti pada beberapa asuransi

terdapat istilah "dana hangus", yang disebabkan karena pengunduran

diri dari kepesertaan asuransi, atau karena sebab lainnya (saving

produk). Padahal dana tersebut pada hakekatnya adalah milik

nasabah, dan sepatutnya dikembalikan kepada nasabah. Namun yang

terjadi, dana tersebut diambil secara sepihak oleh pihak asuransi.

Page 24: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Asuransi Dan Maqashidus SyariahMaqashidus Syariah� ا�������� ����� ا

�� ��� اMemelihara

Agama

��� ��� اMemelihara

Jiwa

��� ��� اMemelihara Keturunan

�� ��� اMemelihara

Akal

��� ا ��لMemelihara

Harta

Secara Filosofi Asuransi Sangat Sesuai Dengan Maqashidus Syariah

Yang Harus Dihindari

Gharar Maisir Riba Risywah Dzulmun

Perlu Adanya Proses Tafriq Bainal Halal Wal Haram

Page 25: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Asuransi Dan Maqashidus Syariah

Kendatipun secara sistem operasional, asuransi bertentangan dengansyariah Islam, karenan mengandung unsur-unsur yang diharamkan, namun sesungguhnya secara filosofi dan tujuannya (maqashidnya) asuransi tidak bertentangan dengan syariat Islam. Karena bertujuanmemberikan perlindungan terhadap jiwa manusia, akal, harta bendadan keturunan.

Dan salah satu tujuan dasar dari Syariah Islam (maqashidus syariah) Dan salah satu tujuan dasar dari Syariah Islam (maqashidus syariah) adalah memelihara dan menjaga harta, keluarga, keturunan dan akaldari kehancuran, kemusnahan & kehilangan. Dan secara konsep, asuransi sangat tepat dalam konsep pemeliharaan terhadap jiwa, harta & keluarga tersebut.

Oleh karenanya perlu dibuat sebuah konsep asuransi alternatif, yang secara maqashid memiliki tujuan yang sejalan dengan maqashidussyariah, sekaligus secara sistem operasional tidak bertentangandengan syariah Islam.

Page 26: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Konsep Dasar Asuransi Syariah

Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak

melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang

memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu

melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar(penipuan), maysir (perjudian), riba, dzulm (penganiayaan), risywah(suap), barang haram dan maksiat.

(Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 TentangPedoman Umum Asuransi Syariah)

Page 27: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Konsep Dasar Asuransi Syariah

Secara umum asuransi konvensional menggunakan sistem tabaduli (transfer of

risk), dimana resiko nasabah dipindahkan kepada perusahaan asuransi,

dengan konpensasi nasabah tersebut harus membayar sejumlah uang tertentu

(premi) kepada pihak asuransi. Dalam sistem seperti ini terjadi unsur gharar,

riba dan maisir, yang diharamkan dalam syariah Islam.

Sedangkan konsep asuransi syariah, adalah menggunakan sistem ta'awuni

(sharing of risk), dimana antara sesama nasabah berkontribusi (infak/

tabarru') dengan sejumlah dana tertentu yang ditujukan untuk 'menolong'

nasabah yang lainnya yang tertimpa musibah. Kontribusi dana nasabah

dimasukkan dalam akun khusus (tabarru' fund), dan perusahaan asuransi

syariah tidak berhak sedikitpun mengambil atau memanfaatkan dana tersebut.

Sehingga dalam konsep seperti ini tidak terjadi gharar, riba dan maisir,

bahkan mengimplementasikan konsep wata'awanu alal birri wattaqwa.

Page 28: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Konsep Dasar Asuransi Syariah

Risk-Sharing Based

(Ta’awuni)

Dimana antara sesama

peserta bertabarru’ untuk

saling memikul resiko bila

salah satu atau lebih

Pool of

Tabarru’ Fund

salah satu atau lebih

tertimpa musibah.

Catatan : Bahwa peserta

bertabarru’ kepada sesama

peserta, dan bukan

bertabarru’ kepada

perusahaan asuransi syariah.

Page 29: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Konsep Dasar Asuransi Syariah

Akad Tijari : Wakalah

bil ujrah,

Mudharabah, ijarah

dsb.

