bab 1 pendahuluan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2006-2-01087-ti-bab 1.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini,
perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong
munculnya banyak persaingan, apalagi menjelang era pasar bebas persaingan
yang harus dihadapi bukan hanya dengan sesama perusahaan di dalam negeri
tetapi juga dengan perusahaan dari luar negeri.
Agar dapat bersaing dan memenuhi kebutuhan dari konsumennya, setiap
perusahaan harus melakukan perbaikan proses secara terus menerus (Continuous
Process Improvement). Perbaikan secara terus menerus tersebut dapat dilakukan
dengan cara memperhatikan kualitas dari barang-barang yang mereka produksi
serta memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan. Pelayanan yang baik
tersebut dapat ditunjukan salah satunya adalah dengan memperhatikan ketepatan
waktu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
PT. Setia Pratama Lestari Pelletizing (PT. SPLP) merupakan anak
perusahaan dari PT. Supreme Cable Tbk (PT. Sucaco Tbk). Perusahaan ini
memproduksi PVC Compound yang dipakai untuk selubung kabel dan selubung
isolasi. Perusahaan ini harus selalu melakukan perbaikan dan pengembangan
2
secara berkelanjutan guna menjaga kepercayaan dan kepuasan konsumen.
Perbaikan dan pengembangan secara berkelanjutan yang dilakukan perusahaan
antara lain dengan menjaga kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman
produk-produk pesanan kepada konsumen.
Untuk menjaga ketepatan waktu pengiriman produk-produk pesanan
kepada konsumen, PT. SPLP perlu memperhatikan agar proses produksi mereka
juga dapat tepat waktu (Just in Time), dan agar proses produksi dapat berlangsung
tepat waktu perusahaan juga perlu memperhatikan jadwal pemesanan bahan baku
yang akan dilakukan, jumlah pemesanan bahan baku untuk memenuhi pesanan
dan cadangan pengaman, serta jadwal produksi produk-produk PVC Compound
tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem penjadwalan pemesanan bahan
baku dan juga penjadwalan produksi untuk menjamin kelancaran produksi
sehingga pesanan konsumen dapat dipenuhi sesuai dengan batas waktu yang telah
ditetapkan.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
PT. SPLP mempunyai tiga lini produksi dengan urutan-urutan dan jumlah
mesin yang sama pada tiap-tiap lini produksinya, namun ketiga lini produksi
tersebut mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memproduksi produk
PVC Compound baik berdasarkan jenis-jenis produk yang mampu diproduksi
3
maupun dalam kapasitas produksi tiap-tiap lini, sedangkan produk-produk yang
harus diproduksi sangat beragam jenisnya.
Selain itu perusahaan juga belum mempunyai kepastian dalam
menentukan jumlah safety stock dan juga kapan mereka sebaiknya melakukan
pemesanan bahan baku sehingga perusahaan mengalami kesulitan menentukan
jumlah produksi produk-produk PVC Compound dan kapan mereka harus mulai
memproduksi produk-produk PVC Compound tersebut.
Oleh karena itu diperlukan suatu usulan mengenai sistem persediaan
bahan baku untuk memenuhi permintaan pelanggan dan juga safety stock masing-
masing produk, serta sistem penjadwalan produksi agar perusahaan dapat
memenuhi permintaan pelanggan tepat pada waktunya.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pembahasan tugas akhir skripsi ini antara lain :
1. Penjadwalan bahan baku untuk produk PVC Compound hanya membahas
kapan sebaiknya pesanan bahan baku tersebut dilakukan, karena masing-
masing bahan baku mempunyai lead time yang berbeda-beda, agar proses
produksi tidak terhambat karena bahan baku belum tersedia.
2. Penjadwalan produksi dilakukan di lantai produksi untuk produk-produk PVC
Compound. Dan penjadwalan ini telah mencakup penjadwalan untuk
4
memenuhi pesanan pelanggan serta safety stock dari masing-masing produk
PVC Compound.
