bab 1 mal oklution

Upload: kumala-sari-makatita

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Bab 1 Mal Oklution

    1/2

    2

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Gigi dan mulut merupakan infestasi yang berharga bagi kesehatan manusia.

    Gigi berperan pada proses pengunyahan, berbicara dan penampilan. Berbagai

     penyakit maupun kelainan gigi dan mulut dapat mempengaruhi berbagai fungsi

    rongga mulut. Salah satunya adalah kelainan susunan gigi yang disebut maloklusi

    (Laguhi dkk, 2014)

    Maloklusi adalah suatu bentuk oklusi yang menyimpang dari bentuk standar

    yang diterima sebagai bentuk normal. Oklusi dikatakan normal jika susunan gigi

    dalam lengkung teratur degan baik serta terdapat hubungan yang harmonis antara

    gigi atas dan gigi bawah. Maloklusi sebenarnya bukan suatu penyakit tetapi bila

    tidak dirawat dapat menimbulkan gangguan pada fungsi pengunyahan, penelanan,

     bicara, dan keserasian wajah yang berakibat pada ganguan fisik maupun mental

    (Laguhi dkk, 2014)

    Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun

    2013, sebanyak 14 provinsi mengalami masalah gigi dan mulut, yaitu 25,9%.

    Prevalensi maloklusi di Indonesia juga masih sangat tinggi, yaitu sekitar 80% dari

     jumlah penduduk. Hal ini ditambah dengan tingkat kesadaran perawatan gigi yang

    masih rendah dan kebiasaan buruk seperti mengisap ibu jari atau benda-benda lain

    sehingga jumlah dan keparahan maloklusi akan terus meningkat (Riskesdas, 2013).

    Penelitian yang dilakukan oleh Rosani pada pasien ortodontik Rumah Sakit

    Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin (RSGM UNHAS)

    menunjukkan bahwa 40% pasien mengalami maloklusi. Penelitian yang dilakukan

    oleh Astuti pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kecamatan

    Malalayang tahun 2011 menunjukkan bahwa siswa yang mengalami maloklusi

    sebesar 60,2% dan yang mengalami oklusi normal 2,2% (Laguhi dkk, 2014).

    Maloklusi dapat mengakibatkan terjadinya rasa tidak nyaman saat mengunyah,

    gangguan bicara, gangguan estetik, nyeri pada TMJ dan juga mengakibatkan nyeri

     pada kepala dan leher. Pada gigi yang berjejal dapat mengakibatkan kesulitan

    dalam pembersihan dan pengunyahan, serta dapat mengakibatkan rasa sakit pada

  • 8/17/2019 Bab 1 Mal Oklution

    2/2

    3

    TMJ. Maloklusi juga dapat mempengaruhi kejelasan bicara seseorang dan terjadi

    hambatan dalam mengucapkan huruf p, b, s, z, t, dan n (Laguhi dkk, 2014).

    Mengingat banyaknya masalah yang dapat di timbulkan dari maloklusi tersebut,

    maka di perlukan suatu pencegahan maupun penatalaksanaan yang komprehensif,

     baik tatalaksana keperawatan maupun medis.

    1.2  Tujuan

    1.2.1  Tujuan Umum

    Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep teori dan

    asuhan keperawatan pada klien dengan maloklusi.

    1.2.2 

    Tujuan Khusus

    a.  Menjelaskan oklusi pada gigi.

     b.  Menjelaskan definisi maloklusi.

    c.  Menjelaskan etiologi maloklusi. 

    d.  Menjelaskan klasifikasi maloklusi.

    e.  Menjelaskan patofisiologi maloklusi. 

    f. 

    Menjelaskan manifestasi klinis maloklusi. 

    g.  Menjelaskan pemeriksaan diagnostik maloklusi.

    h.  Menjelaskan komplikasi dari maloklusi.

    i.  Menjelaskan penatalaksanaan maloklusi. 

     j.  Menjelaskan management keperawatan maloklusi.

    k. 

    Menjelaskan pencegahan maloklusi.

    l.  Menjelaskan WOC (Web Of Cautation) maloklusi.

    m. 

    Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan malokusi.