audit kinerja 1-pertemuan 2
TRANSCRIPT
Click to edit Master subtitle style
Audit Kinerja Pada Sektor Publik5/14/12
OUTLINE II1. 2. 3. 4.
PENGUKURAN KINERJA KOMPONEN KARAKTERISTIK TUJUAN
5/14/12
Definisi
KINERJA : Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi
5/14/12
DefinisiPENGUKURAN KINERJA : proses
penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi efisiensi, kualitas, hasil kegiatan, dan efektivitas (Robertson, 2002)
Aktivitas
penilaian pencapaian targettarget tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi (Lohman, 2003) 5/14/12
Pengukuran Kinerja Sektor Publik Secara
umum kinerja di sektor publik lebih sulit untuk dikuantifikasi dibandingkan dengan sektor privat karena sebagian besar hasil kinerja bersifat kualitatif. adalah peningkatan keamanan, perbaikan mutu kesehatan, atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Contohnya
Kesulitan
dalam menguantifikasi 5/14/12 kinerja merupakan salah satu
Tujuan pengukuran kinerja pada sektor publik
5/14/12
Pengukuran Kinerja Balance
Score Card : aspek finansial & nonfinansial (4 perspektif : finansial, pelanggan, proses internal, & inovasi & pembelajaran) for money
Value
5/14/12
Konsep Pengukuran KinerjaBiayaEkonomi
Input Value for Money Efisien si Proses OutputEfektivitas
Outcome5/14/12
M. Mahsun menambahkan 2 faktor untuk sektor publik yaitu : Benefit Impact
5/14/12
Indikator Kinerja Critical Key
Success Factors (CSF)
Performance Indicator (KPI)
5/14/12
Economy (Spending Less) Economy
(ekonomi atau kehematan) merupakan aspek kinerja yang berkaitan dengan input, yang umumnya mengacu pada kegiatan pengadaan sumber daya. berkaitan erat dengan penyediaan sumber daya dalam jumlah dan mutu yang tepat, dengan biaya serendah mungkin. ekonomi bersifat relatif
Ekonomi
5/14/12 Konsep
Efficiency (Spending Well) Secara
sederhana, efficiency (efisiensi) merupakan perbandingan antara output dan input. organisasi dapat dikatakan efisien apabila organisasi tersebut:dengan menggunakan input tertentu; lebih rendah dari yang seharusnya;
Suatu
1. Menghasilkan output yang lebih besar 2. Menghasilkan output tetap untuk input yang 3. Menghasilkan produksi yang lebih besar dari
5/14/12 penggunaan
sumber dayanya;
Effectiveness (Spending Wisely) Effectiveness Norman
(efektivitas) merupakan hubungan antara outcome dan input. Flynn (1977) menyatakan bahwa terdapat 2 kategori outcome, yaitu perubahan kondisi (change in state) dan perubahan perilaku (change in behaviour). satu contoh perubahan kondisi adalah perbaikan mutu kesehatan masyarakat atau kebersihan air.
Salah
5/14/12
Perluasan konsep 3E pada Sektor Publik Dalam
sektor publik, konsep 3E (economy, efficiency, effectiveness) perlu diperluas dengan E yang ke-4, yaitu equaty (keadilan). berarti bahwa semua masyarakat mempunyai kesempatan yang samauntuk memperoleh pelayanan, tanpa diskriminasi atau hak istimewa bagi kelompok tertentu.
Keadilan
Prinsip
keadilan berkaitan dengan 5/14/12 kesetaraan (equality), yaitu prinsip
Click to edit Master subtitle style Kompetensi auditor dan manajemen
kinerja
audit
BAB 5
5/14/12
Kompetensi Auditor dan Manajemen Audit Kinerja Kompetensi
auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit kinerja dengan benar. Kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang auditor kinerja berbeda dengan kompetensi auditor keuangan. tiga macam kompetensi auditor kinerja, yaitu mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus. memperoleh keahlian tersebut
Terdapat
Untuk 5/14/12
Mutu PersonalDalam menjalankan tugasnya, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, seperti:1. 2. 3. 4. 5.
Rasa ingin tahu (inquisitive); Berpikiran luas (broad-minded); Mampu menangani ketidakpastian; Mampu menerima bahwa tidak ada solusi yang mudah;
Menyadari bahwa beberapa temuan 5/14/12 dapat bersifat subjektif; dan
Pengetahuan Umum Seorang
auditor harus memiliki pengetahuan umum untuk memahami entitas yang diaudit dan membantu pelaksanaan audit. dasar ini meliputi kemampuan untuk melakukan review analitis (analytical review), pengetahuan teori organisasi untuk memahami suatu organisasi, pengetahuan auditing, dan pengetahuan tentang sektor publik.
Pengetahuan
5/14/12
Keahlian Khusus Keahlian
khusus yang harus dimiliki oleh auditor kinerja antara lain keahlian untuk melakukan wawancara, kemampuan membaca cepat, statistik, keterampilan menggunakan komputer (minimal mampu mengoperasikan word processing dan spread sheet), serta kemampuan menulis dan mempresentasikan laporan dengan baik.
