autoimun

2
GU Autoimunitas merupakan penyakit sistem imun , baik secara humoral (antibodi) maupun imunitas sel perantara, yang menghasilkan kerusakan jaringan oleh reaksi terhadap antigennya sendiri. Pada penyakit autoimun sel-T menganggap sel tubuhnya sendiri sebagai antigen asing dan berusaha untuk mengeluarkannya dari tubuh sehingga menyerang selnya sendiri (Benson dan Pernoll, 2008). Autoimun dikenal sejak 150 tahun yang lalu dan meningkat sejak tahun 1970 karena sarana diagnostik yang lebih baik. Diagnosis penyakit autoimun ditegakkan apabila keadaan autoimun berhubungan denga pola gejala dan tanda klinik yang dikenali. Keadaan autoimun biasanya ditetapkan berdasarkan deteksi adanya antibodi yang khas dalam sirkulasi penderita. Penyakit ini menyerang pada semua umur dan paling banyak meneyerang pada penderita umur 15-45 tahun (Branch dan Porter, 2000). ETI Reaksi autoimun dapat dipicu oleh beberapa hal, yaitu: a. Senyawa dibadan dilepaskan ke aliran darah. Senyawa yang ada di badan anormalnya di batasi di area tertentu (disembunyikan dari sistem kekebalan tubuh) dilepaskan ke aliran darah. Contohnya pukulan ke mata bisa membuat cairan di bola mata dilepaskan ke dalam aliran darah. Cairan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menegenali mata sebagai benda asing yang menyerangnya b. Senyawa normal ditubuh berubah. Contohnya Virus dapat masuk dan mengubah sel di badan. Sel yang ditulari virus merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerangnya c. Senyawa asing yang menyerupai senyawa badan memasuki badan sehingga sistem kekebalan tubuh dapat menjadikan senyawa badan mirip seperti bahan asing sebagai sasarannya. Contohnya bakteri penyebab sakit kerongkongan mempunyai beberapa antigen yang mirip dengan sel jantung manusia, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang jantung orang sesudah sakit kerongkongan, reaksi ini merupakan bagian dari demam rheuimatik dan jarang terjadi d. Sel yang mengontrol produksi antibodi seperti limfosit B rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang selnya sendiri

Upload: jamie-alvarado

Post on 04-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

autoimun

TRANSCRIPT

GUAutoimunitas merupakan penyakit sistem imun , baik secara humoral (antibodi) maupun imunitas sel perantara, yang menghasilkan kerusakan jaringan oleh reaksi terhadap antigennya sendiri. Pada penyakit autoimun sel-T menganggap sel tubuhnya sendiri sebagai antigen asing dan berusaha untuk mengeluarkannya dari tubuh sehingga menyerang selnya sendiri (Benson dan Pernoll, 2008). Autoimun dikenal sejak 150 tahun yang lalu dan meningkat sejak tahun 1970 karena sarana diagnostik yang lebih baik. Diagnosis penyakit autoimun ditegakkan apabila keadaan autoimun berhubungan denga pola gejala dan tanda klinik yang dikenali. Keadaan autoimun biasanya ditetapkan berdasarkan deteksi adanya antibodi yang khas dalam sirkulasi penderita. Penyakit ini menyerang pada semua umur dan paling banyak meneyerang pada penderita umur 15-45 tahun (Branch dan Porter, 2000).ETIReaksi autoimun dapat dipicu oleh beberapa hal, yaitu:a. Senyawa dibadan dilepaskan ke aliran darah. Senyawa yang ada di badan anormalnya di batasi di area tertentu (disembunyikan dari sistem kekebalan tubuh) dilepaskan ke aliran darah. Contohnya pukulan ke mata bisa membuat cairan di bola mata dilepaskan ke dalam aliran darah. Cairan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menegenali mata sebagai benda asing yang menyerangnyab. Senyawa normal ditubuh berubah. Contohnya Virus dapat masuk dan mengubah sel di badan. Sel yang ditulari virus merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerangnyac. Senyawa asing yang menyerupai senyawa badan memasuki badan sehingga sistem kekebalan tubuh dapat menjadikan senyawa badan mirip seperti bahan asing sebagai sasarannya. Contohnya bakteri penyebab sakit kerongkongan mempunyai beberapa antigen yang mirip dengan sel jantung manusia, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang jantung orang sesudah sakit kerongkongan, reaksi ini merupakan bagian dari demam rheuimatik dan jarang terjadid. Sel yang mengontrol produksi antibodi seperti limfosit B rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang selnya sendiriPenyakit autoimun timbul akibat patahnya toleransi kekebalan diri dan dipengaruhi multi fakto. Faktor yang bersifat predisposisi atau kontributif adalah:a. Genetik. Haplotipe HLA tertentu meningkatkan risiko penyakit autoimunb. Gender, wanita lebih sering daripada priac. Infeksi virus seperti Epstein-Barr, mikoplasma, streptokok, klebsiella, malaria dlld. Sifat autoantigen, yaitu enzim dan protein (heat shock protein) sebagai antigen sasarn dan bereaksi silang dengan antigen mikrobaPATOMANIFES KLINISMANIFES ORALREFERENSI KG

REFERENSIBehrman, R, E. Kliegman, R, M. Arvin, A, M. 2006. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. EGC: JakartaBenson, C, R. Pernoll, M, L. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Edisi Kesembilan. EGC: JakartaBranch, D., Porter, T. 2000. Autoimun Disease. W.B Saunders: New York. 853-884Manuaba, I, A, C. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. EGC: JakartaSubowo,2013Tambayong, J. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. EGC: Jakarta