3. Penjadwalan produksi mula-mula dilakukan pada lini satu, karena lini satu
mampu memproduksi hampir semua jenis PVC Compound yang sering
dipesan, kemudian dilakukan pemeriksaan apakah kapasitas produksi lini satu
memenuhi permintaan produk atau tidak, apabila tidak mencukupi, maka
penjadwalan dilanjutkan ke lini berikutnya. Kecuali apabila ada pesanan
produk dengan spesifikasi khusus, maka penjadwalan produksi akan
disesuaikan dengan kemampuan tiap-tiap lini memproduksi jenis-jenis
produk.
4. Pemilihan produk-produk yang akan dibahas dibatasi hanya kepada produk-
produk yang paling sering dan paling banyak diproduksi karena keterbatasan-
keterbatasan dan kompleksitas permasalahan apabila keseluruhan produk-
produk PVC Compound tersebut dijadwalkan.
5. Teknik penjadwalan produksi yang akan digunakan dalam penjadwalan
produksi di PT. SPLP ini adalah teknik Penjadwalan Heuristik dengan Metode
Branch and Bound.
6. Waktu proses tiap mesin yang digunakan diasumsikan telah mencakup waktu
set up mesin, waktu material handling, dan waktu-waktu kelonggaran yang
diperlukan.
5
7. Penjadwalan produksi dilakukan satu kali setiap minggu, PT. SPLP
mempunyai tiga shift kerja, biasanya dalam satu hari ketiga shift tersebut
memproduksi produk yang sama di masing-masing lini produksi. Kecuali ada
pekerjaan yang terlambat, atau pekerjaan yang permintaannya melebihi
kapasitas produksi, maka penjadwalan pekerjaan pada ketiga shift tersebut
dapat berbeda-beda.
8. Dalam tiap proses diasumsikan bahwa proses berjalan normal tanpa
gangguan-gangguan dan hambatan produksi seperti kerusakan mesin,
perbaikan mesin, kelangkaan material, dan lain sebagainya. Dan apabila
terjadi gangguan-gangguan dan hambatan dalam proses produksi, maka akan
dilakukan penjadwalan ulang.
9. Apabila ada job-job yang harus di subkontrakan pada perusahaan lain, maka
diasumsikan job-job tersebut selesai tepat pada waktunya.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan tugas akhir skripsi ini adalah untuk :
1. Menentukan jumlah safety stock untuk masing-masing tipe produk PVC
Compound.
2. Menentukan prioritas urutan produk yang harus di produksi agar dapat selesai
tepat waktu sesuai dengan due date pemesanan dari masing-masing produk
tersebut.
6
3. Melakukan penghematan waktu dengan melakukan pekerjaan sesuai urutan
produk yang harus diproduksi berdasarkan hasil penjadwalan.
Sedangkan manfaat dari penulisan tugas akhir skripsi ini antara lain :
1. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai jumlah safety stock
untuk masing-masing produk PVC Compound, serta bagaimana seharusnya
perusahaan menjadwalkan produksinya.
2. Menyiapkan bahan baku secara efektif dan efisien sehingga mengurangi
biaya penanganan bahan (material handling) seperti biaya pesan dan biaya
simpan.
3. Mengoptimalkan penggunaan mesin-mesin pada tiap lini produksi dengan
mengurangi waktu menganggur dan waktu set up mesin.
4. Membantu memahami mengenai masalah penjadwalan produksi untuk
perusahaan yang melakukan proses produksi flow shop dan memberikan
referensi bagi rekan-rekan mahasiswa atau pihak-pihak lainnya yang
membutuhkan.
7
1.5 Gambaran Umum Perusahaan
1.5.1 Profil Perusahaan
PT. Setia Pratama Lestari Pelletizing, atau yang lebih dikenal dengan
PT. SPLP, berdiri dan mulai produksi komersial sejak tahun 1986. Produksi
utama dan mula-mula adalah PVC Compound yang dipakai untuk selubung
isolasi dan selubung kabel. Saat ini kapasitas produksi mencapai 15.000 ton per
tahun dan mensuplai produsen-produsen kabel di Indonesia.
Untuk mengantisipasi kebutuhan pasar yang meningkat, pada tahun
1997, PT. SPLP memperluas bisnisnya dengan mendirikan divisi kayu yang
menghasilkan haspel dan peti kayu untuk packaging kabel.
Pengawasan terhadap mutu dan penerapan sistem mutu menjadi
perhatian utama dalam produksi PVC Compound ini demi kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu pada tahun 1997 juga, PT. SPLP menerapkan persyaratan
sistem mutu ISO 9001 dan telah dinilai dan terdaftar oleh lembaga sertifikasi
mutu internasional SGS.
