bab 1 penduluan popst sc
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Bab 1 Penduluan Popst Sc
1/3
Masalah kesehatan terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta masyarakat yang dinamis, semakin memacu tenaga kesehatan untuk terus
meningkatkan kuantitatif dan pelayanan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Walaupun pengetahuan semakin berkembang tapi bisa saja dalam menangani suatu penyakit
tidak begitu efisien, apalagi dengan pasien post operasi harus memerlukan penanganan yang
berkompeten. Pada pasien post sc seorang pasien memerlukan perawatan yang maksimal demi
mempercepat proses kesembuhan luka pasca bedah bahkan penyembuhan fisik pasien itu sendiri.
Pengembalian fungsi fisik pasien post sc dilakukan segera setelah operasi dengan latihan
mobilisasi dini. Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka
dinding perut dan dinding uterus. (Sarwono , 2005)
Sectio Caesarea (SC) terus meningkat di seluruh dunia, khususnya di negara-negara
berpenghasilan menengah dan tinggi, serta telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
utama dan kontroversial (Torloni, et al , 201 )!
"enurut World Health Organization (#$%) (201 ) negara tersebut diantaranya adalah
&ustralia ('2 ), ra*il (+ ), dan Colombia ( ' )! &ngka kejadian SC di ndonesia tahun
200+ sampai dengan 2011 rata-rata sebesar dari jumlah semua kelahiran, sedangkan pada
pada tahun 200. sampai dengan 2012 rata-rata kejadian SC meningkat menjadi sebesar 12
(#$%, 201' / 201 )! $asil iset esehatan asar ( iskesdas) tahun 201' menunjukkan
kelahiran bedah sesar sebesar 3,4 dengan proporsi tertinggi di 5akarta (13,3 ) dan
terendah di Sula6esi Tenggara (',' )!
"obilisasi dini merupakan hal yang penting dalam periode pas7a pembedahan!
"obilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada 8ungsi 8isiologis karena hal itu
essensial untuk mempertahankan kemandirian (Carpenito, 200 )! "obilisasi dini post SC harus
-
8/16/2019 Bab 1 Penduluan Popst Sc
2/3
dilakukan se7ara bertahap! Tahap-tahap mobilisasi dini pada pasien post SC adalah pada . jam
pertama setelah operasi, pasien harus tirah baring dan hanya bisa menggerakan lengan, tangan,
menggerakan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan
otot betis serta menekuk dan menggeser kaki! 9asien diharuskan untuk miring kiri dan kanan
setelah .-10 jam untuk men7egah thrombosis dan thromboemboli ! Setelah 2 jam pasien
dianjurkan belajar duduk, kemudian dilanjutkan dengan belajar berjalan ( asdu, 200')!
emandirian melakukan mobilisasi dini post SC penting dilakukan para ibu, sebab jika
ibu tidak melakukan mobilisasi dini akan ada beberapa dampak yang dapat timbul diantaranya
adalah terjadinya peningkatan suhu tubuh, perdarahan abnormal, thrombosis , involusi yang tidak baik, aliran darah tersumbat, dan peningkatan intensitas nyeri (Suryani, 2010)! "obilisasi dini
yang tidak dilakukan oleh ibu post SC mengakibatkan ra6at inap dengan 6aktu yang lebih
lama, yaitu lebih dari hari dan proses penyembuhan luka menjadi lambat (9urna6ati, 201 )!
ampak lain yang diakibatkan oleh keterlambatan mobilisasi dini adalah terjadinya in8eksi! $al
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh &nggriani, Su6andi / #ahyuni (201 )
menyebutkan banyak pasien post SC yang dalam tiga hari masih terdapat tanda-tanda in8eksi di
sekitar area luka karena tidak melakukan mobilisasi dini post SC! erdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh :etty (201') terdapat responden (1., ) dengan luka tidak kering dan
terdapat responden (3,+ ) yang merasakan peningkatan nyeri, teraba hangat dan kemerahan
pada luka post operasi, serta terdapat ' responden ( ,2 ) dengan jaringan luka tidak menyatu
akibat tidak melakukan mobilisasi dini post SC! $al ini dikarenakan pasien memiliki
pengetahuan yang rendah tentang mobilisasi dini!
9ada hari-hari pertama post operasi biasanya ibu tidak dapat langsung berjalan seperti
biasa dan masih berjalan sempoyongan sehingga memerlukan bantuan dan hari berikutnya
-
8/16/2019 Bab 1 Penduluan Popst Sc
3/3
perlahan-lahan dapat berjalan sendiri ( asdu, 200')! $al ini menyebabkan tindakan mobilisasi
dini ibu post SC pada hari pertama masih dibantu tenaga kesehatan! Tindakan mobilisasi dini
se7aramandiri penting dilakukan pasien tanpa harus tergantung oleh pera6at, terlebih lagi pasien
sudah diberikan edukasi oleh pera6at tentang mobilisasi dini yang akan diberikan setelah post
pembedahan (Smelt*er / are, 201 )!
emampuan pasien dalam melaksanakan mobilisasi tidak sama antara pasien satu
dengan pasien yang lain! $al ini dipengaruhi oleh beberapa 8aktor, antara lain seperti usia, status
perkembangan, pengalaman yang lalu atau ri6ayat pembedahan sebelumnya, gaya hidup, tingkat
pendidikan dan pemberian in8ormasi oleh petugas kesehatan tentang proses penyakit; injury( o*ier, 2010)!