Akad antara (kumpulan) peserta dengan Takaful untuk mengelola kumpulan dana

tabarru' tersebut adalah dengan akad tijari. Dan oleh karenanya Takaful

diperkenankan mengambil ujrah atas pengelolaan tersebut.

Dalam hubungan seperti ini akad yang digunakan adalah : wakalah bil ujrah, ijarah,

mudharabah musytarakah dsb. Dalam akad ini Takaful bertindak hanya sebagai

operator/ wakil untuk mengelola resiko nasabah. Dan oleh karenanya Takaful tidak

berhak sedikitpun mengambil dana tabarru' tersebut, selain ujrah yang disepakati

bersama antara nasabah dengan Takaful

Page 30: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Konsep Dasar Asuransi Syariah

Investasi dengan skim : Mudharabah, Wakalah

bil ujrah, dsb

Hasil Hasil Investasi

Dana tabarru’ diinvestasikan oleh Takaful dalam

investasi yang sesuai dengan syariah dengan skim

mudharabah/ mudharabah musytarakah. Hasil dari

investasi tersebut dibagi berdasarkan akad yang

digunakan. (Mudharabah dengan bagi hasil,

wakalah dengan fee/ ujrah)

Page 31: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

AsuransiAsuransi DalamDalam LiteraturLiteratur IslamIslam

Dalam literatur klasik fiqh Islam, terdapat beberapa akad yang dalam beberapa sisi memiliki kemiripan dengan sistem asuransi syariah yang tentunya memiliki corak dan warna keislaman (ta'awuni), diantaranya adalah :

1. Nidzam Aqilah 1. Nidzam Aqilah

2. Al-Qasamah

3. Al-Muwalah

4. At-Tanahud

5. Aqdul Hirasah

6. Dhaman Khatr At-Thariq

Page 32: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

NidzamNidzam AlAl--AqilahAqilah

ا�&���%ا�&���%�ظ�م�ظ�مAl-Aqilah ( 3�ا�'�> ) yaitu saling memikul atau bertanggung jawab untuk

keluarganya. Jika salah seorang dari anggota suatu suku terbunuh olehanggota satu suku yang lain, maka pewaris korban akan dibayar denganuang darah (diyat) sebagai konpensasi oleh saudara terdekat daripembunuh. Saudara terdekat dari pembunuh disebut aqilah. Lalumereka mengumpulkan dana (al-kanzu) yang diperuntukkan membantukeluarga yang terlibat dalam pembunuhan tidak disengaja.

Ibnu Hajar Al-Asqolani mengemukakan bahwa sistem Aqilah ini diterimaIbnu Hajar Al-Asqolani mengemukakan bahwa sistem Aqilah ini diterimadan menjadi bagian dari hukum Islam. Hal ini terlihat dari hadits yang menceritakan pertengkaran antara dua wanita dari suku Huzail, dimana salah seorang dari mereka memukul yang lainnya dengan batuhingga mengakibatkan kematian wanita tersebut dan juga bayi yang sedang dikandungnya. Pewaris korban membawa permasalahantersebut ke Pengadilan. Rasulullah memberikan keputusan bahwakonpensasi bagi pembunuh anak bayi adalah membebaskan budak, baiklaki-laki maupun wanita. Sedangkan konpensasi atas membunuh wanitaadalah uang darah (diyat) yang harus dibayar oleh Aqilah (saudarapihak ayah).

Page 33: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

NidzamNidzam AlAl--AqilahAqilah

ا�&���%ا�&���%�ظ�م�ظ�مDalam sebuah riwayat digambarkan

ر�� ھررة أ◌�� 0ن JK ��0 ت >�ل��ط���+�و��+,��������ر ا!�رىإ�داھ��+ر�ت ھذل �ن ا�رأ��ن ا>��

M�� إ�/+���:�وا Jا��/J�: JK ��ة �����د3 أنJ +,�/و��Jم 0 Jدة أو 0�د 2رو>�/و� J3 أنا��رأة د/�0����<�0