Untuk mendukung produksi, mutu, dan penjualan diperlukan tim
managemen yang terwujud dalam departemen-departemen, dimana departemen-
departemen ini mempunyai spesialisasi fungsi. Di PT. SPLP ini tim managemen
atau departemen yang terkait dengan produksi, mutu, dan penjualam meliputi :
1. QA
2. Purchasing
8
3. Gudang
4. Marketing
5. Product Design
6. Produksi
7. QC / Laboratorium
8. Maintenance
1.5.1.1 QA ( Quality Assurance)
Quality Assurance merupakan departemen yang menjamin mutu
produk / PVC Compound dengan menerapkan sistem mutu dan pedoman
mutu (Quality Manual) yang mengacu pada standar internasional dan
memberikan kepuasan kepada pelanggan di setiap departemen. Dengan sistem
mutu dan pedoman mutu ini QA mengkoordinir dan mengawasi bahwa sistem
/ prosedur mutu tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan
memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan, sehingga produk yang dihasilkan adalah produk bermutu
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Secara berkala melakukan internal audit
di semua departemen yang terkait dengan mutu untuk memastikan bahwa
prosedur mutu sesuai dengan yang direncanakan / diinginkan.
9
1.5.1.2 Purchasing
Purchasing adalah bagian penyediaan / pembelian bahan baku yang
diperlukan, bekerja sama dengan produksi untuk mengatur kedatangan bahan
baku, mencari supplier baru yang mampu memberikan harga yang lebih
kompetitif, menentukan supplier yang mampu memenuhi persyaratan untuk
bahan baku yang dibutuhkan dan meminta harga yang kompetitif.
1.5.1.3 Gudang
Gudang bertugas menyimpan bahan baku dan bahan jadi, menjaga
mutu dan jumlah stok bahan baku untuk mendukung proses produksi. Untuk
penyimpanan ini diperlukan pengaturan-pengaturan sedemikian rupa untuk
kelancaran keluar masuk barang :
• Penerapan sistem FIFO (First In First Out), baik untuk bahan baku
maupun bahan jadi.
• Identifikasi barang dan berapa jumlahnya.
• Sistem administrasi yang baik untuk pendataan jumlah barang dan keluar
masuk gudang.
• Menjaga agar bahan baku maupun barang jadi yang disimpan dalam
gudang tidak rusak dalam penyimpanan ataupun mengalami penurunan
mutu.
10
• Melayani dan mengirim permintaan bahan baku dari produksi secara utuh
dan sesuai FIFO.
• Melaporkan kepada atasan terkait atau kepada departemen terkait
mengenai kondisi stock bahan baku dan bahan jadi, terutama bila stock
bahan baku mencapai minimum (minimum stock).
• Menjaga kelancaran arus keluar (pengiriman bahan jadi, pengaturan
angkutan, dll) dan masuk (pembongkaran bahan baku yang datang) di
gudang.
1.5.1.4 Marketing
Marketing bertugas melakukan pemasaran ataupun order ke
pelanggan. Order yang diterima dari customer ke marketing harus disertai
juga persyaratan / sifat mutu (customer specification) yang diinginkan
pelanggan. Bila order yang datang pernah dibuat, maka marketing dapat
menentukan harga dan menyanggupinya. Bila order yang datang adalah
spesifikasi baru yang belum pernah dibuat sebelumnya, maka marketing
bekerja sama dengan Product Design. Hal ini semuanya diatur dalam
Prosedur Peninjauan Kontrak yang dikoordinir oleh marketing untuk
mengukur kemampuan perusahaan menerima kontrak / order dan memastikan
kriteria di bawah ini terpenuhi antara lain :
11
• Harga
• Persyaratan mutu
• Spesifikasi produksi
• Penyerahan / delivery
1.5.1.5 Product Design
Product Design bertugas merancang formula PVC Compound,
melakukan riset dan pengembangan formula, dan melakukan efisiensi
terhadap suatu formula dengan melihat pada sifat bahan baku, reaksi yang
terjadi, dan harga, terlebih lagi bila ada suatu spesifikasi customer yang baru
dan belum pernah dibuat sebelumnya. Pertimbangan yang harus dilakukan
oleh Product Design dalam mendesain formula PVC Compound adalah
sebagai berikut :
• Sifat mekanis PVC Compound
• Sifat elektris PVC Compound
• Kemudahan atau kelayakan proses.