5/14/12
Manajemen Audit KinerjaPerencanaan Perencanaan
yang dimaksud dalam uraian bab ini adalah perencanaan pada tingkat lembaga audit. tingkat lembaga audit terdiri atas perencanaan strategis dan perencanaan operasional, sebagaimana tampak pada figur 5.1.
Perencanaan
5/14/12
Perencanaan Tingkat Lembaga Audit
5/14/12
Pengorganisasian Audit KinerjaTerdapat beberapa jenis pengorganisasian audit kinerja dalam suatu lembaga audit. Fungsi
5/14/12
audit kinerja dilekatkan pada masing-masing unit pelaksana audit yang ada. Contoh lembaga audit yang menggunakan pendekatan ini dalam pengorganisasian audit kinerja adalah Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan United State Government Accountability Office (U.S. GAO).
Pelaksanaan Pelaksanaan
audit kinerja yang dilakukan oleh tim audit meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut audit kinerja yang akan dibahas secara mendalam di BAB 7 sampai dengan BAB 18.
5/14/12
Pengendalian
Untuk menjamin mutu pelaksanaan audit, maka perlu ditetapkan penjaminan mutu, pengendalian mutu, dan monitor atas program audit.1. Penjaminan mutu (quality assurance) meliputi
kebijakan, sistem, dan prosedur yang disusun oleh lembaga audit untuk memelihara standar yang tinggi dari kegiatan audit. pada persyaratan yang harus dipenuhi dalam manajemen audit individual. Prosedur quality control harus dirancang dengan baik untuk memastikan bahwa semua audit dilaksanakan sesuai dengan standar audit. Tujuan dari quality control mengacu pada: 5/14/122. Pengendalian mutu (quality control) mengacu
3. Monitor atas Program Audit
Lembaga audit perlu mengambangkan indikator kinerja yang tepat untuk mengukur keberhasilan program audit kinerja (seperti biaya, jangka waktu, tonggak pencapaian/milestone, dan hasil) serta memonitor pelaksanaan audit. Pemeliharaan informasi kinerja akan memudahkan lembaga audit untuk menentukan keberhasilan pencapaian tujuan program audit kinerja dan memberikan dasar bagi pengukuran kinerja setiap waktu.
5/14/12
Click to Audit Kinerja Siklus edit Master subtitle style
BAB 6
5/14/12
Siklus Audit Kinerja Siklus
audit kinerja akan menggambarkan tahapan atau urutan kegiatan yang harus dilalui dalam suatu audit kinerja. nama (istilah) dan penerapan pada tahap-tahap audit tidak selalu sama antara lembaga audit yang satu dan lembaga audit yang lain.
Pemberian
Meskipun
tidak ada keseragaman mengenai tahapan dan istilah dalam proses audit kinerja, tujuan dan kegiatan 5/14/12
Perencanaan Tingkat Tim: Survei Pendahuluan Tujuan
utama survei pendahuluan adalah untuk memperoleh informasi yang bersifat umum mengenai semua bidang dan aspek dari entitas yang diaudit serta kegiatan dan kebijakan entitas, dalam waktu yang relattif singkat. survei pendahuluan berguna untuk memberikan pertimbangan mengenai perlu atau tidaknya audit dilanjutkan ke tahap pengujian terinci.
Hasil
5/14/12
Pelaksanaan
Pelaksanaan audit kinerja juga dikenal sebagai pengujian terinci. Tahap pengujian terinci merupakan kelanjutan dari survei pendahuluan. Arahan mengenai apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannyayang diberikan oleh survei pendahuluandituangkan dalam program pengujian terinci. Dengan demikian, efisiensi dan efektivitas pengujian terinci sangat ditentukan oleh hasil survei pendahuluan. Tujuan utama pengujian terinci adalah:1. 2.
Menilai apakah kinerja entitas yang diaudit sesuai dengan kriteria; Menyimpulkan apakah tujuan-tujuan audit tercapai;
5/14/12 Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki 3.
Pada tahap pengujian terinci, auditor akan:1. 2. 3. 4.
Mengumpulkan dan menguji bukti audit yang kompeten dan relevan; Menyusun kertas kerja; Menyusun dan mengomunikasikan temuan audit; serta Menyusun dan mendistribusikan laporan hasil audit.
5/14/12
Laporan
audit berfungsi untuk mengomunikasikan hasil audit kepada semua tingkat organisasi auditee maupun lembaga legislatif yang memberikan mandat audit. penyusunan laporan adalah untuk menghindari salah tafsir antara auditor dan auditee, memudahkan pelaksanaan tindak lanjut, dan menjadi salah satu alat pengendali sosial (social controli).
Tujuan
5/14/12
Tindak lanjut Audit
kinerja dilaksanakan untuk mengadakan perbaikan terhadap kinerja entitas yang diaudit melalui pembberian rekomendasi. bertanggung jawab memantau sejauh mana rekomendasi dilaksanakan oleh auditee.
Auditor
Tujuan
utama tindak lanjut audit adalah untuk meyakinkan auditor bahwa auditee telah memperbaiki kelemahan yang telah diidentifikasi. 5/14/12