)ا����ريرواه(Dari Abu Hurairah ra berkata, Dua orang wanita dari Suku Huzail berselisih, Dari Abu Hurairah ra berkata, Dua orang wanita dari Suku Huzail berselisih, kemudian salah seorang wanita tersebut melempar batu ke wanita yang lainnyahingga mengakibatkan kematian wanita tersebut beserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris wanita yang meninggal tersebut mengadukan keRasulullah SAW, maka Rasulullah SAW memutuskan ganti rugi dari pembunuhanterhadap tersebut dengan pembebasan seorang budak laki-laki atauperempuan, dan memutuskan gantu rugi kematian wanita tersebut degnanuang darah (diyat) yang dibayarkan oleh aqilahnya (kerabat dari orang tua laki-laki). (HR. Bukhari)

Page 34: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

AlAl--QasamahQasamah����� ا �����ا

Yaitu sebuah konsep perjanjian yang berhubungan denganmanusia. Sistem ini melibatkan usaha pengumpulan danadalam sebuah tabungan atau pengumpulan uang iurandari peserta atau majlis. Manfaatnya akan dibayarkankepada ahli waris yang dibunuh jika kasus pembunuhanitu tidak diketahui siapa pembunuhnya atau tidak adaitu tidak diketahui siapa pembunuhnya atau tidak adaketerangan saksi yang layak untuk benar-benar secarapasti mengetahui siapa pembunuhnya.

Page 35: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

AlAl--MuwalatMuwalat

ا��وا�ةا��وا�ة

Al-Muwalat yaitu perjanjian jaminan, dimana seorang

penjamin menjamin seseorang yang tidak memiliki waris

dan tidak dikeketahui ahli warisnya. Penjamin setuju

untuk menanggung bayaran dia, jika orang yang dijamin

tersebut melakukan jinayah. Apabila orang yang dijamintersebut melakukan jinayah. Apabila orang yang dijamin

meninggal, maka penjamin boleh mewarisi hartanya

sepanjang tidak ada ahli warisnya.

(Az Zarqa’ dalam Aqdud Ta’min).

Page 36: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

AtAt--TanahudTanahud

ا����ھدا����ھدTanahud merupakan ibarat dari makanan yang dikumpulkan daripara peserta safar yang dicampur menjadi satu. Kemudianmakanan tersebut dibagikan pada saatnya kepada mereka, kendati mereka mendapatkan porsi yang berbeda-beda.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Marga Asy’ari (Asy’ariyin) ketika keluarganya mengalami kekurangan makanan, makamereka mengumpulkan apa yang mereka miliki dalam satukumpulan. Kemudian dibagi diantara mereka secara merata. kumpulan. Kemudian dibagi diantara mereka secara merata. Mereka adalah bagian dari kami dan kami adalah bagian darimereka.” (HR. Bukhari)

Dalam kasus ini, makanan yang diserahkan bisa jadi sama kadarnyaatau berbeda-beda. Begitu halnya dengan makanan yang diterima, bisa jadi sama porsinya atau berbeda-beda.

Page 37: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

AtAt--TanahudTanahud

ا����ھدا����ھد

Dalam Atta’rifat, karya Imam Al-Jurjani (hal 93), dikatakan :

إخراج كل واحد من الرفقة نفقة على قدار نفقة صاحبه: لتناهد ا

Teks Hadits Tentang Tanahud :

أو قل طعام عياهلم بالمدينة مجعوا ما كان عندهم يف ثـوب زو عن أيب موسى قال قال النيب صلى الله عليه وسلم إن األشعريني إذا أرملوا يف الغ هم نـهم يف إناء واحد بالسوية فـهم مين وأنا منـ (رواه البخاري(واحد مث اقـتسموه بـيـ

Dari Abu Musa ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Marga Asy’ari(Asy’ariyin) ketika keluarganya mengalami kekurangan makanan, makamereka mengumpulkan apa yang mereka miliki dalam satu kumpulan.

Kemudian dibagi diantara mereka secara merata. Mereka adalah bagian darikami dan kami adalah bagian dari mereka.” (HR. Bukhari)

Page 38: Asuransi Dalam Tinjauan Hukum Islam - Asuransi Takaful Umum · menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum asuransi dalam ... dan rihan/ ةر, ... menurut

Kو/��'�/����:وابوأ0�مأ0ا�'���نربOوا���د