Formula-formula PVC Compound ini kemudian didokumentasikan
dalan Formulation Sheet.
12
1.5.1.6 Produksi
Produksi bertugas mengolah bahan baku dan menghasilkan PVC
Compound sesuai dengan persyaratan mutu yang diminta oleh pelanggan,
sehingga bagian produksi harus berkonsentrasi :
• Melakukan pengaturan karyawan sesuai dengan bagian dan jumlah yang
diperlukan.
• Mencapai target produksi sesuai dengan jumlah target yang diminta, mutu,
dan waktu.
• Menjaga kebersihan produksi sejak bahan baku masuk hingga menjadi
barang jadi.
• Identifikasi terhadap barang jadi.
• Memberikan usulan dan perencanaan dalam pengembangan kapasitas,
peningkatan efisiensi, dan mutu.
• Melakukan pemecahan terhadap hambatan-hambatan dalam proses
produksi, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.
• Menjaga sistem administrasi yang baik terhadap semua parameter,
dokumen, dan laporan produksi.
13
1.5.1.7 QC / Laboratorium
Quality Control / Laboratorium bertugas menjaga dam memeriksa
mutu, sejak bahan baku datang hingga menjadi bahan jadi. Sesuai dengan
komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, maka pengawasan
terhadap mutu dimulai sejak bahan baku datang, dimana dilakukan pengujian
bahan sesuai persyaratan yang diperlukan untuk masing-masing bahan baku.
Pengujian dilakukan di laboratorium PT. SPLP. Begitu pula bahan
jadi diperiksa dan diuji per lot utuk memastikan bahwa barang yang
dihasilkan memiliki kualitas yang diminta customer. Bila barang jadi / PVC
Compound lulus uji, QC memberikan label “OK” dan barang boleh dikirim ke
pelanggan.
1.5.1.8 Maintenance
Maintenance merupakan bagian pendukung kelancaran proses
produksi, bertugas melakukan perawatan secara berkala terhadap mesin-mesin
produksi dan diesel, meminimumkan down time, melakukan modifikasi
terhadap mesin agar efisiensi meningkat, dan memberikan usulan / ide untuk
modifikasi mesin, jadwal perawatan, serta meningkatkan ketrampilan /
pengetahuan teknisi maintenance.
14
1.5.2 Struktur Organisasi Perusahaan
PT. SPLP mempunyai struktur organisasi fungsional dimana tiap-tiap
bagian bekerja berdasarkan fungsinya masing-masing.
Gambar struktur organisasi PT. SPLP dapat dilihat pada lampiran.
1.5.3 Proses Produksi
PT. SPLP memiliki 3 mesin (3 lines) yang mengolah PVC Compound
dan XLPE (CrossLinked Polyethylene). Mesin ini mengolah formulasi yang
telah ditentukan dengan skala pabrik (produksi massal / mass production).
Secara umum urutan proses digambarkan pada lampiran. Mesin line 1 dan line 2
digunakan untuk proses produksi PVC Compound, sedangkan line 3 digunakan
untuk proses produksi XLPE.
Proses dimulai dari bahan baku, yang dipasok oleh supplier
menggunakan truk, datang ke pabrik dan masuk ke gudang penyimpanan bahan
baku (WH 1) untuk bahan baku yang berupa powder ataupun butiran
(granules). Sedangkan bahan baku yang berupa cairan, seperti plasticizer :
DOP, DINP, dan TOTM, dipasok menggunakan mobil tanki (MT) dan
dimasukan ke tangki penimbunan masing-masing (T1, T2, T3). Semua bahan
baku yang datang baik yang berupa cair maupun butiran / powder diuji dahulu
(Incoming Material Test) oleh departemen Quality Control (QC). Setelah QC
15
menyatakan lulus uji, mobil pengangkut bahan baku diijinkan menuju gudang
untuk melakukan pembongkaran bahan baku.
Bahan baku PVC Resin dan Filler CaCO3 dari gudang penyimpanannya
(WH1) dikirim dengan menggunakan forklift (F) ke ruang Debagging (D).
Debagging ini digunakan untuk mengisi / menaikan PVC Resin dan Filler
CaCO3 ke tempat penimbunan bahan baku (silo), yaitu : Silo PVC Resin (B1)
dan Silo Filler CaCO3 (B2), dengan cara menghisap bahan baku tersebut
menggunakan pompa vakum (PV) secara bergantian. Dari silo, PVC Resin dan
Filler CaCO3 dialirkan dan ditimbang di penimbangan / weighting (W1) sesuai
dengan berat yang diperlukan, kemudian masuk ke Mixer (M1).
Plasticizer DOP, DIDP, TOTM, maupun DINP dialirkan dari tangki
penimbunan masing-masing melalui pipa ke tangki pencampuran plasticizer
(TM) sesuai takaran formulasi dan jenis plasticizer yang diperlukan /
dibutuhkan. Dan dari tangki pencampuran plasticizer (TM), campuran
plasticizer ini dialirkan ke tangki mixer (M1) pada saat tertentu diaduk bersama
dengan PVC Resin, Filler CaCO3, dan zat Additive. Penuangan plasticizer
maupun zat additive dilakukan secara manual oleh operator.
Sistem proses di dalam Mixer (M1) dilakukan secara batch (tumpak),
dimana kapasitas per batch ± 300 kg. Plasticizer diukur secara volumetric dari
masing-masing tangki penimbunannya, sedangkan takaran dalam formulasi
16
dinyatakan dalam satuan massa. Sehingga diperlukan data density untuk
menghitung massa plasticizer dengan rumus :
Berat (kg) = Density (kg / liter) x Volume (liter)
Adonan bahan baku yang telah diaduk di Mixer (M1) dikeluarkan dan
masuk ke Hopper (HP) yang berfungsi menampung adonan untuk dialirkan
secara kontinyu ke proses berikutnya. Dari Hopper (HP) adonan masuk ke
mesin extruder (EXT). Disini bahan diolah menjadi Compound melalui
pengaturan suhu dan kecepatan putaran screw (rpm). Ada dua screw yang harus
dilewati adonan ini, yaitu : Twin Screw dan Single Screw. Setelah melalui
screw, adonan yang telah menjadi Compound dipotong dengan pisau menjadi
bentuk pellet.
Tahapan selanjutnya setelah keluar dari extruder (EXT), pellet ini
dialirkan ke mesin pendingin / cooler (C) dengan didorong oleh hembusan
udara dari blower (BL2 dan BL3). Pendinginan di dalam cooler menggunakan
udara; dan dari cooler, pellet Compound ini masuk ke bagian penimbangan dan
packing.
Packing PVC Compound ada dua jenis, yaitu ukuran 500 kg dan 25 kg.
Sedangkan untuk XLPE dalam bentuk cair, packing menggunakan drum ± 200
kg. PVC Compound yang telah di packing diberi identifikasi nomor lot dan
dikirim ke gudang barang jadi (WH2) untuk disimpan dan dikirim ke
pelanggan.
17
1.5.4 Bahan Baku Proses Produksi
Bahan baku pembuatan PVC Compound ini dikelompokkan menjadi :
a. PVC Resin (Powder)
b. Filler CaCO3 (Powder)
c. Plasticizer (Liquid)
d. Additives (Powder)
1.5.4.1 PVC Resin
PVC Resin merupakan bahan baku utama pembuatan PVC Compound.
Sifat PVC Resin ditentukan oleh berat molekul dan kemurniannya dan khusus
untuk aplikasi kabel digunakan PVC Resin dengan sifat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Sifat-sifat PVC Resin untuk kabel.
Eastern Statomer Asahimas Asnyl EH 1300 STM 70 FJ 70 FJ 65 *)
Item Uji
Unit
Spesifikasi
Kvalue 70
Kvalue 70 Kvalue 70 Kvalue 70
Appearance White powder
White powder
White powder
White powder
White powder
Derajad Polymerisasi
1300 + 50 1310 1295 1300 1000
Bulk Density g / ml
0.5 + 0.05 0.492 0.48 0.5 + 0.05 0.53 + 0.05
Volatile % < 0.5 0.165 0.205 < 0.3 < 0.3 Particle Size # 42 mesh # 200 mesh
% % %
> 99.5 < 30
100 (40)
2.75
99.9
100
100
Residual VCM
ppm < 1 1
*) untuk wire coating direkomendasikan juga PVC Resin dengan K value 65.
18
1.5.4.2 Filler CaCO3
Filler CaCO3 berfungsi sebagai pengisi dan menaikkan ketahanan
Compound terhadap deformasi panas.
Calcium carbonat yang digunakan pada filler CaCO3 dibuat dari
limestone / batu kapur dan calcite crystal.
1.5.4.3 Plasticizer
Berfungsi memberikan sifat plastis pada PVC Compound, antara
lain:
• Diisodecyl Pthalate (DIDP) : high temperature
• Diisononyl Pthalate (DINP) : medium temperature
• Dioctyl Pthalate (DOP) : low temperature
• Triocthyl trimellitate (TOTM)
1.5.4.4 Additives
Pelengkap bahan baku untuk membentuk sifat yang diinginkan. Zat-
zat additives yang digunakan antara lain :
• Antioxidant
Antioxidant berfungsi untuk mencegah oksidasi secara berlebihan
terhadap suatu bahan, karma oksidasi ini dapat merusak sifat fisik dan
sifat kimia bahan. Secara kimia antioxidant berfungsi mengikat radikal
19
atom O sehingga rantai C dalam PVC tidak putus. Bila rantai C putus,
maka bahan menjadi retak-retak.
Ada dua jenis antioxidant dalam pembuatan PVC Compound, yaitu : Short
Term Antioxidant dan Long Term Antioxidant yang memiliki fungsi
masing-masing. Short Term Antioxidant merupakan antioxidant untuk
mencegah oksidasi terutama pada saat pembuatan PVC Compound
(contoh: Irganox 1010). Sedangkan Long Term Antioxidant merupakan
antioxidant untuk mencegah oksidasi sampai Compound menjadi kabel
dan dipakai langsung oleh masyarakat umum (contoh :Irgafos 168,
Alkanox 240). Antara Short Term Antioxidant dan Long Term Antioxidant
kadang-kadang pemakaiannya dicampur dengan komposisi ± 33 % dan ±
66 5.
• Antitermites
Antitermite bertujuan memberikan PVC Compound ketahanan yang baik
terhadap serangga (termites). Antitermites memberikan aroma yang tidak
disukai serangga sehingga serangan serangga dapat dihambat.
• Flame retardant
Additive ini dipakai untuk plastik dan textile. Contoh flame retardant :
Antimony trioxide (Sb2O3), Clorinated paraffin, Cereclor, Martinal, dan
lain sebagainya. Penggunaannya adalah sebagai lubrikasi bertekanan
20
tinggi dan merupakan Plasticizer sekunder (kedua) dalam pembuatan PVC
Compound.
• Additive proses
Additive proses ditambahkan untuk membantu kelancaran proses. Additive
proses yang digunakan antara lain :
o Dibasic Lead Stearate (DBL)
Berfungsi sebagai stabilizer panas dan menignkatkan efek lubrikasi /
pelumasan pada Compound, sehingga ketika diproses dapat berjalan
dengan lancar. Pemakaiannya biasanya dikombinasikan dengan
stabilizer lain untuk meningkatkan stabilitasnya.
o Tribasic Lead Stearate (TLS)
TLS merupakan stabilizer panas tanpa lubrikasi. Pemakaiannya
biasanya dicampur dengan basic lead stearate, calcium stearate, dan
lubricant. Ketika dibutuhkan PVC Compound dengan ketahanan
terhadap sinar matahari dan pengaruh lingkungan, maka
pemakaiannya dikombinasikan dengan basic lead posphite atau metal
soap stabilizer khusus dan pencampuran dalam PVC Compound
direkomendasikan pada suhu 110 0 C agar dispersinya sempurna.
Dengan pemberian TLS ini diharapkan PVC Compound mempunyai
ketahanan listrik yang baik, tahan panas, UV dan pengaruh
lingkungan, dan agar warna tidak mudah pudar.
21
• Pigment
Pigment digunakan untuk memberikan warna pada PVC Compound.
• Dan lain sebagainya.